BAB I
PENDAHULUAN
Untuk itu dalam kesempatan ini, kami akan membahas masalah tentang baja
terutama definisi baja, jenis-jenis baja, sifat-sifat baja, proses pembuatan baja dan
lain-lain.
i
MAKALAH BAHAN BANGUNAN BAJA 18 Oktober, 2012
BAB II
DAFTAR ISI
BAB I...................................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 2
BAB II..................................................................................................................................................... 3
DAFTAR ISI....................................................................................................................................... 3
BAB III ................................................................................................................................................... 4
ISI........................................................................................................................................................ 4
A. Pengertian Baja .............................................................................................................. 4
B. Perkembangan Baja ...................................................................................................... 4
C. Proses Pembuatan Baja ............................................................................................... 5
D. Klasifikasi Baja ............................................................................................................... 7
E. Profil Baja .......................................................................................................................11
F. Sifat-Sifat Baja...............................................................................................................11
G. Macam-Macam Baja.....................................................................................................12
H. Standar Penggunaan Baja .........................................................................................13
BAB IV .................................................................................................................................................14
PENUTUP .......................................................................................................................................14
Kesimpulan..................................................................................................................................14
Saran............................................................................................................................................14
BAB V ..................................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................15
ii
MAKALAH BAHAN BANGUNAN BAJA 18 Oktober, 2012
BAB III
ISI
A. Pengertian Baja
Baja adalah bahan dasar vital untuk industri. Semua segmen kehidupan, mulai dari
peralatan dapur, transportasi, generator pembangkit listrik, sampai kerangka gedung dan
jembatan menggunakan baja. Eksploitasi besi baja menduduki peringkat pertama di antara
barang tambang logam dan produknya melingkupi hampir 95 persen dari
produkbarangberbahanlogam.
B. Perkembangan Baja
Menurut penelitian jumlah konsumsi baja suatu bangsa dapat dijadikan indikator
tingkat kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Negara-negara maju umumnya mengonsumsi
700 kilogram baja per jiwa per tahun. Masyarakat Indonesia baru mengonsumsi 20 kilogram
per jiwa. Ini berarti baja masih belum dirasakan keberadaannya oleh masyarakat Indonesia.
Baja dengan nilai ekonomi tinggi dan berfungsi vital masih belum mendapat
perhatian dengan baik oleh pemerintah. Maka, daya dukung baja terhadap kinerja dan
performan proses produksi sangat lemah. Dampaknya, produk-produk Indonesia belum bisa
berkompetisi dengan produk dari negara lain baik dalam jumlah produksi, kualitas, dan
ketepatan waktu penyebarannya.
Indonesia yang dikenal kaya sumber daya alam harus mengimpor 100 persen bahan
baku baja (pellet) dan 60-70 persen scrap baja untuk keperluan industri bajanya. Ini masih
ditambah teknologi pengolahan baja yang tidak efisien karena menggunakan sumber energi
Halaman | 1
MAKALAH BAHAN BANGUNAN BAJA 18 Oktober, 2012
gas yang semakin meningkat harganya serta teknologi yang masih tergantung kepada
negara pemberi lisensinya.
Dari hasil survei, diketahui bahwa cadangan bijih besi di Indonesia berjumlah cukup
besar dan tersebar di beberapa pulau, seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan
Irian Jaya dengan total melebihi 1.300 juta ton, meskipun dengan kadar kandungan besi
yang masih rendah antara 35-58 persen Fe. Sementara itu, bahan pendukung, seperti batu
bara dan kapur, juga melimpah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Cadangan ini dapat
memenuhi konsumsi besi baja dalam negeri sekitar 2,5 ton per jiwa. Berarti Indonesia punya
modal menjadi masyarakat berbasis industri.
1. proses konvertor
terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap kesamping.
Sistem kerja
Halaman | 2
MAKALAH BAHAN BANGUNAN BAJA 18 Oktober, 2012
Keuntungan :
Proses
Halaman | 3
MAKALAH BAHAN BANGUNAN BAJA 18 Oktober, 2012
Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu kapur
(CaCO3) dan akan terurai menjadi:
CO2 C 2CO
D. Klasifikasi Baja
Halaman | 4
MAKALAH BAHAN BANGUNAN BAJA 18 Oktober, 2012
1. Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan
sebagainya)
2. Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
3. Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan
reduksi)Untuk membuat sifat-sifat spesial
Selain itu baja paduan dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus
(special alloy steel) dan highspeed steel.
Halaman | 5
MAKALAH BAHAN BANGUNAN BAJA 18 Oktober, 2012
cepat dibanding dengan carbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai
empat kali daripada carbon steel.
Memiliki daya tahan yang baik terhadap panas, karat dan goresan/gesekan
Tahan temperature rendah maupun tinggi
Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil
Keras, liat, densitasnya besar dan permukaannya tahan aus
Tahan terhadap oksidasi
Kuat dan dapat ditempa
Mudah dibersihkan
Mengkilat dan tampak menarik
Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan proses pengerjaan panas
yang diberikan antara lain:
a. Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh AISI), Shock
resisting (Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut dan
repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat, palu dan pisau.
b. Cool work tool steel, diperoleh dengan proses hardening dengan pendinginan yang
berbeda-beda. Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak sedangkan tipe
A dan D didinginkan di udara.
Halaman | 6
MAKALAH BAHAN BANGUNAN BAJA 18 Oktober, 2012
c. Hot Work Steel (tipe H), mula-mula dipanaskan hingga (300 – 500) ºC dan
didinginkan perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten dan
molybdenum sehingga sifatnya keras.
d. High speed steel (tipe T dan M), merupakan hasil paduan baja dengan tungsten dan
molybdenum tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak mudah tumpul dan tahan
panas tetapi tidak tahan kejut.
Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan aus dan tidak
cocok untuk beban dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur tinggi.
a. Menurut penggunaannya:
Baja konstruksi (structural steel), mengandung karbon kurang dari 0,7 % C.
Baja perkakas (tool steel), mengandung karbon lebih dari 0,7 % C.
b. Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:
Baja tahan garam (acid-resisting steel)
Baja tahan panas (heat resistant steel)
Baja tanpa sisik (non scaling steel)
Electric steel
Magnetic steel
Non magnetic steel
Baja tahan pakai (wear resisting steel)
Baja tahan karat/korosi
Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia
maka diperoleh lima kelompok baja yaitu:
Halaman | 7
MAKALAH BAHAN BANGUNAN BAJA 18 Oktober, 2012
E. Profil Baja
Ada 2 macam bentuk profil baja berdasarkan cara pembuatannya :
Wide Flange
Normal Profil Baja Siku Kanal Profil
Shape
F. Sifat-Sifat Baja
Sifat – sifat utama baja untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan :
• Keteguhan (solidity) artinya mempunyai ketahanan terhadap tarikan, tekanan
atau lentur
• Elastisitas (elasticity) artinya kemampuan / kesanggupan untuk dalam batas –
batas pembebanan tertentu, sesudahnya pem- bebanan ditiadakan kembali
kepada bentuk semula.
• Kekenyalan / keliatan (tenacity) artinya kemampuan/kesanggupan untuk
dapat menerima perubahan perubahan bentuk yang besar tanpa menderita
kerugian- kerugian berupa cacat atau kerusakan yang terlihat dari luar dan
dalam untuk jangka waktu pendek
• Kemungkinan ditempa - (maleability) sifat dalam keadaan merah pijar menjadi
lembek dan plastis sehingga dapat dirubah bentuknya
• Kemungkinan dilas (weklability) artinya sifat dalam keadaan panas dapat
digabungkan satu sama lain dengan memakai atau tidak memakai bahan
tambahan, tampa merugikan sifat -sifat keteguhannya
• Kekerasan (hardness) Kekuatan melawan terhadap masuknya benda lain.
Halaman | 8
MAKALAH BAHAN BANGUNAN BAJA 18 Oktober, 2012
G. Macam-Macam Baja
1) Baja Pelat Yaitu baja berupa pelat baik pelat lembaran maupun pelat strip dengan
tebal antara 3 mm s.d 60 mm. Baja Pelat Lembaran terdapat dengan lebar antara
150 mm s.d 4300 mm dengan panjang 3 s.d 6 meter. Sedangakan Baja Pelat Strip
biasanya dengan lebar 600 mm dengan panjang 3 s.d 6 meter. Permukaan baja
pelat ada yang polos dan ada yang bermotif dalam berbagai bentuk motif. Namun
untuk keperluan konstruksi pada umumnya digunakan baja pelat yang polos rata
dengan lebar dapat dipotong sendiri sesuai dengan kebutuhan.
2) Baja Profil Yaitu baja berupa batangan (lonjoran) dengan penampang berprofil
dengan bentuk tertentu dengan panjang pada umumnya 6 meter ( namun dapat
dipesan di pabrik dengan panjang sampai 15 meter. Adapun bentuk-bentuk profil
penampang baja dapat dilihat/dipelajari dalam buku Daftar-Daftar Untuk
Konstruksi Baja ( daftar baja lama ) dan Tabel Profil Konstruksi Baja ( daftar baja
yang baru ). ½ Dalam daftar baja lama terdapat profil INP, Kanal, DIN, DiE, DiR, DiL,
INP, ½ DIN, Profil T, Profil L ( baja siku s ama kaki dan tidak sama kaki ), batang
profil segi empat sama sisi, dan batang profil bulat, juga daftar paku keling, baut, dan
las. ½ Sedangkan daftar baja yang baru profil INP, DIN, DiE, DiR, DiL, ½ INP,
DIN, batang profil segi empat sama sisi, batang profil bulat, daftar paku keling, baut,
dan las tidak ada, yang ada adalah : profil WF, Light Beam and Joists, H Bearing
Piles, Structural Tees, Profil Kanal, Profil Siku ( sama kaki dan tidak sama kaki ),
Daftar Faktor Tekuk (), Light Lip Channels, Light Channel, Hollow Structural
Tubings ( profil tabung segi empat ), Circular Hollow Sections ( profil tabung bulat ),
serta tabel-tabel pelengkap lainnya. Kedua daftar baja tersebut di atas masih tetap
digunakan kedua-duanya karena saling melengkapi satu sama lain. Untuk
memahami profil-profil baja secara lebih mendetail maka pelajarilah secara teliti
kedua daftar baja tersebut di atas. Sebagai petunjuk tentang buku referensi lihat
Daftar Pustaka di bagian belakang dari modul ini.
3) Baja Beton Yaitu baja yang digunakan untuk penulangan / pembesian beton ( untuk
konstruksi beton ). Pada umumnya berbentuk batangan / lonjoran dengan berbagai
macam ukuran diameter, panjang 12 meter. Terdapat baja tulangan berpenampang
bulat polos, juga baja tulangan yang diprofilkan. Untuk baja beton tidak dibahas
dalam modul ini.
BAJA GOL.1
Yang termasuk dalam golongan 1 adalah baja St 37 yang lazim diguna-kan di Eropa
dan Indonesia.Baja ini dibuat melalui proses thomas dan Martin.Angka 37 berarti bahwa
minimum keteguhan putus tarik adalah 37 Kg/mm2.Baja St 00 juga termasuk dalam
golongan 1 dengan kwalitas perdagangan.Dipergunakan untuk konstruksi gedung-gedung
yang kurang penting sehingga pengetesan tidak diperlukan cukup hanya melalui
pengelihatan
Halaman | 9
MAKALAH BAHAN BANGUNAN BAJA 18 Oktober, 2012
BAJA GOL.2
Keuntungan :
• Digunakan bila konstruksi memerlukan bahan yang ringan.
• Lebih tahan terhadap pertukar-an beban.
• Menjadikan tegangan sekunder lebih kecil.
Kerugian :
• Harganya lebih tinggi.
• Sifatnya lebih getas.
• Mengerjakannya lebih sulit karena lebih keras
• Jika digunakan jembatan menjadi tidak kaku atau lendutannya besar.
Halaman | 10
MAKALAH BAHAN BANGUNAN BAJA 18 Oktober, 2012
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Baja adalah perpaduan antara besi(Fe) dan karbon(Ca).Dari masa ke masa
perkembangan baja didunia semakin maju,proses pembuatannya pun bermacam-macam
serta banyak cara yang bisa digunakan dalam mengolahnya,selain itu baja juga mempunyai
tipe-tipe tertentu serta sifat-sifat yang terkandung didalamnya,sehingga dapat kita ketahui
mana baja yang berkualitas biasa,kualitas baik dan kualitas tinggi.
Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan makalah ini.
Kami mengharapkan agar pembaca dapat memahami isi yang kami maksudkan
dalam makalahini.Semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan untuk kita semua.
Halaman | 11
MAKALAH BAHAN BANGUNAN BAJA 18 Oktober, 2012
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
ber2012)
press.
Halaman | 12