Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi
sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu
dan Jasmadi dalam Lestari, 2013:1). Pengertian ini menjelaskan bahwa suatu bahan
ajar haruslah dirancang dan ditulis dengan kaidah intruksional karena akan digunakan
Bahan atau materi pembelajaran pada dasarnya adalah “isi” dari kurikulum, yakni
berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/subtopik dan rinciannya
(Ruhimat, 2011:152).
Melihat penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa peran seorang guru dalam
belajar dan pembelajaran melalui sebuah bahan ajar. Bahan ajar dapat juga diartikan
sebagai segala bentuk bahan yang disusun secara sistematis yang memungkinkan siswa dapat belajar
secara mandiri dan dirancang sesuai kurikulum yang berlaku.
Dengan adanya bahan ajar, guru akan lebih runtut dalam mengajarkan materi kepada
tentang ciri ciri kedewasaan yang perlu dikembangkan pada anak didik dapat
keterampilan, sikap dan nilai yang telah menjadi milik siswa. Adanya tujuan
tertentu memberikan arah pada usaha para pengelola pendidikan dalam berbagai
taraf pelaksanaan. Dengan demikian usaha mereka menjadi tidak sia sia karena
bekerja secara profesional dengan berpedoman pada patokan yang jelas.
siswa guna merangsang siswa agar dapat belajar secara cepat, tepat,
tentang cara-cara pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada
tahapan, atau pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sains, dengan menampilkan
teknik teknik pembelajaran kolaboratif group grid
pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang
berikut:
c. Mengajar secara tatap muka di dalam kelas atau mengatur tutorial, dan
1 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 13.
2 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar,
Pendapat lain dari Dewey dalam Joyce dan Weil mendefinisikan model
pembelajaran sebagai suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
Jadi, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu teori yang
dirancang untuk mendesain proses belajar mengajar didalam kelas, baik dari
segi alat-alat yang akan dibutuhkan, strategi, dan juga kurikulum guna
digunakan guru tergantung kepada kemampuan guru atau siasat agar proses
pembelajaran adalah jalan, alat, atau media yang digunakan guru untuk
Restami Dkk, Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict Observe Explaint) Terhadap
Pemahaman Konsep Fisika Dan Sikap Ilmiah Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas X SMA
Agus N Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Aktual dan Terpopuler,
Bila evaluasi menunjuk pada suatu tindakan proses untuk menentukan nilai
value”.
26 H.M. Sulthon, Moh. Khusnuridlo, Manajemen Pondok Pesantren dalam Perspekftif Global,
proses dimana pertimbangan atau keputusan suatu nilai dibuat dari berbagai
pengamatan, latar belakang serta pelatihan dari evaluator). Dari dua rumusan
tentang evaluasi ini, dapat kita peroleh gambaran bahwa evaluasi adalah suatu
proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan