Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PENYALIRAN TAMBANG

TAUFIK HERY SAPULU

09320130160

C3

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2018
1. uraikan pembagian ruang lingkup materi hidrologi yang mencakup bahasan
hidroklimatilogi, hidrigeologi, hidrogeokimia, hidrobiogeokimia beserta contoh yang
dimksud ?

jawab :

 Hidrogeologi (hidro- berarti air, dan -geologi berarti ilmu mengenai batuan)
merupakan bagian dari hidrologi yang mempelajari penyebaran dan pergerakan air
tanah dalam tanah dan batuan di kerak Bumi (umumnya dalam akuifer). Istilah
geohidrologi sering digunakan secara bertukaran.

2. deskripsikan dan naratifkan fenomena alluvial mining (studi kasus, contoh pasir
crom dsb) menyangkut metode penambangan dan metode perintasan tambang ?

jawab :
 Alluvial Mine adalah tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang
endapan-endapan alluvial, misalnya tambang bijih timah, pasir besi, dan lain-lain.
Berdasarkan cara penggaliannya, maka alluvial mine dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu :
a. Tambang semprot (hydraulicking)
b. Penambangan dengan kapal keruk (dredging)
c. Manual mining method
 Kegiatan penambangan/pendulangan emas aluvial di Kabupaten Nabire
dilakukan oleh masyarakat Papua dan suku pendatang pada tanah residual,
endapan aluvial tua dan endapan sungai aktif (aluvial muda). Besarnya potensi
cebakan emas aluvial ditunjukkan dengan tersebarnya lokasi penambangan
emas antara lain di Topo, Kilo, Centrico, Siriwo, Musairo-Legare, Wanggar,
Siriwini dan Wapoga.

3. Deskripsikan dan naratifkan, fenomena DAS jeneberang berdasarkan ruang lingkup


kajian hidrologi - referensi ICRAF -dapat dibagi atas chatmant area, Maso mikro DAS,
morfologi das, aqrosilvopostural, dsb. studi referensi terangkat dari berbagai masukan
dari peneliti sebelumnya.

jawab :
Sungai Jeneberang adalah sungai yang terletak di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan,
Indonesia. Sungai Jeneberang memiliki panjang antara 75-80 Km mengalir dari timur ke
barat dari Gunung Bawakaraeng dan Gunung Lompobattang menuju ke Selat Makassar.
Daerah Aliran Sungai Jeneberang melintasi 8 kabupaten dan 1 kota yang tersebar di
Provinsi Sulawesi Selatan. Hulu Sungai Jeneberang memiliki tingkat sedimentasi tinggi
pascalongsornya kaldera Gunung Bawakaraeng di Tahun 2004.
Daerah Aliran Sungai
Sungai Jeneberang mempunyai Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas 860 km2. Sedangkan
luas wilayah sungai mencapai 9.331 km2 dengan potensi air permukaan 13.229
Juta3/tahun dan potensi air tanah 1.504 Juta3/tahun dan potensi air tanah 1.504
Juta3/tahun. Sungai Jeneberang melintasi Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten
Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten
Bulukumba, Kabupaten Selayar dan Kabupaten Sinjai. Beberapa anak sungai yang besar
diantaranya:
1. Sungai Sapaya
2. Sungai Jenerakikang
3. Sungai Jajang
4. Sungai Bengo
5. Sungai Lebong
6. Sungai Kausisi
7. Sungai Manapa https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Jeneberang

Hidrogeologi
Di Sulawesi Selatan iklim merupakan bagian dari peralihan antara rezim hujan
Indonesia Barat dengan rezim hujan Indonesia Timur. Garis peralihan itu terletak pada
1200 BT atau di Lintang Bantaeng di Sulawesi Selatan. Makassar (Ujung Pandang) dan
Takalar memperoleh hujan maksimum pada bulan Januari. Sedangkan Watampone dan
Sinjai memperoleh hujan terbanyak pada bulan Mei dan Juni. Punggung pegunungan
yang sempit mengakibatkan banyak tempat memperoleh hujan yang sangat sedikit
karena sedikitnya angin yang membawa bakal hujan.
Suhu dan curah hujan memberikan pengaruh penting terhadap suatu wilayah,
khususnya pada wilayah-wilayah ekuatorial seperti Indonesia. Dalam sebuah Daerah
Aliran Sungai, keberadaan suhu dan curah hujan dapat digunakan sebagai parameter
perubahan luasnya penggunaan tanah selain faktor aktivitas manusia.
Pada Daerah Aliran Sungai Jeneberang, suhu dan curah hujan di wakili oleh
stasiun suhu dan curah hujan Kota Makassar dimana variasi suhu dan curah hujan-nya
tidak terlalu mencolok perbedaannya. Suhu tertinggi berada pada bulan Oktober yaitu
sebesar 27.4°C. sedangkan suhu terendah berada pada bulan Desember, Januari, dan
Februari yaitu sebesar 25.9 °C.
Curah hujan tertinggi berada pada bulan Januari yaitu sebesar 670 mm dan
terendah pada bulan Agustus yaitu sebesar 35.3 mm. Kebervariasian ini sangat
mencolok dikarenakan letak Kota Makassar yang hanya 0- 3 meter dari permukaan laut
serta adanya pengaruh arah angin dari pantai baratnya. Sehingga keberadaanya
mempengaruhi hilir dari Daerah Aliran Sungai Jeneberang.
https://staff.blog.ui.ac.id/tarsoen.waryono/files/2009/12/sungai_fahmi.pdf
4. Sketsa rancangan open pit dan sistem drainase secara 2 atau 3 dimensi, sketsa bisa
berupa referensi atau buat sendiri ?

https://www.google.co.id/search?q=desain+drainase+tambang&safe=strict&source=lnms&t
bm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjy2ZLwrdneAhULqo8KHaonBe8Q_AUIDigB&biw=1366&bih=
626#imgrc=uNJiGlni98515M:
SUMBER REFERENSI
https://www.google.co.id/search?q=desain+drainase+tambang&safe=strict&source=lnms&t
bm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjy2ZLwrdneAhULqo8KHaonBe8Q_AUIDigB&biw=1366&bih=
626#imgrc=uNJiGlni98515M:

https://staff.blog.ui.ac.id/tarsoen.waryono/files/2009/12/sungai_fahmi.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Jeneberang

http://psdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul%20Vol%202%20no.%201%20thn
%202007/03-_BULETIN-SDG_%20PSK%20DI%20NABIRE-p%20denny.pdf
 . https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogeologi

Anda mungkin juga menyukai