Nama Kelompok :
1. Risti Indriani (P1337420216131)
2. Nurrizqy Aulia H (P1337420216132)
3. Mei Kumala W (P1337420216133)
4. Candra Setyo H (P1337420216134)
Tingkat III C
Dosen Pembimbing :
Siti Mulidah
B. Jenis Cairan
1. Cairan Kristaloid
Cairan dengan berat molekul rendah ( < 8000 Dalton ) dengan atau
tanpa glukosa, mempunyai tekanan onkotik rendah, sehingga cepat
terdistribusi ke seluruh ruang ekstraseluler, dan mengandung elektrolit:
Ringer lactate, Ringer’s solution, NaCl 0,9%, Tidak mengandung
elektrolit: Dekstrosa 5%. Cairan ini rata-rata memiliki tingkat
osmolaritas yang lebih rendah dengan osmolaritas plasma.
2. Cairan Koloid
3. Cairan Khusus
a. Cairan hipotonik
Osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan osmolaritas serum
(konsentrasi ion Na+ lebih rendah dibandingkan serum), sehingga
larut dalam serum, dan menurunkan osmolaritas serum. Maka cairan
ditarik dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya
(prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas
tinggi), sampai akhirnya mengisi sel-sel yang dituju. Digunakan
pada keadaan sel mengalami dehidrasi, misalnya pada pasien cuci
darah (dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia
(kadar gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik. Komplikasi
yang membahayakan adalah perpindahan tiba-tiba cairan dari dalam
pembuluh darah ke sel, menyebabkan kolaps kardiovaskular dan
peningkatan tekanan intrakranial (dalam otak) pada beberapa orang.
Contohnya adalah NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5%.
b. Cairan Isotonis
c. Cairan hipertonik
b. Hipotonik
Suatu larutan yang memiliki osmotic yang lebih kecil dari pada
yang ada didalam plasma darah. Pemberian cairan ini umumnya
menyebabkan dilusi konsentrasi larutan plasma dan mendorong air
masuk ke dalam sel untuk memperbaiki keseimbangan di Intrasel
dan Ekstrasel, sel-sel tersebut akan membesar atau membengkak.
1) Dextrose 2,5% dalam Nacl 0,45%
2) Nacl 0,45%
3) Nacl 0,2%
c. Hipertonik
Suatu larutan yang memiliki tekanan osmotic yang lebih tinggi
dari pada yang ada dalam plasma darah. Pemberian cairan ini
meningkatkan Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion)
adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah
jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk
menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari
tubuh.(Yuda, 2010)Memasang Infus adalah memasukkan cairan atau
obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah banyak
dan dalam waktu yang lama dengan menggunakan infus set. Terapi
intravena (IV) digunakan untuk memberikan cairan ketika pasien
tidak dapat menelan, tidak sadar, dehidrasi atau syok, untuk
memberikan garam yang dirperlukan untuk mempertahankan
keseimbangan elektrolit, atau glukosa yang diperlukan untuk
metabolisme dan memberikan medikasi. (Wahyuningsih, 2005 : 68).
b. Hipotonik
Suatu larutan yang memiliki osmotic yang lebih kecil dari pada
yang ada didalam plasma darah. Pemberian cairan ini umumnya
menyebabkan dilusi konsentrasi larutan plasma dan mendorong air
masuk ke dalam sel untuk memperbaiki keseimbangan di Intrasel
dan Ekstrasel, sel-sel tersebut akan membesar atau membengkak.
1) Dextrose 2,5% dalam Nacl 0,45%
2) Nacl 0,45%
3) Nacl 0,2%
c. Hipertonik
1) Suatu larutan yang memiliki tekanan osmotic yang lebih tinggi
dari pada yang ada dalam plasma darah. Pemberian cairan ini
meningkatkan D 5 W (dextrose 5% in water)
a) Digunakan untuk menggantikan air (cairan hipotonik) yang
hilang, memberikan suplai kalori, juga dapat dibarengi
dengan pemberian obat-obatan atau berfungsi untuk
mempertahankan vena dalam keadaan terbuka dengan infus
tersebut
b) Hati-hati terhadap terjadinya intoksikasi cairan
(hiponatremia, sindroma pelepasan hormon antidiuretik yang
tidak semestinya). Jangan digunakan dalam waktu yang
bersamaan dengan pemberian transfusi (darah atau komponen
darah).
2) Nacl 0,9%
a) Digunakan untuk menggantikan garam(cairan isotonik) yang
hilang, diberikan dengan komponen darah, atau untuk pasien
dalam kondisi syok hemodinamik.
b) Hati-hati terhadap kelebihan volume isotonik (misalnya :
gagal jantung dan gagal ginjal).
3) Ringer laktat
Digunakan untuk menggantikan cairan isotonik yang hilang,
elektrolit tertentu, dan untuk mengatasi asidosis metabolik
tingkat sedang.
2) Kerugian
a) Memerlukan selang yang khusus.
b) Biaya lebih mahal
c) Pompa infus akan dilanjutkan untuk menginfus kecuali ada
infiltrat.
1. Infus
Tetesan/menit:
ATAU
Tetesan/menit:
Keterangan:
Contoh:
1000ml
1X3
ATAU
1000ml X 20
1 X 60 menit
b. Anak
Contoh:
250
2. Tranfusi Darah
A – B x BB x 3
Keterangan :
b. Rumus tranfusi WB
A – B x BB x 3
Keterangan :
6 : Jenis darah WB
A – B x BB x 0,5
Keterangan :
A – B x BB x 10
Keterangan :
A – B x [(BB x40)/100] x 2
Keterangan :