OLEH :
1. Ni Kadek Krisna Utari (172200076)
2. I Made Doni Recka Darmawan (172200077)
3. I made Jesse Angga Mahendra (172200079)
4. Ni Putu Riska Aprillia Dewi (172200080)
5. I.B. Utama Riyasa Putera (172200081)
B 2A
I. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Mengetahui prinsip farmakokinetika oral kompartemen terbuka.
b. Mengetahui cara simulasi data klinis farmakokinetika oral kompartemen
terbuka.
c. Mampu memberikan rekomendasi terapi terkait farmakokinetika obat
yang diberikan melalui rute oral kompartemen terbuka.
Sebelum obat mencapai tujuannya dalam tubuh yaitu: tempat kerja dan
menimbulkan efek, obat mengalami banyak proses, secara garis besar
prosesproses tersebut terbagi dalam tiga tingkat yaitu fase biofarmasetika, fase
farmakokinetika, dan fase farmakodinamika (Mutschler, 1991).
Pada model ini obat dalam saluran cerna DGI diabsorpsi secara
sistemik pada suatu tetapan laju reaksi, K0. Obat dieliminasi dari tubuh oleh
suatu proses orde kesatu dengan suatu tetapan laju orde kesatu, K. model ini
analog dengan pemberian obat secara infuse intravena. Model
farmakokinetik yang mengangga absorpsi orde nol digambarkan dalam
Gambar 1 (Shargel and Yu, 2005).
Ka K
DB . Vd
D GI
Laju eliminasi pada setiap waktu, dengan proses orde kesatu adalah sama dengan
DBK.
laju masukan adalah K0. Oleh karena itu, perubahan per satuan waktu dalam
tubuh dapat dinyatakan sebagai berikut :
Laju absorpsi obat adalah konstan dan berlanjut sampai jumlah obat dalam
dinding usus, DGI habis. Waktu dimana absorpsi obat berlangsung sama
dengan DGI/K0. Setelah waktu ini obat tidak, tersedia lagi untuk absorpsi dari
dinding usus dan persamaan 7.7 tidak, lagi berlaku. Konsentrasi obat dalam
plasma akan menurun menurut suatu proses laju eliminasi orde kesatu
(Gambar 2) (Shargel and Yu, 2005).
Gambar yang khas dari konsentrasi obat dalam tubuh setelah dosis
oral disajikan dalam Gambar 4
Ka K
DB . Vd
D GI
2. BAHAN
a. Text Book
IV. KASUS
Kadar parasetamol dalam plasma darah sukarelawan setelah pemberian dosis
tunggal 500 mg parasetamol secara oral.
Kadar parasetamol dalam plasma darah enam sukarelawan setelah pemberian
kombinasi parasetamol 500 mg dan fenilpropanolamin hidroklorida 50 mg
secara oral.
Tentukan :
a. Persamaan farmakokinetik masing-masing data tersebut!
b. Parameter farmakokinetika apa saja yang mengalami perubahan?
c. Jelaskan makna perubahan masing-masing parameter tersebut!
V. PROSEDUR KERJA
1. Masukkan data yang tersedia pada lembar excel
2. Pada data pertama yaitu kadar parasetamol dalam plasma darah
sukarelawan setelah pemberian dosis tunggal 500 mg parasetamol secara
oral
3. Pada masing-masing data telah tersedia nilai rata-rata (X) dari ke enam
pasien
4. Diblok semua data waktu dan data X untuk menetukan jenis
kompartemen
5. Setelah diblok, dipilih insert kemudian pilih scater.
6. Selanjutnya dipilih “scater with smooth lines”
7. Pada sumbu Y kurva di klik dan kemudian klik kanan pilih “format axis”
8. Pada format axis dipilih “logarithmic schale”. Pada prosedur ini, data
akan berubah secara otomatis kemudian klik OK
9. Selanjutnya pada garis yang muncul pada kurva diklik kemudian klik
kanan
10. Setelah klik kanan akan muncul pilihan, pilih “add trendline”
11. Akan muncul pilihan, klik “exponential”, klik lagi “display equation on
chart”, klik juga “display R-squared value on chart”
12. Setelah di klik seluruhnya, maka pilih “close”, kemudian akan muncul
persamaan farmakokinetiknya.
13. Selanjutnya menentukan jenis kompartemen berdasarkan kurva yang
telah muncul
14. Apabila dari data yang di-entry menunjukkan kurva masuk ke model
kompartemen 2 terbuka, maka di tentukan fase distribusi dan
eliminasinya
15. Untuk fase eliminasi dipilih 3 data terbawah kemudian lakukan hal yang
sama seperti pada prosedur no.5 sampai no. 13
16. Untuk fase distribusi dipilih 4 data teratas dengan mengabaikan data pada
menit ke 0, tentukan lebih dahulu konsentrasi terminal dan residual,
kemudian lakukan hal yang sama seperti pada prosedur no.5 sampai
no.13.
17. Setelah diketahui seluruh persamaan farmakokinetika dari masing-
masing fase, maka selanjutnya di cari parameter farmakokinetikanya.
klik insert
klik kanan pada bandingkan kedua
kemudian pilih
garis kurva, pilih parameter
scater (scater with
"add trendline" farmakokinetika
smooth lines)
t(jam) Rata-rata
Kadar (µg/ml)
0 0
0.25 9.593
0.5 12.122
0.75 12.951
1 11.342
1.5 9.215
2 7.881
3 5.389
4 3.872
5 2.439
6 1.692
8 0.848
10 0.58
12 0.388
parasetamol tunggal
100
Cp (mcg/ml)
10
Series1
1
0 5 10 15
0.1
T (jam)
8 0.848
10 0.58
12 0.388
Fase Eliminasi
0.9
0.8
0.7 y = 4.0656e-0.196x
R² = 0.9997
Cp mcg/mL)
0.6
0.5
0.4 Series1
0.3
Expon. (Series1)
0.2
0.1
0
0 5 10 15
t (jam)
Kurva Fase Distribusi dan Persamaan serta Nilai R dari Pemberian parasetamol
tunggal.
Data yang digunakan adalah data t (waktu) dan Cp Residu nomer 5,6 dan 7
dari atas. Sehingga menghasilkan kurva seperti gambar berikut.
t (jam) Cp (µg/ml) Cp Terminal (µg/ml) Cp Residu (µg/ml)
1 11.342 3.344823 7.9972
1.5 9.215 3.034097 6.1809
2 7.881 2.752236 5.1288
Fase Distribusi
10.0000
8.0000
Cp (mcg/ml)
y = 12.323e-0.44x
6.0000 R² = 0.9916
4.0000 Series1
2.0000 Expon. (Series1)
0.0000
0 0.5 1 1.5 2 2.5
t (jam)
10.0000 Series1
5.0000 Expon.
(Series1)
0.0000
0 0.2 0.4 0.6
t (jam)
0 0
0.25 4.115
0.5 5.156
0.75 5.64
1 5.519
1.5 5.152
2 4.29
3 2.901
4 2.044
5 1.356
6 0.912
8 0.53
10 0.37
12 0.264
Berikut merupakan Kurva konsentrasi pemberian paracetamol kombinasi
Fenilpropanolamin:
Paracetamol + Fenilpropanolamin
10
Cp (mcg/ml)
1
Series1
0 2 4 6 8 10 12
0.1
t (jam)
Kurva Fase Eliminasi dan Persamaan serta Nilai R dari Pemberian parasetamol
kombinasi dengan Fenilpropanolamin menggunakan Data waktu (t) dan
Konsentrasi yang dari 3 terbawah, sehingga mendapatkan kurva seperti gambar
berikut:
t (jam) Cp
8 0.53
10 0.37
12 0.264
Fase Eliminasi
0.6 y = 2.1283e-0.174x
R² = 0.9997
Cp (mcg/ml)
0.4
Series1
0.2
Expon.
0 (Series1)
0 5 10 15
t (jam)
t (jam) Cp (µg/ml) Cp Terminal (µg/ml) Cp Residu (µg/ml)
1.5 5.152 1.639389 3.51261
2 4.29 1.502790 2.78721
3 2.901 1.262790 1.63821
Berikut merupakan persamaan Famakokinetika untuk fase eliminasi : y = 2.1283e-
0.174x
Fase Distribusi
4.00000
y = 7.6435e-0.512x
Cp (mcg/ml)
3.00000 R² = 0.9989
2.00000
Series1
1.00000
Expon. (Series1)
0.00000
0 1 2 3 4
t (jam)
15 R² = 0.9916
Cp (mcg/ml)
10
5 Series1
0 Expon. (Series1)
0 0.2 0.4 0.6
t (jam
t Cp
(jam) (mcg/mL)
0 0
0.25 0.069
0.5 0.164
0.75 0.224
1 0.267
1.5 0.302
2 0.29
3 0.2
4 0.15
5 0.107
6 0.077
8 0.06
10 0.051
12 0.042
Fenil propanolamin
1
0 5 10 15
Cp (mc/ml)
0.1
Series1
0.01
t (jam)
t Cp
(jam) (mcg/ml)
8 0.06
10 0.051
12 0.042
Fase eliminasi
0.08
y = 0.1231e-0.089x
0.06
R² = 0.997
Axis Title
0.04
Series1
0.02 Expon. (Series1)
0
0 5 10 15
Axis Title
Fase Absorpsi
1 y = 0.9492e-1.109x
Axis Title
0.5 R² = 0.992
Series1
0
Expon.
0 0.2 0.4 0.6
(Series1)
Axis Title
t Cp
(jam) (mcg/ml)
0 0
0.25 0.041
0.5 0.07
0.75 0.105
1 0.13
1.5 0.165
2 0.153
3 0.118
4 0.091
5 0.065
6 0.055
8 0.042
10 0.037
12 0.032
Kombinasi
1
0 5 10 15
Axis Title
0.1
Series1
0.01
Axis Title
Kurva Fase Eliminasi dan Persamaan serta Nilai R dari Pemberian
fenilpropanolamin kombinasi paracetamol menggunakan data waktu (t) dan
Konsentrasi dari 3 terbawah, sehingga didapatkan kurva seperti gambar berikut.
t Cp
(jam) (mcg/ml)
8 0.042
10 0.037
12 0.032
Fase Eliminasi
0.06
y = 0.0762e-0.068x
Axis Title
0.04
Series1
R² = 0.998
0.02
0 Expon.
0 5 10 15 (Series1)
Axis Title
Berikut merupakan Persamaan Famakokinetika untuk fase eliminasi :y = 0.0762e-
0.068x
Fase Distribusi
0.08 y = 0.5909e-0.742x
0.06 R² = 0.965
Axis Title
0.04 Series1
0.02
0 Expon.
0 2 4 6 (Series1)
Axis Title
Axis Title
R² = 1 Series1
0.5
0 Expon.
0 0.2 0.4 0.6 (Series1)
Axis Title
Berdasarkan hasil pengukuran kadar obat dalam plasma dibuat kurva yang
menyatakan perubahan kadar darah dalam plasma terhadap waktu, berdasarkan
kurva yang terbentuk pada masing-masing kelompok menunjukkan kurva kinetik
trieksponensial yang terdiri dari fase absorpsi, fase distribusi dan fase eliminasi.
Hal ini menunjukkan bahwa pemberian paracetamol dan fenilpropanolamin
hidroklorida baik tunggal maupun kombinasi yang diberikan secara oal mengikuti
model kompartemen dua terbuka. Jadi perhitungan parameter farmakokinetika
dilakukan dengan mengikuti model kompartemen dua terbuka.
IX. KESIMPULAN