3
Penyakit: sesuatu penyimpangan dari status
kesehatan
Global: mendunia kesejagatan
Penyakit global merupakan suatu kondisi
persebaran penyakit yang sudah dialami oleh
penduduk dunia
Penyakit menular
Penyakit tidak menular
Kekronisan
Emerging disease, new emerging disease, re
emerging disease
Global warming
Untuk mewujudkan keadaan sehat, ada empat
determinan utama yang perlu diperhatikan (Blum,
1974);
1. Perilaku : Kebiasaan atau gaya hidup sehari-hari yang
diperlihatkan seseorang
2. Lingkungan : Keadaan sekitar (fisik dan non fisik) yang
berinteraksi dan mempengaruhi kesehatan seseorang
3. Pelayanan kesehatan : Akses, keterjangkauan dan mutu
pelayanan kesehatan yang tersedia di masyarakat
4. Keturunan : Kualitas dan kuantitas genetik yang bersifat
diturunkan
6
LINGKUNGAN
KETURUNAN
7
Ukuran-ukuran kejadian penyakit maupun
kematian sering menggunakan:
Rate (Angka)
Rasio
Proporsi
Menggambarkan hubungan antar dua angka
dalam bentuk x : y atau x/y X k
Misal:
Rasio antara kelahiran bayi wanita dibanding pria di
USA (1979):
1.791.000 : 1.703.000, atau
1,052
Merupakan bentuk khusus rasio dimana
numerator dimasukkan kedalam denominator
Hasil dinyatakan dalam %
Proporsi kelahiran bayi pria di Amerika:
SOURCES Interviews
OF
M. D. Records
DATA
Hospitals Record
Macam-Macam Incidence
A. Cumulative Incidence
Setiap Individu dalam denominator di
follow up sampai akhir periode waktu
B. Incidence Rate :
Setiap individu dalam denominator tidak
di observasi secara penuh dalam periode
waktu yang ditentukan
Masing-masing individu mempunyai lama
periode observasi yang berbeda
Sering diekspresikan dalam person year
No. Kasus yg ada di suatu populasi
pada waktu ttt
Prevalence : ------------------------------------------x 1.000
No. Individu (total) di suatu populasi
pada waktu ttt
Macam-macam prevalence :
Prevalensi
Meningkat
Prevalensi
dasar
Mati/
Sembuh
Prevalensi
Mati/
Sembuh
Azrul Azwar 30
INTERVENSI
MEDIS
(aplikasi ilmu
kedokteran)
TEREN
MASALAH UPAYA CANA PROGRAM
KESEHATAN KESEHATAN TERPRO KESEHATAN
MAYARAKAT MASYARAKAT GRAM MASYARAKAT
INTERVENSI
KESEHATAN
MASYARAKAT
(aplikasi ilmu kesehatan
masyarakat)
Azrul Azwar 31
1. Beban penyakit yang tinggi (triple burden)
Unfinished agenda : penyakit infeksi dan menular,
gizi buruk, higine dan sanitasi kurang, prilaku
kesehatan yang tidak meniopang
Emerging diseases : penyakit degeneratif, kelainan
jiwa, kecelakaan, HIV/AIDS, SARS, Avian
Influenza
Re-emerging diseases : Malaria, TB
Azrul Azwar 32
2. Sistem kesehatan yang kurang menopang
Sub sistem pelayanan kesehatan
Akses rendah
Keterjangkauan terbatas
Mutu tidak memuaskan
Sub sistem pembiayaan kesehatan
Jumlah dana tidak memadai
Alokasi dan utilisasi dana tidak efektif dan tidak
efisien
Metoda pembiayaan tidak menguntungkan
Azrul Azwar 33
3. Dukungan politik rendah
Program pembangunan kesehatan tidak masuk
dalam main stream pembangunan nasional
Jumlah dana yang tersedia untuk pembangunan
kesehatan sangat rendah
Kebijakan publik yang pro kesehatan tidak
diterapkan
Azrul Azwar 34
Dukungan Sistem Beban
politik kesehatan penyakit
Azrul Azwar 35
Apabila dukungan politik serta sistem
kesehatan baik, upaya untuk mengatasi beban
penyakit akan lebih berhasil
Sebaliknya apabila dukungan politik serta
sistem kesehatan lemah, akan sulit mengatasi
beban penyakit. Dampaknya adalah
rendahnya status kesehatan masyarakat
Azrul Azwar 36
??????
Eradikasi dan Eliminasi
Eradikasi Polio adalah apabila tidak ditemukan
virus Polio liar indigenous selama 3 tahun berturut-
turut di suatu region yang dibuktikan dengan
surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi.
Dasar pemikiran Eradikasi Polio adalah:
Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm
carrier pada manusia.
Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di
lingkungan.
Tersedianya vaksin yang mempunyai efektivitas > 90%
dan mudah dalam pemberian.
Layak dilaksanan secara operasional.
Program eliminasi kusta yang dicanangkan oleh WHO
tahun 1996 adalah untuk mengurangi jumlah kasus kusta
yang ditemukan yaitu 1 kasus per 10.000 penduduk.
Program tersebut mengalami kendala terkait dengan
kondisi geografi masyarakat yang sulit untuk dijangkau,
kurangnya infrastruktur kesehatan yang mendukung, dan
penerimaan masyarakat yang kurang terkait dengan kusta
(Noordeen, 1996).
Kendala tersebut mengakibatkan jumlah penderita kusta
yang mengalami keterbatasan fisik bertambah. WHO (2000)
menyusun suatu tindakan untuk mencegah kondisi
keterbatasan dan kecacatan fisik pada klien kusta di
masyarakat.
Tindakan pencegahan ditekankan pada perawatan kaki,
perawatan tangan, dan perawatan mata (Guide To Eliminate
Leprosy As A Public Health Problem WHO, 2000).