Anda di halaman 1dari 2

4.1.1.

Persamaan Newton II
Persamaan Neewton II disebut juga persamaan momentum dan dinyatakan bahwa :
resultante gaya yang bekerja pada sistem adalah sama dengan laju perubahan momentum
sistem dan dituliskan sebagai :
D
 F  m.a  Dt  v d
sist

Dengan memakai persamaan (15), b = v maka persamaan momentum dapat dituliskan:



 F  t  v d   v v.dA 
vk mk

Dalam pemakaian persamaan Newton II, besarnya total gaya  F meliputi seluruh gaya-gaya
yang bekerja pada volume kontrol termasuk gaya-gaya permukaan dan body forces, yaitu
gaya-gaya yang disebabkan oleh gravitasi dan bidang magnetic.
Gaya-gaya permukaan yang bekerja pada permukaan volume kontrol yang disebabkan oleh
interaksi fluida di luar kontrol pada fluida di dalam volume kontrol. Gaya-gaya permukaan
disebut pula tegangan (stress). Gaya permukaan yang searah dengan muka volume kontrol
disebut gaya geser (shear stress) sedangkan gaya yang bekerja tegak lurus muka volume
kontrol disebut gaya normal (normal stress).

4.1.2. Hukum Thermodinamika I


Hukum thermodinamika I disebut pula persamaan energi. Persamaan energi ini dinyatakan
sebagai :
“Laju transfer panas terhadap sistem dikurangi laju kerja yang dihasilkan sistem adalah sama
dengan perubahan energi di dalam sistem", dan dapat dituliskan dalam simbol matematika
sebagai :
D
Dt 
Q W  d

Dimana : Q = laju transfer panas


W = laju kerja (work)
t = enegi spseifik. Adalah total energi kinetis, energi potensial dan energi internal. Bentuk-
bentuk energi lain seperti energi khemis, listrik maupun nuklir tidak termasuk yang ditinjau
dalam mekanika fluida.
v2
  gz  u
2
v2
= energi kinetis
3
gz = energi potensial
u = energi internal
Dari persamaan (15) maka persamaan energi (persamaan 31) dapat dituliskan sebagai :

d   v .dA 
t vk
Q W 

Anda mungkin juga menyukai