Anda di halaman 1dari 13

------------------------------------- AKTA FIDUSIA ---------------------------------

----------------------------------------- Nomor: 05 ------------------------------------


Pada hari ini, Senin, tanggal 28-05-2018 (dua puluh delapan Mei
dua ribu delapan belas), pukul 10.30 WIB (sepuluh lebih tiga puluh
menit Waktu Indonesia Barat). ----------------------------------------------
Berhadapan dengan saya, FATIR TASHIN SYAFIQ, Sarjana
Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Sleman, dengan dihadiri
saksi-saksi yang saya, Notaris, kenal dan yang nama – namanya
akan disebutkan pada akhir akta ini:---------------------------------------
1. Nyonya KASIH, lahir di Kulon Progo, pada tanggal 22-04-
1974 (dua puluh dua April seribu sembilan ratus tujuh puluh
empat), Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Mengurus Rumah
Tangga, bertempat tinggal di Purwobinangun Koroulon Lor,
Rukun Tetangga 001, Rukun Warga 012, Desa Bimomartani,
Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
-----------------------------------------------------------------Pemegang
Kartu Tanda Penduduk nomor : 3404116204740004. - yang
dalam melakukan perbuatan hukum dalam akta ini telah
mendapatkan persetujuan dari suaminya yang turut pula
menghadap dan manandatangani, yaitu:
-----------------------------Tuan SUHARDI, lahir di Sleman, pada
tanggal 05-06-1967 (lima Juni seribu sembilan ratus enam
puluh tujuh), Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Pedagang,
bertempat tinggal sama dengan isterinya tersebut diatas.
-------------------------------------------------Pemegang Kartu Tanda
Penduduk nomor : 3404110507670007. -Untuk selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA atau
--------------------------------------------- PEMBERI FIDUSIA
--------------------------
2. Nyonya EKO SRI RIWAYATI, Jabatan Kepala Cabang Sleman
KSPPS Prima Artha, lahir di Pati, pada tanggal 05-09-1979 (lima
September seribu sembilan ratus tujuh puluh sembilan), Warga
Negara Indonesia, Pekerjaan Karyawan Swasta, bertempat
tinggal di Medari Gede / IV, Rukun Tetangga 003, Rukun Warga

1
011, Desa Caturharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
---------------------------------Pemegang Kartu Tanda Penduduk
nomor : 3404134509790001.--
Menurut keterangannya bertindak mewakili Ketua Pengurus
KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH
(KSPPS) PRIMA ARTHA sedemikian berdasarkan Surat Kuasa
nomor 11/01-PA/A/VI/I/2018 tertanggal 05-01-2018 (lima Januari
dua ribu delapan belas) yang dibuat secara di bawah tangan, yang
fotokopinya diperlihatkan kepada saya, Notaris dan dilekatkan
pada minuta akta ini.
--------------------------------------------------------Dengan demikian, sah
dan berwenang bertindak untuk dan atas nama KOPERASI
SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH (KSPPS) PRIMA
ARTHA, berkedudukan di Kabupaten Sleman. -----
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA atau ---------------------------------
------------------------------ PENERIMA FIDUSIA
---------------------------Para penghadap telah saya, Notaris kenal.
---------------------------------
Para penghadap dalam kedudukannya tersebut di atas terlebih
dahulu menerangkan :---------------------------------------------------------
A.Bahwa diantara Tuan SUHARDI, lahir di Sleman, pada tanggal
05-06-1967 (lima Juni seribu sembilan ratus enam puluh tujuh),
Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Pedagang, bertempat tinggal
di Purwobinangun Koroulon Lor, Rukun Tetangga 001, Rukun
Warga 012, Desa Bimomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten
Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemegang Kartu
Tanda Penduduk nomor : 3404110507670007, selaku pihak yang
menerima fasilitas Pembiayaan (selanjutnya disebut pula Debitur)
dan penerima fidusia selaku pihak yang memberi fasilitas
pembiayaan (selanjutnya disebut pula Kreditur) telah dibuat dan
ditandatangani Akad Pembiayaan Bai’ul Wafa’ di bawah tangan,
bermaterai cukup Nomor : 003.74.010700.01, tanggal 28-05-
2018 (dua puluh delapan Mei dua ribu delapan belas).
-------------untuk selanjutnya Akad Pembiayaan Bai’ul Wafa’

2
tersebut berikut seluruh perubahannya dan atau
pembaharuannya baik yang telah maupun yang akan ada disebut
Akad Pembiayaan Bai’ul
Wafa’.-------------------------------------------------------------------------
Bahwa, untuk lebih menjamin dan menanggung terbayarnya
dengan baik segala sesuatu yang terhutang dan harus dibayar
oleh Pihak Debitur sebagaimana diatur dalam Akad Pembiayaan
Bai’ul Wafa’, Pemberi Fidusia diwajibkan untuk memberikan
jaminan fidusia atas: ------------------------------------------------------
1 (satu) unit kendaraan bermotor roda 4 (empat) atau mobil
dengan rincian sebagai berikut :-------------------------------------------
- Nomor Polisi : AB 1926 LY. ----------------------------------------
- Merek : TOYOTA.----------------------------------------------
- Type : B401RA-GMZFJ (CALYA 1.2 G M/T).-------
- Model : MOBIL PENUMPANG.-----------------------------
- Tahun Pembuatan :
2017.---------------------------------------------------- Tahun Perkaitan :
2017.---------------------------------------------------
- Isi Silinder : 1197 CC.---------------------------------------------
- Warna : HITAM.------------------------------------------------
- No. Rangka/NIK : MHKA6GJ6JHJ053432.------------------------
- Nomor Mesin : 3NRH162316.---------------------------------------
- Nomor BPKB : N-08454526. ---------------------------------------
Demikian berdasarkan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor
(BPKB) nomor N-08454526, yang dikeluarkan oleh KEPOLISIAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA, pada tanggal 26-08-2017 (dua puluh enam dua
ribu tujuh belas), yang terdaftar atas nama KASIH.
-------------------Sehingga nilai Objek Fidusia tersebut sebesar Rp.
65.000.000.- (enam puluh lima juta rupiah).
---------------------------------------
B. Bahwa untuk memenuhi ketentuan tentang pemberian
jaminan yang ditentukan dalam Akad Pembiayaan Bai’ul Wafa’
tersebut, maka Pemberi dan Penerima Fidusia telah semufakat
dan setuju dengan ini mengadakan perjanjian sebagaimana yang

3
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor : 42 tahun 1999,
tentang Jaminan Fidusia sebagaimana yang hendak dinyatakan
sekarang dalam akta ini.
----------------------------------------------------------------------Selanjut
nya para penghadap dengan senantiasa bertindak dalam
kedudukannya tersebut menerangkan, untuk menjamin
terbayarnya dengan baik segala sesuatu yang terhutang dan
harus dibayarkan oleh Debitur kepada Kreditur baik karena
utang pokok, Nisbah dan biaya-biaya lainnya yang timbul
berdasarkan Akad Pembiayaan Bai’ul Wafa’ tersebut, dengan
jumlah utang pokok sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) atau sejumlah uang yang akan ditentukan kemudian hari
berdasarkan Akad Pembiayaan Bai’ul Wafa’, maka penghadap
Pertama dengan bertindak selaku Pemberi Fidusia menerangkan
memberikan jaminan fidusia kepada Penerima Fidusia dan
penghadap Pihak Kedua dengan bertindak selaku Penerima
Fidusia menerangkan dengan ini menerima Jaminan Fidusia dari
Pemberi Fidusia sampai dengan nilai penjaminan senilai Rp.
55.000.000.- (lima puluh lima juta juta rupiah) atas Objek
Jaminan Fidusia.
-----------------------------------------------------------
Selanjutnya para penghadap senantiasa dengan bertindak dalam
kedudukannya tersebut menerangkan pembebanan jaminan Fidusia
ini diterima dan dilangsungkan dengan persyaratan dan ketentuan
sebagai berikut : ---------------------------------------------------------------
--------------------------------------------- Pasal 1--------------------------------------
Dengan ditandatanganinya akta ini, Obyek Jaminan Fidusia beralih
hak kepemilikannya atas dasar kepercayaan kepada penerima
fidusia, namun Obyek Jaminan Fidusia tersebut tetap berada pada
dan dalam kekuasaan Pemberi Fidusia selaku peminjam Pakai.
Untuk surat-surat bukti hak milik atas obyek jaminan fidusia serta
surat-surat lain yang bersangkutan diserahkan kepada penerima
fidusia.--------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------- Pasal 2--------------------------------------

4
Obyek Jaminan Fidusia hanya dapat dipergunakan oleh Pemberi
Fidusia menurut sifat dan peruntukannya, dengan tidak ada
kewajiban bagi Pemberi Fidusia untuk membayar biaya/ganti rugi
berupa apapun untuk pinjam pakai tersebut kepada Penerima
Fidusia, namun Pemberi Fidusia berkewajiban untuk pemeliharaan
Obyek Jaminan Fidusia tersebut dengan sebaik-baiknya dan
melakukan semua tindakan yang diperlukan dalam untuk
pemeliharaan dan perbaikan atas Obyek Jaminan Fidusia atas biaya
dan tanggungan Pemberi Fidusia sendiri, serta membayar pajak dan
beban lainnya yang bersangkutan dengan itu.----------------------------
Resiko tentang kerugian atau kerusakan seluruh atau sebagian
obyek jaminan fidusia atau adanya tuntutan dari Polisi, Aparat
Hukum atau Pihak lainnya mengenai obyek Jaminan Fidusia tetap
merupakan tanggung jawab pemberi fidusia sepenuhnya,
dimanapun obyek jaminan fidusia berada. Penerima fidusia
dibebaskan dari segala tuntutan atau tagihan dari pihak manapun
juga.------------------------------------------------------------------------------
- Apabila untuk penggunaan atas Obyek Jaminan Fidusia tersebut
diperlukan suatu kuasa khusus, maka Penerima Fidusia dengan ini
memberi kuasa kepada Pemberi Fidusia untuk melakukan tindakan-
tindakan yang diperlukan dalam rangka pinjam pakai Obyek
Jaminan Fidusia, termasuk mengasuransikan Obyek Jaminan
Fidusia tersebut dengan harga wajar sebagaimana dipersyaratkan
dalam Akad Pembiayaan Bai’ul Wafa’ tersebut.---------------------------
--------------------------------------------- Pasal 3 -------------------------------------
Penerima Fidusia atau wakilnya yang sah setiap waktu berhak dan
dengan ini telah diberi kuasa dengan hak substitusi oleh Pemberi
Fidusia untuk memeriksa tentang adanya dan tentang keadaan
obyek Jaminan Fidusia tersebut.--------------------------------------------
Penerima Fidusia atas biaya Pemberi Fidusia berhak namun tidak
diwajibkan untuk melakukan atau suruh melakukan segala sesuatu
yang seharusnya dilakukan oleh Pemberi Fidusia atas Obyek
Jaminan Fidusia dalam hal Pemberi Fidusia melalaikan
kewajibannya untuk itu, termasuk tetapi tidak terbatas untuk

5
memasuki gedung, gudang, bangunan, ruang di mana Obyek
Jaminan Fidusia disimpan atau berada.-----------------------------------
Pemberi Fidusia dan Penerima Fidusia menyatakan bahwa tindakan
tersebut tidak merupakan tindakan memasuki tempat dan atau
bangunan tanpa izin (huisvredebreuk).-------------------------------------
---------------------------------------------- Pasal 4-------------------------------------
Apabila bagian dari Obyek Jaminan Fidusia atau di antara Obyek
Jaminan Fidusia tersebut ada yang tidak dapat dipergunakan lagi
atau tidak ada lagi karena telah dialihkan, maka Pemberi Fidusia
dengan ini berjanji dan karenannya mengikatkan diri untuk
mengganti bagian dari atau Obyek Jaminan Fidusia yang tidak
dapat dipergunakan atau tidak ada lagi itu dengan Obyek Jaminan
Fidusia lainnya yang sejenis yang nilainya setara dengan yang
digantikan serta yang dapat disetujui Penerima Fidusia, sedang
pengganti Obyek Jaminan Fidusia tersebut masuk dalam Jaminan
Fidusia yang dinyatakan dalam akta ini.-----------------------------------
---------------------------------------------- Pasal 5------------------------------------
Pemberi Fidusia menyatakan dan menjamin kepada penerima
fidusia sebagai berikut :-------------------------------------------------------
a. Obyek jaminan fidusia adalah milik/hak pemberi fidusia dan
tidak ada orang / pihak lain yang turut memiliki atau
mempunyai hak apapun. Oleh karena itu pemberi fidusia
mempunyai kewenangan hukum untuk mengalihkan dan
memindahkan hak atas obyek jaminan fidusia;-----------------------
b. Obyek jaminan fidusia belum pernah dijual atau dialihkan
haknya dengan cara bagaimana pun dan kepada siapapun;--------
c. Obyek jaminan fidusia tidak dan tidak pernah diagunkan dengan
cara bagaimanapun dan kepada siapapun, kecuali kepada
penerima fidusia;-----------------------------------------------------------
d. Obyek jaminan fidusia tidak sedang tersangkut perkara/
sengketa dan tidak sedang dalam sitaan;-------------------------------
Pemberi fidusia dengan ini membebaskan dan melepaskan penerima
fidusia dari semua dan setiap tuntutan, gugatan atau tagihan yang
diajukan oleh siapapun mengenai atau yang berhubungan dengan
hal yang dinyatakan dan dijamin oleh pemberi fidusia tersebut di

6
atas. - -Semua tuntutan/ gugatan yang ada atau mungkin ada
sepenuhnya merupakan beban dan tanggung jawab pemberi fidusia
dan atas permintaan pertama dari penerima fidusia, pemberi fidusia
wajib mengurus, menyelesaikan (jika perlu) membayar tuntutan
atau gugatan tersebut. -------------------------------------------------------
---------------------------------------------- Pasal 6 ------------------------------------
Pemberi Fidusia tidak berhak untuk melakukan Fidusia ulang atas
Obyek Jaminan Fidusia. Pemberi Fidusia juga tidak diperkenankan
untuk membebankan dengan cara apapun, menggadaikan atau
menjual atau mengalihkan dengan cara apapun Obyek Jaminan
Fidusia kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu
dari Penerima Fidusia.
--------------------------------------------------------Bilamana Pemberi
Fidusia tidak memenuhi dengan seksama kewajibannya menurut
yang telah ditentukan dalam akta ini atau Debitur tidak memenuhi
kewajiban-kewajiban berdasarkan Akad Pembiayaan Bai’ul Wafa’,
maka lewat waktu yang telah ditentukan untuk memenuhi
kewajiban tersebut saja, sudah cukup membuktikan tentang adanya
pelanggaran atau kelalaian Pemberi Fidusia tidak memenuhi
kewajiban tersebut, dalam hal mana hak pemberi fidusia untuk
meminjam pakai Obyek Jaminan Fidusia tersebut menjadi berakhir
dan Obyek Jaminan Fidusia harus diserahkan dengan segera oleh
Pemberi Fidusia kepada Penerima Fidusia, setelah diberitahukan
secara tertulis oleh Penerima Fidusia.--------------------------------------
----------------------------------------------- Pasal 7 -----------------------------------
Pemberi Fidusia berjanji dan karenanya mengikatkan diri untuk
mengasuransikan Obyek Jaminan Fidusia tersebut pada
perusahaan asuransi yang ditunjuk atau disetujui oleh Penerima
Fidusia terhadap bahaya kebakaran serta bahaya lainnya dan untuk
suatu jumlah pertanggungan serta dengan persyaratan yang
dipandang tepat oleh Penerima Fidusia.------------------------------------
Di atas polis asuransi tersebut harus dicantumkan klausula bahwa
dalam hal terjadi kerugian, maka uang pengganti kerugiannya harus
dibayarkan kepada Penerima Fidusia, yang selanjutnya akan
memperhitungkannya dengan jumlah yang masih harus dibayarkan

7
oleh Pemberi Fidusia dan atau debitur kepada penerima fidusia
berdasarkan Akad Pembiayaan Bai’ul Wafa’, sedangkan sisanya jika
masih ada harus dikembalikan oleh penerima fidusia kepada
Pemberi Fidusia dengan tidak ada kewajiban bagi Pemberi Fidusia
untuk membayar nisbah atau ganti kerugian berupa apapun kepada
Pemberi Fidusia. ---------------------------------------------------------------
Apabila ternyata uang pengganti kerugian dari perusahaan asuransi
itu tidak mencukupi maka pemberi fidusia berkewajiban untuk
membayar lunas yang masih harus dibayar oleh debitur kepada
Penerima Fidusia sejumlah nilai jaminan fidusia. -----------------------
Semua uang premi asuransi harus ditanggung dan dibayar oleh
Pemberi Fidusia.
---------------------------------------------------------------Apabila Pemberi
Fidusia lalai atau tidak mengasuransikan Obyek Jaminan Fidusia
tersebut, maka Penerima Fidusia berhak mengasuransikan (namun
tidak berkewajiban), dengan ketentuan bahwa premi asuransinya
tetap harus dibayar oleh Pemberi Fidusia.
Asli polis asuransi dan perpanjangannya dikemudian hari serta
kuitansi pembayaran premi asuransi tersebut harus diserahkan
untuk disimpan oleh Penerima Fidusia segera setelah diperoleh
Pemberi Fidusia dari perusahaan asuransi tersebut.--------------------
-----------------------------------------------Pasal 8-------------------------------------
Dalam hal Pemberi Fidusia dan/atau debitur tidak menjalankan
atau memenuhi salah satu ketentuan dalam akta ini dan/atau salah
satu dalam Akad Pembiayaan Bai’ul Wafa’, terutama dalam hal
Pemberi Fidusia dan/atau debitur lalai, sedangkan kelalaian
tersebut semata-mata terbukti dengan lewatnya waktu yang
ditentukan, tanpa untuk itu diperlukan lagi sesuatu surat teguran
juru sita atau surat lain yang serupa dengan itu, maka atas
kekuasaannya sendiri Penerima Fidusia berhak :------------------------
a. Untuk menjual Obyek Jaminan Fidusia tersebut atas dasar titel
eksekutorial atau melalui pelelangan di muka umum atau
melalui penjualan di bawah tangan yang dilakukan berdasarkan
kesepakatan Pemberi Fidusia dan Penerima Fidusia jika dengan

8
cara demikian diperoleh harga tertinggi yang menguntungkan
para pihak;-------------------------------------------------------------------
b.- Untuk keperluan penjualan tersebut, Penerima Fidusia berhak
menghadap di mana perlu, membuat atau suruh membuat serta
menandatangani semua surat, akta serta dokumen lain yang
diperlukan, menerima uang harga penjualan dan memberikan
tanda penerimaan untuk itu, menyerahkan apa yang dijual itu
kepada pembelinya, memperhitungkan atau mengkompensasikan
uang harga penjualan yang diterima itu dengan semua apa yang
wajib dibayar oleh Debitur kepada Penerima Fidusia, akan tetapi
dengan kewajiban bagi Penerima Fidusia untuk menyerahkan
sisa uang penjualannya jika masih ada kepada Pemberi Fidusia
atau Debitur, dengan tidak ada kewajiban bagi Penerima Fidusia
untuk membayar nisbah atau ganti kerugian berupa apapun
juga kepada Pemberi Fidusia atau Debitur mengenai sisa uang
harga penjualan itu dan selanjutnya Penerima Fidusia juga
berhak untuk melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu
dan berguna dalam rangka penjualan Obyek Jaminan Fidusia
tersebut dengan tidak ada satupun yang dikecualikan.--------------
Apabila hasil penjualan dari Obyek Jaminan Fidusia tersebut tidak
mencukupi untuk melunasi semua apa yang wajib dibayar oleh
Debitur kepada Penerima Fidusia, maka Debitur tetap terikat
membayar lunas sisa uang yang masih harus dibayar oleh Debitur
kepada Penerima Fidusia.-----------------------------------------------------
----------------------------------------------- Pasal 9------------------------------------
Dalam hal Penerima Fidusia mempergunakan hak-hak yang
diberikan kepadanya seperti diuraikan di atas, Pemberi Fidusia
wajib dan mengikatkan diri sekarang ini untuk dipergunakan di
kemudian hari pada waktunya menyerahkan dalam keadaan
terpelihara baik kepada Penerima Fidusia Obyek Jaminan Fidusia
tersebut atas pemberitahuan atau teguran pertama dari Penerima
Fidusia dan dalam hal Pemberi Fidusia tidak memenuhi ketentuan
itu dalam waktu yang ditentukan dalam surat pemberitahuan atau
teguran yang bersangkutan, maka Pemberi Fidusia adalah lalai
semata-mata karena lewatnya waktu yang ditentukan, tanpa untuk

9
itu diperlukan lagi sesuatu teguran juru sita atau surat lain yang
serupa dengan itu, maka Penerima Fidusia atau kuasanya yang sah
berhak, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan
yang berlaku untuk mengambil atau suruh mengambil Obyek
Jaminan Fidusia dari tempat di manapun Obyek Jaminan Fidusia
tersebut berada, baik dari tangan Pemberi Fidusia maupun dari
tangan Pihak Ketiga yang menguasainya, dengan ketentuan bahwa
semua biaya yang bertalian dengan itu menjadi tanggungan dan
harus dibayar oleh Pemberi Fidusia dan/atau Debitur.----------------
------------------------------------------- Pasal 10--------------------------------------
Pembebanan Jaminan Fidusia ini dilakukan oleh Pemberi Fidusia
kepada Penerima Fidusia dengan syarat-syarat yang memutuskan
(onder de ont bindende voorwarden) yakni sampai dengan Debitur
telah memenuhi/ membayar lunas semua apa yang wajib dibayar
oleh Debitur kepada Penerima Fidusia sebagaimana dinyatakan
dalam Akad Pembiayaan Bai’ul Wafa’.--------------------------------------
------------------------------------------- Pasal 11--------------------------------------
Pemberi Fidusia dengan ini memberikan kuasa kepada Penerima
Fidusia, yang menyatakan menerima kuasa dari Pemberi Fidusia
untuk melaksanakan Pendaftaran Jaminan Fidusia tersebut, untuk
keperluan tersebut menghadap di hadapan pejabat atau instansi
yang berwenang (termasuk Kantor Pendaftaran Fidusia),
memberikan keterangan, menandatangani surat/ formulir,
mendaftarkan Jaminan Fidusia atas Obyek Jaminan Fidusia
tersebut dengan melampirkan Pernyataan Pendaftaran Jaminan
Fidusia serta untuk mengajukan permohonan pendaftaran atas
perubahan dalam hal terjadi perubahan atas data yang tercantum
dalam Sertipikat Jaminan Fidusia, selanjutnya menerima Sertipikat
Jaminan Fidusia dan/atau Pernyataan Perubahan, serta dokumen-
dokumen lain yang bertalian untuk keperluan itu, membayar semua
biaya dan menerima kuitansi segala uang pembayaran serta
selanjutnya melakukan segala tindakan yang perlu dan berguna
untuk melaksanakan ketentuan dari akta ini.----------------------------
Akta ini merupakan bagian yang terpenting dan tidak dapat
dipisahkan dari Akad Pembiayaan Bai’ul Wafa’, demikian pula kuasa

10
yang diberikan dalam akta ini merupakan bagian yang terpenting
serta tidak dapat terpisahkan dari akta ini, tanpa adanya akta ini
dan kuasa tersebut niscaya Akad Pembiayaan Bai’ul Wafa’, demikian
pula akta ini tidak akan diterima dan dilangsungkan di antara para
pihak yang bersangkutan, oleh karenanya akta ini tidak dapat
ditarik kembali atau dibatalkan selama berlakunya Akad
Pembiayaan Bai’ul Wafa’ tersebut dan kuasa tersebut tidak akan
batal atau berakhir karena sebab yang dapat mengakhiri pemberian
suatu kuasa, termasuk sebab yang disebutkan dalam Pasal 1813
(seribu delapan ratus tiga belas), 1814 (seribu delapan ratus empat
belas), dan 1816 (seribu delapan ratus enam belas) Kitab Undang-
undang Hukum Perdata Indonesia.-----------------------------------------
------------------------------------------- Pasal 12--------------------------------------
Penerima Fidusia berhak dan dengan ini diberi kuasa dengan hak
subtitusi oleh Pemberi Fidusia untuk melakukan perubahan atau
penyesuaian atas ketentuan dalam akta ini, di dalam hal perubahan
atau penyesuaian tersebut diperlukan dalam rangka memenuhi
ketentuan dalam Peraturan Pemerintah tentang Pendaftaran Fidusia
maupun ketentuan dalam Undang-undang tentang Jaminan Fidusia
Nomor: 42 (empat puluh dua) Tahun 1999 (seribu sembilan ratus
sembilan puluh sembilan) tersebut, untuk kepentingan tersebut
Penerima Fidusia berhak untuk: --------------------------------------------
a. Mendaftarkan Akta Jaminan Fidusia tersebut pada instansi
yang berwenang serta menerima sertipikat atau dokumen yang
berkaitan dengan pendaftaran tersebut.--------------------------------
b. Menghadap kepada Pejabat-pejabat pada Instansi-instansi
yang berwenang, memberikan keterangan-ketarangan,
mengajukan permohonan, membuat atau suruh membuat
perubahan akta yang telah disesuaikan maupun surat-surat lain
yang diperlukan serta menandatanganinya dan selanjutnya
melakukan segala tindakan yang diperlukan dengan tidak ada
yang dikecualikan guna tercapainya maksud tersebut di
atas.----------------------------
------------------------------------------ Pasal 13---------------------------------------

11
Segala perselisihan yang mungkin timbul di antara kedua belah
pihak mengenai akta ini yang tidak dapat diselesaikan di antara
kedua belah pihak sendiri, maka kedua belah pihak akan memilih
domisili hukum yang tetap dan seumumnya di Kantor Kepaniteraan
Pengadilan Agama Sleman, di Kabupaten Sleman. ----------------------
Pemilihan domisili hukum tersebut dilakukan dengan tidak
mengurangi hak dari Penerima Fidusia untuk mengajukan tuntutan
hukum terhadap pemberi fidusia berdasarkan jaminan fidusia atas
obyek jaminan fidusia tersebut di hadapan pengadilan lainnya
dalam wilayah hukum Republik Indonesia, yaitu pada Pengadilan
Negeri yang mempunyai yurisdiksi atas diri dari Pemberi Fidusia
atau atas Obyek Jaminan Fidusia tersebut.-------------------------------
---------------------------------------------- Pasal 14-----------------------------------
Biaya akta ini dan biaya lain yang berkenaan dengan pembuatan
akta ini maupun dalam melaksanakan ketentuan dalam akta ini,
demikian pula biaya Pendaftaran Fidusia ini di Kantor Pendaftaran
Fidusia serta biaya-biaya lain yang timbul untuk melaksanakan
ketentuan Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan
Fidusia berikut peraturan pelaksanaannya menjadi tanggungan dan
harus dibayar oleh Pihak Pertama dan/atau Debitur.-------------------
------------------------------ DEMIKIAN AKTA INI
--------------------------Dibuat menjadi bukti yang sah ditandatangani
dan diresmikan di Sleman pada jam, hari, tanggal bulan dan tahun
seperti tersebut pada awal akta ini dengan dihadiri
oleh:-----------------------------------
1. WIDODO LESTARIYADI, lahir di Rembang, pada tanggal 15-
10-1990 (lima belas Oktober seribu sembilan ratus sembilan
puluh), bertempat tinggal di Kedungrejo, Rukun Tetangga 001,
Rukun Warga 004, Desa Kedungrejo, Kecamatan Rembang,
Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Pemegang Kartu
Tanda Penduduk nomor: 3317101510900001.
-------------------------------
2. PUJI PRIHATININGSIH, lahir di Pasir, pada tanggal 04-12-
1993 (empat Desember seribu sembilan ratus sembilan puluh
tiga), Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di Talangrejo

12
Malangrejo, Rukun Tetangga 003, Rukun Warga 034, Desa
Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemegang Kartu Tanda
Penduduk nomor : 3404114412930001.-------------------------------
Keduanya pegawai Kantor Notaris di Sleman, sebagai para saksi. ---
Akta ini sesudah saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan
saksi-saksi, maka lalu ditandatangani oleh para penghadap, saksi-
saksi dan saya Notaris.--------------------------------------------------------
Dilangsungkan dengan tanpa perubahan.---------------------------------
Diberikan sebagai salinan yang sama bunyinya dengan aslinya.------

NOTARIS DI SLEMAN

FATIR TASHIN SYAFIQ, SH., M.Kn.

13

Anda mungkin juga menyukai