Anda di halaman 1dari 40

Oleh:

Ns. Tantut Susanto, M.Kep., Sp.Kep. Kom


 Definisi dan Ruang lingkup penyakit global
 Determinants of health
 Environmental challenges-Global perspective
 Pengukuran status kesehatan
 Estimasi global mortality
 Penyebab kematian di dunia
 Konsep global burden of disease dan disability-adjusted life
year
 Perbedaan antara program eradikasi, eliminasi, dan kontrol
comunicable disease
 Identifikasi new dan reemerging disease
 Injuri dan kecelakaan, serta chronic disease dan disability
 Peran perawat dalam penyakit global dan peluang
keperawatan
 Terwujudnya keadaan sehat adalah hak asasi
manusia (WHO,1948) dan sekali gus juga
modal dasar keberhasilan pembangunan
bangsa (WHO, 2002)
 Sehat adalah keadaan sejahtera sempurna dari:
 fisik, mental dan sosial yang tidak terbatas hanya
pada bebas dari penyakit atau kelemahan saja
(WHO 1948)
 badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis
(U.U No 23 tahun 1992)

3
 Penyakit: sesuatu penyimpangan dari status
kesehatan
 Global: mendunia  kesejagatan
 Penyakit global merupakan suatu kondisi
persebaran penyakit yang sudah dialami oleh
penduduk dunia
 Penyakit menular
 Penyakit tidak menular
 Kekronisan
 Emerging disease, new emerging disease, re
emerging disease
 Global warming
 Untuk mewujudkan keadaan sehat, ada empat
determinan utama yang perlu diperhatikan (Blum,
1974);
1. Perilaku : Kebiasaan atau gaya hidup sehari-hari yang
diperlihatkan seseorang
2. Lingkungan : Keadaan sekitar (fisik dan non fisik) yang
berinteraksi dan mempengaruhi kesehatan seseorang
3. Pelayanan kesehatan : Akses, keterjangkauan dan mutu
pelayanan kesehatan yang tersedia di masyarakat
4. Keturunan : Kualitas dan kuantitas genetik yang bersifat
diturunkan

6
LINGKUNGAN

PERILAKU SEHAT PELAYANAN


KESEHATAN

KETURUNAN

7
Ukuran-ukuran kejadian penyakit maupun
kematian sering menggunakan:
 Rate (Angka)

 Rasio

 Proporsi
 Menggambarkan hubungan antar dua angka
dalam bentuk x : y atau x/y X k
 Misal:
Rasio antara kelahiran bayi wanita dibanding pria di
USA (1979):
 1.791.000 : 1.703.000, atau
 1,052
 Merupakan bentuk khusus rasio dimana
numerator dimasukkan kedalam denominator
 Hasil dinyatakan dalam %
 Proporsi kelahiran bayi pria di Amerika:

Kelahiran bayi laki-laki 179 x 104


Kelahiran bayi laki-laki + wanita = (179 + 170) x 104
= 51,3%
 Bentuk khusus dari proporsi yang
memasukkan waktu.
 Ukuran dasar timbulnya penyakit
 Menggambarkan probabilitas atau resiko
timbulnya penyakit pada populasi dan periode
waktu tertentu
Indek Kesakitan :
No. Kasus Baru dari suatu penyakit
di suatu populasi selama periode waktu ttt1
1. Incidence :------------------------------------------------------ x 1000
No. Individu Beresiko kena penyakit
di suatu populasi slm periode waktu ttt

Incidence : - ukuran suatu kejadian


- ukuran resiko
Denominator : - Populasi at risk : kanker rahim-->pria tak
termasuk
- menyangkut unit waktu
Normal

Disease Symptoms Seek Diagnosis Treatment


Onset Care

SOURCES Interviews
OF
M. D. Records
DATA
Hospitals Record
Macam-Macam Incidence
A. Cumulative Incidence
 Setiap Individu dalam denominator di
follow up sampai akhir periode waktu

B. Incidence Rate :
Setiap individu dalam denominator tidak
di observasi secara penuh dalam periode
waktu yang ditentukan
Masing-masing individu mempunyai lama
periode observasi yang berbeda
Sering diekspresikan dalam person year
No. Kasus yg ada di suatu populasi
pada waktu ttt
Prevalence : ------------------------------------------x 1.000
No. Individu (total) di suatu populasi
pada waktu ttt

Macam-macam prevalence :

- Point Prevalence : Prevalensi penyakit pada


suatu titik waktu ttt
- Period prevalence : Berapa banyak
individu yang pernah
kena penyakit kapan saja
selama periode waktu
tertentu
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K

Jan 2001 Dec 2001


Diadaptasi dari: Gordis
Prevalensi

Hubungan antara insidensi and prevalensi : I


Sumber: Gordis
Insidensi

Prevalensi
Meningkat
Prevalensi
dasar

Hubungan antara insidensi and prevalensi : II


Sumber: Gordis
Prevalensi
Prevalensi
dasar
Menurun

Mati/
Sembuh

Hubungan antara insidensi and prevalensi : III


Sumber: Gordis
Insidensi

Prevalensi

Mati/
Sembuh

Hubungan antara insidensi and prevalensi : IV


Sumber: Gordis
Sumber-sumber data morbiditas :
 Rumah Sakit
 Klinik-klinik / balai pengobatan
 Perusahaan Asuransi
 Program penemuan kasus
 Catatan kepolisian tentang kecelakaan
 Catatan-catatan lain dari pelayanan kesehatan
 Catatan pemeriksaan fisik di sekolah ?
 Indeks beratnya masalah kesehatan
 Indeks resiko penyakit (terutama penyakit
fatal):
 Angka fatalitas kasus tinggi (rabies)
 Durasi penyakit (survival) pendek
Angka No total semua kematian 1 tahun
kematian = ---------------------------------------------------- x 1.000
No. populasi pada pertengahan tahun

Angka kematian untuk semua kasus selama


1 tahun per 1.000 populasi
Specific mortality rate
Angka kematian spesifik menurut umur
Angka No tot. kematian anak < 10th dlm 1 tahun
kematian = ----------------------------------------------------------x 1.000
No. populasi < 10 th pada pertengahan tahun

Angka kematian untuk semua kasus anak dibawah 10


tahun selama 1 tahun per 1.000 populasi
No mati dlm waktu ttt krn penyakit ttt
CFR = ---------------------------------------------------- x 100
No. individu terkena penyakit

Prosentase kematian karena penyakit


tertentu dibandingkan jumlah penderita
penyakit tersebut dalam kurun waktu
tertentu
Proportinate No kematian krn penyakit ttt 1 tahun
Mortality = ---------------------------------------------------- x 100
No. semua kematian dlm 1 tahun

Prosentase kematian karena penyakit


tertentu dibandingkan dengan total
kematian yang terjadi
 Masalah Kesehatan Masyarakat adalah
masalah kesehatan yang :
 Insiden dan prevalensinya tinggi di
masyarakat
 Insiden dan prevalensinya rendah
tetapi risiko kematiannya tinggi di
masyarakat

Azrul Azwar 30
INTERVENSI
MEDIS
(aplikasi ilmu
kedokteran)

TEREN
MASALAH UPAYA CANA PROGRAM
KESEHATAN KESEHATAN TERPRO KESEHATAN
MAYARAKAT MASYARAKAT GRAM MASYARAKAT

INTERVENSI
KESEHATAN
MASYARAKAT
(aplikasi ilmu kesehatan
masyarakat)

Azrul Azwar 31
1. Beban penyakit yang tinggi (triple burden)
 Unfinished agenda : penyakit infeksi dan menular,
gizi buruk, higine dan sanitasi kurang, prilaku
kesehatan yang tidak meniopang
 Emerging diseases : penyakit degeneratif, kelainan
jiwa, kecelakaan, HIV/AIDS, SARS, Avian
Influenza
 Re-emerging diseases : Malaria, TB

Azrul Azwar 32
2. Sistem kesehatan yang kurang menopang
 Sub sistem pelayanan kesehatan
 Akses rendah
 Keterjangkauan terbatas
 Mutu tidak memuaskan
 Sub sistem pembiayaan kesehatan
 Jumlah dana tidak memadai
 Alokasi dan utilisasi dana tidak efektif dan tidak
efisien
 Metoda pembiayaan tidak menguntungkan

Azrul Azwar 33
3. Dukungan politik rendah
 Program pembangunan kesehatan tidak masuk
dalam main stream pembangunan nasional
 Jumlah dana yang tersedia untuk pembangunan
kesehatan sangat rendah
 Kebijakan publik yang pro kesehatan tidak
diterapkan

Azrul Azwar 34
Dukungan Sistem Beban
politik kesehatan penyakit

Azrul Azwar 35
 Apabila dukungan politik serta sistem
kesehatan baik, upaya untuk mengatasi beban
penyakit akan lebih berhasil
 Sebaliknya apabila dukungan politik serta
sistem kesehatan lemah, akan sulit mengatasi
beban penyakit. Dampaknya adalah
rendahnya status kesehatan masyarakat

Azrul Azwar 36
??????
Eradikasi dan Eliminasi
 Eradikasi Polio adalah apabila tidak ditemukan
virus Polio liar indigenous selama 3 tahun berturut-
turut di suatu region yang dibuktikan dengan
surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi.
 Dasar pemikiran Eradikasi Polio adalah:
 Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm
carrier pada manusia.
 Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di
lingkungan.
 Tersedianya vaksin yang mempunyai efektivitas > 90%
dan mudah dalam pemberian.
 Layak dilaksanan secara operasional.
 Program eliminasi kusta yang dicanangkan oleh WHO
tahun 1996 adalah untuk mengurangi jumlah kasus kusta
yang ditemukan yaitu 1 kasus per 10.000 penduduk.
 Program tersebut mengalami kendala terkait dengan
kondisi geografi masyarakat yang sulit untuk dijangkau,
kurangnya infrastruktur kesehatan yang mendukung, dan
penerimaan masyarakat yang kurang terkait dengan kusta
(Noordeen, 1996).
 Kendala tersebut mengakibatkan jumlah penderita kusta
yang mengalami keterbatasan fisik bertambah. WHO (2000)
menyusun suatu tindakan untuk mencegah kondisi
keterbatasan dan kecacatan fisik pada klien kusta di
masyarakat.
 Tindakan pencegahan ditekankan pada perawatan kaki,
perawatan tangan, dan perawatan mata (Guide To Eliminate
Leprosy As A Public Health Problem WHO, 2000).

Anda mungkin juga menyukai