Anda di halaman 1dari 33

FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN

Antenatal Care
(ANC)

Disusun Oleh :
Dhian Ndaru Aryanto
P17211186036

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN MATERNITAS


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MALANG
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pendahuluan “Antenatal Care” dan asuhan keperawatan pada


dengan pemeriksaan Antenatal Care di Puskesmas Wagir Malang telah diperiksa dan di
setujui

Blitar, Desember 2018


Mahasiswa

(Dhian Ndaru Aryanto)


NIM.P17211186036

Preseptor Klinik Peseptor Akademik

( ) ( )
NIP. NIP.
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE

1. DEFINISI
Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu
menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 1998). Kunjungan Antenatal Care
(ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin
semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan
antenatal.
Pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan
mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan
masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya
fisik tetapi juga mental. Prawiroharjo (2005),
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan
atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan Antenatal Care
(ANC), petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu
melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis
kehamilan intrauterine serta ada tidaknya masalah atau komplikasi (Saifudin,
2002).

2. PERUBAHAN FISIK PADA IBU HAMIL


Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan. Menurut
George Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi ketika hamil antara lain:
a. Uterus
Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata
pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron
pada awal kehamilan akan menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi
tersebut dibarengi dengan peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan
akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga struktur dinding uterus menjadi
lebih kuat terhadap regangan dan distensi. Hipertrofi myometrium juga
disertai dengan peningkatan vaskularisasi dan pembuluh limfatik.
Peningkatan vaskularisasi, kongesti dan edema jaringan dinding uterus dan
hipertrofi kelenjar serviks menyebabkan berbagai perubahan yang dikenali
sebagai tanda Chadwick, Goodell dan Hegar.
b. Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh
plasenta menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar),
pigmentasi kulit dan pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin
(hCG) digunakan sebagai dasar uji imunologik kehamilan. Chorionic
somatotropin (Human Placental Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik
akan merangsang pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan
berbagai perubahan metabolik yang mengiringinya.
Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem
penyaluran air susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan dalam
perkembangan sistem alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi
sejak 2 bulan pertama kehamilan menyebabkan sensasi noduler pada
payudara. Chorionic somatotropin dan kedua hormon ini menyebabkan
pembesaran payudara yang disertai dengan rasa penuh atau tegang dan
sensitif terhadap sentuhan (dalam dua bulan pertama kehamilan),
pembesaran puting susu dan pengeluaran kolostrum (mulai terlihat atau
dapat diekspresikan sejak kehamilan memasuki usia 12 minggu). Hipertrofi
kelenjar sebasea berupa tuberkel Montgomery atau folikel disekitar areola
mulai terlihat jelas sejak dua bulan pertama kehamilan. Pembesaran
berlebihan dari payudara dapat menyebabkan striasi (garis-garis hipo atau
hiperpigmentasi pada kulit). Selain membesar, dapat pula terlihat gambaran
vena bawah kulit payudara.
c. Kulit
Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi
akibat efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan hormon
estrogen dan progesteron. Bagian kulit yang paling sering mengalami
hiperpigmentasi adalah puting susu dan areola disekitarnya serta umumnya
pada linea mediana abdomen, payudara, bokong dan paha. Chloasma
gravidarum adalah hiperpigmentasi pada area wajah (dahi, hidung, pipi dan
leher). Area atau daerah kulit yang mengalami hiperpigmentasi akan kembali
menjadi normal setelah kehamilan berakhir. Pengecualian terjadi pada striae
dimana area hiperpigmentasi akan memudar tetapi guratan pada kulit akan
menetap dan berwarna putih keperakan
d. Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan
dengan tanda kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan atau
hiperemesis. Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan
sebagai tanda pasti kehamilan karena berbagai penyebab metabolik lain
dapat pula menimbulkan gejala yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan
digolongkan normal apabila terjadinya tidak lebih dari trimester pertama

Sedangkan menurut , perubahan fisik pada ibu hamil menurut trimester adalah:
1. Perubahan Fisik pada Trimester I
a. Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual
dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut
morning sickness tetapi kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi
setiap saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan.
Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua
dan ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi
peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh
darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan
payudara sebagai persiapan menyusui.
c. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini
dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing.
Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali
pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
d. Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot
sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan
ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
e. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada
awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh
sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang
lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi.
Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat
disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan yang
berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit
kepala.
f. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat
menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang
timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini
sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya
pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen
merenggang untuk menyokong rahim.
g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus
menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning
sickness.
h. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada
peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah
berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena pengaruh
hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon
progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air.
2. Perubahan Fisik pada Trimester II
a. Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan
melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm
setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar
dengan pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada
kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16
minggu.
b. Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal
ini sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus
selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa
kembung dan tidak nyaman.
c. Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi
selama kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang
membesar dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot
saluran cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
d. Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih
cepat dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak
diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir
dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang
setelah bayi lahir.
e. Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di
perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal
ini karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim
yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit
dan bersifat tidak menetap.
f. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan
trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh
darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
g. Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh
tubuh termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan
menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak.
Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi.
Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.
h. Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena
melanosit yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis
kecoklatan mulai dari pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra.
Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda
ini dapat menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat. Strecth mark terjadi
karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas, dan
payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal,
sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat
dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan. Kulit muka juga akan
menjadi lebih berminyak sehingga dapat menimbulkan jerawat
i. Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang
kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan
semakin berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul
disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.
j. Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan
hampir 40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan
hormon yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua
akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat
pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan
terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama
3. Perubahan Fisik pada Trimester III
a. Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah
tulang belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim
yang membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
c. Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran
darah ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil
akan merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan
rahim yang membesar yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala
bayi turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan
pada ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan
bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang,
karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah
diafragma/tulang iga ibu.

d. Sering buang air kecil


Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul
akan makin menekan kandungan kencing ibu hamil.
e. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena
menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir
kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang
akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
f. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian
perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk
atau istirahat.

g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil,
dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang
disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.

3. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL


Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut
trimester adalah:
1. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya
b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang
ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau
bahkan merahasiakannya
Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain yang dapat terjadi:
a. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well
being” menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain.
b. Penerimaan terhadap kehamilan.
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat
diterima.
c. Maternal role atteinment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan janin,
internalisasi dan fantasi.

d. Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
e. Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya
yang membutuhkan support.
f. Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan
janin, gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.
g. Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan
mulai dapat diobservasi.
h. Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu
mungkin menarik diri dari orang lain.
2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang
tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan gerakan anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e. Libido meningkat
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada
orang lain yang baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru
3. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi
yang mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitif)
h. Libido menurun
Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan ayah
selama trimester III:
1. Perubahan Psikologis Ibu
a. Penerimaan terhadap janin meningkat
b. Fantasi terhadap perubahan peran
c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
d. Fokus perhatian pada persalinan
e. Menaruh perhatian pada persalinan
2. Perubahan Psikologis Ayah
a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal
freedom, covvod sindrom berat
b. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain

4. JADWAL PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE


Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan pelayanan
antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, ketentuan
waktu sebagai berikut:
1. Minimal 1 kali pada trimester pertama = K1
2. Minimal 1 kali pada trimester kedua = K2
3. Minimal 2 kali pada trimester ketiga = K3 & K4
Apabila terdapat kelainan atau penyulit kehamilan, seperti mual, muntah,
keracunan kehamilan, perdarahan, kelainan letak dan lain-lain frekuensi
pemeriksaan disesuaikan dengan kebutuhan.
Idealnya interval kunjungan pada pemeriksaan prenatal yaitu setiap 4 minggu
sekali sampai minggu ke-28, kemudian setiap 2-3 minggu sekali sampai minggu
ke-36, dan sesudahnya setiap minggu.

5. STANDAR MINIMAL PELAYANAN ANTENATAL CARE


Dalam pelaksanaan operasionalnya, dikenal Standar Minimal Pelayanan
Antenatal “10T”, yang terdiri dari:
1. Timbang berat badan
2. Ukur tinggi badan
3. Ukur tekanan darah
4. Ukur tinggi fundus uteri
5. Tes DJJ
6. Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid) lengkap
7. Pemberian tablet zat besi, minimal 90 hari selama kehamilan
8. Test terhadap penyakit menular seksual, HIV/AIDS dan malaria
9. Temu wicara/ (konseling) dalam rangka persiapan rujukan
10. Tata laksana kasus

6. PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE

Pemeriksaan kehamilan terbagi dalam:


a. Anamnesa
Anamnesa pada kunjungan pelayanan antenatal pertama dari ibu hamil
meliputi:
1. Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat
ibu)
2. Keluhan utama atau apa yang diderita, apakah ibu datang untuk
memeriksakan kehamilan atau ada masalah lain
3. Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi:
- HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
- Gerak janin (kapan mulai dirasakan apakah ada perubahan)
- Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk pengelihatan kabur)
- Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan
- Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)
- Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan
6. Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi:
- Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu,
persalinan premature, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan
dengan tindakan (dengan forcep, vakum, ekstraksi atau operasi caesar)
- Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska
persalinan
- Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature,
perdarahan, siapa yg menolong
- Riwayat hipertensi
- Melahirkan janin dengan BB <2,5 kg atau >4 kg
- Nifas dan laktasi
- Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau
mati, bila mati umur berapa & penyebabnya
- Masalah-masalah lain yg dialami
7. Riwayat kesehatan (penyatkit yg pernah diderita), meliputi: penyakit
kardiovaskuler, TB paru, hepatitis B, diabetes, hipertensi, PMS atau
HIV/AIDS, malaria, status imunisasi TT, dll.
8. Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit
menular, dll
9. Riwayat sosial ekonomi & budaya meliputi:
- Status perkawinan
- Riwayat KB
- Reaksi orangtua dan keluarga terhadap kehamilan ini
- Dukungan keluarga
- Pengambil keputusan dalam keluarga
- Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang), dengan
perhatian pada vitamin A dan zat besi
- Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum
obat/alcohol/obat tradisional, & olahraga
- Beban kerja & kegiatan sehari-hari
- Tempat melahirkan & penolong yg diinginkan
Menentukan Taksiran Persalinan
- Untuk siklus 28 hari:
HPHT (+7), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan
- Untuk siklus 35 hari:
HPHT (+14), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan
Rumus tersebut tidak dapat digunakan apabila:
1. Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak haid
2. Ibu hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi
3. Ibu hamil setelah berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid lagi
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama meliputi komonen:
1. Pemeriksaan Luar
a. Pemeriksaan umum
- Keadaaan umum ibu, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
- Adakah anemia, cyanose, icterus atau dyspnoe
- Keadaan jantung dan paru, periksa suhu badan, TD, denyut nadi, dan
pernapasan
- Oedema
- TB
- BB
- Reflek
- Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb,
golongan darah dan urine rutin
b. Pemeriksaan Kebidanan
Inspeksi
- Kepala dan leher
- Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan putting susu
(simetris atau tidak), keluarnya kolostrum (dilakukan pemeriksaan
setelah usia kehamilan >28 minggu)
- Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan perut, linea
alba, ada gerakan anak atau tidak, kontraksi rahim, striae gravidarum,
& bekas luka operasi
- Vulva: keadaan perineum, varices, tanda Chadwick, fluor dan
condyloma
- Anggota bawah: cari varises, oedema, luka
Palpasi
Periksa raba dilakukan untuk menentukan:
- Besarnya rahim untuk menentukan tuanya kehamilan
- Letak anak dalam rahim
Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu:
(Manuaba, 1998)
Leopold 1
 Pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil
 Menentukan tunggi fundus uteri dan bagian janin
dalam fundus
 Konsistensi fundus

Leopold 2
 Menemukan batas samping rahim kanan-kiri
 Menentukan letak punggung janin
 Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin

Leopold 3
 Menentukan bagian terbawah janin
 Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk atau
masih goyang
Leopold 4
 Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil
 Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan
berapa jauh janin sudah mask pintu atas panggul

Mengukur usia kehamilan dengan TFU:


TFU (cm) = tua kehamilan dalam bulan
3,5 cm
Auskultasi
Digunakan stetoskop atau Doppler, untuk mendengan bunyi jantung janin,
bising tali pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta, dan bising usus
2. Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama
pemeriksaan antenatal pada hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan
trimester III untuk menentukan keadaan panggul

Ringkasan Penilaian dan Penanganan Ibu Hamil

Variabel Penilaian & Penanganan Kunjungan I Kunjungan II Kunjungan III Kunjungan IV


1. Penilaian antenatal:
Riwayat kehamilan √ √ √ √
Riwayat kebidanan √ - - -
Riwayat kesehatan √ - - -
Riwayat sosial √ - - -
Pemeriksaan umum √ jika ada Jika ada Jika ada
indikasi indikasi indikasi
Pemeriksaan kebidanan (luar) √
√ √ √
Pemeriksaan kebidanan √
- - √
(dalam)

Pemeriksaan laboratorium Jika ada Jika ada Cek Hb &
indikasi indikasi periksa lab lain
jika ada
indikasi

2. Penanganan:
Pemberian Tetanus Toksoid Sesuaikan Sesuaikan Sesuaikan Sesuaikan
Pemberian tablet tambah darah
Konseling umum 90 hari

Konseling khusus √ Memperkuat Memperkuat Memperkuat


Jika ada Jika ada
Perencanaan persalinan Jika ada Jika ada
indikasi indikasi
Perencanaan penanganan
indikasi - indikasi √
komplikasi - √ √ √
√ √

3. Diagnosa
Setelah dilakukan anamesa & pemeriksaan fisik, maka dapat ditegakkan
diagnosa. Selain itu dapat pula diketahui:
- Hamil atau tidak
- Primi atau multigravida
- Usia kehamilan
- Janin hidup atau mati
- Janin tunggal atau kembar
- Letak anak
- Anak intra atau extrauterin
- Keadaan jalan lahir
- Keadaan umum penderita
4. Prognosa
Prognosa atau ramalan persalinan dibuat setelah ditegakkan diagnose.
Prognosa persalinan dapat diperkirakan apakah akan berjalan normal dan lahir
spontan atau sulit dan berbahaya.
5. Terapi
Tujuan terapi pada ibu hamil adalah untuk mencapai derajat kesehatan
yang setinggi tingginya dalam kehamilan & menjelang persalinan. Berikan
konseling pada ibu hamil mengenai kehidupan waktu hamil, hygiene dan gizi,
pemeriksaan antenatal, tanda-tanda bahaya, dll.

7. SKOR POEDJI ROKHJATI


Skor awal ibu hamil:
1. Terlalu muda hamil ≤16 th :2
2. Terlalu tua hamil I ≥ 35 th :4
3. Terlalu lambat hamil, kawin ≥ 4 th :4
4. Terlalu lama hamil lagi ≥ 10 th :4
5. Terlalu cepat hamil lagi ≤ 2 th :4
6. Terlalu banyak anak, 4/lebih :4
7. Terlalu tua umur ≥ 35 th :4
8. Terlalu pendek ≤ 145 cm :4
9. Pernah gugur kehamilan :4
10. Pernah melahirkan dengan:
- Tarikan tang/vakum :4
- Uri dirogoh :4
- Diberi infuse/transfuse :8
11. Pernah operasi Caesar :4
12. Bengkak pada muka, tungkai, hipertensi :4
13. Hamil kembar 2/lebih :4
14. Hamil kembar air/hidroamnion :4
15. Penyakit pada ibu hamil
- Kurang darah :4
- Malaria :4
- TB paru :4
- Payah jantung :4
- DM/kencing manis :4
- PMS :4
16. Bayi mati dalam kandungan :4
17. Kehamilan lebih bulan :4
18. Letak sungsang :8
19. Letak lintang :8
20. Perdarahan dalam kehamilan ini :8
21. PEB/kejang :8
Bila skor ≥ 14, disarankan untuk bersalin di Rumah Sakit atau di Sp.OG
8. PATHWAY ANTENATAL CARE
Trimester I

Konsepsi

Fertilitas

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi janin

Perubahan pada ibu

Perubahan psikologis Perubahan fisiologis

Krisis situasional, GIT Sist.kardio Sist.urinaria


perub.psikologis, vascular
ketidakstabilan hormon Instabilitas Penekanan
hormone Peningkatan vesika urinaria
TD karena
Ansietas Perubahan Asam lambung pembesaran
peran sebagai meningkat Sakit kepala uterus
calon ibu
Rasa Nyeri Frekuensi
Perub.proses Koping sebah/mual BAK
keluarga individu tdk meningkat
efektif Muntah
Gangguan
Intake eliminasi urin
makanan
menurun Kebersihan
genital
Perub.nutrisi menurun
kurang dari
kebutuhan Kelembaban
meningkat

Resiko infeksi
Trimester II

TRIMESTER II

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Sist.endokrin Sist.kardiovaskular Sist.reproduksi Sist.integumen Sist.GIT Musculosceletal Sist.respirasi Krisis


situasional
Inotropik Sekresi aldosteron Vaskularisasi Estrogen Progesterone BB janin Desakan
meningkat serviks & meningkat meningkat meningkat uterus ke Proses
Hiperpegmintas vagina diafragma adaptasi
i Retensi H2O & Na+ Kulit Saliva & asam Postur tubuh
volume plasma Sensitifitas meregang lambung berubah Ekspansi Persiapan
Perub.body meningkat serviks meningkat paru tidak anggota baru
image meningkat Striae Lordosis maksimal dlam keluarga
TD meningkat gravidarum Peristaltic berlebihan
Perub.cardiac Rangsang menurun Gangguan Ansietas
output Sakit kepala seksual Perub.body Nyeri pola nafas Perub.peran
image Pengosongan
Resiko cidera Nyeri Perub.pola lambung lambat
janin & seksual
maternal Kembung, mual,
muntah

Perub.nutisi
kurang dari
kebutuhan
Trimester III

TRIMESTER III

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin Persiapan


melahirkan
Retensi H2O & Na+
Perub.skelet & Menekan paru Primi:kurang
persendian pengetahuan
Ekspansi paru Urine output Vasokontriksi
Berat uterus menurun menurun, pembuluh Ansietas
menigkat volume plasma darah
Gangguan meningkat,
Perub.pusat pola nafas tekanan TD meningkat
gravitasi tubuh hidrostatik
menurun Hipertrofi
Menekan saraf ventrikel
sekitar Edema
ekstremitas Penurunan
Pelepasan cardiac output
mediator nyeri Kelebihan
(prostaglandin, volume cairan Resiko cidera
histamin) janin &
maternal
Nyeri
9. KONSEP TEORI ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE
A. Pengkajian Data.

Tanggal....................Jam.........Tempat........

- Data Subyektif

1. Biodata.

Nama suami/istri : Memudahkan mengenali ibu dan suami serta mencegah kekeliruan
Umur :

kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangatmenentukan proses
kelahirannya. Proses pembuahan, kualitas sel telur wanita usia ini sudah menurun jika
dibandingkan dengan sel telur pada wanita usia reproduksi (20-35 tahun)

Agama :

Mengetahui kepercayaan sebagai dasar dalam memberikan asuhan saat hamil dan
bersalin

Pendidikan :

Mengetahui tingkat pengetahuan untuk memberikan konseling sesuai pendidikannya.


Tingkat pendidikan ibu hamil juga sangat berperan dalam kualitas perawatan bayinya.

Pekerjaan :

Mengetahui kegiatan ibu selama hamil. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang
bekerja mempunyai tingkat pengetahuan lebih baik daripada ibu yang tidak bekerja

Alamat :

Mengetahui lingkungan ibu dan kebiasaan masyarakatnya tentang kehamilan serta


untuk kunjungan rumah jika diperlukan.

Penghasilan :

Mengetahui keadaan ekonomi ibu, berpengaruh apabila sewaktu – waktu ibu dirujuk.
Juga sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil

2. Alasan datang

Untuk mengetahui alasan pasien datang apakah untuk kontrol atau kunjungan ulang
ataupun ada keluhan.

3. Keluhan utama

Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi, pada saat hamil
adalah sering buang air kecil (TM I dan III), Hemoroid (TM II dan III), Keputihan (TM
I,II, dan III), Sembelit (TM II dan III), Kram kaki (TM II dan III), napas sesak (TM II
dan III), Nyeri ligamentum rotundum (TM II dan III), Pusing/sinkop (TM II dan III),
mual muntah (TM I), sakit punggung (II dan III)

4. Riwayat Kesehatan

Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis/sebaliknya. Kondisi medis
dapat dipengaruhi oleh kehamilan. Bila tidak diatasi dapat berakibat serius bagi ibu.

Hipertensi dapat mempredisposisikan pada trombosit vena profilasi dan selanjutnya


embolisme paru. Kondisi lain seperti asma, epilepsi, infeksi memerlukan pengobatan
dan dapat menimbulkan efek samping pada janin. Komplikasi media utama seperti DM,
jantung memerlukan keterlibatan dan dukungan spesialis medis.

Menurut Poedji Rouhjati, 2003 riwayat kesehatan yang dapat berpengaruh pada
kehamilan antara lain:

- Anemia (kurang darah), bahaya jika Hb < 6 gr % yaitu kematian janin dalam
kandungan, persalinan prematur, persalinan lama dan perdarahan postpartum.

- TBC paru, janin akan tertular setelah lahir. Bila TBC berat akan menurunkan
kondisi ibu hamil, tenaga bahkan ASI juga berkuran. Dapat terjadi abortus, bayi lahir
prematur, persalinan lama dan perdarahan postpartum

- Jantung, bahayanya yaitu payah jantung bertambah berat, kelahiran prematur/


lahir mati

- Diabetes melitus, bahayanya yaitu dapat terjadi persalinan premature,


hydraamnion, kelainan bawaan,BBL besar, kematian janin dalam kandungan.

- HIV/AIDS, bahayanya pada bayi dapat terjadi penularan melalui ASI dan ibu
mudah terinfeksi.

5. Riwayat kesehatan Keluarga.

Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC, jantung, DM, Asma
akan berpotensi menurun kepada ibu dan akan berdampak pada kehamilan.

6. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

- Kehamilan

Pengkajian mengenai masalah/gangguan saat kehamilan seperti hyperemesis,


perdarahan pervaginam, pusing hebat, pandangan kabur, dan bengkak – bengkak
ditangan dan wajah.

- Persalinan

Cara kelahiran spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan dan ditolong oleh
siapa. Jika wanita pada kelahiran terdahulu melahirkan secara bedah sesar, untuk
kehamilan saat ini mungkin melahirkan pervaginam. Keputusan ini tergantung pada
lokasi insisi di uterus, jika insisi uterus berada dibagian bawah melintang, nukan
vertikal maka bayi diupayakan untuk dikeluarkan pervaginam.

- Nifas

Adakah panas, perdarahan, kejang – kejang, dan laktasi. Kesehatan fisik dan emosi ibu
harus diperhatikan

(Wheeler,2004; 37)

7. Riwayat haid.

Anamnese haid memberikan kesan tentang faal alat reproduksi / kandungan, meliputi
hal – hal seperti ; umur menarche (pada wanita indonesia umumnya sekitar 12 – 16
tahun) (Ari S,2009;157), lamanya(frekuensi haid bervariasi 7 hari atau lebih), siklus
haid ( lebih awal atau lebih lambat dari siklus normal 28 hari), banyaknya darah,
HPHT(membantu penetapan tanggal perkiraan kelahiran) (Wheeler, 2004; 36), keluhan
saat haid(keluahn yang disampaikan dapat menunjukkan diagnose tertentu, seperti sakit
kepala sampai pingsan atau jumlah darah yang banyak)

8. Riwayat pernikahan

Ditanyakan nikah atau tidak, berapa kali menikah, usia pertama menikah dan berapa
lama menikah. (Marjati dkk, 2010;126). Jika hamil diluar nikah dan kehamilan tersebut
tidak diharapkan, maka secara otomatis ibu akan sangat membenci kehamilannya.

9. Riwayat kehamilan sekarang.

Trimester I : berisi tentang bagaimana awal mula terjadinya kehamilan, ANC dimana
dan berapa kali, keluhan selama hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang
didapat.

Trimester II : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil muda,
obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat. Sudah atau belum merasakan gerakan
janin, usia berapa merasakan gerakan janin(gerakan pertama fetus pada primigravida
dirasakan pada usia 18 minggu dan pada multigravida 16 minggu), serta imunisasi yang
didapat. (marjati dkk,2010; 81)

Trimester III : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil muda,
obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.

10. Riwayat KB.

Apakah selama KB ibu tetap menggunakan KB, jika iya ibu menggunakan KB jenis
apa, sudah berhenti berapa lam, keluhan selama ikut KB dan rencana penggunaan KB
setelah melahirkan. Hal ini untuk mengetahui apakah kehamilan ini karena faktor gagal
KB atau tidak.,
11. Pola kebiasaan sehari-hari.

a. Pola Nutrisi.

Energi 2300 kkal, protein 65 gram, kalsium 1,5 gram/hari( trimester akhir
membutuhkan 30 – 40 gram), zat besi rata –rata 3,5 mg/hari, fosfor 2gr/hari dan vit A 50
gram. Dapat diperoleh dari 3xmakan dengan komposisi 1 entong nasi, satu entong nasi,
satu potong daging/telur/tahu/tempe, satu mangkuk sayuran dan satu gelas susu dan
buah.

b. Pola Istirahat

Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup baik siang maupun malam untuk
menjaga kondisi kesehatan ibu dan bayinya, kebutuhan istirahat ibu hamil:

Malam + 8-10 jam/hari

Siang + 1-2 jam/hari

c. Pola eliminasi.

BAB pada TM II mulai terganggu, relaksasi umum otot polos dan kompresi usus bawah
oleh uterus yang membesar. Sedangkan untuk Bak ibu trimester III mengalami
ketidaknyamanan yaitu sering kencing.

d. Pola Aktifitas.

Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari nemun tidak terlalu lelah dan berat
karena dikhawatirkan mengganggu kehamilannya, ibu hamil utamanya trimester I dan II
membuuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari agar tidak terlalu lelah.
Kelelahan dalam beraktifitas akan banyak menyebabkan komplikasi pada setiap ibu
hamil misalnya perdarahan dan abortus.

e. Pola seksual

Trimester I : Tidak boleh terlalu sering karena dapat menyebabkan abortus

Trimester II : Boleh melakukan tetapi harus hati-hati karena perut ibu yang mulai
membesar.

Trimester III : Tidak boleh terlalu sering dan hati-hati karena dapat menyebabkan
ketuban pecah dini dan persalinan premature.

12. Riwayat Psikososial

Faktor – faktor situasi, latar belakang budaya, status ekonomi sosial, persepsi tentang
hamil, apakah kehamilannya direncanakan/diinginkan. Bagaimana dukungan keluarga.
(Bobak,2004;135) adanya respon positif dari keluarga terhadap kehamilannya akan
mempercepat proses adaptasi ibu dalam menerima perannya
13. Pola Seksual

Gairah seksual menurun pada awal – awal kehamilan, kemudian meningkat pada
trimester kedua karena ibu sudah dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tubuhnya.)

B. Data Obyektif.

1. Pemeriksaan Umum.

K/U : Baik/ tidak, cemas/tidak, untuk mengetahui keadaan umum pasien


secara keseluruhan

Kesadaran : Composmentis/apatis/letargis/somnolen

TD : tekanan darah pada orang normal rata – rata 120/80 mmHg dengan
diastole maksimal 140 mmHg dan sistole maksimal 90 mmHg.

Pada ibu hamil tekanan darah menurun hingga pertengahan kehamilan. Tekanan sistolik
menurun hingga 8 – 10 mmHg sedangkan diatolik mengalami penurunan 12 poin

Nadi : N= 70x/menit, ibu hamil 80 – 90x/menit.

Suhu : Normal (36,5oC-37,5oC) (Patricia,2005:759) bila suhu tubuh hamil


> 37,5 C dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam kehamilan.

RR : Normal (12-20 x/menit))

Jumlah pernapasan, kapasitas vital, dan kapasitas napas maksimum tidak terpengaruh
selama kehamilan berlangsung.(Varney,2007:500). Ibu hamil akan bernapas lebih dalam
sekitar 20 – 25 % dari biasanya

BB : ... Kg (trimester I bertambah 4 kg, trimester II dan III bertambah


0,5kg/hari)

TB : < dari 145 cm.(resiko meragukan, berhubungan dengan kesempitan


panggul) (manuaba,1998;134)

Lila : > 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi kurang.

2. Pemeriksaan Fisik.

a. Inspeksi.

Rambut : bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah rontok/tidak

Muka : Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat cloasma gravidarum


sebagai tanda kehamilan. Muka pucat tanda anemia, perhatikan ekspresi ibu, kesakitan
atau meringis.

Mata : Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu yang akan


mempengaruhi kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan, Sclera icterus perlu
dicurugai ibu mengidap hepatitis
Hidung : Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.

Mulut&gigi : Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda dehidrasi, sariawan
tanda ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi menandakan ibu kekurangan kalsium.

Leher : Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu kekurangan iodium,


sehingga dapat menyebabkan terjadinya kretinisme pada bayi dan bendungan vena
jugularis/tidak

Dada : bagaimana kebersihannya, Terlihat hiperpigmentasi pada areola mammae


tanda kehamilan, puting susu datar atau tenggelam membutuhkan perawatan payudara
untuk persiapan menyusui. Adakah striae gravidarum

Genetalia : bersih/tidak, varises/tidak, ada condiloma/tidak keputihan/tidak.

Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai adanya
hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus, varises.tidak, kaki sama
panjang/tidak memepengaruhi jalannya persalinan.

b. Palpasi.

Tujuan: - untuk mengetahui umur kehamilan

- Untuk mengetahui bagian bagian janin

- Untuk mengetahui letak janin

- Janin tunggal atau tidak

- Sampai dimana bagian terdepanjanin masuk kedalam rongga panggul

- Adakah keseimbangan antara ukuran kepala dan janin

- Untuk mengetahui kelainan abnormal ditubuh

Letak palpasi

Kepala : adakah benjolan abnormal

Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Jika ada hal ini berpengaruh
pada saat persalinan terutama saat meneran. Hal ini dapat menambah tekanan pada
jantung. Potensial terjadi gagal jantung.

Tidak tampak pembesaran kelanjar tiroid, jika ada potensial terjadi kelahiran prematur,
lahir mati, kretinisme dan keguguran.

Tidak tampak pembesaran limfe, jika ada kemungkinan terjadi infeksi oleh berbagai
penyakit misal TBC, radang akut dikepala

Dada : Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya Kanker payudara dan
menghambat laktasi. Kolostrum mulai diproduksi pada usia kehamilan 12 minggu tapi
mulai keluar pada usia 20 minggu.
Abdomen : Leopold I : Untuk menentukan usia kehamilan berdasarkan TFU dan
bagian yang teraba di fundus uteri.

Pengukuran tinggi fundus uteri

• Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa diraba

• 12 minggu TFU 1 – 2 jari diatas symphisis

• 16 minggu TFU pertengahan antara symphisi dan pusat

• 20 minggu TFU 3 jari dibawah pusat

• 24 minggu TFU setinggi pusat

• 28 minggu TFU 3 jari diatas pusat

• 32 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus

• 36 minggu TFU 3 jari dibawah procesus xymphoideus

• 40 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus

Tanda kepala : keras, bundar, melenting

Tanda bokong: lunak, kurang bundar,kurang melenting.

Leopold II : Menentukan letak punngung anak padaletak memanjang dan


menentukan letak kepala pada ketak lintang

Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin, dan apakah


bagian terbawah sudah masuk PAP atau belum.

Leopold IV : Seberapa jauh bagian rerbawah masuk PAP,

Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai adanya
hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus.

c. Auskultasi

Tujuan: menentukan hamil atau tidak

Anak hidup atau mati

Membantu menentukan habitus, kedudukan punggung anak, presentasi anak tunggal/


kembar yaitu terdengar pada dua tempat dengan perbedaan 10 detik.

Dada : Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya asma atau TBC yang
dapat memperberat kehamilan.

Abdomen : DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.


d. Perkusi

Reflek patella :Reflek patella negatif menandakan ibu vit B1

3. Pemeriksaan Penunjang.
a. Pemeriksaan laboratorium

Tes Lab Nilai Normal Nilai TidakDiagnosis Masalah


Normal Terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia

Protein Urin Terlacak/negatif Protein urine


Bening/negatif
Glukosa dalam Warna hijau Kuning, Diabetes
urin orange, coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization
Golongan A B O AB - Ketidakcocokan
Darah ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada janin
jika ibu terinfeksi
Feses untuk Negatif Positif Anemia akibat
ova/telur cacing cacing
dan parasit

Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya,


diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan
penyakit rubella

b. Pemeriksaan Rontgen

Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke IV
rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi –
kondisi

- Diperlukan tanda pasti hamil


- Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
- Mencari sebab dari hidraamnion
- Untuk menentukan kelainan anak

c. Pemeriksaan USG

Kegunaannya:
- Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
- Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
- Mengetahui posisi plasenta
- Mengetahui adanya IUFD
- Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin.

B. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul


I. TRIMESTER I
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ansietas
c. Perubahan pola eliminasi urin
d. Perubahan pola seksual
e. Kekurangan volume cairan
f. Perubahan proses keluarga
g. Koping individu tidak efektif
II. TRIMESTER II
a. Gangguan citra tubuh
b. Gangguan pola nafas
c. Kurang pengetahuan
d. Resiko cidera janin
III. TRIMESTER III
a. Nyeri akut
b. Perubahan eliminasi urin
c. Gangguan pola tidur
d. Intoleransi aktifitas
e. Kelebihan volume cairan

C. Intervensi Keperawatan

Dx Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd


Keperawatan
Trimester I Tujuan : Manajemen Nutrisi
Perubahan Setelah dilakukan intervensi
nutrisi keperawatan selama 2x24 jam  Anjurkan masukan kalori
kurang dari kekurangan nutrisi klien sesuai kebutuhan
kebutuhan tercukupi  Ajari klien tentang diet yang
Kriteria hasil : benar sesuai kebutuhan tubuh
Nafsu makan klien meningkat  Monitor catatan makanan
Klien tidak mual dan muntah yang masuk atas kandungan
Nilai laboratorium (transferin, gizi dan jumlah kalori
 Timbang berat badan secara
albumin, dan elektrolit) dalam
teratur
batas normal  Anjurkan penambahan intake
protein, zat besi dan vit C
yang sesuai
 Pastikan bahwa diet
mengandung makanan yang
berserat tinggi untuk
NOC: kontrol kecemasan dan mencegah sembelit
coping, setelah dilakukan  Beri makanan protein tinggi ,
perawatan selama 2x24 jam kalori tinggi dan makanan
ansietas bergizi yang sesuai
cemas ps hilang atau berkurang
dg:  Pastikan kemampuan klien
Indikator: untuk memenuhi
Ps mampu: kebutuhan gizinya.
 Mengungkapkan cara
mengatasi cemas
 Mampu menggunakan Penurunan kecemasan
coping Aktifitas:
 Dapat tidur 1. Bina Hub. Saling
 Mengungkapkan tidak percaya
ada penyebab fisik yang 2. Libatkan keluarga
dapat menyebabkn 3. Jelaskan semua
cemas Prosedur
4. Hargai pengetahuan ps
tentang penyakitnya
Kebutuhan volume cairan 5. Bantu ps untuk
terpenuhi. Setelah dilakukan mengefektifkan sumber
Kekurangan support
tindakan keperawatan selama 2
volume
x 24 jam dengan kriteria hasil :
cairan
 Tidak ada mual muntah Berikan reinfocement untuk
 Turgor kulit DBN menggunakan Sumber Coping
 Tidak ada tanda yang efektif
dehidrasi
 Pasien mau makan dan
minum
 TTV dalam batas a. tentukan frekuensi/beratnya
normal mual/muntah.

b. Tinjau ulang riwayat


kemungkinan masalah medis
lain (ex ; ulkus peptikum,
gastritis, kolesistitis)

c. Kaji suhu dan turgor kulit,


membrane mukosa, TD, suhu,
masukan/haluran.

d. Anjurkan klien
mempertahankan
masukan/haluaran, tes urin dan
penurunan BB setiap hari.

e. Anjurkan peningkatan
masukan minuman
berkarbonat, makan enam kali
sehari dengan jumlah yang
sedikit dan makanan tinggi
karbohidrat (popcorn, roti
kering sebelum bangun tidur.

Trimester II Setelah dilakukan tindakan Airway management


Gangguan keperawatan selama 1x24 jam,  Posisikan klien u/
pola nafas diharapkan : memaksimalkan ventilasi
a. Tidak ada retraksi  Identifikasi klien
dinding dada perlunya pemasangan
alat jalan nafas buatan
b. Tidak menggunkan otot  Lakukan fisioterpi dada
bantu pernafasan jika perlu
 Keluarkan sekret
c. Bunyi paru vasikuler  Dengan batuk atau
suction
d. Menunjukkan jalan nafas  Auskultasi suara nafas,
yang paten RR 16-20 x/m catat adanya suara
tambahan
Trimester III Klien dapat toleransi terhadap Manajemen energi
Intoleransi aktivitas setelah dilakukan 1. Observasi
aktivitas tindakan keperawatan 1 x 24 kemampuan klien
jam , dengan kriteria hasil 2. Bantu klien dalam
 Klien mampu pemenuhan ADL
memenuhi aktivitas 3. Ajarkan pada
sehari-hari keluarga tentang pentingnya
 Pasien mengerti akifitas perawatan diri
apa saja yang boleh 4. Observasi TTV
dilakukan selama sebelum dan sesudah
kehamlan aktivitas
 Ttv dalam batas normal 5. Kolaborasi pada
 Hb dalam batas normal keluarga pemberian
 Tidak ada anemis pengawasan ekstra
6. tentukan siklus
tidur bangun yang normal
dan komitmen terhadap
pekerjaan, keluarga,
komunitas dan diri sendiri.
7. Anjurkan tidur
siang 1 sampai 2 jam setiap
hari.
Kelebihan 8. Pantau kadar Hb.
volume Jelaskan peran zar besi
cairan Kelebihan volume cairan dalam tubuh ; anjurkan
teratasi setelah dilakukan mengkonsumsi suplemen zat
tindakan keperawatan 2 x 24 besi setiap hari, sesuai
jam , dengan kriteria hasil : indikasi.
 Indeks massa tubuh
dalam batas normal
 TTV dalam batas
normal a.Pantau berat badan secara
 Tidak ada tanda-tanda teratur.
Hak
b. Kaji adanya tanda-tanda
HAK, perhatikan tekanan
darah, pantau lokasi/luasnya
edema, masukan atau haluaran
cairan.

c. Berikan informasi tentang


Perubahan diet (mis ; peningkatan protein,
eliminasi tidak menambahkan garam
urin meja, menghindari makanan
Pasien mengerti akan terjadi dan minuman tinggi natrium).
perubahan eliminasi urin
selama kehamilan , Setelah d. Anjurkan meninggikan
dilakukan tindaka keperawatan ekstremitas secara periodic
Dengan kriteria hasil : selama sehari.
 Klien mengerti tentang
perubahan perkemihan
selama kehamilan denga a. Berikan informasi tentang
tri semester ketiga perubahan perkemihan
 Pasien mengerti sehubungan dengan trimester
perlunya masukan ketiga.
cairan sesuai kebutuhan
b. Berikan informasi
mengenaia perlunya masukan
cairan 6 – 8 gelas sehari.

c. Berikan informasi mengenai


bahaya menggunakan diuretic
dan penghilangan natrium dan
diet.

d. Anjurkan klien untuk


melakukan posisi miring kiri
saat tidur, perhatikan keluhan-
keluhan nokturia.

e. Anjurkan klien untuk


menghindari posisi tegak atau
supine dalam waktu yang
lama.
DAFTAR RUJUKAN

Anggraini Dwi, N, 2015, Antenatal Care.

www.scribd.com . (Diakses pada 6 November 2016)

Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal.

http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK2007-
G59.pdf. Diakses tanggal 6 November 2016.
Donges, RE.(2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC.

Fahmi Mohammad, A, 2015. Maternity Nursing

https://www.scribd.com/doc/298089641/LP-ANC. (Diakses pada 6 November


2016)

George Andriaanz. 2008. Asuhan Antenatal.

http://www.pkmi-online.com/download/ASUHAN%20-ANTENATAL.pdf.
Diakses tanggal6 November 2016.

Winasari Shila, 2013, Antenatal Care.

www.scribd.com. (Diakses pada 6 November 2016)

Anda mungkin juga menyukai