Anda di halaman 1dari 9

LAMPIRAN N

PENENTUAN VOLUME SUMP LUBANG H

A. Pembahasan

Hasil analisa dan perhitungan untuk mendapatkan nilai Q (debit) dan

pompa yang sesuai untuk mengatasi air yang masuk pada terowongan

tambang bawah tanah PT. Nusa Alam Lestari dengan menghitung debit yang

masuk dan debit yang keluar, head loss serta daya pompa.

1. Debit Air Masuk

Air yang masuk ke dalam area terowongan tambang bawah tanah

berasal dari 2 lokasi yaitu front penambangan dan sump masing-masing

terowongan dengan debit air yang bervariasi pada area yang tergenang.

Tabel 1. Jumlah Debit Airtanah (Q) yang Masuk


Debit Airtanah Debit Airtanah Total Debit
FRONT pada sump pada front Airtanah
m3/detik m3/detik m3/detik

Lubang D 0.0015 0.0418 0.0433

2. Kebutuhan Pompa

a. Kebutuhan pompa front lubang H

 Debit Pemompaan
Debit air Lubang H = 150.4687 m3/jam

Maka, kapasitas pompa yang dibutuhkan:

𝑄
𝑄𝑝 =
𝐿𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑜𝑚𝑝𝑎𝑎𝑛 𝑥 3600 𝑥 𝐷

𝟏𝟓𝟎.𝟒𝟔𝟖𝟕 m3/jam
𝑄𝑝 = 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
3600 𝑥 10 𝑗𝑎𝑚
𝑗𝑎𝑚

133
134

m3
𝑄𝑝 = 0,004179 detik

Keterangan:

Qp = Kapasitas pompa (m3/detik)

D = Lamanya genangan yang diperbolehkan (hari)

Q = Jumlah air limpasan yang akan dipompakan (m3)

Dari hasil pengukuran diperoleh data sebagai berikut :

1) Elevasi Hisap (t1) = -158 mdpl

Elevasi Buang (t2) = -164 mdpl

2) Diameter pipa sisi hisap = 1 inch = 0,0254 m

Diameter pipa sisi buang = 1,5 inch = 0,0381 m

3) Koefesien kekerasan pipa (C) = 140D Pipa HDPE (Terlampir)

4) Panjang pipa sisi buang (L) = 28 m

Panjang pipa sisi hisap (L) =0m

1) Sudut belokan 45o, 90o =-


m3
9) Debit pemompaan (Q) = 0,004179 detik

= 0,4179 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟⁄𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

10) Gravitasi (g) = 9,8 m/s2

 Head Total Pompa Front Lubang H

Dalam perhitungan head total pompa dapat menggunakan

rumus (Sularso, 2006:26):

HT = Hs + Hf + Hsv + Hv + Δ Hp
135

Dimana HT adalah head total pompa yang merupakan

penjumlahan dari head statis dan kerugian-kerugian yang ada pada

kondisi direncanakan seperti adanya belokan, sambungan, katup

dan lain-lain.

1) Hs (Headstatis) yaitu perbedaan elevasi pipa hisap dengan

elevasi pipa buang (m).

Hs = Elevasi pipa buang (H1) – Elevasi pipa hisap (H2)

Hs = -158 mdpl – (-164 mdpl)

Hs = 6 meter

2) Perhitungan Head Akibat Tekanan Potensial (Δ Hp)

Tekanan Potensial (∆ hp) yang bekerja pada kedua

permukaan air dianggap sama karena tekanan pada muka air

isap sama dengan tekanan pada muka air keluar.

 Head Total Pompa Front Lubang H

Dalam perhitungan head total pompa dapat menggunakan

rumus (Sularso, 2006:26):

HT = Hs + Δ Hp

HT = 6 meter + 0

HT = 6 meter

 Pemilihan Pompa Front Lubang H

Setelah debit yang dibutuhkan diketahui maka dapat

dilakukan pemilihan pompa yang sesuai , Pompa yang digunakan


136

adalah pompa Submersible Airlux dengan total head 12 m dengan

total head pompa aktual di lapangan 6meter.

 Jumlah Pompa Front Lubang H

𝑄 𝑎𝑖𝑟𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ (𝑚3)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 =
𝑄 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 (𝑚3)

𝟏𝟓𝟎. 𝟒𝟔𝟖𝟕 /𝑗𝑎𝑚


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 =
𝑚3 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
0.001 𝑥 3600 𝑗𝑎𝑚 𝑥 10 𝑗𝑎𝑚
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 = 4.1796 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 ≈ 4 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎

b. Kebutuhan pompa sump lubang H

 Debit Pemompaan
Debit air sump lubang H = 155.7187 m3/jam

Maka, kapasitas pompa yang dibutuhkan:

𝑄
𝑄𝑝 =
𝐿𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑜𝑚𝑝𝑎𝑎𝑛 𝑥 3600 𝑥 𝐷

𝟏𝟓𝟓.𝟕𝟏𝟖𝟕 m3/jam
𝑄𝑝 = 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
3600 𝑥 10 𝑗𝑎𝑚
𝑗𝑎𝑚

m3
𝑄𝑝 = 0,004325 detik

Keterangan:

Qp = Kapasitas pompa (m3/detik)

D = Lamanya genangan yang diperbolehkan (hari)

Q = Jumlah air limpasan yang akan dipompakan (m3)

Dari hasil pengukuran diperoleh data sebagai berikut :

2) Elevasi Hisap (t1) = -158 mdpl

Elevasi Buang (t2) = -164 mdpl


137

3) Diameter pipa sisi hisap = 3 inch = 0,0762 m

Diameter pipa sisi buang = 2,5 inch = 0,0635 m

4) Koefesien kekerasan pipa (C) = 140D Pipa HDPE (Terlampir)

5) Panjang pipa sisi buang (L) = 28 m

Panjang pipa sisi hisap (L) =0m

6) Sudut belokan 45o, 120o =-


m3
7) Debit pemompaan (Q) 0,004325 detik

= 4,325 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟⁄𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

8) Gravitasi (g) = 9,8 m/s2

 Head Total Pompa Sump Lubang H

Dalam perhitungan head total pompa dapat menggunakan

rumus (Sularso, 2006:26):

HT = Hs + Hf + Hsv + Hv + Δ Hp

Dimana HT adalah head total pompa yang merupakan

penjumlahan dari head statis dan kerugian-kerugian yang ada pada

kondisi direncanakan seperti adanya belokan, sambungan, katup

dan lain-lain.

1) Hs (Headstatis) yaitu perbedaan elevasi pipa hisap dengan

elevasi pipa buang (m).

Hs = Elevasi pipa buang (H1) – Elevasi pipa hisap (H2)

Hs = -133 mdpl – (-174 mdpl)

Hs = 41 meter
138

2) Perhitungan Head Akibat Tekanan Potensial (Δ Hp)

Tekanan Potensial (∆Hp) yang bekerja pada kedua

permukaan air dianggap sama karena tekanan pada muka air

isap sama dengan tekanan pada muka air keluar.

 Head Total Pompa Sump Lubang H

Dalam perhitungan head total pompa dapat menggunakan

rumus (Sularso, 2006:26):

HT = Hs + Hf + Hv + Hsv + Δ Hp

HT = 41 meter + 0

HT = 41 meter

 Pemilihan Pompa Sump Lubang H

Setelah debit yang dibutuhkan diketahui maka dapat

dilakukan pemilihan pompa yang sesuai , Pompa yang digunakan

adalah pompa Submersible abara dengan total head 12 m dengan

total head pompa aktual di lapangan 41 meter.

 Jumlah pompa

𝑄 𝑎𝑖𝑟𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ (𝑚3)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 =
𝑄 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 (𝑚3)

21.1837 𝑚3/𝑗𝑎𝑚
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 =
𝑚3 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
0.001 𝑥 3600 𝑗𝑎𝑚 𝑥 10 𝑗𝑎𝑚
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 = 0,5884 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 ≈ 1 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎

c. Spesifikasi Pompa

1) Pompa Submersible Airlux 1 Phase

Model = WQD6-12-0,55
139

Power = 0,55 kW / 0,75

Q. Rat = 100 liter/menit = 1,667 liter/detik

H. Rat = 12 meter

N/W = 19 kg

G/W = 20,5 kg

Voltage = 220 volt

Frequency = 50 Hz

3. Sumuran (Sump)

a. Sump Lubang H

Sumuran yang dibuat merupakan sumuran sementara untuk

jangka waktu tertentu sesuai dengan kemajuan tambang, perhitungan

dimensi sumuran dihitung berdasarkan pada selisih terbesar antara

debit air yang masuk kedalam bukaan tambang dengan debit

pemompaan seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 4. Penentuan Volume Sump Lubang H


Debit Air
Debit Pompa (Q) Volume sisa Rata-rata
Waktu F, G, H
m3/jam (m3/jam) Vat-Vp Range
1 16.7918 16.4700 0.3218 0.3218
2 33.5837 32.9400 0.6437 0.3218
3 50.3755 49.4100 0.9655 0.3218
4 67.1673 65.8800 1.2873 0.3218
5 83.9592 82.3500 1.6092 0.3218
6 100.7510 98.8200 1.9310 0.3218
7 117.5429 115.2900 2.2529 0.3218
8 134.3347 131.7600 2.5747 0.3218
9 151.1265 148.2300 2.8965 0.3218
140

10 167.9184 164.7000 3.2184 0.3218


11 184.7102 181.1700 3.5402 0.3218
12 201.5020 197.6400 3.8620 0.3218
13 218.2939 214.1100 4.1839 0.3218
14 235.0857 230.5800 4.5057 0.3218
15 251.8775 247.0500 4.8275 0.3218
16 268.6694 263.5200 5.1494 0.3218
17 285.4612 279.9900 5.4712 0.3218
18 302.2530 296.4600 5.7930 0.3218
19 319.0449 312.9300 6.1149 0.3218
20 335.8367 329.4000 6.4367 0.3218
21 352.6286 345.8700 6.7586 0.3218
22 369.4204 362.3400 7.0804 0.3218
23 386.2122 378.8100 7.4022 0.3218
24 403.0041 395.2800 7.7241 0.3218

Grafik Penentuan Volume dan Dimensi Sump Utama Lubang H

180.0000
160.0000
140.0000
120.0000
100.0000
80.0000
60.0000
40.0000
20.0000
0.0000
0 2 4 6 8 10 12
Volume Air Tanah Volume Pompa Selisih
141

Gambar 1. Grafik Penentuan Volume Sump Lubang H

b. Dimensi Sump Utama Lubang H

Tabel 5. Ukuran Dimensi Sump Lubang H


Lebar Lebar
Debit Dimensi
sisi sisi Tinggi
Sump Kemajuan sump
atas bawah sump
Lokasi Aktual rancangan
sump sump

m3/jam La Lb Ts L Ds

Lubang
H
17.1137 5 4 1 4 18
(sump
utama)

Volume sump pada Lubang G yang direncanakan, dirancang


untuk mampu menampung debit total dalam satu jam. Dari hasil
perhitungan didapatkan kebutuhan sump Lubang G sebesar 17,1137
m3/jam, maka volume sump Lubang G direncanakan sebesar 18 m3
dimensi sump sebagai berikut:
Lebar sisi atas sump (La) = 5 meter
Lebar sisi bawah sump (Lb) = 4 meter
Tinggi sump (Ts) = 1 meter
Kemajuan (k) = 4 meter

Anda mungkin juga menyukai