Anda di halaman 1dari 2

definisi As Built Drawing adalah cukup sederhana, yaitu gambar yang dibuat sesuai kondisi terbangun di lapangan yang

telah mengadopsi semua perubahan yang terjadi (spesifikasi dan


gambar) selama proses konstruksi yang menunjukkan dimensi, geometri, dan lokasi yang aktual atas semua elemen proyek. Tujuan gambar ini adalah sebagai pedoman pengoperasian
bangunan yang dibuat dari shop drawing dimana telah mengadopsi perubahan yang dilakukan pada saat konstruksi dimana perubahan tersebut ditandai secara khusus. As Built Drawing dibuat
oleh kontraktor dengan persetujuan Penyedia Jasa / Owner melalui proses cek oleh konsultan pengawas.

Dengan tujuan pedoman pengoperasian, tentu saja As Built Drawing tidak perlu sedetil shop drawing yang tujuannya adalah untuk dasar membangun yang dituntut harus detil. spek penting
yang harus diperhatikan adalah tujuan komunikasi kedua gambar tersebut. Shop Drawing bertujuan untuk informasi lengkap bagaimana membangun, sedangkan As Built Drawing bertujuan
untuk informasi pedoman pengoperasian. Contoh pada gambar penulangan balok, kadang diperlukan detil penyaluran tulangan atau pembengkokan tulangan pada semua balok. Tapi gambar
ini cukup diganti dengan standart drawing. Tingkat detil kedua gambar, ditentukan dari tujuan informasi atas fungsi kedua gambar tersebut.

Namun demikian, selalu ada saja yang keliru dalam mempersepsikan gambar ini. Beberapa kasus nyata berdasarkan pengalaman disebutkan di bawah ini:

 As Built Drawing menjadi bagian item progress pekerjaan dengan bobot tertentu. Kasus ini kadang terjadi. Jelas merupakan hal yang keliru karena As Built Drawing dikerjakan ketika
pekerjaan telah selesai. Jika dianggap bagian dari pekerjaan, maka progress akan sulit mencapai 100%. Membuat As Built Drawing sendiri membutuhkan waktu yang tidak sedikit.
Akibatnya proses mencapai progress 100% akan molor cukup jauh.
 As Built Drawing hanya disetujui jika seluruh dokumen konstruksi telah lengkap. Kasus ini terjadi karena mencampur adukkan antara proses konstruksi dan pasca konstruksi. Adalah
benar bahwa dalam pelaksanaan konstruksi harus disertai dengan kelengkapan dokumen pendukung. Tapi hal ini bukan menjadi syarat approval As Built Drawing karena gambar ini
hanyalah record hasil pekerjaan.
 Gambar pabrik seperti pompa, mesin, panel diminta As Built Drawing-nya. Barang yang dibeli jadi (bukan dibuat) bentuknya bukan detil shop drawing atau As Built Drawing,
melainkan katalog / manual book yang telah disediakan oleh pabrik. Kesalahan persepsi dimana semua harus dibuat As Built Drawing terjadi akibat kekeliruan memahami makna
komunikasi dokumen proyek. Adanya manual book yang dikeluarkan oleh pabrik tentu lebih rinci sedemikian tidak perlu digambar ulang. Dengan adanya manual book pada elemen
proyek seperti itu, maka penggambaran pada As Built Drawing dapat disederhanakan dengan bentuk simbol alat yang telah baku dan tidak perlu didetilkan.
 1. Dari yang membuat
 Gambar Shop Drawing dibuat oleh perencana/desainer bangunan yang dibangun, baik itu perorangan ataupun perusahaan/biro gambar. Gambar-gambar yang tersaji dalam 1
bendel/jilid-an, kadangkala disertai dengan soft copy (gambar dengan program tertentu).
 sedangkan gambar As Built Drawing dibuat oleh kontraktor/pelaksana pembuat bangunan, juga bisa perorangan ataupun perusahaan kontraktor bangunan.
 2. Dari isi yang disajikan
 Gambar Shop Drawing adalah gambar detail dan menyeluruh dari bangunan yang akan dibangun (gambar panduan pelaksanaan) dengan tujuan bangunan yang akan
dibangun akan sama/sesuai dengan maksud daripada perencana/disainer.
 Sedangkan gambar As Built Drawing adalah gambar koreksi, perbaikan, revisi, dari gambar pelaksanaan yang ada, dikarenakan adanya permasalahan di proyek pada saat bangunan
dikerjakan. Juga menerangkan pihak mana saja yang ikut mengerjakan proyek yang dibangun, seperti : sub kontraktor-sub kontraktor, supplier-supplier, dll yang andil dalam
pembangunan proyek.
 3. Kapan dibuat nya?
 Gambar Shop Drawing dibuat/diserahkan pada awal/sebelum proyek dilaksanakan dan biasanya juga dapat dipakai sebagai dokumen lelang/tender, sedangkan gambar As Built
Drawing di buat, lebih tepatnya diserahkan pada akhir proyek bangunan.

hop Drawing atau working drawing dikerjakan oleh kontraktor untuk mendetailkan gambar arsitek agar sesuai dengan spek -spek/bahan yang ada dilapangan yang mau dipakai dalam proyek, atau
menjelaskan apakah persepsi arsitek dan pelaksana sama dalam intrepetasi gambar, so yang pertama DED atau design engineering drawing (Perencana), kedua Shop Drawing (Kontraktor) & Ketiga
Asbuilt Drawing (Kontraktor) yang merupakan kumpulan dari Shop Drawing yang telah sesuai dengan lapangan dan telah ditata rapi.

Anda mungkin juga menyukai