DISUSUN
Oleh:
KELOMPOK 3
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan makalah
dengan judul PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MORFOLOGI &
ANANOMI MAHKLUK HIDUP. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
kelompok dalam mata kuliah biologi dasar.
Atas bimbingan bapak/ibu dosen dan saran dari teman-teman maka disusunlah
makalah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi
kami semua dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami di perkuliahan. Karya tulis
ini diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien dalam proses perkuliahan.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
terkait. Dalam menyusun karya tulis ini penulis telah berusaha dengan segenap
kemampuan untuk membuat karya tulis yang sebaik-baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
makalah ini, oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa
menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar karya tulis ini dan penulis berharap semoga karya
ilmiah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Amin.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian morfologi
2.2 morfologi tumbuhan
2.3 anatomi
2.4 anatomi tumbuhan
2.5 morfologi dan anatomi hewan
2.6 morfologi dan anatomi mikro organisme
2.7 Pertumbuhan dan perkembangan
Makhluk hidup merupakan benda hidup yang mempunyai ciri-ciri yang membedakan
dengan benda tak hidup. Ciri-ciri tersebut seperti halnya memerlukan makan, bernapas,
tumbuh dan berkembang, mampu berkembang biak, peka terhadap rangsang serta
bergerak. Selain itu, ciri-ciri makhluk hidup yang membedakan dengan benda tak hidup
adalah mengeluarkan zat sisa.
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk hidup tersebut
yang membuat para ilmuan yang ingin mempelajari makhluk hidup secara lebih lanjut
membuat suatu sistem yang disebut klasifikasi. Klasifikasi ini bertujuan untuk
mempermudah para ilmuan memilah-milah perbedaan serta persamaan yang terdapat
pada makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan dan persamaan tersebut
meliputi perbedaan dan persamaan baik secara morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah
laku dan sebagainya.
Keanekaragaman makhluk hidup meliputi berbagai macam keragaman bentuk,
penampilan, jumlah, dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan
makhluk hidup yaitu tingkatan ekosistem, tingkatan jenis dan tingkatan genetik.
Dalam biologi,tumbuhan merujuk pada organisme yang termasuk ke
dalamRegnum Plantae. Di dalamnya masuk semua organisme yang sangat biasa
dikenal orang seperti pepohonan, semak, terna, rerumputan, paku-pakuan, lumut, serta
sejumlah alga hijau. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, dan
mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis.
Karena warna hijau amat dominan pada anggota tumbuhan ini, nama lain yang
dipakai adalah Viridiplantae ("tetumbuhan hijau"). Nama lainnya adalah Metaphyta.
Ciri yang segera mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang
dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam proses
penangkapan energi melalui fotosintesis. Dengan demikian, tumbuhan secara umum
bersifat autotrof. Beberapa perkecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan parasit,
merupakan akibat adaptasi terhadap cara hidup dan lingkungan yang unik. Karena
sifatnya yang autotrof, tumbuhan selalu menempati posisi pertama dalam rantai aliran
energi melalui organisme hidup (rantai makanan).
1.2 Rumusan Masalah
dari latar belakan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan morfologi?
2. Bagaimana morfologi tumbuhan?
3. Apa yang dimaksud dengan anatomi?
4. Bagaimana anatomi tumbuhan?
5. Bagaimana morfologi dan anatomi hewan?
6. Bagaimana morfologi dan anatomi mikroorganisme?
7. Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap morfologi dan anatomi makhluk hidup?
2. Amfibi
Ciri-ciri morfologi:
Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang lembab
Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam
Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit. Telur dan berudu katak hidup di air
kemudian setelah
Kulit terdiri dari dermis Tidak memiliki daun telinga
Ciri-ciri anatomi:
Pencernaan sempurna, berahang juga berkloaka. Mulut berlidah.
Alat pernafasan berupa paru-paru, kulit, dan insang. Pertukaran gas terjadi pada kulit.
Larfa bernafas dengan insang
Jantung beruang tiga, dua serambi dan satu bilik. Peredaran darah tertutup terdapat
arteri karotis, sistemik, dan pulmokutaneus. Memiliki 3 macam pembuluh balik yaitu
vena kafa, vena porta, dan vena pulmokutanus.
Ginjal tipe mesonefroid dengan saluran kemih urin keluar lewat kloaka. Kandunga
kemih merupakan gelembung tipis di sebelah sisi ventral kloaka Otak terbagi menjadi
lima bagian dengan 10 saraf cranial. Memiliki kelenjer endokrin dan kelenjer tiroid.
Telur terbungkus gelatin, di letakkan dalm air, menetas menjadi larva dan mengalami
metamorphosis menjadi katak dewasa.
3. Reptile
Ciri-ciri morfologi:
Kulit kering bersisik dari zat tanduk karena zat kertin
Berdarah dingin (porkoliokonal) yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu
lingkungan
Alat gerak berupa kaki dan ekor Tidak memiliki daun telinga
Ciri-ciri anatomi:
Memiliki hati, prankeas, gigi, dan lidah
Alat pernafasan paru-paru dengan trakea yang panjang bercincin kartilago
Memiliki 2 aorta yang membelok ke kiri dan kekanan. Jantung beruang 4, yaitu 2
serambi, dan 2 bilik tetapi sekat di antara 2 biliki belum sempurna. Memiliki eritrosit
yang berinti
Memiliki sepasang ginjal yang pipih, terdapat ureter yang bermuara pada kloaka,
meskipun memiliki juga kandungan kemih
System saraf pusat adalah otak dengan 12 pasang saraf cranial Alat kopulasi yang
dapat di tonjolkan. Telur bercangkang.
4. Aves
Ciri-ciri morfologi:
Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik
Berdarah panas (homoioteral)
Kulit berbulu
Tidak memiliki daun telinga Memiliki sayap
Ciri-ciri anatomi:
Mempunyai kelenjer ludah, kelenjer pancreas, dan hati yang menghasilkan empedu
Bernafas dengan paru-paru yang dihubungkan dengan kantong-kantong udara yang
berhubungan pula dengan tulang-tulang pipa
Jantung di bungkus oleh selaput pericardium, beruang 4 yaitu 2 atrium, 2 vertikal,
dengan sekat bilik sempurna. Lengkuk aorta satu di sebelah kanan. Hanya memiliki 1
sistem porta
Ginjal bertipe metanefron. Tidak memiliki kanding kemih. Vena porta ginjal tidak
terbagi- bagi menjadi kapilar-kapilar ginjal
System saraf pusat otak dengan 12 pasang saraf cranial
Hewan jantan belum memiliki penis, hewan betina hanya mempunyai satu ovarium
5. Mamalia
Ciri-cirimorfologi:
Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan paus,
lumba-luma
Berdarah panas
Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak Memiliki daun telinga
Ciri-ciri anatomi:
Didalam mulut terdapat langit-langit atasyang kersa dan bagian belakangnya lunak.
Kelunjar penjernaannya berupa 4 pasang kelenjer ludah, hati dan kandungan empedu
dan pancreas.
Dengan 2 lobus paru0paru masing-masing di dalam ruang pleura yang terpisah.
Terdapat laring yang beratap epiglottis sebagai alat suara.
Terdapat 2 buah vena cava anterior kiri dan kanan. Jantung beruang 4 dengan sekat
sempurna. Sel darah merah tidak berinti
Sepasang ginjal bertipe metanefros, bentuk seperti kacang kapri. Ruang ginjal dengan
kantung kemih dihubungkan oleh sepasang ureter. Urin keluar lewat lubang
urogentalis.
System saraf pusat: serebrum dan serebelum relative besar; terdapat 12 pasang saraf
cranial Lubang genital dan anus terpisah. Hewan jantan mempunyai alat kopulasi
berupa penis. Tetis menghasilkan spermatozoid dan berada dalam saku skotum. Ovum
sanga kecil
2.6 Morfologi dan anatomi mikroorganisme
Bentuk umum mikroorganisme terdiri dari satu sel (uniseluler), seperti yang umum
didapatkan pada bakteri, ragi, dan mikroalga. Bentuk mikroorganisme dapat juga
berbentuk filamen atau serat, yakni rangkaian sel yang terdiri dari 2 sel atau lebih yang
berbentuk rantai, seperti yang umum didapatkan pada fungi dan miroalga. Bentuk
filamen pada kenyataannyadapat berupa filamen semu bila hubungan antara sel satu
denga yang lainnya tidak nyata atau tidak ada, misalnya pada beberapa jenis ragi dan
fungi. Sedangkan bentuk filamen benar, kalu hubungan antara satu sel denagn lainnya
terdapat hubunagn yang jelas, baik hubungan secara morfologis (bentuk) ataupun
secara fisiologis (fungsi sel).
Bentuk lain mikroorganisme adalah koloni, yakni gabungan dua sel atau lebih didalam
satu ruang seperti yang didapatkan pada mikroalga dan bakteri. Bentuk jaringan semu
bila susunan serat membentuk jaringan seperti yang didapatkan pada fungi atau jamur,
tetapi jaringan tersebut tidak berfungsi layaknya jaringan yang dimiliki tanaman tinggi
atau hewan.
1. Bentuk umum bakteri
Bakteri adalah sel prokariotik yang khas; uniseluler dan tidak mengandung struktur
yang terbatasi membran didalam sitoplasma. Sel-selnya khas, berbentuk bola, batang,
atau spiral. Bakteri rata-rata berdiameter sekita 0,5 sampai 1,0 m, dan panjangnya 1,5
sampai 2,5 m. Cara reproduksi terutama dengan pembelahan biner sederhana, yakni
suatu proses reproduksi aseksual. Beberapa dapat tumbuh pada suhu 0oC, ada yang
tumbuh dengan baik pada sumber air panas yang suhunya 90oC, atau lebih kebanyakan
tumbuh pada berbagai suhu diantara kedua ektrim ini.
2. Sianobakteri
Sianobakteri merupakan organisme prokariotik fotosintetik, artinya mengandung
klorofil dan pigmen-pigmen lain yang memungkinkan mereka melakukan fotosintesis.
Sianobakteri berukuran agak lebih besar dari pada bakteri. Bersel satu dan dapat
dijumpai secara tunggal atau dalam rantai sel, dan kadang-kadang bercabang.
Perkembangbiakan dalam pembelahan biner sederhana, pembelahan ganda, atau
melalui proses pelepasan sel-sel khusus yang disebut spora.
3. Fungi (cendawan)
Fungi merupakan organisme tidak berklorofil dan tidak mempunyai dinding sel yang
kaku. Beberapa bersel satu, yang lain multiseluler dan sedikit menunjukan perbedaan
pada bagian-bagian strukturalnya. Ukuran dan bentuknya berkisar dari khamir yang
mikroskopik dan yang multiseluler (kapang) sampai kepala jamur yang multiseluler
dan amat besar. Fungi memperbanyak diri melalui berbagai macam proses baik seksual
maupun aseksual.
4. Protozoa
Protozoa merupakan protista eukariotik bersel satu tanpa klorofil pada beberapa
golongan, dan tidak mempunyai dinding sel. Ukurannya berkisar luas. Ada yang
besarnya hanya 1 nm, yang lain berukuran ratusan mikrometer dan tampak oleh kasap
mata. Bentuknya juga bermacam ragam.
5. Alga
Alga atau ganggang merupakan protista eukariotik yang berklorofil. Ukurannya
berkisar antara bersel satu dengan ukuran 5 sampai 10 m sampai kepada yang raksasa
yang dapat mencapai panjang 3 m atau lebih. Yang menjadi perhatian ahli mikrobiologi
adalah alga yang mikroskopik, yang kebanyakan uniseluler. Perkembangbiakannya
terutama dengan cara pembelahan aseksual sederhana, tetapi cara-cara lain untuk
beberapa spesies. Alga secara luas tumbuh di air segar, air laut, dan tanah.
6. Virus
Virus merupakan organisme yang bersifat uniseluler, struktur dan komposisinya lebih
sederhana dibandingkan dengan yang dijumpai pada sel prokariotik. Mereka tidak
hidup bebas, tetapi merupakan parasit obligat, yakni memerlukan sel hidup lain untuk
perkembangbiakannya. Virus terdiri dari seutas asam nukleat, baik ADN maupun ARN,
terbungkus dalam lapisan protein.
Ukuran virus bila dibandingkan dengan organisme lain amat kecil; ukurannya antara
20-25 nm sampai 200-300 nm. Virus tidak tampak dengan mikroskop cahaya bisa,
tetapi hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Bentuknya bermacam-macam.
Virus juga disebut organisme spesifik inang (khas inang), artinya hanya
berkembangbiak di dalam sel hidup jenis tertentu, baik tumbuhan, binatang atau
mikroorganisme yang lain.
8. Chlamydia
Chlamydia merupakan golongan organisme yang termasuk juga bakteri. Perbedaannya
ukurannya lebih kecil. Ukurannya sekitar 0,2-0,5 µm garis tengahnya. Bersifat parasit
obligat intraseluler. Karena sifat paratisme obligat intraseluler, chlamydia pernah
dianggap sebagai virus.
Perbedaan chlamydia dengan virus, yakni materi genetiknya ADN dan ARN (virus
salah satu materi genetik saja, ARN saja atau ADN saja), pembelahan biner (virus
tidak), memiliki dinding sel yang keras mirip dengan dinding sel bakteri, tetapi tidak
ada asam muramat, mempunyai ribosom (virus tidak).
Chlamydia dapat dianggap sebagai kuman gram negatif yang kehilangan mekanisme
penting untuk pembentukan energi metabolik. Cacat ini membatasi chlamydia pada
kehidupan intraseluler, dimana sel tuan rumah menyediakan zat antara yang
kayaenergi.
9. Rickettsia
Rickettsia adalah kuman kecil yang merupakan parasit obligat intraseluler. Bentuknya
pleomorfik, tampak sebagai batang pendek ukuran 600 x 300 nm, atau sebagai kokus.
Kuman ini terdapat tunggal, berpasangan, dalam rantai pendek, atau filamen. Dengan
pewarnaan Giemsa kuman ini berwarna biru dan dengan pewarna mecchiavello kuman
ini berwarna merah. Kuman ini memiliki dinding sel yang mengandung asam muramat,
mirip dengan dinding sel Gram negatif. Pembelahan yang terjadi seperti pada
mikroorganisme yang lain.
10. Mikoplasma
Mikoplasma merupakan organisme yang sangat pleomorfik, karena tidak memiliki
dinding sel yang keras dan sebagai gantinya diliputi oleh unit membran berlapis tiga.
Ukuran mikoplasma sangat berbeda-beda, garis tengahnya berkisar dari 50-500 nm.
B. Ukuran Mikroorganisme
Ukuran mikroba, terutama untuk bakteri dan virus, tidak lagi menggunakan besaran
yang umum kita kenal seperti milimeter ataupun sentimeter, mengingat ukuran mikroba
yang sangat kecil. Mikroba mempunyai ukuran yang sangat kecil, besaran untuk
mengukur mikroba yang paling umum dipergunakan adalah mikron (µ), bahkan pada
beberapa jenis mungkin dengan mikron-mikron ataupun sampai Angstrom (A).
1 milimeter = 〖10〗^(-3) m
3.1 Simpulan
Dari Uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Morfologi berarti ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau pengetahuan tentang
bentuk.
2. Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan, baik bagian-
bagian,bentuk maupun fungsinya.
3. Anatomi (berasal dari bahasa Yunani anatomia, dari anatemnein, yang berarti
memotong) Anatomi sendiri berarti cabang dari biologi yang berhubungan dengan
struktur dan organisasi dari makhluk hidup.
4. Anatomi Tumbuhan berarti penjelasan tentang struktur dan organisasi dari Tumbuhan.
3.2 Saran
Untuk dapat memahami tentang bagian-bagaian tumbuhan kata harus memahami
pengertian morfologi dan anatomi tumbuhan agar kita dapat lebuh menguasai tentang
struktur morfologi dan anatomi tumbuhan.
FTAR PUSTAKA
http://husseinrhezha.blogspot.com/2013/12/struktuDA -morfologi-dan-anatomi-
tumbuhan.html
http://myartikelblogbelajar.blogspot.com/2017/11/morfologi-dan-anatomi-
mikroorganisme.html
https://biologirendy.blogspot.com/2012/04/ciri-ciri-morfologi-dan-anatomi.html
http://seminar.uny.ac.id/sembiouny2017/prosiding/pengaruh-faktor-lingkungan-
terhadap-perubahan-struktur-anatomi-daun