Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM II

BOTANI PHANEROGAMAE

MAGNOLIOPHYTA
(SUBCLASSIS MAGNOLIIDAE DAN HAMAMELIDAE)

Dosen Pengampu : Asep Mulyani M.Pd


Asisten Praktikum : 1. Santi Nur Fadhillah S.
2. Ahyadi

Disusun oleh :

PIPIT DAMAYANTI (1415106093)


BIOLOGI C / IV
Kelompok 6

PUSAT LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2017
ACARA PRAKTIKUM II
MAGNOLIOPHYTA
(SUBCLASSIS MAGNOLIIDAE DAN HAMAMELIDAE)

A. Tujuan
1.Untuk mengetahui ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi
Magnoliophyta khususnya Subclassis Magnoliidae dan Subclassis
Hamamelidae.
2.Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuhan yang termasuk pada family-family yang
ada dalam Subclassis Magnoliidae dan Subclassis Hamamelidae.
B. Dasar Teori
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang
alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga
mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla).
Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak
sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya
tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel.
Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang
bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas
dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae).
Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000
species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000
species (Sudarsono, 2005).
Kelas magnoliopsida (dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan
herba adanya kambium membuat anggota – anggota kelas magnoliiopsida
mengalami mengalami pertumbuhan sekunder pada batang dan akarnya.
Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar . daun dengan venasi menjala
berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai tangkai dan helain daun
yang melebar. bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang kelipatanya 3.
embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1 ,3 dan 4 kotiledon Kelas
magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu : Magnoliidae, Hamamelidae,
Dillinidae, Caryophillidae, Rosidae, Asteriade (Sudarsono, 2005 ).
Subkelas magnoliidae terdiri atas 8 ordo dan jumlah anggotanya kurang
lebih 12.000 species. Kedelapan ordo tersebut adalah Magnoliales, Laurales
Piperales, Aristolochiales, Illaciales, Nymphales, Ranunculales dan Papverales,
namun tidak semua ordo subkelas magnoliidae dibahas dalam paraktikum ini
tetapi hanya 4 ordo yaitu ordo magnoliales yang di wakili familia magnoliaceae
dan annonaceae, ordo piperales di wakili oleh familia piperaceae, ordo laurales di
wakili oleh familia laraceae dan ordo nymphales di wakili oleh familia
nymphaceae (Dasuki, 1992).
Subkelas Hammamelidae. Subkelas ini terdiri atas 11 ordo, 24 famili dan
3400 species, namun yang akan dibahas hanya 2 famili dari 2 ordo yang berbeda
yaitu family Moraceae dan family Casuarinaceae. Adapun yang akan
dipraktikumkan hanya family moraceae. Family Moraceae termasuk pada ordo
Urticales. Famili ini memiliki ciri, stipula besar, bunga bebentuk bongkol, cawan,
piala. Selain itu, biasanya tumbuhan ini memiliki getah, contoh spesiesnya adalah
Ficus benjamina (beringin), Ficus elastica, Artocarpus altilitis dan Artocarpus
heterophyllus serta Artocarpus heterophyllus. Tumbuhan anggota famili ini
biasanya dimanfaatkan sebagai tumbuhan peneduh dan sebagai makanan (Morus
alba) (Tjitrosoepomo,2009).
Bangsa (Ordo) Urticales Suku (Family) Moraceae memiliki cirri-ciri
diantaranya terdiri atas 40 marga, 1000 jenis, tropis/sub tropis, temperate
sebagian, pohon, perdu, liana, jarang herba, umumnya daun bergetah. Daun
tunggal jarang majemuk, letaknya berhadapan atau tersebar, ada stipula, urat
daun pinnatus/palmatus,dioecius atau monoecius, bunga uniseksual dalam
perbungaan rasemosa, spika, umbela, atau bongkol atau dalam reseptakel yang
membentuk pila dan sikonium. Selain itu juga memiliki kaliks 4 sepal atau tidak
ada, corolla tidak ada, stame pada bunga jantan jumlahnya sebanyak sepal, bunga
betina dengan ginaesium yang terdiri dari 1 ovarium yang suferus atau inferus,
dengan 2 karpel 1 ruang dan 1 ovul pada setiap ruang, stlus 1-2 atau bercabang 2,
buah drupe sering membentuk buah majemuk ata bersatu dengan periantium
dengan sumbu yang besar pada artocarpus atau buah akhen dalam sikonium
(ficus) (Tjitrosoepomo,1985).
Familia magnoliaceae merupakan tumbuhan yang berupa pohon atau
semak, daunnya rontok pada musim gugur atau bersifat tetap berseling tunggal,
stipula besar menutup kuncup terminal, tetapi seringkali membentuk struktur
okrea. Bunga besar dan mencolok, bersimetri banyak, sempurna di hipogen,
diserbuki oleh serangga, periantiumnya bebas dan tidak selalu terdeferensiasi,
sepal biasanya enam sampai tak terhingga, stamen banyak dengan filamen yang
jelas dan tersusun spiralis pada dasar bunga yang memanjang seperti tugu,
pistilum tunggal mewakili masing-masing karpel dan tersusun spiralis pada dasar
bunga, lokulus 1 ovulum 1-5 dan terletak pada parietalis dari plasenta, ovarium
superior, stilus 1, stigma terminalis. buahnya berupa folikel, biji biasanya besar
menggantung pada suatu funikulus yang memanjang embrio dengan suspensor
yang jelas, endosperm minyak (Mulyani, 2013).
Familia piperaceae berupa tumbuhan herba atau semak, tegak atau
memanjat. daunnya biasanya berseling, bunga kecil, biseksual atau uniseksual
dalam spika berdaging yang padat, tampa periantium, stamen 2 atau 6, ovarium
superior, satu lokulus, satu ovulum, stigma 1 sampai 5, pendek, buah berupa buah
drupa atau buah kering, biji mengandung endosperm dan perisperm. Famili
lauraceae berupa tumbuhan pohon, perdu kecuali cassytha, herba, aromatis
(minyak, kayu), daunnya tunggal, tersebar tanpa stipula cassytha, tereduksi
pembungaannya dapat berupa panikula, racemes, spika, umbella, adanya
hypantium, ovarium superus, 1 karpel, 1 ruang 1 ovulum, buahnya berupa bacca/
drupa, biji tanpa endosperm. Divisio magnoliophyta merupakan divisi yang
terbesar dari organisme fotosintetik dikarenakan devisi magnoliophyta memiliki
ribuan jenis. divisi magnoliophyta mempunyai ukuran tubuh yang sangat
bervariasi sampai pada tumbuhan air, beberapa jenis divisio magnoliophyta
sebagai tanaman pemanjat (dapat mencapai ketinggian kanopi hutan tropis dan
ada juga yang epipit) (Mulyani, 2013).
C. Alat dan bahan
1. Alat:
a.Alat tulis
2. Bahan:
a.Family Magnoliaceae: Michellia champaca (Cempaka kuning), Michellia
alba (Cempaka putih).
b. Family Piperaceae: Piper betle (Sirih), Peperomia pellucida (Sasaladahan).
c. Family Nymphaeaceae: Nymphaea nouchali (Teratai bunga putih),
Nymphaea stellata (Teratai bunga ros).
d. Family Lauraceae: Persea americana (Alpukat).
e. Family Moraceae: Artocarpus heterophyllus (Nangka), Arthocarpus altilis
(Sukun), Ficus elastica (Karet munding).
D. Prosedur Kerja
1. Diamati specimen tumbuhan yang ada dalam habitus, pola percabangan, dan
bentuk atau segi penampang melintagnya
2. Diamati Daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan tepi
daunnya diamati
3. Diamati bunga di amati dan dibandingkan pada komposisi, jenis karangan
bunga, dan simetri bunganya.
4. Diamati bagian – bagian tumbuhan seperti percabangan, letak stipula,
penampang memanjang bunga, stamen, dan pistilumnya diamati dan diberi
nama.
5. Diamati perhiasan dan alat kelamin bunga pada Corolla, Calyx, perigonium,
stamen, dan pistilumnya.
F. Pembahasan
Divisi magnoliophyta merupakan devisi yang terbesar dari organisme
fotosintetik dikarenakan devisi magnoliophyta memiliki ribuan jenis. divisi
magnoliophyta mempunyai ukuran tubuh yang sangat bervariasi sampai pada
tumbuhan air, beberapa jenis divisi magnoliophyta merupakan tanamn pemanjat
yang dapat mencapai ketinggian kanopi hutan tropis dan ada juga yang epipit, 2
subkelas dari 5 subkelas magnoliophyta tersebut akan dibahas dalam praktikum
ini diantaranya Magnoliidae, spesies yang akan diamati pada subkelas ini adalah
Cempaka kuning (Michelia champaca), Cempaka putih (Michellia alba)
Sasaladaan (Peperomia pellucida), Teratai putih (Nymphaea nouchali), Teratai
bunga ros (Nymphaea stellata), sirih (Piper betle)Alpukat (Persea americana)
Berikut rincian pembahasannya
Klasifikasi Cempaka kuning:
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Famili: Magnoliaceae
Genus : Michelia
Spesies: Michelia champaka https://www.google.co.id/=cempaka+kuning
Klasifikasi Cempaka putih
Divisi: Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Famili: Magnoliaceae
Genus : Michelia
Spesies: Michellia alba https://www.google.co.id/=cempaka+putih
Berdasarkan pengamataman yang telah dilakukan didapatkan hasil
sebagai berikut: habitus spesies ini adalah pohon kecil, dengan pola percabangan
simpodial yaitu batang pokok sulit untuk ditemukan, spesies ini memiliki bentuk
atau segi penampang batang yang bulat. Daun pada tanaman spesies ini adalah
daun majemuk, dengan filotaksisnya adalah tersebar atau distika. Daun yang
terdapat pada spesies ini memiliki bentuk lonjong, tepi daun rata, ujung daun
atenatus akuminatus. Pertulangan yang terdapat pada daun Cempaka Kuning ini
adalah menyirip.
Bunga Cempaka ini macam bunganya adalah Bunga tunggal, perbungaan
rasemosa memiliki simetri bunga yang aktinomorf atau hanya bisa di belah pada
satu bagian.Pada tanaman Cempaka sulit untuk membedakan mana yang kelopak
bunga dan mana yang merupakan mahkota bunga. Oleh sebab itu, pada spesies
ini memiliki tenda bunga (perigonium) dengan helaian bunganya tersusun dalam
untaian yang banyak berjumlah 8, benang sari berjumlah 28 dan putik berjumlah
1.spesies ini termasuk kedalam tumbuhan berumah satu, karena dalam satu
pohon terdapat 2 alat reproduksinya yaitu benang sari dan putik (Mulyani, 2013).
Menurut Tjitrosoepomo (2009), Michelia adalah salah satu contoh spesies
dari ordo Magnoliales family Magnoliaceae. Spesies ini memiliki habitus pohon
dengan pola percabangan simpodial serta segi penampang batangnya bulat
berkambium. Memiliki daun tunggal berwarna hijau mengkilat, permukannya
kasar, daging daun tebal dengan duduk daun tersebar berselang seling dan sudah
memiliki pola pertulangan daun menyirip (pinnatus), bentuk daun lanset, ujung
dan pangkal daun runcing (acutus), dan tepi daun (entire). Cempaka ini adalah
tumbuhan yang biseksual dan termasuk berumah satu (monocieus) dengan
perbungaan tunggal, Calyx dan Corolanya lepas-lepas begitu juga dengan
stamennya, memiliki simetri bunga yang aktinomorf, kepala putik clafate.
Pistilumnya banyak dan lepas-lepas, kedudukan ovariumnya adalah superum.
Perlekatan karpel ini apokarp dengan tipe plasenta yang marginalis dan memiliki
buah dengan jenis buah ganda. Rata-rata umur tumbuhan ini adalah tahunan. kulit
batang, daun, dan bunga cempaka kuning dapat dimanfaatkan untuk mengobati
beberapa penyakit dan mengatasi gangguan kesehatan.
Cempaka Kuning ini memiliki banyak mamfaat, diantaranya adalah Daun
berkhasiat sebagai obat rematik. Kulit batang digunakan sebagai ramuan
penambah nafsu makan. Bunga berkhasiat sebagai obat keputihan dan kencing
nanah. Kayunya dapat digunakan sebagai campuran pada jamu atau digunakan
untuk wewangian rambut atau diramu bersama bahan lain untuk dijadikan
parfum, ada juga yang menyarikan minyak cempaka dari bunganya untuk dipakai
dalam industri kosmetik. Cempaka banyak tumbuh di daerah tropik. (Kimball,
1987)
Berdasarkan pengamatan mengenai daun Sirih (Piper battle). Adapun
klasifikasinya, yaitu:
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle https://www.google.co.id/search?q=sirih
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan Piper battle memiliki
habitus herba dengan pola percabangan simpodial serta segi penampang
batangnya bulat . Adapun macam daun pada sirih adalah daun tunggal yang
terdiri dari letak daun distikha, bentuk daun adalah kordatus (bentuk jantung ).
Dan pertulangan daun menyirip, serta tepi daun yang rata dan ujung daunnya
lancip, perbungaan tunggal, karangan bunga rasemosa jenis kelamin biseksual,
calyx/corolla tanpa perhiasan, terdapat sipla berwarna hijau, simetri bunga
zigomorp. Jenis kelamin tumbuhan monoecius.
Menurut Campbell (2008), Bunga Sirih (Piper betle), majemuk
berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat
panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua
benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 -
6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih
dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau
keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
Manfaat daun sirih disamping untuk keperluan ramuan obat-obatan juga
masih sering digunakan oleh ibu-ibu generasi tua untuk kelengkapan 'nginang'
(Jawa). Biasanya kelengkapan untuk 'nginang' tersebut adalah daun sirih, kapur
sirih, pinang, gambir, dan kapulaga (Kimball, 1987)
Berdasarkan pengamatan mengenai daun Sasaladaan (Peperomia
pellucida). Adapun klasifikasinya, yaitu:
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Peperomia
Spesies: Peperomia pellucida
https://www.google.co.id/ =sasaladahan

Berdasarakan pengamataman yang telah dilakukan mengenai sasaladahan


didapatkan hasil antara lain: sasaladahan memiliki habitus herba, pola
percabangan simpodial,segi penampang batang bulat, jenis daun tunggal, letak
daun tersebar, bentuk daun reniformsi, pertulangan daun menyirip, tepi daunnya
rata, ujung daun kordatus, pangkal daun kordatus, distribusi seks monoseous.
Menurut Tjitrosoepomo (2009) Sasaladaan (Peperomia pellucida) adalah
salah satu contoh spesies dari ordo Piperales family Piperaceae. Spesies ini
memiliki habitus herba pola percabangan monopodial, bentuk penampangnya
bulat, jenis daun tunggal, duduk daun berselang seling (alternates), bentuk daun
jantung (Cordate), ujung daun runcing (acutus) pertulangan melengkung
(curved), tepi daun rata (entire), pangkal daunnya seperti jantung (caurdate),
helaian daun (lamina) berbentuk bundar telur (ovate) sampai lonjong, Daging
daun tipis. Permukaan atas daun rata berwarna hijau dan licin agak mengkilat.
Permukaan atas daun berwarna lebih tua dari permukaan bawah, perbungaan
majemuk, jenis kelamin biseksual, calix/corolla tanpa perhiasaan, stamen lepas,
pistilum (karpel) bersatu, ovarium superum, simetri bunga zigomorf, perbungaan
bulir, kelamin tumbuhan monoceous, pelekatan karpel synkarp, tipe plasenta
basalis, dan umur beberapa tahunan, bagian tambahannya sulur. Daun sasaladaan
disamping untuk keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering digunakan
oleh ibu-ibu untuk bahan makanan.
Berdasarkan pengamatan mengenai Nymphae nauchali (teratai bunga
putih ) dan Nhymphaea stellaa(Teratai bunga ros) didapatkan hasil sebagai
berikut:
Klasifikasi teratai bunga putih
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Nymphales
Famili : Nympaceae
Genus : Nymphaea
Spesies : Nymphaea nauchali
https://www.google.co.id/=Nymphaea+nouchali
Klasifikasi teratai bunga ros
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Nymphales
Famili : Nympaceae
Genus : Nymphaea
Spesies : Nymphaea stellata https://www.google.co.id/=teratai+bunga+ros
Berdasarkan pengamataman yang telah dilakukan didapatkan hasil
sebagai berikut: habitus spesies ini adalah herba, dengan pola percabangan
monopodial yaitu batang pokok sulit untuk ditemukan, spesies ini memiliki
bentuk atau segi penampang batang yang bulat. Daun pada tanaman spesies ini
adalah daun tunggal, dengan filotaksisnya adalah ekuitan. Daun yang terdapat
pada spesies ini memiliki bentuk bulat, tepi daun pentatus, ujung daun bitten
Pertulangan daun menyirip, pangkal daun peltatus, distribusi seks monoseous.
Macam bunga tunggal, karangan bunga( perbungaan) rasemosa semetri
bunga aktinomorf. Pada teratai putih terdapat perhiasan bunga antara lain:
makota berjumlah 18 buah berwarna putih, kelopak 8 buah didasar bunga warna
hijau, dan terdapat alat-alat kelamin bunga diantaranya: benang sari berjumlah 83
buah berupa helaian berwarna putih kekuningan bening dan coklat, terdapat 1
putik yang terletak didalam berwarna putih.sedangkan Pada teratai bunga ros
terdapat perhiasan bunga antara lain: makota berjumlah 22 buah berwarna unu,
kelopak 4 buah berwarna coklat, dan terdapat alat-alat kelamin bunga
diantaranya: benang sari berjumlah 96 buah berupa helaian berwarna merah tua,
terdapat 1 putik yang terletak didalam berwana merah muda
Menurut Kimball, (1987) Nymphaea stellata dan Nymphae nauchali jenis
tumbuhan akuatik yang hidup di air dengan memiliki bentuk daun yang
bervariasi ada yang besar,sedang . Bunganya juga memiliki variasi warna yang
sangat banyak. Nymphaea stellata percabangan monopodial, jenis daun tunggal,
duduk daun roset, pertulangan daun aktinodromous, perbungaan tunggal, jenis
kelamin monoecius.
Nymphaea stellata dan Nymphae nauchali Pertulangan menjari (palmae),
tepi daun bergelombang (undulatus), pangkal cordatus, helaian daun bundar
(orbicular), pembungaan tunggal, perbungaan simosa, simetri bunga zigomorf,
perhiasan bunga liliacus, jenis kelamin bisexsual, calix/corolla lepas, bentuk
corolla funnelform, berstamen arteri sepal, pistilum (karpel) apocarpus, ovarium
inferum, kelamin tumbuhan monoceus, pelekatan karpel apokarp, jenis buah
ganda, tipe plasenta parietalis, dan umur tumbuhan kurang dari satu tahun.
Manfaat bunga teratai sangat baik sekali untuk dijadikan sumber obat maupun
makanan (Kimball, 1987)
Berdasarkan pengamatan mengenai Alpukat (Persea americana) Adapun
klasifikasinya, yaitu:
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies: Persea Americana
https://www.pinterest.co

Alpukat (Persea americana) merupakan tanaman yang termasuk kedalam


family Lauraceae, ordo Laurales dalam magnolidae. Berdasarkan hasil
pengamatan, alpukat berupa pohon, siklus hidupnya bisa mencapai puluhan
tahun. Tumbuh liar di hutan-hutan atau dapat pula dibudidayakan. Tinggi pohon
bisa mencapai 20 meter, memiliki percabangan banyak (simpodial), dengan
bentuk atau segi penampang bulat (teres) (Kimball, 1987).
Berdasarakan pengamataman yang telah dilakukan mengenai alpukat
didapatkan hasil antara lain: alpukat memiliki habitus pohon, pola percabangan
monopodial,segi penampang batang bulat, jenis daun majemuk, letak daun
tersebar, bentuk daun bulat telur lonjong, pertulangan daun menyirip, tepi
daunnya rata, ujung daun akutus, pangkal daun petiolatus, distribusi seks
monoseous.
Bunga alpukat berjenis kelamin dua, sehingga distribusi seksnya adalah
monoseus ,tumbuh tersusun dalam malai pada tunas pucuk dan tunas terminal.
Meskipun berjenis kelamin dua, penyerbukan sendiri tidak pernah terjadi.
Tanaman alpukat tergolong tanaman yang berbunga banyak. Bunga alpukat
memiliki sifat yang disebut dikogami (dichogami), yaitu putik dan benang pada
bunga masak secara tidak bersamaan. Bunga dikogami seperti bunga alpukat ini
tidak mungkin melakukan penyerbukan sendiri. Putik bunganya berfungsi bila
mengalami penyerbukan silang dari bunga pohon lain (dasuki, 1992).
Fertilisasi pada tanaman alpukat sama dengan tanaman buah-buahan yang
lain. Setelah terjadi penyerbukan, yaitu berpindahnya serbuk sari dari kepala sari
ke kepala putik, bila keduanya subur dan masak, terjadilah perkecambahan
serbuk sari. Serbuk sari akan berkecambah tumbuh memanjang menjadi tabung
sari (pollen tube), lalu bergerak masuk kedalam saluran tangkai putik (canalis
stylinus), menuju kandung embrio (saccus embryonalis). Setelah itu, intisari atau
sperma bersatu membuat bakal buah, membentuk zygote yang akan tumbuh
menjadi embrio. Embrio adalah calon tanaman yang memiliki bakal akar
(radicula), bakal batang (cauliculus), dan tunas (plumula). Setelah pembuahan
tersebut maka pada stadia awal terjadilah secara cepat pembelahan dan
pembesaran sel secara mitosis pada bakal buah (ovarium) dan bakal biji
(ovulum). Sel-sel bakal buah akan membentuk jaringan daging dan kulit buah,
yang disebut pericarp (pericarpium). Jaringan pericarp ini tersusun oleh tiga lapis
jaringan, yaitu jaringan eksocarp, jaringan mesocarp, dan jaringan endocarp.
Manfaat buah alpukat adalah untuk dimakan sebagai buah segar, jus, bahan
masakan. Bagian tanaman alpukat yang banyak dimanfaatkan adalah buahnya
sebagai makanan buah segar. Manfaat lain dari daging buah alpukat adalah untuk
bahan dasar kosmetik. Bagian lain yang dapat dimanfaatkan adalah daunnya yang
muda sebagai obat tradisional (obat batu ginjal, rematik) (Dasuki.1992).
Hamamelidales adalah salah satu bangsa /ordo anggota tumbuhan
berbunga yang termasuk dalam anak kelas Hamamelidae dari kelas
Magnoliopsida. Ordo yang dibahas dalam praktikum ini adalah ordo urticales,
family moraceae.Subkelas Hamamelidae yang di amati adalah Nangka
(Artocarpus heterophyllus), Sukun (Arthocarpus altilis), dan karet Munding
(Ficus elastica) Berikut rincian pembahasannya:

Berdasarkan pengamatan mengenai Nangka (Artocarpus heterophyllus).


Adapun klasifikasinya, yaitu:
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies: Artocarpus heterophyllus
https://www.google.co.id/ =pohon+nangka
Berdasarakan pengamataman yang telah dilakukan mengenai nangka
didapatkan hasil antara lain: Nangka (Arthocarpus heterophyllus) adalah salah
satu contoh spesies dari ordo Urticales family Moraceae.,nangka memiliki
habitus pohon, pola percabangan simpodial,segi penampang batang bulat, jenis
daun tunggal, letak daun tersebar, bentuk daun bulat telur terbalik, pertulangan
daun menyirip, tepi daunnya undulatus, ujung daun makronatus, pangkal daun
petiolatus, distribusi seks monoseous.
Bunga nangka tunggal dengan perbungaan simosa (spadiks). Karangan
bunga pada nangka, kapitulum/bongkol berbentuk gadang atau gelondong 1-3 x
5-8 cm, dengan cincin berdaging yang jelas di pangkal bongkol, hijau tua,
Adapun simetri bunganya aktinomorf, beraturan/ radial. Perbungaan nangka
muncul pada ketiak daunnya. Nangka tidak memiliki perhiasan bunga berupa
mahkota dan kelopak. Namun tenda bunganya menyerupai sepal (Sepalous),
memiliki stipula atau daun penumpu (Kimball, 1987).
Alat-alat kelamin bunga nangka tidak dapat teramati karena bunga tidak
ditemukan dan masih menguncup. Namun, benang sari bertipe monodelfus
dengan susunan yang didimus. Sedangkan putiknya unikorpus. Distribusi seksnya
dibantu dengan angin atau biasa disebut dengan istilah anemogami. Bunga
tumbuhan nangka berumah satu (monoecious) perbungaan muncul pada ketiak
daun pada pucuk yang pendek dan khusus, yang tumbuh pada sisi batang atau
cabang batang tua, dengan serbuk sari kekuningan dan berbau harum samar
apabila masak. Biji berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak gepeng, panjang
2-4 cm, berturut-turut tertutup oleh kulit biji yang tipis coklat yang seperti kulit,
endocarp yang liat keras keputihan, dan eksokarp yang lunak.keping bijinya tidak
setangkup dan keping biji berkeping dua (Dicothyledone). Nangka selain
buahnya yang enak juga memiliki manfaat dapat mengobati tenggorokan yang
kering atau pencernaan yang tidak enak. Nangka dapat pula mengobati mual-
mual (Kimball, 1987)
Berdasarkan pengamatan mengenai Sukun (Arthocarpus altilis) Adapun
klasifikasinya, yaitu:

Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Urticales
Family: Moraceae
Genus: Artocarpus
Spesies: Artocarpus altilis https://www.google.co.id/+ artocarpus+altilis
Berdasarakan pengamataman yang telah dilakukan mengenai sukun
didapatkan hasil antara lain: sukun memiliki habitus pohon, pola percabangan
monopodial,segi penampang batang bulat, jenis daun tunggal, letak daun
tersebar, bentuk daun liratus, pertulangan daun menjari dan terdapat trikoma, tepi
daun pinatifidus, ujung daun akuminatus, pangkal daun petiolatus, distribusi seks
monoseous.
Buah sukun mengandung gizi yang cukup tinggi, Dari satu buah sukun
yang beratnya sekitar 1.500 gram, diperoleh daging buah yang dapat dimakan
sekitar 1.350 gram dengan kandungan karbohidrat sekitar 365 gram.
Diperkirakan sekali makan per orang diperlukan sekitar 150 gram beras (setara
dengan 117 gram karbohidrat), sehingga satu buah sukun dapat dikonsumsi
sebagai pengganti beras untuk 3-4 orang. Hal ini bermanfaat untuk mengurangi
pengeluaran negara untuk mengimpor beras dari negara lain (Dasuki.1992).
Berdasarkan pengamatan mengenai karet munding(Ficus elastic). Adapun
klasifikasinya sebagai berikut:
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Family : Moraceae
Genus : Ficus
Spesies : Ficus elastica https://www.google.co.id/=ficus+elastica
Berdasarakan pengamataman yang telah dilakukan mengenai karet
munding didapatkan hasil antara lain: spesies memiliki habitus pohon, pola
percabangan simpodial,segi penampang batang bulat, jenis daun tunggal, letak
daun tersebar, bentuk daun bulat telur, pertulangan daun menyirip, tepi daun rata,
ujung daun kuspitus, pangkal daun petiolatus,terdapat akar adventif, distribusi
seks monoseous.
Menurut Tjitrosoepomo (2009), Ficus elastica memiliki habitus berbentuk
pohon. Memiliki akar tunggang. Batang berkayu, berbentuk silindris, warna
coklat tua, permukaan batang halus, percabangan batang menyebar tak beraturan
hingga membentuk pohon yang rindang.Daun tersebar bertangkai cukup panjang,
seperti kulit, memanjang atau eliptis, kerapkali dengan pangkal tumpul dan ujung
meruncing, tepi rata, dari atas hijau tua dan mengkilat (nitidus), dari bawah lebih
muda dan buram, berbintik – bintik transparan yang rapat, gundul. Daun
memiliki stipulae. Daun tersusun berseling (alternate). Daun memiliki helaian
yang berdaging (Carnosus), permukaan atas licin mengkilat dan permukaan
bawah suram (Opacus). Daun ini umumnya berwarna hijau, daun muda berwarna
hijau kemerahan dan daun tua berwarna hijau tua. Selain itu, ada juga pohon
Ficus elastica yang memiliki daun hijau keunguan.
Bunganya memiliki bentuk simetris (aktinomorf) yaitu tajuk bunga dapat
dibagi menjadi dua bagian yang setangkup dengan beberapa cara. Tidak memiliki
kelopak bunga. Memiliki mahkota bunga sebanyak 4. Memiliki jumlah stamen 4.
Kedudukan bakal buah pada tumbuhan ini adalah superior / menumpang. Bunga
muncul di ketiak daun, berwarna kuning kehijauan, penyerbukan sangat
tergantung pada satu jenis tawon Ficus, berwarna kuning kehijauan. Memiliki
sistem perbungaan simosa.
Manfaatnya yaitu pada batang Ficus elastica menghasilkan getah. Getah
tersebut dapat digunakan sebagai bahan dasar karet yang digunakan untuk
pengolahan berbagai jenis produk. Puluhan tahun lalu orang-orang
memanfaatkan getah tersebut tidak hanya untuk diolah, tetapi juga untuk
digunakan sebagai obat. Getah karet dipercaya bisa menyembuhkan bisul. Getah
ini dioleskan pasa bisul dan dibalut dengan kain bersih (Dasuki.1992).
G.Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berkut:
1. Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang
alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga
mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota
(Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah
satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum).
putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga
yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu
karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium.
2. Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu : Magnoliidae,
Hamamelidae, Dillinidae, Caryophillidae, Rosidae, Asteriade
3. Magnoliidae memiliki beberapa family yakni Magnoliaceae, Annonaceae,
Lauraceae, Pipeaceae, Nymphaceae. Sementara Hamamelidae memiliki
family Moraceae lauraceae
4. Subkelas Magnoliidae, spesies yang diamati pada subkelas ini adalah
Cempaka kuning (Michelia champaca), Cempaka putih (Michellia alba)
Sasaladaan (Peperomia pellucida), Teratai putih (Nymphaea nouchali),
Teratai bunga ros (Nymphaea stellata), sirih (Piper betle) Alpukat
(Persea americana).
5. Subkelas Hamamelidae yang diamati adalah Nangka (Artocarpus
heterophyllus), Sukun (Arthocarpus altilis), dan karet Munding (Ficus
elastic).
6. Famili Magnoliaceae memiliki ciri, habitus berupa pohon dan semak,
stipula besar dan kadang-kadang membentuk ochrea, memiliki banyak
stamen dan ovarium yang tersusun spiral, perianthium. Contoh spesiesnya
adalah Michelia champaca
7. Famili Piperaceae Anggota famili ini umumnya memiliki daun berbentuk
jarum, batang berbuku, dan memiliki bau aromatis. Perbungaan berupa
spika dengan ukuran bunga yang kecil. Contohnya adalah Piper bettle
(Sirih) yang digunakan sebagai bumbu masak dan Sasaladaan (Peperomia
pellucida).
8. Famili Lauraceae Habitus berupa pohon dan perdu aromatik, memiliki
bunga majemuk dengan tipe perbungaan panikula, spika, racemes, dan
umbela. Contohnya adalah Persea americana (alpukat).
9. Famili Nymphaceae terdiri atas tumbuhan air yang bergetah, terapung
dalam air, dan memiliki daun tunggal. Contoh tumbuhannya adalah
Nymphaea nouchali (teratai) yang merupakan tanaman hias.
10. Famili Moraceae termasuk pada ordo Urticales. Famili ini memiliki ciri,
stipula besar, bunga bebentuk bongkol, cawan, piala. Selain itu, biasanya
tumbuhan ini memiliki getah, contoh spesiesnya adalah Ficus benjamina
(beringin), Ficus elastica, Artocarpus altilitis dan Artocarpus
heterophyllus. Tumbuhan anggota famili ini biasanya dimanfaatkan
sebagai tumbuhan peneduh dan sebagai makanan (Morus alba).
11. Kelima family yang dibahas ini memiliki perbedaan dalam hal
habitusnya, duduk daun yang dimiliknya dengan pola pertulangan
daunnya, perbungaannya, keadaan kaliks/korolanya, karpel dan
perlekatannya, posisi ovarium dan tipe plasentanya.
H. Pasca Praktikum
1. Tuliskan cirri-ciri khusus yang termasuk pada divisi Magnoliophyta!
Jawab: Secara umun kelompok tumbuhan ini dibungkus oleh daging buah atau
berbiji tertutup dan memiliki bunga sejati.
2. Jelaskan cirri-ciri khusus bunga yang terdapat pada Magnoliaceae!
Jawab: Bunga pada Magnoliaceae sempurna atau sejati, benang sari dan putiknya
terlihat jelas.
a. Bunga
Bunga menjadi penciri yang paling nyata dan membedakannya dari kelompok
tumbuhan berbiji yang lain. Bunga membantu kelompok tumbuhan ini
memperluas kemampuan evolusi dan lungkang (ruang prasyarat hidup atau
niche) ekologisnya sehingga membuatnya sangat sesuai untuk hidup di daratan.
b. Benang sari
Stamen atau benang sari jauh lebih ringan daripada organ dengan fungsi serupa
pada tumbuhan berbiji terbuka (yaitu strobilus). Benang sari telah berevolusi
untuk dapat beradaptasi dengan penyerbuk dan untuk mencegah pembuahan
sendiri. Adaptasi ke arah ini juga memperluas jangkauan ruang hidupnya.
c. Ukuran gametofit jantan sangat tereduksi
Gametofit jantan yang sangat tereduksi (berada dalam serbuk sari dan hanya
terdiri dari tiga sel) sangat membantu mengurangi waktu antara penyerbukan, di
saat serbuk sari mencapai organ betina, dan pembuahan. Selang waktu normal
antara kedua tahap tersebut biasanya 12-24 jam. Pada Gymnospermae waktu
yang diperlukan untuk hal tersebut dapat mencapai setahun.
d. Karpela menutup rapat bakal biji
Karpela atau daun buah rapat membungkus bakal biji atau ovulum, sehingga
mencegah pembuahan yang tidak diinginkan. Sel sperma akan dikontrol oleh
putik untuk membuahi sel telur (ovum). Setelah pembuahan, karpela dan
beberapa jaringan di sekitarnya juga akan berkembang menjadi buah. Buah
berfungsi adaptif dengan melindungi biji dari perkecambahan yang tidak
diinginkan dan membantu proses penyebaran ke wilayah yang lebih luas.
e. Ukuran gametofit betina sangat tereduksi
Sebagaimana pada gametofit jantan, ukuran gametofit betina juga sangat
berkurang menjadi hanya tujuh sel dan terlindung dalam bakal biji. Ukuran yang
mengecil ini membantu mempercepat perkembangan hidup tumbuhan. Hanya
kelompok Angiospermae yang memiliki perilaku semusim dalam proses
kehidupannya. Perilaku ini membuatnya sangat mudah menjelajah lungkang yang
jauh lebih luas.
f. Endosperma
Pembentukan endosperma pada biji adalah ciri khas Angiospermae yang sangat
mendukung adaptasi karena melengkapi embrio atau kecambah dengan cadangan
makanan dalam perkembangannya. Endosperma secara fisiologis juga
memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan muda dalam
perkembangannya.
3. Cirri khusus apa yang secara morfologis dapat kita amati, menyebabkan
tumbuhan-tumbuhan dimasukkan ke dalam family Piperaceae?
Jawab: Piperaceae memiliki bunga berupa bulir.
4. Kenapa Nymphaeae sp dimasukkan ke dalam Magnoliophyta padahal
tumbuhan ini tidak memiliki akar tunggang?
Jawab: Karena Nymphaeae sp memiliki bunga yang sejati.
5. Cirri khusus apa yang dimiliki oleh Artocarpus heterophyllus, Artocarpus
altilis, Ficus elastic sehingga masuk dalam family Moraceae?
Jawab: Ciri khususnya hampir semua bagian tubuh tumbuhan bergetah.
6. Bagaimana proses fertilisasi yang terjadi pada tumbuhan Magnoliophyta?
Jelaskan dengan gambar!
Jawab: Fertilisasi atau pembuahan magnoliophyta terjadi ketika penyerbukan
pada angiospermae terjadi bila serbuk sari sampai ke kepala putik. Proses ini
dapat terjadi dengan bantuan angin, hewan penyerbuk atau manusia. Ciri yang
khas pada kelompok tumbuhan ini adalah proses pembuahan ganda. Pertama
antara sel telur dan sperma, hasil fusi keduanya akan menghasilkan zigot. Kedua,
antara sperma dan sel induk endospermae, hasil fusi keduanya menghasilkan
endosperma. Untuk pertumbuhannya, embrio memerlukan zat makanan. Zat ini
diperoleh dari endosperma atau dari kotiledon. Setelah terjadi proses pembuahan
yang menghasilkan zigot dan endosperma di dalam bakal biji,maka bakal biji
tersebut akan berkembang menjadi biji, sedangkan bakal buah yang mengandung
biji akan berkembang menjadi buah.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, A Neil. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Dasuki,U.A. 1992. Petunjuk Praktikum Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung :
Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati ITB
Kimball, W. John. 1987. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Mulyani, Asep. 2013. Panduan Praktikum Bothani Phanerogame. Cirebon: Pusat
Laboratorium IAIN
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1987. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
LAMPIRAN

Teratai putih (Nymphaea nouchali) Teratai bunga ros (Nymphaea stellata),

Daun Karet munding(Ficus elastica) Daun sirih (Piper betle)

Cempaka putih (Michellia alba) Daun Sasaladaan (Peperomia pellucida)

Anda mungkin juga menyukai