Tujuan
A. Tujuan Pembelajaran Umum:
Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu melakukan
penegakan diagnosis, intervensi psikososial dan
farmakologis, serta rujukan gangguan psikotik.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus:
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu :
1.Memahami definisi, masalah, penyebab, macam dan
dampak dari gangguan psikotik
2.Melakukan pengenalan gejala, identifikasi kasus, dan
diagnosis gangguan psikotik
3.Melakukan intervensi psikososial dan intervensi
farmakologis
4.Melakukan rujukan kasus
1
Gangguan Psikotik 19 November 2018
Pokok Bahasan
Pokok bahasan A: Pokok bahasan B:
Definisi, masalah, Pengenalan gejala,
penyebab, macam dan identifikasi kasus, dan
dampak dari gangguan diagnosis gangguan
psikotik psikotik
Ice-breaker (1)
1. Tujuan : Mengenal gejala Gangguan Psikotik
2
Gangguan Psikotik 19 November 2018
Ice-breaker (2)
3. Pelaksanaan : 1. Peserta diminta menuliskan 2
gejala psikosis yang diketahui;
satu gejala pada satu post-it
2. Peserta diminta menempelkan
post-it di karton manila sesuai
dengan kelompok gejalanya
3. Fasilitator membahas
3
Gangguan Psikotik 19 November 2018
Psikosis
Psikosis ditandai oleh:
• Terganggunya realitas atau kemampuan menilai
kenyataan Distorsi pikiran dan persepsi:
– Halusinasi
– Waham/delusi
• Emosi yang tidak patut atau rentangnya sempit
• Pembicaraan yang inkoheren atau irelevan
• Kecurigaan berlebihan dan tak berdasar
Psikosis
• Dapat terlihat abnormalitas perilaku yang
berat, seperti perilaku disorganisasi, agitasi,
eksitasi, dan inaktivitas/overaktivitas.
4
Gangguan Psikotik 19 November 2018
5
Gangguan Psikotik 19 November 2018
Penyebab Psikosis
Faktor Biologik Faktor Psikologik
Faktor Sosial
Awitan (Onset)
• Dapat mendadak atau perlahan-lahan
• Sering awitan antara usia 15 - 25 tahun
(normalnya beberapa tahun lebih dulu
pada lai-laki)
• Sering kali awitannya mempunyai fase
pre-psikotik dengan meningkatnya gejala
negatif yang diikuti oleh fase psikotik yang
jelas dengan gejala positif (lihat dua slide
berikut)
6
Gangguan Psikotik 19 November 2018
Perjalanan Penyakit
• Sebagian individu memiliki perjalanan penyakit
yang relatif stabil, sementara sebagian yang lain
memperlihatkan perburukan progresif yang
berhubungan dengan disabilitas yang cukup
berat.
• Luaran klinis:
– orang tersebut pulih sepenuhnya atau pulih sebagian
dengan beberapa gejala tertinggal;
– orang tersebut pulih tetapi terdapat beberapa episode
berikutnya (relaps/kambuh); dan
– gejala berlanjut sampai 3 bulan atau lebih (psikosis
kronik) dapat terjadi perburukan fungsi (deteriorasi)
7
Gangguan Psikotik 19 November 2018
Gejala Negatif
• Emosi yang mendatar
• Tidak adanya motivasi dan energi
• Kehilangan minat dan kesenangan dalam
aktivitas
• Interaksi sosial berkurang
Gejala Positif
Kesulitan dalam
Pembicaraan mempertahankan percakapan
dan/atau tetap fokus pada suatu
terdisorganisasi topik
8
Gangguan Psikotik 19 November 2018
9
Gangguan Psikotik 19 November 2018
Bergeraklah melalui semua titik keputusan untuk mengembangkan rencana
tatalaksana komprehensif
10
Gangguan Psikotik 19 November 2018
ya
Kemungkinan Lihat Kotak Penatalaksanaan di
Psikosis Kronis mhGAP IG
11
Gangguan Psikotik 19 November 2018
ya
Kemungkinan Lihat Modul Gangguan Bipolar
(Dianjurkan untuk dirujuk apabila Modul
Gangguan Bipolar
Gangguan Bipolar tidak diajarkan)
Catatan:
• Orang yang mengalami episode manik
saja (tanpa depresi) juga diklasifikasikan
sebagai menderita gangguan bipolar
12
Gangguan Psikotik 19 November 2018
ya
Jika YA, maka Tangani keduanya, baik psikosis
maupun kondisi yang menyertai itu
Penatalaksanaan Gangguan
Psikotik
13
Gangguan Psikotik 19 November 2018
Rencana Penatalaksanaan
• Terdiri dari 2 komponen utama:
1. Intervensi psikososial
2. Intervensi farmakologik
Intervensi Farmakologik
Gangguan Psikotik
14
Gangguan Psikotik 19 November 2018
Intervensi Farmakologik
15
Gangguan Psikotik 19 November 2018
23.4 Antipsikosis
DOEN 2013
flufenazin --- inj i.m. 25 mg/mL (dekanoat)
haloperidol tab 0,5 mg ---
tab 1,5 mg tab 1,5 mg
tab 2 mg tab 2 mg
tab 5 mg tab 5 mg
tts 2 mg/mL tts 2 mg/mL
inj i.m. 5 mg/mL inj i.m.5 mg/mL (HCl)
inj 50 mg/ml inj 50 mg/mL (dekanoat)
klorpromazin tab salut 25 mg tab 25 mg
tab salut 100 mg tab 100 mg
inj i.m.5 mg/mL inj i.m.5 mg/mL
risperidon --- tab 2 mg
klozapin --- tab 25 mg, 100 mg
16
Gangguan Psikotik 19 November 2018
Sedasi + +++ +
Kencing tersendat + ++ +
Hipotensi ortostatik + +++ +
Efek samping +++ + + (bergantung dosis)
ekstrapiramidal**
Sindrom Neuroleptik Jarang Jarang Jarang
Maligna***
Tardive dyskinesia**** + + +
Perubahan EKG + + +
Kontraindikasi Hipersensitivitas, kesadaran Hipersensitivitas, Hipersensitivitas
menurun, penyakit kesadaran menurun, terhadap risperidon
Parkinson penyakit Parkinson
* Dosis lebih hingga mencapai 1 g mungkin diperlukan pada kasus-kasus yang berat.
** Gejala-gejala Ekstrapiramidal di antaranya reaksi distonia akut, tik, tremor, rigiditas otot dan roda gerigi (cogwheel).
***Sindroma Neuroleptik Maligna merupakan gangguan yang jarang tapi berpotensi mengancam nyawa. Dtandai dengan kekakuan otot,peningkatan suhu tubuh dan tekanan darah.
**** Tardive dyskinesia adalah efek samping jangka panjang dari medikasi antipsikotik yang ditandai oleh gerakan-gerakan otot yang involunter, khususnya wajah, tangan, dan dada.
17
Gangguan Psikotik 19 November 2018
Kesetaraan Dosis
Dosis Ekuivalen Rentang Dosis
OBAT
(Konsensus) (Literatur)
Trifluperazin 5 mg/hari
Risperidon 3 mg/hari
18
Gangguan Psikotik 19 November 2018
19
Gangguan Psikotik 19 November 2018
3. Menghentikan medikasi
antipsikotik
• Untuk psikosis akut, lanjutkan terapi
antipsikotik hingga 12 bulan setelah remisi total.
• Untuk orang dengan psikosis kronik,
pertimbangkan penghentian tatalaksana jika
orang tersebut stabil untuk beberapa tahun,
titikberatkan pada risiko kekambuhan setelah
penghentian di samping kemungkinan efek
samping medikasi, pertimbangkan pilihan pasien
melalui konsultasi dengan keluarga.
• Jika memungkinkan, KONSUL KE SPESIALIS
terkait keputusan penghentian medikasi
antipsikotik.
20
Gangguan Psikotik 19 November 2018
21
Gangguan Psikotik 19 November 2018
Parkinsonisme: Gejala
• Tremor dan/atau Rigiditas
• Bradikinesia (ekspresi wajah
berkurang, datar, suara
monoton, gerakan lamban,
tidak dapat memulai gerakan)
• Bradifrenia (berpikir lambat)
• Keluar banyak air liur
• Parkinsonisme dapat
dikelirukan dengan depresi
atau gejala negatif skizofrenia
22
Gangguan Psikotik 19 November 2018
Pemeriksaan Rigiditas
• Satu tangan memegang
lengan atas untuk
meraba otot biseps
• Tangan yang lain
menggerakkan lengan
bawah pasien
• Akan terasa tahanan
yang tidak rata, seperti
tahanan roda gigi
Parkinsonisme: Awitan
• Beberapa hari sampai minggu setelah
awal pemberian atau setelah peningkatan
dosis antipsikotik
23
Gangguan Psikotik 19 November 2018
Parkinsonisme: Pengobatan
• Beberapa pilihan (tergantung situasi):
– Mengurangi dosis antipsikotik
– Ganti ke obat antipsikotik atipikal (monoterapi)
– Pemberian antikolinergik
• Obat antikolinergik
– Triheksifenidil tab 2 mg
– Mayoritas pasien tidak memerlukan antikolinergik
jangka panjang evaluasi setiap 3 bulan
– Jangan diberikan malam hari gejala biasanya tidak
terjadi waktu tidur
Akatisia: Gejala
• Perasaan subektif yang tidak menyenangkan
mengenai kegelisahan dari dalam dirinya dan
dorongan kuat untuk bergerak
• Menghentakkan kaki waktu duduk
• Menggerakkan/menggoyangkan kaki,
menyilangkan dan meluruskan
• Bergantian memindahkan berat badan ke kaki
kiri dan kanan
• Mondar mandir
• Sering dikelirukan dengan agitasi psikotik
24
Gangguan Psikotik 19 November 2018
Akatisia: Awitan
• Akatisia akut
– Dalam beberapa jam sampai minggu setelah
dimulainya antipsikotik atau peningkatan
dosis
• Akatisia tardiva:
– Perlu waktu lebih lama
– Dapat persisten setelah antipsikotik
dihentikan
Akatisia: Pengobatan
• Mengurangi dosis antipsikotik
• Penggantian ke antipsikotik atipikal
• Obat yang dapat digunakan
– Propranolol 30 – 80 mg/hari (dosis terbagi)
– Klonazepam dosis rendah
– Difenhidramin
• Antikolinergik tidak memberi manfaat
25
Gangguan Psikotik 19 November 2018
Intervensi Psikososial
Gangguan Psikotik
Intervensi Psikososial
Gangguan Psikotik
1. Psikoedukasi
2. Fasilitasi rehabilitasi di komunitas
3. Follow-up
26
Gangguan Psikotik 19 November 2018
1. Psikoedukasi:
Pesan untuk Orang dengan Psikosis
• Kemampuan orang tersebut dapat dipulihkan;
• Penting: melanjutkan aktivitas sosial yang biasanya,
pendidikan, dan pekerjaan sejauh memungkinkan;
• Penderitaan dan masalah dapat dikurangi dengan
pengobatan;
• Penting: minum obat secara teratur;
• Hak setiap orang: dilibatkan dalam setiap keputusan
yang diambil berkaitan dengan pengobatannya;
• Penting: menjaga kesehatan dengan diet sehat,
melakukan aktivitas fisik secara aktif, mempertahankan
perawatan diri.
1.Psikoedukasi:
Pesan tambahan untuk keluarga dari orang
dengan gangguan psikotik (1)
• Orang dengan psikosis mungkin mendengar suara-suara
atau menyakini secara jelas sesuatu yang salah.
• Orang dengan psikosis sering tidak menyadari bila
dirinya sakit dan kadang menjadi bersikap kasar..
• Harus ditekankan: Pentingnya pengenalan akan
kambuhnya/memburuknya gejala-gejala dan perlunya
penilaian ulang.
• Perlu ditekankan: pentingnya melibatkan orang dengan
psikosis dalam aktivitas keluarga dan sosial lainnya.
• Anggota-anggota keluarga sebaiknya tidak melakukan
kritik yang terus menerus atau keras atau bersikap kasar
terhadap anggota keluarga yang mengalami gangguan
psikosis.
27
Gangguan Psikotik 19 November 2018
1.Psikoedukasi:
Pesan tambahan untuk keluarga dari orang
dengan gangguan psikotik (2)
• Orang dengan psikosis sering didiskriminasi meskipun
seharusnya mereka menikmati hak asasi manusia yang
sama dengan semua orang
• Orang dengan psikosis mungkin memiliki kesulitan
– untuk pulih, atau
– untuk berfungsi dalam lingkungan hidup atau lingkungan kerja
yang penuh stres.
• Secara umum, lebih baik seseorang tinggal bersama
keluarga atau anggota masyarakat di lingkungan yang
mendukung di luar lingkup rumah sakit.
– Perawatan di rumah sakit dalam waktu yang lama sebaiknya
dihindari.
2. Fasilitasi Rehabilitasi di
Komunitas (1)
• Koordinasikan intervensi dengan:
– staf kesehatan
– sejawat yang bekerja di layanan sosial
– organisasi yang bergerak di bidang disabilitas.
• Fasilitasi hubungan dengan sumber-sumber di
bidang kesehatan dan sosial demi terpenuhinya
kebutuhan keluarga secara fisik, mental dan
kebutuhan di bidang kesehatan jiwa.
28
Gangguan Psikotik 19 November 2018
2. Fasilitasi Rehabilitasi di
Komunitas (2)
• Dorong secara aktif orang dengan psikosis untuk
mencoba kembali aktivitas sosial, edukasional, dan
okupasional yang sesuai dan disarankan oleh anggota
keluarga.
– Fasilitasi keterlibatan kembali dalam aktivitas ekonomi dan
sosial, termasuk dukungan pekerjaan yang sesuai dengan
konteks sosial dan budaya.
– Orang dengan psikosis seringkali didiskriminasi, oleh karenanya
penting untuk mengatasi pandangan negatif baik internal
maupun eksternal dan bekerja untuk mencapai kemungkinan
kualitas hidup terbaik.
– Bekerjasama dengan agen-agen lokal untuk menggali
kemungkinan-kemungkinan kerja dan pendidikan, berdasarkan
kebutuhan dan tingkat keterampilan orang tersebut.
2. Fasilitasi Rehabilitasi di
Komunitas (3)
• Jika diperlukan dan tersedia, pikirkan
kemungkinan adanya dukungan
perumahan/bantuan hidup.
– Pertimbangkan secara matang kapasitas fungsional
dan kebutuhan akan dukungan dalam rangka
memberikan petunjuk dan memfasilitasi pengurusan
perumahan yang optimal, pertimbangkan hak asasi
orang tersebut.
29
Gangguan Psikotik 19 November 2018
3. Follow-up (1)
• Orang dengan psikosis diminta untuk datang
kontrol secara teratur.
• Follow-up awal sebaiknya sesering mungkin,
bahkan setiap hari, sampai gejala akutnya mulai
berespons dengan pengobatan.
– Setelah gejala-gejala menunjukkan respons, kontrol
satu kali sebulan atau satu kali dalam 3 bulan dapat
direkomendasikan sesuai dengan kebutuhan klinis,
faktor-faktor yang mungkin laksana seperti
ketersediaan staf, jarak dari klinik, dll.
3. Follow-up (2)
• Pelihara harapan dan optimisme yang relistis
selama terapi.
• Di setiap follow-up, lakukan penilaian gejala,
efek samping obat dan kesetiaan terhadap
pengobatan.
– Ketidaksetiaan terhadap pengobatan umum terjadi
dan pelibatan pelaku rawat adalah penting dalam
periode tersebut.
• Nilai dan kelola kondisi medis penyerta.
• Nilai kebutuhan akan intervensi psikososial di
setiap kunjungan follow-up.
30
Gangguan Psikotik 19 November 2018
POKOK BAHASAN D.
Rujukan Kasus Gangguan
Psikotik
31
Gangguan Psikotik 19 November 2018
32
Gangguan Psikotik 19 November 2018
Surat Rujukan
• Dalam surat rujukan hendaknya
disertakan informasi yang cukup lengkap
untuk menjamin kesinambungan layanan:
1. Riwayat singkat penyakit/kondisi sekarang
2. Hasil pemeriksaan dan diagnosis
3. Masalah yang dihadapi
4. Penatalaksanaan yang telah dilakukan
5. Tujuan rujukan
Albert Maramis
Email : almarams@indo.net.id
HP : 08158959009
33