Mikro Tanah
Mikro Tanah
KELOMPOK 4
KELAS 2A
2018/2019
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Tujuan Praktikum
1). Menghitung jumlah populasi mikroba pada tanah
2). Mengetahui cara pengenceran
B. Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Cawan petri
4. Pipet
5. Beacker glass
6. Biological safety cabinet
C. Bahan
1. Media Na (Nutrient Agar)
2. Tanah
D. Cara Kerja
1. Siapkan media agar cawan petri: masukkan 10,0 gr NA dalam 1,0 liter aquades
dalam gelas piala aduk sampai rata. Kemudian didihkan selama 5 menit. Pindahkan
dalam erlenmeyer dan tutup dengan kapas, sterilkan dengan panas lembab. Setelah
suhu media sekitar 40-45oC pindahkan dalam cawan petri steril (sterilisasi panas
kering) sebanyak 10 mL.
2. Buat seri pengenceran 10-3 sampai 10-5.
3. Pipet 1,0 mL masing-masing seri pengenceran ke dalam media agar cawan petri
untuk tanah kurang subur pengenceran 10-5 untuk bakteri dan 10-3 untuk fungi.
Apabila ketersediaan pipet terbatas maka pemipetan ke media dilakukan dari
pengenceran tertinggi lebih dahulu. Beri label pada cawan petri bagian bawah (nomor
contoh, pengenceran, tanggal inkubasi dan media yang digunakan).
4. Inkubasikan dalam inkubator selama seminggu pada suhu kamar.
5. Amati pertumbuhan mikrobia dengan membedakan morfologinya. Pengenceran yang
baik akan didapat koloni antara 30-300 tiap cawannya (perhitungan dapat dihitung
dengan metode kuadran atau alat quebec colony counter).
6. Rata-ratakan dari seri pengenceran yang sama dan konversikan ke dalam bobot tanah
kering mutlak (SPK per gram tanah kering mutlak).
Catatan:
E. Hasil
NO Sampel Pengenceran Jumlah mikrobia
1 Tanah 10-3 Tidak terhitung
2 Tanah 10-4 193 x 104 kol/gr
3 Tanah 10-5 420 x 104 kol/gr
Jumlah 613 x 104 kol/gr
1. Pengenceran 10-4
1
koloni/gr = koloni x
𝐹𝑝
1
= 193 x 10−4
= 1.930.000 kol/gr
= 193 x 104 kol/gr
2. Pengenceran 10-5
1
koloni/gr = koloni x 𝐹𝑝
1
= 42 x 10−5
= 4.200.000 kol/gr
= 420 x 104 kol/gr
F. Pembahasan
Dalam penghitungan jumlah mikrobia dalam tanah ini seringkali digunakan
pengenceran. Pada pengenceran dengan menggunakan tabung reaksi terlebih dahulu
dikocok dengan baik sehingga kelompok sel dapat terpisah. Pengenceran sel dapat
membantu untuk memperoleh perhitungan jumlah mikroorganisme yang benar. Namun
pengenceran yang terlalu tinggi akan menghasilkan lempengan agar dengan jumlah
koloni yang umumnya relatif rendah.
Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu senyawa
dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquadest
dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat
menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang
dilarutkan/diencerkan.
Pada perhitungan mikroba ini dilakukan pengenceran sampel agar jumlah koloni
yang tumbuh pada cawan petri tidak terlalu banyak maupun terlalu sedikit, yaitu antara
30-300 koloni. Semakin banyak pengenceran, maka jumlah koloni yang dihasilkan
semakin sedikit.
Perhitungan jumlah bakteri secara langsung memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya, adalah waktunya yang digunakan singkat, penghitungannya lebih mudah,
tidak membutuhkan bahan yang banyak. Sedangkan kekurangannya adalah tidak dapat
membedakan sel hidup dan mati dan sel yang berukuran kecil sulit dilihat dengan
mikroskop.
Perhitungan jumlah bakteri secara tidak langsung dilakukan dengan metode plate
count, yakni hanya sel yang hidup yang dihitung dalam metode ini. Prinsipnya yaitu
pengenceran dalam tiap konsentrasi diinokulasikan dalam medium agar dipetri dengan
cara spread. Beberapa syarat perhitungan dengan menggunakan metode ini adalah :
Karena ukuran bakteri sangat kecil, menghitung jumlah bakteri dalam sampel bisa
sulit. Meskipun jumlah langsung dengan mikroskop, mereka memerlukan banyak waktu
dan keahlian. Sebuah metode yang lebih mudah adalah untuk menyebarkan bakteri di
wilayah yang luas (plate agar yaitu nutrisi) dan menghitung jumlah koloni yang tumbuh.
Jika bakteri ini menyebar cukup, setiap sel bakteri dalam sampel asli harus menghasilkan
koloni tunggal. Biasanya,
G. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut: Untuk mempermudah perhitungan sel bakteri maupun konidia jamur harus
dilakukan penganceran serial. Prinsip perhitungan koloni bakteri adalah semakin tinggi
tingkat pengenceran semakin rendah jumlah koloni bakteri.
Pengencceran serial merupakan penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan
berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang
dilarutkan/diencerkan. Beberapa macam cara untuk mengukur jumlah sel, antara lain
dengan hitungan cawan, hitungan mikroskopis langsung atau secara elektonis dengan
bantuan alat yang disebut penghitung coulter (coulter counter).
H. Lampiran