Anda di halaman 1dari 5

Jurnal NasionalEcopedon

Pegelolaan tebu menjadi gula merah merah JNEP Vol 3. No.1(2016) 17 – 20


http://www.perpustakaan.politanipyk.ac.id

Pembuatan gula Koresponden: hp 0831 8064 7284, email ;


noviprasetya029@gmail.com
merah dari Tebu
Novi Prasetya
1.Mahasiswa semester 1 Prodi. Tata Air Pertanian, Jurusan
Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pendahuluan
Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271 Gula merah sampai saat ini masih merupakan sumber
pendapatan petani di beberapa daerah Sumatra Barat, Pada saat
Diterima setelah revisi : 2015/ Diterbitkan: 2016 ini pembuatan masih tradisional ,akan tetapi tampak adanya usaha
peningkatan, baik kualitas maupun kuantitasnya. Kenyataan
bahwa gula merah sejak dulu memang sudah dikenal oleh
masyarakat Sumatra Barat. (Pres; 2015)
Abstrak
Tebu merupakan salah satu dari tanaman perkebunan, Tanamn ini
Gula merah merupakan pemanis yang di buat dari tebu yang
merupakan salah satu komoditas tanaman perkebunan yang
memiliki sumber fungsi yang tinggi .Gula merah banyak di
memiliki nilai jual dan bisa diolah menjadi bumbu masakan dan
gunakan oleh kaum hawa, Namun pada saat ini hasil gula merah
bnyak dijual di pasaran separti gula merah. (Pres: 2015)
semakin menurun. Hal ini di sebab kan oleh hama yang melanda
ladang warga di karnakan ladang yang lepas penjagaan Dalam hal ini kebutuhan semakin meningkat pula karena semakin
menyebabkan ladang banyak dimakan hama. Karna lahan yang meningkat pula pertumbuhan penduduk dan penggunaan lahan
ditanami tebu harus memiliki syarat dan penjagaan lahan yang yang yang insetif. Keterbatasan sumber daya lahan menjadi
baik. Dengan ini, maka hasil ladang tebu semakin menurun dan sumber daya yang sulit. Untuk itu petani yang akan menanam
produksi gula merah semakin sedikit di pasarkan. maka lahan pada lahan yang ada perlu dilakukan pengujian agar panen yang
tebu menjadi sumber daya lahan yang lumayan sulit untuk di baik dan menghasilkan gula merah yang maksimal. (Rahmat ;2015)
produksi dengan adanya hama yang melanda ladang warga.
Gula juga merupakan bahan kosumsi oleh banyak masyarakat,
Sehingga perlu nya pengoptimalan ladang tebu dengan ada nya
Salah satu jenis gula yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah gula
penjagaan ladang dan pembasmi hama, maka perlu juga dilihat
merah. Potensi pasar gula merah tebu diperbesar oleh industry
tekstur tanah karna tekstur tanah erat hubungan nya dengan
makanan contah:Rumah makan, dan Pembuatan oleh-oleh.
kesuburan tanaman tebu. Pada saat ini curah hujan yang tinggi
Kosumsi gula merah rata-rata seminggu 18kg/minggu. Peran gula
bisa mengakibatkan rawan longsor di perkebunan. Sehingga
merah tidak dapat digantikan oleh jenis lain karna memiliki rasa
perlunya pengoptimalan ladang tebu, untuk tidak terjadinya hal
manis yang khas. (Rahmat ;2015)
tersebut maka setiap lereng bukit yang curam di tanami pohon
atau diberi tanggul agar tidak terjadi longsor. Dari segi “Kesesuaian lahan untuk penggunaan tertentu biasa nya di
pengelolaan tanaman tebu yang baik perlu dilakukan sistim evaluasi dengan menggunakan karakteristik lahan atau kualitas
pengelolan tebu yang baik dan pemilihan bibit yang unggul juga lahan. Karakteristik lahan merupakan kelengkapan lahan itu
perawatan dari hama, untuk meningkat kan produksi gula merah sendiri, yang dapat dihitung atau diperkirakan seperti curah hujan,
di pasaran, dengan semakin meningkat nya produksi di pasaran tekstur tanah, dan kesediaan air sedangkan kualitas lahan lebih
maka penghasilan ekonomi masyarakat menjadi sempurna. merupakn sifat tanah yang lebih kompleks, Seperti kelembapan
Berdasarkan hasil tersebut maka dilakukan penelitian terhadap tanah, dan bahaya banjir” (FAO; 1977)
proses pembuatan gula merah dengan bahan dasar tebu untuk
dapat menyempurnakan kualitas gula merah dari tebu .
Tujuan
Tujuan dari hasil penelitian ini ialah untuk mengetahui kepada
Kata kunci :Pengelolaan batang tebu menjadi gula merah masyarakat bahwa gula merah tidak hanya sebagai bumbu masakan
di Nagari Pasanehan. tetapi gula merah banyak memiliki kandungan untuk kesehatan .Dari
penelitian ini kita bisa menigkatkan pesanan pasaran dengan
menggunakan bibit unggul dalam penanam tebu agar mendapat hasil
yang maksimal.

Singkatan :
Kec :Kecamatan Nr :Nira
o BAHAN dan METODE
Mlg :Miligram c :Derjat celcius

Lokasi Penelitian
Penelitian ini di lakukan di Pasanehan, Kec IV Angkek
Canduang, Kab Agam Sumatra Barat. Pemilihan daerah sebagai
tempat penelitian dilakukan dengan sengaja karna mayoritas
pencarian penduduk ialah membuat gula merah dari tebu.

116
Novi prasetya / Jurnal Nasional EcopedonJNEP Vol 3. No.1(2016) 116- 120
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam proses pembuatan gula
merah yaitu pisau besar digunakan untuk mengikis permukaan
kulit tebu, Mesin pemeras tebu untuk mengeluarkan air tebu dari
batang tebu. alat tradisional di pedesaan untuk memeras tebu
disebut Kilangan tebu. Wajan besar untuk memanaskan air tebu
hingga kental. Pengaduk digunakan untuk mengaduk nira yang
sedang panas, penyaringan, cetakan dan tungku.

Langkah Kerja
Langkah pertama yang dilakukan dalam pembuatan gula
merah yaitu:
Pembersihan tebu: Tunas, daun tebu, dan kulit tebu di bersihkan, Gambar 2.Tempat keluar nya air tebu dari alat kilangan lansung di
setelah itu batang tebu diperas dengan antara dua slinder yang tampung oleh wadah melalui bambu yang panjang.
sempit, air yang keluar ditampung di dalam wajah yang bersih.
Penyaringan; Air disaring dengan anyaman kawat tahan karat
dengan mengeluarkan nira bersih.
Pemasakan: Nira didihkan dalam wajan sambil diaduk, busa yang
mengapung dikeluarkan. Setelah cairan nira tinggal 1/5 nira
disaring kembali, dan dan di dinginkan selama satu malam.
Endapan yang terbentuk dibuang. Nira yang telah di endapkan
kembali dipanas. Cairan dinamakan sirup kental
Pencetakan: sirup kental dituangkan kedalam cetakan sampai
terisi 1/3 bagian, setelah agak dingin sirup dituangkan lagi sampai
penuh dan gula ditunggu sampai mengeras dan dingin.
Pengemasan: Gula merah tebu yang telah mengeras dan dingin
harus dikemas di dalam wadah tertutup sehingga terhindar dari
air. Saka terkemas ini di simpan di tempat yang tidak panas.
Rahmat (2015)
“Daya tahan simpan gula pada hasil pengamatan berkisar 26.2 hari Gambar 3. Proses pengadukan nira dalam wadah agar nira tidak
hingga 89.5 hari. Daya tahan yang paling singkat terdapat pada melengket di dalam wadah yang dilakukan 4 menit sekali.
perlakuan penambahan deterjen pada penadaman nira (26.2 hari),
sedngkan yang paling lama adalah pada penambahan biji kemiri
dan minyak kelapa (89.5 hari), Penambahan deterjen memang
dapat mempertahankan pH (Gountara dan Wiyadi, 1980 dan
Fardiaz,1990).”

Gambar 3.Pemasakan njra tebu hingga kental.


Gambar 1.Proses penggilingan tebu dengan kilangan.(Alat
tradisonal yang masih dipakai warga Pasanehan) yang di putar
oleh Kerbau untuk mengeluarkan air tebu.

117
Novi prasetya / Jurnal Nasional EcopedonJNEP Vol 3. No.1(2016) 116- 120

Gambar 7.Hasil dari tebu yang telah siap kilang.


Gambar 4. Pembentukan nira dari tempurung yang siap dari
proses pemasakan. HASIL dan PEMBAHASAN

Hasil

Untuk merancang pengelolaan yang sempurna perlu


dilakukan analisa proses yang berjalan saat ini. Karena kita bisa
mengetahui proses-proses mana saja yang tidak efisien dan mana
saja yang perlu untuk diperbaiki dan tahapan yang perlu di
tambah untuk mendapat penghasilan yang baik. Darihasil
penelitian yang telah saya lakukan tentang pembuatan gula merah
dari tebu yang dilakukan di Pasanehan sebagai berikut.
pengelolahan nira sampai menjadi gula siap cetak.
Waktu pemasakan pada masing-masing variasi penambahan
natrium metabisulfit dan suhu pemasakan pada table 1.

Tabel 1. Waktu pemasakan :

Gambar 5. Lahan tebu untuk dibuat gula merah yang berada di Suhu pemasakan( C)
o
Penambahan
Nagari Pasanehan . natrium
60 70 800
metabisulfit
130menit 144menit 133menit
0,1
105menit 93menit 94menit
0,3
99menit 94menit 93menit
0,5

Sumber Lesthari, A.P (2006)

Tabel 2. Hasil perhitungkan niklai produk setiap perlakuan


Pemilihan perlakuan perbaikan dengan metode De Garmo (1984)
dilakukan dengan membandingkan parameter-parameter dari
setiap perlakuan. Hasil perhitungan pada table 8.

Gambar 6.Pengambilan tebu dari lahan untuk siap di proses


menjadi gula merah.

118
Novi prasetya / Jurnal Nasional EcopedonJNEP Vol 3. No.1(2016) 116- 120
gula merah juga dibeli oleh pedagang luar provinsi sumbar. Seperti
Natrium Suhu pemasakan Total nilai gambar dibawah gula merah yang dijual di pasar bawah
metabisulfit(g/l) perhitungan Bukittinggi.
60 -0,190
0,1
70 0,069
80 -0,166
60 -0,054
0,3
70 0,064
80 0,217
60 -0,181
0,5
70 0,211
80 0,135

Sumber. De Garmo ( 1984)

Perbadaan gula dari tebu dan dari batang anau.

Gula merah dari tebu Gula aren dari batang anau

Skema proses pembuatan gula merah dari tebu :

Batang tebu

Pengilingan tebu

Gula merah

Penyaringan air
tebu
Dari kategori bumbu masakan ini sangat berbeda, karna
pada pembuatan dari tebu memiliki manis yang khas sedangkan
gula merah dari anau memiliki ketahanan lebih, tetapi masyarakat
lebih suka mekosumsi gula merah dari tebu dari segi rasa dan dari
segi harga gula merah lebih murah dari gula anau. Pemasakan nira Pencetakan Pengemasan

Gula tebu merah mengandung energy sebesar 356 kalori,


karbohidrat 90.6 gram, lemak 0.5 gram, kalsium 51 miligram,
fosfor 44 miligram, dan zat besi 4 miligram. Selain itu didalam
gula tebu merah juga terkandung vitamin A, vitamin B1 0.02 Pembahasan
miligram, dan vitamin C. Hasil penelitian ini didapatkan
Kesimpulan
melakukan penelitian terhadap 100 gram gula tebu merah, dengan
Berdasarkan hasil penelitian pembuatan gula merah dari
jumlah yang banyak dimakan sebanyak 100%.(Sumber
tebu ialah, Pengembangan tebu di peruntukan untuk mendukung
;Kementrian kesehatan Republik Indonesia)
bahan baku industri gula, pengembangan tebu dapat meningkat
Dari aspek social dan ekonomi, yang mempunyai dampak kan produktivitas lahan dan pendapatan petani tebu, untuk
social dan ekonomi terhadap masyarakat. Dalam aspek social, meningkat kan produktivitas gula merah di Pasanehan maka
yang dipelajari adalah penambahan dan pemeratan kesempatan mesin penggilingan tebu harus bisa memproses sekali banyak
kerja. Dari aspek ekonomi yang dipelajari adalah apakah bisnis untuk meningkat kan hasil produksi petani.
tersebut dapat memberikan peluang peningkatan pendapatan
masyarakat, pendapatan asli daerah, pendapatan dari pajak dan Saran
menambah kegitan ekonom. Sumber Nurmalina dkk .(2010) Dalam pembibitan tebu sebaik nya menggunakn bibit
Gula merah dapat lansung dipasarkan atau disimpan yang unggul agar mendapatkan hasil yang maksimal, dengan
menunggu harga naik. Tetapi pada umum nya masyarakat nagari merawat ladang dan memupuk nya. Apabila kawasan ladang
pasanehan banyak lansung menjual gula merah di pasaran dengan rawan dari hama maka petani harus membuat racun hama. Agar
harga satu biji nya Rp2000. Pembeli gula merah yang dominan hasil panen terlihat maksimal, dan pembuatan gula merah
pada pedagang tingkat desa dan Kecamatan, Selain pedagang local semakin lancar.

119
Novi prasetya / Jurnal Nasional EcopedonJNEP Vol 3. No.1(2016) 116- 120
Ucapan terima kasih
Terima kasih kepada ibu Erida telah memberi motifasi
untuk penelitian ini, dan terimakasih kepada bapak Aflizar Phd
yang telah membibing saya untuk membuat jurnal ecopedon ini,
dan terimaksih juga kepada bapak Rahmad yang telah membibing
saya dalam penilitian ini dalam meluangkan waktu nya.

Referensi :
1). www. Google.com /cane.2007.
2). Survei dan wawancara dengan penusaha gula merah di
Pasanehan. Agam 2015.
3). Repository.ipb.ac.id/handle/123456789/56202
4). Nurmailina dkk ;2010
5). Lesthari, A. (2006) Pengaruh waktu tunda gilingan tebu dan
penambahan Natrium Metabisulfit terhadap mutu gula
merah tebu. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
6). Gountara dan Wiyadi, 1980 dan Fardiaz,1990)

7). ] Aflizar.2008.alat pengolahan limbah cair dari


tanah.politeknik pertanian negri payakumbuh.
Tersedai
online,http://mslmduelike.blogspot.co.id/2008/04/
alat-pengolahan-limbah-cair-dari-tanah.html

120

Anda mungkin juga menyukai