PENDAHULUAN
Kebutuhan dunia akan sumberdaya energi terus meningkat dari tahun ke tahun.
kebutuhan energi. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil batubara terbesar
di dunia dengan cadangan sekitar 300 juta ton. Salah satu daerah penghasil batubara
adalah Sumatra khususnya Tanjung Enim, Sumatra Selatan (PT. Bukit Asam (Persero)
Tbk).
batubara tambang terbuka adalah penggalian (Hoek dan Brown, 1980). Penggalian
penggalian juga dapat menambah beban pada massa batuan sehingga dapat
dan menurunkan tingkat produksi batubara. Lereng tambang akan stabil atau tidak
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, kondisi geologi, geometri lereng, kuat
massa batuan, sudut lereng, tingkat pelapukan, sifat fisik dan mekanika tanah/batuan,
kondisi airtanah serta faktor luar antara lain peledakan dan gempa (Azizi dkk, 2011).
Faktor-faktor tersebut menjadi acuan dalam menentukan rancangan lereng agar tetap
aspek geologi dan geoteknik (Wyllie dan Mah, 2004). Gambaran kondisi permukaan
pengujian sifat fisik dan sifat mekanik batuan. Metode dalam analisis kemantapan
lereng dilakukan dengan metode 2 observasi dan metode komputasi. Dengan adanya
penyelidikan geoteknik maka dapat memberikan gambaran dan hasil maksimal dalam
desain lereng dan kestabilan lereng tambang sehingga lereng dinyatakan aman. Pada
daerah Lapangan “X” yang memiliki dip perlapisan litologinya hampir 90o, merupakan
sekitarnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian ulang mengenai kestabilan lereng
di lapangan dan desain geometri Tambang Lapangan “X” pada tahun 2017. Diharapkan
dengan adanya evaluasi terhadap desain geometri lereng Tambang Lapangan “X” dapat
memberikan dasar acuan dalam konstruksi lereng tambang tersebut dalam rekomendasi
lereng atau optimasi lereng atau mencegah terjadinya longsoran dan dampak buruk
pekerja.
2. Data karakteristik massa batuan dan bidang diskontinuitas didapatkan dari data
4. Nilai faktor keamanan yang dianggap aman adalah ≥ 1,25 (Bowles, 1984)
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada identifikasi dan batasan masalah maka dapat di rumuskan
diantaranya:
besar terhadap kestabilan suatu lereng baik lereng tersebut terbentuk secara alami
maupun lereng buatan manusia dalam hal ini biasanya digunakan dalam rekayasa
dunia pertambangan?.
atau spasi diskontinuitas dan kondisi airtanah serta sifat fisik dan mekanik batuan
sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya nilai massa batuan yang nantinya akan
1 Bagi Perusahaan
dalam kondisi cenderung tidak stabil dengan klasifikasi massa batuan yang nantinya
akan diketahui nilai faktor keamanan pada lereng telitian dan desain lereng Tambang,
dimana jika memiliki nilai faktor keamanan ≥ 1,25 maka lereng dinyatakan dalam
kondisi stabil. Setelah mengetahui kondisi lereng exsisting kemudian akan dianalisis
memperhatikan batasan masalah yang ada. Jika lereng exsisting “tidak aman” maka
dapat didesain ulang geometri desain lereng tambang dengan cara melandaikan sudut
lereng.
2 Bagi Peneliti
maupun dalam aplikasi software, serta melatih untuk berpikir secara kritis dan 4
Dapat dijadikan sebagai salah satu masukan untuk pembuatan jurnal dan dapat
dijadikan sebagai referensi dan pedoman bagi mahasiswa yang akan melakukan