COM – Bagi kepala desa yang baru saja memenangi pertarungan,
terpilih menjadi kepala desa berarti harus menuju tantangan baru. Pertama, sebelum menginjak 3 bulan terpilih, Kepala Desa harus sudah rampung menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa alias RPJMDes. Hal ini termaktub dalam Pasal 79 UU No. 6 tentang Desa Tahun 2014. RPJMDes adalah rencana pembangunan jangka 6 tahun, sesuai rentang kekuasaan seorang klepala desa untuk sekali masa kekuasaan. Apa saja yang akan dicapai adalah bagaimana mencapai adalah beberapa hal yang harus terjelaskan dalam RPJMDes. Jangan salah, selain RPJMDes, pemerintahan desa juga harus menyusun Rencana Kerja Pembangunan Desa yang berlaku untuk satu tahun. RKP ini tentu saja haruslah sesuai yang ada dalam RPJMDes. RKP Desa disusun mulai bulan Juli dan ditetapkan maksimal September tahun berjalan. RPJMDes memuat visi misi kepala desa dan apa yang akan dikerjakannya selama memimpin desanya. Dalam RPJMDes terdapat arah kebijakan pembangunan desa, rencana kegiatan yang meliputi penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan apa saja kegiatan pemberdayaan masyarakat yang bakal dilakukan pemerintah desa. Bagaimana tahapan menyusun RPJMDes? Setidaknya ada tujuh langkah yang harus dipenuhi dalam menyusun RPJMDes yakni: 1. Harus ditetapkan dalam Surat Keputusan Desa terdiri dari Pembina antara lain: kepala desa, sekretaris desa, Ketua LPMD, anggotanya LPMD, KPMD, dan masyaraka perwakilan kelompok masyarakat yang lain. Jumlah tim ini bakal sekitar 7 – 11 orang dengan harus menyertakan perempuan di dalamnya. 2. Melakukan penyelarasan dengan arah kebijakan Kabvupaten/kota. Sebelum menyusun isi RPJMDes, seluruh tim harus lebih dahulu memahami arah kebijakan pemerintah kabupaten sehingga tidak terjadi tumpang-tindih dan ketidaksesuaian. 3. Kajian Kondisi Desa antara lain harus melakukan penyelarasan data desa, penggalian aspirasi melalui musyawarah di tingkat dusun dan menyusun pelaporan atas proses pembacaan kondisi ini. 4. Penyusunan Rencana Pembangunan Desa melalui Musyawarah Desa. Musdes digelar BPD dengan materi pembahasan antara lain: 5. Laporan hasil kajian kondisi desa 6. Prioritas rencana kegiatan desa dalam jangka waktu 6 tahun 7. Sumber pembiayaan rencana kegiatan pembangunan desa 8. Rencana pelaksana kegiatan desa yang akan dilaksanakan oleh perangkat desa, unsur masyarakatdesa, kerjasama antar desa dan atau kerjasama dengan poihak ketiga 9. Penyusunan RPJMDesa 10.Penyusunan rencana pembangunan desa melalui musyawarah perencanaan pembangunan desa 11.Penyempurnaan dan penetapan rancangan RPJMDes. Sementara itu RKP Desa disusun dengan tahapan seperti berikut ini: 1. Penyusunan perencanaan pembangunan desa melalui Musyawarah desa 2. Pembentukan Tim Penyusun RKP Desa 3. Pencermatan Pagu Indikatif Desa dan penyelarasan program /kegiatan masuk ke desa 4. Pencermatan ulang dokumen RPJMDes 5. Penyusunan Rancangan RKP Desa 6. Penyusunan RKP desa melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa 7. Penetapan RKP Desa 8. Perubahan RKP Desa 9. Pengajuan daftar usulan RKP Desa Demikianlah langkah yang harus dilakukan desa dalam menyusun RPJMDes dan RKP Desa. Penyusunan dua materi ini adalah landasan yang akan menjadi pedoman pembangunan desa menuju cita-cita warga desa di bawah kepemimpinan kepala desa. (aryadji/berdesa) Alur dan Peran dalam Penyusunan APBDesa
Alur dan Penyusunan APBDesa
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) adalah instrumen penting yang sangat menentukan dalam rangka perwujudan tata pemerintahan yang baik (good governance) dan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa. Tata pemerintahan yang baik, diantaranya diukur dari proses penyusunan dan pertanggungjawaban APBDesa. Memahami proses pada seluruh tahapan pengelolaan APBDesa (penyusunan, pelaksanaan, pertanggungjawaban) memberikan arti terhadap model penyelenggaraan pemerintahan desa itu sendiri. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagai sebuah dokumen publik sudah seharusnya disusun dan dikelola berdasarkan prinsip partisipatif, transparan, dan akuntabilitas. Rakyat yang hakekatnya sebagai pemilik anggaran haruslah diajak bicara dari mana dan berapa besar Pendapatan Desa dan diajak bermusyawarah untuk apa Uang Desa di belanjakan. Misalkan : untuk pengembangan usaha ukm di desa. Dengan demikian harapan tentang anggaran yang digunakan untuk kesejahteraan rakyat benar-benar akan terwujud dan dapat memberikan arti serta nilai bahwa tatakelola kepemerintahan desa dijalankan dengan baik. Secara garis besar alur Penyusunan APB Desa Partisipatif adalah sebagai tergambar dalam bagan berikut ini. Pihak Pihak Yang Terlibat Dalam Penyusunan APB Desa Pihak pihak yang terlibat dalam penyusunan APB Desa Partisipatif adalah sebagai berikut 1. Pemerintah Desa (Kepala Desa dan Perangkat Desa( 2. BPD (Badan Permusyawaratan Desa) 3. Perwakilan Warga (Tokoh Masyarakat, Unsur Perempuan, Unsur warga Miskin, Organisasi Kemasyarakatan) 4. Bupati/Camat Peran Para Pihak Yang Terlibat Dalam Penyusunan APB Desa Masing masing pihak yang terlibat dalam penyusunan APB Desa Partisipatif mempunyai peran sendiri-sendiri sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. 1. Peran Kepala Desa Menyiapkan SK Tim Penyusun Membahas Ranperdes APB Desa dan Ranperdes APB Desa Perubahan bersama BPD Menetapkan Perdes APB Desa dan Perdes APB Desa Perubahan Menyosialisasikan Perdes APB Desa, APB Desa Perubahan dan Perdes Pertanggung-jawaban APB Desa Menetapkan kebijakan pelaksanaan APB Desa Menetapkan kebijakan pengelolaan barang desa Menerbitkan Keputusan Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) Menetapkan bendahara desa Menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan desa Menetapkan pengelolaan aset desa. 2. Peran Sekertaris Desa Memimpin penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Menyiapkan Ranperdes APB Desa, Ranperdes APB Desa Perubahan dan Ranperdes Pertanggungjawaban APB Desa. Memeriksa dan merekomendasi RAB yang diusulkan oleh pelaksana. Menyusun Rancangan Keputusan Kepala Desa terkait Pelaksanaan Perdes APB Desa dan APB Desa Perubahan. Mendokumentasikan proses penyusunan APB Desa, APB Desa Perubahan, dan Pertanggungjawaban APB Desa. Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Desa dibantu oleh Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) 1. Peran BPD Membahas Ranperdes APB Desa dan APB Desa Perubahan bersama Kades dalam rangka memperoleh persetujuan bersama (Pembahasan menitikberatkan pada kesesuaian RAPBDesa dengan RKP Desa). Menyetujui dan menetapkan APB Desa dan APB Desa Perubahan bersama Kepala Desa. Mengawasi Proses Penyusunan dan Implementasi APB Desa. 2. Peran Masyarakat Konsolidasi partisipan yang terlibat dalam proses. Agregasi kepentingan (mengumpulkan kepentingan yang berbeda beda). Memilih preferensi (prioritas) program dan kegiatan. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Perdes APB Desa. Terlibat dalam penyusunan RKA (sesuai tema kegiatan). 3. Peran Bupati Melakukan Evaluasi Melakukan Pembinaan Melakukan Pengawasan Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bupati melimpahkan tugas kepada Camat dan satuan kerja perangkat daerah yang mengampu pemberdayaan desa.