PENDAHULUAN
Padasaatinibudidayatanamantimuntidaklahbanyak,padahaltimunitusendiribanyakdiminatioleh
masyarakat,contohnyauntukpengusaharumahmakan,cateringdanlainnya. Buah yang
mempunyai nama latin (Cucumis sativus) ini mempunyai beberapa fungsi yang berguna bagi
manusia , diantranya dapat digunakan sebagai obat penurun darah tinggi, masker kecantikan
untuk kulit wajah , dapat di konsumsi manusia . Kelebihana lain yaitu mentimun dapat
ditanam di mana saja , asalkan perawatan dan bahan tanam yang digunakan sesuai .
Budidayatimunsangatlahmudah,apalagimenggunakanmetodeHidroponik yang
begitumudahdantepatsasaranbagimasyarakat yang
tidakmempunyailahanluasuntukmenanamtimunmisalnya di
daerahperkotaan,denganmemanfaatkanhalamanrumah yang tidakbegituluassudah bias
menanamtimundenganmetodeHidroponikini.
DalammetodeHidroponiktingkatseranganhamanyatidakbegitubanyak,dikarenakan
media yang digunakansudah di sterilkandanpadasaatperawatanjugamudah.
Dalam penanaman mentimun terkadang terdapat beberapa kendala baik secara internal
maupun eksternal . Faktor internal yaitu faktor dari dalam, seperti : bibit yang unggul . Faktor
eksternal yaitu faktor dari luar , seperti : pH tanah ,iklim, geografi dan topografi tempat ,
unsur hara makro dan mikro , serangan hama dan penyakit , dll
1.2 Tujuan
1.membandingkan metode hidroponik dengan metode menggunakan tanah
2.mengidentifikasi oengaruh pemberian nutrisi
3.membandingkan hasil tanaman
4.mengidentifikasi pengaruh serangan penyakit
5.memanfaatkan lahan yang sempit
6.meningkatkan kualitas hasil produk hasil panen
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Mentimun (Cucumis sativus)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Trancheobionta (Tumbuhan perpembuluh)
Super divisi : Spermathophyta (Menghasilkan bij)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua /dikotil )
Sub kelas : Dillenidae
Ordo : Violales
Famili : Cucurbita ceae (suku labu-labuan)
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis sativus .L
2.2 Morfologi Tanaman
Akar , perakaran pada tanaman mentimun yaitu serabut . Batang , batang tanamn mentimun
berbulu kasar,basah, dan mempunyai panjang 0,5-2,5 m.Daun , daunya merupakan daun
tunggal, letaknya berseling, bertangkai panjang, dan bentuknya bulat telur lebar . Daun
bertajuk 3-7 pangkal berbentuk jantung , dengan ujung bergerigi . Panjangnya 7-18 cm , lebar
7-15 cm dan warnanya hijau .Bunga ,bunga tanamn ini ada yang jantan berwarna putih
kekuningan dan bunga betina berbentuk seperti terompet ditutup bulu-bulu.Buah , mentimun
mempunyai buah yang panjang bulat, tumbuh menggantung, warna hijau, dan setelah tua
berwarna kuning kotor . Panjangnya 10-30 cm. Sulur , buah mentimun mempunyai sulur
dahan berbentuk spiral yang keluar di sisi tangkai daun . Sulur mentimun adalah batang yang
termodifikasi dan ujungnya peka sentuhan .
2.3 Syarat Tumbuh
Ketimun dibudidayakan dimana-mana, baik di ladang, halaman rumah atau di rumah kaca.
Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan yang terus menerus. Pertumbuhan nyamemerlukan
kelembaban udara yang tinggi, tanah subur yang gembur dan mendapat sinar matahari penuh
dengan drainage yang baik. Ketimun sebaiknya dirambatkan kepara-para dan tumbuh baik
dari dataran rendah sampai 1.300 m dpl. Tanaman ini diduga berasal dari daerah pegunungan
Himalaya di India Utara
A. Iklim
Ketinggian tempat : 1 m - 1.000 m di atas permukaan laut
Curah hujan tahunan : 800 mm - 1.000 mm/tahun
Bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 5 bulan - 7 bulan
Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan) : 4 bulan - 6 bulan
Suhu udara : 170 C - 230 C
Kelembapan : sedang
Penyinaran : sedang - tinggi
B. Tanah
Tekstur : lempung
Drainase : baik
Kedalaman air tanah : 50 cm - 200 cm dari permukaan tanah
Kedalaman perakaran : di atas 15 cm dari permukaan tanah
Kemasaman (pH) : 5,5 - 6,8
Kesuburan : tinggi
A. Penertian Hidroponik
Hidroponik berasal dari istilah Yunani yaitu hidro yang berarti air dan ponos berarti
kerja. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan cara bercocok tanam
tanpa tanah tetapi menggunakan air atau bahan porous lainnya dengan pemberian unsur hara
terkendali yang berisi unsur-unsur esensial yang dibutuhkan tanaman. Dilontarkan pertama
kali oleh W.A. Setchell dari University of California, sehubungan dengan keberhasilan W.F.
Gericke dari university yang sama, dalam pengembangan teknik bercocok tanam dengan air
sebagai medium tanam.
Metode kultur air yaitu metode yang menggunakan air sebagai media tanam. Air sebagai
media tanam diisikan dalam wadah seperti stoples atau tabung kaca atau wadah lain.
2. Metode kultur pasir,
Merupakan metode yang paling praktis dan lebih mudah diterapkan. Pasir yang
digunakan sebagai media tanam bisa digunakan pasir kali. Sejak kurang lebih 30 tahun lalu,
pasir merupakan pilihan medium yang banyak dipakai dalam tata cara hidroponik. Selain
sifatnya steril (bukan steril seratus persen), juga dapat mempertahankan kelembaban lebih
lama dibandingkan dengan medium lain dan dapat digunakan dengan hasil yang sama
baiknya pada skala besar dan skala kecil (Agus Irawan: hal.33, 2003). Tetapi tidak semua
pasir memiliki sifat yang sama. Sementara itu, sejumlah ahli beranggapan bahwa medium
pasir memiliki kecenderungan terlalu basah, sehingga agak memboroskan zat makanan.
Anggapan yang sebenarnya tidak bisa dipastikan.
3. Metode kultur bahan porous
seperti; kerikil, pecahan genteng, gabus putih, termasuk kerikil.
4. Hidroponik substrat
Tidak menggunakan air sebagai media padat (bukan tanah) yang dapat menyerap atau
menyediakan nutrisi, air dan oksigen serta mendukung akar tanaman seperti halnya fungsi
tanah.
5. Hidroponik NFT (Nutrien Film Technique)
Model budi daya dengan meletakkan akar tanaman pada lapisan air yang dangkal. Air
tersebut tersirkulasi dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Perakaran dapat
berkembang di dalam larutan nutrisi, karena di sekeliling perakaran terdapat selapis larutan
nutrisi.
6. Metode kerikil
7. Auto pot
Pada dasarnya adalah sebuah pot yang memiliki sistem untuk mengairi tanaman, biasnya
berbentuk pot biasa yang memiliki mekanisme untuk mengairi tanaman yang ada di pot
tersebut bisa juga dengan cara polybag yang diberi arang sekam, kemudian di airi dengan
menggunakan drip irrigation (emmitter hose).
Metode flood and drain adalah teknik yang memompa air kedalam pot untuk apada waktu
tertentu yang kemudian air tersebut akan kembali ke tangki untuk di pompakan lagi ( skema
bisa dilihat di gambar).
8. Aeroponic,
Aeroponik adalah teknik dimana akar tumbuhan tersebut di semprot nutrient dalam
bentuk kabut
9. Teknik Larutan Statis
Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 olehbangsa Aztec.
Dalam teknik ini, tanaman disemai pada media tertentu bisa berupaember plastik, baskom,
bak semen, atau tangki. Larutan biasanya dialirkansecara pelan-pelan atau tidak perlu
dialirkan. Jika tidak dialirkan, maka ketinggian larutan dijaga serendah mungkin sehingga
akar tanaman berada di ataslarutan, dan dengan demikian tanaman akan cukup memperoleh
oksigen. Terdapatlubang untuk setiap tanaman. Tempat bak bisa disesuaikan dengan
pertumbuhantanaman. Bak yang tembus pandang bisa ditutup dengan aluminium foil,
kertaspembungkus makanan, plastik hitam atau bahan lainnya untuk menghindari
cahayasehingga dapat menghindari tumbuhnya lumur di dalam bak. Untuk
menghasilkangelembung oksigen dalam larutan, bisa menggunakan pompa akuarium.
Larutan bisadiganti secara teratur, misalnya setiap minggu, atau apabila larutan turun
dibawah ketinggian tertentu bisa diisi kembali dengan air atau larutanbernurtrisi yang baru.
Ini adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan mengalirkanterus
menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman. Teknik ini lebih mudah
untuk pengaturan karena suhu dan larutan bernutrisi dapatdiatur dari tangki besar yang bisa
dipakai untuk ribuan tanaman. Salah satuteknik yang banyak dipakai dalam cara Teknik
Larutan Alir ini adalah teknik lapisan nutrisi (nutrient film technique) atau dikenal sebagai
NFT, teknik ini menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat,
dan tanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut dialirkan air mineral
bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipis yang dipakai sebagai
makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yang sangat tipis lapisannya sehingga cukup
melewati akar dan menimbulkan lapisan nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang
cukup untuk tanaman.
11. Rakit apung
Dikenal dengan istilah Raft system, FHS (Floating Hydroponic System), atau Water
culture system. Prinsip sistem hidroponik ini yaitu tanaman ditanam dalam keadaan
diapungkan tepat di atas larutan nutrisi, biasanya menggunakan styrofoam sebagai
penopangnya. Sistem ini menggunakan aerator (semacam alat pemompa udara) yang
dialirkan di dalam larutan nutrisi, bertujuan untuk memberi pasokan udara pada akar
tanaman.
12. NFT (Nutrient Film Technique)
Sistem hidroponik dengan pemberian nutrisi berupa aliran air yang tipis. Aliran tipis ini
dialirkan sepanjang perakaran tanaman, dan biasanya dialirkan (menggunakan pompa air)
dengan jangka dan jeda waktu tertentu, sehingga aliran nutrisi dan udara akan terus
tersirkulasi dengan seimbang.
13. Wick
Sering dikenal dengan istilah Drip irrigation atau irigasi tetes. Sistem hidroponik ini
menggunakan prinsip irigasi tetes untuk mengalirkan nutrisinya. Yaitu aliran nutrisi dialirkan
melalui selang irigasi dan disiramkan pada tanaman dalam bentuk tetesan air (menggunakan
dripper) yang sudah diatur dalam selang waktu tertentu, sehingga nutrisi yang dialirkan bisa
optimal dan memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Pada sistem ini, aliran nutrisi dialirkan
secara terbuka, artinya larutan nutrisi tidak dialirkan kembali ke bak penampung, sehingga
pengaturan waktu dan frekuensi penyiraman sangat diperlukan dan dilakukan secara cermat
agar pemberian nutrisi dapat efisien tanpa ada nutrisi yang terbuang. Sistem ini biasanya
digunakan pada tanaman sayuran buah (tomat, paprika, cabe, terong, dll) yang memiliki
ukuran yang tinggi dan cukup lebat.
Sedangkan metode hidroponik yang digunakan pada budidaya tanaman mentimun ini
adalah metode Metode kultur air, Metode kultur air yaitu metode yang menggunakan air
sebagai media tanam. Air sebagai media tanam diisikan dalam wadah seperti stoples atau
tabung kaca atau wadah lain.
Sistem ini merupakan sistem yang paling mudah, dan murah, dan sangat cocok untuk
tahap belajar.
A. KEUNTUNGAN HIDROPONIK
Ada beberapa alasan yang menarik untuk berhidroponik. Alasan utama adalah kebersihan
tanaman begitu terjamin sehingga bisa dilakukan di kamar tidur sekalipun. Hidroponik
hampir dapat dilakukan pada semua tanaman, hasilnya sudah teruji lebih melimpah dibanding
bercocok tanam di lahan atau di sawah.
Tetapi keuntungan yang lebih penting lagi adalah bahwa dengan cara hidroponik maka kita
dapat memelihara tanaman lebih banyak dalam ruang yang lebih sempit daripada bercocok
tanam tradisional, karena pot-pot atau kantong plastik yang digunakan dapat diatur dengan
lebih mudah.
Dapat dilihat keuntungan dari bercocok tanam tanpa tanah adalah sebagai berikut :
a. Produksi tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan media tanam tanah
biasa
b. Lebih terjamin kebebasan tanaman dari hama dan penyakit.
c. Tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian air dan pupuk lebih hemat.
d. Bila ada tanaman yang mati, bisa diganti dengan tanaman baru dengan mudah.
e. Tanaman akan memberikan hasil yang kontinu.
f. Metode kerja yang sudah distandarisasi, lebih memudahkan pekerjaan dan tidak
membutuhkan tenaga kasar.
g. Kualitas daun, buah atau bunga yang lebih sempurna dan tidak kotor.
h. Beberapa jenis tanaman malah bisa ditanam di luar musimnya dan hal ini menyebabkan
harganya lebih mahal di pasaran.
i. Tanaman dapat tumbuh di tempat yang semestinya tidak cocok bagi tanaman yang
bersangkutan.
j. Tidak ada resiko kebanjiran, erosi, kekeringan ataupun ketergantungan lainnya terhadap
kondisi alam setempat.
k. Efisiensi kerja kebun hidroponik menyebabkan perawatannya tak banyak memakan biaya
dan tak banyak memerlukan peralatan.
l. Keterbatasan ruang dan tempat bukan halangan untuk berhidroponik. Sehingga untuk
pekarangan terbatas juga bisa diterapkan hidroponik.Bila perlu di dapur dan ruang tamu juga
bisa digunakan untuk berhidroponik.
m. Harga jual produk hidroponik lebih tinggi dari produk non-hidroponik.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Teknik produksi
4.1.1 Penanaman
Sebelum dilakukan penanaman, perlu dilakukan persiapan media tanam, yaitu dengan
memotong botol menjadi 2 bagian ,memasang sumbu kompor ,dan arang kemudian mengisi
arang sekam ..
Sebaiknya pengisian arang sekamdan lainnya dilakukan di dekat lokasi penanaman agar
memudahkan penanaman nantinya.
Penanaman hidroponik mentimun ini harus dilakukan degan ekstra hati-hati . Jangan
memegang bibit mentimun pada batangnya, karena batang itu sangat rapuh bahkan kalau
dilakukan dengan hati-hati tetap dapat merusaknya secara fatal. Juga tidak dibenarkan
memegang semaian pada akarnya.Jika tanaman pada awalnya dibibitkan terlebih dahulu pada
media tanah, maka sebelum ditanam dengan sistem hidroponik terlebih dahulu akarnya
dibersihkan dari tanah dan kotoran yang menempel.
4.1.2 Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara kontinu, dengan indikator apabila media tumbuh dipegang
dengan tangan terasa kering.Meida tanam hidroponik bersifat kering sehingga penyiraman
tanaman jangan sampai terlambat. Jenis dan cara penyiraman adalah sebagai berikut:
1.Penyiraman manual
Penyiraman dilakukan dengan handsprayer, gembor/emprat atau gayung.
Cara penyiramannya adalah sebagai berikut :
Pada masa persemaian
Cara penyiraman untuk benih berukuran kecil cukup dengan handsprayer 4-5 kali sehari
untuk menjaga kelembaban media. Untuk benih berukuran besar digunakan gembor/emprat
berlubang halus atau tree sprayer.
2.Penyiraman otomatis
Penyiraman dapat dilakukan dengan Sprinkle Irrigation System dan Drip Irrigation
System, yaitu sistem penyiraman semprot dan tetes .Sumber tenaga berasal dari pompa.
1. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang yang tidak dikehendaki, tunas air,
atau cabang yang terkena serangan penyakit. Pemangkasan dilakukan untuk meningkatkan
pertumbuhan dan produksi tanaman.Misal pada tomat recento hanya dipelihara satu batang
utama untuk produksi.
2. Pengikatan
Tanaman yang telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan penopang agar
dapat berdiri tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi dan teratur. Penopang tersebut
diberikan dengan cara mengikat tanaman dengan tali (benang rami).
Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan baik secara manual maupun dengan
pestisida.
4. Pemupukan
Sewaktu pemberian hara pada tanaman mentimun maka pH juga perlu diperhatikan
pH yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menghambat pertumbuhan tanaman.Jumlah
dan konsentrasi pupuk yang ditambahkan dipengaruhi oleh jenis dan fase pertumbuhan
tanaman. Konsentrasi hara yang terlalu tinggi akan berakibat pada rusaknya perakaran
tanaman.
4.1.4 Panen dan Pasca Panen
Tujuan kegiatan ini adalah agar mentimun yang telah dipanen terlindungi dari kerusakan fisik
dan kebusukan sehingga mentimun sampai ke konsumen tetap baik.
Agar kualitas hasil panen dari budidaya mentimun ini tetap terjaga, perlu dilakukan
penanganan pascapanen dengan baik. Diantaranya penyortiran buah mentimun berdasarkan
kualitas serta ukuran serta pengepakan/pengemasan yang baik. Selanjutnya buah mentimun
siap diangkat untuk dipasarkan.
Timun dapat dipanen setelah tanaman berumur 38 – 40 hari sejak tanam. Buah yang dipanen
berukuran panjang sekitar 18 – 20 cm dengan berat antara 80- 120 gram. Buah yang
berbentuk lurus berdiameter 1,5 – 2,5 cm dengan berat 20 gram adalah buah kualitas super.
Saat panen yang baik adalah pagi hari antara pukul 06.00-10.00 dan sore hari antara pukul
15.00-17.00.
Sortasi
Kegiatan ini dilakukan memisahkan buah yang kurang baik bentuknya atau bengkok, busuk
atau rusak dari buah yang baik. Untuk mentimun jepang dilakukan sortasi kualitas untuk
sasaran pasaran swalayan, buah mentimum diklasifikasikan sesuai dengan kriteria kualitas
yang diminta konsumen.
- Kelas A: panjang 16-20cm, diameter 1,5 cm, bentuk buah bagus, lurus bulat dan
mulus.
- Kelas B: panjang 20-23cm, diameter 2,0 cm bentuk buah bagus, lurus, bulas dan
Mulus
- Kelas C: buah afkiran yang panjangnya lebih dari 23 cm.
Kemasan
Pengemasan bertujuan untuk memudahkan dalam pengangkutan. Untuk memenuhi
permintaan pasar swalayan, mentimun biasanya dikemas menggunakan plastik wrap-ing.
Posisi buah diatur sedemikian rupa, baik secara berdiri maupun ditidurkan bersusun agar
buah tidak patah pada saat pengangkutan ke pasar. Kritera di luar grade mentimun acar dan
mentimun besar termasuk ke grade C dengan spesifikasi bentuk bengkok, kulit kurang mulus,
tetapi performa buah segar. Buah yang termasuk grade C bisa langsung dikemas ke dalam
karung jaring untuk dijual ke pasar tradisional.
PERHITUNGAN
Perkiraanperhitungan
A.Panen 1 1000 3000 3000000
B.Panen 2 3000 3000 9000000
C.Panen 3 2500 3000 7500000
1950000
Total hasil 0
1133000
R/C 0
Analisa Finansial
1. Permodalan
Pada usaha budidaya tanaman baik dari produksi hingga pemasaran yang di lakukan ,
membutuhkan modal sebesar Rp 3.450.000 + Rp 3.720.000 , sehingga jumlah keseluruhan
untuk produksi dan pemasaran yaitu sebesar Rp.7.170.000
2. Analisa Finansial
Analisa pemasaran dan produksi untuk tanaman mentimun adalah sebagai berikut :
Biaya tetap : Rp 3.450.000
Biaya variable : Rp 3.720.000
Jumlah : Rp 7.170.000
Penerimaan
Hasil pertanaman x banyaknya tanamn x harga jual
Panen 1 : 1 kg x 1000 taman x Rp 3000 = Rp 3.000.000
Panen 2 : 3 kg x 1000 tanaman x Rp 3000 = RP 9.000.000
Panen 3: 2,5 kg x 1000 tanaman x Rp 3000 = Rp 7.500.000
Keuntungan
Jumlah penerimaan – jumlah pengeluaran
Rp 19.500.000 – Rp 7.170.000 = Rp 12.330.000
R/C Ratio
Jumlah penerimaan
Jumlah pengeluaran
= Rp 19.500.000 = 2,7
Rp 7.170.000
Artinya usaha untung dan layak diteruskan karena R/C : 2,7 (>1)
BEP
AVC = VC BEP = FC
∑ Produk P-AVC
= Rp 3.720.000 = Rp 3.450.000
3000 kg Rp 3000-1240 Rp / kg
= 1240 Rp/kg = Rp 3.450.000 = 1960.23 kg
1760 Rp / kg
BEP = 1960,23 kg >> Artinya titik impasnya 1960,23 kg , jika hasil produksi melebihi
1960,23 kg . Maka akan mendapatkan keuntungan.
5.2 Saran
Agar hasil dalam pelaksanaan budidaya ini dapat memperoleh hasil yang baik dan
optomal maka alangkah baiknya proses budidaya mentimun ini dilakukan sesuai dengan apa
yang harus dilakukan, yaitu sesuai dengan prosedur budidaya mentimun yang benar. Selain
itu utamakan tujuan budidaya ini untuk memenuhi kebutuhan manusia agar kita tidak
mentargetkan keuntungan / hasil yang terlalu banyak. Karena jika hal itu terjadi maka dalam
proses budidaya belum tentu akan berhasi dan biasa jadi akan menimbulkan kerugian