Agama 1-9 Fajar
Agama 1-9 Fajar
Setelah semua mahluk berada di bawah nya bayangan itu terbelah menjadi 3
Bagian . Satu bagian panas , Satu bagian berkabut , dan Satu lagi bagian bercahaya
terang. Bayangan inilah yang di maksud dengan naungan oleh Allah ketika berfirman :
2
PENCIPTAAN ADAM AS.
Seiring berjalannya waktu, Adam IBNU ABBAS RA.menuturkan,"Allah
melakukan sebuah dosa. Allah pun menciptakan raga Nabi Adam as. dari beberapa
menghukumnya. Pembungkus bagian tanah di muka bumi: kepalanya dari
tubuh yang semula berupa kuku tanah Ka'bah, dadanya dari tanah pulau-pulau
di seluruh penjuru bumi, punggung dan
diganti dengan kulit. Namun, ada
perutnya dari tanah India, kedua tangannya dari
beberapa ._ bagian yang tidak
tanah bagian timur bumi, dan kedua kakinya
berubah, yaitu lapisan pada ujung dari tanah bagian barat bumi.”
jari-jemarinya. Dengan tujuan, Sedangkan Wahb bin Munabbih
agarAdam selalu ingat dengan berkata, “Allah menciptakan Adam dari tanah
bentuk awal tubuhnya. yang diambil dari tujuh lapisan bumi: kepalanya
dari lapisan bumi pertama, lehernya dari lapisan
bumi kedua, dadanya dari lapisan bumi ketiga, kedua tangannya dari lapisan bumi keempat,
punggung dan perutnya dari lapisan bumi kelima, paha dan duburnya dari lapisan bumi keenam,
dan kedua betisnya dari lapisan bumi ketujuh.”
Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas menuturkan, “Allah menciptakan kepala Nabi Adam dari
tanah Baitul Maqdis, wajahnya dari tanah Surga, kedua telinganya dari tanah bukit Thursina,
dahinya dari tanah Irak, giginya dari tanah telaga Kautsar, tangan kanan dan jari-jemarinya dari
tanah Kakbah, tangan kirinya dari tanah Persia, kedua kaki dan betisnya dari tanah India,
tulangnya dari tanah gunung, kemaluannya dari tanah Babel (Irak), punggungnya dari tanah Irak,
perutnya dari tanah Khurasan, hatinya dari tanah surga Firdaus, lidahnya dari tanah Thaif, dan
kedua matanya dari tanah telaga Nabi saw. (al-Haudb).”
Berdasarkan keterangan di atas, ada beberapa hikmah dari proses penciptaan raga
Adam, yaitu:
Karena diciptakan dari tanah Baitul Maqdis, maka kepala menjadi tempat
bersemayamnya akal, kecerdasan, dan tutur kata.
Karena diciptakan da ri tanah bukit Thursina (Mesir), maka telinga menjadi media
menerima nasehat.
Karena diciptakan dari tanah Irak, maka dahi menjadi anggota utama dalam bersujud
kepada Allah swt.
Karena diciptakan dari tanah Surga, maka wajah menjadi gambaran kecantikan,
ketampanan, dan keindahan.
Karena diciptakan dari tanah telaga Kautsar, maka gigi menjadi alat mengecap rasa
manis.
Karena diciptakan dari tanah Kakbah, maka tangan kanan menjadi anggota tubuh yang
biasa digunakan untuk menerima berkah, menolong sesama selama hidup di dunia, dan
berbagi (bersedekah).
Karena diciptakan dari tanah Persia, maka tangan kiri menjadi alat bersuci dan istinja’
(bersuci dari hadas).
Karena diciptakan dari tanah Khurasan, maka perut menjadi tempat rasa lapar.
Karena diciptakan dari tanah Babel, maka kemaluan menjadi sumber berahi,
pengkhianatan, dan keculasan.
Karena diciptakan dari tanah gunung, maka tulang merupakan bagian penopang
kekuatan tubuh.
Karena diciptakan dari tanah surga Firdaus, maka hati menjadi tempat bersemayamnya
keimanan.
Karena diciptakan dari. tanah Thaif, maka lidah merupakan 'alat untuk mengucapkan
syahadat dan berdoa kepada Allah.
Selain itu, Allah juga menganugerahkan sembilan lubang kepada Adam, antara lain:
Tujuh lubang di kepala: dua lubang mata, dua lubang telinga, dua lubang hidung, dan
satu lubang mulut.
Dua lubang di bagian tubuh lainnya, yaitu lubang kemaluan dan lubang anus.
Allah juga menganugerahkan panca indra kepada Adam, yaitu:
Mata sebagai indera penglihatan.
Telinga sebagai indera pendengar.
Lidah sebagai indera perasa.
Kedua telapak tangan sebagai indera peraba.
Hidung sebagai indera penciuman.
Setelah raga Adam selesai diciptakan, Allah memerintahkan ruh untuk masuk ke dalam tubuh
Adam. Ada yang mengabarkan bahwa ruh masuk melalui otak Adam dan berputar-putar di
dalamnya sekitar 200 tahun lamanya. Setelah itu, baru turun ke mata. Pada saat itulah, Adam
bisa menyaksikan bentuk raganya yang masih berupa tanah liat kering. Lalu, ruh itu mengalir ke
telinga. Pada saat itulah, Adam mendengar para malaikat yang senantiasa bertasbih kepada
Allah. Kemudian, ruh itu turun menuju lubang hidung. Ia pun langsung bersin-bersin. Begitu
bersinnya terhenti, ruh turun ke mulut dan lidah. Karena sudah mampu berbicara, Allah
menuntun Adam mengucapkan kalimat, “Alhamdulillah.”Allah pun menjawabnya dengan ucapan,
“Yaharmuka Rabbuka, ya Adam.” (Tuhanmu selalu merahmatimu, ya Adam!)
Ruh itu pun terus mengalir ke bagian bawah. Ketika sampai di bagian dada, tiba-tiba
Adam mencoba untuk berdiri, tetapi tidak berhasil. Inilah yang kemudian menyebabkan Allah
berfirman:
Malaikat Israfil
Ibnu Abbas ra. berkata, “Ketika Malaikat Israfil meminta kepada Allah agar
dianugerahi kekuatan tujuh langit, Allah mengabulkannya. Ia memohon kekuatan tujuh
lapis bumi, Allah memenuhinya. Ia memohon kekuatan semua jenis angin, Allah
meluluskannya. Ia memohon kekuatan semua gunung, Allah merestuinya. Ia meminta
kekuatan semua manusia dan jin, Allah memberikannya. Ia meminta kekuatan semua
jenis binatang buas, Allah pun mengabulkannya.”
Malaikat Israfil memiliki rambut, mulut, dan lidah di setiap bagian tubuhnya
mulai dari ujung telapak kaki sampai kepala. Namun, semua itu ditutup oleh Allah
dengan tirai. Setiap lidahnya tiada henti membaca tasbih dengan seribu bahasa yang
berbeda-beda.
Setiap harinya, Malaikat Israfil mengunjungi neraka sebanyak tiga kali. Setiap kali
selesai melihat neraka, ia tertunduk seraya menangis tersedu-sedu hingga lunglai tak
berdaya laksana tali busur. Saking dahsyatnya, seandainya Allah tidak membendung
tetesan air mata itu, niscaya bumi akan tenggelam sebagaimana banjir bah pada zaman
Nabi Nuh.
Malaikat Mikail
Allah menciptakan Malaikat Mikail 500 tahun setelah Malaikat Israfil. Tubuhnya
dipenuhi dengan rambut yang terbuat dari sejenis tumbuhan herba yang harum baunya
(zabarjad). Ia juga memiliki sayap yang terbuat dari batu mulia yang berwarna hijau
(zabarjad).
Setiap helai rambutnya memiliki satu juta wajah. Setiap wajah memiliki satu juta
mata. Sebagai wujud belas kasih, setiap mata itu akan menangis ketika kaum mukmin
terperosok berbuat dosa.
Pada setiap wajahnya pun memiliki satu juta mulut. Setiap mulutnya memiliki
satu juta lidah. Setiap lidahnya mampu berbicara satu juta macam bahasa. Setiap
lidahnya akan senantiasa memohonkan ampunan kepada Allah bagi setiap mukmin dan
setiap manusia yang berbuat dosa.
Malaikatjibril
Allah menciptakan Malaikat Jibril 500 tahun setelah Malaikat Mikail. Malaikat
Jibril memiliki 1.600 sayap. Sedangkan di sekujur tubuhnya ditumbuhi rambut yang
tercipta dari za'faran, dan terdapat matahari di antara kedua matanya. Setiap rambutnya
memancar sinar terang laksana rembulan dan beberapa benda laksana taburan bintang.
Malaikat Izrail atau Malaikat Maut ini sama persis seperti Malaikat Israfil baik
rupa, jumlah lidah dan sayap, ukuran tubuh, maupun kekuatan yang dimilikinya.
4
PENCIPTAAN MALAIKAT.
Konon, salah satu kaki Malaikat Maut berada di atas titian neraka dan satunya lagi
berada di atas sebuah ranjang di surga. Ada yang mengatakan bahwa saking besarnya
tubuh Malaikat Maut itu, kalau saja seluruh air laut dan sungai yang ada di muka bumi
ini disiramkan di atas kepalanya, maka tidak ada setetes pun yang terjatuh ke bumi.
Allah menjadikan dunia dan isinya ini bagi Malaikat Maut seperti sebuah meja
hidangan kecil yang penuh dengan aneka makanan yang terhampar di depan seorang
manusia Dengan begitu, ia bisa memakan hidangan itu dengan sesuka hatinya. Demikian
halnya dengan Malaikat Maut. Ia bisa mencabut nyawa para makhluk yang ada di alam
semesta ini kapan dan di mana saja dengan mudah---sesuai perintah Allah-sebagaimana
mudahnya seorang manusia membolak-balikkan sekeping uang dirham di telapak
tangannya.
Ada sumber yang menyebutkan bahwa Malaikat Maut tidak turun tangan sendiri
untuk mencabut nyawa para makhluk, kecuali ketika mencabut nyawa para nabi dan
rasul. Sedangkan untuk mencabut nyawa manusia pada umumnya, binatang buas, dan
binatang-binatang yang lain, ia menugaskan sejumlah wakil untuk membantunya.
Sebagaimana disebutkan dalam pembahasan sebelumnya, ketika Allah mencabut
nyawa manusia dan makhluk-makhluk lain, maka penjelmaan mata dan -wujud mereka
yang menempel di jasad Malaikat Maut pun akan dihilangkan. Namun, ada delapan
pasang mata yang tidak dihilangkan, yaitu mata Israfil, Mikail, Jibril, Izrail, dan empat
malaikat pembawa Arasy.
Setiap kali Malaikat Maut menerima catatan tentang kematian dan jatuh sakitnya
seorang hamba, ia pun bertanya kepada Allah, “Ya Tuhanku, kapan aku harus mencabut
nyawa hamba itu? Dalam keadaan seperti apa hamba itu harus aku cabut n awanya?
Bagaimana pula aku harus mencabut ruhnya?”
Allah berfirman, “Wahai Malaikat Maut, semua itu adalah rahasia-Ku. Tidak ada
yang tahu kecuali Aku. Namun, Aku akan memberitahumu tentang kapan ajal seseorang
itu tiba. Aku akan memberimu beberapa pertanda yang menunjukkan saatnya kamu
mencabut nyawa seorang hamba. Salah satunya, akan datang kepadamu seorang
malaikat yang bertugas mengurus beberapa jiwa dan amal perbuatan mereka. Ia akan
mengabarkan kepadamu, Umur si fulan telah habis. kemudian, akan datang pula
kepadamu malaikat pengurus rezeki dan amal-amal perbuatan. Ia akan berkata
kepadamu, “Rezeki dan amal perbuatan si fulan ini telah habis.”?
6
Tuhanku. yang telah
JAWABAN RUH
menciptakanku dan kemudian
memasukkanku ke dalam jasad
ini,sedangkan engkau waktu itu
tidak menyaksikan semua
itu.Lantas, mengapa engkau kin i
tiba-tiba datang dan hendak
mengambilku dari jasad ini?
DALAM SEBUAH RIWAYAT
disebutkan bahwa setiap malaikat maut
hendakmencabut ruh seorangmukmin,
maka ruh akan berkata”aku tidak akan
menurutimu selama engkau belum
diperintahkan untuk mencabutku dari jasad
ini.”
Untuk itu, ruh meminta bukti kepada Malaikat Maut. Ia berkata, “Tuhanku yang
telah menciptakanku dan kemudian memasukkanku ke dalam jasad ini, sedangkan
engkau waktu itu tidak menyaksikan semua itu. Lantas, mengapa engkau kini tiba-tiba
datang dan hendak mengambilku dari jasad ini?”
Mendengar jawaban itu, Malaikat Maut urung mencabut nyawanya dan kembali
menghadap Allah swt. Belum sempat ia mengadukan apa yang terjadi, Allah bertanya
kepadanya, "Apakah kamu sudah mencabut nyawa hamba-Ku itu?”
Allah pun bcrfirman,“Ruh hambaKu itu benar. Wahai Malaikat Maut, pergilah ke
surga dan ambillah sebuah apel. Pada buah apel itu terdapat suatu bukti dari-Ku, lalu
tunjukkanlah buah apel itu kepada ruh hamba-Ku itu.”
Kemudian Malaikat Maut pergi ke surga dan mengambil buah apel. Pada buah
apel itu terdapat tulisan: Bismillahirahmanirahim (Dengan menyebut nama Allah yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang).
Ketika Malaikat Maut menunjukkan buah apel itu kepada ruh si mukmin tadi, ruh
tersebut keluar sendiri dari jasadnya dengan ikhlas, damai, dan tenang.
7
JAWABAN ANGGOTA TUBUH
Malaikat Maut pun kembali menghadap Allah dan berkata, 'Wahai Tuhanku,
hamba-Mu yang itu berkata begini dan begitu.” Allah menjawab, “Kalau begitu, cabutlah
nyawanya dari bagian tubuhnya yang lain!”
Kemudian, Malaikat Maut mendatangi hamba itu dari bagian tangannya. Namun,
dari tangan itu tibatiba muncul sedekah si hamba seraya berkata, "Tidak seharusnya
engkau mencabut nyawa hamba ini mulai dari diriku, karena hamba ini selalu
menggunakan aku untuk bersedekah, mengusap anak yatim, menulis ilmu-ilmu yang
benuanfaat, dan menebas leher orang-orang kait.”
Malaikat Maut mendekati kaki hamba itu. Namun, si kaki berkata, “Sebaiknya
engkau tidak mengambil nyawa hamba ini dariku,karena ia senantiasa mempergunakan
aku untuk berjalan menuju shalat berjamaah, shalat Hari Raya, dan menghadiri majelis-
majelis taklim.” Malaikat Maut pun mendekati telinga hamba tersebut. Akan tetapi,
telinga itu berkata, "Janganlah engkau mencabut nyawa hamba ini mulai dari diriku.
Scsungguhnya hamba ini selalu mempergunakan aku untuk mendengar al-Quran, azan,
dan zikir.”
Setelah itu, Malaikat Maut mencoba mendekati kedua mata hamba tersebut.
Namun, kedua mata itu berkata, “Janganlah engkau mencabut nyawa hamba ini mulai
dari diriku. Sebab, hamba ini selalu mempergunakan kami untuk membaca buku-buku,
melihat wajah para ulama, orang-orang tua, dan orang-orang saleh.”
Akhirnya, Malaikat Maut kembali menghadap Allah dan berkata, “Ya Tuhanku,
sesungguhnya hamba-Mu telah berkata begini dan begitu.” Mendengar laporan
tersebut, Allah pun berfirman, “Wahai Malaikat Maut, tulislah nama-Ku di atas telapak
tanganmu, lalu tunjukkanlah kepada ruh hamba-Ku itu. Maka ketika melihat nama-Ku
itu, ia akan bersedia keluar dari jasadnya.”
Kemudian, Malaikat Maut menulis asma Allah di atas telapak tangannya dan
memperlihatkan kepada ruh si hamba tadi. Dan ternyata benar. Ruh itu pun
mempercayai Malaikat Maut. Berkat asma Allah itu, ruh keluar sendiri dari jasad hamba
tersebut sehingga ia tidak merasakan sakitnya sakaratul maut.
Inilah bukti akan adanya seorang hamba yang tidak akan mengalami siksaan yang
pedih pada saat sakaratul maut. Mereka ini adalah orang-orang yang di dada mereka
terpatri asma Allah.
Allaht telah berfirman didalam al-Quran :
لنسملمم مفاهمو معلمىى انورر ممنن مرببمه شمرمح ا
أممفممنن م
صندمرها لم ن م
اا م
"Maka apakan orang-orangyang dibukakan Allah hatinya agama Islam, lalu ia mendapat
cahaya dari Tubannya (s ama dengan orang yang membatu hatinya) ?”(Qs. az-Zumar: 22)
Tentu saja, selain tidak akan mengalami siksaan yang pedih, mereka juga tidak
akan merasakan kengerian hari Kiamat.
Dalam sebuah riwayat dijelaskan, ada lima perkara yang akan menjadi racun
pembunuh dan ada lima perkara lain yang akan menjadi penawarnya, yaitu:
Jika dunia adalah racun pembunuh, maka zuhud adalah penawarnya.
Jika harta adalah racun pembunuh, maka zakat adalah penawarnya.
Jika perkataan sia-sia adalah racun pembunuh, maka berzikir adalah penawarnya.
Jika seluruh umur adalah racun pembunuh, maka ketaatan adalah penawarnya.
Jika seluruh tahun adalah racun pembunuh, maka bulan puasa adalah
penawarnya.
Dalam riwayat lain dipaparkan: ketika seorang hamba dalam keadaan mzza’
(keadaan orang yang hampir mati) sebuah suara gaib dari hadirat Allah berseru,
“Wahai Malaikat Maut, hentikanlah tarikanmu untuk sejenak agar ia bisa beristirahat
barang sebentar.”
8
CARA SETAN MERAMPAS IMAN
SEBUAH RIWAYAT
MENUTURKAN bahwa ketika
Ketika seorang hamba menghadapi seorang hamba menghadapi proses
sakaratul maut, ia akan merasakan naza’, setan akan mendatanginya,
kehausan yang amat sangat dan hatinya lalu duduk di atas kepalanya seraya
serasa dibakar. Inilah keadaan yang berbisik, “Tinggalkan saja agama
paling menyedihkan. Inilah saat-saat Islam dan katakan bahwa Tuhan itu
emas bagi setan untuk merampas iman ada dua. Jika kamu lakukan itu, maka
seorang mukmin. Karena si mukmin kamu akan selamat dari sakit yang
tengah mengalami , rasa haus yang amat luar biasa ini.” Itulah yang terjadi
sangatmengeringkan tenggorokan saat manusia sedang
sakaratul maut. Dengan kata lain, saat-saat sakaratul maut merupakan detik-detik yang
sangat membahayakan dan menakutkan.
Oleh karena itu, hendaknya engkau senantiasa menangis bertobat, merendahkan
diri, dan menghidupkan waktu malam dengan memperbanyak rukuk dan sujud agar
engkau selamat dari azab Allah swt.
Suatu ketika, Abu Hanifah ditanya, “Dosa apa yang paling membahayakan iman?”
Beliau menjawab, “Dosa karena tidak mensyukuri keimanan, tidak takut pada adanya
akhir hidup, dan tidak takut berbuat zalim terhadap orang lain. Seseorang yang di dalam
hatinya terdapat tiga perkara tersebut, kebanyakan mereka meninggal dunia dalam
keadaan kafir, kecuali orang-orang yang mendapatkan pertolongan Allah.” Ketika seorang
hamba menghadapi sakaratul maut, ia akan merasakan kehausan yang amat sangat dan
hatinya serasa dibakar. Inilah keadaan yang paling menyedihkan. Inilah saat-saat emas
bagi setan untuk merampas iman seorang mukmin. Karena si mukmin tengah mengalami
rasa haus yang amat sangat mengeringkan tenggorokan.
Pada saat itu, setan akan mendekati kepala seorang bawa semangkuk air dingin,
kemudian mengoyang-goyangkan di depan wajahnya.
9
SERUAN GAIB
DALAM SEBUAH RIWAYAT
Tepat setelah mh meninggalkan jasad, dikisahkan bahwa--setelah berpisah
ia akan mendengar suara gaib berkata, dari jasad, ruh akan mendengar tiga
Wahai anak Adam, sekarang lihatlah! seruan gaib dari langit-selama
Engkau yang meninggalkan dunia atau proses pengurusan jenazah. Tepat
ia yang meninggalkanmu? Engkau yang setelah ruh meninggalkan jasad, ia
mengumpulkan dunia atau dunia yang akan mendengar suara gaib berkata,
“Wahai anak Adam, sekarang lihatlah! Engkau yang meninggalkan dunia atau ia yang
meninggalkanmu? Engkau yang mengumpulkan dunia atau dunia yan
mengumpulkanmu? Engkau yang membunuh dunia atau ia yang membunuhmu?”
Ketika jasad diletakkan di atas tempat pemandiannya, terdengar tiga seruan gaib
berkata kepada ruh, “Wahai anak Adam, mana badanmu yang kuat itu dan apa yang
membuat tubuhmu menjadi lemah tak berdaya seperti itu? Mana lidahmu yang pandai
bicara itu dan apa yang membuatmu sekarang diam tak bisa bicara sedikit pun?
Mana kekasih-kekasihmu itu dan apa yang membuat mereka sekarang tak lagi
mengasihimu seperti dulu lagi?” Ketika jasad sudah terbungkus kain kafan, seruan gaib
tadi menyeru kembali kepada ruh, “Wahai anak Adam, sebentar lagi engkau akan
menempuh perjalanan yang amat sangat jauh tanpa membawa bekal. Engkau akan
meninggalkan rumahmu untuk selama-lamanya dan tidak akan pernah kembali lagi.
Biasanya, engkau bepergian jauh dengan menaiki kudamu. Namun dalam perjalananmu
kali ini, engkau tidak akan pernah mendapat kendaraan seperti kudamu itu lagi. Padahal,
engkau saat ini menempuh perjalanan yang amat sangat jauh menuju ke suatu negeri
yang sangat mengerikan bagimu.”
Ketika jasad diletakkan di dalam keranda, seruan gaib kembali berkata kepada
ruh, “Wahai anak Adam, jika engkau termasuk orang yang bertobat, niscaya kebahagiaan
abadi menantimu. Jika amal-amalmu termasuk amal yang baik, niscaya kebahagiaan
menunggurnu. Dan jika keridhaan Allah menyertaimu, niscaya kebahagiaan akan
bersamamu. Sebaliknya, jika kemurkaan Allah yang mengawalrnu, niscaya kecelakaan
besar akan menimpamu.” Ketika jasad akan dishalatkan, ruh akan mendengar suara gaib
berseru, “Wahai anak Adam, sebentar lagi engkau akan menyaksikan setiap perbuatan
yang pernah engkau lakukan di dunia dahulu.
Jika amal perbuatanmu baik, niscaya engkau akan memperoleh balasan yang
baik.]ika amal perbuatanmu buruk, niscaya engkau akan mendapat balasan yang buruk
pula.” Ketika jasad sedang berada di depan liang kuburnya dan siap dimasukkan ke
dalamnya, ruh akan mendengar seruan, “Wahai anak Adam, apa yang sudah engkau
perbuat di dunia dahulu untuk menjadi bekalmu menjalani kehidupan di alam
kehancuran ini? Kekayaan apa yang kamu bawa untuk hidup di alam kefakiran ini? Dan
cahaya apa yang engkau bawa untuk menerangi hidupmu di alam kegelapan ini?”
Ketikajasad telah diletakkan di dalam liang lahad, suara gaib menyeru tiga kali
kepada ruh, “Wahai anak Adam, dahulu engkau di atas punggungku dengan bergembira,
tapi kini engkau dalam perutku dengan menangis. Dahulu Engkau di atas punggungku
dengan bersukacita, tapi kmi engkau dalam perutku dengan berdukacita.
Dahulu engkau di atas punggungku dengan sesuka hati berbicara, tapi kini
engkau dalam perutku hanya dengan terdiam.”
Ketika para pelayat pulang dan meninggalkannya sendirian di dalam kubur, Allah
swt. berkata kepada ruh tersebut, “Wahai hamba-Ku, kini engkau tinggal di tempatmu
itu seorang diri. Keluarga dan kerabat yang mengantarmu telah meninggalkanmu,
sedangkan engkau berada dalam gelapnya lubang kubur. Padahal, engkau dahulu berani
berbuat durhaka kepada-Ku demi mereka, demi istri dan anak-anakmu. Namun begitu,
Aku akan merahmatimu dengan sebuah rahmat yang membuat para makhluk lain
takjub. Bahkan, Aku akan lebih menyayangimu dengan sebuah kasih sayang yang
melebihi kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.