Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Menurut UU No. 17 Tahun 2003 pasal 1 butir 8 tentang Keuangan Negara,
menjelaskan bahwa “Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) merupakan suatu
rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah”, yang dikelola oleh Dinas Pengelola Keuangan dan Aset (DPKA) pada
suatu kota tertentu.
Data APBD terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.
Pendapatan sendiri dibagi menjadi pendapatan transfer, pendapatan lain-lain yang sah dan
pendapatan asli daerah belanja daerah sendiri dibagi menjadi belanja langsung dan tidak
langsung, dan pembiayaan dibagi menjadi pengeluaran dan penerimaan pembiayaan
daerah.
Setiap tahunnya pemerintah kota Semarang melakukan realisasi APBD sebagai
bentuk realisasi dari pajak yang telah dibayarkan oleh masyarakat. Dalam pelaksanaan
realisasi APBD pemerintah kota Semarang selalu membuat target yang akan dicapai dalam
realisasi APBD dalam satu tahun masa kerja, apabila dalam pelaksanaan realisasi APBD
di akhir tahun ternyata, baik pendapat dan belanja daerah kurang dari target yang telah
ditentukan dapat dikatakan bahwa APBD yang telah rancang tahun tersebut belum terserap
secara maksimal sebagai bentuk timbal balik di masyarakat. Lain halnya apabila realisasi
APBD menyentuh atau melebihi dari jumlah target yang telah ditentukan dapat dikatakan
APBD tahun tersebut terserap secara masksimal di masyarakat.
Selama ini pemerintah kota Semarang dalam menentukan target realisasi baik
pendapatan maupun belanja daerah menggunakan Teknik proyeksi anggaran. Dalam
bagian pendapatan tiap tahun nya realisasi selalu melebihi target yang telah di tetapkan.
Lain halnya dengan bagian belanja daerah dalam kurun waktu tahun 2008 hingga 2014
target belanja rutin Pemda kota Semarang selalu tidak tercapai sehingga selalu
menimbulkan surplus atau sisa anggaran yang berasal dari total pendapatan daerah.
Setiap tahunya apabila dalam belanja daerah mengalami defisit anggaran maka
beban kelebihan belanja tersebut akan ditanggun menggunakan sisa anggaran atau surplus
ditahun sebelumnya, namun tiap tahunya surplus anggaran mengalami penurunan karena

1
2

serapan anggaran terus membaik sehingga defisit belanja perlu ditekan agar tidak
membebani anggaran ditahun berikutnya. Oleh karena itu apabila kita dapat melakukan
prediksi jumlah belanja daerah maka pemerintah dapat mempersiapkan diri agar terhindar
dari defisit belanja daerah di akhir tahun sehingga dapat menekan angka defisit belanja
daerah tiap tahunya.
Data mining dapat digunakan sebagai solusi untuk membantu memecahkan
masalah yang sulit diselesaikan. Dengan menggunakan data mining data – data APBD kota
semarang selama beberapa tahun yang lalu dapat dianalisis menggunakan salah satu
metode data mining yaitu prediksi untuk mencari jumlah belanja daerah kota Semarang di
tahun-tahun yang akan datang. Dalam masalah ini penulis akan menggunakan algoritma
regresi linier berganda dalam melakukan prediksi belanja daerah kota Semarang.
Pada penelitian sebelumnya yang Karina (2015), menerapkan algoritma regresi
linier berganda pada studi kasus data pabrik gula Rendeng Kudus dengan tujuan
mengestimasi jumlah gula yang dapat dihasilkan oleh para petani tebu dengan variable
dependen Y berupa jumlah gula (SHS) dan variable independen berupa tebu yang digiling
sebagai X1 dan rendemen sebagai X2. Menghasilkan tingkat kepercayaan sebesar 95% dan
kefisien determinasi sebesar 98% [1].
Pada penelitian sebelumnya yang Mona (2015), menerapkan algoritma regresi
linier berganda pada studi kasus petani kelapa di desa Beo kabupaten Talaud dengan tujuan
mengestimasi jumlah pendapatan yang dhasilkan petani kelapa dengan varibel dependen
Y berupa pendapatan dan variable independen X berupa jumlah produksi buah kelapa,
biaya, luas lahan, jumlah pohon kelapa dan banyaknya anggota keluarga. Sedangkan
variable yang mempunyai pengaruh signifikan terhadp pendapatan petani yaitu jumlah
produksi dan biaya. Menghasilkan nilai koefisien determinasi sebesar 90,7% [2]
Berdasarkan uraian diatas penulis berusaha untuk memcahkan permasalahan dalam
memprediksi jumlah belanja daerah kota Semarang di masa mendatang dengan
menggunakan metode algoritma regresi linier berganda dengan menggunkan data APBD
kota semarang, sehingga memberikan gambaran jumlah belanja daerah kota Semarang
untuk dijadikan acuan dalam menentukan target realisasi belenja daerah rutin Pemda dan
dapat membantu menghindari nilai surplus atau defisit yang tinggi di masa mendatang.

2
3

1.2. Rumusan Masalah


Sesuai dengan latar belakang di atas maka dirumuskan sebuah permasalahan pokok
yang akan dibahas sebagai berikut:
Bagaimana melakukan prediksi jumlah belanja daerah tahunan apabila diketahui
beberapa variabel yaitu pendapatan transfer, pendapatan lain-lain yang sah dan pendapatan
asli daerah.

1.3. Batasan Masalah (Ruang Lingkup)


Batasan dari penelitian ini adalah hanya menggunakan tiga variabel yang ada dalam
ringkasan APBD secara garis besar yaitu pendapatan transfer, pendapatan lain-lain yang
sah dan pendapatan asli daerah untuk memprediksi jumlah belanja daerah kota Semarang.
Data yang digunakan adalah data ringkasan APBD kota Semarang tahun 2007 – 2018.
Untuk pengolahan dan pemrosesan data pada penelitian ini akan digunakan bantuan alat
berupa perangkat lunak SPSS.
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan pembatasan masalah, maka dapat tujuan yang
ingin dicapai oleh penulis dari penulisan dan pelaksanaan tugas akhir ini dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
“Menerapkan metode prediksi dengan menggunakan algoritmas regresi linier
berganda pada data ringakasan APBD kota Semarang yang dapat memperkirakan jumlah
belanja daerah tahunan di masa mendatang”.

1.5. Manfaat Penelitian


Dari penulisan laporan tugas akhir penulis berharap penelitian ini dapat memberi
manfaat bagi beberapa pihak diantaranya:

1. Bagi Pemerintah Kota Semarang


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan metode alternatif dalam
menentukan target belanja rutin Pemda kota Semarang dan hasil penelitian ini dapat
dijadikan gambaran tentang jumlah belanja daerah kota Semarang di masa mendatang

3
4

sehingga pemerintah dapat menghindari defisit dengan nilai yang tinggi di masa
mendatang.
2. Bagi Akademik
Hasil penelitan ini diharapkan berguna bagi mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro
sebagai acuan atau referensi apabila penelitian ini ingin dikembangkan di masa
mendatang.
3. Bagi Pembaca
Menambah pengetahuan bagi pembaca tentang estimasi jumlah belanja daerah tahunan
yang dilakukan oleh pemerintah kota Semarang. Serta dapat dijadikan rujukan apabila
pembaca menemui masalah yang sama.

Anda mungkin juga menyukai