Nama : Tn.S
Usia : 43 Tahun
Alamat : Marabahan
No. Register : xxx.xx.xx.xx.
Kriteria Klien : Parsial (Delerium)
Tanggal MRS : 30 Mei 2018
Tanggal Pengkajian : 30 Mei 2018
I. PENGKAJIAN
1. RiwayatPenyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga pasien mengatakan megalami kecelakaan tunggal saat
mengendarai kendaraan roda 2, di karenkan jalan licin akibat hujan
pasien jatuh dan kepala terbentur aspal, pasien tidak menggunakan
helm, keluar darah dari hidung dan telinga, muntah 2 kali pasien masuk
RS Y pada tanggal 29 mei 2018 di beri penanganan heacthing luka
sepanjang 10 cm dan pasien kemudian di rujuk ke Rumah sakit Z
untuk pemeriksaan lanjutan kemudian oleh keluarga pasien kembali di
rujuk ke RS.x tanggal 30 mei 2018 jam 21.30 WITA
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga pasien mengatakan pernah mengalami kecelakaan.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan belum pernah keluarga lain mengalami
kecelakaan hingga mengalami penurunan kesadaran
d. Diagnosa Medis
Cidera Kepala Sedang (CKS)
2. Secondary Survey
a. B1 (Breath)
Pasien tampak sesak napas, napas cepat dan dangkal, irama napas
irreguler (fase ekspirasi memanjang), pasien menggunakan NRM 10
Lpm, RR 30x/menit, SpO2 100%. Tidak nampak tarikan dinding dada.
b. B2 (Blood)
TD 140/80mmHg, MAP 100 mmhg, nadi 114x/menit, CRT <2 detik,
akral teraba hangat. Suara jantung lup dup.
c. B3 (Brain)
GCS : E 3, V 4, M3. Kesadaran Pasien Delirium.
d. B4 (Bowel)
terpasang NGT dibagian hidung. Diet etramix 6x200 cc dalam 7 jam,
infus NaCl 90 cc, Ceftriaxone 2 cc, tramadol 2 cc.
e. B5 (Bladder)
Input infus 90 cc dan urine output 160 cc
f. B6 (Bone)
Terdapat luka lecet di ekstremitas atas dan fraktur pada lengan kanan,
serta skala otot 2.
3. Pemeriksaan Penunjang
4. Terapi Farmakologi
Banjarmasin, 2018
(…………………………………….)
II. ANALISA DATA
No Data (Symptom) Penyebab (Etiologi) Masalah (Problem)
Data Subjektif Gangguan neurologis (trauma Ketidakefektifan Pola Nafas
Keluarga pasien kepala)
mengatakan pasien jatuh
dan kepala terbentur
aspal, pasien tidak
menggunakan helm,
keluar darah dari hidung
dan telinga,
Data Objektif
1 Pasien tampak sesak
napas,
napas cepat dan dangkal,
irama napas irreguler
(fase ekspirasi
memanjang),
pasien menggunakan
NRM 10 Lpm,
RR 30x/menit,
Data Objektif Gangguan Muskular Hambatan Mobilitas Fisik
Terdapat luka lecet di
ekstremitas atas
fraktur pada lengan
2 kanan, serta skala otot 2.
Kesadaran Pasien
Delirium.
GCS = 10
Resiko Jatuh
Faktor Resiko
Kesadaran Pasien
3
Delirium.
GCS = 10
III. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan Pola Nafas berhubungan dengan gangguan neurologis
(Trauma kepala)
2. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan gangguan
neuromuskular
3. Resiko Jatuh
IV. RENCANA KEPERAWATAN
2 Hambatan mobilitas Fisik Adapun tujuan dilakukan intervensi selama jangka Terapi Aktivitas
berhubungan dengan waktu pendek 1x30 Menit 1. Monitor aktivitas pasien
Mobilitas
a. Mampu melakukan pergerakan yang seimbang
b. Kontraksi otot normal
2. Monitor tingkat kesadaran pasien
c. Melakukan pergerakan sesuai instruksi
3. Monitor peningkatan level aktivitas
Adapun tujuan dilakukan intervensi selama jangka
4. Anjurkan pasien dan keluarga untuk melakukan latihan
waktu panjang 2x24 Menit
aktivitas
Status Neurologis: mengontrol motorik sentral
Energy Management
a. Mampu mempertahankan bentuk tubuh yang
ganguuan muskular 1. Monitor intake dan nutrisi pasien
normal
2. Monitor pernafasan pada saat aktivitas
b. Melakukan pergerakan sesuai instruksi
3. Ajarkan kepada keluarga untuk melihat kepatuhan
c. Tidak ada kejang
aktivitas pasien sesuai perintah
Aktivitas Toleransi
4. Ajarkan kepada pasien untuk melakukan ROM
a. Saturasi oksigen normal pada saat aktivitas
b. Pernafasan normal
c. Skala aktivitas meningkat
d. Tekanan darah normal
3 Resiko Jatuh Adapun tujuan dilakukan intervensi selama jangka Circulatory Care
waktu pendek 1x30 Menit 1. Monitor tingkat kesadaran pasien
Pencegahan Perilaku Jatuh 2. Monitor adanya keluhan nyeri
a. Mampu meminta bantuan 3. Monitor aktivitas sensorik dan motorik
b. Mampu menggunakan pengaman tempat tidur 4. Monitor pernafasan pasien
c. Mampu mengurangi hambatan untuk mencegah 5. Monitor intake dan output nutrisi
jatuh
Adapun tujuan dilakukan intervensi selama jangka
waktu panjang 2x24 Menit 6. Ajarkan keluarga pasien untuk menggunakan pengaman
Tingkat Keparahan Cedera tempat tidur
a. Tidak ada luka akibat jatuh 7. Berikan risraint untuk pengaman.
b. Tidak terlalu lelah
c. Tidak ada fraktur
V. IMPLEMENTASI
No. Tanggal/Jam TindakanKeperawatan Paraf
VII. EVALUASI
No. Diagnosa Keperawatan Tanggal/Jam Evaluasi (SOAP)
PEMERIKSAAN PENUNJANG