P DENGAN
OSTEOPOROSIS DI PANTI JOMPO TRESNA WERDHA BAKTI ABADI
BALIKPAPAN TAHUN 2018
Disusun oleh :
(Kelompok Dua)
NIM. P07220116119
Laporan kasus ini telah disetujui untuk di seminarkan di hadapan dosen pembimbing
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur
Prodi D-III Keperawatan Kelas Balikpapan
Pada Tanggal 10 Desember 2018
Menyetujui,
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga laporan yang membahas tentang “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tn.P
Dengan Osteoporosis Di Panti Jompo Tresna Werdha Bakti Abadi Balikpapan Tahun 2018” dapat
Terima kasih saya sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan laporan ini, baik yang terlibat secara langsung maupun yang tidak.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan
yang saya miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca
sangat saya harapkan agar terciptanya laporan yang lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. Tujuan ............................................................................................................................. 4
C. Sistematika Penulisan ..................................................................................................... 5
BAB II TINJUAN TEORITIS ................................................................................................... 6
A. Pengertian ........................................................................................................................ 6
B. Etiologi ............................................................................................................................ 6
C. Patofisiologi..................................................................................................................... 7
D. Pathway ........................................................................................................................... 8
E. Manifestasi Klinik ........................................................................................................... 9
F. Pemeriksaan Penunjang ................................................................................................... 9
H. Penatalaksanaan Medis.................................................................................................. 10
BAB III TINJAUAN KASUS ............................................................................................. 16
BAB IV PEMBAHASAN KASUS ..................................................................................... 43
BAB V PENUTUP .............................................................................................................. 44
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 44
B. Saran .............................................................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 45
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Osteoporosis dapat dijumpai di seluruh dunia dan sampai saat ini masih merupakan
osteoporosis menyerang 20-25 juta penduduk,1 diantara 2-3 wanita post-menopouse dan
lebih dari 50%penduduk diatas umur 75-80 tahun. Sekitar 80% penderita penyakit
osteoporosis.
osteoporosis pada pria juga dipengaruhi estrogen. Bedanya, laki-laki tidak mengalami
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pengkajian.
C. Sistematika Penulisan
Penulis membagi penulisan asuhan keperawatan ini menjadi 5 bab, yang terdiri dari:
BAB I : PENDAHULUAN
Terdiri dari pengertian, anatomi fisiologi, etiologi, patofisiologi, pathway, tanda dan gejala,
Terdiri dari pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, perencanaan, tindakan, dan
evaluasi.
Terdiri dari pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, perencanaan, tindakan, dan
evaluasi.
BAB V: PENUTUP
TINJUAN TEORITIS
A. Pengertian
Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous,osteo artinya tulang,dan porous berarti
penyakit yang mempunyai sifat khas berupa massa tulangnya rendah atau
B. Etiologi
Beberapa penyebab osteoporosis dalam (Junaidi, 2007), yaitu:
1. Osteoporosis post menopause terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada
wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita.
Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa
mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko
yang sama untuk menderita osteoporosis post menopause, wanita kulit putih dan daerah
timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.
terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita
oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan. Penyakit osteoporosis bisa
disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid
hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa
diketahui.
Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi
hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang
C. Patofisiologi
Secara garis besar patofisiologi osteoporosis berawal dari adanya massa puncak tulang
yang rendah disertai adanya penurunan massa tulang. Massa puncak tulang yang rendah ini
diduga berkaitan dengan faktor genetic, sedangkan faktor yang menyebabkan penurunan
massa tulang adalah proses ketuaan, menopause, faktor lain seperti obat-obatan atau
aktifitas fisik yang kurang serta faktor genetik. Akibat massa puncak tulang yang rendah
disertai adanya penurunan massa tulang menyebabkan densitas tulang menurun yang
merupakan faktor resiko terjadinya fraktur. Kejadian osteoporosis dapat terjadi pada setiap
umur kehidupan. Penyebabnya adalah akibat terjadinya penurunan bone turn over yang
D. Pathway
E. Faktor Resiko Osteoporosis
1. Usia
2. Genetic
3. Merokok
4. Alcohol
6. Riwayat keluarga
7. Hormonal
F. Manifestasi Klinik
1. Osteoporosis mungkin tidak memberikan gejala klinis sampai terjadi ptah tulang,nyeri
2. Dengan melemah dan kolapsnya korpus vertebra,tinggi seseorang dapat berkurang atau
3. Adanya osteopenia gigi ditandai dengan gejala gigi mudah tanggal yang disertai
reabsorpsi gusi atau banyak gusi yang goyah,dapat digunakan sebagai patokan
G. Komplikasi
Adapun komplikasi yang bisa di timbulkan dari osteoporosis ialah sebagai berikut :
5. Fraktur radius
H. Pemeriksaan Diagnostik
2. CT Scan densitas tulang dapat memberikan gambaran akurat mengenai tingkat massa
I. Penatalaksanaan Medis
1. Pengobatan
2. Penatalaksanaan keperawatan
3. Pencegahan
Pencegahan osteoporosis dimulai sejak masa anak-anak dan remaja yaitu kebiasaan
Hindari merokok
J. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
A. Identitas
a. Identitas klien
c. Riwayat Kesehatan
1.Keluhan utama
a) Rasa nyeri atau sakit tulang punggung (bagian bawah), leher, dan pinggang
6.Pemeriksaan Fisik
2. Diagnosa Keperawatan
Masalah yang biasa terjadi pada klien osteoporosis adalah sebagai berikut :
tubuh
4. Kurang perawatan diri b/d keletihan atau gangguan gerak
5. Gangguan citra diri b/d perubahan dan ketergantungan fisik serta psikologis
3. Intervensi Keperawatan
– Intervensi keperawatan :
– Ajarkan tentang alternative lain untuk mengatasi dan mengurangi rasa nyeri
– Dorong menggunakan teknik manajemen stress, relaksasi progresif, latihan napas dalam.
– Kolaborasi dalam pemberian obat sesuai indikasi diberikan untuk menurunkan rasa nyeri.
– Klien dapat meningkatkan mobilitas fisik berpartisipasi dalam aktivitas yang ingin / di
perlukan.
– Ajarkan klien tentang aktivitas hidup sehari – hari yang dapat dikerjakan.
– Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas atau perawatan ini secara bertahap, jika dapat
Tubuh
– Intervensi keperawatan :
– Anjurkan klien untuk beraktivitas secara perlahan, tidak naik tangga dan tidak mengangkut
beban berat.
– Tempatkan klien pada tempat tidur yang lebig rendah, berikan penerangan lingkungan yang
dapat terpenuhi.
– Intervensi keperawatan :
pancuran, tempat pegangan pada dinding kamar mandi, alas kaki, keset yang tidak licin.
– Rencana individu untuk belajar dan mendemonstrasikan suati bagian aktivitas sebelum
– Anjurkan kepada keluarga klien untuk selalu membantu klien dalam perawatan diri.
– Anjurkan klien tentang teknik – teknik perawatan diri secara mandiri membantu klien
– e. Gangguan citra diri b/d perubahan dan ketergantungan fisik secara psikologis
Kriteria hasil : klien mengenali dan menyatu dengan perubahan dalam konsep diri yang
pesan positif.
– Intervensi keperawatan :
– Anjurkan klien untuk selalu bergabung atau selalu berinteraksi dengan orang – orang
sekitarnya.
terganggu.
Kriteria hasil : klien mampu menyebutkan teknik eliminasi feses lunak dan berbentuk,
– Intervensi keperawatan :
– Auskultasi bising usus hilangnya bising usus merendahkan adanya paraletik usus.
– Obser/vasi adanya distensi abdomen jika bising usus tidak ada atau berkurang hilangnya
– Catat frekuensi, karakteristik dan jumlah fase mengidentifikasikan derajat gangguan atau
– Lakukan latihan defekasi secara teratur program ini diperlukan untuk mengeluarkan feses
secara rutin.
cairan yang lebih banyak. Pemasukan cairan yang lebih banyak dan teratur misalnya jus
– Intervensi keperawatan :
– Kaji ulang proses penyakit dan harapan yang akan datang memberikan pengetahuan dasar,
– Ajarkan pada klien tentang faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya Osteoporosis.
I. PENGKAJIAN
A. DATA DEMOGRAFI DAN KESEHATAN
1. Karakteristik Demografi
a. Identitas Klien
1) Nama : Tn.P
2) Umur : 82 Tahun
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Agama : Islam
5) Pendidikan Terakhir :SD
6) Status perkawinan : Menikah
7) Suku Bangsa : Indonesia/Jawa
8) Alamat Rumah : Kilo 12
9) Orang yang paling dekat dihubungi : Tidak Ada
10) Alamat / telepon : Tidak Ada
c. Riwayat Pekerjaan
1) Pekerjaan saat ini : Tidak Bekerja
2) Pekerjaan sebelumnya : Petani
3) Sumber pendapatan : dari panti
4) Kecukupan dari kebutuhan : cukup untuk kebutuhan sehari-hari
d. Riwayat Lansia
1) Saudara kandung
Nama/alamat/keterangan :
1. Tn.T di surabaya
2. Tn.R di surabaya
2. Karakteristik Kesehatan
a. Status Kesehatan saat ini
1) Status kesehatan umum dalam 1 tahun terakhir :
klien mengatakan sering merasa sakit dan nyeri di bagian tulang belakang dan
pinggang,BAK terasa panas dan lama bisa keluar,dan nyeri pada kaki.
4) Penanganan / Pengobatan
a) Berobat ke rumah sakit :Tidak Ada
b) Ke Puskesmas : Tidak Ada
c) Dokter Praktek : kunjungan dokter
d) Lain-lain, sebutkan : Tidak Ada
5) Obat - obatan
a) Nama : Tidak Ada
b) Dosis : Tidak Ada
c) Bagaimana / Kapan Menggunakannya : Tidak Ada
d) Dokter yang menginstruksik : Tidak Ada
e) Tanggal resep : Tidak Ada
6) Nutrisi
a) Diet khusus, pembatasan makanan, atau pilihan :
klien mengatakan pagi pukul 08.00 makan nasi dan sayur/bubur,siang pukul
12.00 makan (nasi,sayur,ikan) dan malam pukul 07.00 makan nasi,dan lauk
e) Kebiasaan :
klien mengatakan lebih sering duduk di tempat tidur saja dan sering minum air mineral.
c. Riwayat keluarga
1) Gambarkan silsilah / Genogram
Silsilah / Genogram :
Keterangan :
: klien/pasien
: istri klien meninggal
: anak meninggal
: anak meninggal
d. Pemeriksaan Fisik
1) Kesadaran : Compos Mentis (Cm)
2) Tinggi badan : 152 Cm
3) Berat Badan :45 Kg
4) Tanda-tanda vital :
a) Tekanan darah :120/70 MmHg
b) Nadi :78x/Menit
c) Pernafasan :20x/Menit
d) Suhu :36,5ºC
5) Kepala :simetris,kepala bersih,tidak ada lesi,tidak ada oedema
6) Mata : tidak ada katarak,tidak memakai kacamata
7) Telinga : ukuran telinga simetris kiri dan kanan,sedikit ada serum
8) Hidung : simetris lubang hidung,penciuman baik,tidak ada keluhan
9) Mulut dan Tenggorokan :gigi beberapa sudah tanggal,menelan baik
10) Leher : normal,tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
11) Payudara : simetris,tidak terdapat benjolan
12) Pernapasan : pengembangan dada simetris,tidak ada jejas,tidak mengggunakan
alat bantu pernafasan
13) Kardiovaskuler : normal,tekanan darah normal,tidak terdapat suara jantung
tambahan
14) Gastrointestinal : baik
15) Perkemihan : klien mengatakan BAK 4-5x Sehari
16) Genetalia : tidak dilakukan pemeriksaan
17) Muskuloskeletal : klien mengalami kemunduran,pasien badannya tampak
membungkuk
18) Sistem Endokrin : klien mengatakan tidak ada riwayat DM,Jantung,dll,tidak ada
pembengkakan
19) Sistem persyarafan :
Nervus 1 olfaktorius : klien dapat memejamkan mata dan dapat membedakan bau
Nervus 2 optikus : klien tidak dapat melihat terlalu jelas,apabila melihat orang
terlihat menjadi dua bayangan.
Nervus 3 okulomotoris : adanya reflex pupil,dapat menggerakkan bola mata
Nervus 4 trochelaris : dapat menggerakkan mata kebawah dan ke dalam
Nervus 5 trigeminus : klien dapat mengunyah dan menggerakkan rahang
Nervus 6 abdosen : adanya reflek pupir gerakkan bola mata
Nervus 7 facialis : klien dapat tersenyum dan menutup bola mata dengan tahanan
Nervus 8 vestibulococieceris : klien tidak dapat mendengar dengan baik
Nervus 9 glosafaringeus : klien dapat membedakan rasa manis dan asam
Nervus 10 vagus : klien dapat menelan ludah
Nervus 11 acessoris : klien dapat menggerakkan bahu secara perlahan
Nervus 12 hypoglosus : klien dapat menjulurkan lidah
10 Berjalan menyamping 4
11 Berjalan mundur 4
Jumlah 45
jadi kesimpulannya adalah Fungsional Posisi dan keseimbangan tubuh dari pasien Tn.P baik
Keterangan :
4 : Mampu melakukan aktifitas dengan lengkap
3 : Mampu melakukan aktifitas dengan bantuan
2 : Mampu melakukan aktifitas dengan bantuan maksimal
1 :Tidak mampu melakukan aktifitas
10 Berapa 20 dikurangi 3 ? 17
Jadi kesimpulannya adalah Status Kognitif / Afektif dan ingatan/memori pasien Tn.P sangat
baik
Keterangan :
1. Kesalahan 0-3 : Fungsi intelektual utuh
2. Kesalahan 4-5 : Kerusakan fungsi intelektual ringan
3. Kesalahan 6-8 : Kerusakan fungsi intelektual sedang
4. Kesalahan 9-10 : Kerusakan fungsi intelektual berat
5 5 (Tahun)(Musim)(Tanggal)(Hari)(Bulan apa
sekarang)?
Registrasi
Mengingat
Bahasa
Hasil TTV :
TD : 120/70 MmHg
N : 78x/Menit
RR : 20X/Menit
S : 36,5ºC
Hasil TTV :
TD : 120/70 MmHg
N : 78x/Menit
RR : 20X/Menit
S : 36,5ºC
3. DS : klien mengatakan kurang Deficit pengetahuan Kurang terpapar
mengerti tentang penyakitnya. informasi
1. Selasa,02 Nyeri kronis b.d Setelah dilakukan 1.1 bina hubungan 1.1 untuk
Oktober kondisi tindakan saling percaya memperoleh
2018 musculoskeletal keperawatan dengan pasien data/informasi
kronis selama 3x24 jam dari pasien
diharapkan nyeri 1.2 lakukan
dapat teratasi pengkajian nyeri 1.2 untuk
dengan khriteria mengetahui
1.3 kaji reaksi non nyeri dan sifat
hasil : verbal dari nyeri nyeri apakah
-pasien yang dirasakan bersifat
mengatakan nyeri setiap kali bergerak terlokasi atau
berkurang/hilang 1.4 lakukan menyebar
1.5 kompres
hangat dapat
mengalihkan
rasa nyeri
1.6 teknik
relaksasi/latih
an nafas
dalam dapat
mengurangi
nyeri
(memberikan
rileks)
1. Selasa,02 Oktober
2018
1.1 melakukan komunikasi 1.1 pasien bersedia untuk
08.00 terapeutik kepada pasien dilakukan pengkajian
dalam membentuk bina dan dimintai data
hubungan saling percaya.
2. Rabu,03 Oktober
2018
1.3 melakukan pengkajian 1.3 pasien tampak
09.00 menahan sakit saat
nyeri pada pasien
melakukan aktivitas
seperti berjalan,skala
nyeri 3
09.30 1.5melakukan pemberian 1.5 pasien merasa nyeri
terapi kompres hangat nya sedikit berkurang
setelah diberi
kompres hangat
1. Selasa,02 Oktober Nyeri kronis b.d kondisi S : klien mengatakan nyeri di bagian
2018 musculoskeletal tulang belakang dan pinggang
O : - Hasil TTV :
TD :120/70 MmHg
N : 78x/Menit
RR : 20x/Menit
S : 36,5ºC
KU : Compos mentis
-skala nyeri 3
P : Lanjutkan Intervensi
TD :120/70 MmHg
N : 78x/Menit
RR : 20x/Menit
S : 36,5ºC
P : Lanjutkan Intervensi
P : Lanjutkan intrvensi
Rabu,03 Oktober Nyeri kronis b.d kondisi S : klien mengatakan nyerinya sedikit
2. 2018 musculoskeletal kronis berkurang
O : - Hasil TTV :
TD :120/70 MmHg
N : 78x/Menit
RR : 20x/Menit
S : 36,5ºC
KU : Compos mentis
P : Lanjutkan Intervensi
O : - Hasil TTV :
TD :120/70 MmHg
N : 78x/Menit
RR : 20x/Menit
S : 36,5ºC
P : Lanjutkan Intervensi
- Hasil TTV :
TD :120/70 MmHg
N : 78x/Menit
RR : 20x/Menit
S : 36,5ºC
P : Lanjutkan Intervensi
O : : - Hasil TTV :
TD :140/80 MmHg
N : 80x/Menit
RR : 20x/Menit
S : 36,5ºC
Ku : compos mentis
A : Masalah teratasi
P : hentikan intervensi
- Hasil TTV :
TD :140/80 MmHg
N : 80x/Menit
RR : 20x/Menit
S : 36,5ºC
A : masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Defisit pengeahuanb.d S : klien mengatakan sudah mengerti
kurang terpapar informasi tentang kondisi dan penyakitnya
- Hasil TTV :
TD :140/80 MmHg
N : 80x/Menit
RR : 20x/Menit
S : 36,5ºC
A : Masalah teratasi
P : hentikan intervensi
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
Dalam bab ini penulis membahas tentang keterkaitan dan kesenjangan antara landasan teori
dengan pelaksanaan asuhan keperawatan pada TN.P dengan Osteoporosis di panti jompo werdha
Menurut Capernito & Mayet (2007) mendefinisikan diagnosa keperawatan adalah “Suatu
pernyataan klinik yang disampaikan individu, keluarga, atau masyarakat yang dapat
menggambarkan tentang masalah kesehatan baik secara actual maupun potensial sehingga dapat
menggambarkan tentang masalah kesehatan baik secara actual maupun potensial sehingga dapat
menjadi dasar untuk penentuan intervensi yang tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
seorang perawat”.
Pada teori diagnosa keperawatan menurut Price (2006) ditemukan 6 diagnosa keperawatan.
Pada aplikasi di dapatkan 3 diagnosa yaitu, nyeri kronis,gangguan mobilitas fisik, defisit
pengetahuan.
Penulis mengangkat diagnosa diatas karena pada saat melakukan pengkajian ditemukan
data pasien
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kasus kelolaan individu pada pasien Tn.P dengan Osteoporosis, penulis melakukan
asuhan keperawatan mulai dari pengkajian dan ditemukannya data data yang dapat mendukung
Penulis dapat membuat perencanaan sesuai kebutuhan untuk mengatasi masalah pada Tn.P
dan melaksanaan tindakan sesuai dengan perencanaan dan sesuai SOP serta penulis dapat
mengevaluasi untuk mengetahui perkembangan dan respon dari rencana asuhan keperawatan
B. Saran
penderita penyakit osteoporosis adalah wanita,termasuk wanita muda yang mengalami
Meskipun penyakit osteoporosis lebih banyak menyerang wanita,pria tetap memiliki risiko
terkena penyakit osteoporosis. Sama seperti pada wanita,penyakit osteoporosis pada pria juga
Purwoastuti,Endang.2009.Waspada Osteoporosis.Yogyakarta.Kanisius