Oleh:
Eunike Kusuma Yanti
Pendahuluan
Terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak tidak hanya oleh orang
perorang atau keluarga, tetapi juga oleh kelompok dan bahkan oleh seluruh anggota
masyarakat. Untuk mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak upaya yang harus
dilaksanakan, yang satu diantaranya adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Upaya
penyelenggaraan pelayanan kesehatan diharapkan memenuhi faktor 3A 2C I dan Q, yaitu
available, accesible, affordable, continue, comprehensive, integreted dan quality. Secara
umum pelayanan kesehatan dibagi dua yaitu pelayanan kesehatan personal atau pelayanan
kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kedokteran keluarga adalah
termasuk dalam pelayanan kedokteran dimana pelayanan dokter keluarga ini memiliki
karakteristik tertentu dengan sasaran utamanya adalah keluarga. Kesehatan merupakan hasil
interaksi berbagai faktor. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempunyai peran
mempengaruhi kesehatan serta berkaitan erat dengan host (pejamu) dan agent (penyebab
penularan).1
Dalam Epidemiologi pengertian penyebab timbulnya penyakit adalah suatu proses
interaksi antara: Pejamu (host), Penyebab (agent), dan Lingkungan (environment). Segitiga
epidemiologi (John Gordon) menggambarkan relasi tiga komponen penyebab penyakit
seperti penjamu, agent dan lingkungan.1
Agent (A):
Jumlahnya bila hidup.
Konsentrasinya bila tidak hidup.
Infektivitas/patogenisitas/virulensi/antigenisitas bila hidup.
1
Patogenicity, kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada host
sehingga timbul penyakit (diseases stimulus).
Virulensi, ukuran keganasan atau derajat kerusakan yang ditimbulkan oleh bibit
penyakit.
Antigenicity, kemampuan bibit penyakit merangsang timbulnya mekanisme
pertahanan tubuh (antigen) pada host.
Infectivity, kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi dan menyesuaikan diri,
bertempat tinggal dan berkembang biak dalam host
Toksisitas/reaktivitas bila tidak.
Host (H):
Derajat kepekaan.
Imunitas terhadap (A) hidup, toleransi terhadap (A) mati.
Status gizi, pengetahuan, pendidikan, perilaku, kebiasaan, dan adat istiadat.
Lingkungan (L):
- Kualitas dan kuantitas kompartemen lingkungan yang berperan terhadap
terjadinya transmisi (A) ke (H).
- Aspek fisik, biologis, sosial, dan ekonomi.
2
Gambar 2. Faktor-faktor mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.2
3
KUNJUNGAN RUMAH
Keluhan pasien
Keluhan utama :
Keluhan tambahan :
Riwayat penyakit sekarang :
Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat penyakit dalam keluarga :
Riwayat kebiasaan social :
Hubungan psikologis dengan keluarga :
Aktifitas social :
Kegiatan kerohanian :
4
h. Pola istirahat :
i. Jumlah anggota keluarga : orang
V. Spiritual keluarga
a. Ketaatan beribadah :
b. Keyakinan tentang kesehatan :
5
d. Kegiatan organisasi sosial :
e. Keadaan ekonomi :
1 2
Keterangan
6
IMT normal : 18,5–25,0 kg/m2
Keadaan Regional
1. Kepala : Normosefali, rambut hitam keputihan
2. Kulit : Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), ptechiae (-).
3. Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, refleks cahaya
langsung dan tidak langsung +/+, pupil bulat, isokor.
4. Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-), mukosa tidak hiperemis, sekret
(-), nafas cuping hidung (-), epistaksis (-). Telinga : bentuk simetris dan tidak ada
kelainan, serumen -/-, membran timpani sulit di nilai.
5. Mulut : Bibir tidak pucat, sianosis (-), mukosa bibir basah, lidah tidak kotor,
tremor (-)
6. Tenggorokan : Faring tidak hiperemis, uvula di tengah, tonsil T1-T1.
7. Leher : Tidak tampak pembesaran KGB regional dan kelenjar tiroid tidak
teraba membesar.
8. Thorak:
a. Paru :
i. Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis
ii. Palpasi : Tidak dilakukan
iii. Perkusi : Tidak dilakukan
iv. Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
b. Jantung :
i. Inspeksi :tidak dilakukan
ii. Palpasi :tidak dilakukan
iii. Perkusi :tidak dilakukan
iv. Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
9. Abdomen:
a. Inspeksi : cembung, sikatriks (-)
b. Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
c. Perkusi : timpani
d. Auskultasi : bising usus (+) normal
10. Ekstremitas : akral hangat, petekiae (-) udem (-), sianosis (-)
X. Diagnosis penyakit :
7
XI. Diagnosis keluarga :
Pembahasan
8
Kesimpulan
Daftar Pustaka
1. Suyatno, MKes. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan. Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro. Diunduh dari:
http://suyatno.blog.undip.ac.id/files/2009/12/ikms-faktor-kesehatan.pdf. Diakses
tanggal 27 Juli 2016.
2. Kuswandari, Novita. 2007. Konsep Kesehatan Lingkungan. Diunduh dari:
http://www.pdf.com. Diakses tanggal 27 Juli 2016.