Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM GIZI
PUSKESMAS BATU 10 TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN
Kesehatan dan Gizi merupakan faktor penting, yang secara langsung
berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia
yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama atau investasi dalam pembangunan
kesehatan.
Program perbaikan Gizi merupakan bagian integral dari program kesehatan
yang mempunyai peranan penting dalam menciptakan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai tujuan tersebut, program perbaikan gizi
harus dilakukan secara sitematis dan berkesinambungan. Hal ini dilakukan melalui
suatu rangkaian upaya terus menerus mulai dari perumusan masalah, penetapan tujuan
yang jelas,penentuan strategi intervensi yang tepat sasaran, identifikasi yang tepat
serta kejelasan tugas pokok dan fungsi institusi yang berperan di berbagai tingkat
administrasi.

II. LATAR BELAKANG


Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, besaran masalah gizi
pada balita di Indonesia yaitu 19,6 % gizi kurung, diantaranya 5,7 % gizi buruk, gizi
lebih 11,9 %, stunting (pendek) 37,2%. Proposi gemuk menurut kelompok umur,
terdapat angka tertinggi baik pada balita perempuan dan laki-laki pada periode umur 0-
5 bulan dan 6-11 bulan dibandingkan kelompok umur lain. Hal ini menunjukan bahwa
sampai saat ini masih banyak masyarakat khususnya ibu balita yang mempunyai
persepsi tidak benar terhadap balita gemuk.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan
tujuan perbaikan gizi adalah untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan
masyarakat. Mutu gizi akan tercapai antara lain melalui penyediaan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan professional di semua institusi pelayanan kesehatan. Salah
satu pelayanan kesehatan yang penting adalah pelayanan gizi di Puskesmas, baik pada
Puskesmas Rawat Inap maupun pada Puskesmas Non Rawat Inap. Pendekatan
pelayanan gizi dilakukan melalui kegiatan spesifik dan sensitive, sehingga peran lintas
program dan lintas sector terkait harus berjalan sinergi. Pembinaan tenaga
kesehatan/tenaga gizi puskesmas dalam pemberdayaan masyarakat menjadi hal sangat
penting.
Puskesmas merupakan penanggungjawab penyelenggaraan upaya kesehatan
tingkat pertama. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, Puskesmas diperkuat
dengan Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM) yang disebut sebagai Puskesmas dan jejaringannya.
Pelayanan gizi di Puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi di dalam
gedung dan diluar gedung. Pelayanan gizi di dalam gedung umumnya bersifat
individual, dapat berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Kegitatan di dalam gedung juga meliputi perencanaan program pelayanan gizi yang
akan dilakukan di luar gedung. Sedangkan pelayanan gizi di luar gedung umumnya
pelayanan gizi pada kelompok dan masyarakat dalam bentuk promotif dan preventif.
Dalam pelaksanaan pelayananan gizi di Puskesmas, diperlukan pelayanan yang
bermutu, sehingga dapat menghasilkan status gizi yang optimal danmempercepat
proses penyembuhanpasien. Pelayanan gizi yang bermutu dapat diwujudkan apabila
tersedia acuan untuk melaksanakan pelayanan gizi yang bermutu sesuai dengan 4 pilar
dalam Pedoman Gizi Seimbang (PGS).
Beberapa dekade hingga saat ini telah dilakukan upaya perbaikan gizi melalui
intervensi yang mencakup penyuluhan gizi di posyandu, pemantauan pertumbuhan,
pemberian suplemen gizi (melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi dan tablet
besi), fortifikasi garam beryodium, pemberian makanan tambahan termasuk MP-ASI,
pemantauan dan penanganan gizi buruk. Intervensi terhadap masalah gizi dapat
dilakukan dengan tepat oleh para pengelola/pelaksana program, bila tersedia
data/informasi yang akurat dan berkesinambungan. Data tersebut dipantau secara terus
menerus melalui Instrumen Pemantauan Wilayah Setempat-Gizi (PWS-Gizi). yang
dilaksanakan sesuai tata nilai Puskesmas Batu 10 yaitu : Ability (Terampil, Cakap,
tanggap, tepat dan percaya diri ), Attitude (Sopan, Ramah, Penuh perhatian,
bersahabat, memberikan sapaan), Apprereance (Berpenampilan Menarik, rapi,
berpakaian bersih dan lengkap dengan seragam dinas resmi), Attention (Mendengarkan
keluhan pasien/masyarakat, memberikan informasi dengan jelas dan memberikan
kesempatan bertanya), Action (Melaksanakan tugas dengan baik, privasi selama
berkomunikasi cukup terjamin, petugas mudah dihubungi), Accountability
(bertanggung jawab dalam setiap tindakan, pekerjaan, kebersihan, kerapihan,
keindahan dan kelengkapan ruang/inventaris).

III. DASAR HUKUM


1. PP No.33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif
2. Permenkes No.41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang
3. Pemenkes No.21 Tahun 2015 tentang Standar Kapsul Vitamin A bagi Bayi, Anak
Balita dan Ibu Nifas
4. Permenkes No.43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal
5. Peraturan Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018 No.
11 Tahun 2017
6. Peraturan Walikota Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018 No
40 Tahun 2017

IV. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Tercitanya system pelayanan gizi yang komprehensif di Puskesmas yang
menjadi dasar bagi pelaksanaan pelayanan gizi yang bermutu dalam rangka
mengatasi masalah gizi perorangan dan masyarakat di wilayah kerjaPuskesmas.
B. Tujuan Khusus :
1. Menurunkan prevalensi bumil KEK
2. Menurunkan prevalensi BBLR
3. Meningkatkan cakupan Asi Ekslusif
4. Meningkatkan cakupan dengan garam beryodium baik
5. Meningkatkan cakupan kunjungan posyandu
6. Meningkatkan cakupan pemberian vitamin A sehingga tidak terjadi resiko
kekurangan vitamin A
7. Meningkatkan cakupan pemberian Fe pada ibu hamil dan remaja putri.
8. Menurunkan cakupan anak BGM

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. Kegiatan Pokok
Secara utuh kegiatan pelayanan gizi di luar gedung tidak sepenuhnya
dilakukan hanya di luar gedung, melainkan tahap perencanaan dilakukan di dalam
gedung. Kegiatan pelayanan gizi di luar gedung ditekankan kearah promotif dan
preventif serta sasarannya adalah masyarakat di wilayah kerja Puskesmas. Beberapa
kegiatan pelayanan gizi di luar gedung dalam rangka upaya perbaikan gizi yang
dilaksanakan oleh Puskesmas antara lain :
1. Pendidikan gizi
2. Pemberdayaan Masyarakat
3. Peningkatan gizi masyarakat
B. Rincian Kegiatan
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh gizi diantaranya :
1. Penyuluhan Gizi di Posyandu dan Institusi (Sekolah dan Perusahaan)
2. Konseling ASI Eksklusif dan MPASI
3. Pemantauan Pertembuhan di Possyandu
4. Pemberian Kapsul Vitamin Pada Balita
5. Pengelolaan Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) untuk Ibu Hamil dan Ibu
Nifas.
6. Pemberian Biskuit MPASI dan Biskuit Bumil KEK
7. Pelacakan Epidemiologi Kasus Gizi Buruk dan Bumil KEK
8. Pimbinaan Gizi Institusi
9. Pemeriksaan garam yodium di sekolah dan dimasyarakat
10. Pendampingan Gizi buruk dan Bumil KEK
11. Pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri tingkat SLTP/SLTA sederajat
12. Pemantauan pemberian ASI Ekslusif.
13. Kerjasama lintas program danlintas program

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan Gizi dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Batu 10.
Pelaksanaannya dilakukan di wilayah posyandu, sekolah SD, SLTP dan SMA
sederajat.Metode yang dilaksanakan dengan ceramah, tanya jawab.Melaksanakan
penimbangan BB dan pengukuran TB. Pendistribusian obat Gizi.

VII. SASARAN
Bayi balita 0-59 bulan, remaja putri dan ibu hamil KEK yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Batu 10.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyuluhan Gizi di v v v v v v v v v v v
Posyandu/Posbang dan
Institusi (sekolah dan
Perusahaan)
2 Konseling ASI dan PMBA v v v v v v v v v v v
3 Bulan Penimbangan di
v v
Posyandu/Posbang
4 Pemberian Kapsul Vitamin
v v
A pada Balita
5 Pemberian TTD pada
v v v v
remaja Putri
6 Pemberian PMT
Penyuluhan / PMT v v V v v v v v v v v
Pemulihan
7 Pelacakan Epidemiologi
v v v v v v v v v v v
Kasus Gizi Buruk dan
b i l a a d a k a s u s
Bumil KEK
8 Pemeriksaan Garam
v
beryodium
9 Pendampingan Gizi Buruk v v v v v v v v v v v
dan Bumil KEK b i l a a d a k a s u s

IX. PENGORGANISASIAN DAN KOORDINASI KEGIATAN


1. Program Gizi berkoordinasi dengan Upaya Kesehatan anak Sejalan dengan
kegiatan Deteksi Tumbuh Kembang Anak
2. Program Gizi berkoordinasi dengan pelaksana program posyandu terkait jadwal
kegiatan Posyandu/Posbang
3. Melakukan koordinasi kepada lintas sektor terkait perannya :
a. Kepala Sekolah TK/PAUD memfasilitasi sekolah untuk kegiatan gizi
b. Guru TK/PAUD membantu pelaksanaan kegiatan
c. Kader posyandu/posbang membantu dalam pelaksanaan kegiatan

X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilaksanakan setelah
dilaksanakan kegiatan.

XI. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


A. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan pelaporan untuk mengdokumentasikan pelayanan gizi di dalam
gedung dan luar gedung menggunakan instrument antara lain :
1. Buku Register Pasien
2. Rekap jumlah pasien yang mendapat konseling
3. F3/Gizi ( Rekapitulasi data gizi dari Puskesmas )
4. F2/Gizi ( Rekapitulasi data gizi dari kelurahan )
5. F1/Gizi ( Rekapitulasi data gizi dari Posyandu )
6. Pelaporan ASI Eksklusif
7. Pelaoran BGM
B. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
Kegiatan yang dimonitor adalah kegiatan pelayanan gizi baik di dalam
gedung maupun luar gedung. Cara melakukan monitoring dan evaluasi perlu
memperhatikan jenis dan waktu kegiatan yang dilaksanakan. Dari sisi jenis
kegiatan, dapat dibedakan antara monitoring di dalam gedung dan luar gedung.
1.Monitoring dan evaluasi kegiatan di dalam gedung
a. Edukasi Gizi/Pendidikan Gizi
1) Frekuensi edukasi yang dilaksanakan di Puskesmas per bulan, triwulan,
semester dan tahunan
2) Jenis Materi Penyuluhan yang diberikan
b. Konseling
1) Data jumlah rujukan permintaan konseling
2) Data jumlah pasien/klien yang mendapatkan konseling
3) Jenis Materi konseling yang diberikan kepada pasien per bulan, triwulan,
semester, tahunan.
2. Monitoring dan evaluasi kegiatan di luar gedung
a. Penyuluhan Gizi
1) Frekuensi penyuluhan gizi yang direncanakan diselenggarakan di luar
puskesmas per bulan dan per tahun.
2) Frekuensi Penyuluhan gizi yang dilaksanakan diluar Puskesmas per bulan
dan per tahun.
3) Materi penyuluhan yang diberikan per bulandan per tahun
b. Konseling
1) Data jumlah rujukan permintaan konseling per bulan dan per tahun.
2) Data jumlah pasien/klien yang mendapatkan konseling gizi per bulan dan
per tahun
c. Pengelolaan Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu
1) Data SKDN yang meliputi jumlah balita yang ada (S), jumlah balita yang
punya KMS (K), jumlah balita yang ditimbang (D), jumlah balita yang naik
berat badannya (N) per bulan, triwulan, semester, tahun.
2) Persentase D/S dan N/D per bulan, triwulan, semester, tahun
3) Jumlah balita BGM dan 2T per bulan, triwulan, semester, tahun.
4) Jumlah balita BGM dan 2T yang dirujuk per bulan, triwulan, semester,
tahun
d. Pemberian Kapsul Vitamin A
e. Pemberian Tablet Tambah Darah pada ibu hamil
f. Pengelolaan MPASI
g. Pembinaan Gizi Institusi
h. Surveilance Gizi
i. Kerjasama lintas sektor

Tanjungpinang, 2 Januari 2018


Penanggungjawab UKM Pengembangan

Yuli Permatasari. S.Kep


Penata, III/c
NIP : 19810726 200502 2 002

Anda mungkin juga menyukai