Anda di halaman 1dari 5

Program Pengembangan Pengajaran Fisika

REKAYASA IDE

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS CONECTING


EXPLORATION REFLECTING EXTENDING (CERE)

KELOMPOK VI :

NOVITA SIHOMBING ( 4152121054)


SYAHNIATI BERUTU ( 4153121061)
THERESIA SILALAHI ( 4153121062)
WELLA FEBRINDAH GURNING ( 4151121069)

FISIKA DIK E 2015

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
A. Latar Belakang dan Teori

Pengembangan bahan ajar digunakan sebagai cara untuk


mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi isi dan strategi
pembelajaran. Pengembanga bahan ajar sebagai pemahaman tentang desain
pembelajaran. Selain itu, pengembangan bahan ajar mempertimbangkan sifat
materi ajar, jumlah peserta didik, dan ketersediaan materi. Pengembangan bahan
ajar mengunakan prinsip luwes. Prinsip luwes artinya dapat menerima hal-
hal baru yang belum tercakup dalam isi mata pelajaran pada saat
pengimplementasiannya (Mbulu, 2004).

Prinsip luwes siswa mampu menerima hal-hal baru dalam isi mata
pelajaran yang belum tercakup pada bahan ajar yang disampaikan oleh guru.
Pengembangan bahan ajar yang menyenangkan dan menanamkan nilai-nilai
moral untuk peserta didik sangat diperlukan. Hal ini untuk meningkatkan kualitas
peserta didik dalam ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
menjadi inti dalam kurikulum 2013. Kurikulum 2013 yang berbasis teks,
dijadikan pendidik untuk mengembangkan dan menyusun bahan ajar yang
berkualitas, bervariasi, dan tetap mempertahankan aspek-aspek dasar dalam
kurikulum 2013. Berbasis teks, peserta didik dituntut untuk aktif mengamati,
menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan hal-hal yang berkaitan
dengan materi yang akan dipelajari. Teks tersebut digunakan oleh pendidik
untuk mengembangkan bahan ajar yang berkualitas serta mampu menanamkan
nilai-nilai moral yang baik.

Oleh sebab itu, kelompok kami ingin membuat sebuah pengembangan


bahan ajar sesuai dengan kurikulum 2013 yang sedang berlaku dan berlandasakan
pendekatan saintifik yaitu Pengembangan Bahan Ajar Berbasis “ C A P S”
( Cognitive Affective Physicomotoric dan Spirit ) Materi Usaha dan Energi.

B. Tujuan

1. Bahan ajar yang dikembangkan dapat mempermudah pemahaman siswa


dalam memahami materi fisika usaha dan energi

2. Bahan ajar yang dikembangkan dapat meningkatkan kemampuan kognitif,


afektif, psikomotorik, dan juga spiritualis siswa
C. Manfaat

1. Bagi siswa, Bahan ajar dapat meningkatkan minat dan semangat belajar
dibandingkan dengan membaca buku dan mencari literatur dari sumber-
sumber yang lain

2. Bagi guru, Bahan ajar ini dapat mengontrol pemahaman siswanya baik
dalam ranah afektif, kognitif, psikomotorik, dan spiritualisnya.

D. Rekayasa Ide

1. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis CAPS ( Cognitive, Affective,


Phyisicomotoric and Spirit)

Pada dasarnya, bahan ajar yang akan dikembangkan ini memiliki kriteria
dan prinsip dasar yang hampir sama dengan bahan ajar konstektual biasa. Hanya
saja, terdapat sedikit modifikasi dalam menghasilkan output yang baik nantinya.
Di halaman awal, Cover atau sampul halaman dibuat semenarik mungkin dengan
gambar dan warna-warna yang mencolok sesuai dengan isi materi yang dibahas
agar menarik minat dan keinginan siswa untuk belajar. Kemudian di halaman
selanjutnya, latar belakang dan deskripsi singkat mengenai pembuatan
pengembangan bahan ajar.

Halaman selanjutnya berisi tujuan pembelajaran yang berisi dengan


indikator dan kompetensi dasar. Kompetensi dasar yang disisipkan berdasarkan
KI1, KI2, KI3, dan KI4 namun tidak banyak, minimal satu nomor indikator di
setiap KI-nya. Halaman selanjutnya berisi materi fisika yaitu Usaha dan Energi.
Sebelum masuk ke konsep, akan muncul pertanyaa-pertanyaan yang akan
memancing pemikirian siswa untuk dapat menyadari kebesarahan Tuhan yang
Maha Esa. Kemudian pertanyaan selanjutnya berisi pemahaman konseptual dan
faktual yang nantinya dapat memancing nalar siswa untuk dapat berfikir. Setelah
pertanyaan-pertanyaan tersebut, barulah masuk ke dalam materi. Materi yang
disajikan singkat, padat dan tepat menagarh ke arah psikomotorik ( percobaan )
yang akan dilakukan nantinya.

Setelah halaman materi, halaman selanjutnya berisi percobaan terkait


konsep dari usaha dan energi yang ada di materi. Di sini, siswa diarahkan untuk
bereksplorasi mengenai apa yang akan terjadi jika melakukan percobaan yang
akan dilbuat dalam bentuk hipotesis. Hipotesis diletakkan sesudah bagian
langkah-langkah percobaan agar siswa dapat menerka hipotesis mereka sesudah
membaca langkah-langkah percobaan.
Pada percobaan yang akan dilakukan, siswa diminta untuk berdiskusi
dengan teman sekelompok yang telah dipilih oleh guru pembimbing. Di sini,
ranah afektif akan berperan. Siswa diminta untuk dapt bekerja sama dalam
memecahkan masalah. Agar guru dapat memantau perkembangan siswa, guru
tidak mengizinkan siswa melakukan percobaan di luar sekolah. Oleh sebab itu,
guru mensiasatinya dengan membentuk kelompok terlebih dahulu untuk
merancang percobaan dengan menyuruh siswa yang satu kelomok untuk
membawa alat dan bahan percobaan yang telah tertera di bahan ajar. Di sini, guru
membimbing siswanya untuk dapat bekerja sama dalam mambawa alat dan bahan
agar tidak terjadi perselisihan.

Setelah melakukan percobaan terdapat pertanyaan terkait pemahaman


materi yang berisi 3 soal essay berisi pertanyaan mengenai percobaan yang telah
dilakukan.

Setelah menjawab pertanyaan, siswa masing-masing kelompok disuruh


untuk mempersentasikan hasil kerjanya di kelas. Dengan bimbingan oleh guru,
siswa akan berdiskusi mengenai percobaan yang telah dilakukan apakah sesuai
dengan hipotesis yang mereka buat atau tidak. Setelah persentase selesai guru
menyuruh siswa menulis hasil kesimpulan di masing-masing halaman bahan ajar
siswa. Bentuk kesimpulan pada pengembangan bahan ajr ini lebih terstruktur
yaitu dibuat dalam bentuk 4 ranah diantaranya kesimpulan 1 (pemahaman materi
dari percobaan dan konsep) dan kesimpulan 2 ( sikap selama percobaan dan
hubungan antara materi dengan kekuasaan Tuhan yang menciptakan segala
sesuatu ).

Setelah halaman kesimpulan, halaman selanjutnya berisi soal-soal seputar


materi untuk memperdalam pemahaman siswa dengan kunci jawaban di halaman
akhir dari bahan ajar untuk membuat siswa tertarik dalam menjawab soal-soal
yang diberikan. Setelah halaman soal adalah halaman daftar pustaka.
DAFTAR PUSTAKA

Mbulu, J. dan Suhartono. 2004. Pengembangan Bahan Ajar. Malang: Elang Mas.

https://www.researchgate.net./Format Penulisan Bahan Ajar/ diakses tanggal 16

Mei 2018 pukul 07.30 WIB.

Anda mungkin juga menyukai