Anda di halaman 1dari 5

AGENDA RISET SEKARANG MASYARAKAT

INTERNASIONAL
Oleh : Reiner Benarya
1. Pendahuluan

Istilah "Masyarakat Internasional" menyatakan sebuah unsur normatif dari nilai-nilai


kebiasaan untuk mengendahkan lebih banyak bangsa saling terhubung ke dalam masyarakat
internasional, yang terdiri dari negara dan aktor-aktor internasional lainnya. Bab menganalisis
institutionalis, liberal dan postmodern dilihat dari masyarakat internasional. Ini juga terlihat pada
klaim yang menyatakan bahwa hukum internasional adalah fragmnetasi daripada perkembangan
menjadi sebuah komunitas. Bab ini menyimpulkan bahwa sebuah nilai-nilai kebiasaan yang
diperlukan hukum internasional untuk berfungsi. Masyarakat internasional bukan merupakan
suatu sistem yang lebih unggul dari yang lainnya, tetapi adalah cara untuk urusan-urusan negara-
negara dan aktor-aktor bukan negara diluar batas-batas negara, dan untuk upaya kolektif untuk
mengatasi masalah-masalah seperti perlindungan lingkungan dan pencegahan genosida dan
kelaparan.

Dalam era globalisasi masyarkat internasional muncul dimana-mana, mereka bertindak


dan ikut campur tangan dalam masalah dunia, seperti dalam kasus Kosovo, membantu korban
bencana alam, atau pun menekan teroris. Hal ini mungkin bukan kebetulan, dimana popularitas
konsep ini telah tumbuh sebagai akibat dari globalisasi. Masyarakat Internasional menjelaskan
munculnya sebuah dunia baru, sebuah desa dalam skala global untuk sesama manusia yang
menekankan ikatan antar individu ketimbang batas wilayah. Namun, itu juga dapat digunakan
pengecualian terhadap yang lainnya seperti, negera nakal, teroris, dan terkadang, aktivis anti-
Globalisasi.

2. Pembahasan

Usai perdebatan panjang neorealisme dan neoliberalisme, banyak pakar hubungan


internasional yang mencoba memberikan kritik kepada dua teori besar hubungan internasional
sebelumnya. sebuah teori muncul dan menjadi center of point para pakar hubungan internasional
terutama—yang pada awalnya—muncul di Inggris. Teori ini sering disebut dengan Masyarakat
Internasional (International Society). Selain istilah International Society, teori ini juga terkenal
dengan sebutan English School Theory karena kemunculan gagasan teori ini bermula di Inggris
tepatnya di Departemen Hubungan Internasional, London School of Economics (LSE). Pencetus
istilah English School adalah Roy E. Jones dari Wales.

Sejarah kemunculan teori ini bermula dari gagasan Charles A. Manning dari Departemen
Hubungan Internasional LSE. Kemudian beberapa pakar mulai berinisiatif untuk mendirikan
sebuah forum diskusi yang disebut British Committee of International School yang diprakarsai
oleh Herbert Butterfield—seorang pakar sejarah dari Cambridge University. Dalam
perkembangan konseptualisasi English School Theory, muncul pula tokoh-tokoh lain seperti
Martin Wight dan Hedley Bull. Bull menekankan pada dua nilai paling fundamental: ketertiban
internasional dan keadilan internasional (Jackson & Sorensen, 1999), sedangkan fokus Wight
mengacu pada tiga konsep yang mengkontruksi gagasan English School Theory: realisme,
rasionalisme, dan revolusionisme. British Committee of International School mengadakan
pertemuan dan diskusi rutin antara pakar-pakar hubungan internasional di Inggris terutama dari
tiga universitas utama; London School of Economics, Cambridge University, dan Oxford
University. Dari tercetusnya British Committee of International School inilah pada akhirnya teori
Masyarakat Internasional mendapat sebutan baru yaitu British Institutionalism karena segala
gagasan yang dilahirkan dari forum diskusi tersebut.

Ciri-ciri Masyarakat Internasional

1.Negara merupakan satuan teritorial yang berdaulat.

2.Hubungan nasional yang satu dengan yang lainnya didasarkan atas kemerdekaan dan
persamaan derajat.

3.Masyarakat negara-negara tidak mengakui kekuasaan di atas mereka seperti seorang


kaisar pada zaman abad pertengahan dan Paus sebagai Kepala Gereja.

4.Hubungan antara negara-negara berdasarkan atas hukum yang banyak mengambil oper
pengertian lembaga Hukum Perdata, Hukum Romawi.
5.Negara mengakui adanya Hukum Internasional sebagai hukum yang mengatur
hubungan antar negara tetapi menekankan peranan yang besar yang dimainkan negara dalam
kepatuhan terhadap hukum ini.

6.Tidak adanya Mahkamah (Internasional) dan kekuatan polisi internasional untuk


memaksakan ditaatinya ketentuan hukum Internasional.

7.Anggapan terhadap perang yang dengan lunturnya segi-segi keagamaan beralih dari
anggapan mengenai doktrin bellum justum (ajaran perang suci) kearah ajaran yang menganggap
perang sebagai salah satu cara penggunaan kekerasan.

3. AGENDA RISET SEKARANG


a. Pasca perang dingin

Masyarakat internasional telah meluas dan berubah dari ketertiban dan menuju keadilan
dalam politik dunia.

Masyarakat internasional di masa depan jika kedaulatan berhenti menjadi landasan


institusi politik dunia seperti yang telah terjadi selama tiga atau empat abad

b. Menurut para Sarjana sekarang atau para ahli


1. John Vincent dan peter Wilson

John Vincent mengamati batas antara masyarakat domestik dan masyarakat internasional
menjadi lebih kabur dalam setengah abad terakhir dengan akumulasi banyak deklarasi
internasional dan konvensi tentang hak asasi manusia

Peter Wilson berpendapat dalam istilah Masyarakat internasional yang lebih reformis
bahwa pemikiran baru legitimasi internasional

Masyarakat negara pluralis yang berdasarkan prinsip non intervensi sekarang diganti
dengan dunia yang lebih kompleks . Bahwa prinsip non intervensi tidak lagi meringkas moralitas
negara
Bagian penting dalam agenda riset masyarakat internasional adalah analisis atas
ambiguitas dalam politik dunia kontemporer

2. Robert Goddin

Bahwa struktur tradisional hukum internasional dengan hak kuat yang dimiliki semua
aktor nasional lainnya sangat tidak tepat bagi kebanyakan tantangan lingkungan hidup baru

Teoritasi Masyarakat internasional tradisional berpendapat bahwa Masyarakat negara


lebih fleksibel dan dapat beradaptasi.

3. Richard fAlk dan bull

Tentang masa depan Masyarakat Internasional adalah masalah ilmiah Falk : Politik dunia
berada dalam proses perubahan yang revolusioner

Bull : Politik dunia berada dalam proses adaptasi evolusioner

c. Ruang lingkup

Ruang lingkup masyarakat internasional diluar focus tradisional nya pada kedaulatan
negara dan masyarakat negara.

Hedley bull berpendapat lima bentuk politik dunia kotemporer

1. Integrasi regional eropa dengan terciptanya Uni Eropa


2. Disintegrasi negara dengan bubarnya Uni Soviet
3. Meluasnya kekerasan internasional bersifat rahasia Seperti Taliban, Al Qaeda
4. Pertumbuhan perusahaan transnasional Seperti Samsung
5. Menyatunya dunia melalui kemajuan teknologi kemajuan ini seperti perkembangan
robot

Anda mungkin juga menyukai