Anda di halaman 1dari 10

Penelitian Penggunaan Huruf Kapital

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :

1. Dimas Ramadhan
2. Daniel Manurung

SMA NEGERI 14 MEDAN


T. P. 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dapat terselesaikan tentunya melewati banyak
proses, tidak terlepas dari usaha kami guna memenuhi tugas mata pelajaran bahasa Indonesia.
Makalah ini mengangkat tentang penggunaan huruf kapital yang baik dan benar dalam kaidah
bahasa indonesia yang baik dan benar.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima kritik, saran, dan usulan. Kami
berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Medan, November 2018


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah menjadi tanggung
jawab kita sebagai anak bangsa yang sangat peduli akan jiwa nasionalisme. Penggunaan
huruf kapital, merupakan kajian yang sangat penting untuk dibahas guna menghindari banyak
kesalahan penggunaan dalam kaidah Bahasa Indonesia.
Menjadi begitu sangat penting kita membahas tentang kaidah-kaidah Bahasa
Indonesia, karena tentu saja hal ini tidak dapat dipisahkan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia yang sering kali menjumpai banyak kesalahan tentang penempatan dan
penggunaan huruf kapital. Tentunya kita para siswa sangat perlu mengetahui dan
memahaminya dalam setiap penempatan yang benar dalam setiap makalah yang ditugaskan.
1.2 Rumusan Masalah
 Bagaimana kaidah penggunaan huruf kapital yang baik dan benar?
 Bagaimanakah penggunaan huruf kapital siswa kelas 10 di SMA Negeri 14 Medan?

1.3 Tujuan
Adapun makalah ini disusun dengan harapan
1. Dapat mengetahui macam-macam kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Dapat memahami kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Dapat mengetahui dan menguasai penggunaan dan penempatan huruf kapital yang
benar melalui analisis buku pelajaran kelas X siswa SMA Negeri 14 Medan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kaidah Penggunaan Huruf Kapital Menurut PUEBI
I.F.1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Misalnya:
 Apa maksudnya?
I.F.2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
 Amir Hamzah
Catatan:
(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama
jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
 ikan mujair
(2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna 'anak
dari', seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas.
Misalnya:
 Abdul Rahman bin Zaini
Catatan
PUEBI 2015 menambahkan (1) penjelasan "termasuk julukan" pada I.F.2., misalnya Jendral
Kancil dan Dewa Pedang; serta (2) penjelasan "yang bermakna 'anak dari'" pada catatan
kedua. Kedua tambahan ini tampaknya bertujuan untuk memperjelas pedoman sebelumnya.
I.F.3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
 Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
I.F.4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan
Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan
Misalnya:
 Islam
I.F.5.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik
yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
 Sultan Hasanuddin
I.F.5.b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai
sapaan.
Misalnya:
 Selamat datang, Yang Mulia.
I.F.6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi,
atau nama tempat.
Misalnya:
 Wakil Presiden Adam Malik
I.F.7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
 bangsa Indonesia
Catatan: Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata
turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
 pengindonesiaan kata asing
I.F.8.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar
atau hari raya.
Misalnya:
 tahun Hijriah
I.F.8.b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
 Konferensi Asia Afrika
Catatan: Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis
dengan huruf kapital.
Misalnya:
 Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
I.F.9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
 Jakarta
Catatan:
(1) Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
 berlayar ke teluk mandi di sungai
(2) Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan
huruf kapital.
Misalnya:
 jeruk bali (Citrus maxima)
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan atau
disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Misalnya
 Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu,
gula aren, dan gula anggur.
Contoh berikut bukan nama jenis.
 Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan
batik Madura.
Catatan
PUEBI 2015 menambahkan cara pembedaan unsur nama geografi yang menjadi bagian nama
diri (proper name) dan nama jenis (common name).
I.F.10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua
unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau
dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.
Misalnya:
 Republik Indonesia
I.F.11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata
ulangsempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan
surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak
pada posisi awal.
Misalnya:
 Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
I.F.12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat,
atau sapaan.
Misalnya:
 S.H. = sarjana hukum
Catatan
PUEBI 2015 menambahkan contoh gelar lokal Daeng dan Datuk.
I.F.13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam
penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
 "Kapan Bapak berangkat?" tanya Hasan. Dendi bertanya, "Itu apa, Bu?"
Catatan
PUEBI 2015 menambahkan penjelasan penulisan kata atau ungkapan lain yang digunakan
sebagai penyapaan ditulis dengan huruf kapital, misalnya Kutu Buku.
Catatan:
(1) Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
 Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
 Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
(2) Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
 Sudahkah Anda tahu?
 Siapa nama Anda?

B. Hasil Analisis
Nama : Prescilla Miselia
Kelas : X MIPA 7
Kalimat : dengan teknik forehand, cara cukup sedeerhana karena pemain cukup
melakukannya seperti ketika berjabat tangan dengan orang lain.
Kesalahan : Tidak sesuai dengan kaidah 1 yaitu penggunaan huruf kapital pada
awal kalimat yang seharusnya “Dengan”
Nama : Ferdinal
Kelas : X MIPA 5
Kalimat : Jangan ada padamu allah lain dihadapanku
Kesalahan : Tidak sesuai dengan kaidah 4 yaitu penggunaan huruf kapital untuk
kata ganti Tuhan yang seharusnya “ dihadapan-Ku”
Nama : Milfa
Kelas : X MIPA 3
Kalimat : tono menelfon kedua orangtuannya di luar kota melalui hp
Kesalahan : Tidak sesuai dengan kaidah 2 yaitu penggunaan huruf kapital untuk
huruf pertama nama orang yang seharusnya “Tono”
Nama : Tabita
Kelas : X MIPA 5
Kalimat : Sadakh, Mesakh, dan abednego mereka bertiga ini ditawan….
Kesalahan : Tidak sesuai dengan kaidah 2 yaitu penggunaan huruf kapital untuk
huruf pertama nama orang yang seharusnya “Abednego”
Nama : Haikal
Kelas : X MIPA 5
Kalimat : bagaimana menurut pendapat kalian?
Kesalahan : Tidak sesuai dengan kaidah 1 yaitu huruf kapital digunakan pada
awal kalimat yang seharusnya “Bagaimana”
Nama :Ferdinal
Kelas : X MIPA 5
Kalimat : Ingat dan kuduskanlah hari sabat.
Kesalahan : Tidak sesuai dengan kaidah 8 yaitu penggunaan huruf kapital untuk
nama hari yang seharusnya “ Sabat”
Nama : Tramado Purba
Kelas : X MIPA 3
Kalimat : gaya ini perlu dikuasai agar kita tidak merasa takut ketika berenang
di dalam air
Kesalahan : Tidak sesuai dengan kaidah 1 yaitu huruf kapital digunakan pada
awal kalimat yang seharusnya “ Gaya”
Nama : Tramado Purba
Kelas : X MIPA 3
Kalimat : Gaya dada
Kesalahan : Tidak sesuai kaidah yaitu pada penulisan judul yang seharusnya
“Gaya Dada”
Nama : Elythree
Kelas : X IPS 1
Kalimat : warisan budaya Indonesia
Kesalahan : Tidak sesuai dengan kaidah 7 yaitu huruf kapital diguunakan pada
awal nama bangsa yang seharusnya “Indonesia”
Nama : Wahyu Prahara
Kelas : X MIPA 5
Kalimat : budaya karo
Kesalahan : Tidak sesuai dengan kaidah 7 yaitu huruf kapital digunakan pada
awal nama bangsa yang seharusnya “Karo”

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Tidak semua huruf besar adalah huruf kapital. Walaupun berbentuk kecil, suatu huruf
dapat juga merupakan huruf kapital atau huruf besar.
2. Dalam penggunaannya, huruf kapital memiliki kaidah-kaidah yang harus diikuti.
3. Penggunaan huruf kapital masih kurang diperhatikan. Hal ini dikarenakan kebanyakan
orang menganggap hal itu hal sepele

3.2 Saran
Sebaiknya kita sebagai siswa – siswi dapat memahami cara penggunaan huruf kapital
sesuai dengan aturan – aturan yang berlaku.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai