Anda di halaman 1dari 21

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang


keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian
masyarakat dan perkembangan wilayah baik itu daerah perdesaan maupun daerah
yang lainnya. Sistem transportasi yang ada dimaksudkan untuk meningkatkan
pelayanan mobilitas penduduk dan sumberdaya lainnya yang dapat mendukung
terjadinya pertumbuhan ekonomi didaerah ini menyebabkan pengurangan
konsentrasi tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan ketrampilan pada wilayah
tertentu, selain itu transportasi juga untuk membuka peluang kegiatan
perdagangan antar wilayah dan mengurangi perbedaaan antar wilayah sehingga
mendorong terjadinya pembangunan antar wilayah. Dengan adanya transportasi
harapannya dapat menghilangkan isolasi dan memberi stimulan ke arah
perkembangan di semua bidang kehidupan, baik perdagangan, industri maupun
sektor lainnya merata disemua daerah.

Transportasi sangat penting peranannya bagi daerah baik itu perdesaan atau
daerah semi urban atau urban di negara-negara yang sedang berkembang, karena
menyediakan akses bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa
sehari-hari, serta meningkatkan kehidupan sosial ekonomi. Di zaman modern ini,
kebutuhan akan transportasi semakin meningkat. Banyak sekali transportasi yang
saat ini disewakan atau dibuat sebagai lapangan pekerjaan, semisal angkutan
umum. Bahkan transportasi umum saat ini semakin modern.

Transportasi online, itulah jenis transportasi yang akhir-akhir ini membuat


orang-orang di dunia merasa dimudahkan dalam hal bertransportasi. Bayangkan
saja, kita hanya cukup bermodalkan gadget dan aplikasi, kita bisa memesan
transportasi yang nyaman dan lebih murah. Bahkan, transportasi online bersedia
menjemput kita di rumah tanpa kita harus berpanas-panasan berjalan ke jalan raya
dan menunggu angkutan. Benar-benar sangat dimanjakan dengan transportasi

1
online ini. Namun, kesuksesan transportasi online di dunia ini, tak semerta-merta
bebas dari permasalahan.

Permasalahan yang timbul lebih kepada kecemburuan dari transportasi


konvensional terhadap transportasi online. Permasalahan ini menjadi semakin
kuat seiring semakin banyaknya transportasi online yng menjamur. Puncak
permasalahan ini terjadi pada bulan Maret 2016 ini, masyarakat yang
mengatasnamakan paguyuban transportasi konvensional, berdemo di depan Istana
Merdeka menuntut agar transportasi online dihapuskan! Tuntutan tersebut bukan
tanpa alasan, banyak alasan yang diutarakan oleh pihak transportasi konvensional.
Permasalahan tersebut seperti berkurangnya pendapatan mereka karena banyak
orang yang beralih ke transportasi online.

Permasalahan lain yang muncul adalah penerapan transportasi online yang


jauh lebih murah ketimbang transportasi konvensional. Hal tersebut membuat
pihak transportasi konvensional menduga bahwa transportasi online tidak
membayar pajak ke Negara. Demo tersebut juga diwujudkan dengan aksi mogok
yang dilakukan oleh ribun taksi konvensional. Akibat dari aksi ini, banyak
masyarakat awam yang menerima dampaknya, seperti sulitnya mendapatkan
transportasi di jalan. Akhirnya banyak masyarakat yang terlantar tidak dapat pergi
ke tempat tujuannya. Sampai saat ini, permasalahan ini belum mendapat solusi
terbaik bagi kedua belah pihak, namun pihak transportasi online mengatakan akan
menerapkan tarif dari pemerintah agar permasalahan ini tidak berbuntut panjang.

Perkembangan zaman memang tidak bisa kita hambat. Semakin maju zaman
ini, maka semakin canggihlah teknologinya, Bisa jadi suatu saat nanti akan ada
transportasi seperti taksi terbang, semua itu bisa saja terjadi. Transportasi online
maupun konvensional, sebenarnya sama-sama memiliki kelebihan dan
kekurangan. Akan lebih baik jika kedua jenis transportasi ini bertemu dan
berunding bagaimana baiknya agar mereka bisa bersaing secara sehat. Misalkan
dengan menerapkan tarif dasar yang sama, penerapan wilayah jelajahnya, atau
kalau bisa, buatlah semua transportasi menjadi berbasis online agar tidak terjadi
kecemburuan sosial. Jika hanya mengandalkan demo, anarkis, kekerasan, justru

2
hanya akan menambah permasalahan yang ada. Sudah sepantasnya kita menjadi
warga negara yang baik dengan menjaga kesatuan dan persatuan dalam berbagai
hal. Jika memang ada yang memiliki inovasi yang lebih maju, terimalah, karena
rezeky sudah ada yang mengatur. Di samping itu, tidak semua masyarakat,
Indonesia khususnya, mmpu mengaplikasikan gadget. Jadi tidak akan mungkin
transportasi konvensional akan punah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan transportasi online dan transportasi
konvensional?
2. Apa dampak dari adanya transportasi online?
3. Konflik apa yang sering muncul antara transportasi online dan transportasi
konvensional?
4. Apa solusi dari konflik yang terjadi antara Transportasi online dan
transportasi konvensional tersebut?

1.3 Tujuan
1. Untuk mngetahui pengertian dari transportasi online dan transportasi
konvensional
2. Untuk memahami dampak dari adanya transportasi online
3. Untuk mengetahui konflik yang muncul antara transportasi online dan
transportasi konvensional
4. Untuk mengetahui solusi dari konflik antara transportasi online dan
transportasi konvensional

1.4 Manfaat
1. Agar dapat mengetahui dan memahami pengertian dari transportasi
online dan transportasi konvensional
2. Agar dapat mengetahui dan memahami dampak dari adanya transportasi
online
3. Agar dapat mengetahui dan memahami konflik yang muncul antara
transportasi online dan transportasi konvensional

3
4. Agar dapat mengetahui dan memahami solusi dari konflik transportasi
online dan transportasi konvensional

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Transportasi Online dan Transportasi Konvensional


Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke
tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh
manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam
melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan
kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk di sana jarang yang mempunyai
kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum
sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat,
laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi yang membutuhkan
banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih
canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan
dengan alat transportasi lainnya serta memiliki tingkat kecelakaan yang relatif
lebih rendah daripada transportasi darat dan air

Pengertian Transportasi Online


Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat
asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal,
dari mana kegiatan angkutan dimulai, ke tempat tujuan, kemana kegiatan
pengangkutan diakhiri. Peranan transportasi sangat penting untuk saling
menghubungkan daerah sumber bahan baku, daerah produksi, daerah pemasaran
dan daerah pemukiman sebagai tempat tinggal konsumen. Jadi Jasa Transportasi
Online adalah Jasa transportasi yang berbasis online.
Memang tidak bisa dipungkiri, masyarakat terutama di kota besar sedang
menggandrungi transportasi online dengan menggunakan aplikasi smartphone.
Selain bisa menghemat waktu, transportasi online juga bisa menghemat uang
karena banyaknya promo yang ditawarkan. Tidak hanya itu, transportasi online
juga bisa mengurai tingkat kemacetan, terutama di kota-kota besar. Perubahan
gaya hidup inilah yang dimanfaatkan pelaku usaha untuk memulai persaingan
dalam bisnis transportasi online.

5
Media online menjadi sarana masyarakat dalam urusan transportasi masa kini.
Tak heran pebisnis Indonesia banyak yang membuka jasa transportasi
menggunakan media online

1. Transportasi online adalah perusahan transportasi yang menggunakan


aplikasi sebagai penghubung antara pengguna dan pengemudi yang sangat
mempermudah pemesanan, selain itu juga tarif perjalanan sudah langsung
bisa dilihat pada aplikasi.
2. Pengertian Transportasi online adalah salah satu bentuk dari
penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang berjalan dengan
mengikuti serta memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan
(teknologi). (Doni, Unair)
3. Transportasi online adalah bentuk dari pengembangan potensi dan peran
transportasi nasional yang sekaligus mendukung pembangunan ekonomi
dan pengembangan wilayah. (Ellen, Unair)
4. Pengertian Transportasi online adalah wahana yang digunakan sebagai
pemindah dari suatu tempat ke tempat lain dengan agensi-agensi tertentu
yang bertanggung jawab dalam hal kepemilikan maupun pengoperasian
transportasi yang terkait,yang paling utama dari transportasi ini yaitu
transportasi yang berbasis mesin canggih dilengkapi dengan fitur pelacak
posisi. (Brenda, Unair)
5. Pengertian Transportasi online adalah angkutan umum yang biasa
digunakan namun dapat dioperasikan secara online, baik untuk pemesanan
maupun pembayaran. (Adinda, Unair)

. Beberapa contoh sarana transportasi online di Indonesia yaitu :

a. Go-Jek
Pada prinsipnya, aplikasi Go Jek bekerja dengan mempertemukan
permintaan angkutan ojek dari penumpang dengan jasa tukang ojek yang
beroperasi di sekitar wilayah penumpang tersebut. Cukup dengan
mengunduh aplikasinya dari Google Play Store, maka kita bisa memesan
jasa layanan tersebut. Tarif angkutannya disesuaikan dengan jarak tempuh

6
yang akan dicapai. Selain jasa angkutan penumpang, ada juga layanan
antar barang (kurir) dan belanja.

b. Grabbike
Hampir mirip dengan Go Jek, hanya saja layanan Grabbike belum
memiliki layanan antar barang atau belanja. Saat ini, Grabbike telah
beroperasi di 3 kota di kawasan Asia Tenggara yang mengalami persoalan
kemacetan, seperti Ho Chi Min City dan Hanoi di Vietnam, serta di
Jakarta.

c. Grabtaxi
Grabtaxi merupakan aplikasi pemesanan taksi dengan induk
perusahaan dari Malaysia. Dengan aplikasi ini, masyarakat bisa memesan
taksi untuk keperluan antar jemput dengan tariff standar yang ditetapkan
sesuai argo. Layanan antar jemput bisa lebih cepat karena pemesanan
dilakukan melalui aplikasi yang sudah diunduh di smartphone.

d. Uber
Uber adalah perusahaan jaringan transportasi dari Amerika yang
menggunakan aplikasi di smartphone untuk pemesanan mobil. Bedanya,
armada mobil yang digunakan bukan transportasi public plat kuning,
melainkan mobil pribadi bernomor polisi hitam dengan logo khusus Uber.
Jika menggunakan jasa ini tidak bisa membayar tunai, tapi secara online
atau kartu kredit. Tarif yang ditetapkan adalah Rp 30 ribu sebagai tarif
minimal dan selanjutnya dikenakan tarif perjalanan berdasar waktu dan
jarak yang ditempuh. Jenis mobil yang digunakan adalah Toyota Innova,
Alphard dan Hyundai Sonata.

7
Kesimpulan Pengertian Transportasi Online

Dari pemaparan mengenai transportasi online yang sudah menjamur di


negara ini, penulis menyimpulkan bahwa pengertian transportasi online adalah
suatu penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang berjalan dengan
mengikuti serta memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan (teknologi)
berbasis aplikasi dan online baik untuk pemesanan maupun pembayaran.

Pengertian Transportasi Konvensional

Pengertian transportasi adalah pemindahan barang dan manusia dari


tempat asal ke tempat tujuan. Sedangkan menurut Sukarto, pengertian transportasi
adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat
pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda, sapi,
kerbau), atau mesin. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan (trip)
antara asal (origin) dan tujuan (destination).

kata konvensional berasal dari kata konvensi. Istilah konvensi awalnya


digunakan untuk menyatakan atau mengkomunikasikan segala sesuatu yang
didasarkan kepada kesepakatan. Kesepakatan itu dilakukan oleh sejumlah atau
banyak orang.

Transportasi umum atau transportasi publik adalah seluruh


alat transportasi saat penumpang tidak bepergian menggunakan kendaraannya
sendiri. Transportasi umum pada umumnya termasuk kereta dan bis, namun juga
termasuk pelayanan maskapai penerbangan, feri, taksi, dan lain-lain.

Transportasi konvensional adalah transportasi umum yang biasa kita


gunakan, yang telah tersedia dijalan konvensional. Di Indonesia ada beberapa
jenis transportasi konvensional seperti bus, taksi, angkutan umum, bajaj, dan ojek.
Sejauh ini transportasi konvensional di Indonesia, tidak semuanya baik dan
nyaman bagi penumpang atau pengguna jasa transportasi konvensional. Seperti
halnya kita lihat angkutan umum yang berada dijalan- jalan yang membuat
kemacetan dan kendaraan yang tidak membuat penumpang nyaman, banyaknya

8
tindak kriminal yang terjadi pada transportasi konvensional juga mengurangi
ketertarikan masyarakat untuk menggunakan transportasi konvensional.

Beberapa macam transportasi konvensional :

a. Bus

Layanan bus menggunakan bus di jalan konvensional untuk


membawa penumpang banyak di perjalanan lebih pendek. Bus beroperasi
dengan kapasitas rendah (yaitu dibandingkan dengan trem atau kereta),
dan dapat beroperasi di jalan-jalan konvensional, dengan bus yang relatif
murah berhenti untuk melayani penumpang. Oleh karena itu bus yang
umum digunakan di kota-kota kecil dan kota-kota, di daerah pedesaan juga
dilengkapi layanan shuttle untuk menuju kota-kota besar.

b. Ojek

Di Indonesia, angkutan bermoda sepeda motor lebih dikenal


sebagai ojek. Ojek (atau ojeg) adalah transportasi umum informal di
Indonesia yang berupa sepeda motor atau sepeda, namun lebih lazim
berupa sepeda motor. Disebut informal karena keberadaannya tidak diakui
pemerintah dan tidak ada izin untuk pengoperasiannya. Penumpang
biasanya satu orang namun kadang bisa berdua. Dengan harga yang
ditentukan dengan tawar menawar dengan sopirnya dahulu setelah itu sang
sopir akan mengantar ke tujuan yang diinginkan penumpangnya.

c. Taksi

Taksi adalah jenis kendaraan untuk disewa dengan sopir, yang


digunakan oleh seorang penumpang tunggal atau sekelompok kecil
penumpang. Sebuah taksi mengantarkan penumpang ke lokasi pilihan
mereka. Dalam mode angkutan umum, lokasi pick-up dan drop-off
ditentukan oleh penyedia layanan, bukan oleh penumpang, meskipun
permintaan transportasi responsif dan saham taksi memberikan modus
bus/taksi hibrida.

9
d. Angkutan Kota

Angkutan kota atau angkot adalah transportasi yang dimiliki oleh


perorangan atau kelompok dengan pengelolaan kekeluargaan dan
mempunyai rute tersendiri dan memuat 10-13 orang penumpang.

Banyaknya mode transportasi konvensional, tak menjadikan transportasi ini


banyak peminat.

Kesimpulan Transportasi Konvensional

Suatu kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan yang berdasarkan


kesepakatan atau persetujuan bersama yang telah dibuat oleh masyarakan
setempat.

Sejarah Pertumbuhan Transportasi.

Sejak dahulu kala trasportasi telah digunakan dalam kehidupan masyarakat.


Hanya saja alat angkut yang digunakan bukan seperti sekarang ini. Sebelum tahun
1800 alat yang digunakan adalah secara manual atau tenaga manusia, hewan dan
sumber tenaga dari alam. Pengangkutan barang-barang dalam jumlah kecil dan
membutuhkan waktu yang cukup lama.

Antara tahun 1800-1860 transportasi telah mulai berkembang dengan


dimanfaatkannya sumber tenaga mekanis seperti kapal uap, kereta api yang
banyak digunakan dalam dunia perdagangan.

Pada tahun 1860-1920 telah ditemukan kendaraan bermotor, pesawat


terbang dalam masa ini angkutan kereta api dan jalan raya memegang peranan
yang sangat penting. Dalam tahun 1920 trasportasi telah mencapai tingkat
peekembangan pada puncaknya (mature) dengan sistem transportasi multi modal
(multi modal sistem).

Transportasi sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi ini dan


perkembangan masyarakat serta pertumbuhan industralisasi. Dengan adanya

10
transportasi menyebabkan adanya sepesialisasi atau pembagian pekerjaan sesuai
dengan bidang keahlian yang dimiliki.

Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau bangsa tergantung pada


tersedianya pengangkutan (transportasi) dalam negara atau bangsa yang
bersangkutan. Dalam hal ini dengan menggunakan transportasi dapat menciptakan
suatu barang atau komoditi yang berguna menurut waktu dan tempat.

Dalam transportasi kita dapat melihat dua kategori yaitu :

Pertama : Pemindahan bahan-bahan dan hasil produksi dengan menggunakan alat


angkut.

Kedua : Mengangkut penumpang dari satu tempat ke tempat lain.

Transportasi ialah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang


dari satu tempat ketempat yang lain. Dalam trasportasi ada dua unsur yang
terpenting yaitu:

1. Pemindahan atau pergerakan (muatan).

2. Secara fisik mengubah tempat dari harga (komoditi) dan penumpang ke


tempat lain.

Pembagian fungsi trasportasi dapat di golongkan atas dua bagian :

1. Angkutan penumpang : untuk pengangkutan penumpang digunakan mobil


atau kendaraan pribadi dan alat angkut lainnya.

2. Selain kendaraan pribadi yang untuk mengangkut penumpang, digunakan


pula kendaraan umum seperti bis, pesawat udara, kereta api, kapal
laut, kapal penyeberangan, dan pelayaran samudra luar negeri.

11
2.2 Kelebihan dan kekurangan Transportasi Online dan Transportasi
Konvensional

Ada kelebihan dari transportasi konvensional yaitu:

a. Dengan menggunakan transportasi konvensional anda bisa berpergian


sesuai tempat yang anda mau tanpa harus takut mengalami tersesat di
jalan, sebab para supir sudah sangat mengenal jalur yang harus mereka
lewati.
b. Transportasi konvensional bisa mengangkut banyak orang, jadi apabila
anda ingin berpergian dengan keluarga anda, baiknya anda tetap
menggunakan transportasi konvensional bukan dengan transportasi online.
c. Transportasi konvesional siap melayani anda, jika anda ingin melakukan
perjalanan jauh, sedangkan transportasi online tidak dapat melakukan hal
tersebut.

Adapun kekurangan transportasi konvensional yaitu :

a. Kurang canggih
b. Penumpang mencari pelayan transportasi
c. Untuk tarif bisa bervariasi dan kadang tawar menawar dulu baru sepakat
dengan pelayan transportasi dan pelayan transportasi menyanggupi dulu
baru bisa jalan.
d. Promosi pelayan transportasi konvensional ini cukup memakai papan
atau triplek dipinggir jalan membuat pangkalan sendiri, dan biasanya
kalau pelayan transportasi udah terkenal biasanya direkomendasikan
tetangga, tergantung kepercayaan saja.
e. Pembayaran dilakukan langsung sesuai kesepakatan kadang kadang sisa
tidak diambil, karena iklas. Kalau pelayan transportasi sudah dikenal
bisa berhutang dahulu.
f. Penghasilan kurang banyak, karena tidak pasti dapat.
g. Kurang aman dan kurang nyaman.

12
Kelebihan transportasi online:

1. Lebih terpercaya, para pengemudi ojek ataupun taksi dalam sebuah perusahaan
transportasi online sudah terdaftar. Sebelumnya mereka sudah mendaftarkan diri
dengan berbagai persyaratan tertentu. Termasuk dengan data diri yang jelas dan
surat kelakuan baik dari kepolisian. Dengan begini, penumpang akan merasa lebih
aman menggunakan pengemudi yang terdaftar.

2. Praktis, jika sebelumnya kamu ingin menggunakan jasa transportasi, biasanya


kamu harus keluar rumah menuju jalan raya untuk mencari kendaraan yang
kosong penumpang. Kamu harus merasakan panas bahkan hujan tanpa kepastian.
Tapi, jika menggunakan aplikasi maka kamu bisa memesan moda transportasi dari
rumah atau tempat yang nyaman. Ojek atau taksi yang kamu pesan akan
menghampirimu.

3. Tarif murah dan pasti, setiap jasa transportasi online memiliki cara
penghitungan tersendiri untuk tarif jasa. Kebanyakan dari mereka memiliki tarif
yang lebih murah dari tarif jasa transportasi konvensional. Ditambah juga dengan
adanya berbagai promo yang bisa menguntungkan penumpang. Semua tarif yang
harus dibayar penumpang sudah tertera sejak awal, sehingga tidak ada proses
tawar menawar dengan pengendara. Tarif pasti juga disukai oleh beberapa
pelanggan.

Kekurangan tranportasi online:

1. Jaringan bermasalah, karena transportasi ini menggunakan jaringan internet,


maka semua sistem bergantung dengan internet. Jika jaringan sedang bermasalah,
walaupun kamu melihat ada pengendara jasa transportasi online di depan mata
tetap tidak bisa kamu pesan.

2. Pilihan pengendara ditetapkan sistem, saat akan memesan ojek atau taksi
online, dalam aplikasi akan terlihat seberapa banyak pengendara online
disekeliligmu. Namun, saat sudah memesan kamu tidak bisa memilih yang dekat

13
denganmu. Bisa jadi pengendara yang akan menjemputmu sedang berada jauh dan
kamu harus menunggu lama hingga terjemput.

3. Tidak bisa berganti tujuan, saat pertama memesan kamu sudah menentukan
akan naik dari mana dan turun dimana. Dengan begitu di aplikasi akan tertera tarif
yang mesti kamu bayar. Maka saat ditengah jalan harus berganti arah maka kamu
tetap harus membayar sesuai tarif awal yang disetujui.

4. Data pribadi beredar, saat kamu medaftarkan diri dalam aplikasi jasa
transportasi online maka kamu diwajibkan mengisi berbagai data diri termasuk
nomer telepon. Sesungguhnya data ini yang akan dipakai untuk pengendara bisa
menghubungi saat kesusahan di jalan. Namun, kamu harus berhati-hati, karena
sudah ada beberapa kasus yang menggunakan data ini untuk hal yang tidak
diinginkan.

2.3 Dampak Transportasi Online

Dampak sebuah teknologi bukan semata-mata memberikan pengaruh yang


positif saja, melainkan pengaruh negatif yang signifikan bagi masyarakat yang
belum siap menerima perubahan. Kehadirannya akan memberikan kemudahan,
kenyamanan, dan membukal lapangan pekerjaan yang baru bagi mayarakat.
Namun, sektor yang paling banyak dipengaruhi adalah masyarakat yang masih
mengalami digital divide. Artinya masyarakat yang tidak mampu memiliki uang
untuk membeli peralatan teknologi untuk dapat mengakses broadband, yang tidak
memiliki keterampilan, sehingga tidak mampu memanfaatkan teknolologi yang
semakin maju. Keadaan tersebut menunjukkan adanya kesenjangan digital dan
kepemilikan modal sebagai bukti bahwa masih banyak orang yang tidak memiliki
akses. Menjadi sebuah pukulan telak bagi masyarakat, misalnya tukang becak dan
supir angkutan umum yang bekerja di sektor informal. Dari berbagai latar
belakang sosial dan ekonomi membuat tukang becak dan supir angkutan umum
mengalami konflik pekerjaan, pemenuhan kebutuhan hidup, dan kekhawatiran
atas persaingan hidup. Wilayah utama yang menjadi konflik adalah income yang
turun drastis, akibat dari kurangnya sewa angkutan mereka. Keadaan sekarang

14
bisa dianalogikan dengan umpama klasik “the rich get richer, the poor more
destitute”.

Selain itu banyaknya promo yang dilakukan transportasi on line membuat


tukang becak dan supir angkutan umum menjerit dalam persaingan mendapatkan
sewa. Bahkan dewasa ini munculnya sebuah kebutuhan palsu. Konsumen
transportasi onlien akan begitu mudah untuk mendapatkan jasa mobilitas, hanya
membuka aplikasi kemudian memesan dan membayar ongkos sesuai tarif di layar
smartphone. Dengan alasan kenyamanan, keefektifan, dan slogan “cepat tepat”,
individu akan enggan menaiki angkutan umum yang tidak berbasis online.
Menjadi sebuah habitus masyarakat jaman sekarang memegang penuh
prinsip hidup otomatisasi dalam kehidupan yang serba instan ini. Siapa yang
disalahkan dalam keadaan ini? Tidak ada yang pantas disebut salah, karena antara
pengemudi transportasi online dan pengemudi tranportasi yang konvensional
sama-sama mencari kebutuhan hidup. Siapapun ingin mendapatkan pekerjaan
yang layak, karena perubahan jaman tidak bisa jauh dari skill, kepemilikan modal
(social capital), dan jaringan antara pemilik modal itu sendiri.
Banyak perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat yang selama ini
menjadikan sektor transportasi sebagai sumber kebutuhan. Demontrasi bahkan
sampai bentuk kekerasan telah terjadi, harapan mereka adalah adanya perhatian
pemerintah terhadap nasib mereka. Hingga kebijakan-kebijakan yang disepakati
diharapkan bisa menguntungkan ke dua belah pihak. Karena jika tidak diatasi
secepat mungkin akan meningkatkan tingkat kemiskinan (poverty) dan
meningkatkan angka pengangguran (unemployment).
Dibutuhkan proses policy brief untuk menangani permasalahan di atas.
Adapun proses pembuatan kebijakan adalah dengan menyusun agenda dan
mengangkat masaah publik ini ke tingkat yang lebih serius. Kemudian membuat
formulasi dan implementasi kebijakan yang sudah dilaksanakan selama ini.
Langkah terakhir adalah penilaian terhadap kebijakan yang sudah diputuskan
tentang keberadaan transportasi online. Sehingga keberadaan teknologi dan
perubahan sosial ini menjamin sebuah kesetaraan. Kebijakan tersebut tidak hanya
menguntungkan perusahaan yang berbasis teknologi, akan tetapi penting melihat
keadaan masyarakat kecil yang tidak memiliki modal.

15
Selain kesiapan pemerintah dalam menangani permasalahan kehadiran
transportasi online. Masyarakat yang bekerja sebagai tukang becak dan supir
angkutan umum harus terbuka terhadap pengalaman baru, memiliki sikap untuk
semakin independen, memiliki ambisi hidup yang tinggi, dan punya kepercayaan
diri terhadap perubahan jaman sekarang. Hingga bangsa Indonesia bisa moving
out poverty dan pembangunannya memiliki prinsip sustainable development.

2.4 Konflik Yang Muncul


Sebagian besar masyarakat sangat kecewa dengan adanya demo,
kekecewaan itu bukan hanya dirasakan oleh masyarakat yang sudah terlanjur
menikmati keuntungan dan manfaat dari keberadaan transportasi online, tapi juga
masyarakat umum yang menggunakan transportasi darat lain. Aksi mogok yang
berakhir rusuh ini mengakibatkan angkutan umum lain tak bisa beroperasi dan
sejumlah jalan utama mengalami kemacetan.
Kontroversi keberadaan transportasi online sebenarnya mudah untuk
dijelaskan secara logis dengan menggunakan pertanyaan dan pernyataan
sederhana. Siapa yang diuntungkan atas keberadaan transportasi online ?
Jawabnya adalah masyarakat, baik sebagai pengguna jasa maupun sebagai
penyedia (mitra) jasa transportasi online. Masyarakat pengguna jasa diuntungkan
karena tak perlu antri berdesakan di halte atau menunggu di pinggir jalan, naik
mobil angkot lusuh, kumuh, supirnya tidak berseragam, sopir tidak punya tanda
pengenal bahkan SIM, supir tidak ramah dan disiplin berlalu lintas. Dengan modal
jempol dan smartphone, transportasi yang dipesan datang menjemput hingga ke
depan pintu dapur rumah warga. Selain itu, masyarakat juga bisa turut serta
menjadi mitra (penyedia) jasa transportasi online.

Spektrum konflik antara taksi konvensional dan taksi online sejatinya adalah
konflik antar kelas. Konflik tersebut bisa kita bagi menjadi 3 spektrum, yakni :
1. Konflik Pertama adalah konflik antara pemilik modal dengan pekerja
(pengemudi). Contoh: pengemudi Bluebird, Express dkk pasti benci dengan
Bos Gojek, Bos Grab dan Bos Uber. Sebaliknya, para pengemudi Gojek,
Grab, Uber dkk juga tak suka dengan arogansi koorporasi seperti Blue Bird,

16
Express dkk. Para pengemudi transportasi konvensional menganggap bahwa
pengusaha transportasi online adalah biang kerok dari menurunnya
penghasilan mereka dengan hadirnya transportasi online. Sebaliknya, para
pengemudi transportasi online menganggap bahwa pengusaha transportasi
konvensional tak punya hak melakukan monopoli atas peluang
penyelenggaraan jasa layanan transportasi publik.

2. Konflik Kedua adalah konflik antar sesama pemilik modal (kapitalis),


yakni Bos Bluebird, Express dkk dengan Bos Gojek, Grab, Uber dkk. Bos
Bluebird, Express dkk beranggapan bahwa monopoli pasar transportasi publik
yang mereka kuasai tersaingi dan terancam bangkrut karena income-nya
menurun signifikan akibat kehadiran transportasi online yang menjanjikan
kemudahan, kenyamanan dan tentu saja ke-murah-an tarifnya.

3. Konflik Ketiga adalah konflik antar sesama pengemudi Bluebird, Express


dan rekan – rekannya dengan pengemudi Gojek, Grab, Uber dkk. Aksi demo
yang berlangsung kemarin (Selasa, 22 Maret 2016) adalah contoh konflik
antar kelas pekerja (proletar, sudra, du’afa, marhaen, murba dll). Kelas pekerja
inilah yang paling dirugikan atas konflik yang terjadi di semua spektrum.
Lihat saja di media, siapa yang menjadi pelaku dan korban kerusuhan yang
terjadi kemarin? Bos-Bos nya paling hanya minta maaf atau malah lepas
tangan dengan mengatakan bahwa kerusuhan kemarin di luar kendali dan
tanggungjawab mereka.

Namun, di luar ketiga spektrum itu, ada satu spektrum konflik lagi yang
sebenarnya menjadi akar masalah transportasi publik di Indonesia. Yakni konflik
antara Negara dalam hal ini pemerintah dengan masyarakat. Respon positif
masyarakat yang sangat besar atas kehadiran transportasi online adalah sebagai
bentuk dukungan (atau lebih tepatnya: ejekan) bagi pemerintah yang gagal
menyediakan transportasi publik yang aman dan nyaman.

17
2.5 Solusi Konflik Transportasi online dan Transportasi Konvensional

Pasar bergejolak, tentu pemerintah harus bersikap. Tugas pemerintah


adalah menciptakan lingkungan persaingan, pasar yang kondusif, serta
memberikan kesejahteraan dan keamanan bagi masyarakat. Selain aspek legalitas
dan layanan, pemerintah harus mulai merancang kebijakan ekonomi guna
mengatasi sejumlah permasalah yang mungkin timbul di kemudian hari.
Pertama, pemerintah harus menciptakan lingkungan persaingan yang adil.
Poin utama yang menjadi sasaran protes adalah perushaan transportasi online
tidak terbebani sejumlah kewajiban dan aturan. Kewajiban-kewajiban tersebut
adalah memakai pelat kuning, membangun pul taksi, meminta perizinan dari dinas
perhubungan, memiliki badan hukum atau usaha, memiliki jumlah minimum
kendaraan, penentuan tarif batas atas dan bawah. Sejumlah kewajiban tersebut
menjadi beban perusahaan taksi.
Karena itu, pemerintah perlu mengkaji ulang mana saja dari kewajiban
tersebut di atas perlu dipertahankan, dan mana yang harus dibebankan kepada jasa
transportasi online. Apakah pelat kuning kendaraan umum masih diperlukan?
Apakah penentuan tarif atas dan bawah masih relevan? Atau bukankah lebih ideal
jika pemeintah melepas saja mekanisme tarif ke pasar.
Kedua, pemerintah harus memkirkan bagaimana sistem jaminan sosial
untuk para sopir layanan online. Satu hal yang pasti, hingga saat ini status
karyawan dari para sopir tersebut masih menjadi perdebatan. Dalam hal ini,
pemerintah harus berperan aktif. Bagaimana pun juga para sopir tersebut bekerja
dan berpenghasilan dari layanan online, dan mungkin beberapa dari mereka
membayar pajak. Maka pemerintah harus memikirkan perlindungan untuk
mereka. Sebagaimana umumnya kelas pekerja, para sopir juga dikelilingi banyak
resiko seperti dipecat, kecelakaan dengan resiko kecacatan tetap, kehilangan
pendapatan ketika pensiun, dan berbagai resiko lain. Untuk itu pemerintah harus
dapat menjadikan perusahaan penyedia jasa, agar sopirnya terdaftar pada BPJS
Ketenagakerjaan.
Ketiga, asuransi bagi pengemudi dan penumpang. Di sejumlah negara,
layanan Uber sudah dipaksa mengasuransikan pengemudi dan penumpang selama

18
perjalanan. Baik pengemudi maupun penumpang memiliki resiko yang sama
selama perjalanan. Khusus untuk pengemudi, karena aset (mobil) biasanya
mereka miliki sendiri, pengemudi menanggung resko yang jauh lebih besar
dibandingkan sopir taksi pada umumnya. Karena itu, asuransi perjalanan
dibutuhkan, dan ini sebenarnya dapat ditanggung oleh perusahaan penyedia jasa
online.
Keempat, membuat aturan baru terutama pajak yang harus dibayarkan dari
layanan taksi online ini. Dalam era maju ini, dalam banyak hal peraturan
perundangan kita selalu tertinggal dengan kemajuan teknologi, sehingga segala
bentuk perbaharuan akan dianggap ilegal. Sistem peraturan menteri yang terkesan
berdiri sendiri-sendiri pun harus dipadukan untuk menciptakan birokrasi yang
lebih baik.

19
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan

Perlu dipahami bersama bahwa arus kemajuan teknologi merupakan


sebuah keniscayaan yang mau tidak mau harus kita ikuti. Jasa transportasi online
merupakan jasa transportasi yang memanfaatkan kemajuan teknologi. Teknologi
diciptakan tujuannya untuk mempermudah segala aktivitas-aktivitas manusia yang
dilakukan sehari-hari.
Begitu juga halnya dengan jasa transportasi online. Transportasi online
diciptakan dengan tujuan untuk mempermudah seseorang yang ingin bepergian.
Sebagai contoh: mudah memesannya, efesien dan efektif. Ini merupakan sebuah
terobosan baru yang patut diberi apresiasi.
Namun memang, aturan mengenai transportasi yang ada saat ini masih
menggunakan aturan lama atau aturan yang tidak melihat dari segi kemajuan
teknologi. Sehingga dengan otomatis penyedia jasa transportasi online akan
terkesan melanggar aturan tersebut. Di sini dibutuhkan peran pemerintah selaku
regulator (pembuat aturan) agar dapat memberi jalan keluar atau solusi yang baik.
Diharapkan kepada penyedia jasa transportasi berbasis online (Uber dan
Grab Car), agar mau mengikuti aturan yang mengharuskan armadanya
menggunakan plat berwarna kuning. Kemudian diharapkan kepada penyedia jasa
transportasi konvensional, agar mau beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Karena kalau tidak mau terbuka dengan kemajuan teknologi, maka akan ditinggal
jauh oleh para kompetitornya yang berbasis online.

20
DAFTAR PUSTAKA

http://belajarpsikologi.com/pengertian-transportasi-online/

http://arminsiparacca07.blogspot.com/2011/03/pengaruh-perkembangan-
transportasi.html

http://deazsatya.blogspot.com/2016/03/transportasi-online-vs-
transportasi.html

http://juwitasaa.blogspot.com/2016/04/transportasi-konvensional-
dengan_15.html

https://catatanjalananku.blogspot.com/2017/04/dampak-positif-dan-negatif-
keberadaan.html

http://www.bonarsitumorang.com/2017/06/pro-dan-kontra-transportasi-
online.html

http://ekonominator.blogspot.com/2017/05/kompetisi-antara-
transportasi.html

21

Anda mungkin juga menyukai