2. Apakah pengertian pemanfaatan atau penggunaan (Using Up) asset dalam pengertian biaya? Apakah
penggunaan manfaat asset dengan sendirinya akan menjadi biaya?
Pemanfaatan atau ( Using Up) adalah Manfaat ekonomik asset ( di representasi oleh kos ) telah habis
karena melekat pada barang atau jasa yang telah diserahkan ( keluar) dari kesatuan usaha sehingga
kesatuan usaha tidak menguasai lagi manfaat tersebut.
Pemakaian bahan baku untuk pembuatan produk tidak dapat disebut sebagai biaya kalau produk tersebut
belum terjual ( keluar dari kesatuan usaha) karena kalau produk belum terjual sebenarnya belum terjadi
penurunan asset, yang terjadib hanyalah perubahan bentuk asset sebagai potensi jasa.
4. Sebutkan atau ungkapkan definisi biaya menurut Kam. Apakah definisi tersebut cukup komperehensif
untuk mengungkap makna biaya?
Expenses are decreases in the value of assets or increases in the value of liabilities or stakeholders’
equity that represent the cost of using up goods of services by the entity to generate for the current
period.
Dari pengungkapan di atas bahwa definisi menurut kam komperehensif untuk mengungkap makna
biaya, karena definisi Kam dilandasi oleh pemikiran bahwa biaya merupakan kejadian moneter yaitu
perubahan nilai aset, kewajiban, atau ekuitas. Nilai ini diukur dengan kos barang dan jasa yang dapat
dikuasai dan dimanfaatkan kesatuan usaha melalui penyerahan aset (pembelian tunai), penimbulan
kewajiban (pembelian kredit), dan peningkatan ekuitas (pembelian sahan perusahaan sebagai
penghargaan). Dengan kata lain, biaya lebih berkaitan dengan kesatuan usaha daripada dengan dengan
pemegang saham sehingga biaya merupakan penurunan nilai aset kesatuan usaha.
8. Sebutkan dan jelaskan kriteria pengakuan biaya. Kapan kriteria tersebut dipenuhi?
Biaya atau rugi pada umumnya diakui bilamana salah satu dari dua kriteria berikut dipenuhi:
1. Konsumsi manfaat (consumption of benefits). Biaya atau rugi diakui bilamana manfaat ekonomik
yang dikuasai suatu entitas telah dimanfaatkan atau dikonsumsi dalam pengiriman atau pembuatan
barang, penyerahan atau pelaksanaan jasa, atau kegiatan lain yang merepresentasi operasi utama atau
sentral entitas tersebut.
2. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang (loss or lack of future benefits). Biaya atau rugi
diakui bilamana aset yang telah diakui sebelumnya diperkirakan telah berkurang manfaat
ekonomiknya atau tidak lagi mempunyai manfaat ekonomik.
9. Sebut dan jelaskan kriteria pengakuan rugi. Kapan kriteria tersebut dipenuhi?
Rugi pada umumnya diakui bilamana salah satu dari dua kriteria berikut dipenuhi:
1) Konsumsi manfaat (consumption of benefits).
Biaya atau rugi diakui bilamana manfaat ekonomik yang dikuasai suatu entitas telah dimanfaatkan
atau dikonsumsi dalam pengiriman atau pembuatan barang, penyerahan atau pelaksanaan jasa, atau
kegiatan lain yang merepresentasikan operasi utama atau sentral entitas tersebut.
2) Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang (loss or lack of future benefits).
Biaya atau rugi diakui bilamana aset yang telah diakui sebelumnya diperkirakan telah berkurang
manfaat ekonomiknya atau tidak lagi mempunyai manfaat ekonomik.
Kaidah pengakuan di atas sebenarnya dilandasi oleh basis asosiasi yang oleh APB disebut
sebagai prinsip pengakuan biaya pervasif atau luas (pervasive expense recognition principles). Hal ini
dinyatakan oleh APB sebagai berikut:
1) Mengasosiasi sebab dan akibat (associating cause and effect). Beberapa kos diakui sebagai biaya
atas dasar asosiasi langsung dengan pendapatan tertentu
2) Alokasi sistematik dan rasional (systematic and rational allocation). Bila tidak ada cara langsung
untuk mengasosiasi sebab dan akibat, beberapa kos diasosiasi dengan periode sebagai biaya atas
dasar usaha (attempt) untuk mengalokasi kos secara systematic dan rasional ke beberapa perioda
yang diperkirakan menikmati manfaat.
3) Pengakuan segera (immediate recognition). Beberapa kos diasosiasi dengan perioda berjalan sebagai
biaya karena:
a. Kos yang terjadi dalam perioda berjalan tidak memberi manfaat masa datang yang cukup
nyata (discernible).
b. Kos yang dicatat sebagai asset dalam perioda-perioda sebelumnya tidak lagi mempunyai manfaat
ekonomik yang cukup nyata.
c. Mengalokasiberbagai kos baik atas dasar asosiasi dengan pendapatan atau atas dasar perioda
akuntansi dipandang tidak mempunyai manfaat yang berarti.
12. Apakah perbedaan karakteristik proses pengakuan kos sebagai asset dan proses pembebanan kos sebagai
biaya?
Dua tahap kritis perlakuan kos adalah pengakuan(aliran masuk sebagai asset) dan pembebanan (aliran
keluar sebagai biaya). Tahap pengakuan tidak mengalami masalah pelik karena pengakauan lebih
banyak menyangkut bukti objektif yang umumnya tersedia pada saat transaksi. Di lain pihak, tahap
pembebanan lebih banyak menyangkut pertimbangan(judgment), pendapat(opinion), atau
interpretasi(interpretation) terhadap situasi yang melingkupi. Dengan kata lain, tahap pembebanan
banyak melibatkan unsure kesubjektifan(subjektivitas).
15. Apakah argumen untuk mendukung pengakuan kos sebagai biaya secara arbitrer?
Kos adalah pengukur biaya atau biaya direpresentasi dengan kos sehingga secara teknis dan praktis
biaya sering disebut kos saja. Memang biaya selalu dapat disebut kos karena kos melekat didalamnya.
Akan tetapi, kos tidak selalu dapat disebut biaya karena kos dapat juga merepresentasi aset. Pengakuan
segera (immediate recognition). Beberapa kos diasosiasi dengan perioda berjalan sebagai biaya karena :
1) Kos yang terjadi dalam perioda berjalan tidak memberi manfaat masa datang yang cukup nyata
(discernible),
2) Kos yang dicatat sebagai aset dalam perioda-perioda sebelumnya tidak lagi mempunyai manfaat
ekonomik yang cukup nyata,
3) Mengalokasi berbagai kos baik atas dasar asosiasi dengan pendapatan atau atas dasar perioda
akuntansi dipandang tidak mempunyai manfaat yang berarti.
16. Apakah yang dimaksud bahwa penandingan harus didasarkan pada kelayakan ekonomik?
Masalah penandingan terletak pada penentuan dasar atau basis yang memuaskan untuk menyatukan
pendaatan dan biaya. Penandingan yang tepat harus didasarkan pada kelayakan ekonomik dan bukan
fisis. Memang penandingan menuntut identifikasi konsumsi manfaat aset atau jasa secara fisis tetapi
nilai aset atau jasa yang dikonsumsi juga harus ditentukan secara tepat dengan memperhatikan kondisi
yang melingkupinya. Oleh karena itu, dasar penandingan yang paling utama adalah kelayakan ekonomik
(economic reasonableness) bukannya dasar aliran fisis semata-mata.
17. Apakah komisi penjualan dapat dikurangkan langsung ke pendapatan sehingga yang dilaporkan hanya
pendapatan netonya?
Ada kalanya biaya komisi penjualan, biaya angkut pengiriman barang, dan biaya-biaya lain yang
bersangkutan dengan transaksi penjualan dikurangkan langsung terhadap hasil penjualan dan hanya
jumlah rupianh netonya dicatat dalam akun Penjualan dan penjualan dilaporkan sebesar nilai netonya.
Perlakuan semacam ini secara teoritis tidak layak. Karena karakteristik yang berbeda, upaya harus
dipisahkan dengan hasil. Semua kos yang merepresentasikan upaya harus tetap diacatat sebagia kos
(atau biaya kalau langusng dibebankan). Sebaliknya, seluuh hasil penjualan produk harus dicatt
seluruhnya secara utuh sebagai pendapatan. Alasannya adalah aliran pendapatan dan cost berbeda dan
keduanya mencerminkan dua faktor yang berbeda (upaya dan hasil) sehingga tiap faktorharus
ditunjukkan secara utuh sesuai dengan fungsinya.pos yang satu tidak selayaknya dikompensasi dengna
pos yang lain. Penyimpangan terhadap prinsip ini jelas akan mengaburkan faktor-faktor penting dalam
penentuan laa tidak terpengaruh.
18. Apakah masalah yang timbul bila asosiasi produk di jadikan basis penandingan?
Masalah yang timbul bila asosiasi produk dijadikan basis penandingan, yaitu:
1) Identifikasi Kos Produk
Karena produk terjual merupakan takaran penandingan, kos produk akan dipecah menjadi dua
komponen yaitu kos produk yang telah terjual dan kos produk yang belum terjual dan masih menjadi
aset perusahaan. Kos yang melekat pada produk terjual akan langsung dibebankan sebagai biaya.
Kos sediaan baru dibebankan sebagai biaya kalau produk telah terjual. Masalah teknik yang timbul
adalah tidak semua kos potensi jasa dapat dengan mudah dikaitkan dengan unit produk. Demikian
juga, tidak semua unsur kos produksi dapat secara langsung dikaitkan dengan unit fisis produk atau
dengan suatu angkatan produksi.
2) Produk Usang Atau Musiman
Masalah lain yang berkaitan dengan penandingan atas dasar sebab-akibat adalah adanya produk
musiman yang tidak laku dijual. Persoalanya adalah apakah kos produk musiman yan tidak terjual
merupakan sebab (sebagai biaya) atau bukan (sebagai rugi). Dalam keadaan yang khusus sebagai kos
sediaan barang yang tidak terjual dalam suatu periode secara logis dapat dijadikan komponen kos
barang terjual.
3) Barang Rusak
Pesoalan yang sama dengan barang musiman dapat diterapkan untuk produk rusak. Apakah Kos
produk rusak dapat dianggap sebagai sebagai upaya atau sebab untuk menimbulkan pendapat?
Kelayakan ekonomik menuntut pertimbangan dengan memperhatikan kodisi yang melingkupi suatu
masalah. Bila kerusakan produk merupakan hal yang normal atau bahkan merupakan prasyarat.
Untuk menghasilkan barang dengan kualitas baik, Kos barang yang rusak dapat di anggap sebagai
upaya menghasilkan pendapatan.
4) Identifikasi Kos Nonproduk
Kalau penandingan atas dasar sebab-akibat akan dipertahankan maka secara logis tidak seluruh kos
nonproduksi akan dibebankan sebagai biaya. Oleh karena itu, perlu diadakan alokasi agar dapat
dicapai penandingan yang tepat antara biaya dan pendapatan yang dihasilkan.
5) Biaya Antisipasian
Biaya antisipasian (anticipated expenses) adalah biaya yang dianggap menyebabkan timbulnya
pendapatan tetapi baru terjadi setelah pendapatan diakui. Sebagai contoh adalah Kos yang berkaitan
dengan kegiatan purna-jual (after- sale costs) seperti jaminan penjualan, jaminan reparasi gratis, dan
pengumpulan piutang.
19. Apakah alokasi sistematik dapat di justifikasi dalam akuntansi? Jelaskan argumen pro dan kontra
terhadap alokasi dalam akuntansi.
Alokasi sistematik merupakan proses penandingan dengan perioda sebagai penakar pendapatan dan
biaya. Argumen pro dan kontra di buku halam 418 no. 1 – 5.
20. Apa yang dimaksud alokasi interim dan apakah implikasinya terhadap perhitungan laba interim dan laba
per unit produk?
Alokasi interim adalah menerbitkan serangkaian statemen laba-rugi tahunan seperti apa adanya bukan
serangkaian statemen yang diratakan. Implikasinya yaitu agar kos produksi untuk perioda interim
(bulanan) menggambarkan kos yang tepat dibanding kos actual perioda tersebut. misalnya kos
pemeliharaan mesin hanya terjadi sekali setahun di bulan mei, depresiasi baru di perhitungkan dan
diakui pada bulan desember, dan gaji ke 13 dibayarkan pada bulan puasa. Dengan demikian,
menentukan kos produksi untuk keperluan keputusan manajerial atas dasar kos actual bulanan dapat
menyesatkan. Misalnya, penentuan harga untuk order khusus yang datang pada bulan juli harus
memperhitungkan kos pemeliharaan yang dibayar pada bulan mei dan depresiasi yang baru dicatat akhir
tahun. Bila di dasarkan atas kos actual, harga yang ditawarkan dapat menjadi terlalu rendah.
21. Apakah tujuan yang ingin dicapai oleh alokasi interim dapat dijadikan dasar untuk pemerataan laba?
Tujuan alokasi interim bukan untuk mengaburkan perkembangan (trend) laba melainkan untuk
menjadikan statemen laba-rugi interim bermanfaat untuk kepentingan manajerial. Di lain pihak, dalam
jangka panjang ada tahun-tahun “gemuk” dan ada pula tahun-tahun “kurus”. Justru fungsi akuntansilah
untuk mengungkapkan kondisi ini dengan jelas bukan malahan menutupinya dengan perataan laba.
Kemajuan dan reputasi suatu perusahaan harus ditunjukkan dengan kinerja yang sebenernya bukan
semata-mata dengan permainan mata. Untuk mengatasi fluktuasi laba tahunan, cara terbaik adalah
menerbitkan serangkaian stetemen laba-rugi tahunan seperti apa adanya bukan serangkaian statemen
laba yang telah diratakan.
22. Apakah implikasi basis asosiasi terhadap klasifikasi biaya dalam statemen laba-rugi?
Implikasi basis asosiasi terhadap klasifikasi biaya dalam statemen laba rugi yaitu jika metoda yang layak
telah ditetapkan, keterandalan kos sediaan akhirnya sangat bergantung pada system penelusuran factor
produksi yang membentuk produk atau barang. Jadi, dalam kondisi operasi perusahaan modern yang
kompleks, apa yang dapat dicapai dalam penentuan laba periodic sebenarnya tidak dapat diharapkan
lebih daripada pengukuran yang mendekati ideal.
24. Mengapa Thomas mengusulkan pendekatan nonalokasi dalam akuntansi? Haruskah gagasan Thomas
diterima dalam akuntansi?
Thomas mengusulkan pendekatan nonalokasi dalam akuntansi karena banyak metoda alokasi dan
akuntansi tidak dapat membuktikan secara meyakinkan bahwa metoda satu lebih baik dari yang lain.
25. Apa yang dimaksud dengan kos bergabung dan apa bedanya dengan kos bersama?
Kos bergabung adalah
27. Apakah masalah pembebanan kos yang berkaitan dengan sediaan dan fasilitas fisis?
28. Metoda asosiasi manakah yang paling menggambarkan operasih perusahaan yang faktual ?
Metoda yang cocok digunakan adalah, metoda FIFO, karena berasumsi bahwa faktor kos mengalir
melalui perusahaan secara berurutan seperti antrean, tidak saling mendahului. Dalam banyak kasus,
aliran fisis faktor jasa yang sesungguhnya memang harus mengalir seperti ini terutama kalau bahan, atau
barang, atau produk harus segera digunakan karena meretia merupakan jenis yang mudah rusak atau
utang karena waktu. Metoda ini sangat logis, dalam merefleksi asosiasi sebab – akibat karena sangat
sederhana dan jelas untuk memecah kos dalam 2 komponen ( sediaan dan barang terjual ) atas dasar kos
yang benar – benar melekat dalam kedua komponen tersebut.
29. Apakah kelemahan metoda identifikasi khusus untuk mengasosiasi kos sediaan dengan pendapatan?
1. Jarang sekali pendapatan khusus ditandingkan dengan kos khusus karena pendapatan perusahaan
merupakan hasil dari seluruh upaya perusahaan sebagai kesatuan. Oleh karena itu, identifikasi
khusus tidak memberi nilai tambahan informasi.
2. Untuk jenis barang yang homogen dan harganya relatif murah, metoda ini menjadi terlalu mahal dan
tidak sepadan dengan nilai tambahan informasi yang diperoleh.
3. Kalau fluktuasin harga sangat mencolok, metoda ini dapat digunakan sebagai alat manipulasi laba
atau earnings management. Bila perusahaan menginginkan laba yang tinggi, perusahaan dapat
memilih barang yang kosnya rendah. Sebaliknya, bila perusahaan menginginkan laba yang rendah,
perusahaan dapat memilih barang yang kosnya tinggi.
31. Berilah contoh dengan angka aplikasi penerapan metoda asosiasi sediaan berikut:
a. Metoda harga eceran
b. Metoda MTKP nilai-rupiah
c. Metoda eceran nilai-rupiah
d. Metoda sediaan normal
CONTOH SOAL
5 penjualan 350 kg
15 penjualan 300 kg
20 penjualan 500 kg
Berdasarkan data di atas hitunglah nilai persediaan pada tanggal 31 Maret jika digunakan
a. metode identifikasi khusus, dengan persediaan yang masih ada berasal dari pembelian tanggal 3 Maret 350 kg
dan pembelian tanggal 25 Maret 200 kg.
b. metode rata – rata : sederhana dan tertimbang
c. metode MPKP
d. metode MTKP
e. metode persediaan dasar, jika persediaan dasar ditetapkan 200 kg dengan harga dasar Rp 800/kg dan selisih
antara kuantitas persediaan yang ada dengan persediaan dasar dihitung berdasarkan harga rata – rata
sederhana.
JAWAB :
c. Metode MPKP
d. Metode MTKP
32. Berilah contoh kasus dengan angka untuk menunjukkan implikasi perbedaan penggunaan metoda
sediaan terhadap laba untuk kondisi harga cenderung naik, harga cenderung turun, dan harga cenderung
stabil.
33. Sebut dan jelaskan kelemahan atau kritik terhadap metode MTKP?
a. Penilaian sediaan untuk tujuan penyajian di neraca tidak mengambarkan potensi jasa yang
sesungguhnya dan kemungkinan tidak mempunyai tidak mempunyai arti ekonomik lagi karena kos
yang digunakan adalah kos yang sudah usang. Akibat dari hal ini adalah perhitungan-perhitungan
indikator keuangan seperti rasioakan sangat tidak berpaut atau relevan lagi
b. Metode MTKP bukan merupakan metoda untuk mengatasi perubahan tingkat harga umum (daya
beli) yang sering dijadikan alasan untuk mengunakan metoda ini. pengunaan metoda MTKP hanya
mengatasi perubahan tingkat harag khusus
c. Metoda ini betentangan dengan aliran fisis yang sesungguhnya sehingga tidak menggambarkan laba
oprasi perusahaan atas dasar kegiatan yang kronologos. Dengan kata lain, konsep penandingan atas
dasar sebab-akibat dilanggar sama sekali; pendapatan tidak ditandingkan dengan kos yang
menimbulkan pendapatan tersebut
d. Kalau pengunaan/penjualan barang melebihi sedian yang dianggap permanen, akan tetapi
penandingan an antara pendapatan sekarang dengan kos masa lalu yang sudah usang sehingga laba
akan tidak menggambarkan kemampuan operasi perusahaan tetapi sekadar berisi akumulasi untung
atau rugi menahan persediaan yang mula-mula dimiliki perusahaan pada saat metoda mulai MTKP
diterapkan. Kalu toh metoda ini dianggap bermanfaat maka manfaat itu akan dirasakan hanya jika
sediaan dasar tertentu dipertahankan atau dilikuidasi/dijual
e. Alasan untuk meratakan laba dengan metoda ini tidak didukung sama sekali oleh konsep pelaporan
atas dasar kontinuitas usaha. Fluktuasi tahunan merupakan fakta yang justru harus diungapkan
melalui laba. Fluktuasi laba itu sendiri merupakan informasi bagai pemakai laporan. Telah
disebutkan bahwa laporan rugi-laba harus dianggap bersifat tentatif dan untuk mengambarkan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba, serangkaian laporan rugi-laba tahunan akan lebih berati
daripada satu perioda laporan laba yang telah diratakan.
f. Bila informasi untung dan rugi fluktuasi harus diungkapkan, metoda MTKP secara automatis justru
menyembunyikan dalam laba operasi sehingga dapat menyesatkan pemakai pemakai stemen
keuangan.
34. Mengapa istilah beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan tidak tepat sebagai padan kata cost
of gods sold?
Karena memang biaya tidak dapat dipisahkan dengan kos. Bahwa kos adalah pengukur biaya atau biaya
direpresentasi dengan kos sehingga secara teknis dan praktis biaya sering disebut kos saja, akan tetapi
kos tidak selalu dapat disebut biaya karena kos dapet juga merepresentasi aset Dan kos sama sekali tidak
mengandung makna pokok
35. Apakah untuk dapat disebut asset tetap suatu asset harus berwujud fisis?
Ya, harus berwujud fisis karena memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan
operasi suatu perusahaan, tidak dimaksudkan untuk di jual kembali.
36. Sebut dan jelaskan karakteristik umum fasilitas fisis ( Plant and Equipment )
Fasilitas fisis mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Berwujud fisis dan dikuasai oleh perusahaan untuk mengolah dan memperlancar kegiatan operasi
perusahaan. Oleh karena itu, yang digolongkan dalam kelompok ini adalah aset yang berkaitan
dengan operasi.
2. Pada umumnya berumur panjang walaupun terbatas sehingga perlu penggantian.
3. Bernilai bagi perusahaan lantaran kekuasaan atau hak perusahaan untuk menggunakannya bukan
lantaran hak miliknya.
4. Pada umumnya merupakan aset nonmoneter dan manfaat yang dapat diberikan berupa potensi
jasa (service potentials) bukan daya beli atau ketertukarannya (exchangeablility).
39. Jelaskan pengertian sistematik dan rasional dalam alokasi kos fasilitas fisis sebagai depresiasi.Apakah
metoda garis lurus lebih sistematik dibandingkan dengan metoda depresiasi yang lain?
Alokasi kos fasilitas fisis sebagai depresiasi merupakan suatu proses alokasi kos secara sistematik dan
rasional dan jumlah rupiah nya diukur atas dasar bagian kos potensi jasa yang dianggap telah
dimanfaatkan dalam menciptakan pendapatan. Kos fasilitas fisis sebagai depresiasi mempunyai
kedudukan yang sama seperti kos manfaat ekonomik lain yang diperoleh dan dimanfaatkan sekaligus
dalam perioda terjadinya.
Ya,metode garis lurus lebih sistematik dibandingkan dengan metoda depresiasi lainnya karena depresiasi
didefinisi sebagai penerapan prosedur ,namun ada kelemahan bahwa alokasi sistematik dalam banyak
hal tidak mempresentasi fenomena atau kegiatan operasi yang sesungguhnya.
41. Bila suatu perusahaan mendapatkan hibah berupa aset tetap ( misalnya kendaraan) apakah depresiasi
kendaraan tersebut merepresentasi upaya sehingga dapat diperlakukan sebagai biaya?
Jika aktiva tetap diperoleh sebagai sumbangan atau pemberian maka tidak ada harga perolehan
sebagai basis penilaiannya, atau aktiva tetap dicatat dengan harga pasarnya yang wajar.
Kendatipun pengeluaran tertentu mungkin dilakukan atas pemberian aktiva tetap tersebut.
Tetapi pengeluaran itu biasanya jauh lebih kecil dari nilai aktiva tetap.
Dalam PSAK, Ikatan Akuntan Indonesia mengemukakan tentang pencatatan aktiva tetap yang
berasal dari sumbangan sebagai berikut “Aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan harus dicatat
sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak dengan mengkreditkan akun modal donasi”.
Jadi, dengan penjelasan diatas, maka ketika suatu perusahaan mendapatkan hibah berupa asset
tetap (misalnya kendaraan) maka depresiasi kendaraan tersebut merepresentasikan upaya sehingga dapat
diperlakukan sebagai biaya.
43. Apakah yang dimaksud dengan goodwill dan kapan timbul serta dapat diakui?
Goodwill adalah selisih lebih jumlah rupiah tunai atau setaranya yang dibayarkan oleh perusahaan
pembeli di atas nilai pasar wajar atau nilai buku kekayaan fisis perusahaan yang dibeli. Goodwill timbul
apabila suatu perusahaan membeli perusahaan lain yang sudah berjalan secara keseluruhan.
44. Sebut dan jelaskan berbagai interpretasi terhadap goodwill?
Diinterprestasikan sebagai kemampuan lebih dalam menghasilkan laba disbanding kemampuan normal
perusahaan yang kondisi kekayaan fisisnya sama. Kemampuan lebih tersebut tidak dapat diperoleh
secara terpisah dengan jalan membeli hak monopoli atau cara lainnya. Secara akuntansi, goodwill tidak
dapat ditimbulkan sendiri oleh perusahaan tetapi harus melalui pembelian suatu perusahaan yang sedang
berjalan.
45. Adakah goodwill negatif? Bila ada, apakah interpretasi atau maknanya?
46. Sebagai akun penilaian, dapatkah goodwill diperlakukan sebagai pengurang ekuitas pemegang saham?
47. Apakah sampai titik ini Anda sekarang paham dan merasakan mengapa istilah kos memang lebih tepat
dari pada biaya? Kalau belum, bacalah artikel “What does cost really mean” dalam Lampiran 1.
Susunlah kritik atau komentar terhadap artikel tersebut dalam bentuk artikel pendek.