LP Kasus GASTRITIS
LP Kasus GASTRITIS
1. Defenisi
lambung ini dikenal dengan sebutan gastritis (Mayo, 2007). Gastritis atau
radang lambung adalah radang pada jaringan dinding lambung yang timbul
akibat infeksi virus atau bakteri pathogen yang masuk ke dalam saluran
dalamnya.guna lapisan ini adalah agar cairan asam dalam lambung tidak
2. Etiologi
seperti:
a. Pola Makan
penyakit ini. Pada saat perut harus di isi, tapi dibiarkan kosong, atau di
b. Jenis Makanan
c. Stres
d. Pemakaian Obat
antaranya adalah obat penghilang rasa sakit dari golongan salisilat dan
asam mefenamat (misal: aspirin, ponstan) obat-obat rematik juga
e. Informasi / Pengetahuan
2007)
3. Patofisiologi
a. Gastritis Akut
nyeri. Rasa nyeri ini di timbulkan oleh karna kontak HCI dengan
b. Gastritis Kronis
sel dan muncullah respon radang kronis pada gaster, yaitu: destruksi
gaster, misalnya dengan sel desquamosa yang lebih kuat. Karena sel
karena sel penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang
pada akhirnya menimbulkan rasa nyeri. Metaplasia ini juga
4. Manifestasi Klinis
a. Gastritis Akut
5. Pencegahan
lambung.
dan asam.
fungsi lambung.
6. Pengobatan
maag.
b. Acid blockers. Saat antasid tidak cukup untuk menetralkan sakit maag,
di produksi.
c. Pengobatan dengan obat-obatan lain seperti omeprazol (prilosec),
B. KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Anamnese
a. Biodata /identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, agama,
bahasa, pekerjaan, kebangsaan, alamat, pendidikan, tanggal MRS, dan
diagnosa medis
b. Keluhan Utama
Adanya rasa perih, nyeri epigastrum
Adanya perdarahan / muntah darah
Nyeri setelah / sebelum makan
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Penyakit Sekarang
Hal ini meliputi keluhan umum mulai dari sebelum ada
keluhan sampai terjadi nyeri perut, pusing, mual, muntah, nafsu
makan menurun, kembung.
2) Kebiasaan yang dialami
Dalam hal ini perlu dikaji adanya kebesaran dari penderita seperti :
Peminum alcohol
Suka minum kopi, teh panas
Perokok
Kebiasaan makan sedikit, terlambat makan, makan pedas,
mengandung gas/asam
Kebiasaan bekerja keras : penyebab makan tak teratur
Penggunaan obat-obatan tanpa resep dokter : aspirin, analgesik,
steroid (kolmetaxon).
Menjalankan diet ketat.
d. Pola-pola Fungsi Kesehatan
1. Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat
Tanggapan klien mengenai kesehatan dan kebiasaan yang kurang
menjaga kebersihan serta pemakaian obat yang mengiritasi
lambung, intake makanan yang kurang menjaga kebersihan, tidak
dimasak dahulu dan sering makan yang terkontaminasi dengan
bakteri.
2. Pola nutrisi dan metabolism
Pada umumnya klien makan tidak teratur
3. Pola aktivitas
Pada klien gastritis akan mengalami gangguan karena selalu
terdapat rasa nyeri pada daerah lambung.
4. Pola eliminasi
Pada umumnya pada klien gastritis tidak ada gangguan atau
masalah pada pola eliminasi baik eliminasi alvi atau uri
5. Pola istirahat dan tidur
Rasa mual, nyeri, yang sering menyerang epigastrium akan
mengurangi waktu dan menjadi gangguan tidur klien
6. Pola sensori dan kognitif
Pada klien gastritis biasanya tidak ada gangguan pada panca indera
7. Pola persepsi diri
Klien mengalami kecemasan sebab sering merasa nyeri, mual,
muntah
8. Pola hubungan dan peran
Klien masih tetap berinteraksi dengan orang lain dan hanya
perannya yang terganggu karena klien harus banyak istirahat akibat
nyeri yang sering dirasakan
9. Pola reproduksi dan seksual
Pada umumnya klien tidak mengalami gangguan baik organ
maupun kebiasaan sexualitas
10. Pola penanggulangan stress
Cara klien menanggulangi stress biasanya menggunakan
mekanisme koping yang baik jika dimotivasi oleh keluarga atau
perawat
11. Pola tata nilai dan kepercayaan
Kebiasaan agama yang dianut, kebiasaan beribadah baik di rumah
ataupun di rumah sakit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Keadaan umum lemah, nyeri epigastrium, RR meningkat, suhu
meningkat, nadi meningkat.
b. Kepala dan leher
Wajah pucat, mata cekung, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, dan
wajah menyeringai kesakitan.
c. Sistem integument
Turgor kulit menurun, tekstur kulit kasar dan kadang sianosis.
d. Sistem respirasi
Tidak ada kelainan pada sistem respirasi.
e. Sistem kardi vaskuler
Terjadi penurunan tekanan darah, peningkatan nadi dan adanya suara
jantung yang irreguler.
f. Sistem gastrointestinal
Terjadi mual, muntah, dan peningkatan fisik usus/gaster.
g. Sistem genito urinaria
Tidak terdapat disuria, retensi urine dan inkontinensia
h. Sistem musculoskeletal
Adanya kelemahan otot karena kurangnya cairan dan nyeri pada
persendian.
i. Sistem endokrin
Tidak ada yang mempengaruhi terjadinya gastritis dari sistem
endokrin.
j. Sistem persyarafan
Motorik dan sensorik tidak ada gangguan pada umumnya.
3. Pemerisaan Penunjang
Diagnosis dapat ditegakkan dengan DL, BJ Plasma, kultur
Analisa lambung sekresi : hambatan HCL / peningkatan HCL
Endoskopi : terdapat luka pada mukosa gaster
Sinar-sinar barium : terdapat luka pada gaster / intestinal.
B. DIAGNOSA
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peradangan mukosa
lambung akibat peningkatan atau penurunan HCL.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat, rasa tidak nyaman setelah makan , anoreksia,
mual, muntah
3. Gangguan istirahat dan tidur berhubungan dengan nyeri pada daerah
epigastrium.
4. Gangguan aktivitas berhubungan dengan rasa nyeri.
5. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit
yang diderita.
C. INTERVENSI
a. Diagnosa 1
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peradangan
mukosa lambung akibat peningkatan/penurunan HCl.
Tujuan : Nyeri dapat hilang atau berkurang
Kriteria hasil :
- Pasien tampak tenang
- Nyeri perut hilang
- Expresi wajah rilex, ceria
Intervensi :
Intervensi :
- stress fisik
- makan tidak teratur
- konsumsi obat aspirin, alcohol
Diare
Gangguan
keseimbangan cairan
dan efek kurang dari
kebutuhan tubuh
PERDARAHAN
TUKAK
1999
2000.
Bruner & Sudart, (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol. 2, Edisi 8,
EGC, Jakarta