Anda di halaman 1dari 7

DOI. 10.5281/zenodo.

1464528
Triestuning, E. Jurnal Nurse and Health. 2018 January-June; 7 (1): 86-92
Accepted: June 1, 2018
http://ejournal-kertacendekia.id/index.php/jnh/

© 2018 Jurnal Nurse and Health

ARTICLE REVIEW ISSN : 2088-9909

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP PENINGKATAN


SHORT TERM MEMORY PADA LANSIA

Elok Triestuning1

1
Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo

*Correspondence:
Elok Triestuning
Email: deaelok@gmail.com

ABSTRACT
Tahap akhir tumbuh kembang manusia adalah lansia. Banyak perubahan yang terjadi pada lansia. Perubahan mental yang terjadi berupa
penurunan intelektualitas yang meliputi persepsi, kemampuan kognitif, memori dan belajar yang menyebabkan mereka sulit untuk
dipahami dan berinteraksi. Fakta yang terjadi banyak individu mengalami gangguan memori setelah usia 45 tahun ke atas. Namun
kemampuan memori dapat di pertahankan dan di tingkatkan melalui latihan memori jangka pendek. latihan atau teknik yang tepat
dilakukan oleh lansia yaitu berupa senam otak yang bertujuan meningkatkan fokus dan bagaimana bisa terus mengaktifkan fungsi otak
agar tidak diam yang akhirnya bisa menjadi lemah. Dari beberapa penelitian telah membuktikan bahwa ada pengaruh senam otak terhadap
peningkatan short term memory pada lansia karena dengan gerakan senam otak dapat merangsang integrasi kerja bagian otak kanan dan
kiri untuk menghasilkan koordinasi fungsi otak yang harmonis sehingga dapat meningkatkan kemampuan memori, kemampuan koordinasi
tubuh, kemampuan motoric halus dan kasar.

Key words: Lansia, Short term memory, senam otak

PENDAHULUAN lanjut menyebabkan mereka sulit untuk


Lansia merupakan tahap akhir dipahami dan berinteraksi. Pelupa
tumbuh kembang manusia. Tahap dewasa merupakan keluhan yang sering
merupakan tahap tubuh mencapai titik dikemukakan oleh manula. Keluhan ini
perkembangan yang maksimal dan dianggap wajar dan biasa oleh masyarakat
kemudian mulai menyusut karena semakin sekitarnya. Keluhan ini didasarkan atas
berkurangnya jumlah sel-sel yang ada di fakta. Lumbantobing (2006) menyatakan
dalam tubuh. Selain itu tubuh akan dari penelitian cross-sectional dan
mengalami penurunan fungsi secara longitudinal didapatkan bahwa kebanyakan
perlahan, inilah yang disebut dengan proses individu mengalami gangguan memori dan
penuaan (Maryam, dkk, 2008). belajar dengan melanjutnya usia terutama
Perubahan psikologis yang terjadi setelah usia 70 tahun. Kita mengetahui
yaitu adanya penurunan intelektualitas bahwa beberapa kemampuan mental
yang meliputi persepsi, kemampuan menurun dengan melanjutnya usia,
kognitif, memori dan belajar pada usia misalnya memori jangka pendek dan

JURNAL NURSE AND HEALTH – LPPM AKPER KERTA CENDEKIA SIDOARJO, VOL 7, ISSUE 1, JULY 2018 86
kecepatan melakukan tugas-tugas tertentu. demikian seterusnya. Mata mengikuti 8
Namun ada beberapa upaya yang dapat tidur, kepala bergerak sedikit dan leher
dilakukan untuk menetralisir keadaan ini tetap rileks. Gerakan ini bermanfaat
antara lain dengan cara meningkatkan mengaktifkan dan mengintegrasikan mata
konsentrasi, seperti yang diungkapkan kanan dan kiri, mengaktifkan kedua
Lumbantobing (2006) bahwa kemampuan belahan otak untuk bekerja sama dengan
memori dapat ditingkatkan melalui latihan baik. Gerakan lain yang dilakukan dalam
memori jangka pendek. Latihan-latihan ini senam otak pada lansia ini adalah gerakan
berupa teknik untuk meningkatkan fokus Gajah (The Elephant). Gerakan gajah
dan kemampuan asosiasi. Intinya dalam dilakukan dengan cara berdiri dengan lutut
latihan meningkatkan memori jangka tertekuk senyaman mungkin, kemudian
pendek ini bagaimana kita harus terus bisa telinga diletakkan diatas bahu, tangan
mengaktifkan fungsi otak agar tidak diam direntangkan lurus kedepan. Kita bisa
yang akhirnya bisa menjadi lemah. Karena membayangkan tangan menjadi belalai
otak yang selalu aktif membuat otak gajah yang menyatu dengan kepala, dan
menjadi sehat dan memiliki ingatan jangka mata diarahkan melewati jari tangan ke
pendek yang lebih baik. Latihan atau teknik kejauhan sambil melakukan gerakan 8
yang tepat dilakukan oleh lansia adalah tidur. Gerakan Putaran Leher (Neck Rolls).
senam otak (brain gym). Gerakan putaran leher dilakukan dengan
Etik Pratiwi (2016), dalam cara menundukkan kepala ke depan, bahu
penelitiannya telah mempraktekkan dinaikkan dan secara perlahan leher diputar
gerakan senam otak pada lansia. Adapun dari satu sisi ke sisi lainnya sambil bernafas
gerakan senam otak yang dipraktekkan dalam. Putaran leher dapat dilakukan
dalam penelitiannya adalah Gerakan dengan mata terbuka atau tertutup. Gerakan
menyeberangi garis tengah (The Middle ini bermanfaat melepaskan ketegangan,
Movements) yang terdiri dari Gerakan memacu kemampuan penglihatan dengan
Silang (Cross Crawl). Gerakan silang kedua mata (binokuler), meningkatkan
dilakukan dengan cara kaki dan tangan kemampuan berbicara dan berbahasa,
digerakkan secara berlawanan. Gerakan ini memacu kemampuan penglihatan dengan
bermanfaat merangsang bagian otak yang kedua mata (binokuler), mengaktifkan otak
menerima informasi (receptive) dan bagian untuk: pemusatan, sistem saraf pusat lebih
yang menggunakan informasi (expressive) rileks. Gerakan Pernafasan Perut (Belly
sehingga memudahkan proses mempelajari Breathing). Gerakan ini dilakukan oleh
hal-hal baru dan meningkatkan daya ingat. lansia dengan cara meletakkan tangan di
Gerakan 8 Tidur (lazy 8s) gerakan ini perut kenudian menghembuskan nafas
dilakukan dengan cara meluruskan tubuh pendekpendek melalui bibir yang
menghadap suatu titik yang terletak diruncingkan, mengambil nafas dalam, dan
setinggi posisi mata sebagai titik tengah menghembuskannya pelan-pelan. Pada
dari angka 8. Kemudian gerakkan tangan waktu mengambil nafas perut ikut
mulai dari titik tengah ke arah kiri atas, mengembung dan pada waktu
melingkar ke kiri bawah, naik ke titik menghembuskan nafas perut kembali
tengah lagi dan terus ke kanan atas berputar seperti semula. Gerakan ini bermanfaat
ke kanan bawah, kembali ke titik tengah, mengaktifkan otak untuk: pemusatan

JURNAL NURSE AND HEALTH – LPPM AKPER KERTA CENDEKIA SIDOARJO, VOL 7, ISSUE 1, JULY 2018 87
(centering), sistem saraf pusat lebih relaks, di pergelangan kaki, betis, dan belakang
ritme gerakan tulang kepala; kemampuan lutut satu per satu, sambil pelanpelan kaki
akademik yaitu membaca; mengalirkan dilambaikan ke atas dan ke bawah. Gerakan
oksigen ke otak sehingga meningkatkan Pompa Betis (The Calf Pump). Gerakan
fungsi otak secara lebih khusus. Gerakan pompa betis dilakukan dengan cara berdiri
Membayangkan huruf X bermanfaat untuk dan menyanggakan tangannya pada dinding
mengaktifkan otak untuk penglihatan atau sandaran kursi. Salah satu kaki ke
dengan kedua mata secara bergantian, belakang dan badan condong ke depan,
koordinasi seluruh tubuh, dan penglihatan menekukan lutut kaki yang di depan. Kaki
terpusat. Gerakan selanjutnya adalah belakang dan punggung membentuk satu
Gerakan Meregangkan Otot (Lengthening garis lurus. Hembuskan nafas saat
Activities) yang terdiri dari gerakan burung menekankan tumit ke lantai, angkat waktu
–hantu (The Owl), Gerakan ini dilakukan menarik nafas. Gerakan Pasang Kuda-Kuda
dengan cara memijat satu bahu untuk (Grounder). Gerakan pasang kuda-kuda
merilekskan otot leher yang tegang dengan dilakukan dengan cara kaki dibuka dengan
tangan yang berlawanan, gerakkan kepala jarak sedikit lebih lebar, arahkan kaki
ke kiri dan ke kanan, keluarkan nafas pada kanan ke kanan dan kaki kiri tetap lurus ke
setiap putaran kepala. Pada setiap depan, tekuk lutut kanan sambil membuang
hembusan diharapkan kepala lebih jauh nafas lalu mengambil nafas sewaktu kaki
digerakkan ke posisi pendengaran kiri dan kanan diluruskan kembali.
kanan. Gerakan ini bermanfaat melepaskan Latihan senam otak pada lansia ini
ketegangan tengkuk dan bahu, diperkuat oleh Penelitian psikologi Michael
meningkatkan kemampuan fokus, Marsiske’s dalam American Psychological
perhatian dan ingatan. Mengaktifkan otak Association (2006) yang menuliskan,
untuk ingatan jangka pendek dan panjang, dengan adanya penurunan memori
bicara dalam hati dan kemampuan berpikir, mengakibatkan permasalahan yang dialami
integrasi penglihatan dan pendengaran. oleh lansia. Namun hal itu bisa dicegah
Gerakan Mengaktifkan Tangan (Arm dengan melatih lansia untuk terus bergerak
Activation). Gerakan ini dilakukan dengan dan beraktifitas. Azwar Agoes, Dkk (2009)
cara meluruskan satu tangan ke atas ke juga mengungkapkan Seseorang dengan
samping telinga, kepala tetap rileks. usia 65-74 tahun mengalami permasalahan
Gerakan dilakukan pada empat posisi: atau kemunduran daya ingat, otak dapat
menjauhi kepala, ke depan, ke belakang, mengalami atrofi layaknya otot oleh sebab
dan ke arah telinga. Tangan yang lain itu otak juga memerlukan latihan yang
menahan dorongan tersebut sambil teratur agar tetap sehat dan segar.
menghembuskan nafas saat menggerakkan
tangan. Gerakan Lambaian Kaki (The TINJAUAN TEORI
Footflex). Gerakan lambaikan kaki Lansia
dilakukan dengan cara duduk dengan Setiap makhluk hidup akan
pergelangan kaki diletakkan pada lutut mengalami proses menua termasuk
yang lain, kemudian tempelkan ujung jari manusia. Menjadi tua merupakan proses
pada awal dan akhir daerah otot betis, alamiah yang berarti seseorang telah
cengkeram tempat-tempat yang terasa sakit melalui tiga tahap kehidupannya yaitu

JURNAL NURSE AND HEALTH – LPPM AKPER KERTA CENDEKIA SIDOARJO, VOL 7, ISSUE 1, JULY 2018 88
anak, dewasa dan tua. Memasuki usia tua tersimpan sebagai tanggapan atas beberapa
berarti mengalami kemunduran misalnya isyarat yang digunakan dalam beberapa
kemunduran fisik dan proses berfikir proses atau aktivitas).
(Wahyudi Nugroho, 2008). Proses Memori bermula pada
WHO dan UU No 13 tahun 1998 encoding yaitu informasi yang di dapat
tentang kesejahteraan lanjut usia pada bab ditransfer ke dalam memori. Setelah
1 pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa umur encoding selanjutnya adalah storage yang
60 tahun adalah usia permulaan tua. merupakan proses dimana informasi
Dalam buku ajar geriatric Prof. Dr. dipertahankan dalam memori.
R. Boedhi Darmojo dan Dr. H. Hadi Penyimpanan informasi ini, berupa:
Martono (1994) juga mengatakan bahwa memori deklaratif yaitu memori dari fakta-
menua (menjadi tua) adalah suatu proses fakta dan memori procedural yaitu memori
menghilangnya secara perlahan suatu skill dan rutin. Proses yang terakhir
kemampuan jaringan untuk memperbaiki adalah retrieval yaitu merupakan proses
diri atau mengganti diri dan dimana informasi dipanggil kembali dari
mempertahankan struktur dan fungsi memori.
normalnya sehingga tidak dapat bertahan Memori dapat juga dibagi dari segi
terhadap jejas dan memperbaiki kerusakan waktu yaitu yang pertama memori jangka
yang diderita. pendek (short term memory) yang
Wahyudi Nugroho (2008) mencakup kejadian selama 30 menit
menyebutkan perubahan yang terjadi pada terakhir dan beberapa minggu.
lansia tidak hanya pada perubahan fisik Kemampuan memori jangka pendek dapat
melainkan juga perubahan mental yaitu di tes dengan menyuruh penderita
memori baik memori jangka panjang mengingat sesuatu, misalnya: kata, nomor
maupun memori jangka pendek. atau nama dan menyuruh
mengemukakannya kembali setelah
Memori beberapa saat. Memori jangka pendek dapat
Memori adalah kemampuan suatu di tes dengan menanyakan pertanyaan:
organisme untuk menyimpan dan kemudian “dimana anda tinggal?”,” berapa lama anda
mengingat informasi (wikibooks disini?”, “apakah anda tadi pagi sudah
contributors, 2006). Lumbantobing (2006) sarapan?”, memori ini bisa terganggu pada
menyebutkan Ada beberapa cara beberapa keadaan misalnya sindrom
mengklasifikasikan kenangan, berdasarkan amnesia, delirium dan demensia. Kedua
durasi, sifat dan pengambilan informasi. yaitu memori jangka panjang mencakup
Masih dalam Lumbantobing, bahwa sebuah kejadian lebih lama dari beberapa minggu
informasi Perspektif pengolahan ada tiga yang lalu. memori jangka panjang dapat di
tahap utama dalam pembentukan dan tes melalui pertanyaan berikut: “dimana
pengambilan memori yaitu pengkodean anda sekolah (SD, SMP, SMA), “siapa
(pengolahan dan penggabungan informasi nama Kepala Sekolah waktu itu?”
yang diterima), penyimpanan (pembuatan Proses memori pada lansia tidak
rekaman permanen informasi yang jauh berbeda dengan memori manusia pada
dikodekan), pengambilan/ recall usia dewasa. Namun pada lansia seperti
(memanggil kembali informasi yang halnya kondisi tubuh yang lain otak pun

JURNAL NURSE AND HEALTH – LPPM AKPER KERTA CENDEKIA SIDOARJO, VOL 7, ISSUE 1, JULY 2018 89
juga mengalami penuaan yang akhirnya teratur dapat membantu lansia mengatasi
mempengaruhi system memori khususnya masalah daya ingat jangka pendek dan
pada memori jangka pendek. Tokoh stress.
psikologi kognitif, seperti Fergus Craik dan Feni Tri Andani (2016)
Timoty Salthouse dalam American menyarankan senam otak dapat
Psychological Association (2017) direkomendasikan sebagai penatalaksanaan
menjelaskan ada beberapa perubahan khas non farmakologi pada lansia dengan
pada system memori lansia. Ketika dementia, karena dengan gerakan senam
menginjak usia 40 tahun ke atas terdapat otak dapat merangsang integrasi kerja
perubahan kemampuan mengingat sesuatu bagian otak kanan dan kiri untuk
hal yang baru misalnya nama seseorang menghasilkan koordinasi fungsi otak yang
yang baru dikenalnya atau hal-hal yang harmonis sehingga dapat meningkatkan
terjadi baru saja dalam satu waktu. Hal ini kemampuan memori, kemampuan
terjadi karena menyusutnya korteks, sel koordinasi tubuh, kemampuan motoric
saraf mengalami atrofi dan menyebabkan halus dan kasar.
penurunan kepekaan koneksi antara neuron Pada penelitian yang berbeda
(dendrit loss). mengenai latihan memori untuk
meningkatkan memori jangka pendek pada
Senam Otak pada Lansia lansia yang dilakukan oleh Guillermo
Senam otak tidak hanya dibutuhkan Campoy (2008) yang berjudul “the effect of
oleh kaum muda saja, namun juga word length in short-term memory: is
dibutuhkan oleh lansia. Selain membuat rehearsal necessary?”, disini peneliti
bugar senam lansia juga sebagai terapi mencoba latihan atau senam otak yang
untuk memperbaiki memori jangka pendek. tidak berupa gerakan badan kaki atau
Hal ini seperti penelitian yang telah tangan melainkan permainan kata panjang.
dilakukan oleh Faried Rahman dkk (2016), Peneliti ingin mengetahui apakah latihan
dalam penelitiannya peneliti menggunakan menggunakan kata panjang lebih efektif
desain Quasy Experiment Design daripada latihan dengan menggunakan
(eksperimen semu) dengan menggunakan kata-kata pendek. Di sini peneliti
rancangan one group pre-test dan post-test menggunakan tiga percobaan yaitu dengan
design. Dalam metode pengambilan sampel cara memperkenalkan kata panjang dengan
peneliti menggunakan Purposive Sampling. enam fonem tanpa penundaan atau jedah
sedangkkan responden yang digunakan dalam pengucapan, yang kedua kata pendek
yaitu lansia di Panti Sosial Tresna Werda empat fonem tanpa penundaan atau jedah
Nirwana Puri Samarinda sebanyak 20 dan percobaan terakhir kata kata panjang
orang. Dari hasil penelitian didapatkan P enam fonem namun dengan penundaan atau
value < α atau 0.000< 0.05 dan nilai T jedah dan diberikan waktu dalam
hitung = 6.866. Hal ini menunjukkan ada pengucapannya. Peneliti menggunakan
pengaruh yang signifikan antara daya ingat analisis variance (ANOVA). Dari hasil
jangka pendek dan stress pada lansia penelitian Guillermo Campoy
sebelum dan sesudah diberikan senam otak. menyimpulkan bahwa dengan
Dalam penelitian tersebut juga menjelaskan menggunakan kata-kata panjang yang
bahwa pelaksanaan senam otak secara disertai penundaan atau jedah lebih efektif

JURNAL NURSE AND HEALTH – LPPM AKPER KERTA CENDEKIA SIDOARJO, VOL 7, ISSUE 1, JULY 2018 90
dapat meningkatkan memori jangka pendek 5. Campoy Guillermo. (2008). The Effect
pada lansia dibandingkan dengan tanpa of Word Length In Short Term
jedah. Memory: Is Rehearsal Necessary. The
Fachrudin Yusuf (2015) dalam Quarterly Journal of Experimental
penelitiannya yang menggunakan desain Psychology, 61 (5), 724 – 734.
pre-experimental dengan pendekatan 6. Hidayat, F.R., Dwi Atikah Amina
teknik static group comparison, mengambil (2016). Pengaruh Senam Otak terhadap
sampel sebanyak 34 lansia dan dibagi dua Daya Ingat Jangka Pendek dan Stres
kelompok yang pertama kelompok control pada Lansia di Panti Sosial Tresna
yaitu responden tidak diberikan senam otak Werdha Nirwana Pari Samarinda.
sedangkan kelompok kedua adalah Jurnal Ilmu Kesehatan, Vol 4, No. 2.
kelompok perlakuan yaitu responden 7. Lumbantobing. (2006). Kecerdasan
diberikan senam otak. Hasil penelitian Pada Usia Lnjut dan Demensia. Balai
didapatkan nilai p = 0.317 pada kelompok Penerbit. Jakarta: Balai Penerbit.
control dan nilai 0.000 pada kelompok 8. Beselt, M. (2013). How To Improve
perlakuan. Hal ini menunjukkan terdapat Your Short Term Memory. Diakses pada
pengaruh senam otak terhadap peningkatan tanggal 11 Januari 2018 melalui
daya ingat jangka pendek lansia. www.improve-memory-
Hal ini sesuai dengan yang skills.com/short-term-memory.html.
dikatakan oleh Azwar, Dkk (2009) bahwa 9. Nugroho, Wahyudi. (2008).
lansia memang sudah mengalami Keperawatan Gerontik dan Geriatrik.
penurunan daya ingat namun masih bisa Jakarta: EGC.
tetap dipertahankan dengan cara latihan- 10. Pratiwi, Etik. (2016). Gambaran
latihan senam otak antara lain Pelaksanaan Senam Otak (Brain Gym)
menggunakan permainan Bahasa, gerak pada Lansia di Panti Werdha Budi
aktif dan sering mempergunakannya. Dharma Yogyakarta. Jurnal
Keperawatan Notokusumo vol IV, No I,
DAFTAR PUSTAKA Agustus 2016. ISSN 2338-4514.
1. Agoes, Azwar, dkk. (2009). Penyakit di 11. Wikibooks Contributors ( 2006).
Usia Tua. Jakarta: EGC. Cognitif Psychology and Cognitive
2. Deane, A. (2008). Be Brain Fit. Di Neuroscience.
akses pada tanggal 07 Januari 2018 http://en.wikibooks.org/wiki/cognitive-
melalui https://bebrainfit.com/improve- psychologi-and-cognitive-
short-term-memory/. neuroscience. 17 September 2017.
3. Andana, Feni Tri. (2016). Pengaruh 12. Fachrudin, Y. (2015). Pengaruh Senam
Senam Otak (Brain Gym) terhadap Otak terhadap Peningkatan Daya Ingat
Kejadian Demensia pada Lansia di Jangka Pendek Lansia dengan
Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Permainan Puzzle di Posyandu Lansia
Unit Budi Luhur Kasongan Bantul. Desa Sepande Sidoarjo. www. E-
Yogyakarta. jurnal.com/2015/12/pengaruh-senam-
4. APA. (2017). Memory Changes In otak-terhadap_19.html.
Older Adults. http:
//www.apa.org/print-this.aspx.

JURNAL NURSE AND HEALTH – LPPM AKPER KERTA CENDEKIA SIDOARJO, VOL 7, ISSUE 1, JULY 2018 91
Cite This Article Triestuning, E. Pengaruh
Senam Otak Terhadap Peningkatan
Short Term Memory pada Lansia. Jurnal
Nurse and Health 2018; 7(1): 86-92.

JURNAL NURSE AND HEALTH – LPPM AKPER KERTA CENDEKIA SIDOARJO, VOL 7, ISSUE 1, JULY 2018 92

Anda mungkin juga menyukai