PENDAHULUAN
Transportasi sangat penting peranannya bagi daerah baik itu perdesaan atau
daerah semi urban atau urban di negara-negara yang sedang berkembang, karena
menyediakan akses bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa
sehari-hari, serta meningkatkan kehidupan sosial ekonomi. Di zaman modern ini,
kebutuhan akan transportasi semakin meningkat. Banyak sekali transportasi yang
saat ini disewakan atau dibuat sebagai lapangan pekerjaan, semisal angkutan
umum. Bahkan transportasi umum saat ini semakin modern.
1
online ini. Namun, kesuksesan transportasi online di dunia ini, tak semerta-merta
bebas dari permasalahan.
Perkembangan zaman memang tidak bisa kita hambat. Semakin maju zaman
ini, maka semakin canggihlah teknologinya, Bisa jadi suatu saat nanti akan ada
transportasi seperti taksi terbang, semua itu bisa saja terjadi. Transportasi online
maupun konvensional, sebenarnya sama-sama memiliki kelebihan dan
kekurangan. Akan lebih baik jika kedua jenis transportasi ini bertemu dan
berunding bagaimana baiknya agar mereka bisa bersaing secara sehat. Misalkan
dengan menerapkan tarif dasar yang sama, penerapan wilayah jelajahnya, atau
kalau bisa, buatlah semua transportasi menjadi berbasis online agar tidak terjadi
kecemburuan sosial. Jika hanya mengandalkan demo, anarkis, kekerasan, justru
2
hanya akan menambah permasalahan yang ada. Sudah sepantasnya kita menjadi
warga negara yang baik dengan menjaga kesatuan dan persatuan dalam berbagai
hal. Jika memang ada yang memiliki inovasi yang lebih maju, terimalah, karena
rezeky sudah ada yang mengatur. Di samping itu, tidak semua masyarakat,
Indonesia khususnya, mmpu mengaplikasikan gadget. Jadi tidak akan mungkin
transportasi konvensional akan punah.
1.3 Tujuan
1. Untuk mngetahui pengertian dari transportasi online dan transportasi
konvensional
2. Untuk memahami dampak dari adanya transportasi online
3. Untuk mengetahui konflik yang muncul antara transportasi online dan
transportasi konvensional
4. Untuk mengetahui solusi dari konflik antara transportasi online dan
transportasi konvensional
1.4 Manfaat
1. Agar dapat mengetahui dan memahami pengertian dari transportasi
online dan transportasi konvensional
2. Agar dapat mengetahui dan memahami dampak dari adanya transportasi
online
3. Agar dapat mengetahui dan memahami konflik yang muncul antara
transportasi online dan transportasi konvensional
3
4. Agar dapat mengetahui dan memahami solusi dari konflik transportasi
online dan transportasi konvensional
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Media online menjadi sarana masyarakat dalam urusan transportasi masa kini.
Tak heran pebisnis Indonesia banyak yang membuka jasa transportasi
menggunakan media online
a. Go-Jek
Pada prinsipnya, aplikasi Go Jek bekerja dengan mempertemukan
permintaan angkutan ojek dari penumpang dengan jasa tukang ojek yang
beroperasi di sekitar wilayah penumpang tersebut. Cukup dengan
mengunduh aplikasinya dari Google Play Store, maka kita bisa memesan
jasa layanan tersebut. Tarif angkutannya disesuaikan dengan jarak tempuh
6
yang akan dicapai. Selain jasa angkutan penumpang, ada juga layanan
antar barang (kurir) dan belanja.
b. Grabbike
Hampir mirip dengan Go Jek, hanya saja layanan Grabbike belum
memiliki layanan antar barang atau belanja. Saat ini, Grabbike telah
beroperasi di 3 kota di kawasan Asia Tenggara yang mengalami persoalan
kemacetan, seperti Ho Chi Min City dan Hanoi di Vietnam, serta di
Jakarta.
c. Grabtaxi
Grabtaxi merupakan aplikasi pemesanan taksi dengan induk
perusahaan dari Malaysia. Dengan aplikasi ini, masyarakat bisa memesan
taksi untuk keperluan antar jemput dengan tariff standar yang ditetapkan
sesuai argo. Layanan antar jemput bisa lebih cepat karena pemesanan
dilakukan melalui aplikasi yang sudah diunduh di smartphone.
d. Uber
Uber adalah perusahaan jaringan transportasi dari Amerika yang
menggunakan aplikasi di smartphone untuk pemesanan mobil. Bedanya,
armada mobil yang digunakan bukan transportasi public plat kuning,
melainkan mobil pribadi bernomor polisi hitam dengan logo khusus Uber.
Jika menggunakan jasa ini tidak bisa membayar tunai, tapi secara online
atau kartu kredit. Tarif yang ditetapkan adalah Rp 30 ribu sebagai tarif
minimal dan selanjutnya dikenakan tarif perjalanan berdasar waktu dan
jarak yang ditempuh. Jenis mobil yang digunakan adalah Toyota Innova,
Alphard dan Hyundai Sonata.
7
Kesimpulan Pengertian Transportasi Online
8
tindak kriminal yang terjadi pada transportasi konvensional juga mengurangi
ketertarikan masyarakat untuk menggunakan transportasi konvensional.
a. Bus
b. Ojek
c. Taksi
9
d. Angkutan Kota
10
transportasi menyebabkan adanya sepesialisasi atau pembagian pekerjaan sesuai
dengan bidang keahlian yang dimiliki.
11
2.2 Kelebihan dan kekurangan Transportasi Online dan Transportasi
Konvensional
a. Kurang canggih
b. Penumpang mencari pelayan transportasi
c. Untuk tarif bisa bervariasi dan kadang tawar menawar dulu baru sepakat
dengan pelayan transportasi dan pelayan transportasi menyanggupi dulu
baru bisa jalan.
d. Promosi pelayan transportasi konvensional ini cukup memakai papan
atau triplek dipinggir jalan membuat pangkalan sendiri, dan biasanya
kalau pelayan transportasi udah terkenal biasanya direkomendasikan
tetangga, tergantung kepercayaan saja.
e. Pembayaran dilakukan langsung sesuai kesepakatan kadang kadang sisa
tidak diambil, karena iklas. Kalau pelayan transportasi sudah dikenal
bisa berhutang dahulu.
f. Penghasilan kurang banyak, karena tidak pasti dapat.
g. Kurang aman dan kurang nyaman.
12
Kelebihan transportasi online:
1. Lebih terpercaya, para pengemudi ojek ataupun taksi dalam sebuah perusahaan
transportasi online sudah terdaftar. Sebelumnya mereka sudah mendaftarkan diri
dengan berbagai persyaratan tertentu. Termasuk dengan data diri yang jelas dan
surat kelakuan baik dari kepolisian. Dengan begini, penumpang akan merasa lebih
aman menggunakan pengemudi yang terdaftar.
3. Tarif murah dan pasti, setiap jasa transportasi online memiliki cara
penghitungan tersendiri untuk tarif jasa. Kebanyakan dari mereka memiliki tarif
yang lebih murah dari tarif jasa transportasi konvensional. Ditambah juga dengan
adanya berbagai promo yang bisa menguntungkan penumpang. Semua tarif yang
harus dibayar penumpang sudah tertera sejak awal, sehingga tidak ada proses
tawar menawar dengan pengendara. Tarif pasti juga disukai oleh beberapa
pelanggan.
2. Pilihan pengendara ditetapkan sistem, saat akan memesan ojek atau taksi
online, dalam aplikasi akan terlihat seberapa banyak pengendara online
disekeliligmu. Namun, saat sudah memesan kamu tidak bisa memilih yang dekat
13
denganmu. Bisa jadi pengendara yang akan menjemputmu sedang berada jauh dan
kamu harus menunggu lama hingga terjemput.
3. Tidak bisa berganti tujuan, saat pertama memesan kamu sudah menentukan
akan naik dari mana dan turun dimana. Dengan begitu di aplikasi akan tertera tarif
yang mesti kamu bayar. Maka saat ditengah jalan harus berganti arah maka kamu
tetap harus membayar sesuai tarif awal yang disetujui.
4. Data pribadi beredar, saat kamu medaftarkan diri dalam aplikasi jasa
transportasi online maka kamu diwajibkan mengisi berbagai data diri termasuk
nomer telepon. Sesungguhnya data ini yang akan dipakai untuk pengendara bisa
menghubungi saat kesusahan di jalan. Namun, kamu harus berhati-hati, karena
sudah ada beberapa kasus yang menggunakan data ini untuk hal yang tidak
diinginkan.
14
bisa dianalogikan dengan umpama klasik “the rich get richer, the poor more
destitute”.
15
Selain kesiapan pemerintah dalam menangani permasalahan kehadiran
transportasi online. Masyarakat yang bekerja sebagai tukang becak dan supir
angkutan umum harus terbuka terhadap pengalaman baru, memiliki sikap untuk
semakin independen, memiliki ambisi hidup yang tinggi, dan punya kepercayaan
diri terhadap perubahan jaman sekarang. Hingga bangsa Indonesia bisa moving
out poverty dan pembangunannya memiliki prinsip sustainable development.
Spektrum konflik antara taksi konvensional dan taksi online sejatinya adalah
konflik antar kelas. Konflik tersebut bisa kita bagi menjadi 3 spektrum, yakni :
1. Konflik Pertama adalah konflik antara pemilik modal dengan pekerja
(pengemudi). Contoh: pengemudi Bluebird, Express dkk pasti benci dengan
Bos Gojek, Bos Grab dan Bos Uber. Sebaliknya, para pengemudi Gojek,
Grab, Uber dkk juga tak suka dengan arogansi koorporasi seperti Blue Bird,
16
Express dkk. Para pengemudi transportasi konvensional menganggap bahwa
pengusaha transportasi online adalah biang kerok dari menurunnya
penghasilan mereka dengan hadirnya transportasi online. Sebaliknya, para
pengemudi transportasi online menganggap bahwa pengusaha transportasi
konvensional tak punya hak melakukan monopoli atas peluang
penyelenggaraan jasa layanan transportasi publik.
Namun, di luar ketiga spektrum itu, ada satu spektrum konflik lagi yang
sebenarnya menjadi akar masalah transportasi publik di Indonesia. Yakni konflik
antara Negara dalam hal ini pemerintah dengan masyarakat. Respon positif
masyarakat yang sangat besar atas kehadiran transportasi online adalah sebagai
bentuk dukungan (atau lebih tepatnya: ejekan) bagi pemerintah yang gagal
menyediakan transportasi publik yang aman dan nyaman.
17
2.5 Solusi Konflik Transportasi online dan Transportasi Konvensional
18
perjalanan. Baik pengemudi maupun penumpang memiliki resiko yang sama
selama perjalanan. Khusus untuk pengemudi, karena aset (mobil) biasanya
mereka miliki sendiri, pengemudi menanggung resko yang jauh lebih besar
dibandingkan sopir taksi pada umumnya. Karena itu, asuransi perjalanan
dibutuhkan, dan ini sebenarnya dapat ditanggung oleh perusahaan penyedia jasa
online.
Keempat, membuat aturan baru terutama pajak yang harus dibayarkan dari
layanan taksi online ini. Dalam era maju ini, dalam banyak hal peraturan
perundangan kita selalu tertinggal dengan kemajuan teknologi, sehingga segala
bentuk perbaharuan akan dianggap ilegal. Sistem peraturan menteri yang terkesan
berdiri sendiri-sendiri pun harus dipadukan untuk menciptakan birokrasi yang
lebih baik.
19
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
20
DAFTAR PUSTAKA
http://belajarpsikologi.com/pengertian-transportasi-online/
http://arminsiparacca07.blogspot.com/2011/03/pengaruh-perkembangan-
transportasi.html
http://deazsatya.blogspot.com/2016/03/transportasi-online-vs-
transportasi.html
http://juwitasaa.blogspot.com/2016/04/transportasi-konvensional-
dengan_15.html
https://catatanjalananku.blogspot.com/2017/04/dampak-positif-dan-negatif-
keberadaan.html
http://www.bonarsitumorang.com/2017/06/pro-dan-kontra-transportasi-
online.html
http://ekonominator.blogspot.com/2017/05/kompetisi-antara-
transportasi.html
21