Anda di halaman 1dari 9

Family Folder

Oleh:
Eunike Kusuma Yanti

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana


Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510
No. Telp (0967)591163, e-mail : eunike.kusumayanti@yahoo.com

Pendahuluan

Terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak tidak hanya oleh orang
perorang atau keluarga, tetapi juga oleh kelompok dan bahkan oleh seluruh anggota
masyarakat. Untuk mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak upaya yang harus
dilaksanakan, yang satu diantaranya adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Upaya
penyelenggaraan pelayanan kesehatan diharapkan memenuhi faktor 3A 2C I dan Q, yaitu
available, accesible, affordable, continue, comprehensive, integreted dan quality. Secara
umum pelayanan kesehatan dibagi dua yaitu pelayanan kesehatan personal atau pelayanan
kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kedokteran keluarga adalah
termasuk dalam pelayanan kedokteran dimana pelayanan dokter keluarga ini memiliki
karakteristik tertentu dengan sasaran utamanya adalah keluarga. Kesehatan merupakan hasil
interaksi berbagai faktor. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempunyai peran
mempengaruhi kesehatan serta berkaitan erat dengan host (pejamu) dan agent (penyebab
penularan).1
Dalam Epidemiologi pengertian penyebab timbulnya penyakit adalah suatu proses
interaksi antara: Pejamu (host), Penyebab (agent), dan Lingkungan (environment). Segitiga
epidemiologi (John Gordon) menggambarkan relasi tiga komponen penyebab penyakit
seperti penjamu, agent dan lingkungan.1
Agent (A):
 Jumlahnya bila hidup.
 Konsentrasinya bila tidak hidup.
 Infektivitas/patogenisitas/virulensi/antigenisitas bila hidup.

1
Patogenicity, kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada host
sehingga timbul penyakit (diseases stimulus).
Virulensi, ukuran keganasan atau derajat kerusakan yang ditimbulkan oleh bibit
penyakit.
Antigenicity, kemampuan bibit penyakit merangsang timbulnya mekanisme
pertahanan tubuh (antigen) pada host.
Infectivity, kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi dan menyesuaikan diri,
bertempat tinggal dan berkembang biak dalam host
 Toksisitas/reaktivitas bila tidak.

Host (H):
 Derajat kepekaan.
 Imunitas terhadap (A) hidup, toleransi terhadap (A) mati.
 Status gizi, pengetahuan, pendidikan, perilaku, kebiasaan, dan adat istiadat.
Lingkungan (L):
- Kualitas dan kuantitas kompartemen lingkungan yang berperan terhadap
terjadinya transmisi (A) ke (H).
- Aspek fisik, biologis, sosial, dan ekonomi.

Gambar 1. Segi tiga Epidemiologi John Gordon.1

Sedangkan Hendrik L. Blum, menggambarkannya sebagai hubungan antara 4 faktor yaitu


keturunan, lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan.1,2

2
Gambar 2. Faktor-faktor mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.2

Menurut Dr.Indan Entjang lingkungan terdiri dari:2


 Lingkungan biologik : bakteri, virus, jamur, nyamuk, kutu, lalat, hama, tumbuhan,
hewan.
 Lingkungan fisik : udara, sinar matahari, tanah, air, sampah, iklim.
 Lingkungan ekonomi: pekerjaan, pendapatan dan kemiskinan.
 Lingkungan sosial : tingkah laku, kepandaian, adat istiadat, kepadatan, isolasi.
Pendekatan ekologis pemecahan masalah kesehatan lingkungan melalui pengawasan
lingkungan, ada 5 prinsip yaitu:2
1) Isolasi
2) Substitusi/mengganti
3) Shielding/melindungi
4) Treatment/mengobati

3
KUNJUNGAN RUMAH

Puskesmas : PKL Duri Kepa


Tanggal kunjungan rumah : 28 Juli 2016

Data Riwayat Keluarga


I. Identitas pasien :
Nama :
Umur : tahun
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Alamat :
Telepon :

Keluhan pasien
Keluhan utama :
Keluhan tambahan :
Riwayat penyakit sekarang :
Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat penyakit dalam keluarga :
Riwayat kebiasaan social :
Hubungan psikologis dengan keluarga :
Aktifitas social :
Kegiatan kerohanian :

II. Riwayat biologis keluarga :


a. Keadaan kesehatan sekarang :
b. Kebersihan perorangan :
c. Penyakit yang sering diderita :
d. Penyakit keturunan :
e. Penyakit kronis/ menular :
f. Kecacatan anggota keluarga :
g. Pola makan :

4
h. Pola istirahat :
i. Jumlah anggota keluarga : orang

III. Psikologis keluarga


a. Kebiasaan buruk :
b. Pengambilan keputusan :
c. Ketergantungan obat :
d. Tempat mencari pelayanan kesehatan :
e. Pola rekreasi :

IV. Keadaan rumah/ lingkungan


a. Jenis bangunan :
b. Lantai rumah :
c. Luas rumah : m2 (...m X ...m)
d. Penerangan :
e. Kebersihan :
f. Ventilasi :
g. Dapur :
h. Jamban keluarga :
i. Sumber air minum :
j. Sumber pencemaran air :
k. Pemanfaatan pekarangan :
l. Sistem pembuangan air limbah :
m. Tempat pembuangan sampah :
n. Sanitasi lingkungan :

V. Spiritual keluarga
a. Ketaatan beribadah :
b. Keyakinan tentang kesehatan :

VI. Keadaan sosial keluarga


a. Tingkat pendidikan :
b. Hubungan antar anggota keluarga :
c. Hubungan dengan orang lain :

5
d. Kegiatan organisasi sosial :
e. Keadaan ekonomi :

VII. Kultural keluarga


a. Adat yang berpengaruh :
b. Lain-lain :

VIII. Anggota keluarga :

1 2
Keterangan

Daftar anggota keluarga

IX. Pemeriksaan fisik


Status Generalis
1. Keadaan umum : Tampak sakit ringan
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah : / mmHg
b.Frekuensi nadi : x/menit
c. Frekuensi napas : x/menit
d.Suhu :
4. Status gizi : Normal
a. Tinggi badan : 142 cm
b. Berat badan : 45 Kg
𝐵𝐵 (𝑘𝑔) 42
𝐼𝑀𝑇 = 𝑇𝐵2 (𝑚2 ) = = 22,31
1,42 𝑋 1,42

6
IMT normal : 18,5–25,0 kg/m2
Keadaan Regional
1. Kepala : Normosefali, rambut hitam keputihan
2. Kulit : Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), ptechiae (-).
3. Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, refleks cahaya
langsung dan tidak langsung +/+, pupil bulat, isokor.
4. Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-), mukosa tidak hiperemis, sekret
(-), nafas cuping hidung (-), epistaksis (-). Telinga : bentuk simetris dan tidak ada
kelainan, serumen -/-, membran timpani sulit di nilai.
5. Mulut : Bibir tidak pucat, sianosis (-), mukosa bibir basah, lidah tidak kotor,
tremor (-)
6. Tenggorokan : Faring tidak hiperemis, uvula di tengah, tonsil T1-T1.
7. Leher : Tidak tampak pembesaran KGB regional dan kelenjar tiroid tidak
teraba membesar.
8. Thorak:
a. Paru :
i. Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis
ii. Palpasi : Tidak dilakukan
iii. Perkusi : Tidak dilakukan
iv. Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-

b. Jantung :
i. Inspeksi :tidak dilakukan
ii. Palpasi :tidak dilakukan
iii. Perkusi :tidak dilakukan
iv. Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
9. Abdomen:
a. Inspeksi : cembung, sikatriks (-)
b. Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
c. Perkusi : timpani
d. Auskultasi : bising usus (+) normal
10. Ekstremitas : akral hangat, petekiae (-) udem (-), sianosis (-)
X. Diagnosis penyakit :

7
XI. Diagnosis keluarga :

XII. Anjuran penatalaksanaan penyakit :


a. Promotif : Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang
penyakit………………, komplikasi penyakit, dan keteraturan dalam berobat.
Menghimbau agar dapat menjalankan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan
yang sehat, melakukan olahraga ringan minimal 3 kali seminggu selama 30 menit dan
mengurangi aktivitas yang berat dan menyita banyak pikiran.
b. Preventif : Menjalankan pola atau gaya hidup yang sehat dengan diet, olahraga yang
rutin, dan hindari faktor risiko: stress. Memotivasi untuk rutin kontrol tekanan darah.
c. Kuratif :
 Terapi medikamentosa :
 Terapi non medikamentosa:
1. Menghindari stress.
2. Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat. Anjurkan kepada pasien
penderita hipertensi untuk melakukan olahraga seperti senam aerobik atau
jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu.
 Rehabilitatif: Minum obat yang teratur
XIII. Prognosis
Penyakit : dubia ad bonam
Keluarga : dubia ad bonam
Masyarakat : dubia ad bonam
XIV. Resume :

Pembahasan

8
Kesimpulan

Daftar Pustaka
1. Suyatno, MKes. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan. Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro. Diunduh dari:
http://suyatno.blog.undip.ac.id/files/2009/12/ikms-faktor-kesehatan.pdf. Diakses
tanggal 27 Juli 2016.
2. Kuswandari, Novita. 2007. Konsep Kesehatan Lingkungan. Diunduh dari:
http://www.pdf.com. Diakses tanggal 27 Juli 2016.

Anda mungkin juga menyukai