Anda di halaman 1dari 5

Nama : M.

Abdul Aziz / 37 / SA B 2017


NIM : 17105040084

Pentingnya Pemahaman Makna Jihad secara Kontekstual


Dewasa ini persoalan tentang jihad seringkali kita lihat dan baca melalui media
baik media cetak maupun media online. Mendengar kata jihad seringkali dianggap buruk
oleh masyarakat awam karena yang masyarakat ketahui jihad itu bermakna perang.
Pentingnya penafsiran makna jihad harus diperhatikan lagi agar tidak ada yang memiliki
anggapan yang sempit terhadap kata jihad.

- Makna Jihad

Pemahaman makna jihad harus sering dikaji agar tidak ada kesalahan memahami
makna jihad itu sendiri. Sekarang ini banyak orang yang mengartikan jihad dengan
perang, bom bunuh diri dan hal ekstrim lainnya. Pemahaman makna jihad perlu dilihat
secara kontekstual agar bisa mengetahui latar belakang mengenai turunnya ayat atau
hadis tentang jihad. Kata jihad secara bahasa berasal dari akar kata jahd atau juhd yang
bermakna kesungguhan, kemampuan maksimal, kepayahan dan usaha yang sangat
melelahkan1, ada juga yang mengartikan kata jihad adalah berjuang dengan sungguh-
sungguh.2 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) jihad diartikan
sebagai usaha dengan segala daya upaya untuk mencapai kebaikan.3

Ibn al-Qayyim Al-Jauzi berpendapat bahwasanya jihad memiliki empat tingkatan:


berperang melawan nafsu, melawan setan, melawan kaum kafir dan munafiq.4

Dari pengertian makna jihad diatas dapat diambil garis besar bahwasanya arti kata jihad
tidak hanya diartikan sebagai perang.

1
Alfanul Makky, dkk. Kritik Ideologi Radikal. Kediri : Lirboyo Press. 2018. Hlm. 166
2
Wikipedia. Arti kata Jihad dalam https://id.m.wikipedia.org/wiki/jihad diakses pada 29
November 2018
3
Lihat https://kbbi.web.id/jihad.html
4
Alfanul Makky, dkk. Kritik Ideologi Radikal. Kediri : Lirboyo Press. 2018. Hlm. 167
Ayat Al-Qur’an dan Hadis tentang Jihad

Tidak dapat dipungkiri lagi persoalan jihad masih menjadi hal yang sering
diperbincangkan oleh publik seluruh dunia. Banyak kelompok yang mengutip ayat Al-
Qur’an dan Hadis Nabi untuk dijadikan senjata untuk melegitimasi masyarakat agar ikut
perang atas dasar sebagai jihad. Allah berfirman dalam Al-Qur’an :

Artinya : “Maka jangan kalian mengikuti orang-orang kafir, dan jihadilah mereka
dengan Al-Qur’an dengan jihad yang besar.”(QS Al-Furqon : 52)

Untuk kelompok-kelompok yang mengartikan jihad dengan perang memiliki


dasar dari firman Allah Swt. dalam surat Al-Hajj ayat 39 dan surat Al-Taubah ayat 5.

Artinya : ”Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena


sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar- benar
Mahakuasa menolong mereka.” (QS Al-Hajj : 39)

Artinya : “Apabila sudah habis bulan-bulan haram itu, maka bunuhlah orang-orang
musyrik itu dimana pun kalian temui mereka, kepunglah mereka, dan intailah
ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat, dan
menunaikan zakat, maka bebaskan jalan mereka. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”( QS Al-Taubah : 5)

Untuk Hadis Nabi yang sering digunakan sebagai ajakan oleh kelompok-
kelompok ekstrim guna melegitimasi tentang pemahaman jihad sebagai perang merujuk
pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad SAW.
berkata:5

“Siapa yang wafat dan tidak pernah berperang serta tidak terlintas sedikit
pun di hatinya untuk perang, maka ia mati dalam kondisi munafik.” (HR :
Muslim)

5
Abdul Karim Munthe, dkk. Meluruskan Pemahaman Hadis Kaum Jihadis. Tangerang Selatan :
Yayasan Pengkajian el-Bukhori. 2017. Hlm. 28
Jihad bagi kelompok islam radikal seringkali dijadikan sebagai landasan untuk
berbuat (secara sosial) menyimpang dan bisa dianggap sebagai perbuatan teror
dikalangan masyarakat islam awam, kelompok radikal ini berupaya menegakan khilafah
islamiyyah di Indonesia yang secara budaya dan tradisi memiliki pluralitas. Bagi
kelompok radikal jihad memiliki dua fungsi, fungsi pertama sebagai sebuah misi untuk
menghilangkan orang kafir didunia.6 Fungsi yang kedua lebih pada praktinya yang mana
jihad yang dikampanyekan atau dilakukan lebih dahulu adalah jihad melawan kelompok
Islam yang dianggap melenceng dari ideologi yang mereka bawa.7

Jika dilihat dengan seksama tentang jihad ini sebenarnya banyak hadis nabi yang
mengungkapkan makna jihad, tetapi tidak ditemukan dalam hadis nabi yang menjelaskan
secara eksplisit perintah berjihad dengan menggunakan senjata melawan orang kafir, atau
musuh-musuh Islam, seperti :

Terjemahnya:
Kami telah disampaikan Muhammad bin Bashshâr, telah disampaikan kepada
kami Yahyâ bin Sa’îd dari Sufyân dan Shu’bah, dari Habîb bin Abî Thâbit dari
Abî al-‘Abbâs dari ‘Abd Allâh bin ‘Amr berkata: Seorang laki-laki telah
mendatangi Nabi saw, ia sengaja meminta izin untuk berjihad, maka Nabi
berkata: Apakah kamu mempunyai orang tua, lakilaki itu menjawab: ya, lalu
Nabi berkata: Maka kepada keduanya kamu berjihad. Manurut Abu ‘Isa di
dalam satu pembahasan dari Ibn ‘Abbâs, bahwa hadis ini adalah hasan shahîh.
(HR : Tirmidzi)

Terjemahnya :
Kami disampaikan abu ‘Ammar, kami disampaikan al-Walîd bin Muslim dari
al-Auzâ’î, kami disampaikan al-Zuhrî dari ‘At􀀀â’ ibn Yazîd al-Laishiî dari Abî
Sa’îd al-Khudrî berkata: Rasulullah saw. pernah ditanya tentang orang yang
paling afdal, Nabi menjawab: Laki-laki yang berjihad di jalan Allah, lalu
mereka bertanya lagi, kemudian siapa lagi, kemudian Nabi menjawab: orang

6
Alfanul Makky, dkk. Kritik Ideologi Radikal. Kediri : Lirboyo Press. 2018. Hlm. 165
7
Alfanul Makky, dkk. Kritik Ideologi Radikal. Kediri : Lirboyo Press. 2018. Hlm. 165
mukmin (yang berjalan di bukit) bertakwa kepada Tuhannya dan menyeruh
manusia meninggalkan kejahatan. (HR : Tirmidzi)

Dari beberapa hadis diatas dapat diketahui bahwasanya makna jihad bukan hanya
tentang perang, namun masih banyak makna tentang jihad. Hadis pertama jelas
bahwasanya jihad bukan hanya perang, namun jihad juga bisa terhadap orang tua kita,
sedangkan hadis kedua diatas menerangkan bahwasanya jihad itu adalah bertakwa kepada
Tuhan dan menyeru agar manusia meninggalkan kejahatan.

- Pemahaman Makna Jihad Kontekstual

Pemahaman jihad dewasa ini seringkali hanya terpaku pada tekstual, dan tidak
menggunakan metode lain seperti halnya penafsiran secara kontekstual yang bisa
digunakan untuk menafsirkan jihad dari segi latar belakang, sejarah terjadinya jihad, dan
kondisi masyarakat serta budayanya. Pendefinisian jihad sebagai qital, perang kepada
musuh-musuh Islam ini memberikan dorongan yang kuat untuk melakukan kekerasan
atas nama agama.8 Benar saja jika sekarang ini jihad sering diartikan sebagai perang oleh
kelompok radikal karena kelompok ini beranggapan bahwasanya orang selain islam itu
kafir, oleh karena itu pemaknaan jihad sebagai perang itu memiliki fungsi sebagai sebuah
perlawanan ataupun dakwah guna untuk menyebarluaskan paham ideologi kelompok ini.
Dari firman Allah SWT. surat Al-Hajj ayat 39 dan Surat Al-Taubah ayat 5 jika dilihat
dari terjemahannya Allah SWT. telah mengizinkan orang islam untuk berperang melawan
kaum kafir, namun hal tersebut tidak lepas dari konteks keadaan sosial dan budaya pada
masa turunnya ayat-ayat tersebut.

Pentingnya pemaknaan sebuah ayat ataupun hadis tidaklah hanya dari segi
tekstual namun penting juga pemaknaan teks-teks suci secara kontekstual karena melihat
kondisi masyarakat waktu diturunkannya teks-teks suci, sejarah, keadaan sosio-cultur
kenapa teks suci tersebut diturunkan. Penting sekali penafsiran atau pemaknaan secara
kontekstual agar tidak hanya terpaku pada teks saja karena realita sekarang dan pada
zaman nabi sangat berbeda. Dewasa ini kondisi masyarakat yang semakin plural menjadi

8
Khamami Zada. Jihad: Memperebutkan Makna Perang Suci. Dalam jurnal ”Ulumuna Volume X
Nomor 1. 2006. Hlm. 17
salah satu komponen pentingnya penafsiran secara kontekstual agar tidak menyempitkan
arti jihad sendiri karena memang kata jihad itu bukan hanya berarti perang saja.

Daftar Pustaka

Kamarudin. Jihad dalam Perspektif Hadis. Dalam jurnal Hunafa Vol. 5 No. 1. 2008

Makky. Alfanul, dkk. Kritik Ideologi Radikal. Kediri : Lirboyo Press. 2018.

Munthe. Abdul Karim, dkk. Meluruskan Pemahaman Hadis Kaum Jihadis. Tangerang
Selatan : Yayasan Pengkajian el-Bukhori. 2017

https://kbbi.web.id/jihad.html diakses pada 29 November 2018

Wikipedia. Arti kata Jihad dalam https://id.m.wikipedia.org/wiki/jihad diakses pada 29


November 2018

Zada. Khamami. Jihad: Memperebutkan Makna Perang Suci. Dalam jurnal ”Ulumuna
Volume X Nomor 1. 2006.

Anda mungkin juga menyukai