Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam teori makroekonomi klasik, jumlah output bergantung pada


kemampuan perekonomian menawarkan barang dan jasa, yang sebalikya
bergantung pada suplai modal dan tenaga kerja serta pada ketersediaan teknologi
produksi. Ini adalah esensi dari model klasik dasar. Harga fleksibel adalah asumsi
penting dari teori klasik. Teori klasik menyatakan, yang kadang-kadang secara
emplisit, bahwa harga disesuaikan untuk menjamin bahwa kuantitas output yang
diinginkan sama dengan kuantitas yang ditawarkan.

Perekonomian bekerja cukup berbeda apabila harga bersifat kaku. Dalam


hal ini, sebagaimana kita lihat, output juga bergantung pada permintaan terhadap
barang dan jasa. Sedangkan permintaan dipengaruhi oleh pandangan konsumen
tentang prospek ekonomi, pandangan perusahaan tentang keuntungan dari
investasi baru serta kebijakan moneter dan fiskal. Karena kebijakan moneter dan
fiskal dapat mempengaruhi output perekonomian selama horison waktu ketika
harga bersifat kaku, kekuatan harga menyediakan dasar pemikiran mengapa
kebijkan moneter dan fiskal berguna untuk menstabilkan perekonomian jangka
pendek.

Penawaran dan permintaan adalah pandangan yang paling sederhana


dalam teori ekonomi. Penawaran dan permintaan untuk setiap barang yang
menentukan harga barang serta jumlah yang dijual, dan bagaimana penawaran dan
permintaan ini mempengaruhi harga serta jumlahnya. Tetapi kali ini penawaran
dan permintaan dilihat dari ukuran ekonomi yang yg jauh lebih besar. Model
makroekonomi ini membuat kita bisa mempelajari bagaimana tingkat harga
agregat dan jumlah output agregat ditentukan dalam jangka pendek. Model ini
juga memberikan cara membedakan bagaimana kinerja perekonomian dalam
jangka panjang dalam jangka pendek.

1
Meskipun model permintaan agregat dan penawaran agregat menyerupai
model penawaran dan permintaan untuk barang tunggal, namun analogi ini
tidaklah sama persis. Model penawaran dan permintaan untuk barang tunggal
hanya memperhatikan satu barang dalam perokonomian yang besar. Sebaliknya,
penawaran dan permintaan agregat adalah model canggih yang melibatkan
interaksi di antara banyak pasar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu permintaan ?


2. Apa itu penawaran ?
3. Apa pengertian dari permintaan agregat ?
4. Bagaimana kurva permintaan agregatif ?
5. Apa pengertian dari penawaran agregat ?
6. Bagaimana kurva penawaran agregatif jangka panjang ?
7. Bagaimana kurva penawaran agregatif jangka pendek ?
8. Bagaimana pergeseran kurva penawaran agregatif jangka pendek ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang permintaan


2. Untuk mengetahui tentang penawaran
3. Untuk mengetahui pengertian dari permintaan agregat
4. Untuk mengetahui kurva permintaan agregatif
5. Untuk mengetahui pengertian dari penawaran agregat
6. Untuk mengetahui kurva penawaran agregatif jangka panjang
7. Untuk mengetahui kurva penawaran agregatif jangka pendek
8. Untuk mengetahui pergeseran kurva penawaran agregatif jangka pendek

2
BAB II

ISI

2.1 PERMINTAAN

2.1.1 Hukum Permintaan

Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada


berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Singkatnya permintaan
adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu
dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam
periode tertentu.

Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang


menyatakan: “Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang
tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat
atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya
apabila harga turun jumlah barang meningkat.”

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Dalam analisis permintaan terhadap suatu barang atau jasa, ditelaah


faktor-faktor yang memengaruhi besar kecilnya kuantitas atau jumlah barang /
jasa yang diminta oleh konsumen. Faktor yang paling utama adalah:

 Harga dari barang itu sendiri

Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang
itu bertambah.

 Harga barang lain yang terkait

Berpengaruh apabila terdapat dua barang yang saling terkait yang


keterkaitannya dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat komplemen
(penggenap).

3
 Tingkat pendapatan perkapita

Dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya


beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.

 Selera atau kebiasaan

Tinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan oleh selera atau kebiasaan


dari pola hidup suatu masyarakat.

 Jumlah penduduk

Semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera atau kebiasaan


akan kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar permintaan terhadap
barang tersebut.

 Perkiraan harga di masa mendatang

Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih
baik membeli barang tersebut sekarang, sehingga mendorong orang untuk
membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja di masa depan.

 Distribusi pendapatan

Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang salah


bila distribusi pendapatan buruk. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti
daya beli secara umum melemah, sehingga permintaan terhadap suatu
barang menurun.

 Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan.

Bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya


dalam mempengaruhi masyarakat. Usaha-usaha promosi kepada pembeli
sering mendorong orang untuk membeli banyak daripada biasanya.

4
Dalam merumuskan faktor permintaan, diasumsikan bahwa permintaan
terhadap barang dan jasa hanya dipengaruhi oleh harga barang dan jasa
tersebut. Faktor-faktor lain di luar harga barang dianggp tetap. Asumsi ini
sering dikenal dengan istilah ceteris paribus.

2.1.3 Kurva Permintaan

“Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu


barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.”
Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri atas
ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara
harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik.

Gambar 2.1: Kurva Permintaan

2.1.4 Teori Permintaan

Dapat dinyatakan :“Perbandingan lurus antara permintaan terhadap


harganya yaitu apabila permintaan naik, maka harga relatif akan naik,
sebaliknya bila permintaan turun, maka harga relatif akan turun.”

5
2.2 PENAWARAN

2.2.1 Hukum Penawaran

Penawaran adalah kuantitas barang atau jasa yang orang bersedia


untuk menjualnya pada berbagai tingkat harga dalam suatu periode waktu
tertentu.

Hukum penawaran yaitu “Semakin tinggi harga suatu barang, semakin


banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya,
makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut
yang ditawarkan.”

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Penawaran

Seperti halnya dalam permintaan, analisis penawaran juga


mengasumsikan suatu periode waktu tertentu, dan bahwa faktor-faktor
penentu penawaran selain harga barang tersebut dianggap tidak berubah atau
konstan (ceteris paribus).

Faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang / jasa adalah:

 Harga barang itu sendiri

Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah
jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hukum
penawaran.

 Harga barang lain yang terkait

Apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran suatu barang akan
bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang complement, dapat
dinyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran
suatu barang berkurang, atau sebaliknya.

 Harga faktor produksi

6
Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan
memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap
yang nantinya akan mengurangi laba perusahaan sehingga produsen akan
pindah ke industry lain dan akan mengakibatkan berkurangnya penawaran
barang.

 Biaya produksi

Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila biaya


produksi meningkat, maka produsen akan menbgurangi hasil produksinya,
berarti penawaran barang berkurang.

 Teknologi produksi

Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan


menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan dalam
penawaran barang.

 Jumlah pedagang/penjual

Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka


penawaran barang tersebut akan bertambah.

 Tujuan perusahaan

Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil produksinya.


Akibatnya tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas
produksinya secara malksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat
produksi yang akan memberikan keuntungan maksimum.

 Kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas impor menyebabkan


supply dan keperluan akan kebutuhan tersebut dipenuhi sendiri sehingga
dapat meningktakan penawaran.

7
2.2.3 Kurva Penawaran

“Yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu


barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”. Jikalau
penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka
supply bergeser ke kiri atas. Kalau berkurang kurva penawaran bergeser ke
kiri atas. Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar.

Gambar 2.2 : Kurva Penawaran

2.2.4 Teori Penawaran

Dapat dinyatakan: “teori yang menerangkan sifat penjual dalam


menawarkan barang yang akan dijual”.

2.3 PERMINTAAN AGREGAT

2.3.1 Pengertian

Permintaan agregat adalah keseluruhan permintaan terhadap barang &


jasa oleh pengguna dalam ekonomi. Permintaan agregat menunjukkan
hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa
sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari
keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada

8
berbagai tingkat harga. Permintaan agregat dapat ditampilkan dengan
menggunakan Kurva atau tabel yang menunjukkan berbagai jenis barang &
jasa yang dibeli secara kolektif pada tingkat harga tertentu. Kurva permintaan
agregat mempunyai slope negatif. Faktor-faktor yang menyebabkan Kurva
permintaan agregat ber-slope negatif adalah:

Efek Kekayaan

Biaya yang digunakan oleh produsen tergantung pada kekayaan yang


dimiliki. Keduanya memiliki satu hubungan yang positif. (Kekayaan
mengacu pada pemegangan uang, saham, obligasi, rumah serta asset fisik
yang lain. Kekayaan yang dimiliki dipengaruhi oleh tingkat harga).

Dampak Harga Bunga

Efek harga bunga ditujukan karena perubahan tingkat harga


mempengaruhi harga bunga. Efek ini mempengaruhi produksi & investasi.

Efek Pembelian Asing (Ekspor & Impor)

Jumlah ekspor & impor dalam suatu ekonomi tergantung pada harga
Domestic & asing.

Kurva permintaan agregat (aggregate demand curve ) adalah kurva


yang menjelaskan hubungan antara jumlah output agregat yang diminta
dengan tingkat harga ketika semua variabel lain dianggap konstan. Ada dua
cara yang digunakan untuk menurunkan kurva permintaaan agregat.
Pendekatan yang pertama dan yang paling sederhana adalah pendekatan teori
jumlah uang dimana permintaan agregat ditentukan semata-mata oleh jumlah
uang. Sementara pedekatan yang kedua didasarkan pada pengujian perilaku
bagian-bagian komponen permintaan agregat seperti konsumsi, investasi,
pengeluaran pemerintah dan ekspor bersih. Pendekatan ini juga
mempertimbangkan peran jumlah uang dalam menentukan permintaan
agregat, tetapi tidak secara langsung, meleinkan dengan cara

9
mempertimbangkan bagaimana perubahan jumlah uang mempengaruhi
komponen-komponen permintaan agregat.

2.3.2 Kurva Permintaan Agregatif

Kurva AD selalu merupakan suatu garis yang menurun dari kiri-atas


kekanan-bawah. Atrinya semakin rendah tingkat harga, semakin besar
permintaan agregat dalam perekonomian. Sifat kurva AD yang menurun ini
disebabkan oleh beberapa faktor. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan agregat didalam suatu perekonomian adalah :

1. Pendapatan disposibel (Yd) atau pengeluaran konsumsi (C)


2. Tingkat bunga (i)
3. Investasi (I)
4. Jumlah uang beredar riil (real money supply atau Ms/P)
5. Pengeluaran pemerintah (G)
6. Pajak (T)
7. Pendapatan luar negeri (Yf)
8. Harga luar negeri (Pf)
9. Nilai tukar riil (Exchange rate atau ER)

Kenaikan di dalam pendapatan disposibel (Yd), pengeluaran konsumsi


(C), pengeluaran investasi (I), penawaran uang riil (Ms/P), pengeluaran
pemerintah (G), pendapatan luar negeri (Yf), tingkat harga luar negeri (Pf) dan
penurunan tingkat bunga (i), pajak (T) dan nilai tukar atau kurs mata uang
(ER) akan membawa kenaikan didalam permintaan agregat, atau menggeser
kurva permintaan agregat kekanan. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan di
dalam Yd,C,I,Ms/P,G,Yf,Pf, dan kenaikan di dalam I,T,ER tersebut, akan
menurunkan AD atau mengserkan kurva AD ke kiri atas.

10
Gambar 2.3: Kurva Permintaan Agregat

Gambar 2.4: Pergeseran Kurva Permintaan Agregat

2.4 PENAWARAN AGREGAT

2.4.1 Pengertian

Penawaran agregat (Aggegrate Supply/AS) adalah jumlah seluruh


barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan
oleh perusahaan-perusahaan pada berbagai tingkat harga. Atau dengan kata
lain penawaran agregat merupakan nilai total dari seluruh barang akhir dan
jasa yang di hasilkan dalam perekonomian.

11
Penawaran agregat di dalam suatu perekonomian dipengaruhi oleh
beberapa faktor sebagai berikut :

1. Besarnya angkatan kerja


2. Besarnya stok kapital
3. Keadaan atau tingkat tehnologi
4. Tingkat pengangguran alamiah
5. Harga faktor-faktor produksi.

Berkaitan dengan penewaran agregat ini penting untuk dibedakan


antara penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply,SRAS),
dan penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate supply,LRAS).
Dan pengertian penawaran agregat diatas adalah dalam artian penawaran
agregat jangka pendek (SRAS). Sedangkan penawaran agregat jangka panjang
(LRAS) lebih menunjuk kepada jumlah output riil yang ditawarkan ketika
upah dan harga-harga telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga masing-
masing perusahaan memproduksi output yang memaksimimkan
keuntungannya dan perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja
penuh (full employment level).

Penawaran agregat jangka panjang tersebut dipengaruhi oleh faktor-


faktor yang mempengaruhi SRAS, kecuali harga faktor produksi. Dengan
asumsi harga lain-lainnya tetap, apabila semakin besar jumlah angkatan kerja,
semakin rendah tingkat pengangguran alamiah, semakin besar jumlah stok
kapital, dan semakin produktif teknologi yang tersedia, maka akan semakin
besar pula penawaran agregat jangka panjang.

 Ciri-ciri Kurva Penawaran Agregat:

- Ketika tingkat pengangguran masih tinggi, kurva permintaan agregat


relatif landai.

Maksudnya, penambahan produksi nasional dapat dilakukan


perusahaan-perusahaan pada harga yang relative tetap karena tingkat

12
penggunaan barang modal belum mencapai kapsitasnya yang optimum
dan upah masih relative tetap.

- Pada tingkat kesempatan kerja penuh, kurva AS bertambah tingkat


kenaiikannya.

Sebabnya ialah : pengangguran semakin merosot dan kapasitas pabrik-


pabrik mencapai optimum.

- Sesudah tingkat kesempatan keja penuh kurva AS keadaannya semakin


tegak.

Kurva penawaran agregat pada hakikatnya menggambarkan tentang


hubungan antara tingkat harga yang berlaku dalam ekonomi dan nilai
produksi riil (pendapatan nasional riil) yang akan ditawarkan dan
diproduksi oleh semua perusahaan dalam suatu perekonomian.

2.4.2 Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang

Jumlah output yang dapat dihasilkan dalam perekonomian dalam


jangka panjang ditentukan oleh jumlah modal dalam perekonomian, jumlah
tenaga kerja yang ditawarkan dalam tingkat pengerjaan penuh (full
employment). Beberapa pengangguran tidak dapat dibantu karena
pengangguran bersifat friksional ataupu struktural. Dengan demikian, pada
pengerjaan penuh, pengangguran tidak sama dengan nol, tetapi pada suatu
tingkat di atas nol dimana permintaan tenaga kerja sama dengan penawaran
tenaga kerja.

Tingkat pengangguran alamiah (natural rate of employment) adalah


dimana perekonomian bergerak menuju jangka panjang. Tingkat output
agregat yang dihasilkan pada tingkat pengangguran alamiah disebut tingkat
output natural(natural rate of output), tingkat dimana perekonomian berada
pada jangka panjang untuk setiap tingkat harga. Dengan demikian kurva
penawaran jangka panjang (long-run aggregate supply-LRAS) adalah vertikal
pada tingkat output alamiah.

13
Gambar 2.5: Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang

2.4.3 Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek

Karena upah dan harga memerlukan waktu untuk menyesuaikan


terhadap kondisi perekonomian, suatu proses yang dijelaskan dengan
mengatakan bahwa upah dan harga bersifat kaku (sticky), kurva penawaran
agregat (AS,1) dalam jangka pendek mempunyai kemiringan ke atas. Karena
tujuan perusahaan memaksimumkan keuntungan, jumlah output yang
ditawarkan ditentukan oleh keuntungan yang dibuat atas setiap unit output.
Jika keuntungan meningkat, lebih banyak output agregat yang akan dihasikan,
dan jumah output yang ditawarkan akan meningkat, jika keuntungan menurun,
lebih sedikit output agregat yang akan dihasilkan, dan jumlah output agregat
yang ditawarkan.

Keuntungan atas suatu unit output sama dengan harga untuk unit
tersebut dikurangi dengan biaya produksinya. Dalam jangka pendek, biaya
dari banyak faktor yang masuk ke dalam produksi barang dan jasa adalah
tetap. Karena biaya-biaya ini bersifat tetap dalam jangka pendek, ketika
tingkat harga keseluruhan naik, harga untuk suatu unit output akan meningkat
relatif terhadap biaya produksi dan keuntungan per unit akan meningkat.
Karena tingkat harga yang lebih tinggi menghasilkan tngkat keuntungan yang
lebih besar dalam jangka pendek, perusahaan menaikkan produksi dan jumlah

14
output agregat yang ditawarkan meningkat, yang menghasilkan kurva
penawaran agregat jangka pendek yang memiliki kemiringan ke atas.

2.4.4 Pergeseran Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek

Jika biaya produksi suatu outpu meningkat, keuntungan atas suatu unit
output menurun, dan umlah output yang ditawarkan pada setiap tingkat harga
menurun.
Kesimpulan : Kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser ke kiri ketika
biaya produksi meningkat dan ke kanan ketika biaya menurun.

Faktor-faktor yang Menggeser Kurva Penawaran Jangka Pendek:

Faktor-faktor yang menyebabkan kurva penawaran jangka pendek bergeser


adalah factor yang mempengaruhi biaya produksi ; (1) tingkat kekakuan pasar
tenaga kerja, (2) perkiraan inflasi, (3) upaya pekerja untuk mendorong upah
riil mereka, dan (4) perubahan biaya produksi yang tidak berkaitan dengan
upah (seperti biaya energi). Tiga faktor pertama menggeser kurva penawaran
agregat jangka pendek dengan mempengaruhi biaya upah, faktor keempat
mempengaruhi biaya-biaya produksi lain.

1. Tingkat kekakuan pasar tenaga kerja.

Kekakuan upah riil mengurangi tingkat penemuan pekerjaan dan


mempertinggi pengangguran.Jika perekonomian sedang mengalami
kenaikan dan pasar tenaga kerja bersifat kaku(Y >Yn ),pemberi kerja
mungkin mempunyai kesulitan untuk mempekerjakan tenaga kerja yang
memenuhi mutu dan bahkan mungkin mempunyai kesulitan untuk
memelihara tenaga kerjanya sekarang. Karena permintaan akan tenaga
kerja sekarang melebihi penawaran di pasar tenaga kerja, maka pemberi
kerja (perusahaan) akan menaikkakn upah untuk menarik pekerja yang
dibutuhkan dan biaya produksi akan meningkat. Biaya produksi yang
semakin tinggi akan mengurangi keuntungan per unit output pada setiap

15
tingkat harga, dan kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser ke
kiri.

Sebaliknya, jika perekonomian mengalami penurunan dan pasar


tenaga kerja longgar (Y< Yn), maka dalam pasar tenaga kerja yang
longgar dimana jumlah tenaga kerja yang diminta lebih kecil daripada
jumlah yang ditawarkan , maka upah dan biaya produksi akan menurun,
jadi keuntungan per unit output akan meningkat dan kurva penawaran
agregat jangka pendek akan bergeser ke kanan.

Gambar 2.6 : Kurva penawaran agregat jangka pendek

2. Perkiraan Tingkat Harga

Kenaikan perkiraan tingkat harga mengakibatkan upah lebih tinggi,


yang selanjutnya menaikkan biaya produksi, menurunkan keuntungan per
unit output pada setiap tingkat harga, dan menggeser kurva penawaran ke
kiri.

Maka, kenaikan perkiraan tingkat harga menyebabkan kurva


penawaran bergeser ke kiri, semakin besar perkiraan kenaikan tingkat
harga (yaitu, semakin tinggi perkiraan inflasi), maka semakin besar
pergeserannya.

16
3. Dorongan Upah

Misalkan bahwa para pekerja memutuskan untuk mogok kerja


untuk mendapatkan upah riil yang lebih tinngi dan mereka berhasil
mendapatkan upah riil yng lebih tinggi. Maka dorongan upah oleh para
pekerja akan menyebabkan kurva penawaran agregat bergeser ke kiri.

4. Perubahan Biaya Produksi yang Tidak Berhubungan dengan Upah.

Perubahan teknologi dan penawaran bahan-bahan mentah disebut


guncangan penawaran (supply shocks) juga dapat menggeser kurva
penawaran agregat. Guncangan penawaran negatif, seperti pengurangan
ketersedian bahan mentah, yang harganya meningkat, akan meningkatkan
biaya produksi dan menggeser kurva penawaran agregat ke kiri dan
sebaliknya.

Perkembangan teknologi baru akan menurunkan biaya produksi,


dengan menaikkan produktivitas pekerja hal ini juga dapat disebut dengan
guncangan penawaran positif, yang dapat menggeser kurva penawaran
agregat ke kanan

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Permintaan
a. Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu
pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan
tertentu dan dalam periode tertentu.
Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang
menyatakan: “Hubungan antara barang yang diminta dengan harga
barang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika
harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan
menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang
meningkat.”
b. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
- Harga dari barang itu sendiri
- Harga barang lain yang terkait
- Tingkat pendapatan perkapita
- Selera atau kebiasaan
- Jumlah penduduk
- Perkiraan harga di masa mendatang
- Distribusi pendapatan
- Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan.
c. Kurva Permintaan
“Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu
barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para
pembeli.” Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya
menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Kurva yang demikian
disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta
yang mempunyai sifat hubungan terbalik.

18
d. Teori Permintaan
Dapat dinyatakan:“Perbandingan lurus antara permintaan terhadap
harganya yaitu apabila permintaan naik, maka harga relatif akan naik,
sebaliknya bila permintaan turun, maka harga relatif akan turun.”
2. Penawaran
a. Penawaran adalah kuantitas barang atau jasa yang orang bersedia
untuk menjualnya pada berbagai tingkat harga dalam suatu periode
waktu tertentu.
Hukum penawaran yaitu “Semakin tinggi harga suatu barang, semakin
banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual.
Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah
barang tersebut yang ditawarkan.”
b. Faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang / jasa adalah:
- Harga barang itu sendiri
- Harga barang lain yang terkait
- Harga faktor produksi
- Biaya produksi
- Teknologi produksi
- Jumlah pedagang/penjual
- Tujuan perusahaan
- Kebijakan pemerintah
c. Kurva Penawaran
“Yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu
barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.
Jikalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar
harga, maka penawaran bergeser ke kiri atas. Kalau berkurang kurva
penawaran bergeser ke kiri atas. Terbentuknya harga pasar ditentukan
oleh mekanisme pasar.
d. Teori Penawaran
Dapat dinyatakan: “teori yang menerangkan sifat penjual dalam
menawarkan barang yang akan dijual”.

19
3. Permintaan Agregat
a. Permintaan agregat adalah keseluruhan permintaan terhadap barang &
jasa oleh pengguna dalam ekonomi. Permintaan agregat menunjukkan
hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan
jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu
daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-
sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga.
Faktor-faktor yang menyebabkan Kurva permintaan agregat ber-slope
negatif adalah:
Efek Kekayaan
Dampak Harga Bunga
Efek Pembelian Asing (Ekspor & Impor)

b. Kurva Permintaan Agregatif

Kurva permintaan agregat (aggregate demand curve) adalah kurva


yang menjelaskan hubungan antara jumlah output agregat yang
diminta dengan tingkat harga ketika semua variabel lain dianggap
konstan. Kurva AD selalu merupakan suatu garis yang menurun dari
kiri-atas kekanan-bawah. Atrinya semakin rendah tingkat harga,
semakin besar permintaan agregat dalam perekonomian. Sifat kurva
AD yang menurun ini disebabkan oleh beberapa faktor. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan agregat didalam suatu
perekonomian adalah :
- Pendapatan disposibel (Yd) atau pengeluaran konsumsi (C)
- Tingkat bunga (i)
- Investasi (I)
- Jumlah uang beredar riil (real money supply atau Ms/P)
- Pengeluaran pemerintah (G)
- Pajak (T)
- Pendapatan luar negeri (Yf)
- Harga luar negeri (Pf)
- Nilai tukar riil (Exchange rate atau ER)

20
4. Penawaran Agregat
a. Pengartian
Penawaran agregat (Aggegrate Supply/AS) adalah jumlah seluruh
barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau
ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan pada berbagai tingkat harga.
Atau dengan kata lain penawaran agregat merupakan nilai total dari
seluruh barang akhir dan jasa yang di hasilkan dalam perekonomian.
Penawaran agregat di dalam suatu perekonomian dipengaruhi oleh
beberapa faktor sebagai berikut:
- Besarnya angkatan kerja
- Besarnya stok kapital
- Keadaan atau tingkat teknologi
- Tingkat pengangguran alamiah
- Harga faktor-faktor produksi.
Berkaitan dengan penewaran agregat ini penting untuk dibedakan
antara penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate
supply,SRAS), dan penawaran agregat jangka panjang (long-run
aggregate supply,LRAS). Dan pengertian penawaran agregat diatas
adalah dalam artian penawaran agregat jangka pendek (SRAS).
Sedangkan penawaran agregat jangka panjang (LRAS) lebih menunjuk
kepada jumlah output riil yang ditawarkan ketika upah dan harga-harga
telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga masing-masing
perusahaan memproduksi output yang memaksimimkan
keuntungannya dan perekonomian berada pada tingkat kesempatan
kerja penuh (full employment level).
 Ciri-ciri Kurva Penawaran Agregat:

- Ketika tingkat pengangguran masih tinggi, kurva permintaan


agregat relatif landai.

Maksudnya, penambahan produksi nasional dapat dilakukan


perusahaan-perusahaan pada harga yang relative tetap karena

21
tingkat penggunaan barang modal belum mencapai kapsitasnya
yang optimum dan upah masih relative tetap.

- Pada tingkat kesempatan kerja penuh, kurva AS bertambah tingkat


kenaiikannya.

Sebabnya ialah : pengangguran semakin merosot dan kapasitas


pabrik-pabrik mencapai optimum.

- Sesudah tingkat kesempatan keja penuh kurva AS keadaannya


semakin tegak.

b. Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang


Tingkat pengangguran alamiah (natural rate of employment) adalah
dimana perekonomian bergerak menuju jangka panjang. Tingkat
output agregat yang dihasilkan pada tingkat pengangguran alamiah
disebut tingkat output natural (natural rate of output), tingkat dimana
perekonomian berada pada jangka panjang untuk setiap tingkat harga.
Dengan demikian kurva penawaran jangka panjang (long-run
aggregate supply-LRAS) adalah vertikal pada tingkat output alamiah.

c. Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek


Dalam jangka pendek, biaya dari banyak faktor yang masuk ke dalam
produksi barang dan jasa adalah tetap. Karena biaya-biaya ini bersifat
tetap dalam jangka pendek, ketika tingkat harga keseluruhan naik,
harga untuk suatu unit output akan meningkat relatif terhadap biaya
produksi dan keuntungan per unit akan meningkat. Karena tingkat
harga yang lebih tinggi menghasilkan tngkat keuntungan yang lebih
besar dalam jangka pendek, perusahaan menaikkan produksi dan
jumlah output agregat yang ditawarkan meningkat, yang menghasilkan
kurva penawaran agregat jangka pendek yang memiliki kemiringan ke
atas.
d. Pergeseran Kurva Penawaran Jangka Pendek

22
Kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser ke kiri ketika biaya
produksi meningkat dan ke kanan ketika biaya menurun.
Faktor-faktor yang menyebabkan kurva penawaran jangka pendek
bergeser adalah faktor yang mempengaruhi biaya produksi:
1) Tingkat kekakuan pasar tenaga kerja,
2) Perkiraan inflasi,
3) Upaya pekerja untuk mendorong upah riil mereka, dan
4) Perubahan biaya produksi yang tidak berkaitan dengan upah
(seperti biaya energi)

3.2 Saran

23
DAFTAR PUSTAKA

Karim, Adiwarman. 2008. Ekonomi Makro Islami. Edisi 1-2. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.

Mankiw, N.Gregory,: Makro Ekonomi. Edisi ke-6, Jakarta : Penerbit Erlangga

Sukirno, Sadono. 2012. Makro Ekonomi : Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta :
Rajawali Pers.

Suprayitno, Eko. 2005. Ekonomi Islam: Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan
Konvensional. Edisi Pertama. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu.

www.wikipedia.com/penawaran_dan_permintaan.htm. Di akses pada tanggal 20


Maret 2014

www.google.com/kurva penawaran agregate-kurva permintaan agregat.htm. Di


akses pada tanggal 20 Maret 2014.

Mankiw, N.Gregory,: Makro Ekonomi. Edisi ke-6, Jakarta : Penerbit Erlangga

24

Anda mungkin juga menyukai