Anda di halaman 1dari 14

MANTAN SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)

(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
LECTURE 20. PATHOGENESIS AND DIAGNOSIS LYMPHADENOPATHY

A. INTRODUCTION
- Limfatik sistem adalah suatu sistem, dan yang kita pakai ukuran adalah lymph node.
Jadi lymph node itu diumpamakan sebagai harbour sebagai tempat kapal
berlabuh, kalo banyak kapal dermaganya jadi sibuq. Jadi semua aliran itu akan
nongkrong di lymph node, distribusi juga disana
- Limfatik sistem itu awalnya gak punya saluran-saluran yang penting, tapi begitu dia
mulai ngumpul membentuk lah saluran, nah kalo dia bergabung disebut sebagai
suatu sistem yang disebut lymph node
- Jadi lymphadenopati, adeno itu kelenjar lymph itu limfe jadi kelenjar limfe dan
pathy artinya kelainan (disorders). Jadi yang kita bicarakan tentang patologinya,
tapi bukan konten patologi yang dikirm ke patologi. Kita bicara dari segi patologis
klinis
- Jadi dalam tubuh kita semua aliran ini menuju ke vena karena limfatik sistem
biasanya berjalan-jalan dengan vena karena alirannya akan lari ke vena
- Sebenarnya limfadenopati bagi kita itu idiot -_- karena ada kelainan gitu aja hm
soalnya penyebabnya idiopatik, bukan penyebabnya yang idiot tapi dokternya
yang gak tau wkwk makanya dibilang idiopatik.
MANTAN SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
- Ini merupakan gambaran paha, dimana kita bisa liat lymph node nya (yang bulet
ungu) berjalan bersama dengan vena
- Ada disebut daerah sentral seperti di leher. Kalo di tangan ada patologi cari ke
axilla, kalo ada masalah di axilla cari dimana TKP nya karena pembengkakan di
suatu tempat bisa menjadi clue penyakit di daerah lain, tapi clue itu sendiri juga
bisa menjadi dia sendiri yang sakit. Jadi sentral itu merupakan tempatnya
berkumpul sebelum dia mendistribusikan ke tempat lain, makanya kalo di
sentralnya sampe bocor maka dia akan lari ke atas

- Limfatik sistem di leher, di timus merupakan suatu sistem


- Yang kita bicarakan bukan aliran limfe, tapi terminalnya yaitu node nya yang kita
sebut sebagai kelenjar limfe, bukan alirannya tapi node nya
MANTAN SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)

- Didaerah tertentu seperti di leher (komplek). Kenapa dikasi tanda? Karena alirannya
berbeda
- Contohnya yang no I di mental (bawah dagu) cari solusinya di rongga mulut, atau
di ujung lidah yang merupakan ujung depan dari rongga mulut
- Aliran limfe itu bisa dari I ke VI, I ke IIA atau I ke III. Tapi paling sering dari I  IIA
 III  IV mengikuti aliran limfatik sistem dan nanti bertemu di vena jugularis
- Pemetaan ini juga berfungsi pada saat pembedahan, misalnya apakah yang diambil
itu yang no I dan II atau berapa. Jadi contohnya ada tumor di lidah, sakit lidahnya
biasanya mengalami limfadenopati di IA, IB, IIA, IIB. Kalo IIA bengkak III pasti kena
jadi bisa diputuskan akan mengoperasi sampe batas mana, jadi karena III kena
berarti yang III keatas itu diangkat kelenjar limfe nya

B. PENYEBAB
MANTAN SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
Limfadenopati mengacu pada nodus yang abnormal baik dalam ukuran, konsistensi
atau jumlahnya, disebabkan oleh :
- Infeksi
- Peradangan
- Imun
- Neoplasma primer sekunder

**

- Kalo ada benjolan-benjolan di leher itu yang utama kita pikirkan adalah limfatik
sistem (node) atau kelenjar limfe, karena di leher organ terbesarnya ada tiroid.
- Kita punya gambaran kalo kayak gambar itu bisa disebabkan oleh infeksi, inflamasi,
immune atau suatu neoplasma. Nah dari gambaran itu sekarang bagaimana kita
nilai biar punya 1 poin. Kita harus menilai secara klinis, jadi artinya kalo ada
pembesaran lymph node kita harus berpikir apakah dia sendiri yang sakit atau
justru dia mendapatkan kiriman penyakit dari tempat lain
- Kalo model kayak gini kira-kira penyebabnya. Kalo pada orang dewasa kek gitu “oh
limfoma”, pada anak kecil kalo sampe muncul gede-gede gitu mungkin kah itu
malignan? “barangkali iya, tapi kalo anak kecil kok cepat” nah sekarang cari yang
paling cepat adalah limfoma malignan, leukemia, TBC, tapi kalo di Indonesia ada
anak kecil gitu banyak node nya yang bengkak hampir seluruh tubuh biasanya
HIV/AIDS karena imun sistem kena semua
MANTAN SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)

C. DISTRIBUSI LIMFADENOPATI

- Secara distribusi paling banyak ada di leher, kenapa? Karena udah programnya gitu

- Semua aliran limfatik sistem masuk ke tubuh kita itu melalui 2 jalur yaitu kanan dan
kiri. Kalo dari ujung kaki ke atas itu akan berhenti di level 4 (bagian kiri) namanya
duktur thoraksikus
- Kalo yang di kanan hanya dari paru-paru diatas diafragma larinya ke duktus sistikus
- Maka dari itu kalo ada pembesaran di kiri, semuanya harus diperiksa dimulai dari
kaki sampe keatas

**

- Tubuh memiliki sekitar 600 kelenjar getah bening, tapi hanya di daerah sub-
mandibular, aksilaris atau inguinal yang biasanya dapat teraba pada orang sehat.
- LN adalah bagian dari sistem limfatik dalam tubuh

**

- Tapi dalam hidup kita, nemuin 10 pun agak susah, kecuali dia limfoma malignan
- Secara klinis lymph node itu gak bisa diraba modelnya kek lemak, kalo dia
membesar dia gak teraba, kalo tidak membesar gak bisa diraba soalnya kek lemak.
MANTAN SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
- Misalnya ada banyak pembengkakan habistu kita ambil satu-satu istilahnya berry
packing. Kalo diambil seluruhnya namanya diseksi

D. KLASIFIKASI LIMFADENOPATI
1. LOKAL
2. GENERAL

- Limfatik sistem itu ada yang terlokalisasi ada yang general. Kalo lokal limfadenopati
kelainannya bisa lokal bisa general, tapi kalo general itu pasti udah kelainan secara
umum, menyangkut semua sistem yang ada (misalnya da di cervical, axilla dan
inguinal) itu udah termasuk general

E. PATHOLOGY LYMPADENOPATHY
- Pernah ada pasien datang dengan sesak, dan ada gambaran pelebaran pembuluh
darah banyak sekali, itu biasanya ada pembesaran LN di mediastinum itu masuk
ke gawat darurat
- Maka kalo ada pembesaran LN kita harus tau dia itu datang dari organ lain atau
dirinya sendiri. Kalo mau final diagnosis kita butuhkan patologi, secara klinis kita
bisa dengan maping yang tadi tu dan berdasarkan evidance base nya. Berdasarkan
evidance base 60-70 % pembesaran kelenjar limfe oleh karena inflamasi, selebihnya
pikirkan oleh karena yang lain
- Primer : dirinya sendiri nya sakit
- Sekunder : dari organ lain
MANTAN SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
- Misalnya ada pasien datang dan kita sebagai dr. Umum di perifer dengan
limfadenopati, terus kita ngasi antibiotik itu boleh tapi gak boleh kelamaan, harus
ada ukuran, kalo dia infeksi minimal dengan pemberian AB yang cocok LN ini akan
mengecil ukuran targetnya. Jadi kita bukan mengobati limfatiknya, tapi mengobati
apa yang mengakibatkan pembesaran limfatiknya

F. DIAGNOSIS
- Sebagian besar pasien dapat didiagnosis berdasarkan riwayat dan pemeriksaan
fisik yang cermat dan history taking

**

- Kalo misalnya dirumah bisa kita praktekkan, misalnya ada saudara yang mengalami
pembesaran kelenjar limfe apa yang kita perlu tanyakan
1. Lokasi  lihat pemetaannya, misalnya di leher tanyain di kanan apa kiri, atas
apa bawah
2. Kapan muncul?
3. Apakah ada demam?
4. Pembesarannya cepat apa lambat?
5. Apakah ada nyeri pada benjolannya?
- Selebihnya kita butuh patologi, kita ambil sampel habistu bawa ke patologi
- Merangkum semua informasi baru kita melakukan suatu planning kita mau apain
- Misalnya anak umur 8 tahun, ada LN multiple di leher, tanyain ada gak di tempat
lain, misalnya ada di inguinalnya beda lagi terus dia gak ada demam bukan infeksi
berarti, jadi bingung kan infeksi bukan tapi anak kecil terus akhirnya kita ambil
sampelnya, darisana nanti kita tau sesuatu. Dari hasil itu kita bisa tau nanti apakah
ini proses dari neoplasma apa bukan, kalo bukan pake terapi observasi, kalo
neoplasma ambil habistu bawa ke patologi

G. PEMERIKSAAN FISIK
1. Site  apakah di inguinal apa di sub, intra atau supraclavicular. Kalo ada
pembesaran di retro (keknya nunjuk di belakang telinga) yang menjadi fokus kita
adalah lihat kulit kepalanya, bisa aja ada korengan bisa jadi itu penyebabnya,
MANTAN SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
misalnya korengannya udah sembuh tapi masih bengkak biarin aja karena udah
tau penyebabnya nanti juga kempes sendiri. Karena limfatik sistem, buat dia
resolusi kembali ke titik 0 atau ke titik awal itu cukup lama, tapi kalo dalam keadaan
akut kita kasi AB langsung dia non palpable
2. Size, berapa sizee yang dianggap signifikan, artinya ukuran berapa yang kita harus
ambil tindakan, memang tidak ada patokan sampe hari ini, tapi kalo kita tau
bengkak di daerah X karena metastasis (misalnya ada skin cancer, terus ada
pembesaran kelenjar di inguinal, nah bisa karena cancer tersebut mengakibatkan
pembesaran di inguinal yang signifikan) kita langsung angkat kelenjarnya
3. Number  jumlahnya memang kita hitung, tapi yang lebih kita fokuskan adalah
apakah dia berdekatan atau berjauhan. Misalnya X kena terus yang tetangga
disekitarnya kena biasanya dia karena infeksi, jadi istilahnya bergerombol. Terus
misalnya kalo jaraknya jauh ada hubungannya gak? Bisa jadi tidak. Atau masing-
masing berdiri sendiri, misalnya di A ada terus di X ada itu harus kita angkat
keduanya, terus kita cek apakah ada kesamaan, kalo sama pada kasus limfoma bisa
kita jadikan untuk menentukan stadium. Kalo beda berarti klinisnya beda. Number
itu juga bisa mengidikasikan 1 stream atau 1 aliran
4. Pain/painless  menentukan karena inflamasi atau bukan. Kalo nyeri kita kasi obat,
kalo berespon maka yang pertama kali hilang gejalanya adalah nyeri. Kenapa bisa
nyeri? Semua sesuatu dalam tubuh kita kalo terjadi penambahan sel yang
mengambil ruangan dan mendesak sesuatu dalam waktu yang singkat itu
mengakibatkan nyeri, beda dengan kanker sebesar apapun tumornya tidak akan
nyeri, karena penambahannya dalam waktu yang panjang sampai berbulan-bulan
atau berminggu-mingu. Kalo misalnya abses itu sakit sekali soalnya
penambahannya cepet sekali
5. Consistency  kepadatan atau bagaiamana sih isinya di dalam. Konsistensi
ditentukan oleh konten, konsistensi menjadi sangat penting misalnya (kita
kepalkan tangan habisku tekan bagian hipotenar pasti lembek  itu patokan yang
lembek) kalo patokan yang keras tu kek bangku tu patokannya yang keras. Kalo
ada cairan di dalamnya itu menjadi fluktuasi. Nah terminologi ini tolong diingat
karena di pakai di klinik. Tanya ada fluktuasi apa enggak untuk membedakan ini
MANTAN SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
hiatus (?) apa enggak, untuk apa kita tau jenis benjolannya kek gitu? Biar bener
nentuin tindakannya apakah langusung ambil biopsi atau puncture. Dari
konsistensi akan menunjukkan ini neoplasma apa bukan. Sebagai seorang ahli
bedah, ada 2 arah yaitu neoplasma apa bukan
6. Fixation / matted  suatu benda mengalami fiksasi, kalo kita liat LN punya kapsul,
kalo kita raba makanya dia lari-lari artinya masih utuh kapsulnya. Kalo ada sesuatu
atau robekan, infiltrasi atau pecah kapsulnya dia akan nempel ke jaringan sebelah
maka akan teraba permukaan yang beda, kalo yang normal teraba permukaan licin,
kalo dia nempel biasanya itu kasus TBC makanya istilahnya konglomerasi (menjadi
suatu kesatuan)

H. ASSISTED TOOL EXAMINATION


- Penyebab limfadenopati sering dikenali dengan penglihatan dan palpasi
- Sebagian besar Lympadenopathy internal memerlukan alat bantu untuk
didiagnosis
- Diperlukan: USG, CT scan, MRI, PET Scan
- Laboratorium
- Patologi / sitologi: biopsi

**

- Ada beberapa bagian LN yang tidak mungkin kita periksa dengan mata telanjang
tanpa alat atau dengan tangan, kita harus banyak menggunakan alat seperti
imaging
- USG untuk melihat tempatnya, size, konisistensi, ukuran diameter. Kalo ada
fluktuasi di dalemnya itu isi cairan bukan solid
I. LOCATION OF LN
MANTAN SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)

- Kalo ada CA mamae, dimana metastasis nya? Ke paru tulang liver otak. Kalo ada
kelainan tumor di otak, apakah dia datang dari organ lain apa dari otaknya, kalo
dari organ lain cari di mamae. Atau misalnya ada tumor di tulang, maka carinya di
mamae dan kebalikannya

- Ada garis pemisah yang tidak keliatan yaitu di umbilical, diamana semua kelainan
dibawah umbilical larinya ke inguinal
- Kalo diatas umbilical larinya ke axilla
- Makanya kalo ada pembengkakan pada axilla cari lah aliran yang menuju ke axilla
- Dan pola nya itu semuanya ke arah pemetaan yang di slide sebelumnya
MANTAN SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)

- Paling banyak kasusnya yang pre dan post auricular (dibelakang telinga)  itu
biasanya pasti ada masalah pada LN  kalo udah tau masalah pada LN kita cari
tau sekarang darimana salurannya, misalnya yang di belakang telinga itu berarti
alirannya dari atas (kepala) jadi periksa kepala dan telinganya, kalo misalnya gak
ada berarti dulu pernah ada tapi sekarang baru keliatan biarin aja ntar aja ilang
katanya
J. DISORDER TEST
MANTAN SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
MANTAN SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)

K. MANAGEMENT OF LIMFADENOPATI
Management nya itu berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan kenyataan
real LN berapa ukuran berapa lama udah muncul, tapi kadang-kadang lebih concern
ke penyebab terjadinya limfadenopati. Obatin penyebabnya kalo udah sembuh,
habistu kalo belum juga mengecil biarin aja karena dia akan kembali (going home)
1. Observasi  hampir semua observasi,
2. Medical intervensi  kalo ada tanda pain dan febril bisa diberikan antibiotika dan
pain killer
3. Surgical intervensi  terapi untuk diagnostic
MANTAN SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)

Anda mungkin juga menyukai