Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Khasanah Ilmu – Volume 8 No. 2 September 2017 – khasanah.bsi.ac.

id

Pembotolan Sauce Sekunder Guna Menjaga Kualitas Rasa, Warna, Aroma dan Tekstur

Nonot Yuliantoro
Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan
E-mail : nonot.yuliantoro@gmail.com

Abstract - This experimental research aims to identify the simplest bottling process for secondary
sauce without preservatives. Life self methods used to examine the durability of the quality of taste,
color, aroma and texture after bottling to the sauce. The type of secondary sauce that made the object
of research is derived from the base sauce which are not made from the broth, namely: Hollandaise
sauce, tomato sauce and béchamel sauce.

Key words : Bottling process, Secondary Sauce & Longer life

Abstrak - Penelitian eksperimental ini bertujuan untuk menemukenali proses pembotolan sederhana
saus sekunder tanpa bahan pengawet. Metode self life digunakan untuk meneliti daya tahan kualitas
rasa, warna, aroma dan tekstur setelah dilakukan pembotolan terhadap sauce tersebut. Adapun jenis
saus sekunder yang dijadikan objek penelitian adalah saus sekunder turunan dari saus dasar yang
bukan terbuat dari kaldu, yaitu: Hollandaise sauce, tomato sauce dan béchamel sauce.

Kata Kunci : Proses Pembotolan, Saus Sekunder & Daya Tahan Kualitas Rasa, Warna, Aroma dan
Tekstur.

1.1. Pendahuluan harus menggunakan bahan pewarna yang


Menurut Rosenfeld (2011), saus adalah tidak mudah luntur, pengemas makanan harus
suatu cairan yang kental yang panas atau mudah digunakan, kemasan tidak boleh
dingin dan digunakan untuk mendukung atau mencampuri bau alami dari makanan yang
menambah cita rasa sebuah makanan. dikemas, kemasan harus mudah disanitasi
Menurut DePetrillo dan Eastman-Bridges sebelum digunakan untuk mengemas, dan
(2008), terdapat lima saus dasar yang biasa jenis kemasan harus kuat sesuai dengan jenis
disebut five mother sauces, yaitu béchamel makanan yang dikemas.
sauce, veloute sauce, tomato sauce, Pembuatan sauce sekunder dengan
espagnole sauce, dan hollandaise sauce. menginovasikan sauce dasar yang tidak
Berbagai kreasi saus sekunder berbahan dasar kaldu, yaitu béchamel sauce,
diciptakan dengan tujuan untuk menambah tomato sauce, dan hollandaise sauce sehingga
cita rasa dari makanan tersebut. Menurut kadar air yang terkandung di dalamnya tidak
Gisslen (2007), saus berfungsi untuk terlalu tinggi. Menurut Tabrani (1997), kadar
menambah kelembaban dari makanan, air merupakan pemegang peranan penting
menambah kelezatan dari makanan, dalam proses pembusukan dan ketengikan.
menambah cita rasa dari makanan, Kerusakan bahan makanan pada umumnya
meningkatkan presentasi dari makanan, dan merupakan proses mikrobiologis, kimiawi,
meningkatkan daya tarik dari makanan. enzimatik, atau kombinasi antara ketiganya.
Dengan melihat fungsi-fungsi dari saus, dapat Berlangsungnya ketiga proses tersebut
diketahui bahwa saus dapat meningkatkan memerlukan air karena air dapat membantu
nilai dari suatu makanan. Setiap penyedia jasa berlangsungnya proses tersebut. Pemilihan
yang bergerak dalam bidang makanan selalu saus sekunder yang tidak berbahan dasar
berusaha untuk membuat saus yang baik agar stock dilakukan karena akan dikemas dalam
nilai dari makanan yang dihasilkan dapat botol agar memiliki masa penurunan kualitas
meningkat dan disukai oleh para yang lebih lama. Menurut Robertson (2012),
pelanggannya. kemasan makanan adalah sesuatu yang
Di era kekinian, saus tidak hanya digunakan pada sebuah makanan untuk
disajikan bersama makanan, tetapi sudah memastikan pengiriman barang ke konsumen
banyak saus yang dimasukan ke dalam dalam kondisi terbaik sampai makanan
kemasan untuk dijual ke masyarakat. Menurut tersebut digunakan.
Anwar dan Gunarsa (2011) kemasan untuk Kemasan makanan berfungsi untuk
makanan yang baik memiliki beberapa syarat, melindungi makanan dari kontaminasi,
yaitu tidak mengandung bahan berbahaya, memudahkan pengangkutan makanan,
kemasan tidak boleh larut ke dalam bahan memudahkan penyimpanan makanan dan
makanan, warna pada kemasan makanan menginformasikan isi yang terkandung dalam

ISSN : 2087 – 0086 1


Jurnal Khasanah Ilmu – Volume 8 No. 2 September 2017 – khasanah.bsi.ac.id

makanan yang dikemas. Material kemasan pemanasannya juga cukup tinggi, yaitu 70
makanan adalah bahan yang digunakan untuk derajat celsius dan botol plastik berjenis PET
memproduksi kemasan makanan seperti kaca, yang digunakan masih bisa dipanaskan dalam
logam, kertas, dan plastik. Menurut Anwar dan suhu tersebut karena botol plastik berjenis
Gunarsa (2011), bahan kemasan makanan PET baru akan melunak pada suhu 80 derajat
yang digunakan di jaman sekarang ini adalah celsius.
kaca, karton, kaleng, dan plastik. Kemasan Tabel 1. Proses Pengemasan Obyek
berbahan plastik dengan nomor kode 01 dan Penelitian
berjenis plastik PET (Polyethylene No Langkah Deskripsi
Terephthalate) merupakan kemasan berbahan
plastik yang bersifat transparan, kuat, tahan 1 Pencucian Pertama-tama, siapkan
pelarut, kedap gas, kedap air, melunak pada Botol sabun cuci yang
suhu 80 derajat celsius. Kemasan jenis ini mengandung ekstrak jeruk
biasanya digunakan untuk botol minuman, nipis asli. Selanjutnya, cuci
minyak goreng, kecap, sambal, obat, dan botol-botol saus yang akan
digunakan beserta
saus. Kemasan jenis ini tidak untuk air panas,
tutupnya masing-masing
disarankan hanya untuk satu kali penggunaan menggunakan sponge
dan tidak untuk mengemas pangan dengan yang sudah diberi sabun
suhu di atas 60 deraja celsius. cuci dan air. Selanjutnya,
Menurut Dark, McClean, dan masukkan cairan sabun
Weatherhead (2011), danger zone adalah cuci beserta air ke dalam
zona suhu antara 5 derajat celsius dan 60 botol dan tutup botol
derajat celsius. Zona suhu ini dapat menggunakan tutupnya,
menyebabkan pertumbuhan bakteri penyebab lalu kocok agar seluruh
sabun cuci yang
penyakit pada makanan. Optimum
dimasukkan ke dalam botol
temperature adalah suhu terbaik dalam dapat membersihkan
pertumbuhan bakteri penyebab penyakit seluruh bagian dalam
menjadi lebih cepat. Optimum temperature botol. Selanjutnya bilas
untuk pertumbuhan bakteri penyebab penyakit bagian luar dan bagian
adalah antara 20 derajat celsius dan 45 derajat dalam botol beserta
celsius. Penyimpanan makanan yang tutupnya dengan air
dilakukan pada zona suhu berbahaya selama mengalir sampai tidak
lebih dari 4 jam dapat menyebabkan makanan berbusa dan tidak licin.
terkontaminasi. Menurut Anwar dan Gunarsa 2 Sterilisasi Pertama-tama, siapkan
Botol mesin steril untuk
(2011), kerusakan makanan biasanya ditandai mensterilkan botol-botol
dengan perubahan makanan dengan sifat saus yang akan digunakan
awal. Tanda-tandanya seperti bau menyengat, beserta tutupnya masing-
basi, aroma amoniak, berjamur, tengik, masing. Selanjutnya,
berlendir, adanya perubahan warna, bahkan masukkan botol-botol saus
perubahan bentuk. Salah satu faktor penyebab tersebut beserta tutupnya
kerusakan makanan adalah pertumbuhan masing-masing ke dalam
mikroba, yaitu jamur dan bakteri. mesin steril. Selanjutnya,
nyalakan mesin steril dan
atur timernya selama 30
2.1. Metode
menit.
Penelitian ini menggunakan analisa 3 Pengisian Pertam-tama, pastikan
deskriptif dengan metode shelf life testing yang Botol suhu tiga jenis kreasi saus
merupakan metode pengujian ketahanan sekunder yang diciptakan
suatu produk dengan melakukan observasi sudah sampai di bawah
produk secara berkala untuk melihat waktu suhu ruangan. Selanjutnya,
ketahanan kualitas produk yang diteliti, setelah masukkan tiga jenis kreasi
produk saus sekunder yang dijadika objek saus tersebut ke dalam
penelitian dibuat dengan mengikuti prosedur botol-botol saus yang
sudah disterilkan.
pemasakan yang dirujuk dalam referensi
4 Penyegelan Pertama-tama, posisikan
terkait. Botol alumunium foil yang sudah
Proses sterilisasi botol menggunakan dibentuk bulat pada mulut
mesin steril yang sesuai karena mesin steril botol saus yang sudah
tersebut dapat mensterilkan botol dengan diisi, lalu tutup botol
bahan plastik dan membuat botol plastik tersebut dengan tutupnya,
tersebut menjadi anti bakteri. Proses tetapi hanya ditekan saja
agar tidak terlalu rapat.
ISSN : 2087 – 0086 2
Jurnal Khasanah Ilmu – Volume 8 No. 2 September 2017 – khasanah.bsi.ac.id

Selanjutnya, lakukan celsius. Zona suhu berbahaya dalam


pemanasan pada tutup penyimpanan makanan, yaitu 5 derajat celsius
botol yang sudah sampai 60 derajat celsius karena mikroba
terpasang menggunakan sangat mudah tumbuh pada kisaran suhu
sealer machine selama 1
tersebut
detik dengan rata-rata
voltase 217 volt untuk Kreasi saus sekunder yang sudah
membuat alumunium foil dimasak dimasukkan ke dalam jug berbahan
yang sudah diposisikan stainless, lalu jug tersebut dimasukkan ke
menempel pada mulut dalam wadah yang berisi air dan es batu agar
botol. Selanjutnya, buka mempercepat penurunan suhunya sampai di
kembali tutup botol yang bawah suhu ruangan, yaitu antara 18 derajat
sudah terpasang untuk celsius dan 23 derajat celsius. Hal tersebut
memastikan alumunium foil dilakukan agar penurunan suhu tiga jenis
sudah benar-benar
kreasi saus tidak lebih dari 4 jam. Salah satu
menempel pada mulut
botol. Selanjutnya, tutup cara menurunkan suhu makanan dalam waktu
botol yang sudah disegel yang singkat, yaitu dengan cara memasukkan
dengan alumunium foil wadah yang berisi makanan yang ingin
menggunakan tutupnya diturunkan suhunya ke dalam wadah yang
sampai benar-benar rapat. sudah diisi dengan air dan es batu atau biasa
Sumber: Data Olahan disebut juga ice bath. Berdasarkan informasi
Jenis kreasi saus sekunder yang dari penyimpanan makanan yang dilakukan
diciptakan dimasak dengan suhu minimum pada zona suhu berbahaya selama lebih dari 4
untuk memasak hidangan dengan berbagai jam dapat menyebabkan makanan
campuran, yaitu 74 derajat celsius dalam terkontaminasi.
durasi waktu 15 detik. Saus termasuk ke Tabel 2. Penurunan Suhu Saus
dalam hidangan dengan berbagai campuran Saus Suhu
Suhu Waktu
karena banyaknya bahan-bahan yang N Sekunder terendah
Setelah yang
terkandung di dalamnya. Menurut Brown o Berbahan sebelum
dimasak dibutuhkan
(2011), saus harus dipanaskan lebih dari 74 Dasar pembotolan
derajat celsius agar dapat membunuh bakteri 1 Hollandaise
82°C 9°C 176 menit
Sauce
yang terdapat di dalam saus. Penggunaan
2 Tomato
termometer makanan juga dilakukan untuk 80°C 11°C 154 menit
Sauce
memastikan bahwa tiga jenis kreasi saus yang 3 Bechamel
dimasak sudah lebih dari suhu minimum 81°C 10°C 165 menit
Sauce
internal dalam pebuatan saus, yaitu 74 derajat Sumber: Data Olahan
celsius. Saus sekunder berbahan dasar Dari table tersebut diatas dapat
Hollandaise menujukkan angka 82 derajat dikatakan bahwa saus sekunder turunan dari
celsius, sauce sekunder berbahan dasar saus dasar hollandaise mengalami penurunan
tomato sauce menunjukkan angka 80 derajat suhu dari 82 derajat celsius sampai mencapai
celsius, dan saus sekunder berbahan dasar 9 derajat celsius selama 2 jam 56 menit,
bechamel sauce menunjukkan angka 81 tomato sauce mengalami penurunan suhu dari
derajat celsius. Setelah proses memasak 80 derajat celsius sampai mencapai 11 derajat
selesai, tiga jenis saus tersebut disimpan di celsius selama 2 jam 34 menit, dan bechamel
dalam gelas ukur sampai di bawah suhu sauce mengalami penurunan suhu dari 81
ruangan. derajat celsius sampai 10 derajat celsius
Biarkan saus sampai di bawah suhu selama 2 jam 45 menit, maka tiga jenis saus
ruangan sebelum dikemas. Suhu ruangan sekunder tersebut belum terkontaminasi. Saus
berkisar antara 18 derajat celsius dan 23 sekunder yang sudah selesai dibuat dan
derajat celsius. Menurut Dark, McClean, dan sudah mengalami penurunan suhu sampai di
Weatherhead (2011), danger zone adalah bawah suhu ruangan dibotolkan dengan botol
zona suhu antara 5 derajat celsius dan 60 berbahan plastik.
derajat celsius. Zona suhu ini dapat Biarkan saus sampai di bawah suhu
menyebabkan pertumbuhan bakteri penyebab ruangan sebelum dikemas. Suhu ruangan
penyakit pada makanan. Optimum berkisar antara 18 derajat celsius dan 23
temperature adalah suhu terbaik dalam derajat celsius. Botol plastik yang digunakan
pertumbuhan bakteri penyebab penyakit adalah botol plastik dengan nomor kode 01
menjadi lebih cepat. Optimum temperature dan berjenis plastik PET denga simbol bunga
untuk pertumbuhan bakteri penyebab penyakit salju. Berdasarkan informasi dari kemasan
adalah antara 20 derajat celsius dan 45 derajat berbahan plastik dengan nomor kode 01 dan
ISSN : 2087 – 0086 3
Jurnal Khasanah Ilmu – Volume 8 No. 2 September 2017 – khasanah.bsi.ac.id

berjenis plastik PET merupakan kemasan pada tanggal 6 Oktober 2015 jam 01.00 dini
plastik yang bersifat transparan, kuat, tahan hari. Pembukaan botol tiga jenis kreasi saus
pelarut, kedap gas, kedap air, melunak pada tersebut pertama kali dilakukan pada tanggal
suhu 80 derajat celsius. Kemasan jenis ini 23 Oktober 2015 jam 12.00 siang hari dan
biasanya digunakan untuk botol minuman, hasilnya adalah belum terjadi perubahan
minyak goreng, kecap, sambal, obat, dan warna, tekstur, rasa, dan aroma dari tiga jenis
saus. Kemasan jenis ini tidak untuk air panas, kreasi saus tersebut. Pembukaan botol tiga
disarankan hanya untuk satu kali penggunaan jenis kreasi saus tersebut kedua kali dilakukan
dan tidak untuk mengemas pangan dengan pada tanggal 10 November 2015 jam 23.00
suhu di atas 60 derajat celsius. malam dan hasilnya adalah belum terjadi
perubahan warna, tekstur, rasa, dan aroma
3.1. Hasil Pembahasan dari tiga jenis kreasi saus tersebut.
Botol-botol plastik yang sudah terisi Pembukaan botol tiga jenis kreasi saus
dengan tiga jenis kreasi saus disegel tersebut ketiga kali dilakukan pada tanggal 15
menggunakan bahan alumunium foil yang November 2015 jam 18.00 sore dan hasilnya
dipanaskan menggunakan sealer machine. adalah belum terjadi perubahan warna,
Penyegelan botol menggunakan alumunium tekstur, rasa, dan aroma dari tiga jenis kreasi
foil dapat menghasilkan kemasan produk yang saus tersebut. Pembukaan botol tiga jenis
tertutup rapat. Kemasan produk yang tertutup kreasi saus tersebut ketiga kali dilakukan pada
rapat dapat membuat produk menjadi lebih tanggal 25 November 2015 jam 23.00 malam
tahan lama dan terlindung dari kontaminasi. dan hasilnya adalah belum terjadi perubahan
Proses penyegelan menggunakan sealer warna, tekstur, rasa, dan aroma dari tiga jenis
machine dilakukan selama 1 detik dengan kreasi saus tersebut. Hal ini membuktikan
voltase rata-rata 219 volt. Waktu penyegelan bahwa tiga jenis kreasi saus yang diciptakan
hanya dilakukan selama 1 detik agar mulut masih memiliki ketahanan kualitas selama 50
botol plastik tidak meleleh pada saat proses hari dari waktu pembotolan dan
pemanasan menggunakan sealer machine. penyimpanannya karena tiga jenis kreasi saus
Penyimpanan tiga jenis kreasi saus yang diciptakan masih belum mengalami
sekunder tersebut disimpan pada suhu 3 perubahan warna, tekstur, rasa, dan aroma.
derajat celsius dengan cara melakukan Selain pembuktian kualitas ketahanan
pengaturan suhu pada chiller yang digunakan tiga jenis kreasi saus sekunder tersebut
untuk penyimpanannya agar suhu dengan metode shelf life testing, ketahanan
penyimpanannya lebih rendah dari suhu kualitas tiga jenis kreasi saus sekunder
penyimpanan ideal untuk produk saus dan tersebut juga didukung dengan proses
terhindar dari kontaminasi bakteri. Botol plastik pembuatannya melalu proses pemanasan
yang digunakan juga memiliki simbol bunga yang mencapai suhu di atas 74 derajat celsius
salju yang berarti botol tersebut memang selama 15 detik. Suhu minimum internal
aman digunakan unttuk menyimpan makanan adalah suhu yang cukup tinggi dalam
pada suhu rendah. Plastik dengan gambar memasak agar efektif membunuh bakteri dan
bunga salju disebut juga freezer safe yang patogen lainnya dan suhu minimum internal
berarti kemasan tersebut aman digunakan untuk memasak saus adalah 74 derajat celsius
untuk menyimpan makanan pada suhu selama 15 detik.
rendah. Selain didukung dengan proses
Uji ketahanan tiga jenis kreasi saus pembuatan tiga jenis kreasi saus tersebut
yang diciptakan dilakukan dengan metode melalui proses pemanasan, ketahanan kualitas
shelf life testing yang merupakan metode tiga jenis kreasi saus tersebut didukung juga
pengujian ketahanan suatu produk dengan dengan proses penyimpanannya melalui
melihat waktu ketahanan kualitas produk proses pendinginan yang mencapai suhu di
tersebut tanpa mengalami penurunan kualitas. bawah 4 derajat celsius. Menurut Dark,
Menurut Anwar dan Gunarsa (2011), McClean, dan Weatherhead (2011), danger
kerusakan makanan biasanya ditandai dengan zone adalah zona suhu antara 5 derajat
perubahan makanan dengan sifat awal. celsius dan 60 derajat celsius. Zona suhu ini
Tanda-tandanya seperti bau menyengat, basi, dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri
aroma amoniak, berjamur, tengik, berlendir, penyebab penyakit pada makanan. Optimum
adanya perubahan warna, bahkan perubahan temperature adalah suhu terbaik dalam
bentuk. pertumbuhan bakteri penyebab penyakit
Kreasi saus sekunder tersebut menjadi lebih cepat. Optimum temperature
dibotolkan dan disimpan di dalam chiller untuk pertumbuhan bakteri penyebab penyakit
dengan pengaturan suhu 3 derajat celsius adalah antara 20 derajat celsius dan 45 derajat

ISSN : 2087 – 0086 4


Jurnal Khasanah Ilmu – Volume 8 No. 2 September 2017 – khasanah.bsi.ac.id

celsius. Zona suhu berbahaya dalam restoran dalam membuat saus dengan jumlah
penyimpanan makanan, yaitu 5 derajat celsius yang lebih banyak untuk disimpan guna
sampai 60 derajat celsius karena mikroba mengantisipasi kebutuhan operasional tanpa
sangat mudah tumbuh pada kisaran suhu ini. harus sering membuat saus yang menyita
Menurut Anwar dan Gunarsa (2011), salah waktu.
satu faktor penyebab kerusakan makanan Penyimpanan makanan yang dilakukan
adalah pertumbuhan mikroba, yaitu jamur dan pada zona suhu berbahaya selama lebih dari 4
bakteri. Menurut Anwar dan Gunarsa (2011), jam dapat menyebabkan makanan
pendinginan adalah cara pengawetan terkontaminasi.Kkreasi saus sekunder dalam
makanan menggunakan suhu dingin. penelitian ini berada pada zona suhu
Keunggulan metode ini adalah tidak terjadinya berbahaya pada saat menunggu penurunan
perubahan secara signifikan pada rasa, suhu sampai di bawah suhu ruangan, tetapi
penampilan, dan kandungan vitamin di dalam tidak lebih dari 3 jam, maka tiga jenis kreasi
makanan. saus tersebut belum terkontaminasi.
Selain didukung dengan proses Penyegelan juga dilakukan dalam
penyimpanan tiga jenis kreasi tersebut melalui proses pengemasan tiga jenis kreasi saus
proses pendinginan, ketahanan kualitas tiga sekunder tersebut, yaitu penyegelan
jenis kreasi saus tersebut juga didukung menggunakan alumunium foil yang
dengan proses pengemasan yang benar. Tiga dipanaskan menggunakan sealer machine.
jenis kreasi saus tersebut dimasukkan ke Penyegelan botol menggunakan alumunium
dalam botol-botol plastik pada saat suhu tiga foil dapat menghasilkan kemasan produk yang
jenis kreasi saus tersebut sudah sampai di tertutup rapat. Kemasan produk yang tertutup
bawah suhu ruangan. Biarkan saus sampai di rapat dapat membuat produk menjadi lebih
bawah suhu ruangan sebelum dikemas. Suhu tahan lama dan terlindung dari kontaminasi.
ruangan berkisar antara 18 derajat celsius dan Dengan metode self life dapat diketahui
23 derajat celsius. Menurut Dark, McClean, bahwa saus sekunder yang dimasak dengan
dan Weatherhead (2011), danger zone adalah suhu minimum 74°C minimal selama 15 detik
zona suhu antara 5 derajat celsius dan 60 dan kemudian disimpan dalam botol dengan
derajat celsius. Zona suhu ini dapat segel, selanjutnya disimpan dalam kulkas
menyebabkan pertumbuhan bakteri penyebab dengan suhu dingin maksimal 4°C bisa
penyakit pada makanan. bertahan 50 hari tanpa ada perubahan kualitas
Zona suhu berbahaya dalam rasa, warna, aroma dan tekstur. Hal ini
penyimpanan makanan, yaitu 5 derajat celsius menjadi rekomendasi para pengusaha
sampai 60 derajat celsius karena mikroba makanan untuk solusi efisiensi dalam
sangat mudah tumbuh pada kisaran suhu ini. pembuatan saus sekunder
Tiga jenis kreasi saus yang sudah dimasak
dimasukkan ke dalam jug berbahan stainless, Daftar Pustaka
lalu jug tersebut dimasukkan ke dalam wadah [1] Anwar, Yuyun dan Gunarsa, Delly. (2011).
yang berisi air dan es batu agar mempercepat Cerdas Mengemas Produk Makanan &
penurunan suhunya sampai di bawah suhu Minuman. Jakarta: PT Agro Media
ruangan, yaitu antara 18 derajat celsius dan 23 Pustaka.
derajat celsius. Hal tersebut dilakukan agar [2] Brown, Amy (2011). Understanding Food:
penurunan suhu tiga jenis kreasi saus tidak Principles and Preparation. Wadsworth:
lebih dari 4 jam. Salah satu cara menurunkan Cengage Learning, Inc.
suhu makanan dalam waktu yang singkat, [3] Dark, Graham, McClean Deirdre, dan
yaitu dengan cara memasukkan wadah yang Weatherhead, Sarah (2011). Kitchen
berisi makanan yang ingin diturunkan suhunya Operations ( ed). Australia: Pearson
ke dalam wadah yang sudah diisi dengan air Australia.
dan es batu atau biasa disebut juga ice bath. [4] DePetrillo, Lara dan Eastman-Bridges,
Caroline (2008). Love Food, Can’t Cook?.
4.1. Simpulan London: Hachette Digital.
Cara sederhana dalam penyimpanan [5] England, Thomas N. (2015). Idiot’s Guide:
saus yang dilakukan dengan cara dikemas di Cooking Basics. New York: Penguin
dalam botol plastik dan memiliki ketahanan Random House, LLC.
kualitas dalam waktu penyajian yang relatif [6] Gisslen, Wayne. (2008). Professional
lebih lama meskipun pembuatan saus tersebut Cooking For Canadian Chefs ( ed).
dilakukan tanpa bahan pengawet dan
New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
dilakukan dengan prosedur yang tepat. Hal ini [7] Robertson, Gordon L. (2012). Food
bisa mengefisiensikan kerja para juru masak di
Packaging: Principles and Practice (
ISSN : 2087 – 0086 5
Jurnal Khasanah Ilmu – Volume 8 No. 2 September 2017 – khasanah.bsi.ac.id

ed). New York: Taylor & Francis Group, [10] Tebben, Maryann (2014). Sauces: A
LLC. Global History. London: Reaktion Books
[8] Rosenfeld, Tony. (2011). Sear, Sauce & Ltd.
Serve: Mastering High Heat, High-Flavor [11] Tranter, Scott J. (2010). Soups & Sauces
Cooking. United States: Running Press. Made Easy. United States: Diner Wizard,
[9] Tabrani. 1997. Emping Jagung: Teknologi LLC.
dan Kendalanya. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.

ISSN : 2087 – 0086 6

Anda mungkin juga menyukai