Berakhirnya perang dingin yang mengakibatkan runtuhnya kubu komunis dan
telah mengubah struktur politik internasional . Yugoslavia, yang berada dibawah persekutuan Blok Timur pun terkena imbasnya. Ketika komunisme melemah, sentimen etnis yang selama ini tertekan tiba tiba muncul ke permukaan yang mengakibatkan disintegrasi di Yugoslavia. Republik Slovenia, Republik Kroasia, dan Republik Bosnia-Herzegovina secara berturut turut mengumumkan independensi mereka dan memutuskan untk melepaskan diri dari negara Yugoslavia. Namun Etnik Serbia dari Republik Serbia menentang pemisahan diri tersebut, sehingga munculah kekerasan antar etnik di wilayah bekas Federasi Yugoslavia, terutama di Slovenia, Kroasia, dan Bosnia Herzegovina. Selain di tiga wilayah tersebut, kekerasan juga terjadi di Kosovo. Kosovo merupakan salah satu provinsi di Serbia yang dianggap memiliki arti penting dalam sejarah dan kebudayaan Serbia. Provinsi ini telah melakukan upaya untuk memisahkan diri dari Serbia namun Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic malah melancarkan kampanye “Ethnic Cleansing” di wilayah tersebut.
Upaya Penyelesaian Konflik
Peristiwa genosida yang terjadi di wilayah bekas Federasi Yugoslavia ini
kemudian menjadi perhatian internasional, sehingga PBB ikut terlibat dalam upaya untuk meredam konflik tersebut. PBB dengan otoritas yang dimilikinya menyatakan peristiwa genosida tersebut sebgai ancaman perdamaian dan keamanan dunia. Dengan resolusi nomor 827/1993 Dewan keamanan PBB menetapkan pembentukan International Criminal Tribunal for the Former Yugoslavia (ITCY) yang berfungsi untk mengadili pelaku pelanggaran HAM di wilayah bekas Yugoslavia.