BAB IV Dan V
BAB IV Dan V
BAB IV
PENYAJIAN DATA
Tujuan dari penyusunan Profil UPT Puskesmas Jekan Raya adalah untuk
memperoleh dan menghadirkan informasi kesehatan serta faktor-faktor kesehatan
lainnya yang dapat dijadikan sebagai bahan penilaian tercapai atau tidaknya target
kegiatan, yang kelak dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk
menentukan langkah-langkah perencanaan selanjutnya. Data/informasi kesehatan
di tingkat UPT Puskesmas Jekan Raya adalah sebagai berikut data/informasi
derajat kesehatan masyarakat, perilaku masyarakat di bidang kesehatan,
lingkungan dan data informasi lain yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan.
4.2 Gambaran Umum Puskesmas
A. Demografis
Puskesmas Jekan Raya merupakan salah satu puskesmas yang berada di Wilayah
Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya. Puskesmas Jekan Raya mulai
beroperasi pada 20 Januari 2003 dengan luas wilayah 1.172 km 2, terdiri dari
Kelurahan Petuk Katimpun dan sebagian wilayah Kelurahan Bukit Tunggal,
terletak di Jalan Tjilik Riwut km 10,5 Palangka Raya dengan batas wilayah:
Utara :Desa Tanjung Sangalang
Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Tangkiling
Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Kayon
Selatan: Wilayah Kerja Puskesmas Sebangau
Wilayah kerja merupakan daerah yang dapat dijangkau dengan kendaraan roda 2
atau roda 4, tetapi pada keadaan tertentu (banjir) di wilayah Kelurahan Petuk
Katimpun tidak dapat ditempuh dengan jalur darat. Dan mata pencaharian
penduduk di Kelurahan Petuk Katimpun adalah nelayan, peternak ikan dan
berkebun, sementara di sebagian Kelurahan Bukit Tunggal mata pencaharian
penduduk lebih bervariasi yakni, pegawai negeri sipil, pedagang, peternak,
petani/kebun dan tukang bangunan serta karyawan swasta.
Ijin penyelenggaraan Pusat kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Jekan Raya
berdasarkan keputusan walikota Palangka Raya Nomor 188.45/427/2015 tanggal
8 oktober 2015:
Pusat Kesehatan Masyarakat : Jekan Raya
25
Konseling
‘Cakupan
’* dari klinik pelayanan IMS
Memelihara ‘cakupan’ yang tinggi dari pelayanan IMS mempunyai arti
30
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
orang bidan dan 1 dokter umum yang sudah memilik surat keterangan (SK) dari
pemerintah pusat.
Lima orang yang menjadi pelaksanan program IMS adalah staf yang bekerja di
Puskesmas Jekan Raya. Data diperoleh dari wawancara mendalam pada seluruh
informan dan pengelola program. Informan yang menjadi pemegang program
pada kegiatan ini. Pemegang program ini adalah wanita berusia 47 tahun dengan
latar belakang pendidikan D IV Sarjana sains Terapan, sudah bekerja di
Puskesmas Jekan raya lebih dari 15. Mereka bekerja setiap hari baik di dalam
maupun lapangan dengan terjun langsung membina PS di lokasi binaan. Jadwal
kunjungan ke klinik IMS yang berletak di KM 12 sebenarnya dilakukan tiap hari
namun mengingat keterbatasan jumlah pelaksana maka kunjungan ke klinik IMS
dilakukan 1 minggu sekali. Karakteristik PS yang menjadi dampingan pelaksana
program IMS adalah mereka tinggal diantara rumah masyarakat di mana
tinggalnya bercampur dengan penduduk dengan menggunakan sistem menyewa
rumah sebagai tempat tinggal.
Informan kunci terdiri dari informan kunci adalah Staf pengurus program IMS.
Informan dari Instansi ini telah bertugas sebagai penanggung jawab program
pencegahan dan penanggulangan IMS dan HIV/AIDS selama 7 tahun terakhir ini.
Di Palangka raya kaliamantan tengah tidak memiliki kantor kepengurusan
pengelola program namun langsung menjadi 1 dengan Klinik IMS yang bertempat
di KM 12 (lokalisasi). Gambaran Klinik IMS di bawah naungan dinas sosial dan
Puskesmas Jekan raya. Gedung klinik IMS merupakan gedung kepemilikan Dinas
Sosisl yang digunakan oleh pelaksana Program IMS karenan lokasi bertepatan
dengan tempat lokalsasi. Lokasi klinik terletak di Jln. Tjlik Riwut KM 12, Kota
Palangka Raya. Gedung klinik memiliki 2 buah kamar, 2 kamar periksa yang
sekaligus tempat laboran dan penyimpanan obat, 1 ruangan pertemuan dan tamu.
Ruangan tempat Pengelola program bercampur dengan pengelola lainnya di
bagian P2M.
Dinding gedung klinik terbuat dari beton dengan kondisi ruangan umumnya
cukup kotor. Pengelola dibantu oleh 4 orang pelaksana, 5 orang wanita umur
37
antara 30- 40 tahun. Latar belakang pendidikannya adalah sarjana dan D IV.
Mereka bekerja setiap hari masuk jam 07.00 dan pulang jam 13.30.
Kegiatan lebih banyak di Puskesmas Jekan raya, kegiatan dilokalisasi hanya
dilakukan 1 minggu sekali saja. Untuk masalah keuangan dan administrasi
ditangani langsung oleh pengurus program IMS. Gambaran Lokasi pekerja seks di
lokalisasi dengan tempat tinggal seperti kost kostan dan cafe yang awalnya sudah
memiliki perjanjian dengan tempat tinggal si pemilik Cafe.
2. Komponen Input
Komponen input yang terdiri dari tenaga, sarana, dana dan organisasi
menunjukkan bahwa program mempunyai tenaga yang cukup yaitu sebanyak 5
(empat) orang yang berasal dari Puskesmas Jekan Raya sendiri. Sarana untuk
kegiatan sperti alat peraga dan leaflet lengkap yang sudah didroping dari PKBI
pusat. Untuk dana yang tersedia sudah dianggap tidak cukup dengan kegiatan
yang dilakukan sehingga diharapkan ada dana tambahan berupa bantuan dari
pemerintah daerah.
3. Komponen Proses
Komponen proses yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
menunjukkan bahwa sebagian besar perencanaan sudah dirancang dengan baik
oleh KPA sebagai badan penanggulangan penyakit HIV/AIDS, sedangkan
perencanaan di daerah hanya sebatas membuat jadual kegiatan setiap bulan,
seperti jadual untuk turun kelapangan, advokasi ke instansi terkait, rapat bulanan
dan monitoring dan evaluasi secara internal. Pendanaan bergabung dengan
penanggulangan HIV/AIDS karena dana khusus tidak ada.
4. Komponen 0utput
Hasil yang didapat dari evaluasi dan monitoring program pencegahan dan
penanggulangan IMS dan HIV/AIDS pada pekerja seks oleh KPA setelah
pelaksanaan program dapat dilihat pada tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku
seharihari pekerja seks sebagai berikut :
a. Pengetahuan : 1) Seluruh responden pekerja seks mengetahui tentang :
apa IMS, gejala-gejalanya, dan cara pencegahannya. 2) Demikian
38
b) Pelaksanaan
1. Epidemiologi HIV/AIDS di
3. Ergonomi 4 4 3 3 4 4 2 4 4 512
4. Sarasehan Intervensi 5 5 5 3 5 3 3 5 5 725
5. Penggunaan APD 5 5 5 5 5 5 3 5 5 825