SAP Hand HG
SAP Hand HG
HAND HYGIENE
A. Latar Belakang
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran
dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air yang
mengalir (Depkes RI, 2011) dan menurut PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat)-UNPAD ( Universitas Padjajaran) cuci tangan pakai sabun (CTPS)
merupakan suatu kebiasaan membersihkan tangan dari kotoran dan berfungsi
untuk membunuh kuman penyebab penyakit yang merugikan kesehatan salah
satunya dapat menyebabkan diare (Wati, 2011). Diare biasanya kuman
ditransmisikan dari tangan yang tidak bersih ke makanan. Kuman-kuman
kemudian memapar ke person yang makanan tersebut. Hal ini bisa diegah
dengan selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet dan sebelum
menyiapkan makanan (Darmiatun, 2013). Mencuci tangan juga dapat
menghilangkan sejumlah besar virus yang menjadi penyebab berbagai
penyakit, terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti diare dan
saluran nafas seperti influenza. Hampir semua orang mengerti pentingnya
mencuci tangan pakai sabun, namun masih banyak yang tidak membiasakan
diri untuk melakukan dengan benar pada saat yang penting (Umar, 2009 dalam
Mirzal). Sebagian masyarakat mengetahui akan pentingya mencuci tangan,
namun dalam kenyataanya masih sangat sedikit (hanya 5% yang tahu
bagaimana cara melakukanya dengan benar. Hal ini sangat penting untuk di
ajarkan pada masyarakat agar bisa mencegah terjadinya penyakit (Siswanto,
2009 dalam Zuraidah).
Tangan merupakan bagian tubuh yang lembab yang paling sering
berkontak dengan kuman yang menyebabkan penyakit dan menyebarnya. Cara
terbaik untuk mencegahnya adalah dengan membiasakan mencuci tangan
dengan memakai sabun (Kamarudin, 2009 dalam Mirzal ). Mencuci tangan
adalah teknik yang sangat mendasar dalam mencegahdan mengendalikan
infeksi, dengan mencuci tangan dapat menghilangkan sebagian besar
mikroorganisme yang ada di kulit (Hidayat, 2009 dalam Mirzal).
Masalah-masalah tersebut timbul karena kurangnya pengetahuan serta
kesadaran akan pentingnya kesehatan terutama kebiasaan mencuci tangan.
Cuci tangan merupakan cara murah dan efektif dalam pencegahan penyakit
menular. Namun hingga saat ini kebiasaaan tersebut seringkali dianggap remeh
1
(Sari, 2011). Berdasarkan kajian WHO cuci tangan menggunakan sabun dapat
mengurangi angka kejadian diare sebesar 47% (Darmiatun, 2008 dalam Sari).
Mencuci tangan dengan sabun mengurangi infeksi saluran pernafasan yang
berkaitan dengan pneumonia hingga lebih dari 50 %. Berbagai macam jenis
penyakit yang dapat timbul terkait kebiasaan tidak cuci tangan yaitu diare,
Infeksi Saluran Pernapasan, Flu Burung (H1N1), dan cacingan (Depkes RI,
2010 dalam Sari).
Dengan memberikan penyuluhan tentang cuci tangan diharapkan
penyakit menular tersebut bisa mengurangi resiko terjadinya penularan
penyakit melalui tangan dengan mencuci bersih tangan-tangan anda. Makanan
dan minuman yang dimasak dengan tangan kotor itu dapat menularkan
penyakit, cobalah mencuci tangan anda dengan air mengalir dan sabun pada
saat anda akan mempersiapkan dan memakan makanan serta sesudah BAB.
B. Tujuan Instruktusional
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Hand Hygiene selama 30 menit
peserta dapat mengerti dan memahami tentang cara mencuci tangan yang
baik dan benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Hand Hygiene diharapkan
peserta mampu:
1. Menjelaskan pengertian Hand Hygiene
2. Menyebutkan manfaat Hand Hygiene
3. Menyebutkan indikator Hand Hygiene
4. Menyebutkan macam-macam Hand Hygiene
5. Menjelaskan teknik Hand Hygiene
6. Menyebutkan dan mempraktekkan enam langkah cuci tangan
C. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah pasien, keluarga pasien, dan pengunjung
D. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi
E. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan adalah Power Point, Laptop,
LCD, Handrub, Sabun, Air Bersih Mengalir, dan Handuk/Tisu
F. Kegiatan Penyuluhan
2
Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud dan
tujuan penyuluhan Mendengarkan
Melakukan kontrak waktu Memperhatikan
(5 Menit)
Menanyakan kepada peserta Menjawab
tentang materi yang akan pertanyaan
disampaikan
Menjelaskan tentang:
Power
1. Pengertian Hand Hygiene Mendengarkan
Point,
2. Manfaat Hand Hygiene Memberikan
Ceramah Handrub,
Penyajian 3. Indikator Hand Hygiene tanggapan dan
Tanya Jawab Sabun,
(15 menit) 4. Macam-macam Hand Hygiene pertanyaan
5. Teknik Hand Hygiene Demonstrasi Air
6. Enam langkah Hand Hygiene mengenai hal yang
Mengalir,
(demonstrasi) kurang dimengerti
Handuk
Menanyakan pengetahuan
audiens setelah dilakukan Menjawab
Penutup penyuluhan pertanyaan Ceramah Power
(10 menit) Menyimpulkan hasil kegiatan Memberikan Tanya Jawab Point
penyuluhan tanggapan baik
Menutup dengan salam
3
b. Proses
Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan
Narasumber menguasai materi dengan baik
c. Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan
memahami materi penyuluhan.
d. Outcome
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku
kesehatan yang lebih baik.
2. Evaluasi
Promosi Kesehatan Rumah Sakit untuk mengetahui efektifitas PKRS
terhadap indikator dampak (dampak dari program seperti peningkatan
PHBS)
MATERI PENYULUHAN
HAND HYGIENE
4
Menurut Susiati (2008), tujuan dilakukannya cuci tangan yaitu untuk
mengangkat mikroorganisasi yang ada ditangan, membuat kondisi tangan steril
sehingga infeksi silang bisa dicegah.
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran
dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air yang
mengalir (Depkes RI, 2011) dan menurut PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat)-UNPAD ( Universitas Padjajaran) Cuci tangan pakai sabun (CTPS)
merupakan suatu kebiasaan membersihkan tangan dari kotoran dan berfungsi
untuk membunuh kuman penyebab penyakit yang merugikan kesehatan.
Mencuci tangan yang baik membutuhkan peralatan seperti sabun, air mengalir
yang bersih, dan handuk yang bersih (Wati, 2011).
Menurut WHO (2005) terdapat 2 teknik mencuci tangan yaitu mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir dan mencuci tangan dengan larutan yang
berbahan dasar alkohol (Wati, 2011). Cuci tangan merupakan proses
membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kedua belah tangan dengan
memakai sabun dan air yang bertujuan untuk mencegah kontaminasi silang
(orang ke orang atau benda terkontaminasi ke orang) suatu penyakit atau
perpindahan kuman (Ananto, 2006). Perilaku mencuci tangan adalah salah satu
tindakan sanitasi dengan cara membersihkan tangan dan jari-jemari dengan
menggunakan air atau cairan lainnya yang bertujuan agar tangan menjadi
bersih. Mencuci tangan yang baik dan benar adalah dengan menggunakan
sabun karena dengan air saja terbukti tidak efektif (Danuwirahadi, 2010).
5
b. Setelah melakukan tindakan, misalnya setelah memeriksa pasien, setelah
memegang alat bekas pakai dan bahan yang terkontaminasi, setelah
menyentuh selaput mukosa.
WHO telah mengembangkan Moments untuk Kebersihan Tangan yaitu
Five Moments for Hand Hygiene, yang telah diidentifikasi sebagai waktu kritis
ketika kebersihan tangan harus dilakukan yaitu sebelum kontak dengan pasien,
sebelum tindakan aseptik, setelah terpapar cairan tubuh pasien, setelah kontak
dengan pasien, dan setelah kontak dengan lingkungan pasien (WHO, 2009).
Dua dari lima momen untuk kebersihan tangan terjadi sebelum kontak. Indikasi
"sebelum" momen ditujukan untuk mencegah risiko penularan mikroba untuk
pasien. Tiga lainya terjadi setelah kontak, hal ini ditujukan untuk mencegah
risiko transmisi mikroba ke petugas kesehatan perawatan dan lingkungan
pasien.
Berikut gambar 5 moment mencuci tangan:
6
dilakukan dengan larutan antiseptik dan diawali dengan menyikat paling
tidak 120 detik.
7
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2011. Cuci Tangan Pakai Sabun Dapat Mencegah
Berbagai Penyakit. (Online) http://www.depkes.go.id. Diakses 03 Januari
2017.
8
Saryono. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia
Press.
Subea D. 2010. Raih Hidup Sehat Dengan Cuci Tangan Pakai Sabun - Hari Cuci
Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS). (Online)http://www.depkes.go.id.
Diakses 03 Januari 2017.