Anda di halaman 1dari 6

1. Dalam suatu analisis pangan, Analisis bisa berupa kualitatif dan kuantitatif.

Apa
perbedaannya?
Jawab
Kuantitatif
 Pekerjaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar suatu senyawa dalam sampel, dapt
berupa satuan mol/presentase dlm gram
 Teknik ini membutuhkan ketelitian yg tinggi karena kesalahan dlm pengukuran akan
menmghasilkan kesalahan data dlm penelitian
 Biasanya dilakukan setelah analisis kualitatif contoh metodenya seperti kolometri
 Senyada dalam bahan sudah diketahui namun perlu diketahui berapa banyak jumlah
swnyawa didalam bahan
Kualitatif
 Pekerjaan yg bertujuan untuk menyelidiki dan mengetahui kandungan senyawa-
senyawa yg terdapat dlm sempel
 Dilakukan menggunakan teknik-teknik pengujian standart di dlm laboratorium
 Biasanya menggunakan instrumen ( ex: aas, hplc, uuvis)
 Pengujian ini dilakukan sebelum diketahu kandungan apa yang ad disuatu bahan
(untuk mengetahui/mengechek ulang senyawa yang ada dibahan)
2. Analisis proksimat selalu disertakan, jelaskan apa itu analisis proksimat?
Yaitu suatu analisis yang meliputi analisis pengukuran kadar air, lemak, protein, abu,
karbohidrat, mineral, vitamin. Analisa ini tergolong analisa kuantitatif
3. Selain analisis proksimat ada juga analisis bahan tambahan pangan. Untuk apa
analisis ini dilakukan?
 Untuk mendeteksi bahan pangan tersebut tergolong bahan berbaya atau bukan
 Untuk mendeteksi bahan tambahan pangan tersebut sudah sesuai apa belum jumlah
kadar yang digunakan dengan persyaratan dari kementrian kesehatan
 Untuk mengetahui kandungan yang ada didalam bahan tambahan dan dampak yang
berikan oleh bahan tambahan terhadap makanan
4. Makanan pun berkembang pesat sehingga bisa menjadi pangan fungsional. Dalam
perkembangannya, analisis bioaktivitas juga perlu dilakukan. Apa yang diketahui
mengenai hal ini?
 Bioactive adalah senyawa phytochemical (seperti vitamin, mineral) yang dapat
menghasilkan aktivitas biologi pada tubuh, dimana senyawa tersebut termasuk
komponen alami, sehingga diharapkan semua pangan dapat mengandung senyawa
aktif tersebut dalam jumlah yang sesaui sehingga dapat membantu kerja dalam tubuh
menjadi positif
5. Instrumen yang biasa digunakan untuk analisis pangan antara lain :
- SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
 Fungsi: untuk Menganalisi sampel yang berwarna (analisis pewarna)
 Prinsip kerja: penyerapam sinar Uv dan Uv-vis oleh suatu senyawa sehingga
terjadinya transaksi elektron.
 Keluaran data: data nilai panjang gelombang
- GC-MC
 Fungsi: untuk menganalisis sampel bahan pangan yang mengandung senyawa
volatil
 Prinsip kerja:
 Keluaran data: berupa data kromatogram
- LC-MS
 Fungsi: untuk menganalisis sampel bahan pangan yang non volatile, tidak tahan
suhu tinggi, Senyawa anorganik
 Prinsip kerja:
 Keluaran data: berupa data kromatogram
- HPLC
 Fungsi:
 Prinsip kerja:
 Keluaran data: berupa data kromatogram
- IR
 Fungsi:
 Prinsip kerja:
 Keluaran data: berupa spektra
6. Problem Case :
Sekelompok mahasiswa menganalisis bayam dengan menggunakan metode
pengabuan (tanur) dan juga analisis menggunakan instrumen AAS dengan standart
beda
Fe.Jelaskan apakah data keluaran dari analisis pengabuan (tanur) dan AAS sama
ataukah berbeda? Jika berbeda, jelaskan keluaran masing-masing analisis tersebut.
 Beda, karena pada anlisa metode tanur hasil yang diperoleh hanya seluruh senyawa
anorganik dan tidak spesifik bahwa didalamnya terdapat fe. Dimana hasil yang
diperoleh tida spesifik karena dalam tanur hanya diketaui garam anorganik. Namun
pada analisa aas hasil yang diperoleh spesifik karena instrument ini dapat menguji
secara langsung kandungan Fe yang ada didalam bayam dengan menggunakan
panjang gelombang 248,3 nm , dengan hasil pengeluaran berupa data berupa angka
atau gambar dimana data ini nantinya akan dibandingan dengan data standar Fe yang
telah ada.
7. Problem Case :
Seorang analis ingin mengetahui jumlah mineral tanpa melihat secara detail jenis
dari komponen mineral penyusunnya. Analis dihadapkan 2 pilihan yaitu
menggunakan metode pengabuan (tanur) atau analisis AAS.
Sarankan metode mana yang lebih mudah dilakukan oleh seorang analis tersebut.
 Metode yang paling mudah digunakana adalah tanur karena pada metode tanur hanya
memerlukan penghilangan senyawa organik dan air, lalu dilakukan pemanasan pada
suhu 500-600, selama 6 jam, dan hasilnya diperoleh berubaha senyawa anorganik
yang menjadi abu. Lalu dapat digunakan penghitungan kandungan mineral
8. Problem Case :
Berikut ini merupakan spektrum hasil HPLC suatu sampel untuk analisis vitamin.
Jelaskan mengapa pada spektrum tersebut pereaksi yang dianalisis hanya merujuk pada
vitamin A, D, E, dan K?
Bisakah dalam satu kali running analisis vitamin A, D, E, K sekaligus vitamin C dan B?

9. Problem Case :
Dalam suatu jurnal disebutkan bahwa
Analisis data
Penentuan kadar vitamin C masing-masing sampel :
Kadar vitamin C pada buah pepaya, buah langsat dan buah jambu biji dapat
ditentukan secara titrasi dengan menggunakan larutan Iodin 0,01 N, dimana 1 mL
larutan iodin 0,01 N = 0,88 mg asam askorbat.
Vitamin C adalah asam askorbat. Jelaskan rasional kenapa titrasi vitamin C tidak
menggunakan titrasi asam biasa saja? Kenapa harus iod?
 Karena jika pada saat titradi menggunakan titrasi asam basa makan yang ikut tertitrasi
adalah semua asam yang terkandung didalam buah pepaya, sehingga hasil yang
diperoleh adaha TAT, bukan vitamin C. Fungsi standar larutan iodium adalah
perekasi untuk memperlihatkan jumlah vitamin C yang terdapat pada sampel menjadi
sanyawa dehidroaskorbat, sehingga akan berwarna biru tua karena pereaksi yang
berlebih.
10. Problem Case :
Berikut merupakan spektrum analisis kualitatif bahan pengawet asam benzoat
menggunakan spektrofotometri UV-Vis.
Pada analisis tersebut dilakukan pengukuran absorbansi pada 入 = 230 nm.
Analisis dilakukan pada standart asam benzoat dan juga sampel saos.
Pada kesimpulan, diketahui sampel saos mengandung asam benzoat. Jelaskan dasar
penarikan kesimpulan tersebut. (Perhatikan peak spektrum)
 Karena pada saus tomat yang dianalisi dengan panjang gelombanga 230 nm
menghasilakan spektrum kurva yang sama dengan asam benzoat, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tomat mengandung bahan pengawet asam benzoat.
11. Problem Case :
Berikut merupakan hasil analisis bahan pengawet suatu sampel.
a) Prediksikan metode analisis apa yang digunakan untuk diperoleh keluaran data
berikut ini.
b) Jelaskan informasi apa saja yang bisa diperoleh dari keluaran analisis ini. (jelaskan
semua yang dapat Anda ambil dari data ini selengkap-lengkapnya).

 Metode yang digunakan adalaha HPLC


12. Problem Case :
Berikut merupakan hasil analisis sampel yang mengandung pemanis menggunakan
HPLC.
a) Berdasarkan kromatogram berikut ini , informasi apa saja yang bisa diperoleh?
b) Jika menganalisis menggunakan HPLC, selain sampel, reagen atau kebutuhan lain
apa yang harus disiapkan sebelum sampel siap diinjekkan?
13. Problem Case :
Berikut merupakan hasil analisis sampel yang mengandung pewarna.
a) Metode apakah yang digunakan untuk menganalisis pewarna tersebut?
b) Informasi apa yang bisa diperoleh dari hasil analisis tersebut.
c) Termasuk data kualitatif ataukah kuantitatif keluaran ini?

 KLT
14. Problem Case :
Dari analisis sebelumnya, kemudian dilakukan analisis lanjutan untuk mengetahui
kadar masing-masing pewarna.
a) Perhatikan data analisis berikut ini, menggunakan metode apa analisis lanjutan ini
dilakukan?
b) Berdasarkan data berikut ini, kuantitatif ataukah kualitatifkah data keluaran?
c) Informasi apa yang diperoleh dari data berikut ini
 Spektrofotometri Uv-vis

15.
16. Problem Case :
Dalam suatu laboratorium, terdapat beberapa instrumen :
-IR (Infrared)
-GC-MS (Gass Chromatography-Mass Spectroscopy)
-LC-MS (Liquid Chromatography-Mass Spectroscopy)
-HPLC (High Performance Liquid Chromatography)
-PCR (Polymerase chain reaction)
Di antara alat-alat tersebut, instrumen mana yang lebih efektif untuk kebutuhan
autentifikasi babi.

Anda mungkin juga menyukai