Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Bahan Ajar

Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi

pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara

sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu

mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya (Widodo

dan Jasmadi dalam Lestari, 2013:1). Pengertian ini menjelaskan bahwa suatu bahan

ajar haruslah dirancang dan ditulis dengan kaidah intruksional karena akan digunakan

oleh guru untuk membantu dan menunjang proses pembelajaran.

Bahan atau materi pembelajaran pada dasarnya adalah “isi” dari kurikulum, yakni

berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/subtopik dan rinciannya

(Ruhimat, 2011:152).

Melihat penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa peran seorang guru dalam

merancang ataupun menyusun bahan ajar sangatlah menentukan keberhasilan proses

belajar dan pembelajaran melalui sebuah bahan ajar. Bahan ajar dapat juga diartikan

sebagai segala bentuk bahan yang disusun secara sistematis yang memungkinkan siswa dapat belajar
secara mandiri dan dirancang sesuai kurikulum yang berlaku.

Dengan adanya bahan ajar, guru akan lebih runtut dalam mengajarkan materi kepada

siswa dan tercapai semua kompetensi yang telah ditentukan sebelumnya.

ujuan instruksional merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan dalam

sistem pendidikan, secara nasional tujuan pendidikan tercantum dalam pembukaan

Undang undang dasar 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Gambaran

tentang ciri ciri kedewasaan yang perlu dikembangkan pada anak didik dapat

ditemukan dalam penentuan perumusan mengenai tujuan pendidikan, baik pada

taraf nasional maupun taraf pengelolaan institusi pendidikan.

Perumusan suatu tujuan pendidikan yang menetapkan hasil yang harus

diperoleh siswa selama belajar, dijabarkan atas pengetahuan dan pemahaman,

keterampilan, sikap dan nilai yang telah menjadi milik siswa. Adanya tujuan

tertentu memberikan arah pada usaha para pengelola pendidikan dalam berbagai

taraf pelaksanaan. Dengan demikian usaha mereka menjadi tidak sia sia karena
bekerja secara profesional dengan berpedoman pada patokan yang jelas.

Media pembelajaran merupakan peralatan yang digunakan oleh

guru untuk membantu proses penyampaian materi. Media pembelajaran

sangat dibutuhkan untuk membantu mempermudah dalam hal

penyampaian materi. Sadiman (2006: 7) mengemukakan bahwa media

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga

proses belajar terjadi. Sedangkan Arsyad (2007: 4) menyatakan bahwa

media adalah alat yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan para ahli,

peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala alat

fisik yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi kepada

siswa guna merangsang siswa agar dapat belajar secara cepat, tepat,

mudah, benar dan tidak terjadinya verbalisme sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

c. Pengertian Strategi Pembelajaran

Menurut Gerlach dan Ely dalam Kasmadi dan Sunariah (2013:30)

berpendapat bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang

dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam suatu

lingkungan pembelajaran. Romizowsky dalam Rusmono (2012:22)

mendefinisikan strategi pembelajaran adalah kegiatan yang digunakan

seseorang dalam usaha memilih strategi pembelajaran.

Strategi pembelajaran adalah pola-pola umum kegiatan guru anak

didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai

tujuan yang telah digariskan (Surtikanti dan Santoso, 2008:31 ).

Sedangkan menurut Senjaya dalam Subadi (2011:118) mengemukakan

bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang

harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat


dicapai secara efisien dan efektif

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

strategi pembelajaran merupakan cara-cara, pola-pola umum yang

dilakukan oleh guru dan anak didik untuk memilih strategi

pembelajaran dan menyampaikan materi pembelajaran dalam

perwujudan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran

yang telah digariskan dapat dicapai secara efisien dan efektif.

Slameto menjelaskan teknik pembelajaran adalah suatu rencana

tentang cara-cara pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada

untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi (pengajaran). Dengan kata lain,

teknik pembelajaran merupakan suatu rencana bagaimana melaksanakan tugas

belajar mengajar yang telah diidentifikasikan (hasil analisis) sehingga tugas

tersebut dapat memberikan hasil belajar yang optimal.4

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa teknik

pembelajaran merupakan situasi proses pembelajaran seringkali digunakan

berbagai istilah yang pada dasarnya dimaksudkan untuk menjelaskan cara,

tahapan, atau pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini

adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sains, dengan menampilkan
teknik teknik pembelajaran kolaboratif group grid

Sedangkan menurut Agus Suprijono, model adalah landasan praktek

pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang

dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan

implikasinya pada tingkat operasional di kelas.2

Pendapat tentang model pembelajaran oleh para ahli adalah sebagai

berikut:

a. Model pembelajaran menurut Agus Suprijono adalah pola yang digunakan

sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun


tutorial.

b. Menurut Trianto, model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola

yang dapat digunakan untuk mendisain pola-pola.

c. Mengajar secara tatap muka di dalam kelas atau mengatur tutorial, dan

untuk menentukan material atau perangkat pembelajaran termasuk di

1 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 13.

2 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar,

Pendapat lain dari Dewey dalam Joyce dan Weil mendefinisikan model

pembelajaran sebagai suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

merancang tatap muka di kelas, atau pembelajaran tambahan diluar kelas

dan untuk menajamkan materi pelajaran.4

Jadi, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu teori yang

dirancang untuk mendesain proses belajar mengajar didalam kelas, baik dari

segi alat-alat yang akan dibutuhkan, strategi, dan juga kurikulum guna

membantu siswa untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran

Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan

seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Teknik

pembelajaran merupakan cara guru menyampaikan bahan ajar yang telah

disusun (dalam metode) berdasarkan pendekatan yang dianut. Teknik yang

digunakan guru tergantung kepada kemampuan guru atau siasat agar proses

pembelajaran dapat berjalan dengan lancer dan berhasil dengan baik.

Sedangkan menurut Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, teknik

pembelajaran adalah jalan, alat, atau media yang digunakan guru untuk

mengarahkan kegiatan siswa ke tujuan yang diinginkan atau dicapai.9

Perbedaannya dengan metode pembelajaran adalah metode pembelajaran lebih

bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan-tahapan tertentu, sedangkan teknik

adalah cara yang digunakan dan bersifat implementatif, langsung dipraktikan


dalam realitas pembelajaran di kelas. Jadi sangat mungkin metode yang digunakan sama, tetapi
teknik yang dipergunakan berbeda, sehingga

menghasilkan output pembelajaran yang tidak sama.10 Namun, teknik

pembelajaran ini berbeda dengan taktik pembelajaran. Taktik pembelajaran

adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode

pembelajaran tertentu. Dengan demikian taktik lebih bersifat individual,

sedangkan teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka

mengimplementasikan suatu metode pembelajaran.11

di Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Panduan Lengkap Aplikatif, DIVA

Press, Jogjakarta, 2013, hlm. 70.

11 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana

Prenada Media Group, Jakarta, 2008, hlm. 127.

12 Hamruni, Strategi Pembelajaran, Op.Cit, hlm. 7-8.

13 Warsono, Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen, PT Remaja Rosdakarya, Bandung,

Restami Dkk, Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict Observe Explaint) Terhadap

Pemahaman Konsep Fisika Dan Sikap Ilmiah Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas X SMA

Negeri 3 Singaraja Tahun Pelajaran 2012/2013. E-Journal Program Pascasarjana Universitas

Pendidikan Ganesha Program Studi IPA (Volume 3 Tahun 2013).

Agus N Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Aktual dan Terpopuler,

DIVA Press, Jogjakarta, 2013, hlm. 33-34.

Evaluasi hasil belajar diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu

proses untuk menetukan nilai keberhasilan belajar seseorang setelah ia

mengalami proses belajar selama satu periode tertentu.26 Terdapat perbedaan

antara penilaian dan pengukuran, namun keduanya tidak dapat dipisahkan.

Bila evaluasi menunjuk pada suatu tindakan proses untuk menentukan nilai

sesuatu, maka pengukuran merupakan suatu tindakan atau proses untuk

menentukan luas atau kuantitas dari sesuatu. Jadi pengukuran dilakukan

memberikan jawaban terhadap pertanyaan “how much”, sedangkan


penilaian dilakukan untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan “what

value”.

25 M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 1994), h.3.

26 H.M. Sulthon, Moh. Khusnuridlo, Manajemen Pondok Pesantren dalam Perspekftif Global,

f the evaluator”. (evaluasi adalah suatu

proses dimana pertimbangan atau keputusan suatu nilai dibuat dari berbagai

pengamatan, latar belakang serta pelatihan dari evaluator). Dari dua rumusan

tentang evaluasi ini, dapat kita peroleh gambaran bahwa evaluasi adalah suatu

proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan

arti) daripada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu untuk

membuat suatu keputusan. Be

Anda mungkin juga menyukai