Anda di halaman 1dari 19

28

PANAS NYA HARI KIAMAT


Pada hari kiamat nanti Allah swt. Akan
mengumpulkan seluruh mahluk mulai dari yang
Seekor anjing pun bisa
pertama sampai yang paling terakhir di ciptakan di
masuk surge bersama orang
suatu pelataran nan luas. Ketika itu matahari akan
orang yang di cintai allah.
mendekati kepala para mahluk sedangkan pana s
oleh karena itu seorang ahli
terik nya telah di lipat gandakan. Setelah itu akan
maksiat pun belum tentu
muncul sesuatu yang menjulur seperti leher dari
akan di tolak di surga
neraka.
meskipun ia berada dalam
ketauhidan baru beberapa
tahun .
Bentuk nya menyerupai sebuah bayangan yang meneduhkan. Kemudian sebuah suara
menyeru “ Wahai semua mahluk pergilah kalian ke bawah bayangan itu!”. Ketika para
mahluk mendekatinya mereka terbagi menjadi Tiga kelompok
1 Kelompok kaum Mukmin
2 Kelompok kaum Munafik
3 Kelompok Kaum Kafir

Setelah semua mahluk berada di bawah nya bayangan itu terbelah menjadi 3
Bagian . Satu bagian panas , Satu bagian berkabut , dan Satu lagi bagian bercahaya
terang. Bayangan inilah yang di maksud dengan naungan oleh Allah ketika berfirman :

‫ا نبطعبلثبشقبوُا ِ إثب ع لل بب ِ ثظ بللبب ِ ثذببيِ ِ ثعبعلب ب ث‬


‫ثبب ِ شش بعع ب ب‬
‫بب‬
"Pergilah kamu mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang.” (QS. Al-Mursalat:30)

Naungan yang panas diperuntukan bagi orang-orang yang munafik karena selama di dunia
dahulu mereka suka menghindari panas teriknya medan perang di jalan Allah.
Sementara naungan yang berkabut atau memancarkan asap, akan berada di atas kepala
orang-orang kafir. Karena sewaktu di dunia dahulu mereka sering berada di bawah cahaya
terangnya dunia. Sebagai balasan nya mereka akan berada di dalam kegelapan di akhirat kelak.
Inilah salah satu makna dari firman – Nya:

‫وا لبط بثذبيِ نبب ِعك بعف بروا ِ أعبولثبيبباَ شؤه بمبب ِال ططبباَ غشببوُتبب ِ شينب بثرجببوُنع به بمبب ِ ثم بنبب ِال نظببوُثربب ِ إثبعلبب ِال ظبظبلشبمبباَ ث‬
‫تب‬ ‫ع‬ ‫ش شن ع‬ ‫ش‬ ‫ع ع ش ن ع شش‬
“Dan orang-orang yang kafir , Pelindung pelindung nya ialah setan. Yang mengeluarkan mereka dari
cahaya cahaya kegelapan ( kekafiran)” (QS. Al-Baqarah : 257)

Adapun naungan yang bercahaya akan berada di atas kepala orang-orang mukmin. Yang
demikian itu karena selama di dunia mereka sering kali berada dalam “kegelapan dunia”
(Kesusahan Hidup). Oleh karena itu kaum beriman akan berada di bawah cahaya yang terang
benderang di akhirat kelak. Keadaan ini lah yang di maksud Allah dengan firman – Nya :

‫لب بب ِا لبط بثذ بيِ نبب ِآ م بنشبوُا ِ شينب بثرج به بمبب ِ ثم بنبب ِال ظبظبلشبمبباَ ث‬
‫تبب ِ إثبعلبب ِال نظببوُثر ب‬ ‫ال لبط بهشبب ِ عوث ظ‬
‫ع‬ ‫ششن ع‬ ‫ع ع‬

“Allah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan
(kekafiran) kepada cahaya (iman)…” (QS. Al-baqarah : 257)

Ada satu riwayat mengatakan bahwa nabi Muhammad saw. Pernah bersabda, “ Ada
tujuh golongan yang akan di naungi oleh Allah dengan naungan-Nya , pada hari dimana tidak
ada lagi naungan kecuali naungan –Nya “ Mereka adalah:

1. Pemimpin yang adil


2. Pemuda yang masa muda nya rajin beribadah ke pada Allah.
3. Dua orang yang saling mencintai karena Allah berkumpul karena-Nya dan berpisah
karena-Nya.
4. Lelaki yang di ajak berzinah oleh seorang wanita cantik jelita tapi dia berkata “
Sesungguh nya aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam.
5. Seseorang yang berzikir kepada Allah Secara menyendiri dan berlinang air matanya
karena merasa sangat takut kepada Allah.
6. Seseorang bersedekah dengan tangan kanan nya sedangkan tangan kiri nya tidak
mengetahui.
7. Pria yang hati nya selalu terikat dengan masjid.
Panji Pujian (Liwa’ul Hamdi)
Panji ini berada di atas langit. Ketika ditanya tentang masalah panji, juga tentang berapa
lebar dan panjang nya Rasullullah menjelaskan “ Kira kira panjang nya sejauh jarak perjalanan
kaki selama seribu tahun. Di atas panji tertulis kalimat “ La ilaha illallah Muhammadur
Rasullullah.
Adapun lebar nya sejauh jarak antara langit dan bumi. Ia memiliki renda renda yang terbuat dari
yakut merah. Tiang nya terbuat dari perak putih dan zabrajat hijau. Ia memiliki tiga buah ekor
yang terbuat dari cahaya . satu terjuntai sampai ke bagian timur bumi , satu terjuntai ke tengah
tengah bumi , dan satu lagi terjuntai ke bagian barat bumi . Pada setiap ekor nya tertulis satu
kalimat . pada ekor pertama tertulis kalimat “ bismillahirrohmanirrahim” pada ekor kedua
tertulis kalimat “ Al-hamdu lillahirobil alamin” pada ekor ketiga tertulis kalimat “ La illaha illallah
Muhammadur Rasullullah. Panjang setiap tulisan itu kira kira sejauh perjalanan kaki selama
1000 tahun . Panji pujian ini di kelilingi oleh 70.000 bendera.
Di bawah setiap bendera ini berbaris 70.000 barisan malaikat. Setiap baris nya terdiri dari
500.000 malaikat yang terus membaca tasbih.
Al-Jurjaniy menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan firman Allah yang berbunyi “
Panji Pujian itu berada di tangan-Ku “ adalah “ Pada hari kiamat nanti , panji Pujian itu akan
dikabarkan di depan Nabi Muhammad . Sementara itu seluruh kaum mukmin Mulai dari zaman
Nabi Adam sampai hari kiamat akan berkumpul mengelilingi bendera tersebut. Adapun orang
orang kafir saat itu mereka sudah berada di halaman neraka. Kemudian ketika bendera itu di
pindahkan maka orang orang kafir itu akan di giring masuk kedalam neraka.

2
PENCIPTAAN ADAM AS.
Seiring berjalannya waktu, Adam IBNU ABBAS RA.menuturkan,"Allah
melakukan sebuah dosa. Allah pun menciptakan raga Nabi Adam as. dari beberapa
menghukumnya. Pembungkus bagian tanah di muka bumi: kepalanya dari
tubuh yang semula berupa kuku tanah Ka'bah, dadanya dari tanah pulau-pulau
di seluruh penjuru bumi, punggung dan
diganti dengan kulit. Namun, ada
perutnya dari tanah India, kedua tangannya dari
beberapa ._ bagian yang tidak
tanah bagian timur bumi, dan kedua kakinya
berubah, yaitu lapisan pada ujung dari tanah bagian barat bumi.”
jari-jemarinya. Dengan tujuan, Sedangkan Wahb bin Munabbih
agarAdam selalu ingat dengan berkata, “Allah menciptakan Adam dari tanah
bentuk awal tubuhnya. yang diambil dari tujuh lapisan bumi: kepalanya
dari lapisan bumi pertama, lehernya dari lapisan
bumi kedua, dadanya dari lapisan bumi ketiga, kedua tangannya dari lapisan bumi keempat,
punggung dan perutnya dari lapisan bumi kelima, paha dan duburnya dari lapisan bumi keenam,
dan kedua betisnya dari lapisan bumi ketujuh.”

Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas menuturkan, “Allah menciptakan kepala Nabi Adam dari
tanah Baitul Maqdis, wajahnya dari tanah Surga, kedua telinganya dari tanah bukit Thursina,
dahinya dari tanah Irak, giginya dari tanah telaga Kautsar, tangan kanan dan jari-jemarinya dari
tanah Kakbah, tangan kirinya dari tanah Persia, kedua kaki dan betisnya dari tanah India,
tulangnya dari tanah gunung, kemaluannya dari tanah Babel (Irak), punggungnya dari tanah Irak,
perutnya dari tanah Khurasan, hatinya dari tanah surga Firdaus, lidahnya dari tanah Thaif, dan
kedua matanya dari tanah telaga Nabi saw. (al-Haudb).”

Berdasarkan keterangan di atas, ada beberapa hikmah dari proses penciptaan raga
Adam, yaitu:
 Karena diciptakan dari tanah Baitul Maqdis, maka kepala menjadi tempat
bersemayamnya akal, kecerdasan, dan tutur kata.
 Karena diciptakan da ri tanah bukit Thursina (Mesir), maka telinga menjadi media
menerima nasehat.
 Karena diciptakan dari tanah Irak, maka dahi menjadi anggota utama dalam bersujud
kepada Allah swt.
 Karena diciptakan dari tanah Surga, maka wajah menjadi gambaran kecantikan,
ketampanan, dan keindahan.
 Karena diciptakan dari tanah telaga Kautsar, maka gigi menjadi alat mengecap rasa
manis.
 Karena diciptakan dari tanah Kakbah, maka tangan kanan menjadi anggota tubuh yang
biasa digunakan untuk menerima berkah, menolong sesama selama hidup di dunia, dan
berbagi (bersedekah).
 Karena diciptakan dari tanah Persia, maka tangan kiri menjadi alat bersuci dan istinja’
(bersuci dari hadas).
 Karena diciptakan dari tanah Khurasan, maka perut menjadi tempat rasa lapar.
 Karena diciptakan dari tanah Babel, maka kemaluan menjadi sumber berahi,
pengkhianatan, dan keculasan.
 Karena diciptakan dari tanah gunung, maka tulang merupakan bagian penopang
kekuatan tubuh.
 Karena diciptakan dari tanah surga Firdaus, maka hati menjadi tempat bersemayamnya
keimanan.
 Karena diciptakan dari. tanah Thaif, maka lidah merupakan 'alat untuk mengucapkan
syahadat dan berdoa kepada Allah.
Selain itu, Allah juga menganugerahkan sembilan lubang kepada Adam, antara lain:
 Tujuh lubang di kepala: dua lubang mata, dua lubang telinga, dua lubang hidung, dan
satu lubang mulut.
 Dua lubang di bagian tubuh lainnya, yaitu lubang kemaluan dan lubang anus.
Allah juga menganugerahkan panca indra kepada Adam, yaitu:
 Mata sebagai indera penglihatan.
 Telinga sebagai indera pendengar.
 Lidah sebagai indera perasa.
 Kedua telapak tangan sebagai indera peraba.
 Hidung sebagai indera penciuman.
Setelah raga Adam selesai diciptakan, Allah memerintahkan ruh untuk masuk ke dalam tubuh
Adam. Ada yang mengabarkan bahwa ruh masuk melalui otak Adam dan berputar-putar di
dalamnya sekitar 200 tahun lamanya. Setelah itu, baru turun ke mata. Pada saat itulah, Adam
bisa menyaksikan bentuk raganya yang masih berupa tanah liat kering. Lalu, ruh itu mengalir ke
telinga. Pada saat itulah, Adam mendengar para malaikat yang senantiasa bertasbih kepada
Allah. Kemudian, ruh itu turun menuju lubang hidung. Ia pun langsung bersin-bersin. Begitu
bersinnya terhenti, ruh turun ke mulut dan lidah. Karena sudah mampu berbicara, Allah
menuntun Adam mengucapkan kalimat, “Alhamdulillah.”Allah pun menjawabnya dengan ucapan,
“Yaharmuka Rabbuka, ya Adam.” (Tuhanmu selalu merahmatimu, ya Adam!)
Ruh itu pun terus mengalir ke bagian bawah. Ketika sampai di bagian dada, tiba-tiba
Adam mencoba untuk berdiri, tetapi tidak berhasil. Inilah yang kemudian menyebabkan Allah
berfirman:

‫ععبشجببوُللبب ِا نثلب بنبعسبباَ شنبب ِ عوعكبباَ عنب‬


“Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. ” (QS. al-Isra : 11)
Ketika ruh sampai di perutnya, Adam mulai merasakan lapar dan meminta makanan.
Demikianlah proses perjalanan ruh masuk ke dalam raga Adam.
Setelah ruh menyatu dengan seluruh bagian tubuh, maka bentuk raga Adam yang
sebelumnya masih berupa tanah liat kering itu pun berubah menjadi kesatuan gumpalan daging,
darah, tulang dan otot-otot,tetapi belum terbungkus oleh kulit. Kemudian, Allah membungkus
raga tersebut dengan lapisan yang menyerupai kuku. Hari demi hari, raga yang telah terbungkus
itu terlihat semakin sempurna dan rupawan.
Seiring berjalannya waktu, Adam melakukan sebuah dosa. Allah pun menghukumnya.
Pembungkus tubuh yang semula berupa kuku diganti dengan kulit. Namun, ada beberapa bagian
yang tidak berubah, yaitu lapisan pada ujung jari-jemarinya. Dengan tujuan, agar Adam selalu
ingat dengan bentuk awal tubuhnya.

3
MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH
PADA MULANYA, ALLAH swt. hanya
Malaikat Jibril memiliki 1.
menciptakan empat malaikat, yaitu Israfil, Mikail,
600 sayap. Sedangkan di
Jibril, dan Izrail. Mereka mendapat mandat untuk
sekujur tubuhnya
menangani berbagai urusan para makhluk dan
ditumbuhi mmbut yang
mengatur alam semesta. Allah menugaskan
tercipta dari za'faran, dan
Malaikat Israfil sebagai peniup sangkakala, Malaikat
terdapat matahari di antara
Mikail sebagai pengendali hujan dan pembagi
kedua matanya.
rezeki, Malaikat Jibril sebagai penyampai wahyu,
dan Malaikat Izrail sebagai pencabut nyawa.

Malaikat Israfil

Ibnu Abbas ra. berkata, “Ketika Malaikat Israfil meminta kepada Allah agar
dianugerahi kekuatan tujuh langit, Allah mengabulkannya. Ia memohon kekuatan tujuh
lapis bumi, Allah memenuhinya. Ia memohon kekuatan semua jenis angin, Allah
meluluskannya. Ia memohon kekuatan semua gunung, Allah merestuinya. Ia meminta
kekuatan semua manusia dan jin, Allah memberikannya. Ia meminta kekuatan semua
jenis binatang buas, Allah pun mengabulkannya.”
Malaikat Israfil memiliki rambut, mulut, dan lidah di setiap bagian tubuhnya
mulai dari ujung telapak kaki sampai kepala. Namun, semua itu ditutup oleh Allah
dengan tirai. Setiap lidahnya tiada henti membaca tasbih dengan seribu bahasa yang
berbeda-beda.
Setiap harinya, Malaikat Israfil mengunjungi neraka sebanyak tiga kali. Setiap kali
selesai melihat neraka, ia tertunduk seraya menangis tersedu-sedu hingga lunglai tak
berdaya laksana tali busur. Saking dahsyatnya, seandainya Allah tidak membendung
tetesan air mata itu, niscaya bumi akan tenggelam sebagaimana banjir bah pada zaman
Nabi Nuh.

Malaikat Mikail

Allah menciptakan Malaikat Mikail 500 tahun setelah Malaikat Israfil. Tubuhnya
dipenuhi dengan rambut yang terbuat dari sejenis tumbuhan herba yang harum baunya
(zabarjad). Ia juga memiliki sayap yang terbuat dari batu mulia yang berwarna hijau
(zabarjad).
Setiap helai rambutnya memiliki satu juta wajah. Setiap wajah memiliki satu juta
mata. Sebagai wujud belas kasih, setiap mata itu akan menangis ketika kaum mukmin
terperosok berbuat dosa.
Pada setiap wajahnya pun memiliki satu juta mulut. Setiap mulutnya memiliki
satu juta lidah. Setiap lidahnya mampu berbicara satu juta macam bahasa. Setiap
lidahnya akan senantiasa memohonkan ampunan kepada Allah bagi setiap mukmin dan
setiap manusia yang berbuat dosa.

Malaikatjibril
Allah menciptakan Malaikat Jibril 500 tahun setelah Malaikat Mikail. Malaikat
Jibril memiliki 1.600 sayap. Sedangkan di sekujur tubuhnya ditumbuhi rambut yang
tercipta dari za'faran, dan terdapat matahari di antara kedua matanya. Setiap rambutnya
memancar sinar terang laksana rembulan dan beberapa benda laksana taburan bintang.

Malaikat Izrail (Malaikat Maut)

Malaikat Izrail atau Malaikat Maut ini sama persis seperti Malaikat Israfil baik
rupa, jumlah lidah dan sayap, ukuran tubuh, maupun kekuatan yang dimilikinya.

4
PENCIPTAAN MALAIKAT.
Setiap kali mendatangi seseorang
dari mereka, Malaikat Maut akan DALAM SEBUAH KABAR yang
berdiri tepat di depan wajah orang bersumber dari Nabi Muhammad saw.
itu dalam bentuk yang sangat dikisahkan: saat menciptakan Malaikat
menakutkan. Kemudian nyawa
orang itu berkata, ”Siapa kamu
dan apa keperluanmu?”
Maut (lzrail), Allah swt. sengaja menutupi
wujud malaikat itu dari penglihatan
makhluk-makhluk lainnya dengan satu juta
hijab. Malaikat Maut memiliki tubuh yang
besarnya melebihi bumi, langit, dan alam
semesta. Bahkan, seandainya seluruh air
laut dan sungai yang ada di muka bumi disiramkan di atas kepalanya, niscaya tidak akan
ada setetes air pun yang terjatuh kembali ke bumi.
Sebagai perumpamaan, dari ujung timur sampai ujung barat bumi ini, bagi
Malaikat Maut hanyalah seperti sebuah meja kecil yang penuh dengan berbagai macam
hidangan di hadapan seorang manusia. Ini berarti ia bisa mengambil dan memakan
hidangan itu dengan sesuka hatinya. Perumpamaan lainnya, saking besarnya tubuh
Malaikat Maut, ia bisa dengan mudah membolakbalikkan dunia ini dan seisinya
sebagaimana seorang manusia membolak-balikkan sekeping uang dirham di telapak
tangannya.
Selain ditutupi dengan satu juta hijab, Malaikat Maut juga diikat dengan 70.000
buah rantai yang panjang setiap rantainya seperti 1.000 tahun jarak perjalanan kaki di
muka bumi. Karena tidak ada yang mengetahui
tempat keberadaannya, tidak ada yang pernah mendengar suaranya, tidak
pernah melihat bagaimana bentuknya, dan tidak tahu sampai kapan ia akan terus
ditutupi oleh Allah, maka tak seorang malaikat pun bisa melihat dan mendekatinya.
Syahdan, ketika Allah telah menetapkan kematian dan hendak menyerahkan
pengurusannya kepada malaikat Untuk itu, Allah pun memberinya keimatan sehingga
Malaikat Izrail mampu menggenggam dan menguasai kematian di tangannya. Suatu
ketika, kematian yang sudah berada dalam genggaman Malaikat Izrail itu memohon
kepada Allah. “Ya Tuhanku, berilah aku kesempatan sekali saja untuk menyeru dari atas
langit.” Allah mengabulkannya. Dengan sangat lantang dan keras, kematian berseru
kepada semua makhluk, “Akulah kematian. Aku akan memisahkan setiap orang dari
orang-orang yang dicintainya: seorang suami dari istrinya, seorang anak dari ibunya, dan
saudara laki-laki dari saudara perempuannya.
Aku adalah kematian yang akan membuat kuburan menjadi ramai penghuni. Aku
pasti akan menghampiri dan menjemput kalian satu persatu, meski kalian bersembunyi
di dalam gedung besi yang terkunci rapat. Ketahuilah, sesungguhnya tidak ada seorang
makhluk pun yang tersisa, melainkan akan merasakan diriku.” Ketika orang-orang kafir,
'kaum munafik, dan ahli maksiat hendak menjumpai ajal, kematian akan menghampiri
mereka bersama beberapa malaikat penyiksa di sebelah kirinya, yang menampakkan diri
dengan wajah hitam seram, mata melotot tajam, dan pakaian yang mengerikan. Para
malaikat penyiksa itu mengawasi dari kejauhan sampai Malaikat Maut tiba Setiap kali
mendatangi seseorang dari mereka Malaikat Maut akan berdiri tepat di depan wajah
orang itu dalam bentuk yang sangat menakutkan. Kemudian nyawa orang itu berkata,
“Siapa kamu dan apa keperluanmu?” Malaikat Maut menjawab, “Aku Malaikat Maut
yang akan mengeluarkanmu dari dunia ini, membuat anak-anakmu menjadi yatim,
membuat istrimu menjadi janda, membuat hartamu menjadi harta warisan untuk para
ahli warismu yang sebenarnya tidak kamu senangi semasa hidupmu dulu. Sesungguhnya
kamu sama sekali belum mempersembahkan kebaikan untuk dirimu dan untuk
kehidupan akhiratmu. Padahal, hari ini aku datang kepadamu untuk mencabut
nyawamu.”
Ketika mendengar jawaban seperti itu, setiap orang dari golongan kaum kafir,
munafik, dan sejenisnya serta-merta akan memalingkan wajah ke arah dinding karena
ketakutan, Namun, Malaikat Maut sudah berada tepat di depan wajah orang tersebut.
Ketika ia mencoba memalingkan wajah ke arah yang lain, bersamaan dengan itu
Malaikat Maut sudah berdiri di hadapannya. Demikian seterusnya.
Kemudian malaikat Maut akan berkata kepadanya, “Apakah engkau sama sekali
tidak mengenaliku? Ketahuilah, aku ini adalah Malaikat Maut yang dulu pernah
mencabut nyawa kedua orangtuamu. Tatkala aku menjemput nyawa mereka, kamu
menyaksikannya, tetapi kamu tidak bisa menyelamatkan mereka dariku. Hari ini, aku
akan mencabut nyawamu di depan anak-anak, sanak kerabat, dan handai taulanmu agar
mereka bisa mengambil pelajaran darimu. Aku ini Malaikat Maut yang sejak ribuan
tahun lalu sudah biasa membinasakan orang yang lebih kuat, lebih berkuasa, lebih kaya,
dan lebih banyak anaknya dari kamu.” Akhirnya, Malaikat Maut pun mencabut nyawa
orang tersebut. Jika ia termasuk orang yang beriman, niscaya ia akan mendapatkan
kebahagiaan. Sebaliknya, jika ia tergolong orang yang kaiir atau munafik, niscaya ia akan
mendapatkan kecelakaan besar. Sebab, Allah telah berfirman:
‫ن َّككل ل‬
‫ب َّإإ ل‬ ‫ن َّلكإفيِ َّالفف ل‬
‫جاإر َّإكتِا ك‬ ‫جيِّ ن‬
‫س جإ‬
‫إ‬
“Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan
dalam szjjin. ” (QS. al-Muthaffifin : 7)

5
KETIKA MALAIKAT MAUT M ENCABUT
NYAWA
Malaikat Maut memiliki sebuah DISEBUTKAN DALAM KITAB As-Suluk
singgasana yang terletak di karya Muqatil bin Sulaiman bahwa Malaikat
langit ketujuh (ada yang Maut memiliki sebuah singgasana yang
menyebutkan di langit terletak di langit ketujuh-ada yang
keempat). Allah menciptakan menyebutkan di langit keempat. Allah swt.
singgasana itu dari cahaya. Ia
memiliki 70.000 kaki, 4.000
sayap, dan sekujur tubuhnya
dipenuhi dengan jutaan mata
dan lidah.
menciptakan singgasana itu dari cahaya. Ia
memiliki 70.000 kaki, 4.000 sayap, dan
sekujur tubuhnya dipenuhi dengan jutaan
mata dan lidah. Tidak ada satu pun
makhluk, baik manusia, burung, maupun
segala sesuatu yang bernyawa-melainkan
wajah,
mata, tangan, dan kuping mereka menempel pada tubuh Malaikat Maut. Artinya, semua
penjelmaan wajah, mata, tangan, dan telinga setiap manusia ada pada tubuh Malaikat
Maut.
Malaikat Maut mencabut nyawa setiap makhluk dengan menggunakan
perwujudan tangan dan wajah mereka masing-masing. Seperti itulah Malaikat Maut
mencabut nyawa semua makhluk, di mana pun makhluk itu berada. Jika nyawa makhluk
telah dicabut, maka perwujudan wajah yang sebelumnya menempel pada tubuh
Malaikat Maut itu pun akan sirna.
Menurut sebuah riwayat, Malaikat Maut memiliki empat wajah, yaitu:
 Wajah yang tampak di bagian atas kepalanya. Ketika mencabut nyawa para nabi
dan malaikat, ia menjumpai mereka dengan wajah yang tampak di bagian atas
kepala ini.
 Wajah yang tampak di bagian mukanya. Ketika mencabut nyawa orang-orang
mukmin, ia menghampiri mereka dengan wajah yang tampak di bagian muka ini
 Wajah yang tampak di bagian punggungnya. Ketika mencabut nyawa orang-orang
kafir, ia datang dengan wajah yang tampak di bagian punggung ini.
 Wajah yang tampak di kedua telapak kakinya. Ketika mencabut nyawa para jin, ia
datang dengan wajah yang tampak di kedua telapak kaki ini.

Konon, salah satu kaki Malaikat Maut berada di atas titian neraka dan satunya lagi
berada di atas sebuah ranjang di surga. Ada yang mengatakan bahwa saking besarnya
tubuh Malaikat Maut itu, kalau saja seluruh air laut dan sungai yang ada di muka bumi
ini disiramkan di atas kepalanya, maka tidak ada setetes pun yang terjatuh ke bumi.
Allah menjadikan dunia dan isinya ini bagi Malaikat Maut seperti sebuah meja
hidangan kecil yang penuh dengan aneka makanan yang terhampar di depan seorang
manusia Dengan begitu, ia bisa memakan hidangan itu dengan sesuka hatinya. Demikian
halnya dengan Malaikat Maut. Ia bisa mencabut nyawa para makhluk yang ada di alam
semesta ini kapan dan di mana saja dengan mudah---sesuai perintah Allah-sebagaimana
mudahnya seorang manusia membolak-balikkan sekeping uang dirham di telapak
tangannya.
Ada sumber yang menyebutkan bahwa Malaikat Maut tidak turun tangan sendiri
untuk mencabut nyawa para makhluk, kecuali ketika mencabut nyawa para nabi dan
rasul. Sedangkan untuk mencabut nyawa manusia pada umumnya, binatang buas, dan
binatang-binatang yang lain, ia menugaskan sejumlah wakil untuk membantunya.
Sebagaimana disebutkan dalam pembahasan sebelumnya, ketika Allah mencabut
nyawa manusia dan makhluk-makhluk lain, maka penjelmaan mata dan -wujud mereka
yang menempel di jasad Malaikat Maut pun akan dihilangkan. Namun, ada delapan
pasang mata yang tidak dihilangkan, yaitu mata Israfil, Mikail, Jibril, Izrail, dan empat
malaikat pembawa Arasy.

Bagaimana Malaikat Maut Mengetahui Ajal Seseorang?

Setiap kali Malaikat Maut menerima catatan tentang kematian dan jatuh sakitnya
seorang hamba, ia pun bertanya kepada Allah, “Ya Tuhanku, kapan aku harus mencabut
nyawa hamba itu? Dalam keadaan seperti apa hamba itu harus aku cabut n awanya?
Bagaimana pula aku harus mencabut ruhnya?”
Allah berfirman, “Wahai Malaikat Maut, semua itu adalah rahasia-Ku. Tidak ada
yang tahu kecuali Aku. Namun, Aku akan memberitahumu tentang kapan ajal seseorang
itu tiba. Aku akan memberimu beberapa pertanda yang menunjukkan saatnya kamu
mencabut nyawa seorang hamba. Salah satunya, akan datang kepadamu seorang
malaikat yang bertugas mengurus beberapa jiwa dan amal perbuatan mereka. Ia akan
mengabarkan kepadamu, Umur si fulan telah habis. kemudian, akan datang pula
kepadamu malaikat pengurus rezeki dan amal-amal perbuatan. Ia akan berkata
kepadamu, “Rezeki dan amal perbuatan si fulan ini telah habis.”?

Allah menegaskan hal itu dalam firman-Nya:

‫ب ٰضعضلميههلْم ٰاملضقمتلْل ٰإهضلىى ٰضم ض‬


‫ضاَهجهعههمم‬ ‫قلْمل ٰضلموُ ٰلْكمنلْتمم ٰهفيِ ٰلْبلْيوُهتلْكمم ٰضلضبضرضز ٰاللهذيضن ٰلْكهت ض‬

Katakanlah, “Sekiranya kamu berada di rumahmupun, niscaya orang-orang yang telah


ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh. " (Qa.LI
Imran :54)
Tentang ayat di atas, Malaikat Maut sering kali menyamar sebagai seorang lelaki.
Suatu hari, ia menyamar sebagai seorang laki-laki dan mengunjungi Nabi Sulaiman as.
yang tengah berbincang-bincang dengan seorang pemuda. Setiap kali Malaikat Maut
melirik dan memandang dengan sorot mata tajam, pemuda itu merasa ketakutan dan
tubuhnya gemetar.
Beberapa saat setelah Malaikat Maut pergi, pemuda itu berkata kepada Nabi
Sulaiman, “Wahai Nabiyullah, aku memohon kepadamu untuk sudi kiranya membantuku
dengan memerintahkan angin agar membawaku ke Negeri Cina.”
Nabi Sulaiman mengamini permohonan itu dan memerintahkan angin untuk
membawa pemuda itu ke Negeri Cina. Angin pun mematuhi titah Sulaiman.
Selang beberapa waktu kemudian, Malaikat Maut kembali mengunjungi Nabi
Sulaiman, ia pun“ bertanya kepada Malaikat Maut tentang alasannya memandangi si
pemuda tadi dengan tajam. Malaikat Maut menjawab, “Sesungguhnyapadahari itu akudi
perintahkan untuk mencabut nyawa pemuda itu dinegeri Cina. Namun aku heran
saatmelihatnya berada di sampingmu. Karena itu aku menatapnya dengan tajam.”

6
JAWABAN RUH

DALAM SEBUAH RIWAYAT


Tuhanku. yang telah disebutkan bahwa setiap malaikat maut
menciptakanku dan kemudian hendakmencabut ruh seorangmukmin,
memasukkanku ke dalam jasad maka ruh akan berkata”aku tidak akan
ini,sedangkan engkau waktu itu menurutimu selama engkau belum
tidak menyaksikan semua diperintahkan untuk mencabutku dari jasad
itu.Lantas, mengapa engkau kin i ini.”
tiba-tiba datang dan hendak
mengambilku dari jasad ini?
Malaikat Maut pun menjawab, “Aku benar-benar telah diperintahkan untuk
mencabutmu.”

Untuk itu, ruh meminta bukti kepada Malaikat Maut. Ia berkata, “Tuhanku yang
telah menciptakanku dan kemudian memasukkanku ke dalam jasad ini, sedangkan
engkau waktu itu tidak menyaksikan semua itu. Lantas, mengapa engkau kini tiba-tiba
datang dan hendak mengambilku dari jasad ini?”

Mendengar jawaban itu, Malaikat Maut urung mencabut nyawanya dan kembali
menghadap Allah swt. Belum sempat ia mengadukan apa yang terjadi, Allah bertanya
kepadanya, "Apakah kamu sudah mencabut nyawa hamba-Ku itu?”

Malaikat Maut menjawab, ”Ya Tuhanku, ketika aku hendak mencabutnya, ia


berkata kepadaku begini dan begitu. Bahkan, ia juga memintaku mcnunjuldcan bukti
bahwa aku bcnar-bcnar Engkau perintahkan untuk itu.”

Allah pun bcrfirman,“Ruh hambaKu itu benar. Wahai Malaikat Maut, pergilah ke
surga dan ambillah sebuah apel. Pada buah apel itu terdapat suatu bukti dari-Ku, lalu
tunjukkanlah buah apel itu kepada ruh hamba-Ku itu.”

Kemudian Malaikat Maut pergi ke surga dan mengambil buah apel. Pada buah
apel itu terdapat tulisan: Bismillahirahmanirahim (Dengan menyebut nama Allah yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang).

Ketika Malaikat Maut menunjukkan buah apel itu kepada ruh si mukmin tadi, ruh
tersebut keluar sendiri dari jasadnya dengan ikhlas, damai, dan tenang.
7
JAWABAN ANGGOTA TUBUH

SEBUAH RIWAYAT MENUTURKAN


Kedua mata Itu berkata,Janganlah bahwa setiap Allah swt. menghendaki
engkau mencabut nyawa hamba ini nyawa seorang hamba dicabut, Malaikat
mulai dari diriku. Sebab, hamba ini Maut menghampiri si hamba itu dari arah
selalu mempergunakan kami untuk mulutnya untuk mencabut nyawanya. Jika
membaca buku-buku, melihat mulut si hamba itu senantiasa digunakan
wajah para ulama, orang- orang untuk mengucapkan zikir, maka mulut itu
tua, dan orang-orang saleh. akan berkata, “Kamu tidak akan bisa
mencabut nyawa hamba ini dari sini, selama
lidahnya berzikir kepada Tuhanku.”
Malaikat Maut pun kembali menghadap Allah dan berkata, 'Wahai Tuhanku,
hamba-Mu yang itu berkata begini dan begitu.” Allah menjawab, “Kalau begitu, cabutlah
nyawanya dari bagian tubuhnya yang lain!”
Kemudian, Malaikat Maut mendatangi hamba itu dari bagian tangannya. Namun,
dari tangan itu tibatiba muncul sedekah si hamba seraya berkata, "Tidak seharusnya
engkau mencabut nyawa hamba ini mulai dari diriku, karena hamba ini selalu
menggunakan aku untuk bersedekah, mengusap anak yatim, menulis ilmu-ilmu yang
benuanfaat, dan menebas leher orang-orang kait.”
Malaikat Maut mendekati kaki hamba itu. Namun, si kaki berkata, “Sebaiknya
engkau tidak mengambil nyawa hamba ini dariku,karena ia senantiasa mempergunakan
aku untuk berjalan menuju shalat berjamaah, shalat Hari Raya, dan menghadiri majelis-
majelis taklim.” Malaikat Maut pun mendekati telinga hamba tersebut. Akan tetapi,
telinga itu berkata, "Janganlah engkau mencabut nyawa hamba ini mulai dari diriku.
Scsungguhnya hamba ini selalu mempergunakan aku untuk mendengar al-Quran, azan,
dan zikir.”
Setelah itu, Malaikat Maut mencoba mendekati kedua mata hamba tersebut.
Namun, kedua mata itu berkata, “Janganlah engkau mencabut nyawa hamba ini mulai
dari diriku. Sebab, hamba ini selalu mempergunakan kami untuk membaca buku-buku,
melihat wajah para ulama, orang-orang tua, dan orang-orang saleh.”

Akhirnya, Malaikat Maut kembali menghadap Allah dan berkata, “Ya Tuhanku,
sesungguhnya hamba-Mu telah berkata begini dan begitu.” Mendengar laporan
tersebut, Allah pun berfirman, “Wahai Malaikat Maut, tulislah nama-Ku di atas telapak
tanganmu, lalu tunjukkanlah kepada ruh hamba-Ku itu. Maka ketika melihat nama-Ku
itu, ia akan bersedia keluar dari jasadnya.”
Kemudian, Malaikat Maut menulis asma Allah di atas telapak tangannya dan
memperlihatkan kepada ruh si hamba tadi. Dan ternyata benar. Ruh itu pun
mempercayai Malaikat Maut. Berkat asma Allah itu, ruh keluar sendiri dari jasad hamba
tersebut sehingga ia tidak merasakan sakitnya sakaratul maut.
Inilah bukti akan adanya seorang hamba yang tidak akan mengalami siksaan yang
pedih pada saat sakaratul maut. Mereka ini adalah orang-orang yang di dada mereka
terpatri asma Allah.
Allaht telah berfirman didalam al-Quran :

‫لنسملمم مفاهمو معملىى انورر ممنن مرببمه‬ ‫شمرمح ا‬


‫أممفممنن م‬
‫صندمرها لم ن م‬
‫اا م‬
"Maka apakan orang-orangyang dibukakan Allah hatinya agama Islam, lalu ia mendapat
cahaya dari Tubannya (s ama dengan orang yang membatu hatinya) ?”(Qs. az-Zumar: 22)
Tentu saja, selain tidak akan mengalami siksaan yang pedih, mereka juga tidak
akan merasakan kengerian hari Kiamat.
Dalam sebuah riwayat dijelaskan, ada lima perkara yang akan menjadi racun
pembunuh dan ada lima perkara lain yang akan menjadi penawarnya, yaitu:
 Jika dunia adalah racun pembunuh, maka zuhud adalah penawarnya.
 Jika harta adalah racun pembunuh, maka zakat adalah penawarnya.
 Jika perkataan sia-sia adalah racun pembunuh, maka berzikir adalah penawarnya.
 Jika seluruh umur adalah racun pembunuh, maka ketaatan adalah penawarnya.
 Jika seluruh tahun adalah racun pembunuh, maka bulan puasa adalah
penawarnya.

Dalam riwayat lain dipaparkan: ketika seorang hamba dalam keadaan mzza’
(keadaan orang yang hampir mati) sebuah suara gaib dari hadirat Allah berseru,
“Wahai Malaikat Maut, hentikanlah tarikanmu untuk sejenak agar ia bisa beristirahat
barang sebentar.”

8
CARA SETAN MERAMPAS IMAN
SEBUAH RIWAYAT
MENUTURKAN bahwa ketika
Ketika seorang hamba menghadapi seorang hamba menghadapi proses
sakaratul maut, ia akan merasakan naza’, setan akan mendatanginya,
kehausan yang amat sangat dan hatinya lalu duduk di atas kepalanya seraya
serasa dibakar. Inilah keadaan yang berbisik, “Tinggalkan saja agama
paling menyedihkan. Inilah saat-saat Islam dan katakan bahwa Tuhan itu
emas bagi setan untuk merampas iman ada dua. Jika kamu lakukan itu, maka
seorang mukmin. Karena si mukmin kamu akan selamat dari sakit yang
tengah mengalami , rasa haus yang amat luar biasa ini.” Itulah yang terjadi
sangatmengeringkan tenggorokan saat manusia sedang
sakaratul maut. Dengan kata lain, saat-saat sakaratul maut merupakan detik-detik yang
sangat membahayakan dan menakutkan.
Oleh karena itu, hendaknya engkau senantiasa menangis bertobat, merendahkan
diri, dan menghidupkan waktu malam dengan memperbanyak rukuk dan sujud agar
engkau selamat dari azab Allah swt.
Suatu ketika, Abu Hanifah ditanya, “Dosa apa yang paling membahayakan iman?”
Beliau menjawab, “Dosa karena tidak mensyukuri keimanan, tidak takut pada adanya
akhir hidup, dan tidak takut berbuat zalim terhadap orang lain. Seseorang yang di dalam
hatinya terdapat tiga perkara tersebut, kebanyakan mereka meninggal dunia dalam
keadaan kafir, kecuali orang-orang yang mendapatkan pertolongan Allah.” Ketika seorang
hamba menghadapi sakaratul maut, ia akan merasakan kehausan yang amat sangat dan
hatinya serasa dibakar. Inilah keadaan yang paling menyedihkan. Inilah saat-saat emas
bagi setan untuk merampas iman seorang mukmin. Karena si mukmin tengah mengalami
rasa haus yang amat sangat mengeringkan tenggorokan.
Pada saat itu, setan akan mendekati kepala seorang bawa semangkuk air dingin,
kemudian mengoyang-goyangkan di depan wajahnya.

9
SERUAN GAIB
DALAM SEBUAH RIWAYAT
Tepat setelah mh meninggalkan jasad, dikisahkan bahwa--setelah berpisah
ia akan mendengar suara gaib berkata, dari jasad, ruh akan mendengar tiga
Wahai anak Adam, sekarang lihatlah! seruan gaib dari langit-selama
Engkau yang meninggalkan dunia atau proses pengurusan jenazah. Tepat
ia yang meninggalkanmu? Engkau yang setelah ruh meninggalkan jasad, ia
mengumpulkan dunia atau dunia yang akan mendengar suara gaib berkata,

“Wahai anak Adam, sekarang lihatlah! Engkau yang meninggalkan dunia atau ia yang
meninggalkanmu? Engkau yang mengumpulkan dunia atau dunia yan
mengumpulkanmu? Engkau yang membunuh dunia atau ia yang membunuhmu?”
Ketika jasad diletakkan di atas tempat pemandiannya, terdengar tiga seruan gaib
berkata kepada ruh, “Wahai anak Adam, mana badanmu yang kuat itu dan apa yang
membuat tubuhmu menjadi lemah tak berdaya seperti itu? Mana lidahmu yang pandai
bicara itu dan apa yang membuatmu sekarang diam tak bisa bicara sedikit pun?
Mana kekasih-kekasihmu itu dan apa yang membuat mereka sekarang tak lagi
mengasihimu seperti dulu lagi?” Ketika jasad sudah terbungkus kain kafan, seruan gaib
tadi menyeru kembali kepada ruh, “Wahai anak Adam, sebentar lagi engkau akan
menempuh perjalanan yang amat sangat jauh tanpa membawa bekal. Engkau akan
meninggalkan rumahmu untuk selama-lamanya dan tidak akan pernah kembali lagi.
Biasanya, engkau bepergian jauh dengan menaiki kudamu. Namun dalam perjalananmu
kali ini, engkau tidak akan pernah mendapat kendaraan seperti kudamu itu lagi. Padahal,
engkau saat ini menempuh perjalanan yang amat sangat jauh menuju ke suatu negeri
yang sangat mengerikan bagimu.”
Ketika jasad diletakkan di dalam keranda, seruan gaib kembali berkata kepada
ruh, “Wahai anak Adam, jika engkau termasuk orang yang bertobat, niscaya kebahagiaan
abadi menantimu. Jika amal-amalmu termasuk amal yang baik, niscaya kebahagiaan
menunggurnu. Dan jika keridhaan Allah menyertaimu, niscaya kebahagiaan akan
bersamamu. Sebaliknya, jika kemurkaan Allah yang mengawalrnu, niscaya kecelakaan
besar akan menimpamu.” Ketika jasad akan dishalatkan, ruh akan mendengar suara gaib
berseru, “Wahai anak Adam, sebentar lagi engkau akan menyaksikan setiap perbuatan
yang pernah engkau lakukan di dunia dahulu.
Jika amal perbuatanmu baik, niscaya engkau akan memperoleh balasan yang
baik.]ika amal perbuatanmu buruk, niscaya engkau akan mendapat balasan yang buruk
pula.” Ketika jasad sedang berada di depan liang kuburnya dan siap dimasukkan ke
dalamnya, ruh akan mendengar seruan, “Wahai anak Adam, apa yang sudah engkau
perbuat di dunia dahulu untuk menjadi bekalmu menjalani kehidupan di alam
kehancuran ini? Kekayaan apa yang kamu bawa untuk hidup di alam kefakiran ini? Dan
cahaya apa yang engkau bawa untuk menerangi hidupmu di alam kegelapan ini?”
Ketikajasad telah diletakkan di dalam liang lahad, suara gaib menyeru tiga kali
kepada ruh, “Wahai anak Adam, dahulu engkau di atas punggungku dengan bergembira,
tapi kini engkau dalam perutku dengan menangis. Dahulu Engkau di atas punggungku
dengan bersukacita, tapi kmi engkau dalam perutku dengan berdukacita.
Dahulu engkau di atas punggungku dengan sesuka hati berbicara, tapi kini
engkau dalam perutku hanya dengan terdiam.”
Ketika para pelayat pulang dan meninggalkannya sendirian di dalam kubur, Allah
swt. berkata kepada ruh tersebut, “Wahai hamba-Ku, kini engkau tinggal di tempatmu
itu seorang diri. Keluarga dan kerabat yang mengantarmu telah meninggalkanmu,
sedangkan engkau berada dalam gelapnya lubang kubur. Padahal, engkau dahulu berani
berbuat durhaka kepada-Ku demi mereka, demi istri dan anak-anakmu. Namun begitu,
Aku akan merahmatimu dengan sebuah rahmat yang membuat para makhluk lain
takjub. Bahkan, Aku akan lebih menyayangimu dengan sebuah kasih sayang yang
melebihi kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.

Anda mungkin juga menyukai