SKRIPSI
AJI WIDYARTA
R.0215112
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara kebisingan dengan stress kerja pada
tenaga kerja unit weiving di PT. Koesuma Nanda Putra ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan kebisingan dengan stress kerja pada tenaga
kerja unit weiving di PT. Koesuma Nanda Putra.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui intensitas kebisingan unit weaving di PT.
Koesuma Nanda Putra Klaten.
b. Untuk mengetahui stress kerja akibat kebisingan unit weaving di PT.
Koesuma Nanda Putra Klaten
c. Untuk mengetahui hubungan kebisingan dengan stress kerja akibat
unit weiving di PT. Koesuma Nanda Putra Klaten
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
pengetahuan tentang hubungan kebisingan dengan stress kerja pada
tenaga kerja unit weiving.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
1) Dapat menambah wawasan, khususnya tentang stress kerja
dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang
telah diperoleh.
2) Dapat memperoleh pengalaman dalam mengimplemetasikan
ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) khususnya
mengenai faktor fisik kebisingan secara langsung di
Perusahaan.
3) Dapat memperoleh pengalaman bagi peneliti untuk melakukan
penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) khususnya mengenai masalah yang
berhubungan dengan faktor bahaya mental-psikologi.
b. Bagi Tenaga Kerja
Tenaga kerja dapat mengetahui hubungan antara kebisingan
dengan stress kerja sehingga dapat melakukan upaya pencegahan
terhadap stress kerja yang disebabkan karena kebisingan.
c. Bagi Perusahaan
1) Perusahaan lebih mengetahui tentang kebisingan yang ada di
perusahaan.
2) Mendapatkan masukan dalam upaya pengendalian stress kerja
pada tenaga kerja di unit weaving.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Kebisingan
a. Gangguan Fisiologis
b. Gangguan Psikologis
c. Gangguan Komunikasi
d. Gangguan Pendengaran
Korteks
Sistem Limbik
Hipotalamus
Hipofisis (pituitary)
Glukokortikoid (kortisol)
2. Gejala Psikologis
Dari segi psikologis, stress dapat menyebabkan
ketidakpuasan. Hal itu merupakan efek psikologis yang paling
sederhana dan paling jelas. Namun bisa saja muncul keadaan
psikologis lainnya, misaalnya ketegangan, kecemasan, mudah
marah, kebosanan, suka menunda-nunda. Terbukti bahwa jika
seseorang diberikan sebuah pekerjaan dengan peran ganda atau
berkonflik, ketidakjelasan tugas, wewenang, dan tanggung jawab
pemikul pekerjaan, maka stress dan ketidakpuasan akan
meningkat.
3. Gejala Perilaku
Gejala stress yang dikaitkan dengan perilaku mencakup
dalam produktivitas, absensi, dan tingkat keluarnya karyawan,
juga perubahandalam kebiasaan makan, merokok dan konsumsi
alkohol, bicara cepat, gelisah, dan gangguan tidur.
6. Hubungan sosial
Kebisingan
Diatas Dibawah
NAB NAB
Ditampung
Panca Indra
Sistem Limbik
Hipotalamus
Hipofisis
(pituitary)
Keterangan :
= Tidak diteliti
Glukokortikoid
(kortisol) = Diteliti
Peningkatan
Internal : Aksis HPA Ekstermal :
1. Beban kerja 1. Keluarga
2. Kondisi Fisik 2. Lingkungan
3. Karakteristik Stress 3. Sosial
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Hubungan Antara Kebisingan dan Stress Kerja
C. Hipotesis
Ada hubungan antara kebisingan dengan stress kerja pada tenaga kerja
unit weiving di Pt. Koesuma Nanda Putra Klaten.
BAB III
METODE PENELITIAN
𝜆2 . 𝑁. 𝑃. 𝑄
𝑛= 2
𝑑 (𝑁 − 1) + λ2 . 𝑃. 𝑄
12 . 83.0,5.0,5
𝑛=
0,052 (83 − 1) + 12 . 0,5.0,5
20,75
𝑛=
0,455
𝑛 = 45.64
Keterangan :
Λ2 dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10%
N = populasi
P = Q = 0,5
D = 0,05
Berdasarkan perhitungan diatas, didapatkan sampel minimal yang akan
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 45 tenaga kerja unit weaving di
PT. Kosoema Nanda Putra Klaten.
3.5 Desain Penelitian
Populasi
(100)
Sampel
(45)
Intensitas Kebisingan
Uji Spearman
Stress Kerja
3. Variabel Pengganggu
Satuan : dB(A)
a. Memutar switch ke A.
2. Kuesioner
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kuesioner
TMAS (Taylor Manifest Anxiety Scale) dari Janet A. Taylor (1958).
Kuesioner TMAS adalah kuesioner yang dikembangkan untuk mengukur
tingkat kecemasan yang menimbulkan perubahan fisiologis dan
psikologis. Dalam kuesioner ini skor yang paling tinggi menunjukan
individu memiliki tingkat kecemasan tinggi, sebaliknya skor yang paling
rendah menunjukan individu memiliki tingkat kecemasan rendah.
50
Jumlah
3. Alat Tulis
Alat tulis digunakan untuk mencatat data hasil pengukuran.
4. Stopwatch
Stopwatch digunakan untuk mengukur lama waktu saat melakukan tes
grid concentration.
5. Kamera Digital
Kamera digital adalah alat yang digunakan untuk mengambil gambar
yang diperlukan untuk pendokumentasian saat dilakukan pengukuran
dan pengamatan.
3.9 Cara Kerja Penelitian
Cara kerja penelitian ini dilalulan melalui tahap-tahap sebagai
berikut :
1. Tahap Persiapan
a. Peneliti membuat proposal penelitian.
b. Peneliti membuat surat pengantar dari program studi untuk.
melakukan survey awal di PT Kosoema Nanda Putra, Klaten.
c. Peneliti mengajukan surat pengantar beserta proposal survey awal
ke PT Kosoema Nanda Putra, Klaten.
d. Peneliti membuat proposal penelitian.
e. Peneliti membuat ethical clearance.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Peneliti menentukan sampel yang akan dijadikan objek penelitian.
b. Peneliti menemui responden dan menjelaskan maksud dan tujuan
penelitian, kemudian peneliti memberikan kuesioner dan
memberikan petunjuk untuk mengisi kuesioner.
c. Peneliti memberikan batasan waktu selama 1 menit kepada
responden untuk mengisi kuesioner yang telah diberikan.
d. Setelah selesai mengisi kuesioner, peneliti melakukan pengukuran
intensitas kebisingan di unit weaving responden.
3. Tahap Penyelesaian
a. Pengumpulan semua data yang diperoleh.
b. Pengolahan dan analisis data.
c. Pembuatan laporan penelitian.
Minggu Ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
Penelitian
2 Perencanaan
3 Pengambilan
data
4 Pengolahan
Data
5 Penyusunan
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1435/1/07002749.pdf
Budiono, S., & dkk. (2009). Bunga Rampai Hiperkes dan KK. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Kedokteran.
Faisal, Y. (1997). Dampak Debu Industri Pada Paru dan Pengendaliannya. Jurnal
Kedokteran EGC.
Hawari, D. (2011). Manajemen Stress Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.
Heryati, E., & Faizah, N. (den 22 Juni 2011). Psikologi Faal. Hämtat från
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/197710132
005012-EUIS_HERYATI/DIKTAT_KULIAHx.pdf
Jazamedia.