Anda di halaman 1dari 22

1).

Mesin Gurdi

Gurdi adalah sebuah pahat pemotong yang ujungnya berputar dan memiliki satu atau beberapa sisi
potong dan galur yang berhubungan continue disepanjang badan gurdi. Mesin yang digunakan untuk
melakukan proses gurdi adalah Mesin Gurdi/Drilling Machine. Proses pembuatan lubang bisa
dilakukan untuk satu pahat saja atau dengan banyak pahat . Dalam proses produksi pemesinan
sebagian besar lubang dihasilkan dengan menggunakan Mesin Gurdi.

Fungsi Mesin Gurdi

Fungsi utama dari mesin ini adalah untuk melubangi benda kerja dengan ukuran-ukuran tertentu.
Mesin ini digunakan untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai
dengan diameter 16 mm). Pembuatan lubang dengan bor spiral di dalam benda kerja yang pejal
merupakan suatu proses pengikisan dengan daya penyerpihan yang besar. Jika terhadap benda kerja
itu dituntut kepresisian yang tinggi (ketepatan ukuran atau mutu permukaan) pada dinding lubang,
maka diperlukan pengerjaan lanjutan dengan pembenam atau penggerek.

Prinsip Kerjanya

Proses gurdi adalah proses pemesinan yang paling sederhana di antara proses pemesinan yang lain.
Biasanya di bengkel atau workshop proses ini dinamakan proses bor, walaupun istilah ini sebenarnya
kurang tepat. Proses gurdi dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang bulat dengan
menggunakan mata bor (twist drill). Sedangkan proses bor (boring) adalah proses
meluaskan/memperbesar lubang yang bisa dilakukan dengan batang bor (boring bar) yang tidak
hanya dilakukan pada Mesin Gurdi, tetapi bisa dengan Mesin Bubut, Mesin Frais, atau Mesin Bor.
Jenis jenis Mesin gurdi

1). Mesin Gurdi Portable

adalah Mesin Gurdi kecil yang terutama digunakan untuk operasi penggurdian
yang tidak dapat dilakukan dengan mudah pada Mesin Gurdi biasa. Yang paling
sederhana adalah penggurdi yang dioperasikan dengan tangan. Penggurdi ini
mudah dijinjing, dilengkapi dengan motor listrik kecil, beroperasi pada kecepatan

2) Mesin Gurdi Vertical

Digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang lebih


besar, dimana proses pemakanan dari mata bor dapat dikendalikan
secara otomatis naik turun. Pada proses pengeboran, poros utamanya
digerakkan naik turun sesuai kebutuhan. Meja dapat diputar 3600 ,
mejanya diikat bersama sumbu berulir pada batang mesin, sehingga
mejanya dapat digerakkan naik turun dengan menggerakkan engkol.

3). Mesin Gurdi Radial

adalah Mesin Gurdi kecil yang terutama digunakan untuk operasi


penggurdian yang tida dapat dilakukan dengan mudah pada Mesin Gurdi
biasa. Yang paling sederhan adalah penggurdi yang dioperasikan dengan
tangan. Penggurdi ini mudah dijinjing, dilengkapi dengan motor listrik kecil,
beroperasi pada kecepatan cukup tinggi, dan mampu menggurdi sampai
diameter 12 mm.
Contoh Produknya

Berikut adalah hasil produk dari mesin gurdi

1. Kelebihan
a. Pengoperasian masih menggunakan cara-cara manual
b. Masih dapat dikerjakan oleh para pekerja yang tak mahir komputer.
c. Sangat mudah dioperasikan, karena tidak perlu memasukkan data.
d. Modal yang ditanamkan mengalami penurunan.
e. Mesin tidak tergantung oleh perubahan suhu dan cuaca.
f. Rendah dalam efisiensi produktif

2. Kekurangan
a. Ketelitian yang dihasilkan agak kurang akurat.
b. Tidak dapat menampilkan kalkulasi biaya
2). Mesin Sekrap

Mesin sekrap adalah mesin perkakas yang mempunyai gerak utama bolak-balik horizontal dan
berfungsi untuk merubah bentuk dan ukuran benda kerja sesuai dengan yang dikehendaki.Mesin
sekrap (shap machine) disebut pula mesin ketam atau serut.Mesin ini digunakan untuk mengerjakan
bidang-bidang yang rata, cembung, cekung, beralur dalam kedudukan mendatar, tegak ataupun
miring.

Fungsi Mesin Sekrap

Fungsi utama mesin ini adalah unttuk merubah bentuk serta ukuran benda kerja seperti apa yang
diinginkan. Mesin Sekrap ini bisa melakukan berbagai fungsi seperti meratakan sebuah bidang
datar, tegak maupun bidang miring. Mesin ini juga bisa membuat bidang yang bersudut atau
bertingkat. Selain itu, Shaping Machine ini juga bisa membuat alur pasak, alur ekor burung bahkan
alur V.

Prinsip Kerjanya

Mesin yang juga bisa membentuk bidang-bidang tak beraturan ini memiliki mekanisme kerja yang
cukup sederhana. Pada mesin skrap, terdapat gerakan memutar yang bersumber dari motor yang
kemudian diubah menjadi gerak lurus ataukah gerak bolak-balik melalui blok geser serta lengan
penggerak. Letak langkah dapat diatur dengan spindle posisi. Untuk mengatur panjang langkah,
gunakan bantuan blok geser. Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang
berpengaruh antara lain panjang langkah maksimum, jarak masimum tiap gerakan meja mesin ke
arah mendatar serta jarak maksimal gerak meja ke arah vertikal atau naik-turun meja mesin.
Jenis Jenis Mesin Sekrap

1.)Mesin Sekrap Datar atau Horizontal (Shaper)

Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan pekerjaan serbaguna terdiri
atas rangka dasar dan rangka yang mendukung lengan horizontal. Benda kerja
didukung pada rel silang sehingga memungkinkan benda kerja untuk
digerakkan ke arah menyilang atau vertikal dengan tangan atau penggerak
daya.Pada mesin ini pahat melakukan gerakan bolak-balik, sedangkan benda
kerja melakukan gerakan ingsutan.

2. Mesin Sekrap Vertikal (Slotter)

Mesin sekrap jenis ini digunakan untuk pemotongan dalam, menyerut dan
bersudut serta untuk pengerjaan permukaan-permukaan yang sukar
dijangkau. Selain itu mesin ini juga bisa digunakan untuk operasi yang
memerlukan pemotongan vertikal. Gerakan pahat dari mesin ini naik turun
secara vertikal, sedangkan benda kerja bisa bergeser ke arah memanjang dan
melintang

3. Mesin Planner

Digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang panjang dan besar (berat).
Benda kerja dipasang pada eretan yang melakukan gerak bolak-balik,
sedangkan pahat membuat gerakan ingsutan dan gerak penyetelan.
Contoh Produknya
Biasanya produk yang dihasilkan yaitu batangan besi atau lembaran besi.

Kelebihan
1.tingkat akurasi dan kekerasan permukaan hasil pen gerjaan lebih bagus.
2.jenis pahat berfariasi dan dapat disesuaikan dengan yang diinginkan
3 . h a s i l p r o d u k s i l e b i h h a l u s d a n s u d u t n ya t e p a t
Kekurangan :

1.proses produksi lama

2.pengoperasian masih menggunakan cara cara manual


3) Mesin Gerinda

Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah/memotong ataupun
menggerus benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan tertentu.

Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga
terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan.

Fungsi utama Mesin Gerinda secara umum adalah :

1. Memotong benda kerja yang ketebalanya yang tidak relatif tebal.


2. Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.
3. Sebagai proses jadi akhir ( finishing ) pada benda kerja.
4. Mengasah alat potong agar tajam.
5. Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.
6. Membentuk suatu profil pada benda kerja ( baik itu elips, siku, dan lain-lain )

Jenis-Jenis Mesin Gerinda:

1. Mesin Gerinda Permukaan (Surface Grinding)

Mesin Surface Grinding adalah mesin gerinda yang diperuntukan untuk


membuat bentuk datar dan permukaan yang rata pada sebuah benda kerja
yang diletakan di bawah batu gerinda yang berputar. Pada umumnya mesin
gerinda ini digunakan untuk penggerindaan permukaan yang meja
mesinnya bergerak horizontal bolak-balik.
2. Mesin Gerinda Tangan

Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk


menggerinda benda kerja. Menggerinda dapat bertujuan untuk
mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga
bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil
pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada
benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja
untuk dilas, dan lain-lain.

3. Mesin Gerinda Duduk

Fungsi utama mesin gerinda duduk adalah untuk mengasah


mata bor, tetapi dapat juga digunakan untuk mengasah pisau
lainnya, seperti mengasah pisau dapur, golok, kampak, arit,
mata bajak, dan perkakas pisau lainnya. Selain untuk
mengasah, gerinda duduk dapat juga untuk membentuk atau
membuat perkakas baru, seperti membuat pisau khusus untuk
meraut bambu, membuat suku cadang mesin jahit, membuat
obeng, atau alat bantu lainnya untuk reparasi turbin dan mesin
lainnya.

Contoh Produk Mesin gerinda


Pisau dapur , Golok, Kampak dan arit

kelebihan:

 Dapat mengerjakan benda kerja yang sudah dikeraskan.


 Bisa untuk menghasilkan permukaan yang sangatlah halus sampai N6.
 Bisa untuk mengerjakan benda kerja dengan tuntutan ukuran yang sangat presisi.
kekurangan:

 Skala pemakaian harus kecil.


 Waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan pun juga cukup lama.
4) Penyambungan Bahan Permanen dan tidak Permanen

Penyambungan ialah menyatukan, atau menyambungkan dua bagian komponen, sehingga menjadi
satu kesatuan. Ada beberapa cara penyambungan logam, yang dapat dikelompokkan dalam
permanen, semi permanen, dan non permanen

Sambungan digolongkan sebagai permanen, jika sambungannya tidak bisa dilepas kembali kecuali
dengan merusakkan. Cara penyambungannya ialah dengan las.
Sambungan dinamakan semi permanen, jika sambungannya sulit dilepas kembali.

1) Sambungan Paku Keling

Paku keling adalah batang silinder pendek dengan sebuah kepala di bagian atas, silinder tengah sebagai
badan dan bagian bawahnya yang berbentuk kerucut terpancung sebagai ekor, seperti gambar di bawah.
Konsruksi kepala (head) dan ekor (tail) dipatenkan agar permanen dalam menahan kedudukan paku keling
pada posisinya. Badan ( body) dirancang untuk kuat mengikat sambungan dan menahan beban kerja yang
diterima benda yang disambung saat berfungsi.

Penggunaan sambungan keling dapat dipakai untuk :

1.Sebagai sambungan kekuatan dalam kontruksi logam ringan (kontruksi bertingkat, kontruksi
jembatan dan kontruksi pesawat pengangkat) pada setiap kontruksi mesin pada umumnya.

2.Sebagai sambungan kekuatan kedap dalam kontruksi ketel, tangki dan pipa dengan tekanan
tinggi) tetapi sekarang ketel umumnya dilas.

3.Sebagai sambungan kedap untuk tangki, cerobong asap pelat, pipa penurunan dan pipa pelarian
yang tidak memiliki tekanan
Kelebihan

Sambungan paku keling ini dibandingkan dengan sambungan las mempunyai keuntungan yaitu :

Bahwa tidak ada perubahan struktur dari logam disambung. Oleh karena itu banyak dipakai pada
pembebanan-pembebanan dinamis.Sambungan keling lebih sederhana dan murah untuk
dibuat.Pemeriksaannya lebih mudahSambungan keling dapat dibuka dengan memotong kepala dari
paku keling tersebut

Kekurangan

Hanya satu kelemahan bahwa ada pekerjaan mula berupa pengeboran lubang paku kelingnya di
samping kemungkinan terjadi karat di sekeliling lubang tadi selama paku keling dipasang.

2) Sambungan Las

Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa
pengaruh tekanan atau dapat juga didefinisikan sebagai ikatan metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya
tarik menarik antara atom. Mengelas adalah menyambung dua bagian logam dengan cara
memanaskan sampai suhu lebur dengan memakai bahan pengisi atau tanpa bahan pengisi. Sistem
sambungan las ini termasuk jenis sambungan tetap dimana pada konstruksi dan alat permesinan,
sambungan las ini sangat banyak digunakan. Untuk menyambung baja bangunan kita mengenal 2
jenis las yaitu :
1.Las Karbid (las Otogen)
Yaitu pengelasan yang menggunakan bahan pembakar dari gas oksigen (zat asam) dan gas
acetylene (gas karbid). Dalam konstruksi baja las ini hanya untuk pekerjaan-pekerjaan ringan atau
konstruksi sekunder, seperti; pagar besi,teralisdansebagainya

2.Las Listri (Las Lumer)


Yaitu pengelasan yang menggunakan energi listrik. Untuk pengelasannya diperlukan pesawat las
yang dilengkapi dengan dua buah kabel, satu kabel dihubungkan dengan penjepit benda kerja dan
satu kabel yang lain dihubungkan dengan tang penjepit batang las / elektrode las
Keuntungan Sambungan Las Listrik dibanding dengan Paku keling / Baut :

A.Pertemuan baja pada sambungan dapat melumer bersama elektrode las dan menyatu dengan lebih
kokoh (lebih sempurna).

B.Konstruksi sambungan memiliki bentuk lebih rapi.

C.Konstruksi baja dengan sambungan las memiliki berat lebih ringan.

D.Dengan las berat sambungan hanya berkisar 1 – 1,5% dari berat konstruksi, sedangkan dengan
paku keling / baut berkisar 2,5 – 4% dari berat konstruksi.

E.Pengerjaan konstruksi relatif lebih cepat (tak perlu membuat lubanglubang pk/baut, tak perlu
memasang potongan baja siku / pelat penyambung, dan sebagainya ).

F.Luas penampang batang baja tetap utuh karena tidak dilubangi, sehingga kekuatannya utuh.

Kerugian Sambungan Las

A.Kekuatan sambungan las sangat dipengaruhi oleh kualitas pengelasan. Jika pengelasannya baik
maka kekuatan sambungan akan baik, tetapi jika pengelasannya jelek/tidak sempurna maka
kekuatan konstruksi juga tidak baik bahkan membahayakan dan dapat berakibat fatal. Salah satu
sambungan las cacat lambat laun akan merembet rusaknya sambungan yang lain dan akhirnya
bangunan dapat runtuh yang menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit bahkan juga korban
jiwa. Oleh karena itu untuk konstruksi bangunan berat seperti jembatan jalan raya / kereta api di
Indonesia tidak diijinkan menggunakan sambungan las.

B.Konstruksi sambungan tak dapat dibongkar-pasang


3) Sambungan Solder

Sambungan solder merupakan penyambungan dari logam (besi, baja, tembaga, kuningan, seng dan
baja paduan) dengan pewngkatan oleh bahan tambah yang dicairkan, dimana titik cair bahan
tambah lebih rendah dari titik cair logam yang disambungkan. Untuk sambungan yang
membutuhkan kekuatan, kerapatan dan ketahanan terhadap korosi maka permukaan logam yang
akan disolder harus benar-benar dibersihkan. Pada permukaan logam juga ditambahkan bahan
pengalir untuk membantu pengaliran bahan tambah ke seluruh permukaan bidang yang dlsolder

Jenis Jenis Penyolderan


1. Penyolderan Lunak (Patri)
Penyolderan lunak digunakan pada semua logam terutama untuk logam-logam tipis dengan beban
ringan serta kedap udara dan air.
Contoh pemakaian:
Pelat-pelat pendingin pada kendaraan
Tangki air/minyak
Wadah/kotak peralatan
Instalasi pipa tekanan rendah
Sambungan kabel
Talang air dan tutup atap

2. Penyolderan Keras
Penyolderan keras lebih sering digunakan untuk penyambungan pelat-pelat dari logam berat dan
menerima beban yang besar.
Contoh pemakaian:
Flens pada pipa
Instalasi pipa tekanan besar
Penyangga dan rangka kendaraan
Tangki uap
Peralatan dari logam keras
Konstruksi dari alat-alat ringan
Teknik Penyolderan

Dalam dunia industri dikenal berbagai teknik penyolderan. Untuk menentukan teknik penyolderan
yang dipakai, perlu memperhatikan hal-hal berikut:

fungsi benda kerja

bahan dari benda kerja

Tetapi pada prinsipnya semua teknik dapat digunakan untuk penyolderan lunak dan penyolderan
keras.
Macam Teknik Penyolderan

1Penyolderan batang

2Penyolderan busur api

3Penyolderan celup

a. Keuntungan
1. Dapat menyambung dua buah logam yang berbeda.
2. Pada penyolderan lunak tidak merusak permukaan.
3. Tidak menghambat aliran listrik
4. Dibandingkan pengelingan, tidak ada pelubangan yang melemahkan konstruksi.
5. Umumnya kedap fluida
6. Pada pengerjaan masal, dapat dilakukan secara bersamaa.
7. Mampu menyambung pelat-pelat tipis.

b. Kerugian
1.Untuk penyolderan masal biaya lebih besar.(karena bahan tambah harus dicampur timah putih
atau tembaga).
2.Bahan pengalir yang tersisa dapat menimbulkan korosi listrik
4) Brazing

Brazing adalah penyambungan dua buah logam atau lebih, baik itu logam sejenis maupun tidak
sejenis dengan menggunakan bahan tambah yang titik cairnya jauh lebih rendah dibanding dengan
titik cair logam yang akan disambung dengan menggunakan temperature yang rendah. Brasing
dapat pula disebut soldering. Welding adalah penyambungan dua buah logam atau lebih baik itu
logam sejenis maupun yang tidak sejenis dengan menggunakan alat pemanas yang temperaturnya
sangat tinggi sehingga dapat mencairkan kedua logam tersebut dan dapat menyatukan kedua logam
tersebut.

bagaimana cara-cara melakukan proses brasing tersebut. Dimana cara penyambungan pipa dengan
system brasing ini akan relatif lebih murah jika dibandingkan dengan istem flaring, terlebih jika
pipa yang akan dikerjakan/disambung berdiameter di atas ¾ “, dimana untuk ukuran ini system
flaring sudah tidak praktis lagi untuk digunakan. Pada umumnya sumber panas yang digunakan
untuk brasing maupun welding adalah sama yang berasal dari hasil pembakaran bahan campuran
Oksigen – Asetilin (Oxigen-acetylene) yang dikemas dalam tabung yang berbeda. Hal yang harus
diperhatikan/dipahami adalah mengetahui fungsifungsi dan langkah-langkah pengoperasian dari
alat-alat tersebut di atas. Perlengkapan Las oksiasetilin terdiri dari:

A. Silinder Asetilin

Silinder asetilin adalah tabung yang terbuat dari logam baja yang didalamnya selain berisi gas
asetilin juga berisi bahan berpori seperti kapas, sutra tiruan, atau asbes yang berfungsi sebagai
penyerap aseton yang merupakan bahan dimana asetilin dapat larut dengan baik dan aman dibawah
pengaruh tekanan. Botol ini dapat berisi antara 40-60 liter gas asetilin. Bentuk botol pendek gemuk.
Tekanan isinya mencapai 15 kg/cm. Untuk membuka katupnya digunakan kunci sok. Baut dan mur
pengikatnya menggunakan system ulir kiri. Warna botol merah.
Petunjuk dalam praktek :
1. Hindarkan botol asetilin ini dari botol oksigen
2. Lindungi botol asetilin ini dari terik matahari dan panas
3. Usahakan jangan sampai jatuh atau kejatuhan benda lain
4. Hindarkan dari tempat-tempat yang berminyak
5. Pemakaian gas harus selalu melalui regulator
6. Bukalah regulatornya bila tidak digunakan
7. Jangan merubah tanda-tanda yang ada pada regulator
8. Tempatkan silinder ini berdiri tegak

b. Silinder oksigen
Silinder oksigen terbuat dari bahan baja. Bentuknya tinggi langsing. Mempunyai tekanan isi
maksimum 150 kg/cm. Baut serta mur pengikatnya adalah ulir kanan. Botol ini berisi zat asam (O2)
sekitar 40 – 60 liter. Warna botol biru atau hitam

Cara Pengelasan (brasing)

Brasing (penyolderan) adalah salah satu cara penyambungan 2 (dua) buah logam atau banyak yang
sejenis maupun tidak sejenis dengan menggunakan bahan tambah yang titik cairnya jauh lebih
rendah dibanding logam yang akan disambungnya, jadi brasing dapat juga disebut pengelasan
dengan alat pemanas dengan temperature rendah. Untuk pengelasan pipa tembaga bahan tambah
yang digunakan adalah kawat las silver, untuk pengelasan penyambungan besi atau baja misalnya
untuk kondensor digunakan kawat las kuningan, untuk menyambung bahan aluminium digunakan
kawat las platinum 52
5) Mesin Las

Mesin las adalah alat yang digunakan untuk menyambung logam. Pengelasan (wedding) adalah tenik
penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa
penekanan dan menghasilkan sambungan yang kontinyu.

Klasifikasi Cara Pengelasan dan Pemotongan


Sampai pada waktu ini banyak sekali cara-cara pengklasifikasian yang digunakan dalam bidang
las, ini disebabkan karena perlu adanya kesepakatan dalam hal-hal tersebut. Secara konvensional
cara-cara pengklasifikasi tersebut vpada waktu ini dapat dibagi dua golongan, yaitu klasifikasi
berdasarkan kerja dan klasifikasi berdasarkan energi yang digunakan.
Klasifikasi pertama membagi las dalam kelompok las cair, las tekan, las patri dan lain-lainnya.
Sedangkan klasifikasi yang kedua membedakan adanya kelompok-kelompok seperti las listrik, las
kimia, las mekanik dan seterusnya.
Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan
cair, pengelasan tekan dan pematrian.

1. Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair
dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas yang terbakar.
2. Pengelasan tekan adalah pcara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan kemudian
ditekan hingga menjadi satu.
3. Pematrian adalah cara pengelasan diman sambungan diikat dan disatukan denngan
menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam hal ini logam induk
tidak turut mencair.
Jenis Jenis Mesin Las

1. Mesin Las Arus AC (Bolak-Balik)

Mesin las ini membutuhkan arus bolak-balik atau biasa disebut arus AC. Arus ini adalah arus yang
dihasilkan oleh pembangkit lisrik , listrik PLN, atau listrik hasil generator AC. Biasanya tegangan
listrik yang dihasilkan dari sumber listrik ini belum sesuai dengan tegangan listrik yang dibutuhkan
alat las, bisa jadi tegangan lebih besar atau pun lebih kecil sehingga dibutuhkan alat untuk
menurunkan atau menaikkan tegangan listrik ini, alat tersebut ialah transformator atau biasa disingkat
trafo. Gambar di samping ini merupakan contoh jenis las arus AC.

Kelebihan dari mesin las arus searah

 Perlengkapan dan perawatan lebih murah


 Kabel massa dan kabel elektroda dapat ditukar untuk mempengaruhi keluaran
 Busur yang menyala kecil sehingga dapat mengurangi timbulnya keropos pada gerigi las

Kekurangan dari mesin las arus searah

 Tidak dapat dipergunakan untuk semua jenis elektroda


 Tidak dapat digunakan untuk mengelas semua jenis logam
 Suara yang dihasilkan lebih bising
 Nyala busur tidak terlalu stabil

2. Mesin Las Arus DC (Searah)

Selain arus bolak balik, arus searah atau arus DC juga dapat menjadi sumber listrik untuk mesin las
listrik. Arus listrik ini berasal dari mesin berupa dinamo listrik searah. Dinamo dapat digerakkan oleh
motor listrik, motor bensin, motor diesel, atau alat penggerak yang lain. Mesin arus yang
menggunakan motor listrik sebagai penggerak pada mulanya memerlukan peralatan yang berfungsi
sebagai penyearah arus. Penyearah arus atau rectifier berfungsi dalam mengubah arus bolak-balik
(AC) menjadi arus searah (DC)
3. Mesin Las Ganda (AC – DC)

Jenis yang terakhir ialah mesin las ganda, dimana mesin las ini mampu mengelas dengan
menggunakan sumber listrik arus searah (DC) maupun dengan arus bolak-balik. Mesin las ganda
mempunyai transformator satu fasa dan sebuah penyearah atau rectifier dalam satu unit mesin.

Output arus bolak-balik diambil dari terminal lilitan sekunder transformator melalui regulator arus.
Adapun arus searah diambil dari keluaran rectifier. Pengaturan untuk memilih keluaran arus
bolakbalik atau arus searah dapat dilakukan dengan mudah, yaitu hanya dengan memutar alat
pengatur arus dari mesin las. Gambar di samping ini adalah mesin las ganda (AC-DC).

Contoh Produk Mesin Las


Pagar Besi , Tiang Bendera , Tralis

Anda mungkin juga menyukai