PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
terowongan menjadi basah yang menyebabkan lori sering keluar dari jalur
lintasan, kesulitan untuk mencapai lokasi kerja dikarenakan kondisi jalan yang
penambangan pada Seam C1 yang terdiri dari 7 lubang bukaan. Panjang untuk
setiap lubang bukaan (shaft) yang akan dilanjukan di Seam C1 yaitu pada
C1 juga belum tepat, hal ini terbukti dengan adanya genangan air pada lubang
genangan air sebesar 30-40 cm, dan pada front kerja sepanjang 1-2m dengan
penambangan.
batubara pada Seam C2 yang terdiri 2 lubang bukaan yaitu Seam C2-A dan
Seam C2-B. Untuk panjang lubang bukaan (shaft) Seam C2-A akan dibuka
sepanjang 282 meter dan C2-B sepanjang 275 meter. Dalam melakukan proses
sistem penyaliran tambang yang efektif dan effisien. Hal ini dilakukan agar
selanjutnya.
B. Identifikasi Masalah
1. Akibat curah hujan yang tinggi menyebabkan tingginya rembesan air pada
produksi penambangan.
akan dilanjutkan pada lokasi Seam C2, namun belum ada perencanaan
3. Belum adanya pengukuran debit air tanah yang masuk dilokasi front
C. Batasan Masalah
4
2. Perhitungan debit air tanah hanya berdasarkan perhitungan debit air tanah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
selanjutnya.