1. Seorang pasien, laki-laki, usia 30 tahun, a. Menghentikan penggunaan Atapulgit adalah magnesium aluminium phyllosilicate dengan
datang keapotek membeli tablet Attapulgit attapulgite terlebih dahulu formula (Mg, Al) 2Si4O10 (OH) 4- 4 (H2O). Attapulgit dan
tab 600 mg untuk mengatasi diare yang b. Memberikan jeda waktu 2 tetrasiklin terdapat interaksi farmakokinetik bila diberikan secara
dialaminya. Pada saat diakses oleh apoteker, bersamaan, attapulgit akan menghambat absorpsi dari tetrasiklin
jam untuk pemakaian 2
pasien saat ini juga mengkomsumsi karena yerjadi ikatan langsung antara molekul tetrasiklin dan
tetrasiklin yang diresepkan dokter untuknya. obat tersebut logam- logam tersebut akibatnya proses absorpsi dari tetrasiklin
Apoteker menyadari bahwa ada masalah c. Menghentikan penggunaan tidak optimal, sehingga efek terapi yang diharapkan tidak tercapai.
interaksi obat jika kedua obat tersebut tetrasiklin terlebih dahulu
diminum secara bersamaan. Apakah d. Mengubah bentuk sediaan
informasi yang tepat disampaikan kepada dari attapulgite
pasien untuk mengatasi masalah tersebut? e. Mengganti tetrasiklin
dengan amoksisillin
2. Seorang pasien, laki-laki, berusia 60 tahun, a. Alprenolol Alprenololadalah beta-blocker non-selektif yang digunakan
datang keapotek untuk menebus resep b. Losartan dalam pengobatan hipertensi,
sebagaiberikut: c. Albuterol EfekSamping:Efek CNS (kelelahan, depresi, pusing,
R/ Alprenolol 100 mg (2x1) d. Futikason kebingungan, gangguan tidur); Efek CV (gagal jantung, sumbatan
R/ Losartan 50 mg (1x1) e. Simvastatin jantung, kedinginan, impotensi pada laki-laki); Efek berturut-turut
R/ Albuterol inhalasi (1x1) (bronchospasma pada pasien yang rentan & obat-obatan dengan
R/ Fultikason (2x1) beta1 harus digunakan secara selektif pada pasien ini); Efek GI
R/ Simvastatin 5 mg (1x1) (N/V, diare, konstipasi);.
Instruksi Khusus: Gunakan dengan hati-hati pada pasien
Pasien adalah penderita hipertensi, asma bronchopasma, asma, atau penyakit sumbatan pernapasan.
dan hiperkolesterol. Pasien juga Obat-obat Beta Blocker, juga dikenal sebagai beta-adrenergic
mengatakan bahwa frekuensi asma nya blocking agents, adalah obat-obat yang menghambat
meningkat sejak beberapa hari terakhir. norepinephrine dan epinephrine (adrenaline) agar tidak berikatan
Apoteker berhasil mengidentifikasi adanya dengan reseptor-reseptor beta. Ada tiga tipe reseptor beta dan
DRP’s dalam resep tersebut dan segera masing-masing mengontrol beberapa fungsi berdasarkan pada
menelpon dokter. Apakah obat yang lokasi mereka dalam tubuh.
direkomendasikan untuk diganti? 1. Beta-1 receptors ditemukan di jantung, otak, mata, neuron
adrenergik perifer, dan ginjal. Reseptor β1 merupakan reseptor
yang bertanggung jawab untuk menstimulasi produksi
katekolamin yang akan menstimulasi produksi renin. Dengan
berkurangnya produksi renin, maka cardiac output akan
berkurang yang disertai dengan turunnya tekanan darah.
3. Seorang apoteker yang bekerja pada bagian a. Etanol Sedangkan Food and Drug Administration (FDA-USA) membuat
RnD disuatu industri obat tradisional akan klsifikasi obat menurut tingkat bahayanya terhadap janin, yakni :
b. CMC-Na
melakukan uji teratogenik ekstrak tanaman a). Kategori A
yang akan dikembangkan sebagai produk c. Amoksisilin Studi terkontrol pada wanita tidak memperlihatkan adanya resiko
herbal terstandar untuk pengobatan bagi janin pada trimester pertama kehamilan dan tidak ada bukti
d. Trimetropim HCL
hipertensi. Parameter yang dilihat adalah mengenai resiko pada trimester kedua dan ketiga. Kemungkinan
abnormalitas pada fetus hewan uji. e. Parasetamol adanya bahaya terhadap janin rendah. Contohnya asam folat (Lacy
Penelitian tersebut menggunakan 5 et al, 2008).
kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, b). Kategori B
kontrol positif, dan 3 kelompok dosis ekstrak Studi tentang reproduksi binatang percobaan yang tidak
tanaman. Apakah obat yang tepat digunakan memperlihatkan adanya resiko pada janin tetapi belum ada studi
untuk hewan uji kelompok kontrol positif? terkontrol pada ibu hamil atau sistem reproduksi binatang
percobaan yang menunjukkan efek samping, dimana tidak ada
penegasan dengan studi kontrol pada wanita saat trimester
pertama dan tidak ada bukti resiko janin pada trimester
berikutnya. Contohnya beberapa antibiotika seperti amoksisilin
dan eritromisin (Lacy et al, 2008).
c). Kategori C
Studi pada binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping
pada janin (teratogenik) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita
dan binatang yang tersedia. Obat dalam kategori ini hanya boleh
diberikan kepada ibu hamil jika manfaatnya yang diperoleh lebih
besar dari resiko yang mungkin terjadi janin. Contohnya asam
mefenamat dan aspirin (Lacy et al, 2008).
d). Kategori D
Terdapat bukti adanya resiko terhadap janin manusia, tapi
keuntungan penggunaannya bagi wanita hamil boleh
dipertimbangkan (terjadi situasi yang dapat mengancam ibu hamil,
dimana obat lain tidak dapat digunakan atau tidak efektif).
Contohnya karbamazepin dan phenitoin serta beberapa anti kanker
atau kemoterapi (Lacy et al, 2008).
e). Kategori X
Studi pada binatang percobaan atau manusia telah
memperlihatkan adanya kelainan janin (abnormalitas) atau
terbukti beresiko terhadap janin. Resikopenggunaan obat pada
wanita hamil jelas lebih besar dari manfaat yang diperoleh.Obat
kategori X merupakan kontraindikasi bagi wanita hamil.
Contohnya isotretinoin, simvastatin (Lacy et al, 2008).
4. Seorang apoteker di instalasi Farmasi Suatu a. 13.500 tablet Dik: jumlah penggunaan obat cotrimoxazol = 81.000 tablet
Rumah Sakit sedang membuat evaluasi b. 16.200 tablet Lama penggunaan obat cotrimoxazol = 6 bulan
perencanaan pengadaan Cotrimoxazol 400/80 c. 20.250 tablet Kekosongan 1 bulan
mg tablet. Selama periode 6 bulan yang lalu. d. 27.000 tablet Ditanya: rata-rata penggunaan per bulan untuk obat cotrimoxazol?
Penggunaan obat ini adalah 81.000 tablet dan e. 81.000 tablet
terdapat kekosongan obat selama 1 bulan. 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑎 𝑜𝑏𝑎𝑡
Rata-rata penggunaan = 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑜𝑏𝑎𝑡
Apoteker melakukan perhitungan
perencanaan menggunakan metode 81.000 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡
= 5 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
konsumsi. Berapakah rata-rata penggunaan
per bulan untuk obat tersebut?
= 16.200 tablet
5. Seorang apoteker di sebuah puskesmas akan a. Metode konsumsi Bogadenta (2012), dalam menentukan perencanaan akan
melakukan perencanaan OAT-FDC untuk b. Metode epidemiologi kebutuhan suatu apotek dalam pemilihan sediaan farmasi yang di
memenuhi kebutuhan satu tahun kedepan. c. Metode kombinasi inginkan maka ada tiga metode perencanaan yang bisa digunakan
Pembuatan perencanaan obat tersebut d. Metode just in time yaitu:
dilakukan berdasarkan prevalensi penyakit e. Metode konsinyasi 1. Metode Epidemioilogi
TB di puskesmas. Apakah metode Perencanaan perbekalan farmasi dengan metode
perencanaan obat yang digunakan oleh epidemioilogi ialah berdasarkan penyakit yang ada yang mana
apoteker tersebut? obat yang disediakan ialah obat yang paling sering diminta
untuk suatu jenis penyakit yang sering muncul pada suatu
lingkungan masyarakat, maka suatu apotek akan memenuhi
permintaan atau kebutuhan masyarakat dari suatu sediaan
farmasi dari epidemiologi yang paling sering muncul.
2. Metode Konsumsi
Metode perencaan obat ini didasarkan pada kebutuhan
obat pada perioe sebelumnya, yaitu dengan melihat pola
konsumsi yang umumnya digunakan pada tahun-tahun
sebelumnya, metode ini paling mudah dilakukan namun
membutuhkan waktu yang lebih banyak. Metode konsumsi ini
umumnya digunakan di apotek ataupun dirumah sakit karena
tidak memerlukan data penyakit dan standar pengobatan.
3. Metode Kombinasi
Metode ini saling mengisi kelengkapan diantara kedua
metode tadi dan meminimalisir kekurangannya
4. Metode Just in time
5. Metode kosinyasi
6. Seorang apoteker pada bagian kontrol a. 0,70% 1,988 – 1,972 x 100% = 0,80%
kualitas suatu industri farmasi sedang 1,988
melakukan uji kerapuhan tablet ramipril b. 0.80%
10mg. Hasil penimbangan awal dari 20 tablet
c. 0,90%
yang digunakan adalah sebesar 1,988 g dan
bobot tablet setelah pengujian adalah seberat d. 1,00%
1,972 g. Berapakah tingkat kerapuhan tablet
e. 1,10%
tersebut?
7. Seorang apoteker yang bekerja pada QC a. Uji kerapuhan, uji disolusi, uji Menurut FI edisi III kapsul harus memenuhi persyaratan:
industri farmasi akan melakukan kontrol keseragaman zat aktif, uji 1. Keseragaman bobot
kualitas sediaan kapsul omeprazol 20mg waktu hancur
2. Waktu hancur (tidak lebih dari 15 menit)
sesaat setelah diproduksi. Apakah jenis b. Uji keseragaman bobot, uji
pengujian yang tepat dilakukan untuk disolusi, uji keseragaman 3. Keseragaman kandungan zat aktif
evaluasi sediaan tersebut? kadar zat aktif, uji waktu
4. Uji disolusi
hancur
c. Uji keseragaman bobot, uji
kerapuhan, uji keseragaman
zat aktif, uji waktu hancur
d. Uji keseragaman bobot, uji
disolusi, uji kerapuhan, uji
waktu hancur
e. Uji keseragaman bobot, uji
disolusi, uji keseragaman
kadar zat aktif, uji kerapuhan
8. Sebuah industri obat tradisional melakukan a. Spray dryer: ekstrak 1. Spray dryer
pengembangan produk yang berisi ekstrak suspensi, emulsi (kental) Pengeringan yang digunakan untuk bahan yang memiliki
daun kemangi, karakteristik ekstrak yang b. Fluidized bed driyer viskositas rendah ( pasta, bubur). Pengeringan dengan
dimiliki cukup encer, serta zat aktif yang c. Vacuum dryer (dapat menggunakan udara kering dengan suhu dan tekanan yang tinggi
dimiliki mudah menguap karena panas. Oleh diatur suhu) 2. Fluidized bed dryer
karena itu, apoteker memutuskan akan d. Flash dryer Pengeringan dengan mengaliri udara panas di dasar wadah yang
menggunakan alat yang dapat memepercepat e. Conduction dryer berisi bahan, kemudian diinduksikan dengan cara blower dan
proses pengeringan, namun tidak merusak udara segar tersedot ke unit.
senyawa aktif yang diinginkan. Apakah alat 3. vacum
pengering yang tepat digunakan untuk tujuan pengeringan dengan memanaskan produk pada suhu yang bisa
tersebut? diatur, disertai dengan penyedotan (vacum) uap air dari produk
yang dipanaskan.
4. Flash dryer
Pengeringan dengan mengaliri udara panas secara berkelanjutan.
5. conduction dryer
Digunakan untuk pengeringan ekstrak dan bahan yang tidak tahan
oleh panas, akan tetapi memerluka waktu yang cukup lama 18-24
jam
9. Seorang Apoteker di apotek mendapatkan a. diminum 30 menit sebelum Metoklopramide,
resep yang berisi tablet metoklopramida 10 makan Administration :
mg sebanyak 10 tablet untuk seorang pasien b. diminum 30 menit sesudah Should be taken on an empty stomach. Take ½ hour before
(laki-laki usia 46 tahun, penderita mual- makan meals(Sumber : MIMS INDONESIA)
muntah). Dokter tidak menuliskan waktu c. diminum 2 jam sebelum
pakai obat pada resep yang ditulisnya. makan
Apakah informasi yang tepat disampaikan d. diminum 2 jam sesudah
terkait waktu pakai obat kepada pasien? makan
e. diminum saat sebelum makan
10. Seorang pasien laki-laki usia 50 tahun a. Meningkatkan berat badan SUMBER: buku saku “Pharmaceutical Care Untuk Penyakit
didiagnosa mengalami hipertensi oleh dokter pasien Hipertensi
untuk pertama kali. Selain mendapatkan b. Menurunkan aktivitas fisik
terapi antihipertensi, pasien juga dianjurkan c. Mengurangi konsumsi
melakukan terapi non farmakologi yaitu makanan berserat
dengan modifikasi gaya hidup. Apakah d. Meningkatkan konsumsi
perubahan gaya hidup yang tepat dilakukan makanan tinggi lemak
oleh pasien tersebut? e. Mengurangi konsumsi
makanan tinggi sodium
12. Seorang pasien, perempuan usia 28 tahun, a. Tidak lebih dari 2 hari Oksimetazolin HCl memiliki efek sebagai dekongestan yang baik
penderita rhinitis alergi, datang ke apotek b. Tidak lebih dari 3 hari jika dibandingkan kortikosteroid intranasal pada penelitian yang
untuk menebus resep dokter, salah satu obat c. Tidak lebih dari 5 hari dilakukan selama 28 hari, tetapi dekongestan topical tidak
yang terdapat dalam resep adalah direkomendasikan pada pemakaian lama karena akan
d. Tidak lebih dari 6 hari
oksimetazolin HCl nasal spray (S.2.dd tiap mengakibatkan rhinitis medikamtosa, biasanya akan muncul pada
nostril 2 gtt. Prn.) Apoteker tidak e. Tidak lebih dari 7 hari pemakaian hari ke 3 sampai minggu ke 6 pada pemakaian terus
menganjurkan pasien untuk menggunakan menerus. Pasein yang menggunakan oksimetazolin sebagai obat
obat tersebut dalam jangka panjang karena tunggal tidak boleh digunakan lebih dari 3 hari secara berturut
berpotensi menimbulkan efek rebond. turut.
Berapakah batasan waktu durasi Rhinitis medikamtosa : sumbatan pada hidung atau sumbatan
penggunaan obat yang tepat disampaikan yang menetap pada hidung.
kepada pasien? Sumber : Retno sulistyo dkk. Penggunaan terkini
oksimetazolinpada praktik klinik sehari – hari dan rekomendasi
kelompok studi rinologi Indonesia.ORLI Vol 46 no 2 tahun 2016.
Suatu sediaan yang mengadung bahan aktif Oxynetazoline HCl
terdapat peringatan
WARNING!
Do not exceed the recommended dosage. Do not use for > 3
consecutive days. If symptoms persist consult a physician. The
use of dispenser by >1 person may spread infection
Sumber: MIMS INDONESIA
13. Seorang pasien laki – laki 50 tahun, datang a. Melayanipembelianobatse Natrium diklofenak 50 mg adalah salah satu obat keras. Dan
ke apotek dekat bandara. Pasien suaipermintaanpasien bukan termasuk DOWA. Natrium dklofenak merupakan golongan
mengeluhkan nyeri pada punggungnya dan b. Melayani pembelian NSAID dapat meningkatkan resiko kejadian efek samping
akan membeli 10 tablet natrium diklofenak obat hanya selama gastrointestinal serius seperti pendarahan lambung, ulserasi, dan
50 mg. pasien mengaku akan naik pesawat penerbangan perforasi usus dan lambung, yang dapat fatal. Kejadian ini tidak
2 jam lagi. Apakah tindakan yang tepat c. Melayani pembelian obat dapat diduga sebelumnya dan tidak pasti kapan terjadinya. Pasien
dilakukan oleh apoteker tersebut? sebanyak 5 tablet usia lanjut mempunyai risiko lebih besar untuk efek samping
d. Menolak melayani gastrointestinal jika menggunakan obat ini dalam jangka waktu
pembelian obat dengan yang sering dan lama. Sehingga dalam pemberiannya hanya
baik diberikan saat diperlukan untuk meringankan rasa nyeri pasien.
e. Menyarankan pergi ke
dokter terlebih dulu Melayani pembelian obat hanya selama penerbangan sesuai
dengan etika profesi.
14. Instalasi Farmasi Kabuapaten di Dinas a. Melakukan pembelian Dalam hal obat yang dibutuhkan tidak terdapat dalam Katalog
Kesehatan Kabupaten mengalami langsung di PBF Elektronik (E-Catalogue) obat, proses pengadaan dapat mengikuti
kekosongan obat-obatan, salah satu nya b. Melakukan permintaan ke metode lainnya sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden
adalah Natrium Diklofenak 50 mg. Obat Dinas Kesehatan Provinsi Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
tersebut tergolong dalam fast moving. c. Melakukan permintaan ke Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Kekosongan obat di e-katalog merupakan Dinas Kesehatan Kabupaten Presiden Nomor 70 Tahun 2012.
penyebab utama terjadinya hal ini. Apakah lain
tindakan yang tepat dilakukan oleh d. Melakukan pembelian
apoteker di Dinas Kesehatan langsung ke apotek terdekat
e. Mengganti dengan Kalium
Diklofenak 50 mg
15. Seorang apoteker di suatu puskesmas akan a. Metode konsumsi Bogadenta (2012), dalam menentukan perencanaan akan
membuat perencanaan pengadaan beberapa b. Metode epidemiologi kebutuhan suatu apotek dalam pemilihan sediaan farmasi yang di
obat antidiare, namun data pemakaian obat c. Metode kombinasi inginkan maka ada tiga metode perencanaan yang bisa digunakan
pada periode sebelumnya sangat fluktuatif. d. Metode just in time yaitu:
Oleh karena itu, apoteker juga melihat data e. Metode konsinyasi Metode Epidemioilogi
prevalensi penderita diare. Apa metode Perencanaan perbekalan farmasi dengan metode
perencanaan yang digunakan apoteker? epidemioilogi ialah berdasarkan penyakit yang ada yang mana
obat yang disediakan ialah obat yang paling sering diminta
untuk suatu jenis penyakit yang sering muncul pada suatu
lingkungan masyarakat, maka suatu apotek akan memenuhi
permintaan atau kebutuhan masyarakat dari suatu sediaan
farmasi dari epidemiologi yang paling sering muncul.
Metode Konsumsi
Metode perencaan obat ini didasarkan pada kebutuhan
obat pada perioe sebelumnya, yaitu dengan melihat pola
konsumsi yang umumnya digunakan pada tahun-tahun
sebelumnya, metode ini paling mudah dilakukan namun
membutuhkan waktu yang lebih banyak. Metode konsumsi ini
umumnya digunakan di apotek ataupun dirumah sakit karena
tidak memerlukan data penyakit dan standar pengobatan.
Metode Kombinasi
Metode ini saling mengisi kelengkapan diantara kedua
metode tadi dan meminimalisir kekurangannya
Metode Just in time
Metode kosinyasi
16. Apoteker yang bekerja pada bagian R&D a. Larutan minyak ikan dan Emulsi adalah sistem dua fase dimana salah satu cairannya
suatu industri farmasi sedang filtrasi akhir terdispersi dalam cairan yang lain dalam bentuk tetesan-tetesan
mengembangkan sediaan farmasi berupa b. Larutan minyak ikan dan kecil (FI Ed IV)
nutrisi parenteral dengan bahan aktif teknik aseptis Tipe-tipe Emulsi
minyak ikan. Sediaan akan diberikan pada c. Emulsi air dalam minyak ikan 1. M/A (minyak/air)
vena sentral. Apakah bentuk sediaan dan dan filtrasi akhir Suatu emulsi dimana minyak terdispersi sebagai tetesan-
metode sterilisasi yang tepat untuk zat d. Emulsi minyak ikan dalam air tetesan dalam fase air dan diistilahkan emulsi minyak dalam air.
aktif tersebut? dan teknik aseptis 2. A/M (air/minyak)
e. Emulsi minyak ikan dalam air Jika air adalah fase terdispersi dan minyak adalah medium
dan filtrasi akhir pendispersi, maka emulsi disebut emulsi air dalam minyak.
Ukuran filtrasi ; 0,45 micron 3. Emulsi Ganda
Dikembangkan berdasarkan pencegahan pelepasan
bahanaktif. Dalam tipe emulsi ini dihadirkan 3 fase yang disebut
bentuk emulsi A/M/A atau M/A/M atau disebut “emulsi dalam
emulsi”.
(RPS 18th : 298)
Teknik aseptis adalah suatu metode atau teknik didalam
memindahkan atau menstranfer kultur bakteria dari satu tempat ke
tempat lain secara aseptis agar tidak terjadi kontaminasi oleh
mikroba lain ke dalam kultur. Teknik transfer aseptis ini sangat
esensial dan kunci keberhasilan prosedur microbial yang harus
diketahui oleh seorang yang hendak melakukan analisis
mikrobiologi (Pelzcar, M.J. Chan, 2007). Teknik ini sangat
esensial dan kunci keberhasilan prosedur microbial yang diketahui
oleh seseorang yang hendak melakukan analisis mikrobiologi.
Pengambilan sampel harus dilakukan secara acak (random
sampling). Selain itu digunakan teknik aseptic selama
pengambilan sampel agar tidak terjadi pencemaran. Alat-alat yang
digunakan harus steril. Bahan makanan cair diambil dengan pipet
steril, makanan padat menggunakan pisau, garpu, sendok atau
penjepit yang steril (Rachdie, 2006).
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu
secar mekanik, fisik dan kimuawi:
1. Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu
saringan yang berpori sangat kecil (0,22 mikron atau 0,45 mikron)
sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini
ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya
larutan enzim dan antibiotic.
2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan
dengan pemanasan dan penyinaran.
3. Sterilisasi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa
desinfektan antara lain alcohol
23. Seorang pasien perempuan, usia 31 tahun a. Ciproflosasin Tata laksana awal yang paling sering digunakan yaitu triple
didiagnosa dokter mengalami infeksi b. Metronidazol therapy yang terdiri dari PPI, amoksisilin dan klaritromisin yang
helycobacter phylori setelah mengeluhkan c. Tetrasiklin diberikan 2 kali sehari selama 7-14 hari. Metronidazol dapat
nyeri lambung yang tidak kunjung sembuh. d. Cefadroksil digunakan untuk menggantikan amoksisilin pada pasien yang
Pasien ingin menebus resep yang berisi e. Kloramfenikol alergi terhadap penisillin.
omeprazole, klaritromisin, dan amoksisilin Sumber :
diinstalasi farmasi rumah sakit. Ketika Dragon Kho, 2010, Diagnosa dan tata laksana terkini infeksi H.
diakses oleh apoteker pasien mengatakan Pylory, Majalah Kedokteran Indonesia, Volume 60 No 8.
bahwa dia alergi amoksisilin. Apakah
antibiotik yang tepat untuk mengganti
amoksisilin ?
24. Seorang apoteker dipuskesmas sedang a. freezer Freezer : untuk menyimpan vaksin polio pasa suhu yang
melakukan pengelolaan penyimpanan obat- b. chiller ditentukan antara -150C s/d -250C atau membuat kotak es beku
obatan, diantaranya sediaan vaksin polio. c. pintu (cold pack).
Sediaan vaksin memerlukan kondisi d. rak tengah (Sumber : Permenkes RI No. 42 Tahun 2013 Tentang
penyimpanan tertentu untuk e. rak bawah Penyelenggaraan Imunisasi)
mempertahankan stabilitasnya. Dipuskesmas
tersedia lemari pendingin dua pintu untuk Chiller: merupakan salah satu alat didalam Chilled Water
penyimpanan sediaan farmasi dengan suhu System.Chilled Water System digunakan untuk tata udara dan
tertentu. Dibagian manakah tempat yang untuk pendingin (penukar panas) pada Evaporator dan Insenerator.
tepat untuk penyimpanan sediaan tersebut (Purwantara, “Pengoperasian Chiller Untuk Penunjang
? Managemen Tata Udara IPLR”, Hasil Pnelitian dan Kegiatan
PTLR 2001, PTLR 2001, PTLR-Batan, Serpong, 2001).
25. Seorang apoteker yang menjabat sebagai a. Sentralisasi Sistim distribusi dipelayanan dapat dilakukan dengan cara:
IFRS THT tipe C akan menetapkan sistem b. Desentralisasi Sentralisasi : Penyimpanan dan pendistribusian perbekalan
distribusi obat untuk rumah sakit tersebut. c. UDD (unit dose farmasi dipusatkan pada satu tempat di instalasi farmasi( unit
Jumlah tempat tidur pasien 150 dan BOR dispensing) /bagian distribusi perbekalan farmasi)
60%. jumlah kunjungan pasien rawat jalan d. Floor stock
100 orang per hari akan tetapi, rumah sakit e. Kombinasi UUD dan Mis: - Rawat jalan Apoteker 1, pasien 50
tersebut hanya memiliki dua orang individual prescribing - Rawat inap Apoteker 1, pasien 30
apoteker dan lima orang TTK. Apakah
sistem distribusi yang tepat untuk rumah 60
BOR : 100
x 150 = 90 Bed
sakit tersebut?
90 𝐵𝑒𝑑
= 3 Apoteker
30 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛
●Sentralisasi : karena dilihat dari jumlah apoteker dan TTKnya
tidak cukup, sama pasien 150 BOR 60% berarti 90 orang pasien
BORnya, pada hal BOR itu harusnya 30 tempat tidur 1 Apoteker
karena di soal ini ada 90 tempat tidur.
Seorang apoteker di bagian R&D industri a. Pemanasan kering Sterilisasi fisik dapat dilakukan dengan cara
obat tradisional sedang melakukan isolasi dengan oven
jamu rendofit dari ranting mindi b. Pemanasan kering dengan 1. Pemanasan kering
(Azadrictaindica), sebagai langkah awal pemijaran a. Udara panas dengan oven.
untuk mencari sumber antibiotika baru. c. Pemanasan basah dengan Yang termasuk dalam bahan ini adalah minyak,
Elisator yang digunakan dalam penelitian perebusan lemak, paraffin petrolatum cair, gliserin, serbuk
tersebut adalah serbuk kering ranting d. Pemasahan basah dengan steril seperti talk, kaolin, Zno dan bebrapa obat
mindi dan harus di sterilkan sebelum pasteurisasi
yang lain
digunakan. Apakah metode sterillisasi fisik e. Pemanasan basah dengan
yang tepat digunakan untuk menstrilkan b. Minyak dengan penangas lain
elisator tersebut? autoklaf Bahan kimia dapat disterilkan dengan mencelup
dengan penagas yang berisi minyak mineral pada
suhu 162 °C
c. Pemijaran langsung
Dapat digunakan untuk mensterilkan spatula
logam, batang, gelas, filter logam bekerfield dan
filter bakterilainya
Sterilisasi panas kering cocok untuk cairan bukan air atau serbuk
kering . proses ini hendaklah dilakukan dengan menyerkulasikan
udara dalam kamar sterilisasi dan menjaga tekanan positif untuk
mencegah masuknya udara tidak steril. Proses ini juga digunakan
untuk menghilangkan pirogen, uji tentang menggunakan
endotoksin, hendaklah dilakukan sebagai bagian dari validasi
( sterilisasi kimia 2009 dan Cara Pembuatan Obat yang Baik
2006)
27. Seorang apoteker sedang menetapkan kadar a. 1,1 mg/ml Diketahui
paracetamol mengunakan KCKT dengan data b. 2,2 mg/ml *prngenceran 200 kali
sbb: luas area larutan uji parcetamol c. 3,3 mg/ml *konsentasi 10 µ/ml
adalah 26.400. konsentrasi paracetamol d. 4.4 mg/ml Jawab
,sedangkan luas area paracetamol standar e. 5,5 mg/ml 200 x 10 µ = 2000µ/ml
adalah 24.000. konstrasi paracetamol 2000µ/ml : 1000 mg = 2mg/ml
standaar yang digunakan adalah 10µ/ml Luas area PCT (1) = 26.400
dengan pengenceran 200 kali. Berapa Luas area PCT (2) = 24.000
paracetamol dalam larutan uji? Jadi : 26.400 x 2
24000
=2,2 mg/ml
28. Seorang apoteker dibagian R&D suatu a. Virus yang dinaktivasi ● Type attenuated yaitu virus hidup yang dilemahkan. Contoh:
industri farmasi sedang mengembangkan b. Virus yang dilemahkan vaksin, campak, BCG, rotavirus, cacar air, dan polio. Virus
oral polio vaccine (OPV) type attenuated c. Nukleotida virus attenuated berfungsi untuk merangsang sistem imun untuk
dan membutuhkan bahan aktif untuk d. Protein virus mengenali lalu membantu kekebalan.
produksinya. Apakah bahan aktif yang tepat
digunakan untuk vaksin tersebut? e. Toksoid virus Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa
mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang
type attenuated : virus yg dilemahkan dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin
mikroorgnisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein
rekombinan, yang ditambahkan dengan zat lainya, yang diberikan
pada seseorang menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit tertentu (Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelengaraan
Imunisasi)
29. Seorang dokter berdiskusi dengan seorang a. 2 minggu Menurut dipiro hal: 254, disebutkan bahwa untuk pengobatan
apoteker mengenai tatalaksana terapi tukak b. 4 minggu peptic ulcer omeprazol diberikan minimal 7 hari, 1-14 hari
peptic untuk pasiennya (laki-laki, usia c. 6 minggu dianjurkan untuk pengobatan. Jika parah omeprazol diberikan 20-
35tahun). Kondisi tukak peptic pasien sudah d. 8 minggu 40 daily
parah salah satu obat yang akan diresepkan e. 10 minggu
dokter adalah omeprazol kapsul 20 Medscep Duodenal Ulcer 20mg 2x1 po 4-8minggu
mg/hari. Dokter meminta rekomendasi Gastric Ulcer 40mg po 2x1 po 4-8minggu
apoteker mengenai durasi pengobatan yang
akan diberikan kepada pasien. Apakah
rekomendasi yang tepat disampaikan
kepada dokter tersebut?
30. Seorang dokter disuatu Rumah Sakit akan a. 1 bulan Menurut jurnal defisiensi asam folat :(menurut sari pediatric tahun
meresepkan tablet asam folat 1000 𝝁𝒈 b. 2 bulan 2002) disebutkan bahwa untuk penderita anemia dan hamil karena
untuk pasiennya (Perempuan, usia 48 tahun, c. 3 bulan difesiensi asam folat, maka lama durasi pemberian asam folat
penderita anemia karena difesiensi folat) d. 4 bulan yaitu selama 1 bulan.
dan meminta informasi dari apoteker e. 5 bulan
mengenai durasi terapi obat ini dalam
pengobatan anemia. Apakah informasi yang
tepat disampaikan kepada dokter
tersebut?
31. Seorang laki-laki, 29 tahun, memeriksakan a. Amoksisilin 500mg 3 kali Menurut Dipiro halaman 437 disebutkan bahwa gonore yang
diri ke dokter dengan keluhan utama sehari dan metromidazole disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae tanpa komplikasi dan
pembengkakan skrotum. Dari hasil anamnesa 500 mg 2 kali sehari terjadi di daerah skrotum rekomendasi pengobatannya yaitu
dokter mencurigai pembengkakan skrotum b. sefiksim 400 mg 1 kali ceftriaxon 250 mg secara IM atau sefiksim 400 mg secara
tersebut karena infeksi gonore dan dokter sehari dan azitromycin peroral dan levofloksasin/azitromicin 500 mg peroral 1 kali
berdiskusi dengan apoteker untuk pemilihan 500 mg 1 kali sehari sehari selama 7 hari.
kombinasi antibiotik dan regimen terapi c. Amoksisilin 500 mg 3
yang tepat direkomendasikan untuk kali sehari dan doksisiklin
pengobatan tersebut? 100 mg 2 kali sehari
d. Sefiksim 400 mg 1 kali
sehari dan levofloksasin
500 mg 1 kali sehari
e. Amoksisilin 500 mg 3
kali sehari dan
levofloksasin 500 mg 1
kali sehari
32. Seorang laki-laki berusia 19 tahun menjalani a. 20 tetes/menit Jumlah kebutuhan cairan ( ml ) = 550 ml
perawatan di rumah sakit karena menderita b. 23 tetes/menit Faktor tetes = 60 tetes/ml
infeksi saluran kemih dengan komplikasi. c. 26 tetes/menit Waktu ( Jam ) = 1hari = 24 jam
Dokter meresepkan levofloksasin infus i.v d. 30 tetes/menit Kecepatan infus yang diberikan = ?
250 mg/hari. Sediaan yang ada adalah e. 33 tetes/menit
levofloksasin vial 500 mg/100 ml. Sediaan Kecepatan infus = Jumlah kebutuhan cairan ( ml ) x Faktor tetes
levofloksasin vial 500 mg/100 ml
diencerkan dengan dekstrosa 5% b/v Waktu ( jam ) x 60 menit
sebanyak 500 ml dan diberikan melalui = 550 ml x 60 tetes/ml
infuse set mikrodrip ( 60 tetes/ml ). Berapa 24 jam x 60 menit
kecepatan infus yang tepat disampaikan
kepada perawat yang menangani pasien? = 550 ml x 60 tetes/ml
1440 menit
= 22,91 tetes/menit
33. Seorang pasien, laki-laki, usia 58 tahun, BB a. 0,36 ml Dosis BB = 60 kg
60 kg, penderita deep vein thrombosis ( DVT b. 0,48 ml Dosis yang disarankan apoteker = 80 IU/kg BB
), dirawat di suatu rumah sakit, dokter akan c. 0,56 ml Dosis yang tersedia = 10.000 IU/ml dalam kemasan vial 5,0 ml
meresepkan unfractional heparin berdiskusi d. 3,60 ml Jumlah injeksi unfractional heparin yang tepat disiapkan?
dengan apoteker mengenai regimen dosisnya. e. 4,80 ml
Dosis yang disarankan apoteker adalah 80 Dosis BB = 60 kg x 80 IU/kg = 4800 IU
IU/kg BB bolus sediaan yang tersedia Dosis injeksi yang tersedia = 10.000 IU/ml x 5 ml = 50.000 IU
adalah injeksi 10.000 IU/ml kemasan vial Sediaan kemasan = 5 ml
5,0 ml. Berapakah jumlah injeksi
unfractional heparin yang tepat disiapkan Jumlah yang disiapkan = 4800 IU x 5 ml = 0,48 ml
untuk injeksi secara bolus pada pasien? 50.000 IU
34. Seorang apoteker di instalasi farmasi suatu a. Indikasi Mudah dicari PBFnya, tau tanggal kadaluarsanya.
rumah sakit menerima pesanan tablet CTM b. Jumlah tablet
dalam kemasan botol 1.000 tablet. c. Dosis
Apoteker melakukan meletakkan 100 d. Nomor distributor
tablet CTM ke dalam kemasan botol lain e. Nomor batch
yang lebih kecil untuk memudahkan
dispensing. Kemasan botol baru tablet
CTM tersebut diberi label nama obat.
Apakah informasi lain yang harus
dituliskan pada kemasan botol baru tablet
CTM tersebut?
35 Apoteker di depo rawat inap bangsal a. Individual prescribing Unit Dose Dispensing, yaitu obat-obat yang diminta, disiapkan,
penderita kanker suatu rumah sakit sedang b. Ward Floor Stock diberikan atau digunakan dan dibayar dalam unit dosis tunggal
menyiapkan resep tiap paien dalam unit c. Automatic dispensing atau ganda, yakni berisi obat dalam jumlah obat yang telah
dosis tunggal atau ganda untuk d. Unit Dose Dispensing ditetapkan atau jumlah yang cukup untuk penggunaan satu kali
penggunaan satu kali dosis. Hal ini e. Once daily dose dispensing dosis biasa.
bertujuan untuk mencegah terjadinya
medication error. Apakah metode distribusi
yang dilakukan oleh apoteker tersebut?
42. Seorang dokter dan apoteker di puskesmas a. Levofloxacin 500mg 1x sehari Gonnorea : 1st: cefixim, levofloxacin (obatukai.com)
berdiskusi untuk menetapkan antibiotic yang b. Doksisiklin 100mg 2xsehari Cefixime termasuk kategori B
akan diberikan kepada seorang ibu baru c. Ciprofloksacin 500mg 2x sehari Levofloxacin termasuk kategori C jadi pilihan yang tepat Cefixim
melahirkan. Mata bayi yang dilahirkannya d. Cefiksim 400mg 1x sehari (Sumber: obatukai.com)
lengket serta terlihat pembengkakan pada e. Azithromisin 500mg 1x sehari
kelopaknya dan dokter mengatakan bahwa Jawaban
bayi tersebut mengalami konjungtivitis
neonatorum akibat penyakit menular
seksual sehingga ibunya harus mendapat
terapi antibiotik. Apakah antibiotic dan
regimen terapi yang tepat
direkomendasikan pada dokter tersebut?
43. Seorang dokter dan apoteker disuatu rumah a. Azythromycin 500 mg Terapi Antibiotika untuk Diare berdasarkan The Treatment of
sakit berdiskusi untuk menetapkan antibiotic b. Tetracycline 500 mg Diarrhoea: A Manual
untuk pengobatan pasien (laki-laki, usia 53 c. Erythromycin 250 mg For Phycisians And Other Senior Health Workers (Michael,
tahun, penderita diare infeksi),Hasil uji d. Ceftriakson 1 gr 2003)
Penyebab Cholera
kultur menyimpulkan bahwa bakteri e. Amoxicillin-clavulanat
penyebab infeksi adalah V. cholera. 500 mg Antibiotik pilihan
Setelah diberikan terapi dengan
doxyxyclin 300 mg, hasil pemeriksaan
leukosit pasien masih tinggi serta gejala
diare belum membaik. Apakah antibiotic
yang dapat direkomendasikan sebagai
pengobatan lanjutan untuk pasien tersebut?
44. Seorang apoteker di apotik sedang membuat a. 805.500.000,00 HPP= (Persediaan awal +pembelian) – Persediaan akhir
laporan keuangan penjualan obat-obatan b. 851.000.000,00 HPP= (50.500.000+800.500.000) – (45.500.000) = 805.500.000
kardiovaskuler. Hasil stok opname produk c. 704.500.000,00
obat tersebut pada akhir tahun 2016 d. 99.000.000,00
adalah sebesar Rp 50.500.000,00. e. 805.000.000,00
Sepanjang tahun 2017, apotik melakukan
pembelian obat-obatan kardiovaskuler
sebesar Rp 800.500.000,00 dan pada akhir
tahun 2017, hasil stock opname adalah
sebesar Rp 45.500.000,00. Berapakah
Harga Pokok Penjualan (HPP) produk
kardiovaskuler selama tahun 2017?
45. Seorang Apoteker di apotek sedang membuat a. 14,67 x TOR = HPP
laporan keuangan penjualan produk estetika b. 18,67 x Persediaan rata-rata
danpenyakit kulit. Hasil stock opname pada c. 8,33 x Diket= pembelian : 80.5000
akhir tahun 2016 sebesar Rp. d. 17,60 x Saldo awal : 50.500.000
50.500.000,00. Sepanjang tahun 2017 e. 16,78 x Saldo akhir : 45.500.000
apotek ini melakukan pembelian produk- Jawab :
produk tersebut sebesar Rp. HPP=
800.500.000,00 dan pada akhirtahun 2017, (Persediaan awal +pembelian) – Persediaan akhir
hasil stock opname yang dilakukan HPP= (50.500.000+800.500.000) – (45.500.000) = 805.500.000
sebesarRp. 45.500.000,00. Berapa nilai
Turn Over Ratio (TOR) produk estetika Persediaan akhir =
dan penyakitkulit tersebut? Saldo awal+saldo akhir
2
50.500.000 + 45.500.000= 48.000.000
2
TOR = 805.500.000
48.000.000
= 16,78x
46. Seorang Apoteker di industri farmasi sedang a. 10 menit Alat suntik, jarum dan alat kaca dibebas pirogenkan dengan
mempersiapkan standar prosedur operasi b. 20 menit pemanasan pada suhu 250o C selama tidak kurang dari 30 menit
(SPO) untuk proses depirogenasi alat-alat c. 40 menit (FI edisi IV 1995)
gelas untuk produksi infus NaCl 0,9%. d. 60 menit
Metode yang ditetapkan adalah metode e. 120 menit
pemanasan menggunakan oven dengan
pengaturan suhu sebesar 250˚C. Berapakah
lama proses dipirogenasi yangtepat untuk
ditetapkan dalam SPO proses depirogenasi
tersebut?
47. Seorangapoteker dibagian R&D suatu a. Pemisahan metabolit aktif Levofloxacin adalah bentuk lain yang strukturnya dimodifikasi.
industri farmasi sedang melakukan optimasi b. Pemisahan anantiomer Levocetirizine adalah bentuk isomer aktif dari cetirizine, didapat
sintesis senyawa obat levocetirizine dari aktif dari hasil pemisahan enantiometer cetirizine
cetirizine. Bahan aktif tersebut terbukti c. Peninkatan rigiditas
lebih aman dan lebih poten dibanding d. Penambahan rantai (sumber: MIMS)
cetirizine. Kedua bahan aktif tersebut penghubung dua cincin
memiliki target reseptor yang sama. Apakah e. Penambahan gugus samping
titik kritis yang harus dilakukan pada yang polar
sintesis bahan aktif tersebut?
48. Seorang apoteker di bagian QC suatu industri a. HETP Waktu retensi adalah waktu yang diperlukan oleh analit dari awal
farmasi melakukan optimasi komposisi dan b. Waktu Retensi kolom sampai ke detektor.
kecepatan alir fase gerak campuran dapar c. Jumlah lempeng teoritis Waktu tunggu yang kita butuhkan umtuk dapat melihat hasil analit
fosfat Ph 4,6 : metanol dengan beberapa d. Faktor Asimetri muncul setelh sampel dimasukkan.
perbandingan untuk analisis cefadroksil dan e. Resolusi
cefotaksim. Apoteker mengukur waktu
retensi, resolusi, faktor asimetri, jumlah
lempeng teoritis, dan HETP. Apakah
parameter yang menunjukkan waktu yang
dibutuhkan oleh analit untuk keluar dari
kolom?
49. Seorang pasien, perempuan, usia 28 tahun, a. Pagi hari Satu ovula untuk satu kali pemakaian, cukup digunakan satu kali
menikah, didiagnosa dokter mengalami b. Siang hari sehari dan sebaiknya di malam hari sebelum tidur, tujuannya agar
keputihan dan mendapatkan resep dokter c. Sore hari obat yang dimasukkan kedalam liang miss V bisa terserap habis
dengan obat berbentuk sediaan ovula yang d. Malam hari tanpa ada yang jatuh ke luar.pada saat berbaring akan mengurangi
berisi metronidazole 500mg dan nystatin Sewaktu-waktu krbocoran obat dari vagina sehingga pengobatan lebih optimal
100.000 IU. Apoteker menyerahkan obat dan (mediskus.com)
memberikan informasi kepada pasien terkait
dengan waktu penggunaan obat yang tepat
untuk mengoptimalkan efek terapinya.
Kapankah waktu yang tepat untuk
menggunakan obat tersebut?
50. Seorang dokter berdiskusi dengan apoteker a. Piroksikam dan allopurinol Diberikan terapi piroksikam terlebih dahulu untuk
mengenai penggunaan piroksikam 20mg dan diberikan secara bersamaan pembengkakannya setelah itu dilanjutkan dengan allopurinol
allopurinol 300mg sebelum menuliskan resep b. Piroksikam diberikan untuk asam urat nya.
untuk pasiennya (laki-laki, usia 42 tahun, telebih dahulu sampai habis
penderita asam urat dengan pembengkakan dan dilanjutkan dengan
pada kedua ibu jari kaki). Kadar asam urat allopurinol
pasien saat ini adalah 10mg/ dl. c. Allopurinol diberikan terlebih
Bagaimanakah prinsip pemberian kedua obat dahulu sampai habis dan
tersebut yang tepat disampaikan kepada dilanjutkan dengan Pasien
dokter? hanya diberikan piroksikam
dan tidak perlu mendapat
allopurinol
d. Pasien hanya diberikan
allopurinol dan tidak perlu
mendapatkan piroksikam
piroksikam
e. Pasien hanya diberikan
allopurinol dan tidak perlu
( Sumber: MIMS)
mendapatkan piroksikam
51. Seorang pasien perempuan usia 40 tahun, A. Dosis Atorvastatin untuk sekali Menurut MIMS frekuensi pemberian Glimepirid satu kali sehari
mendapatkan resep dari dokter sebagai minum terlalu besar dengan dosis maksimal 6 mg/hari.
berikut : B. Frekuensi penggunaan Atorvastatin dosis awal 10 mg atau 20 mg perhari. Dosis
R/ Atorvastatin tab 40 mg pemeliharaan 40 mg sekali sehari dapat menurunkan nilai
Atorvastatin seharusnya dua kali
S 1 d d tab 1 LDL kolestrol >45%. Dosis maksimal 80 mg/hari.
R/ Glimepirid tab 4 mg sehari
S 2 d d tab 1 C. Dosis Glimepirid untuk sekali
R/ Cetirizin tab 5 mg minum terlalu besar Dosis Cetirizin 10 mg/hari atau 5 mg dua kali sehari.
S 1 d d tab 1 D. Frekuensi penggunaan
Apoteker melakukan skrining pada resep Glimepirid seharusnya satu kali
pasien dan pasien tersebut menemukan
sehari
permasalahan. Apakah permasalahan yang
harus dikomunikasikan dengan dokter E. Cetirizin dapat menyebabkan
penulis resep? mengantuk dan gangguan
konsentrasi
52. Seorang pasien anak usia 7 tahun baru saja A. Clindamicin Lini pertama untuk pengobatan rhinosinusitis yaitu Amoksiklav.
didiagnosa oleh dokter mengalami B. Amoksiklav (MIMS)
rhinosinusitis akut. Dokter dan Apoteker C. Levofloksasin Efek samping amoxsiklav lebih ringan dari obat lain
berdiskusi untuk memilih antibiotik empiris
D. Ceftriaxon
yang akan diresepkan untuk pasien tersebut.
Apakah antibiotik lini pertama yang tepat E. Doksisiklin
direkomendasikan?
53. Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke A. Ibuprofen tab 400 mg Menurut MIMS lini pertama untuk dismenorrhea yaitu
apotek membeli obat untuk mengatasi B. Ketoprofen tab 100 mg golongan NSAID ( Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs) yaitu
keluhan nyeri bagian perut karena sedang C. Kalium Diklofenak tab 50 mg Ibuprofen tab 400 mg.
haid. Apakah obat yang tepat diberikan pada #pasien membeli obat tanpa resep dokter, sehingga hanya dapat
D. Piroksikam tab 10 mg
pasien tersebut? diberikan ibuprofen
E. Tramadol HCl tab 50 mg
54. Seorang apoteker di farmasi puskesmas a. khusus yang jelas Disimpan Glibenklamid dan glipizid merupakan obat LASA
baru saja menerima droping obat dari pada tempat yang mudah sehingga penyimpanannya harus diletakkan tidak berdekatan
gudang farmasi kebupaten. Beberapa obat diakses oleh setiap orang dan diselingi obat lain.
yang diterima adalah glibenklamid dan LASA tidak ditempatkan berdekatan dan harus diberi
b. Disimpan pada rak paling
glipizid. Bagaimanakah prinsip penandaan khusus untuk mencegah terjadinya kesalahan
penyimpanan yang tepat untuk kedua atas dan urut abjad pengambilan obat.
obat tersebut? c. Disimpan pada lemari (Permenkes 72, 2016)
terpisah dan diber itanda yang
jelas
d. Diletakkan tidak
berdekatan dan diselingi
obat lain
e. Diletakkan berdekatan dan
diberi penandaan
55. Di rumah sakit dilakukan penelitian a. Rp 20.000.000,- Nilai ACER Azithromycin
terkait biaya dan efektivitas terapi dari /efektivitas
Azithromycin dibandingkan dengan b. Rp 18.000.000,- = 2.000.000
Sefotaksim dalam pengobatan CAP /efektivitas
(Community Acquired Pneumonia). Data c. Rp 10.000.000,-
menunjukkan bahwa rata-rata biaya /efektivitas
medis langsung terapi dengan (presentasi-workshop-perhitungan-CEA-Agustus-2016)
d. Rp 2.000.000,-
Azithromycin sebesar Rp 6.000.000,- /efektivitas
dan rata-rata lama rawat inap selama e. Rp 1.000.000,-
3 hari. Rata-rata biaya medis langsung /efektivitas
terapi dengan Sefotaksim sebesar Rp
4.000.000,- dengan rata-rata lama rawat
inap 5 hari. Berapa nilai ACER (Average
Cost Effectiveness Ratio)
Azithromycin?
56. Seorang perempuan datang ke apotek a. 5 Perhitungan serbuk bagi
menebus resep untuk anaknya yang b. 10
berumur 3 tahun dengan resep sebagai c. 15 Sediaan yang dibutuhkan dalam R/ x jumlah puyer yang
berikut: d. 20 akan dibuat : sediaan yang tersedia
R/ Kotrimoksazol 60mg e. 25
CTM ½ tab Kotromoksazol terdiri dari trimetropim dan sulfametoksazol
m.f.da.pulv.dtd no. XX sehingga perhitungannya
S.3.dd. 1 pulv 60mg x 20 (jumlah puyer yang akan dibuat) =
Jika tablet Kotrimoksazol yang tersedia 1200mg
di apotek adalah kotrimoksazol yang Yang tersedia di apotek 120mg (trimetropim 20mg +
mengandung trimetropim 20 mg dan sulfametoksazol 100mg)
sulfametoksazol 100 mg. Berapa jumlah
tablet kotrimoksazol yang diambil?
= 10 tab
59. Seorang apoteker di apotek mendapatkan a. Diminum sebelum makan Natrium diklofenak dapat mengiritasi lambung, sehingga
resep yang berisi tablet natrium diklofenak b. Diminum sesudah makan diminum sesudah makan untuk mengurangi efek samping
50 mg sebanyak 20 tablet atas resep dokter c. Diminum saat makan obat tersebut.
untuk pengobatan pasien (perempuan, usia 55 d. Diminum saat perut
tahun, penderita rheumatoid arthritis).
kosong
apoteker tidak menemukan waktu pakai obat
e. Diminum sebelum tidur
yang terdapat dalam resep. Apakah
informasi yang tepat disampaikan terkait
waktu pakai obat kepada pasien?
60. Seorang pasien, laki-laki usia 60 tahun, a. 3,15 mg # atlepase untuk stroke iskemik diberikan dlm inj bolus
BB 70 kg, dilarikan ke rumah sakit b. 6,30 mg dan iv, inj bolus diberikan sebesar 10% disuntikan
karena mengalami stroke iskemik akut, c. 7,0 mg kurang dari 1 menit, 90% sisanya diberikan secara iv
dokter akan memberikan alteplase 63 d. 56,7 mg selama 1 jam
mg yang akan diberikan secara injeksi e. 63,0 mg
bolus dan infus intra vena. Apoteker di
depo UGD menghitung kebutuhan dosis
obat tersebut untuk pasien. Alteplase
yang tersedia adalah serbuk alteplase
100 mg yang direkonstitusi dalam 100
ml SWFI. Berapakah dosis alteplase
yang tepat diberikan secara injeksi
bolus?
61. Seorang pasien, laki-laki usia 56 tahun, a. Atorvastatin Fenofibrate karena dapat menurunkan trigliseride dan dapat
penderita hyperlipidemia dengan data b. Gemfibrozil menurunkan kolesterol walaupun sedikit, sedangkan
laboratorium kadar kolesterol 260 mg/dl, c. Fenofibrate gemfibrozil tdk dpt menurunkan kolesterol
trigliserida 220 mg/dl dan HDL 40 mg/dl d. Kombinasi simvastatin
Lihat kata kunci pada soal
mengalami efek samping simvastatin dan ezetimibe
berupa penurunan fungsi hati dan e. Ezetimibe
myalgia. Dokter berencana akan mengganti
obat pasien dan meminta apoteker untuk
memilihkan obat yang tepat dan aman bagi
pasien. Apakah obat yang tepat
disarankan kepada dokter tersebut?
62. Seorang perempuan (45 tahun) datang ke a. Tidak memberikan obat Menyarankan ke dokter untuk memastikan penyebab pasien
apotek dengan keluhan susah tidur dan b. Menyarankan pasien ke insomia karna pasien sudah mengalami insomnia selama 2
sering pusing selama 2 minggu terakhir. dokter minggu.
Pasien ke apotek ingin membeli obat CTM. c. Memberikan obat tidur
Apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh yang lain
apoteker tersebut? d. Menyarankan pasien
banyak istirahat
e. Memberikan obat sesuai
keinginan pasien
63. Seorang pasien laiki-laki berusia 45tahun a. Nalokson dektrometorphan Overdosis paracetamol yang cukup terbukti ampuh adalah
dibawa ke IGD Rumah Sakit karena diduga dengan penggunaan N-acetylcystein, baik oral maupun secara
mengalami keracunan obat paracetamol. b. N-asetilsistein intravena. Antidot (antiracun) ini mencegah kerusakan hepar
Keluarga pasien menyatakan bahwa pasien akibat keracunan paracetamol dengan cara menggantikan
tersebut telah meminum tablet paracetamol c. Dimerkaprol logam berat glutation.
sebanyak 20 butir sekitar 8 jam sebelum
dibawa ke RS. Apoteker di depo UGD d. Natrium tiosulfat (https://www.scribe.com/doc/213836218/farmakologi-
berdiskusi dengan dokter untuk menetapkan e. Atrofin sulfat pestisida mekanisme-toksikologi-paracetamol)
antidote untuk pasien tersebut. Apakah
antidot yang tepat direkomendasikan
64. Sebuah apotek membeli swinghaler dengan a. 10% 145.200/ 121.000 = 1,2 X100%= 120%
harga Rp.110.000 (belum termasuk PPN) 120%-100%= 20%
swinghaler tersebut dijual dengan harga b. 15%
Rp. 145.200 kepada pasien. Berapa margin
yang ditetapkan oleh aptek tersbut c. 20%
d. 25%
e. 30%
65. Seorang prempuan, usia 18 tahun, datang ke a. 1 minggu
apotek unuk menebus resep yang berisi
sebagai berikut: b. 2 minggu
R/ asam salisilat 2
Sulfur 4 c. 4 minggu
Vaselin 94 d. 3 bulan
S.u.e
-da 20 gram- e. 6 bulan
Apoteker menyerahkan obat kepada pasien
dan memberikan iformasi batas waktu
maksimal penggunaan obat tersebut (BUD)
brapakah BUD sediaan obat tersebut dari
waktu peracikan ?
(http://m-rifqi-rokhman.staff.ugm.ac.id/2016/12/10/beyond-use-
date-bud-obat-racikan/)
66. Seorang apoteker dibagian R & D industri a. Cetak langsung Cetak atau kempa langsung dilakukan apabila :
farmasi melakukan optimasi formula sediaan b. Granulasi kering 1.Jumlah zat berkhasiat pertablet cukup untuk dicetak
tablet dengan formula yang berisi c. Granulasi basah 2. zat berkhasiatnya dapat mengalir bebas dengan baik
paracetamol, kafein, avicel pH 101, kolidon d. Fast melt granulation zat berkhasiat berbentuk kristal yang dapat mengalir bebas,
CL, kolidon 30, dan PEG 6000. Bahan-bahan e. Foam granulation misalnya tablet heksamin, tablet NaCl, tablet KMnO4
tersebut dicampur dan dicetak dengan
kekuatan kompressi yang tinggi. Apakah - Granulasi kering dilakukan dengan mencampurkan zat
metode pembuatan tablet yang digunakan berkhasiat, pengisi, dan pengahancur, dan ditambahkan zat
oleh apoteker tersebut? pengikat dan pelican bilaperlu agar menjadi massa serbuk yang
homogen. Setelah itu masa serbuk dikempa pada tekanan tinggi
menjadi tablet besar yang belum memiliki bentuk yang baik,
kemudian digiling dan diayak hingga diperoleh granul kemudian
dikempa kembali dan dicetak sesuai ukuran tablet yang
diinginkan, kelebihannya yaitu tidak diperlukannya panas dan
kelembaban dalam proses granulasi kering.
67. Seorang apoteker yang bekerja pada bagian a. Diluent Persyaratan waktu hancur untuk tablet tidak bersalut adalah
quality control suatu industri farmasi b. Glidant kurang dari 15 menit, sedangkan untuk tablet bersalut gula atau
melakukan in process control pada saat c. Antiadherent bersalut selaput tidak lebih dari 60 menit.
proses produksi tablet paracetamol 500 mg. d. Lubricant
Hasil pengujian tersebut menyimpulkan e. Disintegrant (Syamsuni, 2005,farmasetika dasar dan hitungan farmasi, halaman
bahwa waktu hancur tablet sebesar 20 87).
menit. Apakah bahan tambahan dalam
formulasi tersebut yang perlu dievaluasi?
68. Seorang apoteker di industri farmasi sedang a. Tablet salutgula Tablet salut enterik adalah tablet lepas-tunda jika obat dapat rusak
melakukan formulasi tablet omeprazol. Sifat b. Tablet salutenterik atau inaktif karena cairan lambung atau dapat mengiritasi mukosa
dari bahan aktif omeprazol yaitu tidak c. Tablet salut film lambung, diperlukan penyalut enterik yang bertujuan untuk
tahan terhadap lingkungan asam dan d. Tablet salutselaput menunda pelepasan obat sampai tablet melewati lambung.
memiliki pKa 4. Apa jenis sediaan tablet e. Tablet salutkempa
yang tepat untuk formulasi tablet omeprazol (Syamsuni, 2005, farmasetika dasar dan hitungan farmasi,
tersebut? halaman 80-82).
69. Seorang pasien di depo rawat jalan RS Sehat a. Kotak Obat Insulin yang sudah digunakan (pen, cartridge atau botol) disimpan
datang membawa resep yang mengandung b. Lemari Pendingin pada suhu kamar (15 - 30°C) maksimal 1 bulan setelah pemakaian
insulin kerja pendek. Pasien diketahui baru c. Suhu Ruangan pertama, dan belum kadaluwarsa. Sedangkan insulin yang belum
pertama kali menggunakan insulin tersebut. d. Tempat Lembap dibuka disimpan di dalamkulkas/ lemari pendingin pada suhu 2 –
Apakah informasi cara penyimpanan yang e. Freezer 8°C tetapi jangan disimpan di dalam freezer.
sangat penting disampaikan kepada pasien? ( Sumber: PERKENI )
70. Seorang perempuan, usia 37 tahun, datang ke a. 2x sehari 1 tablet 1 hari 2-3 kali sehari 1 tablet, selama tidak lebih dari 10- 14 hari,
apotek menebus resep dokter untuk menunda sebelum menstruasi dimulai sekitar 3 hari sebelum menstruasi yang diharapkan.
haid karena akan berangkat melakukan b. 2x sehari 1 tablet 2 hari Pendarahan terjadi 2 sampai 3 setelah pengobatan dihentikan.
ibadah Haji. sebelum menstruasi
R/ Primolut N LX c. 2x sehari 1 tablet 7 hari
S prn sebelum menstruasi
Kapankah dan berapa kalikah pasien tersebut d. 3x sehari 1 tablet 1 hari
harus minum obat agar selama 3 minggu sebelum menstruasi
kedepan tidak menstruasi? e. 3x sehari 1 tablet 7 hari
sebelum menstruasi
71. Seorang pasien, ibu hamil usia 33 minggu, a. Diazepam Pemilihan terapi antikejang pada ibu hamil yang mengalami pre
didiagnosa dokter mengalami pre eklamsia b. Fenobarbital eklamsia yang tepat adalah magnesium sulfat.
berat. Hasil pemeriksaan laboratorium c. Fenitoin Dapat dilihat dari tingkat keamanan obat tersebut jika diberikan
diketahui pasien mengalami trombositopenia, d. Carbamazepin untuk ibu hamil, yaitu:
peningkatan enzim hepatik, dan penurunan e. Magnesium Sulfat 1. Untuk Diazepam, Fenobarbital, Fenitoin, Carbamazepin
angka platelet. Dokter menyatakan pasien termasuk dalam obat grade D, artinya ada bukti positif
memiliki resiko tinggi mengalami kejang dan tentang risiko janin manusia, namun manfaat dari
meminta pendapat apoteker untuk pilihan penggunaan pada wanita hamil dapat diterima walaupun
terapi antikejang yang tepat. Apakah obat berisiko ( misalnya jika obat tersebut dibutuhkan dalam
yang tepat direkomendaikan? situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius
dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau
tidak efektif).
2. Untuk Magnesium Sulfat termasuk dalam obat grade C,
artinya studi pada hewan telah mengungkapkanbefek
buruk pada janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada
wanita. Obat harus diberikan hanya jika manfaat lebih
potensial daripada potensi risiko pada janin.
( Sumber: MIMS)
72. Seorang pasien sedang menjalani pengobatan a. Rifampisin Efek samping ethambutol yang muncul antara lain gangguan
TB dan mendapat obat rifampisin, Isoniazid, b. Isoniazid penglihatan dengan penurunan visual, buta warna dan
Pirazinamid, Etambutol, dan streptomisin. c. Pirazinamid penyempitan lapangan pandang. Gangguan awal penglihatan
Pasien tersebut datang ke rumah sakit dengan d. Etambutol bersifat subjektif; bila hal ini terjadi maka etambutol harus segera
keluhan mengalami pandangan kabur. e. Streptomisin dihentikan. Bila segera dihentikan, biasanya fungsi penglihatan
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, akan pulih. Reaksi adversus berupa sakit kepala, disorientasi,
dokter dan apoteker menyimpulkan bahwa mual, muntah dan sakit perut. (Depkes RI, 2005,
pasien mengalami efek samping obat TB. PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT
Apakah obat TB menyebabkan efek samping TUBERKULOSIS)
tersebut? Efek samping Ethambutol yang tersering adalah toksisitas yang
terjadi pada mata dan pencegahan terhadap munculnya efek
samping ini masih merupakan kontroversi. Penelitian pada hewan
ditemukan bahwa ethambutol memiliki efek toksik pada serabut
saraf di ganglion retina.
Ethambutol : Gangguan penglihatan
Streptomisin : Gangguan pendengaran & keseimbangan
Pirazinamid : Peningkatan asam urat
Isoniazid : Neuritis perifer (Kesemutan / kebas )
Rifampisin : Sekresi cairan tubuh berwarna merah
73. Seorang ibu datang ke apotek untuk membeli a. 0,50 mL Diketahui dosis = 10mg/KgBB/hari
ibuprofen drop 50mg/1,25ml untuk b. 0,67 mL Dosis sehari = 10 mg/kg BB x 9 kg = 90 mg
mengobati gejala demam anaknya (laki-laki, c. 0,75 mL Dosis sekali minum = 90mg : 3 = 30mg
usia 1 tahun, BB 9kg). Dosis obat tersebut d. 1,0 mL Dosis ibuprofen anak sekali = 30mg : 50mg x 1,25 mL = 0,75 mL
untuk anak-anak adalah 10mg/KgBB/hari. e. 1,25 mL
Apoteker menyampaikan aturan pakai obat
yaitu 3 x 1 hari bila demam. Berapakah
volume ibuprofen drop yang dapat
disampaikan kepada ibu tersebut untuk satu
kali pemakaian?
74. Seorang apoteker di gudang Farmasi a. -150C – (-25) 0C OPV( *(IPV) = Inactivated Poliovirus Vaccine IPV Virus dimatikan
kabupaten baru saja menerima vaksin IPV ORAL POLIOVIRUS dalam pengiriman dan penyimpanan harus dalam suhu 2 – 8 0C
dan menyimpannya sesuai dengan tingkat VACVINE) Virus dilemahkan *OPV= oral Poliovirus Vaccine Virus yang dilemahkan,
stabilitas sediaan. Berapa suhu penyimpanan b. 0 0C – 2 0C penyimpanan dalam suhu -15 –(-25) 0C
yang tepat untuk vaksin tersebut? c. 2 0C – 8 0C
d. 8 0C – 15 0C
e. 15 0C – 25 0C
Petunjuk Pelaksanaan Program Imunisasi, Depkes RI, 1992,
75. Seorang apoteker di Puskesmas melakukan a. 1 vial Penggunaan tahun lalu 1 vial, diketahui lead time nya 1 bulan
perencanaan injeksi serum anti bisa ular. b. 2 vial kemungkinan dalam 1 bulan terdapat penggunaan 1 vial, jadi
Tahun lalu penggunaan obat ini hanya1 vial c. 5 vial pemesanan injeksi serum anti bisa ular tahun depan (jumlah
dengansisa stock 10 vial yang telah d. 10 vial penggunaan tahun lalu + lead time) = 1+1= 2 VIAL
kadaluarsa. Diketahui lead time obatadalah 1 e. 12 vial
bulan. Berapakah jumlah injeksi serum anti
bisa ular yang tepat diadakan tahun depan? Pertimbangankan Safety Stock
76. Seorang apoteker dibagian QC suatu industry a. Analis 1 Syarat Parameter Validasi :
farmasi memimpin validasi metode b. Analis 2 1. Nilai RSD = <2%
spektrofotometri untuk analisis ketoprofen c. Analis 3 2. Nilai Recovery = ±2% (98%-102%)
yang dikerjakanoleh 5 orang analis, dan d. Analis 4 3. NilaiKoefisienKorelasi = 0,9950
diperoleh data sebagaiberikut. e. Analis 5 (PPOP_CPOB jilid I, bacamulaidarihalaman 498)
Paramet
Analis Analis Analis
er Analis 1 Analis 5
2 3 4
Validasi Analis 1, RSD memenuhipersyaratan, recovery
Presisi,
KV/RSD 1,10 2,10 0,89 1,01 5,01 tidakmemenuhipersyaratan,
(%)
Recovery 96,82 99,66 79,23 99,50 75,24 dankoefisienkorelasitidakmemenuhisyarat
(%)
Koefisien
Analis 2, RSDtidakmemenuhipersyaratan, recovery
Korelasi
/r
0,8985 0,9985 0,9989 0,9991 0,9992 memenuhi persyaratan, dan koefisien korelasi memenuhi
Manakahhasilvalidasi yang memenuhi persyatan
parameter yang baik? Analis 3, RSD memenuhi persyaratan, Recovery tidak
memenuhi persyaratan, dan
Koefisienkorelasinyamemenuhipersyaratan
Analis 4, RSD memenuhi persyaratan, recovery
memenuhipersyaratan,
dankoefisienrelasimemenuhipersyaratan
Analis 5, nilaiRSD tidakmemenuhipersyaratan,
nilairecoverytidakmemenuhipersyaratan,
dannilaikoefisienkorelasimemenuhipersyaratan.
77. Seorang apoteker di bagian produksi suatu a. Menggantifilter udara Non Operasional Operasi
kl Jumlahmaksimumpartikel yang
industri farmasi akan melakukan produksi b. Memperbaikikompresor diperbolehkan
s
tablet CTM. Setelah dilakukan pengecekan c. Memperbaiki damper ≥0,5 µm ≥5µm ≥0,5 µm ≥5 µm
ruangan, partikel yg ≥ 5µm lebih banyak dari d. Mengganti blower A 3.520 20 3.520 20
B 3.520 20 352.000 2.900
29.000 per meter kubik. Apakah tindakan e. Memperbaikiselang air C 352.000 29.000 3.520.000 29.000
yang tepat dilakukan untuk memperbaiki D 3.520.000 29.000 - -
keadaan tersebut? E 3.520.000 29.000
- -
Jumlahmaksimumpartikulatudara yang di
perbolehkanruanguntukpembuatanobat. Jikalebihdari 29.000
makadilakukanpenggantian filter udarah. Karena filter
udaramerupakanbagiandari AHU yang
berfungsiuntukmengontroljumlahpartikeludara
78. Seorang apoteker di bagian R&D suatu a. Natrium fosfat tribasa dan Larutan buffer :
industri farmasi akan melakukan uji disolusi asam klorida Asam lemah dengan garamnya (basa konjugasi dari asamnya) atau
terbanding dalam rangka pengembangan b. Asam fosfat dan asam klorida Asam lemah (jumlah lebih banyak) dengan basa kuat
produk baru. Salah satu medium disolusi c. Asam fosfat dan trietilamin Basa lemah dengan garamnya (asam konjugasi dari basanya) atau
yang digunakan adalah larutan buffer fosfat d. Natrium fosfat monobasa dan Basa lemah (jumlah lebih banyak) dengan Asam kuat
pH 6,8. Apakah bahan-bahan yang tepat natrium hidroksida * Natrium fosfat monobasa dan natrium hidroksida: asam lemah
digunakan untuk membuat larutan tersebut ? e. Kalium fosfat monobasa dan dan basa kuat( basa konjugasinya)
asam sulfat * Asam fosfat dan asam klorida: asam lemah dan asam kuat
*Asam fosfat dan trietilamin: asam lemah dan basa kuat
* Kalium fosfat monobasa dan asam sulfat:asam lemah dan asam
lemah
96. Apoteker yang bekerjasebagai supervisor a. Sifat fisika kimia bahan aktif Keseragaman bobot tablet dapat ditunjang dengan kecepatan alir
produksi sedang melakukan pengamatan b. Kekerasan tablet granul sehingga distribusi granul dapat terpenuhi yang dikontrol
terhadap permasalahan tablet Glibenklamid c. Ketebalan tablet
yang memiliki bobot yang tidak stabil saat pada saat pencetakan (Siregar, 1992). Granul yang memiliki
d. Ukuran partikel granul
proses pencetakan tablet. Keseragaman bobot
e. Sifat fisika kimia bahan kecepatan alir baik maka pada saat proses pembuatan, pengisian
tablet yang dihasilkan ternyata tidak
memenuhi syarat. Apakah parameter yang tambahan ruang cetakan menjadi seragam yang kemudian mempengaruhi
tepat untuk dievaluasi untuk memecahkan
keseragaman bobot tablet dan keseragaman zat aktif (Sulaiman,
masalah tersebut?
2007). Granul yang terbentuk sebisa mungkin ukurannya seragam,
karena besarnya perbedaan ukuran granul akan berpengaruh pada
fluiditas granul sehingga dapat mempengaruhi keseragaman bobot
dan keseragaman kandungan tablet yang dihasilkan (Ardiani,
2012).
97. Apoteker dibagian QA sedang melakukan a. Ukuran granul, lama Dalam pembuatan sediaan tablet harus melewati berbagai proses
validasi proses pengeringan granul untuk pengeringan, kadar air yang harus dilakukan, salah satunya adalah proses pengeringan
tablet obat maag dengan berat 900 mg. b. Suhu pengeringan, kadar granul. Hal yang perlu diperhatika ndalam proses pengeringan
Apakah parameter yang harus diperhatikan
air granul, lama granul diantaranya suhu yang digunakan untuk pengeringan.
pada proses validasi tersebut?
pengeringan Proses pengeringan dapat menyebabkan hilangnya sejumlah air
c. Suhu pengeringan, ukuran dalam granul sehingga dapat mempengaruhi kadar air granul yang
granul, kadar air granul akhirnya akan mempengaruhi sifat fisik tablet yang dihasilkan
d. Suhu pengeringan, (Ardiani, 2012).
homogenitas bahan aktif, Faktor yang mempengaruhi pengeringan adalah kecepatan
ukuran granul migrasi air dari dalam permukaan, kelembaban relatif ruangan,
e. Lama pengeringan, ukuran tekanan udara, lama waktu pengeringan, suhu pengeringan, dan
granul, kadar air granul kemampuan membawa uap dari udara. Suhu pengeringan granul
pada umumnya adalah 600C. Perbedaan penggunaan suhu pada
proses pengeringan granul menyebabkan kandungan air dalam
granul berbeda pula yang selanjutnya dapat mempengaruhi sifat
fisik tablet (Rankell, 1986).
98. Seorang apoteker dibagian kontrol kualitas a. Kurkumin Kandungan kimia utama yang terdapat di dalam rimpang
suatu industri farmasi akan memeriksa b. Zingiberin jahe adalah (6,8, dan 10)- gingerol, (6,8 dan 10)- shogaol, paradol,
kebenaran bahan rimpang jahe (Zingi c. Gingerol metilgingerol, gingerdiol, dehidrogingerdion, gingerdion.
berofficinale) dengan menetapkan d. Kaemferol Senyawa ini termasuk kelompok senyawa fenol. Shogaol
keberadaan senyawa identitasnya. Rimpang e. Xanthorizol terbentuk dari gingerol yang telah mengalami perubahan akibat
jahe tersebut akan digunakan sebagai bahan suhu. Rimpang jahe juga mengandung air, karbohidrat, protein,
baku untuk produksi obat herbal terstandar. lemak, mineral, danserat (Ali, et al., 2008; Badan POM RI, 2010;
Apakah senyawa identitas yang tepat Ghosh, et al., 2011; Kumar, et al., 2011; Ovesen, 2012;
ditetapkan oleh apoteker tersebut ? Parthasarathy, et al., 2008).
Salah satu khasiat utama rimpang jahe adalah sebagai
analgetik dan antiinflamasi. Senyawa kimia yang memiliki efek
antiinflamasi pada rimpang jahe adalah gingerol (6,8, dan 10)-
gingerol dan (6)-shogaol. Mekanisme kerjanya adalah
menghambat sintesis prostaglandin melalui penghambatan enzim
siklooksigenase-2 (COX-2). Prostaglandin merupakan mediator
yang berperan dalam proses terjadinya inflamasi (Dugasani, et al.,
2010; Nile & Park, 2015; Young, et al., 2005; Thomson, et al.,
2002; Raji, et al., 2002; Li, et al., 2013).
99. Seorang pasien, laki-laki usia 37 tahun, a. Antiinflamasi Urea 20% berfungsi sebagai emolien, pembersih kulit dan
penderita psoriasis vulgaris, mendapatkan b. Antihistamin pelindung kulit
beberapa pengobatan psoriasis general atas c. Keratolitik INDIKASI: kondisi kulit kering, Iktiosis, psoriasis, dermatitis
resep dokter untuk terapi penyakitnya. Salah d. Antibiotik atopik
satu obat yang ada dalam resep adalah e. Pelembab Aturan pakai: 2x/hari setelah mandi
sediaan krim yang mengandung urea 20%.
Apoteker menyerahkan obat tersebut kepada (MIMS)
pasien dan memberikan informasi kegunaan
obat tersebut. Apakah kegunaan obat yang
tepat disampaikan kepada pasien?
100 Seorang pasien, laki-laki, usia 48 tahun, a. Mengurangi kekeringan pada Kotri biasanya diminum waktu makan, tetapi tablet 400/80mg
penderita bronkitis kronis, datang ke apotek mulut sebagai ESO dapat dipakai dengan atau tanpa makanan.
untuk menebus resep dokter yang berisi 20 kotrimoksazol Efek samping utama dari kotri adalah mual, muntah, hilang nafsu
kaplet kotrimoksazol 960 mg (S.2. dd. dc). b. Meningkatkan bioavailabilitas makan, dan reaksi alergi pada kulit (ruam). Ruam agak umum.
Apoteker menyerahkan obat kepada pasien kotrimoksazol dalam tubuh Walau sangat jarang. kotri juga dapat menyebabkan sindrom
dan memberikan konseling cara pakai obat c. Mencegah gejala sakit perut StevensJohnson, sejenis ruam yang gawat
kepada pasien. Apoteker mengatakan bahwa akibat efek samping (diminum bersama makan untung mengindari ES utama dari
pasien harus meminum obat tersebut pada kotrimoksazol kotrimoksazol)
saat makan. Apakah tujuan dari konseling d. Mencegah konstipasi akibat
tersebut? efek samping kotrimoksazol (PIONAS)
e. Meningkatkan efek
bakterisidal dari
kotrimoksazol
101. Seorang dokter umum di puskesmas meminta a. 1 kali sehari 1 kapsul 40 mg x 25 kg =1000 mg
informasi kepada apoteker mengenai aturan pakai b. 2 kali sehari 1 kapsul 1000mg = 2 kapsul
amoksisilin 500 mg untuk pengobatan otitis c. 3 kali sehari 1 kapsul 500 mg
media yang dialami pasien anak (laki-laki usia 9 d. 1 kali sehari 2 kapsul
tahun, BB 25 kg). Apoteker menemukan aturan e. 2 kali sehari 2 kapsul
pakai obat tersebut dari sebuah literatur, yaitu 40
mg/Kg BW/day divided twice daily. Sediaan yang
ada di puskesmas adalah amoksisilin kapsul 500
mg. Bagaimana aturan pakai yang tepat
disampaikan kepada dokter tersebut?
102. Seorang pasien wanita, usia 17 tahun, dilarikan ke A.Hambatan bersaing
UGD suatu rumah sakit karena keracunan merkuri B. Kompleksasi
akibat tambalan amalgam giginya pecah dengan C. Penggantian bersaing
gejala gangguan sensorik yang cukup parah, D. Reaksi Khelasi
gangguan sensasi dan berkurangnya koordinasi. E. Antagonisme
Dokter meresepkan antidote dimercaprol dan Sumber :
apoteker di UGD menyiapkan antidote tersebut
untuk pasien. Bagaimana mekanisme antidote Haqqu. R.N., Nurlitasari. R.T., 2013, Makalah Antidotum.Sekolah
tersebut ? Tinggi Ilmu Kesehatan Patria
Husada,Blitar.http://rahayutrinuritasari.blogspot.co.id/2013/10/v-
behaviorurldefaultvmlo_5760.html. Diakses tanggal 23-03-2018.
#khelasi : reaksi pengikatan antara logam berat dengan suatu protein,
sehingga membentuk senyawa yang memiliki molekul yang sangat besar
sehingga sulit diabsorpsi dan langsung di sekresi
103. Seorang pasien, laki-laki usia 40 tahun, penderita A. Propanolol #Acebutolol, carteolol, penbutolol dan pindolol memiliki aktivitas agonis
hipertensi Akan tetapi frekwensi detak jantung B. Acebutolol β-reseptor parsial dan simpatomimetik intrinsik aktivitas (ISA). Sehingga
pasien justru berada dibawah normal C. Bisoprolol hanya menghambat sebagian reseptor, ketika ritme otot jantung rendah
(brakikardi). Dokter berdiskusi dengan apoteker D. Nadolol maka reseptor β distimulasi tetapi hanya sebagian sehingga denyut
untuk pemilihan obat yang dapat meningkatkan E. Atenolol jantung, cardiac output, aliran darah periferal tidak ikut turun ketika
frekwensi detak jantung pasien. Apakah obat reseptor di hambat, sehingga dapat di gunakan pada gagal jantung dan
yang tepat direkomendasikan ? sinus bradikardi. Tetapi beresiko pada pasien post MI dan jantung
koroner.
104. Seorang apoteker diapotek akan megadakan A. PBF A PBF B
vitamin tulang sebanyak 1 box. Terdapat 5 PBF B. PBF B Karena dapat mengirim barang dihari yang sama saat order sehingga
yang mendistribusikan vitamin tersebut dengan C. PBF C barang lebih cepat ada di apotek, harga sudah termasuk ppn
kondisi pemesanan sebagai berikut : D. PBF D
p PENGIRI HARGA PROSES ORDER E. PBF E
b MAN
f
A Sore hari Rp. Via telpon, SP
dihari 159.000, diambil saat
yang - (Belum pengiriman
sama saat PPN)
order diskon
3%
B Satu hari Rp. Via telpon, SP
setelah 159.000, diambil saat
order - (Sudah pengiriman
PPN)
C Satu hari Rp. No telpon sales
setelah 159.000, dan ksantor PBF
order - (Sudah sulit dihubungi
PPN)
D Sore hari Rp. Via telpon, SP
dihari 159.000, diambil saat
yang - (Belum pengiriman
sama saat PPN)
order
E Sore hari Rp. Via telpon, SP
dihari 159.000, diambil saat
yang - (Belum pengiriman
sama saat PPN)
order
PBF mana yang tepat dipilih untuk pengadaan
vitamin tulang tersebut ?
105. Seorang apoteker pengelola di apotek akan A. Surat Pesanan Biasa
menulis surat pesanan untuk pengadaan produk B. Surat Pesanan Narkotika
obat flu- batuk. Salah satu komponen aktif dari C. Surat Pesanan Psikotropika
produk tersebut adalah pseudoefedrin. Apakah D. Surat Pesanan Prekursor
jenis surat-pesanan yang tepat digunakan? E. Surat Pesanan Obat Keras
Tertentu
106. Seorang apoteker di industri farmasi melakukan A. Naproxen Naproxen sebagai zat aktif
optimasi formula sediaan tablet Naproxen 450mg B. Avicel pH 101 Kollidon®CL yang merupakan superdisintegrant. Kollidon®CL
. formula tablet yang dioptimasi untuk 1000 tablet C. Kollidon Cl memiliki kemampuan menyerap air dan mengembang dengan cepat
adalah Naproxen: 457,5 g; Kolidon CL: 10g; D. Kollidon 30 ketika kontak dengan air sehingga akan mempercepat proses pecahnya
kolidon 30: 25g; purified water: 90ml dan E. Magnesium Stearat tablet.
magnesium stearat 2,5 g. Berdasarkan formula Avicel PH 101 sebagai pengisi tablet
tersebut, apakah bahan tambahan yang berfungsi Kollidon 25, 30 dan 90 akan menghasilkan granul yang keras dan
sebagai bahan pengikat? bebas mengalir, di dalam tablet granul tersebut mempunyai ikatan
yang baik.
Magnesium stearat sebagai lubrikan
107. Seorang apoteker di industri farmasi sedang A. Bulan Ke-1 Uji stabilitas jangka pendek dilakukan selama 6 bulan dengan kondisi
melakukan uji stabilitas yang dipercepat B. Bulan Ke-2 ekstrim (suhu 40ᵒC ± 20ᵒC, RH 75% ± 5%) interval pengujian dilakukan
(accelerated time) untuk produk tablet allupurinol. C. Bulan Ke-3 pada bulan ke-3 dan ke-6
Tablet tersebut disimpan pada kondisi yang D. Bulan Ke-4
ekstrim (suhu 40ᵒC ± 20ᵒC, RH 75% ± 5%) dan E. Bulan Ke-5
pengujian akan dilakukan selama 6 bulan.
Parameter yang diukur adalah kadar zat dalam
tablet. Kapankah waktu yang tepat untuk
melakukan pengukuran kadar zat aktif untuk
pertama kalinya?
108. Seorang apoteker di industri farmasi sedang a. 10 menit Alat suntik, jarum dan alat kaca dibebas pirogenkan dengan pemanasan
mempersiapkan standar prosedur (SPO) untuk b. 20 menit pada suhu 250o C selama tidak kurang dari 30 menit
proses depirogenisasi alat-alat gelas untuk c. 40 menit
produksi infus NaCl 0,9 %. Metode yang d. 60 menit
ditetapkan adalah metode pemanasan e. 120 menit
menggunakan oven dengan pengaturan suhu
sebesar 250oC. Berapakah lama proses
depirogenisasi yang tepat untuk ditetapkan dalam
SPO proses depirogenisasi tersebut?
Ket:
Obat griseovulvin ini menginduksi enzim sitokrom
P450/CYP3A4 yang mengakibatkan proses metabolisme
menjadi cepat progesterone. Karena proses metabolisme
menjadi cepat sehingga efek pil KB menurun.
112. Seorang pasien, laki2 usia 52 tahun, BB 80 a. 15,6 mL/menit Diketahui :
kg, didiagnosis dokter menderita urosepsis b. 20,4 mL/menit Jenis kelamin = Laki-Laki
dan harus menjalani perawatan di RS. c. 24,6 mL/menit Usia = 52 Tahun
Diketahui nilai kreatinin serum pasien 2,4 d. 30,2 mL/menit BB = 80Kg
mg/dL. Dokter meresepkan gentamisin sulfat e. 38,2 mL/menit Scr = 2,4 mg/dl
80mg injeksi iv tiap 8 jam. apoteker
menyampaikan perlu dilakukan penyesuaian
dosis berdasarkan perhitungan nilai klirens (140 − 𝑢𝑚𝑢𝑟(𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛) × 𝑏𝑏(𝑘𝑔))
kreatinin. Berapakah nilai kliren kreatinin 𝐶𝑙𝑐𝑟 =
72 × 𝑆𝑐𝑟 (𝑚𝑔/𝑑𝑙)
pada pasien tersebut ?
(140 − 52𝑡ℎ × 80𝑘𝑔)
𝐶𝑙𝑐𝑟 =
72 × 2,4(𝑚𝑔/𝑑𝑙)
Clcr = 40,7
Jawaban belum di temukan
113. Seorang pasien laki2 usia 22 th, BB 50kg a. 3 hari https://pafisumut.or.id/wp-
didiagnosa dokter di suatu rs mengalami b. 5 hari content/uploads/2017/08/Phatmaceutical-Care-Penyakit-
acute pharyngitis dengan gejala nyeri saat c. 7 hari Pernafasan.pdf
menelan, pusing, demam (40˚C) dan muntah d. 10 hari Khusus untuk faringitis oleh streptococcus gejala yang menyertai
sebanyak 2 kali. Dokter meresepkan e. 14 hari biasanya berupa demam tiba-tiba yang disertai nyeri tenggorokan,
cefadroxil capsul 500mg (2x1) karena pasien tonsillitis eksudatif, adenopati servikal anterior, sakit kepala, nyeri
memiliki riwayat alergi antibiotik golongan abdomen, muntah, malaise, anoreksia, dan rash atau urtikaria.
penisilin. Dokter meminta informasi dari Cefadroxil antibiotika sefalosporin generasi satu
apoteker mengenai durasi pengobatan untuk
antibiotik tersebut. Apakah informasi yang
tepat disampaikan kepada dokter?
114. Seorang apoteker di gudang farmasi a. Disimpan dalam Freezer Menurut PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
kabupaten baru saja menerima dropping b. Disimpan dalam chiller INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG
vaksin BCG. Vaksin tersebut harus di simpan c. Disimpan dterlindung dari PENYELENGGARAAN IMUNISASI bahwa untuk penyimpanan
pada tempat yang tepat agar tidak rusak dan cahaya vaksin BCG pada suhu 2oC s/d 8oC yaitu pada lemari pendingin
menimbulkan kerugian. Dimanakah tempat d. Disimpan dalam wadah (chiller).
yang tepat untuk menyimpan vaksin tertutup
tersebut? e. Disimpan dipisahkan dari obat
lain
(Halaman 40)
115. Seorang apoteker kepala instalasi farmasi a. 4 Orang Menurut PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
rumah sakit sedang melakukan analisis b. 6 Orang INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR
kebutuhan apoteker di bangsal rawat inap. c. 8 Orang PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT bahwa
Rumah sakit tersebut memiliki 300 bed untuk d. 10 Orang kebutuhan apoteker di rawat inap, idealnya untuk 30 pasien
pasien rawat inap. Nilai BOR (Bed e. 12 Orang dilayani oleh 1 apoteker. Jadi apabila terdapat 300 bed untuk
Occupancy Rate) sebesar 80%. Jumlah pasien rawat inap maka dibutuhkan 10 apoteker. Sehingga jumlah
apoteker yang bertugas di rawat inap apoteker yang akan direkrut lagi oleh RS untuk bangsal rawat inap
sebanyak 4 orang, sehingga pelayanan adalah 6 Orang.
kefarmasin dibangsal pasien kanker yang 80 % x 300= 240 / 30 = 8 Apt
meliputi pencampuran obat kanker masih
dilayani oleh perawat. Berapakah jumlah
apoteker yang seharusnya di rekrut lagi oleh
rumah sakit untuk bangsal rawat inap ? (Halaman 43)
116. Seorang apoteker yang bekerja di bagian a. 0,90 gram Diketahui :
R&D suatu industri farmasi sedang b. 1,35 gram - Penurunan titik beku morfin HCl (∆Tf) 10 mg/ml adalah
melakukan optimasi formula sediaan injeksi c. 4,50 gram 0,00150
Morfin HCl 10 mg/ml. Formula dibuat d. 8,75 gram - Penurunan titik beku NaCl ( ∆Tf ) 0,9% adalah 0,520
sebanyak 1 L dan apoteker menggunakan e. 9,00 gram
NaCl sebagai senyawa pengisotonis. Dari
penelitian yang dilakukan, diperoleh data Konsentrasi morfin HCl Morfin HCl 10 mg/ml :
penurunan titik beku Morfin HCl 10mg/ml 10 𝑚𝑔 1000 mg 1g
= = = =1%
adalah 0,00150, sedangkan penurunan titik 𝑚𝑙 100 𝑚𝑙 100 𝑚𝑙
beku NaCl 0,9% adalah 0,520. Berapa jumlah Rumus: B = (0,52 – b1) x c
NaCl yang harus ditambahkan ke dalam B2
formula tersebut ? KET : b1 = penurunan titik beku zat khasiat (morphin HCl)
C = konsentrasi zat khasiat (morphin HCl)
B2 = PENurunan titik beku pengisotonis (NaCl)
Perhitungan :
(𝟎,𝟓𝟐−𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟓°) 𝒙 𝟏 %
𝑩= = 𝟎, 𝟗𝟎𝟎% = 0,900 g/ 100ml
𝟎,𝟓𝟕𝟔
= 0,900 g x 1000 ml
= 9,00 gram
117. Apoteker yang bekerja pada bagian R&D a. Surfaktan Stabilitas suspensi
suatu industri farmasi akan membentuk b. Weeting agent Cara untuk menjaga stabilitas suspensi adalah
formulasi sediaan antasida yang berisi c. Tickener agent memperlambat penimbunan partikel serta menjaga
Aluminium hidroksida. Magnesium d. Buffer homogenitas dari pertikel tersebut. Beberapa faktor yang
hidroksida dan simetikon dalam bentuk e. Anti oksidan mempengaruhi stabiltas suspensi adalah :
suspensi.stabilitas fisik sediaan menjadi -Ukuran Partikel : semakin besar ukuran partikel maka
salah satu pertimbangan yang penting semakin kecil luas penampangnya. (dalam volume yang
dalam formulasi sediaan tersebut. Apakah sama) .Sedangkan semakin besar luas penampang partikel
bahan yang harus ditambahkan untuk daya tekan keatas cairan akan semakin memperlambat
meningkatkan stabilitas fisik sediaan? gerakan partikel untuk mengendap, sehingga untuk
memperlambat gerakan tersebut dapat dilakukan dengan
memperkecil ukuran partikel.
-Kekentalan / Viskositas : Kekentalan mempengaruhi pula
kecepatan aliran dari cairan tersebut, makin kental suatu
cairan kecepatan alirannya makin turun (kecil). Kecepatan
aliran dari cairan tersebut akan mempengaruhi pula gerakan
turunnya partikel yang terdapat didalamnya. Dengan
demikian dengan menambah viskositas cairan, gerakan turun
dari partikel yang dikandungnya akan diperlambat. Tetapi
kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan
mudah dikocok dan dituang
-Sifat / Muatan Partikel: Stabilitas fisik suspensi farmasi
didefinisikan sebagai kondisi suspensi dimana partikel
tidak mengalami agregasi dan tetap
terdistribusi merata. Bila partikel mengendap akan
mudah tersuspensi kembali dengan pengocokan yang
ringan. Partikel yang mengendap ada kemungkinan
dapat saling melekat oleh suatu kekuatan untuk
membentuk agregat dan selanjutnya membentuk
compacted cake dan
Stabilitas suspensi
Cara untuk menjaga stabilitas suspensi adalah memperlambat penimbunan
faktor yang mempengaruhi stabiltas suspensi adalah :
-Ukuran Partikel : semakin besar ukuran partikel maka semakin kecil luas p
luas penampang partikel daya tekan keatas cairan akan semakin memperlam
memperlambat gerakan tersebut dapat dilakukan dengan memperkecil ukur
-Kekentalan / Viskositas : Kekentalan mempengaruhi pula kecepatan alira
makin turun (kecil). Kecepatan aliran dari cairan tersebut akan mempengar
demikian dengan menambah viskositas cairan, gerakan turun dari partikel y
boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang
-Sifat / Muatan Partikel: Stabilitas fisik suspensi farmasi didefinisik
agregasi dan tetap terdistribusi merata. Bila partikel mengendap ak
Partikel yang mengendap ada kemungkinan dapat saling melekat o
membentuk compacted cake dan peristiwa ini disebut caking . Faktor
artinya tidak dapat diubah lagi karena konsentrasi merupakan jumlah
alam. Yang dapat diubah atau disesuaikan adalah ukuran par
menggunakan pertolongan mixer, homogeniser, colloid mill dan mor
penambahan zat pengental yang dapat larut kedalam cairan tersebut
agent (bahan pensuspensi), umumnya bersifat mudah berkembang dal
1. Soetopo. Seno, dkk. 2001. Teori Ilmu Resep. Jakarta
120. Seorang pasien, laki-laki, usia 45 tahun, a. 2hari Lama pemakain ketotolak maksimal 5hari (Medscape)
mendapatkan injeksi ketorolac i.m 10mg b. 3 hari Namun di sini pasien sebelumnya mendapat terapi injeksi
(3. dd) selama 2 hari untuk c. 4 hari ketorolac i.m 10mg (3. dd) selama 2 hari sehingga untuk
menghilangkan rasa nyeri setelah d. 4 hari penggunaan ketorolac tablet 10mg (s.3.dd) adalah 3 hari
menjalani operasi usus buntu. Saat ini, e. 5 hari
pasien diperbolehkan pulang. Dokter
akan meresepkan ketorolac tablet 10mg
(s.3.dd) dan meminta rekomendasi
apoteker mengenai batasan maksimal
durasi pengobatan obat tersebut. Berapa
lamakah durasi penggunaan obat tersebut
yang tepatdirekomendasikan?
121. Seorang perempuan datang ke apotek a. Det orig + XXV Resep 1 dibuat sebanyak 15 bungkus
menebus resep untuk anaknya b. Det iter 1x + X Ditebus sebanyak 40 bungkus
(perempuan, usia 5 tahun) sebagai c. Det iter 1x + XV Sehingga..
berikut: d. Det iter 2x Padaresep original diambil 15 bungkus
R/ Isoniazid mg 100 e. Det iter 2x + X Padaiter 1x diambil 15 bungkus
Piridoxin mg 5 Jika dijumlahkan obat yang diambil sebanyak 30
Rifampicin mg 300 bungkus dan ditambah 10 bungkus jadi 40 bungkus
m.f.pulv.dtd no. XV
R/ Paracetamolsyr 200mg/5ml fi.I Pada copy resep dituliskan det iter 1x + X
S.pm.Cth I
Perempuan tersebut ingin menebus 40
bungkus pada resep 1. Apakah tanda
yang tepat dituliskan pada copy resep
disamping resep 1?
122. Seorang perempuan datang ke apotek a. Jumlah obat Alasannya bentuk sediaan dalam resep tablet, dan jika
membawa resep untuk anaknya (laki-laki, b. Bentuk sediaan diberikan untuk anak kurang sesuai.
usia 12 tahun) sebagai berikut: c. Efek samping pada
R/ Cefadroxil tab 250 mg pasien
m.f.pulv.dtd No. XV d. Frekuensi pemakaian
S.t.dd.1 e. Rute pemberian obat
Apoteker melakukan skrining dan
menemukan permasalahan dalam resep
tersebut. Apakah permasalahan yang ada
dalam resep tersebut?
123. Seorang apoteker di apotek baru saja a. Rp. 28.500 25/100 x 25435 = 6358,75 + 25435
menerima pesanan obat sirup antibiotik dari b. Rp. 29.250 = 31793,75
sebuah PBF. Harga obat pada faktur adalah c. Rp. 29.800
Rp. 25.435/botol (sudah termasuk PPN). d. Rp. 30.200 5/100 x 31793,75 = 1589,68
Apotek menetapkan margin sebesar 25% dan e. Rp. 30.500
memberikan diskon sebesar 5% kepada 31793,75 – 1589,68 = 30200
pasien. Berapakah harga jual yang tepat
ditetapkan untuk obat tersebut ? Jadi harga jual obat Rp. 30.200
124. Apoteker di Puskesmas sedang melakukan a. Vaksin masih dapat VVM adalah pemantau vaksin berupa label bergambar yang
stock opname sediaan vaksin. Salah satu digunakan karena belum dilekatkan pada botol vaksin untuk mencatat paparan panas
indikator untuk memantau kondisi vaksi kadaluwarsa kumulatif yang berlebihan.
nmenggunakan indikator vaccine vial b. Gunakan vaksin tersebut Setiap perubahan :
monitor (VVM). Dalam kegiatan tersebut, lebih dahulu daripada 1. Segiempat dalam lingkaran berwarna lebih muda (putih)
ditemukan satu buah vaksin dengan VVM vaksin lainnya dari pada warna lingkaran. Berarti vaksin masih baik,
warna segiempat berubah lebih gelap tetapi c. Kualitas vaksin tersebut vaksin masih bisa digunakan
masih lebih terang dari lingkaran di luarnya. masih sama dengan yang 2. Segiempat dalam lingkaran berubah warna, tetapi masih
Apakah makna dari perubahan warna lain lebih muda dari warna lingkaran. Bila vaksin belum
indikator tersebut ? d. Gunakan vaksin tersebut kadaluarsa, vaksin masih bias digunakan
dalam waktu satu bulan 3. Warna segiempat berubah menjadi sama dengan warna
e. Vaksin tersebut tidak boleh dasar lingkaran. Vaksin tidak boleh digunakan
digunakan lagi 4. Warna segiempat berubah menjadi lebih tua dari warna
lingkaran. Vaksin tidak boleh digunakan
125. Seorang apoteker pada bagian R&D suatu a. Pengkelat Rumus molekul : NaCl
industri farmasi akan mengembangkan b. Pengatur PH Farmakologi : berfungsi untuk mengatur distribusi air, cairan dan
sediaan injeksi ondansetron. Formula sediaan c. Pengatur tonisitas keseimbangan elektrolit dan tekanan osmotic cairan tubuh
tersebut terdiri dari ondansetron, asam sitrat d. Peningkat kelarutan (FI IV hal.584)
monohidrat, natrium sitrat, natrium klorida e. Pengatur kekentalan
dan aqua pro injeksi. Apakah fungsi natrium
klorida dalam formula tersebut ?
126. Seorang apoteker di suatu industri a. Prospective validation Prospective Validation
farmasi akan mengembangkann akan b. Concurrent validation - Untuk Produk- produk baru yang belum pernah
melalukan validasi proses produksi c. Retrospektif diproduksi
sediaan salep betametason. Produk tsb validation - Dilakukan pada Tiga batch pertama
merupakan produk yang sudah lama d. Installation validation - Bisa digunakan untuk dijual (commercial batch)
diproduksi, namun belum pernah e. Operational validation - Bukan termasuk trial batch (skala lab)
dilakukan validasi. Data validasi tsb Concurrent Validation
diperlukan untuk keperluan registrasi Untuk Produk yang sudah berjalan (sudah
ulang. Apakah jenis validasi yang tepat diproduksi) tetapi oleh karena satu dan lain hal,
dilakukan? belum dilakukan validasi prospective.
Terjadi perubahan pada parameter kritis, seperti
peralatan yang digunakan, prosedur (cara)
pembuatan, spesifikasi bahan baku, cara pengujian,
dll yang dapat mempengaruhi mutu dan spesifikasi
produk.
Validasi dilakukan pada batch produksi yang sedang
berjalan, sebanyak min. 3 batch berturut-turut.
Retrospective Validation
Untuk Produk-produk yang sudah lama diproduksi
yang belum di-validasi, namun memerlukan data
validasi (mis. Untuk keperluan registrasi ulang, dsb)
Penelusuran dari data produksi yang sedang berjalan
Data berasal dari batch record (minimum 10 – 20
batch)
Penelusuran sejarah (riwayat) produk yang
bersangkutan
repository.unika.ac.id
127. Seorang apoteker penanggung jawab QC a. Area reject Karena sampling telah terbukti mengandung rimpang jenis
suatu industri obat tradisional menerima b. Area karantina lain maka bahan baku dikirim atau diletakan di ruang reject
kiriman bahan baku rimpang Jahe c. Area release atau ditolak.
(Zingiber officinale) sebanyak 10 zak. d. Area sampling
Setelah dilakukan sampling, diketahui 1 e. Area pemusnahan
zak tercampur rimpang jenis lain.
Apoteker menginstruksikan petugas
gudang agar meletakkan produk tersebut?
128. Seorang pasien laki laki usia 56 tahun baru A. 1 bulan
terdiagnosa mengalami Rheumatoid Arthritis. B. 1,5 bulan MTX diberikan selama 3 bulan pertama (dipiro, 7th)
Dokter akan meresepkan metrotrexat untuk C. 2 bulan obat metrotrexat baru terjadi onset pada minggu ke 2-3.
pasien tersebut dan meminta informasi D. 2,5 bulan
kepada apoteker mengenai durasi minimal E. 3 bulan
penggunaan obat tersebut untuk
mengoptimalkan efek terapi dan efek
samping obat. Berapa lamakah durasi
pengobatan yang tepat disarankan?
129. Seorang dokter di puskesmas meminta a. 1 kali sehari 1 kapsul 40mg/Kg BW/day divided twice daily = 40mg/kgBB/hari dalam
informasi kepada apoteker mengenai aturan b. 2 kali sehari 1 kapsul dosis terbagi 2x sehari
pakai amoksisilin 500mg untuk pengobatan c. 3 kali sehari 1 kapsul
otitis media yang dialami pasien anak (laki d. 1 kali sehari 2 kapsul 40mg x 25kg = 1000mg
laki usia 9tahun BB 25kg). Apoteker e. 2 kali sehari 2 kapsul tersedia amox 500mg kapsul
menemukan aturan pakai di literatur yaitu jadi aturan pakainya 2 kali sehari 1 kapsul
40mg/Kg BW/day divided twice daily.
Sediaan yang ada di puskemas adalah
amoksisilin kapsul 500mg. Bagaimanakah
aturan pakai yang tepat disampaikan kepada
dokter tersebut?
130. Seorang apoteker di apotek menyerahkan a. Antagonis kompetetif a) Antagonis Kompetetif mengikat reseptor di tempat
cetrizin atas resep dokter kepada seorang b. Antagonis non-kompetitif ikatan agonis (receptor site atau active site) secara reversibel
pasien (laki-laki usia 30 tahun, penderita c. Antagonis kimiawi sehingga dapat digeser aloh agonis kadar tinggi. Hambatan
rhinitis alergi) obat tersebut berinteraksi d. Antagonis fungsional kadar agonis dapat diatasi dengan meningkatkan kadar
dengan reseptor histamine yang dapat e. Antagonis fisiologi agonis sampai akhir dicapai efek maksimal yang sama.
mengurangi gejala alergi yang di alami Contohnya
pasien. Berdasarkan teori reseptor Cetirizine reseptor -Antihistamin dan histamin
bagaimana mekanisme obat tersebut ? antagonis -Kolinergik dan antikolinergik
e) Antagonisme Fisiologik
Terjadi pada organ yang sama, tetapi pada sistem reseptor
yang berlainan.
Misal : efek bronkokonstriksi histamin dapat dilawan dengan
adrenalin yang bekerja pada adrenoreseptor beta.
Sumber : Wanamaker, P. Massey, Locked. 1996. Applied
Pharmacology for the Veterinary Technician. WB Saunders:
Columbia.
131. Seorang pasien laki-laki usia 65 tahun a. Alergi obat a) Alergi obat adalah reaksi berlebihan dari sistem
penderita depresi, berkonsultasi dengan b. Efek toksik obat kekebalan tubuh terhadap suatu obat yang digunakan. Reaksi
apoteker di ruang konseling suatu rumah c. Efek samping obat ini muncul karena sistem kekebalan tubuh menganggap zat
sakit mengenai gejala yang dialaminya d. Gejala penyakit yang tidak tertentu dalam obat tersebut sebagai substansi yang bisa
setelah seminggu menggunakan berkurang membahayakan tubuh.
amitryptilin 25 mg. Pasien mengeluhkan e. Komplikasi dari penyakit b) Berefek toksik artinya obat bisa menyebabkan
dia mengalami susah buang air besar, yang dialami keracunan. Dalam dunia farmasi dan kedokteran, beda antara
mulut kering, mual dan kebingungan . obat dan racun ada pada dosis. Jika obat digunakan pada
Apakah problem terapi yang dialami dosis yang melebihi dosis terapinya, obat tersebut akan
pasien tersebut ? berefek sebagai racun. Obat bisa menyebabkan keracunan
pada berbagai anggota tubuh terutama anggota tubuh yang
banyak dilewati oleh aliran darah.
c) Efek samping obat adalah suatu reaksi yang tidak
diharapkan dan berbahaya yang diakibatkan oleh suatu
pengobatan. Efek samping obat, seperti halnya efek
obatyang diharapkan, merupakan suatu kinerja dari dosis
atau kadar obat pada organ sasaran. Interaksi obat juga
merupakan salah satu penyebab efek samping Sama seperti
obat-obat lain, amitriptyline juga berpotensi menyebabkan
efek samping. Terdapat beberapa efek samping yang bisa
terjadi setelah mengonsumsi obat antidepresan
ini.Mengantuk,Pusing saat bangun tidur, Mual, Nyeri perut,
Konstipasi, Diare, Mulut terasa kering.
d) Gejala penyakit yang tidak berkurang.
e) Komplikasi dari penyakit yang dialami
132. Seorang pasien, perempuan, usia 45 tahun, a. Captopril 12,5 mg Penyekat beta jelas sudah terbukti menurunkan angka
telah menggunakan valsartan 80 mg selama 3 b. Spinorolakton 25 mg kematian pasien infark jantung dan hal ini terutama karena
tahun. Hasil pemeriksaan kali ini diketahui c. Bisoprolol 5 mg penyekat beta menurunkan kebutuhan oksigen miokard.
pasien terjadi kardiomegali. Untuk d. Klonidin 50mg
membantu kontrol tekanan darah dan e. Furosemid 20 mg Penyekat beta secara konpetitif menghambat efek
menurunkan cardiac output, dokter akan
ketekolamin pada reseptor beta. Penyekat beta mengurangi
menambahkan antihipertensi lain dan
meminta pertimbangan apoteker. Apakah konsumsi oksigen miokard melalui pengurangan
rekomendasi terapi yang tepat diberikan kontraktilitas miokard, denyut jantung (laju sinus).
kepada dokter tersebut? Konduksi AV dan tekanan darah sistolik. Bila tidak ada
kontraindikasi, pemberian penyekat beta harus dimulai
segera. Penyekat beta tanpa aktivitas simpatomimetik lebih
disukai , seperti metoprolol, atenolol,esmolol atau
bisoprolol.
133. Apoteker penanggungjawab PBF a. Menyetujui pemesanan Pembahasan: Mengecek terlebih dahulu riwayat pemesanan
mendapatkan surat Pesanan (SP) dari suatu dan memproses apotek untuk menentukan berapa banyak alprazolam yang
apotek yang berisi tablet alprazolam generik pengiriman dipesan.
1 mg sebanyak 1 mg sebanyak 50 box. b. Menolak karena info
Menurut info dari sales PBF, apotek tersebut dari sales
tidak terlalu ramai dikunjungi pasien. Apakah
c. Mengecek terlebih
tindakan yang tepat dilakukan oleh apoteker
tersebut? dahulu riwayat
pemesanan apotek
d. Melaporkan ke pihak
berwenang
(dinkes/BBPOM)
e. Menyerahkan
keputusan kepada
kepala PBF
134. Seorang apoteker yang bertugas dalam tim a. Mengurangi jumlah
perencanaan menganalisis kebutuhan obat di injeksi epineprin 0,1%
RSUD dalam rangka pembuatan perencanaan b. Mengurangi jumlah
obat tahun depan. Kebutuhan obat ternyata injeksi asam askorbat 1
lebih besar dari anggaran yang ditetapkan. mg dengan obat lain
Obat yang dipertimbangkan untuk dikurangi c. Mengganti injeksi asam
adalah injeksi epineprin 0,1% atau asam askorbat 1mg dengan obat
askorbat 250mcg. Keduanya termasuk dalam lain
golongan A dari analisis pareto. Apakah d. Mengganti injeksi
tindakan yang tepat dilakukan oleh apoteker epineprin 0,1% dengan
tersebut? obat lain
139. seorang paien laki-laki, usia 52 tahun, a. Merekomendasikan pasien merasakan gejala-gejala hipoglikemia (pusing, lemas,
menderita DM sejak 5 tahun, memiliki meminta pengganti insulin gemetar, pandangan berkunang-kunang, pitam (pandangan
kadar gula darah 350mg/dl, sehingga kepada dokter menjadi gelap), keluar keringat dingin, detak jantung
dokter meresepkan insulin untuk pertama b. Meminta pasien melakukan meningkat, segera hubungi dokter.
kalinya bagi pasien. Pasien datang self-monitoring blood
kembali ke rumah sakit setelah2 hari glucosa secara berkala Pada soal pasien tidak mau makan karena khwatir dapat
menggunakan insulin karena c. Menjelaskan lokasi meningkatkan kadar gula darahnya sehingga paien
mengeluhkan sering gemetar, pusing, penyuntikan insulin secara mengalami hipoglikemia sehingga perlu
dan berkeringat dingin. Diketahui rotaasi mengimformasikan penggunaan insulin setelah makan
pasien tidak mau makan karena khawatir d. Menginformasikan agar tidak terjadi hipoglikemia.
dapat meningkatkan kadar gula darahnya. penggunaan insulin setelah
Apakah saran apoteker mengenai kasus makan
tersebut? e. Merespon pasien untuk Sumber: ISO Farmakoterapi (buku 1), PIO (application for
segera ke IGD rumah sakit PC)
140. Seorang pasien, laki-laki, usia 64 tahun, a. 1hari sebelum operasi Simpulannya, antibiotik sebaiknya diberikan dalam waktu
akan menjalani operasi akibat b. 12 jam sebelum operasi kurang dari 60 menit menjelang incisi. Dosis antibiotik
pembesaran prostat. Dokter akan c. 6 jam sebelum operasi diberikan sesuai dengan panduan. Jenis antibiotik profilaksis
memberikan antibiotik profilaksispada d. 3 jam sebelum operasi disesuaikan dengan jenis tindakan bedah.
operasi tersebut untuk mencegah resiko e. 1 jam sebelum operasi
infeksi luka operasi dan berdiskusi SUMBER: Update Panduan Antibiotik Profi laksis Bedah dari
dengan apoteker untuk pemberian obat IDSA 2013, CDK-213/ vol. 41 no. 2, th. 2014
tersebut. Kapankah waktu yang tepat
untuk pemberian antibiotik tersebut?
141. Seorang dokter di suatu rumah sakit a. Sefadroksil (kategori Tabel 1. Tatalaksana Infeksi Saluran Kemih pada Kehamilan.
berdiskusi dengan apoteker untuk B)
menetapkan terapi yang akan diberikan b. Eritromisin Antibiotik oral Amoksisilin 3x500 mg
kepada pasien (perempuan, usia 27 tahun, c. Siprofloksasin Sefadroksil 2x 500 mg
hamil trimester pertama, penderita ISK). d. Sefiksim
Sefaleksin 3x 250 mg
Pasien memiliki riwayat alergi terhadap e. Kotrimoksazol
antibiotik golongan penicillin. Apakah Fosfomisin 3 g dosis tunggal
antibiotik yang tepat direkomendasikan
untuk pengobatan pasien tersebut? o Sefadroxil golongan sefalosporin (B)
o Eritromisin golongan makrolida (B)
o Ciprofloksasin golongan flouroquinolon (C)
o Cefiksim golongansefalosporin (B)
o Cotrimokzasol golongan sulfonamide (C)
153. Seorang apoteker di rumah sakit swasta akan A. Pemesanan ke PBF terdekat Fentanyl adalah salah satu obat golongan narkotika II dan
melakukan pemesanan obat bulan ini. Salah B. Pemesanan ke PBF kimia termasuk sintetik opiat yang poten dalam menangani nyeri.
satunya adalah fentanil Inj. 0,05 mg/mL. farma Narkotika hanya dapat dipesan melalui Pedagang Besar Farmasi
Obat tersebut mengalami kekosongan di C. Pembelian ke apotek terdekat (PBF) Kimia Farma, pemesanan Narkotika harus menggunakan
gudang farmasi. Apakah tindakan yang tepat D. Pemesanan ke dinas kesehatan surat pesanan, pembayaran obat dilakukan pada saat barang
dilakukan oleh apoteker? E. Pembelian ke rumah sakit datang.
terdekat
Farida Elyyani, 2016, Gambaran Pengelolaan Obat Narkotika
Dan Psikotropika Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum
Daerah Banjarbaru Kalimantan Selatan, Fakultas Kedokteran
Dan Ilmu Kesehatan : UMY.
154. Seorang apoteker di instalasi farmasi rumah A. Prednison tablet- prednisolon Obat LASA (Look Alike Sound Alike) adalah obat- obat yang
sakit baru saja menerima pesanan obat- tablet- piroksikam- tablet- tampak kelihatan mirip (nama obat, rupa/bentuk obat, dan dalam
obatan dari PBF. Beberapa obat-obatan primolut N pengucapan nama obatnyapun mirip). Obat LASA tidak boleh
tersebut adalah tablet prenison tablet, B. Prednisolon tablet- prednison diletakkan berdekatan walaupun terletak pada kelompok abjad
prednisolon tablet, piroksikam tablet dan tablet- prioksikam tablet-primolut yang sama, harus diselingi dengan minimal 2 obat non dengan
primolut N tablet. Selin diurutkan secara N kategori LASA di antaranya dan pada rak/ tempat obat diberikan
alfabetis, penyimpanan obat-obatan tersebut C. Prednisolon tablet-piroksikam stiker LASA. Hal ini untuk menghindari terjadinya medication
harus memperhatikan obat-obatan yang tablet- primolut N- prednison error dan menghindari penyalahgunaan obat.
termasuk dalam kategori LASA. tablet
Bagaimanakah penyimpanan yang tepat D. Piroksikam tablet- prednisolon Husnawati dkk, 2016, Implementasi Sistem Penyimpanan Obat di
terhadap ke-4 obat tersebut? tablet-prednison tablet- primolut Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Kotamadya Pekanbaru,
N Scientia, 6(1), 7-12.
E. Prednison tablet-piroksikam
tablet- prednisolon tablet-
primolut N
155. Seorang apoteker di industry farmasi akan A. Sampel bahan baku
melakukan on going stability testing pada B. sampel bahan kemas Sampel pertinggal sampel jadi yg sengaja disimpan, apabila
produk tablet simvastatin 10mg yang C. Sampel produk antara terjadi permasalahan di pasaran untuk produk yang tidak
memiliki waktu kadaluarsa 4 tahun. Langkah D. Sampel produk jadi memenuhi syarat maka dapat digunakan produk pertinggal untuk
pertama yang dilakukan adalah mengambil E.Sampel pertinggal mengkonfirmasi keaslian produk yang beredar baik uji
sempel yang akan diperiksa. Apakah istilah stabilitasnyamaupun pada pegujian produk yg diedarkan (BPOM,
untuk sampel yang akan diperiksa tersebut? 2014, Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan
Obat yang Baik 2012, Jilid II, 873, Jakarta)
Seorang apoteker di bagian R&D suatu a. Basis hidrokarbon Menurut FI. IV hal 18, dasar salep yang digunakan sebagai
156. industri farmasi sedang mengembangkan b. Basis larut air pembawa dibagi dalam 4 kelompok, yaitu dasar salep senyawa
sediaan salep dengan bahan aktif natrium c. Basis larut minyak hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci
diklofenak yang bersifat mudah larut dalam d. Basis absorbsi dengan air, dasar salep larut dalam air. Setiap salep obat
air. Apakah jenis basis yang tepat digunakan e. Basis salep tercuci air menggunakan salah satu dasar salep tersebut.
untuk sediaan tersebut? 1). Dasar Salep Hidrokarbon
Dasar salep ini dikenal sebagai dasar salep berlemak, antara lain
vaselin putih dan salep putih. Hanya sejumlah kecil komponen
berair yang dapat dicampurkan kedalamnya. Salep ini
dimaksudkan untuk memperpanjang kontak bahan obat dengan
kulit dan bertindak sebagai pembalut penutup. Dasar salep
hidrokarbon digunakan terutama sebagai emolien, sukar dicuci,
tidak mengering dan tidak tampak berubah dalam waktu lama.
2). Dasar Salep Serap
Dasar salep serap ini dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok
pertama terdiri atas dasar salep yang dapat bercampur dengan air
membentuk emulsi air dalam minyak (parafin hidrofilik dan
lanolin anhidrat), dan kelompok kedua terdiri atas emulsi air
dalam minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah larutan air
tambahan (lanolin). Dasar salep ini juga berfungsi sebagai
emolien.
3). Dasar Salep yang dapat dicuci dengan air.
Dasar salep ini adalah emulsi minyak dalam air, antara lain salep
hidrofilik (krim). Dasar salep ini dinyatakan juga sebagai dapat
dicuci dengan air, karena mudah dicuci dari kulit atau dilap basah
sehingga lebih dapat diterima untuk dasar kosmetika. Beberapa
bahan obat dapat menjadi lebih efektif menggunakan dasar salep
ini dari pada dasar salep hidrokarbon. Keuntungan lain dari dasar
salep ini adalah dapat diencerkan dengan air dan mudah menyerap
cairan yang terjadi pada kelainan dermatologik.
4). Dasar Salep Larut Dalam Air
Kelompok ini disebut juga dasar salep tak berlemak dan terdiri
dari konstituen larut air.
Dasar salep jenis ini memberikan banyak keuntungannya seperti
dasar salep yang dapat dicuci dengan air dan tidak mengandung
bahan tak larut dalam air, seperti paraffin, lanolin anhidrat atau
malam. Dasar salep ini lebih tepat disebut gel.
157. Seorang apoteker pada bagian R&D suatu a. Emulgator
industri farmasi akan menggunakan Isopropil b. Buffer
palmitat sebagai bahan tambahan pada c. Suspending agent
sediaan krim. Isopropil palmitat diketahui d. Emolien
dapat memodifikasi sifat pembawa atau e. Surfaktan
kondisi kulit sehingga akan meningkatkan
penetrasi zat aktif ke dalam kulit. Apakah
fungsi Isopropil palmitat dalam sediaan krim
tersebut?
Dipiro Hal, 98
(dipiro)
162. Seorangpasien, laki-laki, usia 65 tahun, mauk a. Alteplase dan aspirin Kunci : stroke harus ditangani terlebih dahulu, kerena pasien
IGD rumah sakit dan diagnosa dokter b. Aspirin dan hidroklortiazid terkena stroke akut.hipertensi dapat ditunda dan diberikan setelah
mengalami stroke iskemik akut. Dokter c. Hidroklortiazid dan pasien sadar atau normal.
akan memberikan obat alteplase, aspirin, kaptopril Penggunaan obat untuk sroke iskemik akut dengan pasien masuk
hidroklortiazid, kaptopril, dan klopidogrel d. Kaptopril dan klopidogrel IGD penanganan pertama menggunakan :
untuk pasien dan meminta apoteker untuk e. Alteplase dan klopidogrel Alteplase : diberikan selama 60 menit dilanjutkan 3-4,5 jam
menetapkan regiment terapinya. Apoteker setelah onset secara iv.
mengatakan bahwa beberapa obat harus Aspirin : diberikan 4-6 jam setelah serangan
ditunda pemberiannya untuk 7 hari Klopidrogel : diberikan sehari 1 kali selama 4 minggu.
kedepan. Apakah obat yang dimaksudkan (MIMS)
oleh apoteker tersebut? HCT & Kaptopril diberikan jika pasien telah stabil (sadar) rata2 3
hari (dipiro ed 9)
166. Seorang Apoteker di bagian R&D suatu a. Pengawet Dalam Formulasi Haloperidol dekanoat, minyak wijen digunakan
Industri Farmasi sedang mengembangkan b. Pengatur pH sebagai pembawa.
sediaan injeksi haloperidol. Formula sediaan c. Pengatur Tonisitas
tersebut terdiri dari haloperidol dekanoat, d. Pembawa
benzyl alcohol dan minyak wijen. Apakah e. Pengatur Kekentalan
fungsi minyak wijen dalam formula
tersebut?
167. Seorang apoteker di bagian R&D suatu a. Menambah bahan Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya tidak rata
industri farmasi sedang mengembangkan pengikat waktu hancur yaitu pada proses pengeringan, dimana warna akan terbawa
metode penyalutan pada proses lama bersama dengan uap sehingga dipakai bahan pewarna yang
produksi tablet salut gula multivitamin.
b. Mengurangi bobot tablet tidak larut dalam air untuk mencegah agar warna merata.
Pada saat trial, proses penyalutan tablet inti pengaruh dosis
menggunakan panci salut konvensional c. Menambah pelarut
dan menghasilkan tablet salut dengan d. Menggunakan bahan
warnanya yang tidak rata. Apakah pewarna yang tidak larut
tindakan yang tepat dilakukan untuk air
mengatasi permasalahan tersebut? e. Meningkatkan suhu
pengeringan
168. Seorang pasien perempuan usia 38 tahun a. mengocok terbuhaler Pembahasan :
datang menemui apoteker untuk agar tercampur merata
konsultasi mengatasi masalah sariawan b. segera menutup Budesonid merupakan golongan kortikosteroid yang juga
yang dialaminya. pasien telah terbuhaler setelah merupakan immunosupresan. Immunosupresan adalah
menggunakan obat terbuhaler yang berisi dipakai untuk kelompok obat yang digunakan untuk menekan respon
kombinasi budesonid dan formoterol atas mencegah kotoran imun.sebagian dari kelompok obat ini bersifat sitotoksik.
resep dokter selama 1 minggu. Pasien masuk Sehingga dalam setelah pemakaian obat ini hendaknya
juga mengatakan bahwa dia tidak c. membersihkan ujung berkumur dengan air atau gosok gigi.
mendapatkan informasi cara penggunaan turbuhaler dengan tisu
obat yang yang diresepkan dokter. basah
Apakah saran yang tepat disampaikan d. mencuci terbuhaler
untuk mencegah sariawan tersebut? dengan air matang
e. Berkumur dengan air
atau bergosok gigi
setelah pemakaian.
169. Seorang pasien mengalami gagal jantung a. Captopril
yang menjalani terapi furosemid, b. Furosemid Pembahasan:
propanolol, captopril dan ISDN setelah c. ISDN salah satu efek samping dari furosemide adalah merasa lemas
keluar dr Rumah sakit seminggu yang lalu, d. Metformin karena furosemide merupakan obat diuretik kuat yang membuang
pasien mengalami riwayat diabetes yang e. Propanolol cairan berlebih didalam tubuh. Sehingga meningkatkan produksi
terkontrol dengan metformin, saat ini urin yang berlebihan.
pasien merasakan lemas dan tidak mampu Furosemide bisa menyebabkan kadar kalium/potassium menjadi
berjalan hingga dirujuk lagi ke IGD dan rendah, sedangkan kalium itu sendiri merupakan mineral yang
didiagnosa dokter mengalami hipokalemi diperlukan oleh saraf dan otot. Jika terlalu banyak mineral yang
akibat ESO. Apakah obat yang berpotensi keluar maka akan mengakibatkan tubuh kita terasa lemah.
menyebabkan efek samping pada pasien
tersebut ?
170. Seorang pasien laki laki berusia 40th a. Thiamin
mempunyai keluhan kesemutan pada kaki b. Riboflavin
dan tangannya, pasien adalah penderita c. Piridoksin B6
tuberkulosis dan menerima terapi d. Asam askorbat
kombinasi anti TB sejak 5 bulan yang lalu. e. Niasin
Apoteker memperkirakan pasien mengalami
neuropati perifer karena efek samping obat
yang dikonsumsi pasien apakah vitamin yang
disarankan untuk mengatasi efek samping
tersebut ?
SUMBER :
1. Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 58, Tahun 2014, Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian.
175. Industri farmasi telah membuat sediaan tablet A. Sticking Macam-macam kerusakan pada pembuatan tablet
simvastatinmenggunakan metode kempa B. Mottling 1. Binding : kerusakan tablet akibat massa yang akan dicetak
langsung. Setelah sediaan tablet jadi, C. Binding melekat pada dinding ruang cetakan.1
apoteker melakukan evaluasi terhadap tablet D. Capping 2. Sticking/Picking : pelekatan yang terjadi pada punch atas
yang dihasilkan. Hasil yang didapat pada E. Crumbling dan bawah karena permukaan punch tidak licin, pencetak
permukaan tablet terdapat warna terang masih ada lemaknya, zat pelicinnya kurang atau massanya
dan gelap, serta distribusi warna tablet basah. 1
tidak merata. Apakah kerusakan yang 3. Whiskering : terjadi karena pencetak tidak pas dengan
terjadi pada sediaan tersebut? ruang cetakan sehingga terjadi pelelehan zat aktif saat
pencetakan pada tekanan tinggi. Akibatnya pada
penyimpanan dalam botol-botol, sisi-sisi tablet yang
berlebihan akan lepas dan menghasilkan bubuk.1
4. Splitting/Capping : Splitting adalah lepasnya lapisan tipis
dari permukaan tablet, tertutama pada bagian tengah;
Capping adalah membelahnya tablet di bagian atas,
Penyebabnya yaitu :
a. Kurangnya daya pengikat dalam massa tablet,
b. Massa tablet terlalu banyak fine atau terlalu banyak
mengandung udara sehingga udara akan keluar
setelah dicetak,
c. Tenaga yang diberikan pada pencetakan tablet terlalu
besar sehingga udara yang berada di atas massa yang
akan dicetak sukar keluar dan ikut tercetak,
d. Formulanya tidak sesuai,
e. Die dan punch tidak rata.1
5. Mottling : terjadi karena zat warna tersebar tidak
merata pada permukaan tablet.1
6. Crumbling : tablet menjadi retak dan rapuh, penyebabnya
adalah kurangnya tekanan pada pencetakan tablet dan
kurangnya zat pengikat.1
7. Laminating : pemisahan tablet menjadi dua atau lebih
lapisan karena udara terjebak dalam massa granul.2
8. Chipping : keadaan dimana bagian bawah tablet
terpotong. Penyebabnya ujung punch bawah tidak rata
dengan permukaan atas die.2
SUMBER :
1. Syamsuni, 2005, Farmasetika Dasar dan Hitungan
Farmasi, EGC, Jakarta, 84-85
2. Rana A. S., dan Kumar S. L. H., 2013, Manufacturing
Defect of Tablets : A Review, Journal of Drug Delivery&
Therapeutics, 3(6), 200-206
176. Seorang apoteker di bagian produksi suatu a. Kelas A Pada pembuatan produk steril dibedakan 4 kelas kebersihan:
industri farmasi sedang melakukan proses b. Kelas B
filing serbuk kering seftriakson 1 g ke c. Kelas C
dalam vial. Berdasarkan aturan CPOB, d. Kelas D
apakah kelas ruangan yang tepat untuk e. Kelas E
melakukan proses tersebut?
Daftar Pustaka :
Permenkes 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Hal. 70
179. Pasien pria usia 30 tahun membawa resep a. Tandailah dua kali sehari dua S b dd gtt II AD =
dari dokter spesialis THT tetes pada mata kiri signa bi de die guttae II Auris Dexter
R/ Ciprofloxacin 500 mg No.X b. Tandailah dua kali sehari dua Artinya
S b dd I pc tetes pada mata kanan Tandai dua kali sehari dua tetes pada telinga kanan
R/ Diclofenac Potassium mg No.X c. Tandailah dua kali sehari dua
S b dd I pc tetes pada telinga kiri
R/ Chloramphenicol TT fl 1 d. Tandailah dua kali sehari dua
S b dd gtt II AD tetes pada telinga kanan
Bagaimanakah pembacaan aturan pakai pada e. Tandailah dua kali sehari dua
resep ketiga? tetes pada telinga kanan dan kiri
180. Seorang pasien, laki-laki usia 47 tahun, a. Beta blokerselektif
penderita hipertensi dan asma rutin infark miokardial, gagal
mendapatkan terapi dengan captopril dan jantung, arteri koroner
salbutamol. Saat ini, pasien mengalami b. Beta bloker non selektif
peningkatan tekanan darah hingga 160/93 c. Angiotensin reseptorbloker
mmHg dengan peningkatan denyut nadi d. Penghambatkanal ion
hingga 130 kali/menit, dokter kalsium
mempertimbangkan penggantian e. Diuretik tiazid
antihipertensi dalam pengobatan pasien dan
meminta saran apoteker mengenai pemilihan Sarannya bukan diganti tetapi
obatnya. Apakah golongan antihipertensi dikombinasi. ACEI dngn Diuretik
yang tepat di sarankan kepada dokter Tiazid
tersebut?
181. Seorang apoteker di instalasi farmasi rawat a.inkompatibilitas kimia PEMBAHASAN :
jalan suatu rumah sakit menerima resep dari b.inkompatibilitas fisik Fenitoin akan menurunkan tingkat atau efek diazepam dengan
seorang pasien (laki-laki, usia 30 tahun, c.interaksi farmasetika mempengaruhi metabolisme enzim CYP3A4 hati/usus.
penderita epilepsi) yang berisi obat fenitoin d.interaksi farmakokinetika (Medscape)
dan diazepam. Pada saat melakukan e.interaksi farmakodinamika Interaksi Farmakokinetik
skrining, apoteker berhasil mengidentifikasi Yaitu interaksi yang terjadi apabila satu obat mengubah absorpsi,
adanya interaksi pada kedua obat tersebut. distribusi, metabolisme, atau ekskresi obat lain. Dengan demikian
Apakah jenis interaksi yang potensial terjadi interaksi ini meningkatkan atau mengurangi jumlah obat yang
antara dua obat tersebut? tersedia (dalam tubuh) untuk dapat menimbulkan efek
farmakologinya. Tidak mudah untuk memperkirakan interaksi
jenis ini dan banyak diantaranya hanya mempengaruhi pada
sebagian kecil pasien yang mendapat kombinasi obat-obat
tersebut. Interaksi farmakokinetik yang terjadi pada satu obat
belum tentu akan terjadi pula dengan obat lain yang sejenis,
kecuali jika memiliki sifat-sifat farmakokinetik yang sama .
Interaksi farmakokinetik dapat digolongkan menjadi beberapa
kelompok:
Mempengaruhi absorpsi
Kecepatan absorpsi atau total jumlah yang diabsorpsi dapat
dipengaruhi oleh interaksi obat. Secara klinis, absorpsi yang
tertunda kurang berarti kecuali diperlukan kadar obat dalam
plasma yang tinggi (misal pada pemberian analgesik). Namun
demikian penurunan jumlah yang diabsorbsi dapat menyebabkan
terapi menjadi tidak efektif.
Menyebabkan perubahan pada ikatan protein
Sebagian besar obat berikatan secara lemah dengan protein plasma
karena ikatan protein tidak spesifik, satu obat dapat menggantikan
obat yang lainnya, sehingga jumlah bentuk bebas meningkat dan
dapat berdifusi dari plasma ketempat kerja obat. Hal ini akan
menghasilkan peningkatan efek yang terdeteksi hanya jika kadar
obat yang berikatan sangat tinggi (lebih dari 90%) dan tidak
terdistribusikan secara luas di seluruh tubuh. Walaupun demikian,
penggantian posisi jarang menyebabkan potensiasi yang lebih dari
potensiasi sementara, karena meningkatnya bentuk bebas juga
akan meningkatkan kecepatan eliminasi obat. Penggantian
posisi pada tempat ikatan protein penting pada potensiasi
warfarin oleh sulfonamid dan tolbutamid. Tetapi hal ini menjadi
penting terutama karena metabolisme warfarin juga dihambat.
Mempengaruhi metabolisme.
Banyak obat dimetabolisme di hati. Induksi terhadap sistem enzim
mikrosomal hati oleh salah satu obat dapa tmenyebabkan
perubahan kecepatan metabolisme obat lainnya secara bertahap,
sehingga menyebabkan rendahnya kadar plasma dan mengurangi
efek obat. Penghentian obat penginduksi tersebut dapat
menyebabkan meningkatnya kadar plasma obat yang lainnya
sehingga terjadi gejala toksisitas. Barbiturat, griseofulvin,
beberapa anti epilepsi dan rifampisin adalah penginduksi enzim
yang paling penting. Obat yang dipengaruhi antara lain warfarin
dankontrasepsi oral.
(obatukai.com)
Interaksi Farmakodinamik
Interaksi farmakodinamik adalah interaksi antara obat-obat
yang mempunyai efek farmakologi atau efek samping yang
serupa atau yang berlawanan. Interaksi ini dapat disebabkan
karena kompetisi pada reseptor yang sama, atau terjadi antara
obat-obat yang bekerja pada sistem fisiologik yang sama. Interaksi
ini biasanya dapat diperkirakan berdasarkan sifat
farmakologi obat-obat yang berinteraksi. Pada umumnya,
interaksi yang terjadi dengan suatu obat akan terjadi juga dengan
obat sejenisnya. Interaksiiniterjadidenganintensitas yang berbeda
pada kebanyakan pasien yang mendapat obat-obat yang
salingberinteraksi
(BADAN POM RI)
Interaksi Farmasetik
Interaksi farmasetik terjadi jika antara dua obat yang diberikan
bersamaan tersebut terjadi inkompatibilitas atau terjadi reaksi
langsung, yang umumnya di luar tubuh, dan berakibat berubahnya
atau hilangnya efek farmakologik obat yang diberikan. Sebagai
contoh, pencampuran penisilin dan aminoglikosida akan
menyebabkan hilangnya efek farmakologik yang diharapkan
Inkompatibilitas fisik
perubahan – perubahan yang tidak diinginkan yang timbul pada
waktu obat dicampur satu sama lain tanpa terjadi perubahan-
perubahan kimia.
Inkompatibilitas kimia
Perubahan – perubahan yang terjadi pada waktu pencampuran
obat yang di sebabkan oleh berlangsungnya reaksi kimia.
184. Seorang apoteker di bagian gudang suatu A. Slow moving Obat slow moving adalah obat yang hanya mengalami
rumah sakit menemukan antibiotik B. Death stock penjualan dua atau tiga kali dalam kurun waktu 3 bulan.
eritromisin sudah tidak pernah diresepkan C. Out of stock Stok mati (Death stock) adalah obat yang tidak terjual
oleh dokter rumah sakit selama 3 bulan D. Over stock selama minimal 3 bulan.
terakhir sehingga obat tersebut menumpuk E. Stock control Out of stock adalah keadaan persediaan obat yang
digudang dan berpotensi mengalami mengalami kekosongan sehingga tidak ada permintaan
kadaluarsa.obat tersebut dicatat dan obat yang terpenuhi.
dimasukkan ke dalam daftar obat yang Stock control adalah pengendalian persediaan obat untuk
perlu dievaluasi. Apakah nama daftar obat meningkatkan ketersediaan obat secara optimal dan
yang dimaksud oleh apoteker tersebut? menghindari persediaan dari stok kosong obat.
185. Seorang apoteker dibagian PPIC suatu A. 1.500.000 tablet Pembahasan:
industri farmasi sedang membuat B. 2.100.000 tablet Diketahui :
perencanaan proses produksi tablet herbal C. 4.200.000 tablet Kapasitas produksi = 175.000 tablet/ jam
daun sirsak 500 mg. Kapasitas mesin D. 3.600.000 tablet Proses produksi = 12 jam/ hari
dalam produksi sediaan herbal tersebut E. 4.800.000 tablet Mesin produksi = 2 buah mesin
adalah 175.000 tablet/jam. Proses produksi Ditanyakan = jumlah tablet yang dihasilkan dalam 1
akan dilakukan selama 12 jam/hari hari?
menggunakan 2 buah set mesin produksi. Dijawab = kapasitas produksi x proses produksi x
Berapakah perkiraan jumlah tablet herbal mesin produksi
daun sirsak tersebut yang akan dihasilkan = 175.000 tablet/ jam x 12 jam/ hari x 2
dalam 1 hari? buah mesin
= 4.200.000 tablet
186. Seorang apoteker di industri farmasi sedang f. Presisi Akurasi : ukuran derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar
melakukan validasi metode analisis tablet g. Akurasi analit sebenarnya. (% recovery atau % perolehan kembali = x
valsartan dengan metode HPLC. Salah satu h. Spesifitas 100 % ). Kedekatan hasil yang diperoleh terhadap nilai
parameter validasi metode analisis yang i. Linearitas sesungguhnya dari suatu pengukuran atau analisis. Bias adalah
ditetapkan adalah kadar obat yang terukur j. Robustness penyimpangan sistematis dari nilai sesungguhnya.
harus berkisar antara 85%-110% dari kadar Presisi : menunjukkan tingkat reliabilitas dari data yang
teoritis obat, sesuai yang ditetapkan dalam diperoleh. Hal ini dapat dilihat dari standar deviasi yang diperoleh
farmakope indonesia edisi IV. Parameter dari pengukuran, presisi yang baik akan memberikan standar
apakah yang sedang ditetapkan oleh apoteker deviasi yang kecil dan bias yang rendah.
tersebut ? Spesifisitas: Kemampuan untuk menilai dengan jelas analit di
antara adanya komponen lain di dalam suatu sampel. Komponen
ini biasanya merupakan impuritas, hasil urai atau matriks sampel
dll.
Linieritas : kemampuan untuk menunjukkan bahwa nilai hasil uji
langsung atau setelah diolah secara matematika, proporsional
dengan konsentrasi analit dalam sampel dalam batas rentang
konsentrasi tertentu. (y = bx + a). Linearitas yaitu kemampuan
metode memberikan hasil (dalam batas rentang yang ditetapkan)
yang langsung atau tidak langsung sebanding dengan konsentrasi
analit yang terdapat dalam sampel.
(Watson, David G., 2010, Analisi farmasi, Edisi 2, Penerbit Buku
Kedokteran / PK.BPOM No. HK.03.1.33.12.12.8195 Tahun 2012
tentang Penerapan Pedoman CPOB)
Robustness adalah ukuran kemampuan metode analisis untuk
tidak terpengaruh oleh perubahan kecil, seperti variasi yang
sengaja dibuat dalam parameter metode analisis. Serta dapat
memberikan indikasi kehandalannya dalam penggunaan secara
normal (USP,1995).
187. Seorang apoteker yang bertugas di divisi f. Sensitifitas dan Linearitas Metode spektrofluorometri merupakan metode pengukuran
R&D suatu industri farmasi, akan g. Sensitifitas ( konsentrasi kecil berdasarkan sinar berfluorensi.
melaksanakan pengembangan metode jadi pakai fluorometri jadi
analisis vitamin B1 dan B2 dalam sediaan terdeteksi) dan Spesifitas Akurasi adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan
tablet multivitamin menggunakan metode (Pendaran warna berbeda) hasil analis dengan kadar analit yang sebenarnya.
spektrofluorometri. Apakah parameter yang h. Spesifitas dan Akurasi Selektivitas adalah kemampuan metode untuk mengukur
merupakan keunggulan dari penggunaan i. Linearitas dan Akurasi analit secara akurat dan spesifik bila analit berada dengan
metode tersebut ? j. Linearitas dan Spesifitas komponen lain dalam matriks sampel seperti pengotor, produk
degradasi dan komponen matriks. Selektivitas seringkali dapat
Spektrofluorometri metode dinyatakan sebagai derajat penyimpangan metode yang
pengukuran berdasarkan sinar dilakukan terhadap sampel yang mengandung bahan yang
yang berfluoresensi. ditambahkan. Pada metode analisis yang melibatkan
kromatografi, selektivitas ditentukan melalui perhitungan
daya resolusinya (Rs). R =2
Sensitivitas adalah konsentrasi kecil menggunakan metode
spektrofluorometri jadi lebih terdeteksi
Spesifisitas adalah kemampuan suatu metode analisa untuk
membedakan senyawa yang diuji dengan derivat atau
metabolitnya.
Linieritas adalah kemampuan untuk menunjukkan bahwa nilai
hasil uji langsung atau setelah diolah secara matematika,
proporsional dengan konsentrasi analit dalam sampel dalam
batas rentang konsentrasi tertentu. (y = bx + a). Linearitas
yaitu kemampuan metode memberikan hasil (dalam batas
rentang yang ditetapkan) yang langsung atau tidak langsung
sebanding dengan konsentrasi analit yang terdapat dalam
sampel.
(Riyanto, 2014, Validasi dan Verifikasi Metode Uji., deepublish,
Yogyakarta).
Sumber : mims.com
190. Seorang pasien, perempuan, usia 32 tahun a. Menghirup ujung Langkah Pemakaian :
keapotek membawa obat yang diresepkan turbuhaler bersamaan saat
dokter dua hari yang lalu (Turbuhaler) menarik nafas setelah 1. Lepaskan tutup Turbuhaler, tarik Inhaler keatas
untuk mengobati sesak nafas karena penyakit memutar bagian merah. 2. Putar Turbuhler ke kanan selanjutnya ke kiri dengan cepat,
asma yang dideritanya. Dari proses b. Menempel ujung turbuhaler kemudian akan terdengar suara “Klik”
assessment oleh apoteker, pasien ternyata kemulut dan memencet 3. Keluarkan / buang nafas
tidak memahami cara penggunaan obat bagian berwarna merah. 4. Letakan alat diantara mulut dan bibir, condongkan kepala ke
yang tepat. Apakah informasi yang tepat c. Memasukkan ujung belakang sedikit
disampaikan terkait cara penggunaan obat turbuhaler kemulut. 5. Hisap obat dengan menarik nafas kuat dan dalam
tersebut? d. Memasukkan ujung 6. Keluarkan alat dari mulut
turbuhaler kemulut dengan 7. Tahan napas 5-10 detik, kemudian bernafaslah secara perlahan
mengangkat turbuhaler 8. Tutup kembali Turbuhler dan berkumur dengan air hangat
keatas.
e. Menempelkan ujung http://rsud.banjarkota.go.id/artikel-kesehatan/cara-penggunaan-
turbuhaler kemulut dan turbuhaler-symbicort/
memutar bagian berwarna
merah
191. Seorangpasien, laki-laki, usia 45 tahun, a. Parasetamol
penderita hipertensi, melakukan konseling b. Asetilsistein
obat dengan apoteker di suatu apotek. Pasien c. Fenilpropanolamin
mengeluhkan bahwa tekanan darahnya d. Dekstrometorfan
meningkat setelah meminum produk obat e. Klorfeniraminmaleat
batuk pilek dan salesma. Setelah
dilihatolehapoteker, kandungan obat dalam
produk tersebut adalah parasetamol,
asetilsistein, fenilpropanolamin,
dekstrometorfan,
danklorfeniraminmaleat. Apakah obat
dalam produk tersebut yang menyebabkan http://www2.pom.go.id/public/publikasi/kompendia/berkas_pdf/Saluran
peningkatan tekanan darah pasien? %20napas.pdf
192 Seorang pasien, perempuan usia 42 tahun, a. 4 minggu
penderita TB paru Mendapatkan Terapi b. 6 minggu
Lanjutan OAT dengan Obat INH dan c. 2 bulan
Rifampisin yang diresepkan oleh seorang d. 3 bulan
dokter puskesmas. Berapa lamakah durasi e. 4 bulan
pengobatan pasien pada terapi lanjutan
tersebut ?
http://www.ichrc.org/482-tuberkulosis-tatalaksana
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian Alat dan
Kesehatan, 2005, Pharmaceutical care untuk Penyakit
Tuberkulosis, Departemen Kesehatan RI : Jakarta. Hal 26
193. Seorang apoteker yang bertugas dibagian a. Epinefrin Injeksi Berdasarkan jawaban tersebut :
gudang suatu rumah sakit menerima b. Atropin Sulfat Injeksi Epinefrin (gol. Adrenalin) berfungsi untuk mengatasi syok
beberapa obat yang dipesan dari sebuah PBF, c. Infus RL anafilaksis karena memiliki efek sebagai bronkodilator. Sehingga
Yaitu epinefrin injeksi, Aminophyllin injeksi, d. Aminophyllin Injeksi di depo UGD harus tersedia.
Atropin sulfat injeksi, Meropenenm Injeksi e. Meropenem Injeksi Atroppin injeksi di UGD harus tersedia karena digunakan
dan Infus ringer laktat. Beberapa obat sebagai antidotum senyawa organofosfat (insektisida)
tersebut harus di distribusikan ke depo UGD. RL penting tersedia di UGD, hal ini dikarenakan untuk mengatasi
Manakah obat yang tidak dikirimkan ke depo syok hipovolumik di UGD , dapat menggunakan Injeksi RL
UGD ? Aminophilin berkhasiat sebagai bronkodilator sehingga harus
tersedia di UGD
http://sardjito.co.id/sardjitowp/wp-
content/uploads/2015/12/kepmenkes-856-thn-2009-standar-
IGD.pdf
194. Seorang apoteker dibagian R&D suatu a. Luar biasa toksik Uji toksisitas akut dilakukan berdasarkan pedoman OECD
industri OT melakukan uji toksisitas akut b. Sangat toksik 425 : Acute Oral Toxicity Up and Down (UDP) Procedure.The
ekstrak daun sambiloto menggunakan metode c. Cukup toksik OECD Guidelines for the Testing of Chemicals merupakan
OECD 425 menggunakan 5 tikus betina. d. Sedikit toksik standar yangditerima secara internasional untuk
Hasil pengujian menunjukkan ekstrak dosis e. Praktis tidak toksik mengujikeamanan produk, meliputi bahan kimiawi,pestisida,
2000 mg/kg BB mengakibatkan 1 ekor tikus perawatan dan lain-lain. Metode ini dipilih untuk menguji
mati dan 4 ekor tikus masih hidup. Dosis keamanan produk, sebagai produk yang akan diedarkan untuk
dinaikkan menjadi 5000 mg/kg BB dengan memperkirakan dosis toksik. Metode ini dianggap cukup ideal
hasil yang sama, yaitu 1 ekor tikus mati dan 4 karena menggunakan sedikit hewan coba, mudah aplikasinya dan
ekor tikus masih hidup. Apakah kategori dapat sekaligus memperkirakan nilai LD50(OECD, 2008).
ketoksikan ekstrak tersebut?
a. Main Test
Uji utama (main test) dilakukan dengan memperhatikan tingkat
dosis dimana terjadi kematian pada uji pendahuluan. Satu hewan
uji diberi dosis. Apabila setelah pengamatan 4 jam hewan tersebut
tidak menunjukkan mortalitas, maka dosis untuk hewan
berikutnya meningkat dengan faktor kenaikan 3,2 kali dosis awal.
Jika mati, dosis untuk hewan berikutnya menurun perkembangan
dosis yang sama.dosis yang sama pada satu hewan uji lagi. Setiap
hewan harus diamati dengan hati-hati hingga 48 jam sebelum
membuat keputusan berapa banyak dosis hewan yang digunakan
selanjutnya. Apabila hewan uji diberikan dosis dan tidak ada
mortalitas, pemberian dosis dihentikan dan semua hewan uji
diamati selama 14 hari.
b. Limit Test
Limit test 5000 bertujuan untuk melihat apakah LD50 sampel
berada pada rentang 2000 – 5000 mg/kgBB atau berada pada
rentang diatas 5000 mg/kgBB. Prosedur pengujian yang dilakukan
sama dengan limit test 2000. Hanya saja pada limit test 5000
apabila terdapat tiga hewan uji tidak menunjukkan mortalitas,
maka pemberian dosis dihentikan dan LD50 berada diatas 5000
mg/kgBB. Apabila terdapat tiga hewan uji menunjukkan
mortalitas, maka dilakukan main test dengan dosis tertinggi 5000
mg/kgBB.
196. Seorang pasien, laki-laki usia 20 tahun, a. Menetralisir asam lambung Ranitidin merupakan obat golongan antagonis H-2. Mekanisme
dating ke apotek untuk membeli obat tanpa b. Menghambat reseptor kerja ranitidine adalah menghambat reseptor histamine 2 secara
resep dokter untuk mengatasi keluhan nyeri histamin di lambung selektif dan reversible sehingga dapat menghambat sekresi asam
lambung. Sebelumya, pasien biasa c. Menghambat pompa proton di lambung.
menggunakan antasida akan tetapi , obat sel parietal lambung Sucralfate melindungi lapisan GI terhadap asam peptik, pepsin
tersebut tidak lagi dapat mengatasi nyeri d. Melindungi mukosa lambung dan garam empedu dengan mengikat protein yang bermuatan
tersebut. Apoteker memberikan tablet e. Menghambat enzim positif dalam eksudat yang membentuk zat perekat seperti pasta
ranitidin dan digunakan 30 menit sebelum sikloogsigenase 2 secara yang kental sehingga membentuk lapisan pelindung.
makan. Bagaimanakah mekanisme aksi obat selektif Omeprazole adalah agen antisekresi lambung benzimidazole
yang diberikan apoteker tersebut? tersubstitusi dan juga dikenal sebagai PPI. Ini memblokir langkah
terakhir dalam sekresi asam lambung oleh inhibisi spesifik dari
sistem enzim H + / K + ATPase yang ada pada permukaan sekresi
sel parietal lambung
Celecoxib adalah inhibitor cyclooxygenase-2 (COX-2) selektif
yang terutama bertanggung jawab untuk mengurangi mediator
nyeri dan peradangan. Tindakannya adalah karena penghambatan
sintesis prostaglandin melalui penghambatan COX-2.
(MIMS)
Antasida merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi
gastritis dengan cara menetralisir kelebihan asam lambung.
197. Seorang apoteker di bagian R&D industry a. Pengisi Acdisol merupakan hasil modifikasi dari carboxyl methyl
farmasi sedang mengembangkan tablet b. Pengikat cellulose sodium. Bahan ini mempunyai mekanisme ganda sebagai
ketokonazol. Formula yang disusun sebagai c. Penghancur penghancur yaitu penyerapan air dan pembengkakan secara cepat
berikut: d. Lubrikan sehingga banyak digunakan pada formulasi tablet dan kapsul.
Ketokonazol 200 mg e. Glidan Acdisol digolongkan pada super bahan penghancur dengn
Polisorbat 980 50% penggunaan 2-4%.
PVP k-30 3%
Acdisol 3%
Avicel 58%
Talk 1%
Mg stearat 2% Sumber : Azizah Nailatul, 2012, Pengaruh Perbedaan Cara
Bobot Tablet 300 mg Penambahan Bahan Penghancur secara Intragranular dan
Apakah fungsi dari Acdisol dalam formula Ekstragranular Sifat Fisis Tablet Paracetamol, Fakultas
tersebut? Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam : UMS.
198. Seorang pasien perempuan usia 36 tahun, a. Zidovudine Terapi antiretroviral pada kehamilan
didiagnosis dokter di suatu rumah sakit b. Lamivudine Tujuan : untuk mencegah terjadinya transmisi vertikal dari ibu
menderita HIV?AIDS, sedang hamil c. Efavirenz kepada anak dan juga untuk mengoptimalkan pengobatan yang
trimester pertama. Pasien dianjurkan untuk d. Nefirapine diterima ibu.
menjalani terapi ARV untuk menjaga e. Tenofovir f. Efavirenz (memiliki efek tertogenik)
kondisinya. Doketr dan apoteker berdiskusi g. Kombinasi stavudin/didanosine (asidosis laktat)
untuk menetapkan terapi ARV pada pasien h. Nevirapine digunakan selama kehamilan harus dengan
untuk mewujudkan pengobatan yang pemantauan fungsi hati harus dilakukan terutama
rasional. Manakah ARV berikut ini yang selama 18 minggu pertama.
harus dihindari diberikan pada pasien Jawab : C. Efavirenz
tersebut? Sumber: europenan AIDS Clinical Society (EACS) guidelines for
the clinical
199. Seorang apoteker pada bagian R&D suatu a. Pengawet Injeksi Haloperidol adalah larutan steril Haloperidol dalam air
industri farmasi akan mengembangkan b. Pengatur PH untuk injeksi, yang dibuat dengan bantuan asam laktat. Dapat
sediaan injeksi haloperidol. Formula sediaan c. Pengatur tonisitas mengandung bahan pengawet yang
terdiri haloperidol, dekanoat, benzil alkohol, d. Pembawa sesuai. Mengandung Haloperidol, C21H23ClFNO2, tidak
dan minyak wijen. Apakah fungsi minyak e. Pengatur kekentalan kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang
wijen dalam formula tersebut? tertera pada etiket.
Kelarutan haloperidol : Praktis tidak larut dalam air; larut dalam
kloroform; agak sukar larut dalam etanol; sukar larut
dalam eter.
Haloperidol deconate, ester deconate, dari butyrhopenone
adalah larut dalam lemak dan dirumuskan dalam minyak
wijen. Karena pelepasan obat yang lambat dari minyak setelah
pemberian I.M waktu utk konsentrasi puncak adlh 4-11hr dan
paruh eliminasi adlh 3 minggu.
Jawab : pembawa
Sumber : Farmakope edisi V
200. apoteker yang bekerja pada bagian R&D a. tablet salut gula Beberapa formulasi telah dikembangkan untuk membuat sediaan
suatu industri farmasi sedang merancang b. tablet konvensional tablet natrium diklofenak salut enterik dengan polimerpolimer
formula tablet bisacodyl untuk pengobatan c. tablet lepas lambat penyalut yang memiliki kemampuan khusus dalam menahan
konstipasi. Formulasi tersebut didesain agar d. teblet salut film pelepasan obat dilambung, yaitu polimer yang tidak larut dalam
tablet hanya dapat melepaskan zat aktif e. tablet salut enterik suasana lambung. Penyalutan tablet dengan bahan penyalut
didalam usus sehingga dapat enterik yang cocok dibutuhkan untuk menghancurkan dan
mengoptimalkan efek terapinya. Apakah melepaskan obat pada usus halus.
bentuk sediaan yang tepat untuk formula obat Sumber : Optimasi Formula Tablet Salut Enterik Natrium
tersebut ? Diklofenak dengan Bahan Penyalut Kollicoat 30 D
https://media.neliti.com/media/publications/104835-ID-optimasi-
formula-tablet-salut-enterik-na.pdf