RSUD PRAMBANAN
Disusun Oleh:
YOGYAKARTA
2018
LEMBAR PERSETUJUAN
Asuhan keperawatan pada pasien Ny. ‘P’ dengan partus spontan di Ruang
Bersalin RSUD Prambanan. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas individu
Praktik Klinik Keperawatan Maternitas pada semester V, pada:
Hari :
Tanggal :
Praktikan
(..................................)
(..............................) (..............................)
BAB I
A. Definisi
Persalinan adalah suatu proses yang dialami, peristiwa normal, namun
apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal
(Mufdillah & Hidayat, 2008). Perslinan adalah suatu proses terjadinya
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Mitayani, 2009).
Persalinan atau partus adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu.
Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
yang cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyakit.
Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan
perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya
plasenta secara lengkap. Ibu dikatakan belum inpartu jika kontraksi uterus
tidak mengakibatkan perubahan serviks (Damayanti, 2014).
B. Penyebab Persalinan
Penyebab persalinan belum pasti diketahui, namun beberapa teori
menghubungkan dengan faktor hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim,
pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi (Hafifah, 2011).
1. Teori penurunan hormon
1-2 minggu sebelum partus dimulai, terjadi penurunan hormon
progesteron dan esterogen. Fungsi progesteron sebagai penenang otot-
otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah
sehingga timbul his bila progesteron turun.
2. Teori plasenta menjadi tua
Turunnya kadar hormon esterogen dan progesteron menyebabkan
kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
3. Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-
otot rahim sehingga menganggu sirkulasi utero-plasenta.
4. Teori iritasi mekanik
Di belakang serviks terlihat ganglion ini digeser dan ditekan misalnya
oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
5. Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang
dimassukkan dalam kanalis servikaslis dengan tujuan merangsang
pleksus frankenhauser, amniotomi pemecah ketuban, oksitosin drip yaitu
pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus.
C. Tanda-tanda Persalinan
Tanda tanda permulaan persalinan adalah lightening atau settling atau
dropping yang merupakan kepala turun memasuki pintu atas panggul
terutama pada primigravida. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
Perasaan sering-sering atau susah buang air kecil karena kandung kemih
tertekan oleh bagian terbawah janin. Perasaan sakit di perut dan di pinggang
oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah di uterus (fase labor pains). Serviks
menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur
darah (bloody show) (Hafifa, 2011).
Tanda-tanda in partu:
1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
2. Keluar lender dan bercanpur darah lebih banyak, robekan kecil pada
bagian serviks.
3. Kadang-kadang ketuban pecah
4. Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar.
D. Macam-macam HIS
Menurut Damayanti (2014) macam-macam his ada dua, yaitu:
1. His palsu
His palsu adalah kontraksi uterus yang tidak efisien atau spasme usus,
kandung kencing dan otot-otot dinding perut yang terasa nyeri. his palsu
timbul beberapa hari sampai satu bulan sebelum kehamilan cukup bulan.
His palsu dapat merugikan yaitu dengan membuat lelah pasien sehingga
pada waktu persalinan sesungguhnya mulai pasien berada dalam kondisi
yang jelek, baik fisik maupun mental.
2. His sesungguhnya
His sesungguhnya adalah kontraksi uterus karena otot-otot polos Rahim
bekerja dengan baik dan sempurna. Pada waktu kontraksi otot0otot Rahim
menguncup sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri
menjadi lebih kecil serta mendorong janin dan kantung amneon kea rah
segmen bawah Rahim dan serviks.
G. Mekanisme Persalinan
Menurut Sumarah (2009), ada tujuh gerakan-gerakan janin dalam persalinan
atau gerakan cardinal yaitu:
1. Engagement
Bila diameter bipariental kepala melewati pintu atas panggul, kepala
dikatakan telah menancap (engaged) pada pintu atas panggul.
2. Penurunan
Penurunan adalah gerakan bagian presentasi melewati panggul.
Penurunan terjadi akibat tiga kekuatan yaitu tekanan dari cairan amnion,
tekanan langsung kontraksi fundus pada janin. Dan kontraksi diafragma
serta otot-otot abdomen ibu pada tahap kedua persalinan.
3. Fleksi
Segera setelah kepala yang turun tertahan oleh serviks, dinding panggul,
atau dasar panggul. Dalam keadaan normal fleksi terjadi dan dagu
didekatkan kearah dada janin.
4. Putaran paksi dalam
Putaran paksi dalam dimulai pada bidang setinggi spina iskiadika. Setiap
kali terjadi kontraksi kepala janin diarahkan ke bawah lengkung pubis,
dan kepala hampir selalu berputar saat mencapai otot panggul.
5. Ekstensi
Saat kepala janin mencapai perineum, kepala akan defleksi kearah
anterior oleh perineum. Mula-mula oksiput melewati permukaan bawah
simfisis pubis, kemudian kepala muncul keluar akibar ekstensi.
6. Restitusi dan putaran paksi luar
Restitusi adalah gerakan berputar setelah kepala bayi lahir hingga
mencapai posisi yang sama dengan saat ia memasuki pintu atas. Putaran
paksi luar terjadi saat bahu engaged dan turun dengan gerakan mirip
dengan gerakan kepala.
7. Ekspulsi
Setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat ke atas tulang pubis ibu
dan badan bayi di keluarkan dengan gerakan fleksi lateral kearah simfisis
pubis.
H. Partus Set
Menurut Saryono (2010) partus set meliputi:
1. 2 buah klem kelly atau kocher
2. Klem ½ kocher atau kelly
3. Gunting tali pusat
4. Pengikat tali pusat steril
5. Kateter nelaton
6. Gunting episiotomi
7. Alat pemecah selaput ketuban
8. Kassa dan kapas steril
9. Lidokain 1%
10. Needle holder
11. Pinset dan jarum
12. Kateter penghisap lendir
13. Benang catgut 3.0
14. Sarung tangan steril
15. Spuit injeksi 2.5 mL dan 5 mL
16. Apron
I. Pengkajian Fokus
Menurut Henderson (2006) berikut adalah pengkajian pasien dengan
persalinan normal secara umum:
1. Kala 1
a. Anamnesa
1) Nama, umur, dan alamat
2) Gravida dan para
3) Hari pertama haid terakhir (HPHT)
4) Riwayat alergi obat
5) Riwayat kehamilan sekarang
6) Riwayat kehamilan sebelumnya
7) Riwayat kesehatan
8) Pemeriksaan fisik
b. Nilai tanda-tanda vital
c. Pemeriksaan abdomen menentukan tinggi fundus
d. Palpasi jumlah kontraksi dala 10 menit, durasi dan lama kontraksi
e. Memantau DJJ
f. Menentukan presentasi
g. Menentukan penurunan bagian terbawah janin
h. Pemeriksaan dalam
1) Nilai pembukaan dan penipisan serviks
2) Nilai penurunan bagian terbawah dan apakah sudah masuk rongga
panggul
2. Kala II
a. Aktivitas istirahat
b. Tanda-tanda vital
c. Psikologi
d. Eliminasi
e. Nyeri atau ketidaknyamanan
f. Seksualitas
1) Serviks dilatasi penuh (10 cm) dan penonjolan 100%
2) Peningkatan penampakan perdarahan vagina
3) Penonjolan rektal/ perineal dengan turunnya janin
4) Membran mungkin rupture pada saat ini bila masih utuh
5) Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi
3. Kala III
a. Aktivitas istirahat
b. Sirkulasi
1) Tekanan darah
2) Frekuensi nadi
c. Makanan/ cairan
d. Nyeri atau ketidaknyamanan
e. Pemeriksaan fisik
1) Kondisi umum ibu
2) Inspeksi perdarahan
3) Palpasi tinggi fundus uteri
4. Kala IV
a. Aktivitas istirahat
b. Psikologis
c. Eliminasi
d. Makanan dan minuman
e. Nyeri atau ketidaknyamanan
f. Tanda-tanda vital
g. Seksualitas
1) Fundus keras berkontraksi, pada garis tengah dan terletak setinggi
umbilicus
2) Drainase vagina atau lokhea jumlahnya sedang, merah gelap
dengan hanya beberapa bekuan kecil
3) Perineum bebas dari kemerahan, edema, ekimosis
4) Striae mungkin ada pada abdomen, paha, dan payudara
5) Paydara lunak dengan putting tegang
h. Penyuluhan
i. Pemeriksaan diagnostik
4. Kala IV
a. Nyeri akut b/d efek hormon, trauma, edema jaringan, kelelahan fisik
dan psikologis, ansietas
b. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan pengeluaran
yang berlebihan; perdarahan; diuresis; keringat berlebihan.
c. Perubahan ikatan proses keluarga b/d transisi/ peningkatan anggota
keluarga
K. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
Menurut Herdman (2018), Moorhead dan Bulechek (2013) berikut adalah diagnosa dan intervensi secara umum pada pasien
persalinan normal:
Risiko infeksi dengan faktor Setelah dilakukan tindakan Perlindungan infeksi (6550)
risiko prosedur invasif (00004) keperawatan, diharapkan tidak 1. Monitor adanya tanda dan 1. Mengetahui apakah adanya infeksi
terjadi infeksi dengan kriteria gejala infeksi sistemik dan 2. Agar terhindar dari infeksi
hasil: lokal. 3. Meminimalkan penyebaran infeksi
Keparahan Infeksi (0703) 2. Ajarkan pasien dan keluarga 4. Menyembuhkan luka dan
1. Tidak terjadi demam dan bagaimana cara meminimalkan terjadinya infeksi
kemerahan menghindari infeksi. 5. Menghindarkan dari penyebaran
Status Maternal: intrapartum 3. Batasi pengunjung. infeksi
(2509) Kontrol Infeksi (6540)
1. Tanda-tanda vital dalam 4. Cuci tangan secelum dan
batas normal. sesudah kegiatan perawatan
2. Jumlah darah yang keluar pasien.
berkurang/berhenti 5. Kolaborasi dengan dokter
3. Nyeri dapat berkurang dari 2 pemberian obat antibiotik.
ditingkatkan ke 3.
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ibu Bersalin
Dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: Deepublish
Hafifah. 2011. “Laporan Pendahuluan Persalinan Normal”. Dimuat Dalam
(https://www.academia.edu/7871705/LAPORAN_PENDAHULUAN_PER
SALINAN_NORMAL). Diakses pada hari Senin tanggal 19 November
2018 pukul 21.55 WIB
Henderson. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC
Herdman, T. Heater., et al. 2018. NANDA-1 Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi 2018-2020
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta EGC
Moorhead, Sue., et al. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC)
Mufdilah dan Hidayat, Asri. 2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Mitra
Cendekia
Mutmainnah, dkk. 2017. Asuhan Persalinan Normal Dan Bayi Baru Lahir.
Yogyakarta: Andi
Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Medika
Sumarah. 2009. Perawatan Ibu Bersalin: Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.
Yogyakarta: Mitra Cendekia Press