Anda di halaman 1dari 13

NAMA : KHAMDAN ROHIM

NPM : 1723010019
PRODI : AKUNTANSI
DOSEN : DJUWITAWATI RATNANINGTYAS, S.E., M.Aks.

BAB 9
PERSEDIAN : BIAYA PEROLEHAN

A. Persediaan
Persediaan pada umunya merupakan aset lancar terbesar dari perusahaan dagang dan
perusahaan manufaktur. Perusahaan dagang selalu membeli barang dagangannya dalam
bentuk barang yang siap untuk dijual. Sedangkan perusahaan manufaktur memproduksi
barang untuk dijual ke perusahaan dagang.
Persediaan meliputi aset yang :
1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa
2. Berada dalam proses produksi untuk dijual, atau
3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi atau
pemberian jasa.

B. Aliran Biaya
Pada perusahaan manufaktur, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk akan
dibebankan ke produk. Biaya produksi ini disebut sebagai harga pokok produksi. Ketika
produk tersebut akan dijual ke perusahaan dagang, maka perusahaan manufaktur
menambahkan laba pada harga produk dan ini dinamakan harga pokok penjualan.
Perusahaan dagang membeli barang dari perusahaan manufaktur sebesar beban pokok
penjualan.

C. Biaya Persediaan
Biaya persediaan meliputi :
1. Biaya pembelian
Biaya pembelian persediaan meliputi harga beli, bea impor, pajak lainnya, biaya
angkut, biaya penanganan, dan biaya lainnya yang secara langsung dapat
didistribusikan pada perolehan barang jadi, bahan, dan jasa. Potongan pembelian atau
diskon dagang, rabat dikurangkan untuk menentukan biaya pembelian.
2. Biaya konversi
Pada perusahaan manufaktur, biaya konversi meliputi biaya yang secara langsung
terkait dengan unit yang diproduksi, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan juga alokasi sistematis overhead produksi tetap dan variabel yang
timbul dan mengonversi bahan mentah menjadi barang jadi.
3. Biaya-biaya lain
Biaya-biaya lain dimasukkan sebagai persediaan sepanjang biaya tersebut timbul agar
persediaan berada dalam kondisi siap dijual dan berada di lokasi saat ini.
4. Biaya-biaya yang dikeluarkan dari biaya persediaan
Berikut ini biaya-biaya yang dikeluarkan dari biaya persediaan dan diakuisebagai
beban pada periode terjadinya :
a. Pemborosan karena bahan rusak, tenaga kerja langsung, biaya produksi lainnya
yang tidak normal
b. Biaya penyimpanan
c. Biaya administrasi dan umum yang tidak memberikan kontribusi untuk membuat
persedian berada dalam kondisi siap dijual
d. Biaya penjualan.
5. Biaya pinjaman
Ada yang berpendapat bahwa biaya pinjaman seharusnya dimasukkan sebagai biaya
persediaan karena mengandung elemen pembiayaan. Elemen tersebut adalah
perbedaan antara harga beli secara kredit normal dan jumlah yang dibayarkan diakui
senagai beban bunga selama periode pembiayaan.
6. Biaya persediaan pemberian jasa
Sepanjang memiliki persediaan, pemberi jasa mengukur persediaan pada biaya
produksinya. Biaya persediaan pemberi jasa tidak termasuk marjin laba atau overhead
yang tidak dapat diatribusikan.

D. Metode Pencatatan Persediaan


1. Sistem Perpetual
Sistem perpetual adalah sistem persediaan yang melacak perubahan yang terjadi pada
rekening persediaan secara terus-menerus. Cara kerja sistem perpetual, sebagai
berikut :
a. Pembelian barang dagangan untuk dijual kembali atau pembelian bahan baku
untuk produksi didebit ke akun persediaan
b. Biaya angkut persediaan didebit ke akun persediaan. Retur dan potongan
pembelian dikreditkan ke akun persediaan
c. Beban pokok penjualan dicatat pada saat terjadi pernjualan dengan mendebit akun
beban pokok penjualan dan mengkredit akun persediaan
d. Buku pembantu persediaan digunakan sebagai rekening kontrol.
2. Sistem Periodik
Dalam sistem periodik, perusahaan menentukan kuantitas persediaan di tangan secara
periodik. Semua pembelian persediaan selama periode dicatat dengan mendebit akuun
pembelian pada akhir periode entitas menambahkan totaal akun pembelian ke biaya
persediaan awal. Penjumlahan kedua item tersebut menghasilkan total biaya barang
tersedia untuk dijual. Untuk menghitung harga pokok penjualan, entitas
mengurangkan persediaan akhir dari total biaya barang tersedia untuk dijual.
Besarnya persediaaan akhir ditentukan berdasrkan hasil penghitungan fisik persediaan
yang dilakukan paling sedikit sekali dalam setahun. Oleh karena entitas tidak
memiliki catatan persediaan untuk membandingkan dengan penghitungan fisik, maka
selisih persedian akan dibebankan ke harga pokok penjualan.

E. Kepemilikan Persediaan
Secara teknis, pencatatan pembelian seharusnya dilakukan pada saat barang secara hukum
telah menjadi milik entitas. Namun, dalam praktik biasanya pembelian dicatat ketika
barang diterima. Hal itu disebabkan karena sulit untuk menentukan saat perpindahan hak
kepemilikan secara hukum.
Pada prinsipnya, persediaan telah menjadi milik pembeli pada saat barang diterima,
kecuali :
1. Pada pembelian yang pengirimannya menggunakan syarat FOB shipping point
2. Pada penjualan Buyback
3. Pada penjualan dengan retur tinggi
4. Pada penjualan dengan cicilan
5. Barang konsinyasi
F. Asumsi Aliran Persediaan
Ada terdapat tiga macam metode yang diperkenankan untuk digunakan bila terdapat
beberapa pembelian dengan biaya per unit persedian yang berbeda-beda, yaitu identifikasi
khusus, masuk pertama keluar pertama, dan rata-rata tertimbang.
1. Identifikasi Khusus
Metode identifikasi khusus digunakan jika persediaan secara umum tidak dapat
ditukar dengan persediaan lain atau barang dan jasa yang dihasilkan atau dipisahkan
untuk proyek tertentu. Bagi perusahaan manufaktur metode ini diterapkan jika
terdapat orde khusus saja.
2. Masuk Pertama Keluar Pertama
Formula Masuk Pertama Keluar Pertama mengasumsikan unit persediaan yang
pertama dibeli akan dijual terlebih dahalu, sehingga unit yang tertinggal dalam
persediaan akhir adalah yang dibeli kemudian.
3. Rata-rata Tertimbang
Pada rumus biaya rata-rata tertimbang, biaya setiap unit ditentukan berdasarkan biaya
rata-rata tertimbang dari unit yang serupa pada awal periode dan biaya unit yang
serupa yang dibeli atau diproduksi selama satu periode.
BAB 10
PERSEDIAN : METODE LAIN

A. Lower-Of-Cost-Or-Net Realizable Value (LCNRV)


Persediaan dicatat sebesar biaya perolehannya. Nammun, jika nilai perediaan turun
dibawah biaya perolehannya, maka entitas harus menurunkannya ke nilai realisasi neto
untuk melaporkan kerugian tersebut.
Jika penurunan harga bahan mengindikasikan biaya produk jadi yang dihasilkan akan
melebihi nilai realisasi neto, maka nilai bahan diturunkan ke nilai realisasi netonya.
Dalam kondisi semacam itu, biaya penggantian bahan merupakan ukuran terbaik yang
tersedia untuk nilai realisasi netonya. Perusahaan harus melaporkan persediaannya dalam
laporan posisi keuangan sebesar LCNRV.

B. Pengukuran Biaya Persediaan


Entitas melakukan penghitungan fisik persediaan untuk melakukan verifikasi atau akurasi
catatan persediaan perpetual atau jika entitas tidak memiliki catatan persediaan. Terdapat
dua macam metode yang digunakan untuk mengestimasi atau menentukan nilai
persediaan, yaitu metode laba bruto dan metode eceran
1. Metode Laba Bruto
Metode ini banyak dipakai pada situasi dimana entitas perlu mengestimasi persediaan
untuk menyusun laporan keuangan interim. Entitas menerapkan metode ini jika terjadi
kebakaran atau bencana yang menghancurkan persediaan atau catatan persediaan.
Metode laba bruto memiliki asumsi :
a. Persediaan awal + pembelian = total persediaan
b. Barang yang belum terjual terdapat di gudang entitas
c. Persediaan awal + pembelian – penjualan = persediaan akhir
Penetapan laba bruto berdasarkan harga jual merupakan metode yang biasa digunakan
dengan alasan :
a. Sebagian besar entitas menyatakan barangnya sebesar harga jual, bukan beban
pokok penjualannya
b. Presentase laba yang dihitung berdasarkan harga jual lebih rendah daripada
apabila dihitung berdasarkan beban pokok penjualannya
2. Metode Eceran
Peritel dapat menggunakan rumus untuk mengkonversi harga eceran ke biaya
perolehan. Metode ini disebut sebagai metode eceran. Untuk menerapkan metode ini,
peritel harus memiliki catatan :
a. Total biaya perolehan dan harag eceran dari barang yang dibelli
b. Total biaya perolehan dan harga eceran dari barang tersedia untuk dijual
c. Penjualan selama periode tersebut
Cara kerja dari metode ini dimulai dari harga eceran barang tersedia untuk diual,
entitas menguranginya dengan penjualan selama periode tersebut. Hasil perhitungan
ini menentukan entimasi persediaan akhir pada harga eceran. Selanjutnya, dihitung
rasio biaya perolehan-harga eceran dari barang tersedia untuk dijual. Rasio inilah
yang kemudian dikalikan dengan harga eceran persediaan akhir sehingga dihasilkan
biaya perolehan persediaan akhir.

C. Kontrak Pembelian
Kontrak pembelian adalah kesepakatan dalam bisnis untuk melakukan pemesanan
persediaan seminggu, sebulan, atau bahkan setahun sebelumnya. Kontrak pembelian
merupaakan praktik yang biasa terjadi dalam bisnis, dimana entitas memesan persediaan
jauh-jauh hari sebelumnya agar tidak kehabisan persediaan ketika memerlukannya.
Jika kontrak pembelian bersifat formal dan tidak dapat dibatalkan, tetap saja pembeli
tidak perlu mengakuinya sebagai aset atau utang. Namun, jika material, maka rincian
kontrak tersebut harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

D. Dampak Kesalahan Pencatatan Persediaan


Kesalahan pencatatan persediaan berdampak pada kesalahan penetapan beban pokok
penjualan dan pada akhirnya menyebabkan kesalahan pada laporan keungan. Jika
persediaan akhir dilaporkan terlalu rendah, maka beban pokok penjualan menjadi terlalu
tinggi pada akhirnya menyebabkan laba bersih menjadi terlalu rendah. Selain itu jika
persediaan dilaporkan terlalu rendah, maka modal kerja dan rasio lancar menjadi terlalu
rendah.
JAWABAN SOAL UTS
KANTOR CANDRA ADVOKAT
JURNAL UMUM
31 Januari 2016
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Jan 1 Kas 100 5.000.000
Peralatan 110 10.000.000
Modal 300 15.000.000
Sewa dibayar dimuka 102 4.500.000
Kas 100 4.500.000
3 Piutang usaha 101 10.000.000
Pendapatan 400 10.000.000
7 Kas 100 5.000.000
Pendapatan 400 5.000.000
9 Kas 100 50.000.000
Utang 200 50.000.000
14 Kas 100 12.000.000
Piutang 101 8.000.000
Pendapatan 400 20.000.000
18 Biaya gaji 600 1.500.000
Kas 100 1.500.000
20 Kas 100 8.000.000
Piutang usaha 101 8.000.000
23 Utang 200 2.500.000
Kas 100 2.500.000
25 Kas 100 5.000.000
Pendapatan 400 5.000.000
30 Biaya telepon 601 100.000
Biaya air 602 100.000
Biaya listrik 603 150.000
Kas 100 350.000
31 Kas 100 5.000.000
Pendapatan 400 5.000.000
JUMLAH 126.850.000 126.850.000
BUKU BESAR
Nama Akun : Kas No.Akun : 100
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 31 Posting JU 5.000.000 5.000.000
31 Posting JU 4.500.000 500.000
31 Posting JU 5.000.000 5.500.000
31 Posting JU 50.000.000 55.500.000
31 Posting JU 12.000.000 67.500.000
31 Posting JU 1.500.000 66.000.000
31 Posting JU 8.000.000 74.000.000
31 Posting JU 2.500.000 71.500.000
31 Posting JU 5.000.000 76.500.000
31 Posting JU 350.000 76.150.000
31 Posting JU 5.000.000 81.150.000

Nama Akun : Piutang No.Akun : 101


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 31 Posting JU 10.000.000 10.000.000
31 Posting JU 8.000.000 18.000.000
31 Posting JU 8.000.000 10.000.000

Nama Akun : Sewa Dibayar Dimuka No.Akun : 102


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 31 Posting JU 4.500.000 4.500.000
Nama Akun : Peralatan No.Akun : 110
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 31 Posting JU 10.000.000 10.000.000

Nama Akun : Utang No.Akun : 200


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 31 Posting JU 50.000.000 50.000.000
31 Posting JU 2.500.000 47.500.000

Nama Akun : Modal Tuan Candra No.Akun : 300


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 31 Posting JU 15.000.000 15.000.000

Nama Akun : Pendapatan No.Akun : 400


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 31 Posting JU 10.000.000 10.000.000
31 Posting JU 5.000.000 15.000.000
31 Posting JU 20.000.000 35.000.000
31 Posting JU 5.000.000 40.000.000
31 Posting JU 5.000.000 45.000.000
Nama Akun : Biaya Gaji No.Akun : 600
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 31 Posting JU 1.500.000 1.500.000

Nama Akun : Biaya Telepon No.Akun : 601


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 31 Posting JU 100.000 100.000

Nama Akun : Biaya Air No.Akun : 602


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 31 Posting JU 100.000 100.000

Nama Akun : Biaya Listrik No.Akun : 603


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 31 Posting JU 150.000 150.000
KANTOR CANDRA ADVOKAT
NERACA LAJUR
31 Januari 2016
(dalam ribuan rupiah)

No. Neraca Saldo Laba/Rugi Neraca


Nama Akun
Akun Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
100 Kas 81.150 81.150

101 Piutang Usaha 10.000 10.000


102 Sewa Dby Dmk 4.500 4.500

110 Peralatan 10.000 10.000

200 Utang 47.500 47.500


300 Modal 15.000 15.000

400 Pendapatan 45.000 45.000

600 Biaya Gaji 1.500 1.500

601 Biaya Telepon 100 100


602 Biaya Air 100 100

603 Biaya Listrik 150 150

JUMLAH 107.500 107.500 1.850 45.000 105.650 62.500

LABA BERSIH 43.150 - - 43.150

45.000 45.000 105.650 105.650

KANTOR CANDRA ADVOKAT


LAPORAN LABA RUGI
31 Januari 2016
Pendapatan 45.000.000
Biaya Gaji 1.500.000
Biaya Telepon 100.000
Biaya Air 100.000
Biaya Listrik 150.000
1.850.000
Laba bersih 43.150.000

KANTOR CANDRA ADVOKAT


LAPORAN PERUBAHAN MODAL
31 Januari 2016
Modal awal 1 Januari 2016 15.000.000
Laba bersih 43.150.000
Modal akhir 31 Januari 2016 58.150.000

KANTOR CANDRA ADVOKAT


NERACA
PER 31 Januari 2016
AKTIVA PASIVA
Kas 81.150.000 Utang 47.500.000
Piutang Usaha 10.000.000 Modal Akhir 31 Januari 58.150.000
Sewa Dibayar Dimuka 4.500.000
Peralatan 10.000.000
JUMLAH AKTIVA 105. 650.000 JUMLAH PASIVA 105.650.000

KANTOR CANDRA ADVOKAT


LAPORAN ARUS KAS
31 Januari 2016
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pendapatan jasa 35.000.000
Pembayaran kas untuk beban (150.000)
Pembayaran kas untuk sewa dibayar dimuka (4.500.000)
Arus kas bersih dari aktivitas operasi 28.650.000
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Penerimaan dari utang bank 47.500.000
Kenaikan bersih kas dan setara kas 76.150.000
Kas dan setara kas pada awal periode 5.000.000
Kas dan setara kas pada akhir periode 81.150.000

Anda mungkin juga menyukai