Anda di halaman 1dari 6

HEMOFILIA

DEFEK FAKTOR VIII, IX DAN XI PADA HEMOFILIA

Pendahuluan

Hemofilia secara umum menyatakan keadaan seseorang yang selama hidupnya cenderung mengalami
perdarahan berlebihan yang parah dan seumur hidup. Hemofilia merupakan suatu penyakit yang
disebabkan kekurangan suatu faktor yang spesifik dalam plasma yaitu faktor VIII yang disebut sebagai
hemofilia A, faktor IX yang disebut hemofilia B dan faktor XI disebut sebagai Hemofilia C. Defisiensi
faktor VIII (AHF) lebih sering daripada defisiensi faktor IX (PTC) dan apabila dibandingkan beratnya
perdarahan maka perdarahan yang terjadi pada defisiensi AHG lebih berat daripada defisiensi PTC.
Sedangkan pada kasus defisiensi faktor XI pada Hemofilia C perdarahan yang terjadi lebih ringan lagi
yang mana terutama ditemukan pada orang berdarah atau keturunan Yahudi.

Defisiensi faktor VIII (hemofilia A) dan defisiensi faktor IX (hemofilia B) bersama-sama menyebabkan 85%
dari kelainan perdarahan yang berhubungan dengan kelainan faktor pembekuan bawaan. Kedua kelainan
ini banyak persamaannya, yang pertama adalah cara pewarisannya dan yang kedua keadaan ini adalah
sebagai hasil gen-gen X-linked recessive, maka kelainan perdarahan terbatas terutama pada pria. Kedua
gambaran klinik tidak dapat dibedakan, keduannya menampilkan perdarahan spontan kedalam sendi,
perdarahan jaringan dan hematuris. Kadang-kadang dapat terjadi perdarahan kedalam susunan syaraf,
sering disebabkan oleh trauma. Karena kedua kelainan tidak dapat dibedakan, baik berdasarkan riwayat
keluarga maupun pribadi atau hasil klinik, penyelidikan laboratorium harus dilakukan untuk menentukan
faktor pembekuan mana yang menyebabkan distesis perdarahan.

Hemofilia C defisiensi F XI diturunkan secara autosomal dominan dengan penetrasi yang tidak komplit.
Dapat menifes pada wanita, terutama pada orang-orang berdarah Yahudi atau keturunan Yahudi.
Perdarahan lebih ringan dari hemofilia A. Dibedakan homozigot dengan defisiensi berat dan heterozigot
dengan defisiensi ringan.

A. HEMOFILIA A

Defisiensi faktor VIII yang disebut hemofilia A menyebabkan 85% dari kelainan perdarahan yang
berhubungan dengan kelainan faktor pembekuan bawaan. Cara pewarisannya sebagai hasil gen-gen X-
linked recessive, maka kelainan perdarahan terbatas terutama pada pria. Pada wanita penyakit ini
manifes bila homozigot.

Angka kejadian
Insidens penyakit di berbagai negara : Italia 1 per 10.000 penduduk, Singapura 1 per 20.000 penduduk,
Indonesia diduga 1 per 20.000 penduduk, Jepang 1 per 10.000-20.000 penduduk dan Inggris, Eropa
bagian utara dan Australia insidens lebih tinggi.

Riwayat Penyakit

Dalam anamnesa biasanya akan didapatkan riwayat adanya salah seorang anggota keluarga laki-laki yang
menderita penyakit yang sama yaitu adanya perdarahan yang abnormal. Tetapi kira-kira 30% kasus tidak
menunjukkan riwayat yang demikian yang sama. Beratnya perdarahan bervariasi akan tetapi biasanya
beratnya perdarahan adalah sama pada suatu keluarga.Pada seorang penderita hemofilia yang ringan
sering diagnosanya baru ditegakkan apabila penderita mengalami suatu tindakan operasi atau tindakan
lain yang menyebabkan perdarahan. Sebaliknya hemartrosis berat akan menimbulkan perdarahan
spontan yang berat dengan adanya trauma yang ringan saja.

Gejala Klinik

Perdarahan-perdarahan spontan seperti hemartrosis, hematoma pada otot dan jaringan subkutan,
hemturia. Perdarahan yang lama berhenti pada luka, kulit atau selaput lendir dan luka operasi (sunat,
ekstraksi gigi dan lain-lain). Epitaxis dan perdarahan gastrointestinal adalah jarang. Perdarahan dalam
jaringan otak walaupun jarang sering kali menyebabkan kematian. Perdarahan di kerongkongan, daerah
sublingual dan mediastinum dapat menyebabkan kematian karena asphyxia. Beratnya perdarahan
berhubungan terbalik dengan kadar F VIII : C dalam plasma.

Diagnosis Klinik

Gejala-gejala perdarahan yang berat atau sedang seperti tersebut di atas dapat dengan mudah
mengarahkan pikiran ke diagnosis hemofilia. Bila gejala-gejala perdarahan hanya minimal dan jarang
maka seringkali penentuan diagnosis hemofilia terlambat dipikirkan.

Pengobatan

Penanggulangan defisiensi F VIII : C adalah :

- Kriopresipitat

- F VIII konsentrat (komersial). Waktu paro F VIII : C adalah 10-12 jam.

- Plasma
- Darah lengkap (whole Blood), bila tidak ada pilihan lain.

Pengobatan Profilaktik

Kadang-kadang diberikan untuk jangka pendek pada kasus-kasus dengan resiko tinggi disertai
perdarahan spontan yang sering berulang-ulang untuk menghentikan siklus perdarahan. Dalam hal ini
diberikan 50 U/kg berat badan tiap 2 hari.

Pengobatan di rumah

Di negara industri maju pemberian F VIII : C dapat dilakukan sendiri dirumah oleh penderita hemofilia.
Pasien dilatih menyuntik obat sendiri. Keuntungannya pengobatan yang cepat, menghemat waktu dan
tidak menghambat dalam pekerjaan atau sekolah.

Rawatan Komprehensif

Tujuan rawatan komprehensif adalah agar pasien hemofilia dapat hidup layak dan berguna untuk
masyarakat. Tim rawatan komprehensif sebaiknya terdiri dari :

- Dokter ahli kesehatan anak

- Dokter ahli penyakit dalam

- Dokter ahli penyakit darah

- Dokter ahli ortopedi, ahli fisioterapi

- Dokter gigi

- Perawat dan pekerja sosial

- Counseller untuk rehabilitasi pekerjaan

- Counseller untuk bidang genetik

Minimal tim terdiri dari : Dokter ahli penyakit darah, perawat, ahli fisioterapi dan pekerja sosial.

Pemeriksaan laboratorium pada hemofilia A

- aPTT (activated Partial Tromboplastin Time) adalah memanjang.

- Masa Prothrombin normal


- Tromboplastin generation abnormal

- Konsumsi protrombin abnormal

- Masa bekuan bisa normal bila kadar faktor F VIII lebih dari 5%.

- Masa rekalsifikasi dalam hal ini lebih sensitif dan bisa abnormal pada kadar F VIII di bawah 20-25%.

- Bekuan darah tidak terbentuk sempurna dan mudah pecah.

Test Campuran

Pada hemofilia A test aPTT menjadi normal setelah tambahan plasma normal yang telah di-adsorpsi
BaSO4. aPTT tidak menjadi normal setelah tambahan plasma lama atau plasma pasien hemofilia A.

Interpretasi Hasil Pemeriksaan aPTT

Bila masa prothrombin memberi hasil normal dan aPTT memanjang memberi kesan ; adanya defisiensi
(kurang dari 25%) dari aktivitas satu atau lebih dari satu faktor koagulasi plasma untuk jalur intrinsik (F
XII, FXI, F IX dan F VIII).

Dengan demikian jelaslah bahwa defisiensi ringan seperti pada hemofilia A yang ringan dan penyakit von
Willebrand yang ringan tak dapat dideteksi dengan aPTT.

Bila aPTT pada pasien dengan perdarahan yang berulang-ulang lebih dari 34 detik perlu dilakukan
pemeriksaan assay kuantitatif terhadap F VIII, IX dan XII dan bila perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan
terhadap inhibitor yang bersirkulasi.

Varian Hemofilia A

Hemofilia A+ mengandung Cross – Reacting Material (CRM). Antibodi mengikat low moleculer weight F
VIII kompleks. Kira-kira 10% dari kasus hemofilia merupakan hemofilia A+. Hemofilia A- tidak
mengandung CRM dan sebagian besar hemofilia adalah A-.

Komplikasi

Komplikasi yang dapat timbul adalah akibat dari perdarahan dan transfusi darah. Komplikasi akibat
perdarahan adalah anemia, ambulasis atau deformitas sendi, atrofi otot atau neuritis. Transfusi yang
sering diberikan dapat memberikan komplikasi hepatitis atau terjadinya curculating anticoagulans.
Prognosis

Tersedianya fasilitas seperti darah segar, kriopresipitat dan faktor VIII menyebabkan prognosis hemofilia
A menjadi baik.

B. HEMOFILIA B

Hemofilia B merupakan suatu penyakit yang disebabkan kekurangan faktor yang spesifik dalam plasma
yaitu faktor IX. Penyakit ini sinonim dengan istilah penyakit Christmas atau penyakit defisiensi faktor VIII.

Insidens :

Penurunan penyakit (genetik) dan distribusi seks secara garis besar sama dengan hemofilia A. Insidens
penyakit kira-kira 10 % dari hemofilia A.

Pembawa kelainan

Wanita yang mempunyai 2 kromosom X, hampir selalu mempunyai 1 gen normal untuk mengimbangi
gen hemofilia. Wanita yang memperoleh satu gen abnormal dari ibu pembawa kelainan dan satu gen
dari ayah yang menderita hemofilia, mungkin menderita hemofilia. Kasus demikian amat jarang dijumpai
pada manusia tetapi dapat dijumpai pada anjing hasil perkawinan di antara keturunan yang sama.
Seorang wanita fenotipe dengan genotipe XO (sindrom Turner) dapat menderita hemofilia bila
kromosom X tunggal yang dimilikinya membawa gen hemofilia.

Hasil Laboratorium :

Hasil menyerupai dengan hemofilia A kecuali :

Defek koagulasi dapat dikoreksi oleh plasma normal yang sudah disimpan lama dan tidak dapat dikoreksi
oleh plasma normal yang diadsorpsi. Perbedaan antara diagnosa hemofilia A dan B adalah penting
mengingat defeknya faktor plasma pada kedua penyakit tersebut berbeda dan dengan sendirinya
pengobatan yang berbeda pula.

Varian Hemofilia B
Hemofilia B- tidak bereaksi terhadap human antibody, Cross Reacting Material- (CRM-). Hemofilia B+ ada
Cross Reacting Material (CRM+) terhadap human antibody.

Tata Pelaksanaan

Secara garis besar sama dengan hemofilia A. Komponen darah yang diberikan : F IX konsentrat pada
plasma beku segar : 10-20 U/ kg/BB. Faktor IX konsentrat komersial : KONYNE (CUTTER) 500 U per vial.
Waktu paro F IX : C adalah 15 jam. Recovery F IX : C hanya sekitar 60%.

C. HEMOFILIA C

Hemofilia C defisiensi F XI diturunkan secara autosomal dominan dengan penetrasi yang tidak komplit.
Dapat menifes pada wanita, terutama pada orang-orang berdarah Yahudi atau keturunan Yahudi.
Perdarahan lebih ringan dari hemofilia A. Dibedakan homozigot dengan defisiensi berat dan heterozigot
dengan defisiensi ringan.

Insidens :

Penyakit ini banyak ditemukan pada orang yang berdarah Yahudi atau keturunan Yahudi.

Pemeriksaan Laboratorium :

- Masa protrombin normal

- aPTT memanjang

- Thromboplastin generation abnormal (plasma, serum)

- Hasil test ini akan menjadi normal atau membaik setelah tanbahan plasma atau serum normal.

- Untuk kepastiannya lakukan assay terhadap F IX.

Pengobatan :

Transfusi darah atau plasma, juga supernatant dari kriopresitat.

Anda mungkin juga menyukai