2 OKTOBER 2015
Abstract
The research aimed to determine therelationship between ofanxiety andcopingstrategiesin patients
undergoinghemodialysistherapyat ArifinAhmad General Hospital. This researchwas description
correlation with cross sectional approach. Sampling techniquein this research was simple
randomsamplingwith30respondents. Instruments usedwerequestionnaires which weretested the
validityandreliability. Data analysis usedunivariateandbivariateanalysis. The result showed that
pvalue= 1,0, it could be concluded that there was no relationship between anxiety leveland coping
strategy of chronic renal failure in patients undergoinghemodialysisat ArifinAhmad General
Hospital.Based on the result,suggested tohealth workers who directlyengagedin the service
ofHemodialysis to make effortspromotion and preventionof anxiety with regular program
throughhealth educationaboutanxiety management.
PENDAHULUAN
Gagal ginjal kronik (GGK) adalah kronik.Hemodialisis terbukti efektif
suatu proses patofisiologis dengan etiologi mengeluarkan cairan, elektrolit dan sisa
beragam yang mengakibatkan penurunan metabolisme tubuh, dan terutama pada
fungsi ginjal yang progresif dan pada penyakit GGK tahap akhir atau stadium 5.
umumnya berakhir dengan kematian jika Jika tidak dilakukan terapi pengganti ginjal
tidak ditangani dengan segera (Muttaqin & maka pasien akan meninggal (Price &
Kumala, 2011). Penyakit gagal ginjal Lorraine, 2006).
kronik memiliki lima stadium dan yang Hemodialisis adalah suatu
paling berat adalah stadium 5 atau disebut teknologi tingkat tinggi sebagai pengganti
juga penyakit ginjal tahap akhir fungsi ginjal untuk mengeluarkan sisa
(PGTA)/End Stage Renal Disease metabolisme atau racun tertentu dari
(ESRD). Pada derajat ini (stadium akhir) peredaran darah manusia seperti air,
penderita memerlukan terapi pengganti natrium, kalium, hydrogen, urea, kreatinin,
ginjal yang tetap, berupa dialisis atau asam urat, dan zat lainnya melalui
transplantasi ginjal (Sudoyoet all, 2009). membran semi permiabel sebagai pemisah
Terapi gagal ginjal kronik adalah darah dan cairan dialisis pada ginjal buatan
melalui hemodialisis, peritoneal dialisis, dimana terjadi proses difusi, osmosis, dan
dan transplantasi ginjal, tetapi karena ultra filtrasi(Smeltzer & Bare, 2005).
mahalnya biaya operasi transplantasi ginjal Kasus penderita gagal ginjal kronik
dan susahnya pencarian donor ginjal, maka (GGK) yang menjalani hemodialisis di
cara terbanyak yang digunakan yaitu dunia cukup tinggi. Pada tahun 2007 di
hemodialisis (Iskandarsyah, 2006). Tujuan seluruh dunia terdapat 1,1 juta orang
utama dari hemodialisis adalah menjalani hemodialisis (Yayasan Ginjal
mengendalikan ureum, kelebihan cairan Diatrans Indonesia, 2013).Sementara,
dan ketidakseimbangan elektrolit yang Cohen dan Lazarus (2012) mengemukakan
terjadi pada pasien gagal ginjal bahwa di negara maju, angka penderita
1014
JOM PSIK VOL.2 NO.2 OKTOBER 2015
1015
JOM PSIK VOL.2 NO.2 OKTOBER 2015
1016
JOM PSIK VOL.2 NO.2 OKTOBER 2015
1017
JOM PSIK VOL.2 NO.2 OKTOBER 2015
Tabel 5 PEMBAHASAN
Hubungan tingkat kecemasan dengan 1. Gambaran karakteristik responden
strategi koping pasien gagal ginjal Berdasarkan hasil penelitian yang
kronik yang menjalani hemodialisis dilakukan terhadap 30 orang responden
Varia Strategi koping di RSUD Arifin Achmad, diketahui
bel
Tingkat Adaptif Malada
Total p bahwa responden terbanyak adalah laki-
kecemasan ptif laki dengan jumlah 22 orang responden
Kecemasan 4 4 8 (73,3%), sedangkan responden wanita
Ringan (50,0%) (50,0%) (100%)
Kecemasan 6 4 10
hanya berjumlah 8 orang responden
Sedang (60,0%) (40,0%) (100%)
1,0 (26,7%).responden terbanyak adalah
Kecemasan 7 5 12
Berat (58,3%) (41,7%) (100%)
laki-laki dengan jumlah 22 orang
(n) 17 13 30 responden (73,3%), sedangkan
(56,7%) (43,3%) (100%) responden wanita hanya berjumlah 8
Responden dengan tingkat orang responden (26,7%). Hal ini sesuai
kecemasan ringan, 4 orang responden dengan yang dikatakan oleh Agustini
(50,0%) menggunakan strategi koping (2010), berdasarkan pola gaya hidup
yang adaptif, dan 4 orang responden laki-laki lebih beresiko terkena GGK.
(50,0%) menggunakan strategi koping Kebiasaan merokok dan minum alkohol
maladaptif, responden dengan tingkat dapat menyebaban ketegangan pada
kecemasan sedang, 6 orang responden ginjal sehingga memaksa ginjal bekerja
(60,0%) menggunakan strategi koping keras.
yang adaptif dan 4 orang responden Umur terbanyak mayoritas
(40,0%) menggunakan strategi koping
dewasa tengah (41-65) tahun berjumlah
maladaptif sedangkan responden
dengan tingkat kecemasan berat, 7 20 orang (66,6%) . Hal ini didukung
orang (58,3%) menggunakan strategi oleh Sidharta (2008) bahwa secara
koping yang adaptif dan 5 orang normal penurunan fungsi ginjal baru
responden (41,7%) menggunakan terjadi pada usia lebih dari 40 tahun.
strategi koping maladaptif.Tidak ada Pendidikan terbanyak adalah
responden yang memiliki kecemasan SMA, yaitu 12 orang (40,0%). Hal ini
sangat berat, Oleh karena itu peneliti
didukung oleh Siswanto (2007) yang
menggunakan uji Kolmogorov smirnov
mengatakan bahwa tingkat pendidikan
1018
JOM PSIK VOL.2 NO.2 OKTOBER 2015
adaptif dan maladaptif, koping adaptif oleh anggota keluarga terdekat saat
itu sendiri berupa strategi koping yang menjalani hemodialisis sampai selesai.
mendukung fungsi integrasi, Pasien yang memiliki kecemasan berat
pertumbuhan, belajar dan mencapai juga lebih banyak berdiskusi dengan
tujuansedangkan strategi koping yang teman-teman hemodialisis yang lainnya
maladaptif berupa strategi koping yang ketika mengalami masalah kesehatan
menghambat fungsi integrasi mencegah dan juga tampak pasien banyak
pertumbuan menurunkan otonomi dan bertanya kepada petugas kesehatan
cenderung menguasai lingkungan. yang ada di ruang hemodialisis, Oleh
4. Hubungan antara tingkat kecemasan karena itu pasien yang mengalami
dengan strategi koping pasien gagal kecemasan berat di ruang hemodialisis
ginjal kronik yang menjalani hem tersebut masih dapat menggunakan
odalisis strategi koping yang adaptif.
Hasil uji statistik didapatkan nilai Apabila individu mampu
ρvalue= 1,0>α 0,05 maka dapat menggunakan cara-cara penyesuaian
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan diri yang sehat dengan kecemasan yang
antara tingkat kecemasan dengan dihadapi, meskipun kecemasan atau
strategi koping pasien gagal ginjal tekanan tersebut tetap ada, individu
kronik yang menjalani hemodialisis. yang bersangkutan tetap dapat hidup
Hal ini didukung dengan sehat.
penelitian yang dilakukan oleh Berdasarkan hasil penelitian,
Sugiyanti (2011) menjelaskan bahwa dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
tidak adahubungan mekanisme koping hubungan antara tingkat kecemasan dan
individu dengan tingkat kecemasan strategi koping pada pasien yang
pasien gagal ginjal kronis di Unit menjalani hemodialisis. Rustam (2012)
hemodialisa Rumkital Dr. Ramelan menyatakan bahwa Kecemasan sering
Surabaya. Pada dasarnya manusia terjadi pada klien gagal ginjal kronik
melakukan perilaku koping dengan ketika memulai hemodialisa, Perilaku
tujuan untuk keluar dari situasi yang koping seperti mengingkari, marah,
tidak menyenangkan. Namun, reaksi pasif atau agresif umum dijumpai pada
dan pemilihan strategi koping sendiri pasien. Sering kali dijumpaiupaya
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu koping tidak efektif pada pasien yang
intensitas dan waktu datangnya cemas, menjalani hemodialisis dan hal tersebut
adanya stressor lain, pengalaman dapat membuat keadaan tegang
sebelumnya, karakter individu, meningkat pada pasien hemodialisis
dukungan sosial dan sebagainya. sehingga terjadi peningkatan kebutuhan
Sebagian pasien yang menjalani energi lalu sumber penyakit nampak
hemodialisis di RSUD Arifin Achmad lebih besar
memiliki strategi koping yang
maladaptif, dimana rata-rata pasien PENUTUP
yang memiliki strategi koping yang Kesimpulan
maladaptif tersebut yaitu pasien yang Setelah dilakukan penelitian
menjalani hemodialisis < dari 5 bulan. tentang hubungan tingkat kecemasan
Akan tetapi, pasien yang memiliki dengan strategi koping pada pasien yang
tingkat kecemasan yang berat menjalani hemodialisis di RSUD Arifin
menggunakan strategi koping adaptif. Ahmad diketahui bahwa mayoritas
Hal ini dikarenakan faktor eksternal responden berada pada tingkat kecemasan
yaitu salah satu contohnya adalah berat dimana responden dengan tingkat
dukungan keluarga. Rata-rata pasien kecemasan berat ada 7 orang (58,3%)
yang menjalani hemodialisis ditemani menggunakan strategi koping yang adaptif
1020
JOM PSIK VOL.2 NO.2 OKTOBER 2015
1021
JOM PSIK VOL.2 NO.2 OKTOBER 2015
Cohen, F., & Lazarus, R. S. (2012).Coping Muttaqin, A., & Kumala, S. (2011).
and adaptation in health and illness in Asuhan keperawatan gangguan sistem
mechanic handbooks of health, health perkemihan.Jakarta: Salemba Medika
care and the health Nursalam& Efendi, F (2008). Buku saku
professions.London: The Free Press ketrampilan dan prosedur dasar.Edisi
Data RSUD Arifin Achmad (2010-2013). 3.Jakarta. EGC
(2014). Data rekapan pasien dilakukan Nursalam. (2010). Konsep dan penerapan
tindakan hemodialisis. Pekanbaru: metodelogi penelitian ilmu
Medical Record keperawatan: pedoman, skripsi, tesis
Dongoes, M. (2010).Keperawatan medikal dan instrumen penelitian.Edisi pertama.
bedah.Jakarta: EGC Jakarta: Salemba Medika
Ernita.(2010). Koping pasien gagal ginjal Pernefri.(2011). Konsesus manajemen
kronik yang menjalani hemodialisis di anemia pada pasien gagal ginjal
RSUP H. Adam Malik Medan.Medan: kronik. Diperoleh pada tanggal 16
Ilmu Keperawatan USU Oktober 2014 dari
ESRD.(2012). Jumlah penduduk di http://www.penfri.com/content.htm
Amerika Serikat yang menjalani Price, S. A., & Lorraine, M. W.
hemodialisis. Diperoleh tanggal 17 (2006).Patofisiologi konsep klinis
Oktober 2014 dari proses-proses penyakit, edisi keempat.
http://www.ersd.com/htm Jakarta: EGC
Iskandarsyah. (2006). Hubungan antara Purnawinadi, I. G. (2009).Kemampuan
health locus of control dan tingkat koping terhadap tingkat kecemasan
depresi pada pasien gagal ginjal kronis pada pasien gagal ginjal kronik yang
di RS Ny. R. A. Habibie. Bandung: menjalani hemodialisa. Diperoleh pada
Fakultas Psikologi Universitas tanggal 12 November dari
Padjajaran http://grahacendikia.wordpress.com/200
Keliat, B. A., & Akemat. (2009). Model 9kemampua-koping-terhadap-tingkat-
praktik keperawatan profesional jiwa. kecemasan-pada-pasien-gagal-ginjal-
Jakarta: EGC. kronik-yang-menjalani-hemodialisa
Kementrian Kesehatan Republik Rustam.(2012). Hubungan kemampuan
Indonesia.(2013). Profil kesehatan. koping dengan tingkat kecemasan klien
Diperoleh pada tanggal 26 Februari gagal ginjal kronik yang menjalani
2015 dari hemodialisa di ruang hemodialisa
http://www.depkes.go.id/download/prof Rumah
ilkesehatan Sakit.http://keperawatanonline.wordpre
Musa., Kundre., & Babakal. (2015). ss.com/2012/09/12/hubungan-
hubungan tindakan hemodialisis kemampuan-koping-dengan-tingkat-
dengan tingkat kecemasan klien gagal kecemasan-klien-gagal-ginjal-kronik-
ginjal di ruangan dahlia RSUP Prof yang-menjalani-hemodialisa-di-ruang-
Dr.R. Kandou Manado.Program Studi hemodialisa-rumah-sakit/. Diakses
Ilmu Keperawatan Fakultas tanggal 8 Juli 2015.
KedokteranUniversitas Sam Ratulangi Sidartha, B. (2008). Kompas.Usia muda
Mutoharoh, I. (2010). I. Faktor-faktor makin rentan gagal ginjal. Diperoleh
yang berhubungan dengan mekanisme tanggal 23 Januari 2015 dari
koping klien gagal ginjal kronik yang http://www.biofirstore.com/penjelasan-
menjalani terapi hemodialisis di Rumah biofir/usia-muda-makin-rentan-gagal-
sakit umum pusat (RSUP) Fatmawati. ginjal.html
Jakarta. Universitas islam negeri Syarif Siswanto, (2007).Kesehatan mental:
Hidayatullah Jakarta konsep, cakupan, dan
perkembangannya. Yogyakarta : Andi.
1022
JOM PSIK VOL.2 NO.2 OKTOBER 2015
1023