Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KERJA PRAKTIKUM

PENETAPAN TOTAL MIKROBA

KELOMPOK 4

KELAS 2A

1. DHANU FAJAR PRIHANTORO (P1337433115012)


2. INTAN DEWI RATNAADI (P1337433117020)
3. SAFIRA NUR FITRIANI (P1337433117023)
4. ELVARA IKA YANDINI (P1337433117024)
5. ZAHRA CAMILA ABDULLAH (P1337433117025)
6. LU’LU’UL MAULIDATUL A (P1337433117026)
7. DWI SETIOWATI (P1337433117028)

PRODI D-III KESEHATAN LINGKUNGAN

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2018/2019
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang

Mikrobia dalam tanah berpengaruh terhadap sifat tanah dan terhadap


pertumbuhan tanaman. Peran mikrobia terhadap sifat tanah antara lain peranannya
dalam pelapukan bahan organik dan pendauran unsur hara. Sedangkan peran
mikrobia terhadap pertumbuhan tanaman terbagi atas:
1) Yang menguntungkan
2) Yang merugikan
3) Tidak berpengaruh/netral
Pertumbuhan mikrobia pada media tumbuh dicirikan dengan adanya indikator
berupa kekeruhan, pembentukan gas, perubahan substrat, atau pembentukan agregat
sel mikrobia. Metode yang sederhana dan sering digunakan untuk menentukan total
mikrobia ialah metode agar cawan petri. Prinsipnya media yang digunakan
seminimal mungkin mengandung senyawa penyedia energi cepat tersedia, seperti
gula dan protein. Hal ini dibuat agar mikrobia yang tumbuh tidak didominasi oleh
mikrobia yang cepat tumbuh dan menghambat mikrobia lainnya. Total (jenis dan
jumlah) mikrobia dalam tanah dapat digunakan sebagai pencari (deskriptif) bukan
indek kesuburan tanah, dikarenakan banyak faktor lain yang menentukan kesuburan
tanah.
Prinsip metode agar cawan petri (dilution plate/dilution count) ialah:
1) Menyiapkan sumber mikrobia, sumber mikrobia dibuat pengenceran seper 10
9cairan: 1mL dalam 9 mL, dan padatan: 1gr dalam 9 mL atau 10 gr dalam 90
mL)
2) Membuat seri pengenceran (seper 104 sampai 107) dalam larutan fisiologis (8,5
gr NaCl per litter aquades/0,85% NaCl atau 0,1% proteasepepton)
3) Asumsi satu sel mikrobia akan tumbuh membentuk satu koloni (spk/satuan
pembentuk koloni atau cfu/coloni forming unit)
4) Menggambarkan sekitar 1 sampai 10% total mikrobia yang sesungguhnya
(karena pembatas media buatan, antagonis antar mikrobia, bentuk dorman)
5) Sebagai pembanding antara tanah/media sumber mikrobia lainnya
6) Media yang umum digunakan ialah NA (Nutrient agar) dengan komposisi 1,0%
NA (10,0 gr NA dalam 1,0 litter aquades)
7) Bahan dan alat yang digunakan steril (autoklaf/panas lembab 20 menit pada
suhu 120oC atau untuk alat bisa dilakukan dengan panas kering/oven minimal 3
jam pada suhu 105oC) dan pekerjaan dilakukan di dalam ruang sucihama
(laminair flow)

2. Tujuan Praktikum
1). Menghitung jumlah populasi mikroba pada tanah
2). Mengetahui cara pengenceran

B. Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Cawan petri
4. Pipet
5. Beacker glass
6. Biological safety cabinet
C. Bahan
1. Media Na (Nutrient Agar)
2. Tanah
D. Cara Kerja
1. Siapkan media agar cawan petri: masukkan 10,0 gr NA dalam 1,0 liter aquades
dalam gelas piala aduk sampai rata. Kemudian didihkan selama 5 menit. Pindahkan
dalam erlenmeyer dan tutup dengan kapas, sterilkan dengan panas lembab. Setelah
suhu media sekitar 40-45oC pindahkan dalam cawan petri steril (sterilisasi panas
kering) sebanyak 10 mL.
2. Buat seri pengenceran 10-3 sampai 10-5.
3. Pipet 1,0 mL masing-masing seri pengenceran ke dalam media agar cawan petri
untuk tanah kurang subur pengenceran 10-5 untuk bakteri dan 10-3 untuk fungi.
Apabila ketersediaan pipet terbatas maka pemipetan ke media dilakukan dari
pengenceran tertinggi lebih dahulu. Beri label pada cawan petri bagian bawah (nomor
contoh, pengenceran, tanggal inkubasi dan media yang digunakan).
4. Inkubasikan dalam inkubator selama seminggu pada suhu kamar.
5. Amati pertumbuhan mikrobia dengan membedakan morfologinya. Pengenceran yang
baik akan didapat koloni antara 30-300 tiap cawannya (perhitungan dapat dihitung
dengan metode kuadran atau alat quebec colony counter).
6. Rata-ratakan dari seri pengenceran yang sama dan konversikan ke dalam bobot tanah
kering mutlak (SPK per gram tanah kering mutlak).

Catatan:

1. Contoh tanah tidak boleh dikeringkan atau dalam keadaan kering


2. Penyimpanan contoh tanah lebih dari satu hari akan meningkatkan jumlah mikrobia
3. Pemipetan tidak boleh lebih dari 10 menit dari pengocokan, kerena bila lebih
mikrobia sudah membelah diri
4. Pemipetan dilakukan di tengah-tengah suspensi.
5. Temeperatur media agar yang dituangkan dalam cawan petri antara 42-45 oC, karena
bila terlalu panas akan menghasilkan uap air pada tutup atau mikrobia akan mati,
sedangkan bila terlalu dingin maka media akan menggumpal.

E. Hasil
NO Sampel Pengenceran Jumlah mikrobia
1 Tanah 10-3 Tidak terhitung
2 Tanah 10-4 193 x 104 kol/gr
3 Tanah 10-5 420 x 104 kol/gr
Jumlah 613 x 104 kol/gr

1. Pengenceran 10-4
1
 koloni/gr =  koloni x
𝐹𝑝
1
= 193 x 10−4

= 1.930.000 kol/gr
= 193 x 104 kol/gr
2. Pengenceran 10-5
1
 koloni/gr =  koloni x 𝐹𝑝
1
= 42 x 10−5
= 4.200.000 kol/gr
= 420 x 104 kol/gr

Jumlah mikrobia = 193 x 104 + 420 x 104

= 613 x 104 kol/gr.

F. Pembahasan
Dalam penghitungan jumlah mikrobia dalam tanah ini seringkali digunakan
pengenceran. Pada pengenceran dengan menggunakan tabung reaksi terlebih dahulu
dikocok dengan baik sehingga kelompok sel dapat terpisah. Pengenceran sel dapat
membantu untuk memperoleh perhitungan jumlah mikroorganisme yang benar. Namun
pengenceran yang terlalu tinggi akan menghasilkan lempengan agar dengan jumlah
koloni yang umumnya relatif rendah.
Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu senyawa
dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquadest
dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat
menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang
dilarutkan/diencerkan.
Pada perhitungan mikroba ini dilakukan pengenceran sampel agar jumlah koloni
yang tumbuh pada cawan petri tidak terlalu banyak maupun terlalu sedikit, yaitu antara
30-300 koloni. Semakin banyak pengenceran, maka jumlah koloni yang dihasilkan
semakin sedikit.
Perhitungan jumlah bakteri secara langsung memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya, adalah waktunya yang digunakan singkat, penghitungannya lebih mudah,
tidak membutuhkan bahan yang banyak. Sedangkan kekurangannya adalah tidak dapat
membedakan sel hidup dan mati dan sel yang berukuran kecil sulit dilihat dengan
mikroskop.

Perhitungan jumlah bakteri secara tidak langsung dilakukan dengan metode plate
count, yakni hanya sel yang hidup yang dihitung dalam metode ini. Prinsipnya yaitu
pengenceran dalam tiap konsentrasi diinokulasikan dalam medium agar dipetri dengan
cara spread. Beberapa syarat perhitungan dengan menggunakan metode ini adalah :

1. Tidak ada spreader.


2. Jumlah koloni mulai dari 30-300.
3. Perbandingan jumlah bakteri antara pengenceran yang lebih besar dengan
pengenceran yang lebih kecil :

a. Jika ≤ 2, hasil perhitungan dirata-rata.


b. Jika ˃ 2, dipakai hasil pengenceran yang sebelumnya.

Perhitungan jumlah bakteri secara tidak langsung memiliki kelebihan dan


kekurangan. Kelebihannya adalah dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi bakteri,
bakteri yang dihitung adalah bakteri yang hidup. Sedangkan kekurangannya adalah
perhitungannya kurang akurat karena ada kemungkinan beberapa sel bertumpuk, ada
kemungkinan terjadi spreader, waktu yang dibutuhkan cukup lama, bahan yang
digunakan relatif banyak.

Karena ukuran bakteri sangat kecil, menghitung jumlah bakteri dalam sampel bisa
sulit. Meskipun jumlah langsung dengan mikroskop, mereka memerlukan banyak waktu
dan keahlian. Sebuah metode yang lebih mudah adalah untuk menyebarkan bakteri di
wilayah yang luas (plate agar yaitu nutrisi) dan menghitung jumlah koloni yang tumbuh.
Jika bakteri ini menyebar cukup, setiap sel bakteri dalam sampel asli harus menghasilkan
koloni tunggal. Biasanya,

Prinsip perhitungan koloni bakteri adalah semakin tinggi tingkat pengenceran


semakin rendah jumlah koloni bakteri. Dengan kata lain tingkat pengenceran berbanding
terbalik dengan jumlah koloni bakteri.

G. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut: Untuk mempermudah perhitungan sel bakteri maupun konidia jamur harus
dilakukan penganceran serial. Prinsip perhitungan koloni bakteri adalah semakin tinggi
tingkat pengenceran semakin rendah jumlah koloni bakteri.
Pengencceran serial merupakan penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan
berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang
dilarutkan/diencerkan. Beberapa macam cara untuk mengukur jumlah sel, antara lain
dengan hitungan cawan, hitungan mikroskopis langsung atau secara elektonis dengan
bantuan alat yang disebut penghitung coulter (coulter counter).
H. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai