Anda di halaman 1dari 2

5.

Langkah-langkah diagnosis

1) Anamnesis
o Identitasnya
o Keluhan utama
o Lokasi
o Sejak kapan
o Rasa nyeri
o Riwayat trauma
o Riwayat pengobatan
o Riwayat penyakit terdahulu
o Riwayat keluarga
2) Pemeriksaan Fisik
o Inspeksi : letak tumor, bentuk tumor, warna, fraktur
o Palpasi : Ukuran tumor, batas, konsistensi, teraba kasar atau lunak, nyeri tekan
atau tidak, mobile atau tidak.
3) Pemeriksaan Penunjang
o Foto X-ray. Gambaran klasik menunjukkan reaksi periosteal, gambaran litik dan
sklerotik pada tulang, formasi matrix osteoid di bawah periosteum dengan
gambaran khas Codman’s triangle, sunburst, dan month eaten.
o MRI. Berguna untuk mengetahui ekstensi tumor, keterlibatan jaringan lunak
sekitar (pembuluh darah, saraf, sendi), serta mencari adanya skip lessions. Skip
lession terjadi < 5% pada osteosarcoma.
o Foto x-ray thorax/ CT scan. Menyingkirkan adanya metastasis di paru
 Bone scan(+) atau PET – CT (optional)
 Menyingkirkan adanya metastasis di tulang
 Biopsi [biopsi Aspirasi Jarum halus (BAJH/FNAB), core biopsy]
 Berguna untuk konfirmasi histopatologi
 Penegakan diagnosis
 Pemeriksaan laboratorium darah (LDH / ALP)
 Untuk mengevaluasi status keadaan umum dan persiapan terapi
 Penilaian skor huvos untuk evaluasi histologik respons kemoterapi
neoadjuvant pre operasi.
Penilaian ini dilakukan secara semi kuantitatif dengan membandingkan
luasnya area nekrosis terhadap sisa tumor yang riabel :
 Grade 1 : sedikit atau tidak ada nekrosis (0 - 50%)
 Grade 2 : nekrosis >50 - <90 %
 Grade 3 : nekrosis 90 - 99 %
 Grade 4 : nekrosis 100 %

Anda mungkin juga menyukai